Waspada, Senin 19 Juli 2010

Page 23

Aceh

WASPADA Senin 19 Juli 2010

C5

Petani Harus Mandiri SULTAN DAULAT, Subulussalam (Waspada): Masyarakat petani harus mandiri, mampu meningkatkan hasil tanaman dan tidak semata-mata tergantung kepada bantuan atau subsidi pemerintah, meski pun untuk langkah awal subsidi itu wajar diterima sebagai motivasi ke depan. Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Subulussalam H. Abdul Hamid Padang mengatakan itu usai melantik Pengurus KTNA Kec. Sultan Daulat, Sabtu (17/7) di gedung pertemuan Camat Sultan Daulat. Terkait penggantian pengurus KTNA, Padang yang populer dengan sebutan Joka itu menyebutkan kalau hal itu tidak akan memunculkan istilah mantan petani. “Tidak ada mantan petani, apalagi sejumlah kandidat yang tidak terpilih dalam pemilihan harus tetap masuk dalam jajaran kepengurusan,” tegas Joka di hadapan Plt. Camat Sultan Daulat Tadin, SH, mewakil Dan Ramil Sultan Daulat, sejumlah Pengurus KTNA Kota dan Ketua KTNA Kec. Rundeng, Simpang Kiri dan Longkib dan sejumlah undangan. Menurut Joka, kemandirian petani di daerah ini niscaya bisa terwujud jika

semua petani bekerja sesuai aturan dan memahami betul potensi tanaman yang cocok untuk di daerah ini. “Tidak perlu kita coba-coba menanam tanaman yang tidak sesuai dengan iklim daerah,” tandas Joka minta semua pengurus menjalankan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) masingmasing tanpa harus saling menghujat. Empat Orang Kepengurusan KTNA Kec. Sultan Daulat yang disebutkan hampir mencapai 40 personil, pada pelantikan di sana hanya dihadiri empat personil. Satu di antaranya Ketua H. Dagok Kombih ditambah sekretaris dan dua orang biro. Fenomena ini menurut Dagok karena sejumlah persoalan, seperti sesaat akan pelantikan, dirinya sedang melaksanakan tugas luar daerah dan sangat memungkinkan surat undangan tidak sampai kepada pengurus yang bersangkutan. Kendati begitu, Dagok yakin kepengurusan KTNA 2010-2015 dapat eksis ke depan. Dalam kesempatan itu turut diserahkan papan nama KTNA Kec. Sultan Daulat kepada Ketua Terpilih, Dagok Kombih dari Ketua KTNA Subulussalam melalui Plt. Camat Sultan Daulat Tadin, SH.(b33)

BRI Blangpidie Kurang Peka Terhadap Lingkungan BLANGPIDIE (Waspada): Acara Panen Rakyat Simpedes (PRS) Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang diselenggarakan BRI Cabang Blangpidie dinilai warga tidak mengindahkan etika serta kondisi sosial kemasyarakatan. Bahkan BRI Cabang Blangpidie dinilai tidak peka dengan lingkungan dengan hanya mengedepankan aspek bisnis tampa melihat situasi di masyarakat sekitar. Tudingan tersebut dikemukakan warga asal Desa Keude Siblah, Kec. Blangpidie, Aceh Barat Daya (Abdya) kepada Waspada, Sabtu (17/7), yang merasa sangat prihatin terhadap sikap BRI Cabang Blangpidie. Keprihatinan tersebut dikemukakannya ketika acara PRS yang digelar BRI Cabang Blangpidie di stadion Persada atau depan kantor cabang, sementara di dekat lokasi ada musibah warga yang meninggal dunia. Pihak penyelenggara acara, menurutnya, seperti tak menghiraukan kondisi tersebut dengan tetap melanjutkan acara dengan suara musik yang hingar bingar.

“Mereka seperti tidak beretika, orang di sini sedang menggelar shalat jenazah mereka (BRI) malah mengumandangkan music. Ini sangat keterlaluan,” guman seorang warga. Terkait hal itu, Pimpinan Cabang BRI Blangpidie, Mohd. Saleh yang dihubungi Waspada terkesan menghindar dan tidak bersedia memberi tanggapan. Anehnya, Mohd. Saleh selaku pimpinan, malah minta Waspada mengkonfirmasi kepada salah seorang stafnya bernama Ruswar. “Konfirmasi minta saja nanti sama pak Ruswar,” kilah Pinca BRI Cabang Blangpidie, Mohd.Saleh singkat. Sementara Staf BRI Cabang Blangpidie, Ruswar, kepada Waspada mengaku sedang berada di Meulaboh – Aceh Barat, namun dia berjanji mengontak panitia penyelenggara PRS di Blangpidie, agar memperhatikan situasi lingkungan seperti ditudingkan warga itu. “Saya sedang di Meulaboh menjemput penyanyi (untuk acara PRS), nanti akan saya kontak panitia di Blangpidie,” sebut Ruswar.(sdp)

Potensi Obat Tradisional Minta Digarap Maksimal SUBULUSSALAM (Waspada): Indikasi belum maksimalnya penggarapan obatobat tradisional di Subulussalam, instansi terkait disarankan peduli dan mengambil langkah penggarapan. Pasalnya, potensi obat-obat tradisional khususnya di daerah terisolir belum digarap maksimal. Ketua LSM Wanagreen, Suparta melalui pres relisnya mengatakan, di berbagai pelosok daerah terisolir di Subulussalam, khususnya di Kec. Rundeng, Longkib dan Sultan Daulat sejumlah masyarakat masih menggunakan tanaman obat dan ramuan tradisional. Karenanya, dukungan instansi terkait untuk lebih memaksimalkan penggarapan dan pemanfaatan obat terkati sangat diharapkan. Ditambahkan, di wilayah

Subulussalam masih kaya dengan keanekaragaman hayati. Sementara dasar penggunaan obat-obat tradisional lantaran masyarakat pedesaan terisolir, jauh dari rumah sakit dan nyaris sulit memperoleh obat modern atau apotik. Sejumlah jenis tanaman obat yang sering digunakan masyarakat terisolir seperti sirih, tongkat ali, daun serindan, daun sinur, temulawak, batang biski dan lain-lain. Sedangkan pemanfaatannya untuk mengobati demam, sakit kepala, malaria, batuk, asam urat dan lain-lain. “Sebagai warga, kita mestinya peduli dengan keanekaragaman hayati yang merupakan kekayaan kita sehingga tanaman obat ke depan dapat digunakan generasi selanjutnya,” tulis Suparta.(b33)

Waspada/Khairul Boangmanalu

MASIH SEPI: Suasana persiapan panitia pelaksana Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) II, 19 s/d 24 Juli 2010 di Kec. Sultan Daulat masih terlihat sepi, kendati hari ini, Senin (19/7) dijadwalkan akan dibuka Walikota Subulussalam. Tampak arena utama MTQ tahap pengerjaan, sementara di bagian lain lokasi sejumlah stand MTQ juga terlihat sedang dipersiapkan. Foto diambil, Sabtu (17/7).

Sektor Pertambangan PAD Terbesar Abdya BLANGPIDIE (Waspada): Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kab. Aceh Barat Daya (Abdya) dari sektor pertambangan dinilai bakal menjadi sumber pemasukan terbesar. Selain itu aktivitas ekplorasi pertambangan juga akan menyerap tenaga kerja serta peningkatan ekonomi daerah dengan menimbulkan multi efek lainnya, seperti penggerakan sektor riil berupa perdagangan dan pertumbuhan usaha mikro lainnya. Pandangan tersebut dikemukakan konsultan Forda UKM Blangpidie, Mus Mulyadi Ling-

ga, kepada Waspada Sabtu (17/ 7). Menurutnya sektor pertambangan khususnya biji besi yang saat ini sudah dalam posisi persiapan shipping (pra pengapalan) yang dilaksanakan PT. Juya Aceh Minning (JAM) dinilai menjadi sumber pendapatan asli daerah yang sangat besar. Namun demikian ketiadaan pengawasan dari pemerintah daerah dianggap menjadi titik rawan terjadinya permasalahan ke depan. Kerawanan tersebut mulai dari kalkulasi kuota yang menjadi dasar pembagian hasil untuk daerah hingga permasalahan sosial lainnya berupa kutipan liar yang sewaktu-waktu dapat terjadi selama proses ekplorasi. “Sampai saat ini kita melihat Pemkab Abdya khususnya dinas pertambangan seperti tertidur, padahal mereka harus menempatkan personil di lapangan

sejak proses pembukaan hingga shipping (pengapalan). Ini jelas keteledoran yang harus ditindak oleh Bupati Akmal Ibrahim, karena jelas potensi biji besi sangat besar bagi daerah tetapi jika tidak ditangani dengan baik, tentu daerah juga yang akan rugi,” ulas Mus Mulyadi Lingga. Sementara Public Relation Manager PT. JAM, Rinaldi Bayur Putra, ST juga mengakui, hingga saat ini belum ada penempatan personil Pemkab selama proses ekplorasi biji besi berlangsung, padahal saat ini PT. JAM sudah melakukan pengangkutan perdana untuk persiapan shipping (pengapalan) dalam rangka ekspor perdana 8 Agustus mendatang. “Kita juga heran kenapa pihak dinas pertambangan belum menempatkan personil di lapangan, padahal itu untuk kepentingan daerah juga, namun

Pinang Komoditi Ekspor Ke Tiga Lewat Pelabuhan Krueng Geukueh ACEH UTARA (Waspada): T. Zulkiram, Ketua Ekspor-Impor Pelabuhan Krueng Geukuah, Aceh Utara, Minggu (18/7) mengatakan, untuk tahap ekspor ke tiga kalinya, pihaknya akan mengirim komoditi pinang ke India, Bangladesh dan Nepal. Ekspor pinang dilakukan dalam waktu dekat. Sekarang pihaknya mempersiapkan kontainer untuk pemuatan pinang-pinang tersebut, diperkirakan jumlahnya ratusan ton. Aceh merupakan daerah produksi pinang yang paling produktif di Indonesia. Jumlahnya mencapai ratusan ton setiap bulan. Negara sasaran yaitu India, Blangladesh, Nepal dan beberapa lainnya. Komoditi pinang dapat diolah menjadi alat kosmetik, untuk pewarna kain, permen pinang, dan sejumlah produksi turunan lainnya. “Sebenarnya Aceh memiliki banyak bahan baku unggulan yang dapat diekspor ke luar negeri. Sekarang yang sedang kita pikirkan, barang-barang itu harus dikirim melalui Pelabuhan Krueng Geukueh. Selama ini, banyak komoditi Aceh diekspor via Pelabuhan Belawan, Sumatera Utara, karena itu PAD mengalir ke Sumatera Utara,” kata Zulkiram. Jika petani pinang Aceh masih mempercayakan pengusaha Medan

sebegai eksportir, maka mereka dengan mudah mempermainkan harga sesuka spekulan di sana, dan secara tidak sadar, petani Aceh telah menghasilkan Pendapatan Asli Daerah untuk Sumatera Utara. Harusnya , PAD tersebut mampu menunjang perekonomian dan pembangunan Aceh masa depan. Selain pinang, untuk tahap ke tiga, eksportir Aceh juga akan mengekspor bahan baku kopi, dan kopra, pupuk organik dan sejumlah komoditi unggulan lainnya. Untuk tahap tiga, para eksportir Aceh tidak memprioritaskan pengiriman kakao ke Malaysia , pasalnya Menteri Keuangan telah mengeluarkan peraturan pajak 10 persen untuk jenis komoditi tersebut. Jika dipaksakan, maka para eksportir akan menuai kerugian dalam usahanya. Agar para petani kakao tetap berjaya, maka T. Zulkiram menyarankan Pemerintah RI mendirikan perusahaan penghasil produk turunan dari jenis kakao, agar masyarakat petani tetap dapat meneruskan usahanya. “Swiss saja yang bukan negara penghasil kakao, tapi dikenang dengan berbagai produk coklatnya. Sudah seharusnya kita mencontoh negara tersebut. (cmun)

Rapat Perdana Partai Golkar Bentuk Tingkat Kecamatan NAGAN RAYA (Waspada): Pengurus Partai Golongan Karya (Golkar) DPD II menggelar rapat perdana di kantor ujung fatihah, Sabtu (17/7), membahas untuk menentukan calon ketua di setiap kecamatan. Jumlah pengurus Golkar DPD II Nagan Raya 126 orang, selain itu juga diminta pengurus menjaga nama baik dan jangan menjelek-jelekan Partai Golkar. Ketua Golkar DPD II Kab. Nagan Raya, Drs. T. Zulkarnaini mengatakan, setelah pelantikan pengurus baru periode 20092015 beberapa bulan lalu kita belum bertatap muka sama sekali, maka dari sini mari kita bergandeng tangan untuk memberi yang terbaik kepada Kab. Nagan Raya khususnya masyarakat. Bagi

pengurus Partai Golkar jangan bermain dua mata. Yang paling diutamakan adalah konsultasi untuk melakukan musyawarah tingkat keca-matan, demi kebersamaan. Bagaimana men-cari solusi agar bisa mendekati masyarakat, mari kita berkerja keras untuk membangun partai Golkar ke depan yang lebih baik, juga programprogram Golkar untuk menyele-saikan Pilkada. Zulkarnaini menambahkan, Pilkada tahun ini harus berjalan dengan baik, bagi kader dapat menjaga Golkar dengan baik demi suksesnya Pilkada. Jangan ada kader Golkar mencalonkan diri, kalau tidak ada persetujuan Ketua DPD II Partai Golkar Nagan Raya,’’ tegasnya.(mji)

demikian kita tetap terbuka kepada mereka dengan selalu menyiapkan laporan setiap aktivitas yang kita lakukan. Bahkan kita berani pastikan 50 persen PAD Abdya akan berasal dari kita (PT.JAM),” sebut Rinaldi. Tapi Kepala Dinas Pertambangan dan Sumberdaya Alam Abdya, Drs. Ikhsan, kepada Waspada membantah jika dinasnya disebut “tertidur” karena tidak menempatkan petugas di lapangan. Namun demikian diakui,

hingga saat ini belum menempatkan personil di lapangan karena menunggu konfirmasi dari pihak PT. JAM sebelum proses pengapalan dimulai. “Kita masih menunggu laporan kapan pengapalan dimulai, sejauh ini kita tidak menerima informasi apa pun, baru hari ini kita mendapat info bahwa pengangkutan material sudah dimulai ke dermaga, dan sekarang saya baru mau ke sana,” kata Ikhsan.(sdp)

HUT Ke 8 Nagan Raya Dimeriahkan Sepeda Santai NAGAN RAYA (Waspada): Ratusan sepeda santai terdiri dari dinas dan masyarakat, Sabtu (17/7) memeriahkan HUT Nagan Raya ke 8 di Suka Makmue. Sepeda santai dilepas Bupati Nagan Raya Drs. T. Zulkarnaini di halaman kantor bupati. Selain itu pengundian kupon, dimeriahkan artis ibu kota Adi Kdi 2 yang juga putra kelahiran Kab. Nagan Raya. Sepeda santai diikuti ratusan peserta termasuk dari anggota Mapolres dan Dandim serta Kejari Nagan Raya, serta kegiatan tarik tambang dengan peserta PNS Sekdakab di lingkungan Nagan Raya. Bupati Nagan Raya, Drs. T. Zulkarnaini mengatakan, dengan usia ke 8 diharap dapat membawa keberuntungan bagi Nagan Raya dan ke depan serta membawa kemakmuran masyarakat Nagan Raya.(mji)

Buraq Oleh H. Ameer Hamzah Wajahnya seperti wajah gadis cantik Tubuhnya seperti kuda Arab yang indah Sedikit lebih kecil dari kuda, Sedikit lebih besar dari himar Sayapnya dua, terbang bagaikan kilat. Waspada /Sudarmansyah

SAMPEL BIJI BESI: Manajer PT. Juya Aceh Minning (JAM) terdiri dari manajer operasional Ukra, PR Manager Rinaldi Bayur Putra, ST, serta dua staf memperlihatkan sampel material biji besi saat pengangkutan perdana ke lokasi shipping di dermaga Susoh, Sabtu (17/7).

Polres Singkil Diminta Tegas Soal Sertifikat Kadaluarsa SINGKIL (Waspada): Promosi jabatan yang dihadiahkan Bupati H. Makmursyah Putra, SH, MM kepada mantan Kabag Hukum menjadi Asisten III Administrasi dan Keuangan Setdakab Aceh Singkil, kian ramai dikritisi berbagai kalangan. Pasalnya pejabat Asisiten Said Jufri, SH itu, kini sedang dilidik oleh Polres terkait indikasi kuat sertifikat kadaluarsa yang dimilikinya sebagai ketua panitiatenderProyekOtonomikhusus (Otsus) Dinas Pendidikan 2010. Copy sertifikat pelatihan bantuan teknis/sertifikasi nasional ‘Pengadaan barang/jasa pemerintah’ yang dilaksanakan 28-29 Juni 2006 di Jakarta yang diduga telah kadaluarsa milik Said, telah beredar dikalangan pers. Setelah dikritisi aktivis muda Zulkarnain Bancin, S.Sos sebelumnya, kini giliran elemen sipil dari Direktur Pusat Information Coruption Centre (ICC) Razaliardy Manik, SmHk minta Polres serius menangani indikasi

kuat pemalsuan seritifikat ketua tender proyek Otonomi khusus (Otsus) Dinas Pendidikan (Disik) 2010 tersebut. “Kita minta Polres Aceh Singkil serius dan jangan mainmain dalam menangani kasus itu,” pinta Razali melalui telefon sebagai pimpinan LSM ICC yang berkantor pusat di Kompleks Bintan Centre Blok R 21 Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, Sabtu (17/7). Menurut Razaliardy yang peduli dengan masalah di kabupaten asalnya, bila Polres sudah melakukan penyelidikan, itu tandanya sudah ada bukti permulaan untuk meningkatkan penyidikanu dan melimpahkan ke kejaksaan. Namun bila sebaliknya, jika pihak Polres tidak mempunyai bukti kuat, maka Polres harus segera menghentikan proses hukum kasus tersebut dan menjelaskannya kepada publik. Langkah itu katanya, untuk menjamin adanya kepastian hukum.

Dia menuturkan, jika kasus sertifikat kadaluarsa yang mengarah kepada tindak pidana pemalsuan itu tidak ada kejelasan, maka akan berdampak pada keabsahan pelaksanaan tender yang sudah dilaksanakan dan mengumumkan perusahaan pemenangnya. Artinya, jika ternyata sertifikat yang dimiliki ketua panitia tender palsu, maka hasil tender yang diumumkan dan dimenangkan sejumlah perusahaan bisa dikatakan ‘cacat hukum’ atau tidak sah. “Bisa saja perusahaan yang kalah tender menggugat keabsahaan tender tersebut, namun untuk menghindari tuntutan hukum dari pihak yang merasa dirugikan, maka kasus ini perlu segera ditangani secara serius guna mendapatkan kepastian hukum,” tegasnya. Sejumlah asosiasi di sana yang dikoordinir Ketua Kadin Anas Mahfudi, SE juga berharap kasus tersebut ditindaklanjuti sesuai hukum yang berlaku.(b30)

RASULULLAH berangkat dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha pada tanggal 27 Rajab 1 tahun sebelum Hijrah dipandu oleh Jibril As. Rasulullah shalat dua rakaat sebagai imam dan para arwah ambiya menjadi makmum. Sampai ke Baital Maqdis Nabi mengendarai Buraq (kendaraan dari surga) yang tubuhnya mirip seekor kuda dan wajahnya mirip seorang perempuan muda. Buraq tersebut mempunyai dua sayap dan empat kaki. Kakinya bila mendaki gunung, pendek sebelah depan dan jika turun gunung pendek sebelah belakang. Sang Buraq lebih kecil dari kuda dan lebih besar dari bighal. Bighal adalah binatang hasil rekayasa genetika antara kuda dan keledai. Sedangkan naik ke langit dengan anak tangga yang cuma dua tempat pijak yang terus berputar. Kata ulama. Cuma yang paling penting kita pahami saja, bahwa Nabi dipandu oleh Jibril. Rasulullah bertemu dengan penghuni lapisan langit. Yakni ruh para Nabi. Lapisan pertama bertemu dengan Nabi Adam Alaihissalam. Lapisan kedua dengan Nabi Yahya Alaihissalam dan Nabi Isa Alaihissalam. Lapisan ketiga dengan Nabi Idris Alaihissalam, lapisan ke empat dengan NabiYusuf Alaihissalam, lapisan ke lima dengan Nabi Harun Alaihissalam, lapisan ke enam dengan Nabi Musa Kalamullah dan lapisan ke tujuh dengan Nabi Ibrahim Khalilullah. Daya terbangnya secepat kilat, 300.000 km per detik. Binatang ajaib (Buraq) itu diciptakan Allah SAW dari cahaya (kilat), dan bukan makhluk dunia. Tidak ada binatang itu di bumi ini. Dan pada malam tersebut tidak seorang pun sempat menyaksikan Buraq Nabi, kecuali Nabi Muhammad sendiri. Jika sekarang kita saksikan banyak gambar Buraq dijual orang, semua itu adalah hasil rekayasa manusia (seniman lukis) berdasarkan berita-berita hadits. Sesampainya di Masjid al-Aqsha Baital Maqdis, Buraq tersebut diikat oleh Rasulullah di bawah pohon pada seonggok batu. Kemudian Rasulullah SAW masuk dalam masjid, shalat bersama arwah para rasul terdahulu. Selanjutnya Rasulullah Mikraj ke langit. Setelah turun dari Mikraj Rasulullah kembali mengendarai Buraqnya dari Baital Maqdis ke Masjidil Haram.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.