Waspada, Senin 20 Juni 2011

Page 1

Asrama TNI Terbakar ASRAMA perwira TNI Kodam Iskandar Muda di Banda Aceh terbakar, Minggu (19/6). Warga berupaya memadamkan api yang menghanguskan asrama tersebut. Kebakaran terjadi sekitar pukul 03:15 diduga akibat arus pendek itu. Lima bangunan dari kotruksi kayu musnah, namun tidak ada korban jiwa sedangkan kerugian diperkirakan ratusan juta rupiah.

WASPADA Demi Kebenaran Dan Keadilan

http://epaper.waspadamedan.com

SENIN, Wage, 20 Juni 2011/ 18 Rajab 1432 H

No: 23543 Tahun Ke-65

Harian Umum Nasional Terbit Sejak 11 Januari 1947 Pendiri : H. Mohd. Said (1905 - 1995) Hj. Ani Idrus (1918 - 1999) ISSN: 0215-3017

Terbit 24 Halaman (A1-8, B1-8, C1-8)

Harga Eceran: Rp2.500,-

270 Gempa Susulan Guncang Taput Bangunan Rubuh Bertambah

Antara

TARUTUNG (Waspada): Gempa susulan yang menggoncang Luat Pahae Tapanuli Utara, sejak Sabtu (18/6) hingga Minggu (1/6), mengakibatkan bertambahnya jumlah bangunan hancur. Sedangkan gempa susulan tercatat 270 kali berkekuatan antara 0,5 hingga 5,1 Skala Richter (SR). “Frekuensi Gempa yang cukup tinggi dari hari sebelumnya disebabkan gempa susulan yang cukup besar yaitu 5,1 SR di tambah dengan rentanan gempa selanjutnya sampai Minggu pagi (19/6). ‘’Warga diminta tetap waspada, jangan panik, “ujar Ketua Tim Survei BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi Dan Geofisika) Rifwar Kamin,Ssi kepada Waspada, Minggu (19/6) di Posko Utama Kantor Camat Pahae Jae – Sarulla Taput. Dia mengatakan, gempa susulan yang masih di rasakan masyarakat Pahae terjadi malam hari dengan kekuatan 5,1 SR dengan parameter gempa. Kejadian pukul 18 : 58, pusat gempa 1.78 LU 99.14 BT, kedalaman 10 km, kekuatan 5,1 SR. Lanjut ke hal A2 kol. 3

Waspada/Parlindungan Hutasoit

MASJID Raya Assallam Aekbotik, Kec Pahae Jae – Taput hancur akibat gempa susulan, Sabtu (18/6). Selain itu rumah penduduk yang rusak jumlahnya bertambah banyak.

Ruyati Dipancung Di Arab Saudi Kisah Kegigihan Ruyati Berakhir Di Ujung Pedang JAKARTA ( Waspada): Suasana duka menyelimuti kediaman almarhumah Ruyati binti Sutadi, 54, tenaga kerja wanita asal Indonesia, yang dihukum pancung oleh Pemerintah Arab Saudi. Di rumah sederhana bercat warna pink di Jalan Raya Sukatani Kampung Ceger RT 03 RW 02, Desa Sukadarma, Kec. Sukatani, Kab. Bekasi, penuh sanak keluarga dan warga sekitar yang bersimpati atas kasus yang menimpa Ruyati. Een Nuraeni, 35, anak pertama Ruyati, mengungkapkan dirinya pertama kali mendapat kabar ibunya telah dihukum pancung pada pukul 01.00 dinihari tadi, Minggu (19/6). “Migrant Care menelefon saya, kasih kabar ibu saya sudah meninggal,” ujar Een kepada wartawan, sembari terisak. Baru pagi hari tadi Kementerian Luar Negeri memberikan kabar serupa. Almarhumah sudah dimakamkan di Makkah setelah dieksekusi Sabtu. Kabar mendadak itu sangat disesalkan keluarga. Apalagi, kata Een, ibunya ternyata langsung di makamkan dan tidak dibawa pulang ke Tanah Air. “Keluarga mohon agar ibu bisa dipulangkan ke rumah dan akan dimakamkan di sini di pemakaman keluarga,” tambah Eeen.

Anak ketiga Ruyati, Iwan Setiawan, 25, menyesalkan tidak adanya pertanggungjawaban dari pihak perusahaan pengirim ibunya, PT DGU. Menurut dia, sejak Ruyati dipenjara pada 12 Januari 2010, perusahaan itu tidak pernah sekalipun memberi kabar tentang nasib ibunya. Selama ini, perkembangan kasus Ruyati, mereka terima secara rutin melalui telefon dari seorang TKW asal Lampung bernama Marni. “Dia itu TKW yang bekerja pada anak majikan ibu saya,” ujarnya. Sebelum berangkat ke Saudi terakhir kali, Agustus 2008, Ruyati sempat memalsukan KTP. “Umur ibu dibuat lebih muda 11 tahun, atas permintaan perusahaan. Supaya lancar dan tidak menemui kendala,” kata Iwan. Keluarga sempat berkeberatan Ruyati berangkat jadi TKW untuk ketiga kalinya. “Ibu juga sudah tua. Seharusnya istirahat saja di rumah, nggak usah kerja lagi di Saudi,” ucap Iwan. Menurut anak kedua Ruyati, Epi Kurniati, 27, ibunya memaksa pergi ke Saudi karena tidak ingin menyusahkan anakanaknya di masa tua nanti. “Kami sekeluarga sudah melarang dengan segala cara, tapi ibu tetap nekat,” katanya. Lanjut ke hal A2 kol. 3

Tabrakan Di Jalinsum

1 Tewas, 8 Luka-luka Dian

Eriq

Kasus Jeruk Makan Jeruk

Ijab Kabul Lancar KUALASIMPANG (Waspada): Kasus jeruk makan jeruk (perempuan menikahi perempuan,red) yang terjadi di Kab. Aceh Tamiang, Provinsi Aceh, semakin menghebohkan warga Bumi Muda Sedia. Seperti diwartakan Waspada, Sabtu (18/6), seorang remaja perempuan bernama Sri yang mengubah namanya menjadi Eriq, berhasil mempersunting bahkan menikahi Dian, 22, janda muda beranak dua, warga Desa Paya Bedi, Kec. Rantau, Kab. Aceh Tamiang. Lanjut ke hal A2 kol. 3

LENTERA

Pejabat Mengharap Kritikan Oleh: Syahruddin Siregar ADA pejabat yang tidak tahan dikritik. Begitu mendapat kritikan dia spontan seperti ‘kebakaran jenggot’, kasak-kusuk berusaha menutup-nutupi kritikan tersebut. Tetapi ada pula pejabat yang sengaja meminta dikritik jika memang dia menyimpang dari yang seharusnya. Adalah khalifah Umar bin Khattab r.a (581-November 644 M) yang tercatat dalam sejarah pemimpin Islam pada waktu pengangkatannya khawatir tidak ada pihak yang mau mengoreksi tindakannya demi menghormatinya.

LUBUKPAKAM (Waspada): Tabrakan beruntun di Jalinsum TanjungmorawaLubukpakam, Minggu (19/6) menewaskan Antoni,21, pengandara sepedamotor Yamaha Vixion BK 3348 SI, warga Gg. Keluarga, Dusun VIII, Desa Dalu XB, Tanjungmorawa, Deliserdang. Sumber dihimpun Waspada, sebelum insiden maut ini terjadi, korban yang mengendarai sepedamotor datang dari arah Medan menuju Lubukpakam. Setibanya di Jalinsum Km 21-22, Desa Tanjungbaru, Lanjut ke hal A2 kol. 5

JEDDAH (Antara): Seorang wanita Indonesia Ruyati binti Satubi, 54, Sabtu (19/6) dihukum pancung sampai mati karena membunuh seorang wanita Arab Saudi, kata Kementerian dalam Negeri Arab Saudi. Menurut penyalinan huruf dari bahasa Arab, wanita itu Raiaiti Beth Sabotti Sarona, terbukti bersalah membunuh wanita Saudi Khairiya binti Hamid Mijlid dengan menyerangnya berulangkali pada kepala dengan pemotong daging dan menikamnya di leher, kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan yang diangkat oleh kantor berita resmi SPA. Kantor berita itu tidak menguraikan motif kejaha-

tan itu, ataupun mengungkapkan hubungan antara kedua wanita itu. Tapi beberapa pejabat Indonesia mengatakan bahwa sekitar 70 persen dari 1,2 juta warga Indoesia yang bekerja di Arab Saudi adalah staf domestik (rumahtangga). Pemancungan di provinsi Makkah di Saudi barat itu membuat jumlah eksekusi di kerajaan yang sangat konservatif itu tahun ini menjadi 28 orang, menurut hitungan AFP

berdasarkan pada laporanlaporan pejabat dan kelompok hak asasi manusia. Kelompok Amnesty International yang bermarkas di London pekan lalu minta pada Arab Saudi untuk berhenti melaksanakan hukuman mati, mengatakan telah ada peningkatan signifikan dalam jumlah eksekusi yang dilakukan pada enam tahun terakhir. Mereka menyatakan sedikitnya 27 orang telah dieksekusi di Arab Saudi pada 2011, “sama seperti jumlah semua orang yang dieksekusi pada sepanjang 2010. Limabelas orang dieksekusi pada Mei saja. Pada 2009, jumlah eksekusi mencapai 67, dibanding 102 pada 2008.

26 TKI Tunggu Giliran Pancung PADANG(Waspada): 26 TKI asal Indonesia terancam hukuman mati Di Arab Saudi . Mereka bakal menyusul seperti nasib Ruyati binti Satubi, 54, yang dieksekusi pancung oleh pemerintah Arab Saudi kemarin. “Kita tidak ingin peristiwa seperti yang terjadi pada Ruyati berulang pada 26 tenaga kerja yang saat ini tengah menunggu eksekusi,” ujar Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Patrialis Akbar di Padang, Minggu (19/6). Patrialis mengakui, dalam kasus Ruyati, pemerintah merasa kecolongan karena tidak ada pemberitahuan resmi yang diberikan pemerintah setempat terkait eksekusi warga negara Indonesia di Arab Saudi. Patrialis mengaku, pihaknya hanya diberitahu Kedubes Arab Saudi di Jakarta, eksekusi Ruyati telah dilaksanakan. “Tidak ada pemberitahuan tertulis,” imbuhnya. (vvn)

Ransel Hitam Hebohkan Pengunjung Binjai Super Mall

Waspada/Hendrik Prayitno

DUA polisi Australia tengah memeriksa barang-barang di kamar apartemen Pemred Waspada dan rombongan di Oaks Harmony, Quay Street, Sydney, Minggu (19/6). Seorang penjahat bersenjata buronan polisi masuk dan bersembunyi ke kamar apartemen tersebut.

Polisi Australia Bekuk Mafia Narkoba Di Apartemen Pemred Waspada SYDNEY ( Waspada): Satuan Polisi Australia membekuk seorang penjahat bersenjata di kamar apartemen Pemimpin Redaksi (Pemred) Waspada H.Prabudi Said dan rombongannya di Oaks Harmony, Quay Street, Sydney, Minggu (19/6). Si penjahat diduga mafia narkoba yang melarikan diri dari kejaran polisi. Polisi bersenjata membuka pintu apartemen Waspada dengan kunci T, menemukan si penjahat bersembunyi di salah satu kamar dalam apartemen. Pada saat kejadian, seluruh penghuni kamar apartemen berlantai dua itu sedang keluar. Polisi yang memeriksa kamar setelah tertangkapnya si penjahat menemukan alat-alat narkoba

seperti jarum suntik, plastik kecil yang diduga tempat menyimpan bubuk narkoba tersembunyi di dalam sebuah tas hitam. Di dalamnya terdapat selebaran berbahasa Thai. Pelaku diduga adalah seorang berkewarganegaraan Thailand. H.Prabudi Said beserta rombongan yang kembali ke apartemen sekira pukul 18:00 waktu setempat mendapati pintu kamar apartemen dalam keadaan rusak dan kondisi ruangan yang berserakan. Polisi yang sudah tidak berada di tempat saat rombongan kembali telah meninggalkan secarik kertas berkop polisi

Daging Lembu “Belum Matang”

Lanjut ke hal A2 kol. 1

BINJAI (Waspada): Binjai Super Mall (BSM) sebagai pusat perbelanjaan terbesar di Kota Binjai di Jalan Soekarno-Hatta, Minggu (19/6), dilanda isu bom. Pasalnya, sebuah ransel warna hitam dan biru terletak di sudut tembok persis depan kios Pos Honda di lantai satu. Salah seorang Satpam menyebutkan, tidak diketahui siapa yang meletakkan ransel itu. Sudah dua jam lebih tidak ada yang mengambil.

Aparat Polres Binjai yang menerima informasi sudah siaga mengintai pemilik tas yang dicurigai itu, sebab di bagian atas tas berbentuk segi empat. Pukul 12:30, polisi meminta pengusaha BSM menginstruksikan seluruh pengunjung ke luar. Di saat itulah muncul teriakan heboh, dan pengunjung berlarian ke luar. Suara –suara meneriakkan ada bom.

Medan Utara Tak Layak Dipimpin Camat

Ada-ada Saja

MEDAN (Waspada): Warga sejumlah kelurahan di Kec. Medan Belawan mendesak pemerintah daerah dan pusat segera mewujudkan pemekaran wilayah Medan Utara, karena kondisi daerah itu dinilai sudah tidak layak lagi dipimpin camat. Hal tersebut terungkap dalam temu ramah antara Ketua Organisasi Daerah (Orda) Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Medan Indra Sakti Harahap ST.MSi dengan warga Kec. Medan Belawan di Jalan Bawal, Pajak Baru, Kel. Belawan Bahagia, Medan Belawan, Rabu (15/6). Lanjut ke hal A2 kol. 1

Tanpa Dana Pemerintah

Guru Ngaji Dari Langkat Studi Banding Ke Jawa

Laporan Dedi Sahputra dari Sydney, Australia PASCA Australia mengeluarkan kebijakan memboikot ekspor lembu ke Indonesia, hubungan kedua negara jadi “hangat-hangat kuku”, kalau tidak mau dibilang memanas. Belum matangnya kedua negara jadi penyebabnya. Lanjut ke hal A2 kol. 2

Bakat Memimpin Eddy Syofian Sejak Sekolah MENJELANG pemilihan ulang Pilkada ulang kota Tebingtinggi, masyarakat di sana akan dihadapkan pada beberapa pilihan calon pemimpin. Sosok yang menonjol yang paling diharapkan membawa Tebingtinggi menjadi lebih maju dan berkembang adalah Drs H.Eddy Syofian, MAP (foto).

Lanjut ke hal A2 kol. 6

Ilustrasi/net

Lanjut ke hal A2 kol. 3

YANG namanya studi banding kerap dilakukan oleh kelompok kepentingan dari pemerintahan seperti Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) maupun anggota DPR (D) guna mengunjungi atau menemui obyek tertentu yang Lanjut ke hal A2 kol. 6

Lanjut ke hal A2 kol. 6

Pukul Murid, Kepala Guru Ditodong Pistol AKIBAT diduga menganiaya muridnya, seorang guru di Kuala Lumpur menjadi korban penodongan senjata api yang dilakukan oleh orangtua siswa. Harian Metro melaporkan, guru tersebut diduga memukul kepala salah seorang murid perempuan, yang kemudian mengadu kepada ayahnya. Karena tak senang dengan tindakan guru itu, orangtua siswa kemudian mendatangi sekolah dasar tempat anaknya belajar dan menodong guru itu dengan pistol yang ia bawa. Tersangka berusia 30an tahun itu, mendatangi kantin sekolah saat sang guru sedang sarapan dan langsung menyerangnya. Meski guru itu sempat meminta maaf, namun orangtua Lanjut ke hal A2 kol. 3

erampang Seramp ang Waspada/Ibnu Kasir

BUPATI Langkat H. Ngogesa Sitepu menerima laporan hasil studi banding dari Kyai Abdurrahman, Jumat (17/6).

- Itula, pigi nggak ngajak-ngajak - He...he...he...


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.