Waspada, Senin 1 April 2013

Page 21

Sumatera Utara

WASPADA Senin 1 April 2013

C3

Sirambas Banjir, Warga Mengungsi 1 Rumah Hanyut, 1 Tertimpa Pohon PANYABUNGAN (Waspada): Desa Sirambas, Kec. Panyabungan Barat, Kab. Mandailing Natal (Madina) diterjang banjir akibat hujan deras dan luapan Sungai Siseno-seno atau Sungai Sipimpin. Warga terpaksa mengungsi. Pantauan Waspada, Minggu (31/3) di lokasi, debit air sungai sudah normal. Sementara warga terlihat membersihkan lumpur dan pasir dari rumah, membersihkan prabot, dan ada yang memperbaiki rumah. Terjangan banjir terjadi Sabtu sekira pukul 19.00.

Akibatnya, 250-an jiwa mengungsi ke gedung SD Negeri Sirambas. Bahkan, satu unit rumah warga hanyut dan 80-an tergenang, ada rusak ringan, dan satu rumah tertimpa pohon. Saat ini, di lokasi banjir terlihat kesibukan. Beberapa warga sibuk memasak di dapur umum,

sebagian lagi memban-tu alat berat yang sudah mulai turun melakukan pengerukan sungai. Mahyuddin, 30, salah seorang warga kepada Waspada mengatakan, banjir berawal dari hujan deras yang turun Sabtu sore, dan setelah shalat maghrib atau sekira pukul 19.00, air sungai meluap dengan ketinggian 1-1,5 meter dan membanjiri pekarangan dan rumah warga. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Madina Rispan Zuliyardi didampingi Kabid Tanggap Darurat dan

Logistik Rahmadsyah Lubis mengatakan, banjir disebabkan meluapnya Sungai Sipimping. Dijelaskannya, dari data sementara diperoleh, ada satu unit rumah hanyut dan 80-an rumah tergenang dan sebagian mengalami rusak.Kemudian satu unit rumah bagian atap rusak karena tertimpa pohon. Untuk antisipasi lebih lanjut, pihak BPDBD sudah berkordinasi dengan Dinas PU dan alat berat sudah mulai bekerja mulai Minggu pagi guna melakukan pengerukan dan pelu-

rusan sungai. “Kita juga sudah mendistribusikan bahan makanan secukupnya bagi warga setempat di Posko yang kita dirikan. Dari keterangan warga, mereka segera menempati rumah masing-masing,” ucap Rispan. Bupati Madina Hidayat Batubara mengharapkan masyarakat tabah menghadapi musibah banjir ini. Dia sudah menginstruksikan kepada semua dinasterkaituntukmelakukankebijakan yang dinilai perlu dilakukanmembantumasyarakat. (c14)

Ical Beri Sinyal Musdalub DPD Partai Golkar Sumut

Waspada/Idaham Butarbutar

H. Edi Saputra Hasibuan, anggota kompolnas didampingi Kombes PolYoyo Taryono, Direktur Kriminal Umum Polda Sumut, Kombes Marsauli Siregar,Wakapolres Tapsel, Kompol Zainuddin, dan AKP Rahman dari Irwasda Polda Sumut, ketika melakukan kujungan kerja ke Padanglawas.

Kompolnas Minta Kembalikan 39 Sepedamotor Warga SIBUHUAN (Waspada): Kompolnas meminta kepada polisi agar mengembalikan 39 unit sepedamotor milik warga yang tidak terkait dalam penyerbuan Polsek Barumun Tengah (Barteng). “Kami minta polisi kembalikan sepedamotor warga”, kata Edi Saputra Hasibuan anggota Kompolnas yang melakukan kunjungan kerja ke Padanglawas dalam pertemuan dengan Bupati H. Ali Sutan Harahap, pihak kepolisian bersama masyarakat Barumun Tengah,” ujar H. Edi Saputra Hasibuan, anggota Kompolnas saat melakukan kunjungan kerja ke Padanglawas, Sabtu (30/3). Sedang masalah lahan, Kompolnas meminta Pemkab Padanglawas segera mencari solusi penyelesaiannya. Kompolnas melihat, situasi Barumun Tengah mulai kondusif. Dikatakan juga, bila ada indikasi kesalahan prosedur dalam penembakan, harus diproses sesuai hukum.“Soal anggota Polri yang diduga salah prosedur, Kompolnas akan meminta hasil pemeriksaan Propam Polda Sumut. Bila ada indikasi kesalahan prosedur dalam penembakan, harus diproses sesuai hukum”, katanya. Dalam kunjungan kerjanya di Padanglawas, kompolnas didampingi Kombes Pol Yoyo Taryono, Direktur Kriminal Umum Polda Sumut Kombes Marsauli Siregar, Wakapolres Tapsel Kompol Zainuddin, dan AKP Rahman dari Irwasda Polda Sumut. Menurut Edi Hasibuan, kasus penembakan terhadap 11 warga mendapat perhatian Kompolnas. Kompolnas meminta semua penegakan hukum dilakukan secara profesional dan harus dilakukan berdasarkan bukti dan saksi di lapangan. Sebaliknya, warga juga berhak mendapatkan dan mengajukan penangguhan penahanan apabila ada keluarganya yang ditahan, itu sesuai hukum. Sesuai undang-undang warga memiliki hak untuk itu dan kami mengusulkan kepada Kapoldasu untuk mempertimbangkannya. (a33)

Wakil Ketua DPRD SU Prihatin Kondisi Masyarakat Tabagsel P.SIDIMPUAN (Waspada): Wakil Ketua DPRD Sumatera Utara Ir H Chaidir Ritonga, MM prihatin akan kondisi gejolak sosial sejumlah warga Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel) belakangan ini. Salah satunya konflik yang terjadi di Kab. Mandailing Natal (Madina) antara PT. Sorikmas Mining (PT. SM) dengan sejumlah masyarakat. Kondisi gejolak sosial menjadi agenda reses Chaidir Ritonga di Madina, Padanglawas (Palas) dan Padanglawas Utara (Paluta), sedangkan masalah Jalinsum yang rusak parah di Tapanuli Selatan dan Kota Padangsidimpuan. ‘’Kita saat ini koordinasi dengan Kapoldasu dan bupati bagaimana solusi persoalan yang marak terjadi belakangan ini di Tabagsel. Salah satunya kita akan mediasi PT SM , Bupati Madina agar menemukan solusi memberdayakan masyarakat dengan pola perusahaan bapak angkat dari perusahaan tembang emas itu PT. SM dengan masyarakat,’’ujarnya kepada Waspada di kediamannya Kel. Aek Tampang, Kota Padangsidimpuan, Minggu (31/3). Selain persoalan di Madina, persoalan di Desa Aek Buaton Kec. Binanga,Kab.PadanglawasmenjadisorotankhususWakilKetuaDRPRD Sumut pasca bentrok antara warga dengan aparat hukum. ‘’Kedua pemerintah daerah, Palas dan Paluta kami harapkan menjalin kerjasama yang erat untuk menstabilkan suasana kondusif. Hal ini, peran penting bagi Muspida kedua daerah yang berbatasan. Saya sangat berharap situasi kamtibmas kondusif,aspirasi masyarakat itu telah saya terima di Paluta kemarin,’’ tuturnya. (c13)

SIBOLGA (Waspada): Wakil Sekretaris DPD Partai Golkar Sumut, Sukran Jamilan Tanjung mengungkapkan, sinyal diberikan Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) untuk menggelar Musyawarah Daerah Luarbiasa (Musdalub) DPD Partai Golkar Sumut dalam waktu dekat atau pada Mei 2013, merupakan jawaban mengatasi kisruh yang terjadi di tubuh Partai Golkar. “Tentunya, kita berharap, melalui Musdalub tersebut akan terpilih ketua DPD Golkar Sumut defenitif, sekaligus mampu menyempurnakan struktur kepengurusan serta menempatkan figur dinilai layak menempati bidang tugasnya ma-

sing-masing,” sebut Sukran Tanjung, Sabtu (30/3) di Sibolga. Politisi muda yang kini menjabat Wakil Bupati Tapteng itu menjelaskan, Musdalub Golkar Sumut adalah langkah maju dan sangat tepat dilaksanakan. Musdalub merupakan sebuah peluang besar untuk memperbaiki kinerja partai berlambang pohon beringin, sehingga diharapkan mampu menggapai sukses kemenangan di Pemilu 2014. “Terkait hal itu, harapan lain yang perlu kami sampaikan kepada Ketum DPP Golkar Aburizal Bakrie, kiranya Leo Nababan segera dicopot dari jabatannya sebagai Koordinator Provinsi (Korprov) Partai Golkar Su-

Waspada/Sarmin Harahap

SUASANA banjir di Desa Sirambas, Kec. Panyabungan Barat, Kab. Mandailing Natal.

mut, karena dinilai tidak mampu melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya sebagai Korprov dengan baik,” pinta Sukran Jamilan Tanjung. Mantan anggota DPRD Sumut itu kemudian mengatakan, tugas dan tanggungjawab seorang Korprov Partai Golkar Sumut sangat berat, terlebih dalam memenangkan partai Golkar di Pemilu 2014 mendatang, dikhawatirkan akan terasa semakin berat, jika Leo Nababan tidak segera diganti. Dia mengatakan, seorang Korprov Partai Golkar Sumut harus bisa bekerja secara teamwork bersama Ketua DPD Partai Golkar dan seluruh jajaran pengurusnya. (m14)

Wali Kota Sibolga Jenguk Penderita Tumor Ganas SIBOLGA (Waspada): Wali Kota Sibolga Drs Syarfi Hutauruk menjenguk penderita tumor ganas stadium III, Jonter Purba, 49, warga Jalan Tipang Jaya, Lingk. III, Kel. Sibolga Ilir, Kec. Sibolga Utara, Kota Sibolga, Kamis (28/3). Kondisi Jonter Purba hanya bisa terbaring di kasurnya. Bahkan, saat ini, seluruh bagian kepalanya seperti sudah diserang. Tumor ganas atau kelenjar getah bening seberat kepalan tangan orang dewasa yang menempel di leher sebelah kanannya itu, membuat saraf di bagian kepalanya tidak berfungsi. Mata sebelah kanan sudah membengkak dan tertutup, sakit seperti ditusuk-tusuk di bagian ubunubun, hingga kepala bagian belakang. “Penyakit ini datang tibatiba dan langsung mengganas. Penyakit ini sudah saya alami setahun dan telah diupayakan untuk mengobatinya. Bahkan saat ini sudah terasa kebas. Kami sudah berobat ke RSU Adam Malik, namun dokter menyatakan menolak untuk mengoperasinya lantaran tumor ganas ini sudah stadium III. Entahlah, mungkin ini cobaan yang paling berat dari Tuhan,” ungkapnya. Wali Kota Sibolga Drs Syarfi Hutauruk mempertanyakan kepada dr. Tunggul Sitanggang apakah masih ada jalan yang dapat dilalui untuk perobatannya? Dan dijawab oleh kepala RSU FLTobing Sibolga yang turut mendampingi wali kota beserta Kepala dinas Kesehatan Kota Sibolga, M Yusuf Batubara dan tenaga medis dr Saut Siregar. “Jalan satu-satunya hanya

kemotherapy, untuk itu dibutuhkan kesabaran,” kata dr Tunggul .Wali Kota Sibolga Drs Syarfi Hutauruk menyarankan kepada Jonter Purba dan pihak keluarga untuk merundingkannya, “Jika memang siap untuk kemotherapy, kita akan segera lakukan, dengan bantuan Jamkesmas, sebab solusi satusatunya hanya dengan cara kemotherapy untuk mencegah penyebaran ke semua organ,” kata Wali Kota Sibolga. Wali Kota Sibolga menyerahkan bantuan kepada Jonter Purba, dan mengharapkan kepadanya dan keluarga untuk bersabar dan berdoa kepada Tuhan, “Semua kita serahkan pada Tuhan,” kataya.

Sementara itu dr Saut Siregar yang turut mendampingi Wali Kota Sibolga Drs Syarfi Hutauruk, usai menjenguk Jonter Purba, kepada Waspada mengatakan, jenis penyakit ini adalah tumor ganas dengan nama matastasing, yakni tumor yang bisa menyebar kesemua organ tubuh. “Penyebaran ini melalui pembuluh darah dan aliran darah. Sedangkan jalan satusatunya adalah dengan melakukan kemotherapy untuk mencegah penyebaran penyakit ke semua organ tubuh. Penyebabnya pola hidup tidak teratur, makanan, zat kimia, volume garam yang tinggi, stres dan lainnya,” kata dr Saut. (a24)

yang berbeda dari bocah yang sering menangis ini. Perutnya membesar, berwarna putih dengan urat kebiruan yang tersebar di berbagai lokasi. Bila dibandingkan dengan anggota badan yang lainnya, perut Siti Sarah mengembang jauh lebih

Waspada/Ist

ROSLIANA Lubis ketika mendampingi putrinya Siti Sarah Rangkuti, 3, yang menderita penyakit aneh dengan perut terus membesar.

besar. Itulah yang membuatnya terus-terusan menangis dan susah berjalan, karena perutnya diduga tertekan. Sang ibu berujar, Siti memiliki tumor di perutnya. Kondisi itu terjadi setelah dia berumur satu tahun. Padahal, sewaktu lahir dengan bobot 4 kg, anak ketiga Roslina Lubis dengan Alwi Rangkuti, 37, ini, tidak menunjukkan gejala aneh. Keluarga tersebut merupakan warga Desa Manyabar, Kec. Panyabungan, Kab. Mandailing Natal. Saat itu, katanya, si bocah sering mengeluh sakit di bagian pinggang sebelah kanan. Setelah diperiksa, ada sedikit benjolan. “Anak kami sering mengeluh sakit di bagian pinggangnya dan kami beranggapan anak kami jatuh atau disebabkan hal lain ketika dijaga kakaknya seharian atau setelah pulang dari sekolah,” terangnya. Ketika hal itu ditanyakan Roslina kepada kedua kakak bocah tersebut yaitu Aldi Saputra, 5, dan Efriyanti, 11, keduanya mengaku tidak tahu. Kedua kakaknya juga mengaku, adik kandungnya ini tidak pernah jatuh dan tidak mengetahui tentang benjolan tersebut. “Kami berkenyakinan bahwa Siti jatuh, lalu kami kusukkan dia. Tetapi seperti tidak ada

GUNUNGTUA (Waspada): Kondisi kantor Pengadilan Negeri (PN) Padangsidimpuan di Gunungtua tepatnya di Jalan Ki Hajar Dewantara, Kel. Pasar Gunungtua, Kec. Padangbolak, memprihatinkan. Selain ukurannya tak memadai, atap dan plafonnya banyak yang sudah jebol. Hal itu sangat mengganggu proses persidangan. Hingga kini, belum ada tanda-tanda gedung tersebut akan diperbaiki. Pantauan Waspada, Minggu (31/3), saat ini beberapa bangunan di Kantor PN di Gunungtua seperti ruang tahanan, ruang hakim dan ruang persidangan sangat memprihatinkan. Keadaannya terkesan kumuh. Di sana-sini retak pada bagian balok atas, sehingga jika hujan, air masuk melalui retakan, sehingga kumpulan air yang masuk itu berkumpul menggenangi lantai

ruangan luar kantor. Diperparah lagi, plafon terpajang di berbagai sudut terlihat sudah rusak dan lembab akibat rembesan air dari dinding. Kondisi ini sudah lama berlangsung. Jika musim penghujan, suasana sangat tidak nyaman bagi pegawai dan staf PN maupun warga untuk menghadiri persidangan setiap hari Rabu di kantor tersebut. Wakil Ketua Forum Pemuda Peduli Paluta, Topan Harahap, 30, kepada Waspada mengaku sangat miris melihat kondisi gedung PN tersebut. Soalnya, di sekeliling gedung, lantai keramiknya sudah pecah. Selain itu, pintu dan kusennya pun rusak. “Setiap fasilitas gedung pemerintah tentu ada anggaran pemeliharaan gedung berikut perawatannya, kenapa sampai sekarang gedung ini belum ada perhatian dari pihak terkait,” tegasnya. (a35)

Waspada/Sori Parlah Harahap

KONDISI kantor Pengadilan Negeri (PN) Padangsidimpuan di Gunungtua, tepatnya di Jalan Ki Hajar Dewantara, Kel. Pasar Gunungtua, Kec. Padangbolak, sangat memprihatinkan. Selain ukurannya tak memadai, atap dan plafonnya banyak jebol.

1,8 Juta Ha Lahan Pertanian Hilang Tiap Tahun

Waspada/Alam Tanjung

WALI KOTA Sibolga Drs Syarfi Hutauruk saat menjenguk Jonter Purba, 49, penderita tumor ganas stadium III warga Jalan Tipang Jaya, Lingk. III, Kel. Sibolga Ilir, Kec. Sibolga Utara, Kota Sibolga.

Perutnya Terus Membesar, Hanya Bisa Merintih SITI Sarah Rangkuti, 3, sering menangis di pelukan ibunya Rosliana Lubis, 29. Tepukan pelan maupun buaian sang ibu, terkadang tak berhasil meredakan raungan tangisnya. Dilihat lebih jelas, ada

Kantor PN Gunungtua Sangat Memprihatinkan

perubahan, anak kami terus merasa sakit, karena semakin hari, benjolan dipinggangnya semakinmembesar,”ungkapnya. Menurutnya, upaya pertolongan pengobatan terus dilakukan kepada Siti, termasuk membawanya ke tabib dan mantri yang bertugas di daerah i t u . Na m u n , p e r u b a h a n terhadap perut anaknya tidak ada. Beberapa bulan kemudian kedua orangtua itu membawa Siti berobat ke RSUD Panyabungan. “Pendapat dokter di rumah sakit itu, anak saya mengalami penyakit sejenis tumor dan harus dirujuk ke rumah sakit yang lengkap peralatannya seperti di Medan guna menjalani operasi,” aku Rosliani yang sekarang tidak bekerja lagi karena menjaga anaknya terkena penyakit aneh tersebut. Mendengar penjelasan pihak rumah sakit dan melihat kondisi penyakit kronis diderita anaknya, Rosliani dan Alwi Rangkuti hanya bisa mengelus dada, pasrah malahan kebingungan mengenai soal biayanya, apalagi pekerjaan Alwi Rangkuti yang hanya penarik beca bermotor setiap hari. Keduanya nggak tahu lagi apa yang mesti dilakukan dan bagaimana cara pengobatan

yang layak bagi Siti. Mereka sangat berkeinginan anaknya berobat secepatnya dengan membawanya berobat ke rumah sakit yang lengkap seperti di Medan. Namun, mengingat biaya yang tidak ada karena mereka tergolong keluarga tidak mampu, niat itu hanya kandas di tengah jalan. Mereka menceritakan, sejauh ini belum ada yang membantu biaya pengobatan anaknya termasuk dari pemerintah, sementara penghasilan sehari-hari hanya cukup buat makan saja. Keluarga ini sebenarnya memiliki kartu Jamkesmas miskin, namun mereka tidak tahu bagaimana cara menggunakan kartu tersebut untuk berobat. “Kami memang ada kartu Jamkesmas, tetapi kami tidak tahu bagaimana menggunakannya. Membawa Siti berobat ke Medan, kami tidak memiliki ongkos, belum lagi biaya di sana. Agar anak bungsu kami mendapatkan pengobatan yang serius, kami sangat mengharapkan bantuan semua pihak ,” papar Rosliani dengan berlinang airmata. * Munir Lubis

SIBOLGA (Waspada): Diperkirakan, 1,8 juta hektar lahan pertanian subur, tiap tahunnya hilang akibat perkembangan kehidupan terutama untuk lahan industri, sehingga kelestarian lingkungan semakin berbahaya bagi kehidupan manusia. Hal ini dikatakanWali Kota Sibolga Drs Syarfi Hutauruk di aula Topaz Hotel Wisata Indah Sibolga, pada penutupan pemilihan duta lingkungan tahun 2013, Kamis (28/3). Menurut Wali Kota Sibolga, lapisan ozon yang telah hilang itu, sudah sangat sulit untuk dikembalikan akibat kerusakan alam. “Bahkan, akibat adanya kebijakan otonomi daerah, sebelumnya jumlah kepala daerah tingkat dua di seluruh Indonesia hanya 238 kabupaten kota, namun sejak ada otonomi daerah dan pemekaran daerah, saat ini jumlah kabupaten/kota mencapai 485 daerah, dan ini tentunya akan memerlukan perkantoran mulai dari tingkat dua, kecamatan, kelurahan/desa, bahkan kantor dinas dan keperluan lainnya akan berdiri bangunannya,” kata Drs Syarfi hutauruk. Hal ini berarti, kata Syarfi, akan bertambah lahan yang harus digunakan untuk perkantoran dan itu jelas akan merusak lingkungan yang selama ini mungkin masih dapat dilestarikan. “Untuk Kota Sibolga, terutama daerah pegunungan, dahulu masih ada 10 titik sumber mata air yang dapat diterima Kota Sibolga terutama dari Bonandolok, namun saat ini hutan yang telah dibabat tersebut mengganggu

kelestarian lingkungan kawasan ini, dan saat ini tinggal menyisakan satu sumber mata air, itupun sudah sangat kecil,” kata Syarfi. Oleh karena itu, dengan adanya pemilihan duta lingkungan hidup tahun 2013 ini, diharapkan para pelajar yang ikut dalam pemilihan ini menjadi duta lingkungan hidup, dapat bekerja maksimal untuk kelestarian lingkungan. Kepala dinas LHKP kota Sibolga Dalam laporannyamengatakan,tujuankegiataniniuntuk menggali potensi dan mensosialisasikan program pemerintah untuk pelestarian lingkungan hidup. “Dari 54 peserta yang berasal dari 12 sekolah SMA dan SMK se kota Sibolga, pada babak final menyisakan 10 peserta putri dan 10 finalis putra, kemudian ditetapkan 5 peserta putra dan 5 peserta putri menjadi duta lingkungan hidup tahun 2013,” kata tumbur. Hasil penilaian dewan juri, dari komisi III yang diketuai Ketua Komisi III Jamil zeb Tumori menetapkan, pemenang I untuk kategori putra Adity DS Juntak dari SMA Negeri 1 Sibolga, pemenang II Cardo Silitonga dari SMA Negeri 1 Sibolga, pemenang III MTaufik Siregar dari MAN Sibolga, pemenang IV Frederik Abel dari SMA Tri Ratna Sibolga, pemenangV Domu A Lumbangaol. Untuk para pemenang putri, juara I Aisyah dari SMA N00000egeri 1 Sibolga, juara II Risti Rahayu dari SMA Negeri 3 Sibolga, juara III Poidn dari SMA Katolik, juara IV Lisia C Dewi dari SMA Tri Ratna, juara V Okta Gory dari SMA Tri Ratna Sibolga. (a24)

Dorong Pertumbuhan Ekonomi Madina PANYABUNGAN (Waspada): Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Madina Syafaruddin Aji Lubis mengatakan, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Kabupaten Mandailing Natal yang titik beratnya di sektor agribisnis, sangat diperlukan keterpaduan antara pemerintah dengan pihak swasta. “Keterpaduan konsep dan pandangan harus ada antara pemerintah daerah dengan masyarakat dalam upaya memajukan sektor agribisnis itu. Maksudnya, keterpaduan antara pemerintah daerah dengan kalangan swasta harus diperkuat baik dari sisi konsep, perencanaan, strategi maupun permodalan,” ujar Syafaruddin di Panyabungan, Selasa (26/3). Menurutnya, sejauh ini, melihat pola keterpaduan antara pemerintah daerah dengan swasta lokal merupakan jalan yang sangat pas untuk ditempuh. Karena, pola ini akan mendorong munculnya sinergitas kedua pihak dari sisi idealisme kedaerahan dalam pengembangan agribisnis. Perlu lebih dipertegas, katanya, pola dan desain strategis untuk mengembangkan sektor agribisnis itu, pemerintah daerah dan keterlibatan pihak swasta lokal sangat diperlukan untuk mendorong pola pikir masyarakat secara luas terhadap dinamika agribisnis tersebut. Syafaruddin yang akrab disapa Akong

menjelaskan, Madina merupakan daerah agribisnis terutama tanaman karet, kopi dan sawit. Animo pihak swasta terhadap sektor ini sudah ada, hanya saja dibutuhkan keseriusan pemerintah daerah dari sisi regulasi maupun peningkatan insfrastruktur pada sentra-sentra pengembangan agribisnis yang ditetapkan. Dari sisi regulasi itu, lanjutnya, terkait soal kepastian status lahan, dimana masih banyak lahan kosong yang berstatus hutan produksi terbatas ( HPL) untuk mendapat keabsahan penguasaan lahan secara permanen agar jadi jaminan kelangsungan berusaha. Sementara dari segi infrastruktur, pemerintah daerah seharusnya sudah memetakan sentra-sentra untuk memfokuskan pembukaan maupun perbaikan jalan yang merupakan salahsatu kebutuhan dalam rangka pertumbuhan investasi di sektor ini. Dikatakan, jika skemanya adalah pendirian perusahaan daerah (PD), maka keterpaduan antara dua pihak harus sinergis. Posisi pemerintah daerah selaku yang mendirikan PD akan didukung dan diperkuat oleh pihak swasta. “Dalam hal ini penyertaan saham dari pihak swasta pada PD tersebut sangat bagus untuk memperkuat dan pada pencapaian target pengembangan yang direncanakan,” tambahnya. (a28)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.