Waspada, Senin 17 September 2012

Page 26

Aceh

B12 Belasan Calon Mahasiswa Kesurupan Saat Ospek PEUREULAK (Waspada): Belasan calon mahasiswa Akademi Keuangan dan Perbankan Nusantara Idi mengalami kesurupan ketika mengikuti Orientasi Pengenalan Kampus (Ospek) di pendopo Peureulak, Aceh Timur, Minggu (16/9) sekira pukul 11:00. Akibatnya membuat panitia Ospek perguruan tinggi itu menghentikan sementara kegiatan itu. Namun tak lama kemudian, kegiatan yang telah terjadwal itu dilanjutkan kembali, sedangkan beberapa calon mahasiswa yang kesurupan diboyong ke dalam aula guna disembuhkan. Ketika terjadi kesurupan, para cama/i yang sebelumnya di barisan sempat membubarkan diri tanpa terkoordinir, namun setelah beberapa mahasiswa itu sembuh langsung dibariskan kembali oleh panitia Ospek. Setelah shalat zhuhur, cama itu berangsur sembuh setelah didatangkan orang pintar di sekitar Peureulak. “Ini kejadian yang pertama kali selama adanya kegiatan di Pendopo Peureulak,” kata Abdullah, warga Peureulak. (b24)

Tunggu Suami, Tunda Naik Haji LANGSA (Waspada) : Cut Marniati binti TM Ali, 53, warga Dusun Utama Gampong Paya Bujouk Tunong, Langsa Barat, yang telah memperoleh porsi untuk menunaikan ibadah haji 2012 menunda keberangkatan tahun ini dan akan melaksanakan tahun depan. Demikian petugas urusan haji Kantor Kemenag Kota Langsa menjelaskan, Minggu (16/9). Menurut Nardi, petugas urusan haji tersebut, Cut Marniati yang juga seorang guru menunda berangkat tahun ini karena menunggu suaminya yang baru memperoleh porsi haji tahun depan. Dengan demikian, Cut akan melaksanakan ibadah rukun Islam kelima tahun depan bersama suaminya. (b21)

Tersangka Pembunuhan Dikirim Ke RSJ KUALASIMPANG (Waspada): Aparat Polres Aceh Tamiang sudah membawa Fad, 27, pemuda Desa Alur Neunang, Kec. Banda Mulia, Aceh Tamiang ke Rumah Sakit Jiwa Banda Aceh. Pemuda yang disebut-sebut mengalami stres itu diduga sebagai tersangka pelaku pembunuhan terhadap Muhammad Kasim, 98, dan pembacokan terhadap anak Muhammad Kasim yaitu Rasyidin, 45, yang juga warga desa setempat. Kapolres Aceh Tamiang AKBP Armia Fahmi, Sabtu (15/9) membenarkan Fad yang diduga sebagai tersangka pelaku pembunuhan terhadap seorang kakek Muhammad Kasim dan membacok Rasyidin itu telah dibawa untuk menjalani pemeriksaan dokter ahli penyakit jiwa di rumah sakit jiwa. “Kita mengalami kendala ketika meminta keterangan pelaku karena ketika kita periksa dia mengamuk di ruang reskrim,” terang Armia. Menurut Kapolres, Apakah tersangka mengidap penyakit jiwa atau tidak, hal itu nanti akan ada hasil pemeriksaan dari dokter ahli penyakit jiwa. (b23)

Pasangan Mesum Dihakimi Warga Paloh LHOKSEUMAWE (Waspada): Lantaran tertangkap sedang berbuat senonoh di sebuah pondok kosong, Minggu ( 16/9) pasangan mesum dimandikan air kotor dan dihakimi warga Desa Paloh Kecamatan Muara Satu, Kota Lhokseumawe. Pasangan mesum itu, akhirnya diserahkan warga ke Mapolsek Muara Dua untuk menghindari amuk massa yang merasa marah desanya dinodai perbuatan mesum. Kemudian pasangan mesum dilarikan ke Rumah Sakit PT Arun NGL untuk mendapat perawatan medis. Pasangan mesum pria berinisial MN, 25, warga Kecamatan Sawang, Aceh Utara dan wanita MA, 18 warga Kecamatan Dewantara, Aceh Utara. Kemudian keduanya dijemput petugasWilayatul Hisbah. Danru WH Kecamatan Muara Satu, Kota Lhokseumawe M Nasir membenarkan pasangan mesum tersebut ditangkap warga setempat pada pukul 22:05. “Memang benar warga setempat yang menangkap pasangan mesum tersebut,” ujarnya. Nasir menjelaskan setelah dibekuk, pasangan tersebut langsung diarak sampai ke Meunasah desa untuk dimandikan air hingga kuyup. Setelah dimandikan, pasangan itu diperlihatkan kepada para Petuha dan tokoh Gampong setempat. Imam Gampong Paloh membenarkan bahwa telah terjadi hal tersebut. “Ini bukan kejadian pertama, sebelumnya telah terjadi 3 kali di daerah ini”, ujarnya. (b16)

Limpul Jaya Menang Telak Pemilihan Mukim SINGKIL (Waspada) : Sahbuddin alias Limpul Jaya memenangkan Pemilihan Imam Mukim Pasar Singkil yang digelar Sabtu (15/9) di halaman Kantor Camat Singkil. Limpul Jaya menang telak setelah mengantongi sebanyak 17 suara dan menyisihkan dua kontestan lainnya yaitu Muslim Rajo dengan perolehan delapan suara dan Sabri Lubis yang hanya mengantongi tujuh suara dari 32 suara yang diperebutkan . Camat Singkil Kaharuddin mengatakan, pemilihan kepala Mukim Pasar Singkil yang dihadiri unsur Muspika Kecamatan Singkil itu berlangsung tertib dan aman. Pemilihan dilaksanakan untuk mengisi jabatan Imam Mukim Pasar Singkil yang sudah lama lowong karena Imam Mukim sebelumnya Idwar meninggal dunia. Camat Singkil itu berharap pelantikan Imam Mukim yang baru akan dilaksanakan secara serentak dengan pelantikan tiga kepala Kampong yang terpilih masing – masing Kepala Kampong Rantau Gedang, Selok Aceh dan Teluk Ambun oleh Bupati Aceh Singkil Safriadi. (cdin)

Ka SKPK Diminta Tak Mengemis Anggaran SINGKIL (Waspada) : Bupati Aceh Singkil meminta seluruh Kepala Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (Ka.SKPK) di jajarannya untuk tidak mengemis anggaran kepada anggota DPRK dalam pembahasan dan penyusunan anggaran daerah “Jangan ada kadis yang mengemis kepada anggota DPRK dalam penyusunan anggaran daerah,” ujar Oyon saat memimpin rapat penyusunan program pembangunan di Aceh Singkil melalui dana Otsus yang berlangsung, Jumat (14/9) di op-room Setdakab Singkil “Sebagai leading sektor pembangunan di Kabupaten Aceh Singkil selaku Kepala dinas anda harus mampu menyusun program pembangunan yang dapat langsung menyentuh kepentingan masyarakat dan bukan sebaliknya uang rakyat dijadikan untuk kepentingan pribadi,” katanya. Apabila program yang sudah disusun terkendala dengan plapon anggaran daerah silahkan anda yakinkan pemerintah provinsi dan pusat untuk mendapatkan dana tambahan melalui APBA atau APBN dan bukan mengemis- ngemis kepada anggota DPRK. Bupati Safriadi juga mengingatkan pejabat eselon II di sana untuk bekerja secara profesional dan terarah sebab Oyon tidak ingin ada uang rakyat tidak bisa dimanfaatkan oleh masyarakat Aceh Singkil alias mubazir. (cdin)

WASPADA Senin 17 September 2012

KIP : Hamdan-Iskandar Raih Suara Terbanyak KUALASIMPANG (Waspada): Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh Tamiang dalam rapat plenonya menetapkan pasangan Cabup-Cawabup Aceh Tamiang, Hamdan Sati-Iskandar Zulkarnain meraih suara terbanyak pada Pilkada Aceh Tamiang putaran kedua, 12 September lalu. Demikian rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan suara diselenggarakan KIP Aceh Tamiang di aula SKB Karang Baru, Sabtu (15/9) dihadiri Ketua KIP Aceh Tamiang Izuddin saksi pasangan Hamdan, saksi Agus Salim-Abdussamad, Wagiman, Ketua dan anggota Panwaslu Aceh Tamiang, Ketua dan

anggota Panwaslu 12 kecamatan se-Aceh Tamiang, Sekda Aceh Tamiang Syaiful Bahri, Kapolres Aceh Tamiang AKBP Armia Fahmi di gedung SKB Karang Baru itu. Sementara pendukung pasangan Agus Salim-Abdussamad dari Partai Aceh berdemo minta pihak KIP Aceh Tamiang tidak melaksanakan rekapitulasi hasil pilkada tersebut dan mereka juga minta KIP membatalkan hasil pilkada serta melaksanakan Pilkada diulang kembali dengan alasan adanya tindakan refresif dari aparat keamanan pada Pilkada putaran kedua. Hasil rekapitulasi itu Hamdan Sati-Iskandar Zulkarnain meraih 64.788 suara dan Agus Salim-Abdussamad meraih 52. 547 suara. Hamdan Sati –Iskandar Zulkarnain meraih suara terbanyak

di 10 kecamatan dan Agus Salim-Abdussamad meraih suara terbanyak di 2 kecamatan. Izuddin menerangkan, jumlah suara sah keseluruhan mencapai 117.335 suara dan jumlah suara tidak sah 2.016 suara sehingga jumlah suara sah dan tidak sah mencapai 119.351 suara. Sedangkan jumlah pemilih dalam salinan Daftar Pemilih Tetap (DPT) 183.828 pemilih, namun jumlah pemilih dalam salinan DPT yang menggunakan hak pilih 118.930 pemilih dan jumlah pemilih dalam salinan DPT yang tidak menggunakan hak pilih 64.898 pemilih dan jumlah pemilih dari TPS lain mencapai 421 pemilih di 12 kecamatan. Izuddin menyatakan, jika ada pihak yang merasa kurang puas silakan mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK). (b23)

Eks Tapol/Napol Di Aceh Timur Diminta Melapor PEUREULAK (Waspada): Guna pendataan, para eks/ mantan tahanan politik dan narapidana politik (tapol/napol) yang berada dalam wilayah Kabupaten Aceh Timur diminta segera melaporkan dirinya ke Perkumpulan Organisasi Tapol/ Napol Aman Damai Aceh Timur guna untuk didata. “Upaya ini kita lakukan agar tidak ada dari teman- teman eks tapol/napol yang tidak terdata untuk kepentingan pemberdayaan ke depan dalam berbagai program pemerintah,” tutur Ketua Organisasi Tapol/Napol Aman Damai, Usman Husin, Minggu (16/9) di Peureulak. Dia menyebutkan, para napol/tapol diharap segera me-

nyerahkan fotocopy KTP, surat bebas, dan pas foto 3X4 masingmasing satu lembar. “Berkas tersebut diserahkan ke kantor KPA Wilayah Peureulak yang beralamat di Desa Lhokdalam, Kecamatan Peureulak Kota, Aceh Timur,” kata Usman Husin seraya menambahkan ataupun para eks napol/tapol melakukan kontak langsung ke 085278 808208. Usman Husin malanjutkan, diharapkan semua eks tapol/ napol dari seluruh kecamatan di Aceh Timur diberikan batas waktu melapor dengan menyerahkan berkas persyaratan hingga Rabu (3/10). “Jika semua telah terdata akan memudahkan kami untuk melakukan

koordinasi,” kata mantan Panglima Sagoe Kuta Dayah itu. Usman berpendapat, mantan tapol/napol ke depan harus terberdayakan ekonominya. Pihaknya juga siap mendukung investasi yang ada di Aceh Timur. “Meunyoe maju nanggroe, makmue rakyat (artinya: Jika negeri maju, maka rakyat akan makmur juga). Terkait dengan kedamaian Aceh yang sudah digapai Gerakan Aceh Merdeka – Pemerintah RI, sambung Usman Husin, tapol/ napol siap untuk menjaga dan melestarikan dengan bentuk kerjasama dengan aparat keamanan sehingga Aceh tetap dalam kondusif. (b24)

Gunakan Energi Sosial Berantas Narkoba BAKTIYA (Waspada): Kabag Humas Pemkab Aceh Utara H Fakhrurrazi ajak masyarakat gunakan energi sosial dalam pemberantasan narkoba di Aceh. Penggunaan narkoba secara nasional sudah demikian marak, termasuk Provinsi Aceh sehingga Presiden RI SBY mengeluarkan Inpres N0: 12/2012, tentang kebijakan nasional pencegahan, pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. “Kini Inpres tersebut dalam

tahap implementasi. Namun kita jangan lupa, kekuatan besar dalam pemberantasan narkoba hanya energi sosial yang ada di masyarakat,” jelas Kabag Humas Aceh Utara itu di Balai Desa Baktiya, Aceh Utara, Jumat pekan lalu. Pertemuan Kabag Humas Pemkab Aceh Utara, dengan unsur musyawarah kecamatan (Muspika) kecamatan yang membawahi 57 desa (gampong) tersebut, alim ulama dan masyarakat, pada acara lepas

sambut antara camat lama, Fakhrurrazi yang kini mendapat promosi jabatan selaku Kabag Humas Pemkab Aceh Utara, dengan camat baru, Tarmizi As. Energi sosial (kebersamaan) jika mampu kita gerakkan, kata dia, tidak hanya mampu memberantas narkoba secara tuntas, tapi juga berbagai pekerjaan berat lainnya. “Hanya kebersamaanlah yang dapat menyempurnakan semua kerja manusia di muka bumi,” katanya. (b13)

Di Aceh Singkil Penyusunan Anggaran Dilakukan Di Rumah Pejabat SINGKIL (Waspada) : Berbeda dengan kabupaten/kota di Provinsi Aceh yang melakukan penyusunan anggaran dilakukan di Kantor Pemerintah di Aceh Singkil penyusunan anggaran untuk kepentingan masyarakat di sana dilakukan di salah satu rumah pejabat. Demikian disampaikan Musfar Khalis, Jum’at (14/9) di Singkil. Menurut Ketua LSM Peduli Aceh Singkil itu, pembahasan anggaran yang dilakukan di rumah pejabat sangat tidak beretika.

Karena akan menimbulkan imej negatif terhadap pemerintah Safriadi selaku Bupati Aceh Singkil. “Untuk apa dibangun Kantor Pemerintah yang menelan biaya ratusan miliar Rupiah, kalau toh penyusunan anggaran dilakukan di rumah pribadiseorangpejabat,”katanya. Selain mencoreng citra pemerintahan Safriadi- Dulmusrid sebagai Bupati danWakil Bupati Aceh Singkil, penyusunan anggaran di rumah pejabat itu juga perlu dicurigai sebab tidak menutup kemungkinan ada yang

diuntungkan dari kegiatan terselubung tersebut yang berdampak terhadap pembangunan ekonomi masyrakat Aceh Singkil. Untuk itu pihaknya berharap Bupati Aceh Singkil Safriadi segera mengambil tindakan tegas terhadap oknum pejabat tersebut, dan apabila dibiarkan akan berdampak buruk terhadap kepemimpinan Oyon yang seolah – olah merestui penyusunan anggaran dilakukan di rumah pribadi oknum pejabat Aceh Singkil. (cdin)

Waspada/Muhammad Hanafiah

SUASANA rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan suara Pilkada Aceh Tamiang putaran kedua di SKB Karang Baru, Aceh Tamiang, Sabtu (15/9).

Ngaku Kepala Intelijen Tipu Warga Aceh Timur ACEH TIMUR (Waspada): Seseorang yang mengaku menjabat Kepala Intelijen Sergap Intelijen Seluruh Indonesia Hamzah Usman, 43, menipu warga Aceh Timur, Fian ratusan juta rupiah. Menurut Fian, warga Aceh Timur, Sabtu (15/9), dirknya menyerahkan uang sebesar Rp118 juta pada Februari 2012 yang kala itu diminta pelaku sebagai biaya operasional pengurusan pemindahan tahanan dua kerabatnya yang selama ini mendekam di LP Palembang untuk pindah ke LP Lhokseumawe. Namun dua bulan berselang, kata Fian, pelaku tidak melakukan upaya apapun untuk keperluan pemindahan sesuai yang disanggupi pelaku. “Saya tidak paham administrasi, ya jadinya saya percaya sama dia karena dia bilang mampu, apalagi saya lihat seragam yang pelaku kenakan,” kata Fian. Setelah perjanjian bergeser, Fian mengaku merasa ada keanehan, hingga dia melakukan crosscheck ke lembaga terkait, apakah pelaku ada melakukan pengurusan atau tidak. Namun

apa yang telah dijanjikan ternyata tak pernah dilakukan pelaku. “Saya jumpai dia, waktu itu dia berjanji akan mengembalikan uang saya, karena dia tidak kerjakan urusan itu,” tutur Fian Namun janji itu hanya pemanis saja, pasca itu Hamzah tidak bisa ditemui lagi, bahkan rumah yang ditempati saat korban dan pelaku berjumpa pertama di Jalan Sunggal No.25 Medan, namun pelaku enggan bertemu. Untuk itu Fian berharap agar pelaku segera menyelesaikan persoalan tersebut sebelum diteruskan ke ranah hukum berikutnya. “Setelah saya melakukan pengecekan, catatan pada 25 September 2006 silam pelaku yang mengaku dari Badan Intelijen RI juga pernah terlibat upaya penyuapan terhadap Lanal Lhokseumawe, atas tindak kejahatannya waktu itu Hamzah divonis 2 tahun penjara. Dijerat dengan Pasal 5 ayat (1) huruf a UU RI No.20/2001 tentang perubahan atas UU No.31/1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi jo pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP. (m43)

4 FK PNPM-MPd Aceh Timur Diduga Terima Upeti IDI (Waspada): Jika terbukti menerima upeti dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya di Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat-Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) di Kabupaten Aceh Timur, maka 4 Fasilitator Kecamatan (FK) siap dipecat oleh Fasilitator Kabupaten (FASKAB). Peringatan keras terhadap seluruh FK ataupun sering disebut pendamping masya-rakat PNPM-MPd di Aceh Timur agar para FK tidak meminta atau mencari peluang lain dengan mengambil upeti dari dana masyarakat di desa.

“Jika ada FK menerima upeti walaupun hanya Rp100.000, maka sudah bisa siap-siap untuk di-PHK,” kata FASKAB PNPM-MPd Aceh Timur Zulfahmi Hasan, Minggu (16/9). Untuk diketahui masyarakat Aceh Timur, lanjut Zulfahmi, pihaknya juga baru-baru ini telah memecat 4 FK yang selama ini mendampingi berbagai program PNPM-MPd di kecamatan tempatnya bertugas yang tersandung kasus meminta imbalan kepada TPK ataupun masyarakat, namun Faskab masih merahasiakan identitasnya. (b24)

Tiga Sektor Layak Skala Prioritas IDI (Waspada): Tiga sektor di wilayah Kabupaten Aceh Timur dinilai layak dijadikan skala prioritas oleh pemerintahan setempat saat ini yakni, sektor pertanian, perkebunan dan perikanan. Ketika sektor tersebut merupakan sektor yang potensial di wilayah tersebut dalam rangka mendongkrak perekonomian masyarakat. Pasalnya, melalui tiga sektor tersebut akan terbuka lapangan kerja yang selebar-lebarnya terhadap pemuda, mantan kombatan dan masyarakat secara keseluruhan di Aceh Timur. “Peningkatan ketiga sektor tersebut harus dilakukan dengan serius oleh pemerintah saat ini, seperti peningkatan pertanian tanaman pangan,” kata Ketua KNPI Aceh Timur, Iskandar Usman Alfarlaky, Minggu (16/9) di Idi.

Menurutnya, dalam hal ini Pemkab Aceh Timur harus dapat membuka penangkar benih padi di setiap kecamatan, agar petani mudah dan murah mendapatkan benih serta menyediakan alat bajak yang murah, termasuk penyediaan irigasi yang memadai. “Sementara di sektor pertanian dan hortikultura, perkebunan dan sektor perikanan, maka Pemkab Aceh Timur juga harus dapat mencari investor untuk membangun pabrik pengolahan komoditi yang dihasilkan dari tiga sektor tersebut sehingga menjadi bahan konsumsi,” kata Iskandar seraya menambahkan, untuk itu, pemerintah diharapkan bisa menjadikan tiga sektor ini sebagai entri poin penting pembangunan. (b24)

Tiga Saksi Penamparan Timses PA Di-BAP Polisi SIMEULUE (Waspada): Tiga saksi mata penamparan Kadri Amin-Timses PA Kabupaten Siemulue yakni Ajirudin, 20, Alimardi, 22, Sutriadi, 19, warga Lafakha Minggu (16/9) di-BAP oleh bagian Reskrim Polres Simeulue. “Tiga saksi yang menyaksikan penamparan sayahariitu.Dansayasendiritadibarusajadimintai keterangan secara resmi oleh Reskrim,” kata Kadri. Lebih lanjut Kadri Amin menceritakan proses BAP yang dilakukan hari libur itu sesuai permintaannya. Seharusnya Jumat kemarin. Tapi

beberapa saksi hari itu tengah sibuk. “Kami minta hari ini, dan syukur dikabulkan,” jelasnya. Proses BAP sendiri untuk ketiga saksi dan Kadri Amin karena terincih, mulai dari kronologi awal berlangsung. Berjalan selama kurang lebih empat jam. Dengan telah dimintai keterangan secara hukum kepada para saksi dan dia sendiri serta BAP-nya telah ditandatangani hendaknya Kadri Amin Polres Simeulue dapat lebih cepat bertindak memproses hukum pengaduannya. (cb04)

Keluarga Alqurani Harumkan Nama Aceh TAK semua orangtua mampu mendidik anaknya dengan sukses apalagi sampai mencetak prestasi tingkat nasional. Sebagai orangtua tentu keberhasilan tersebut merupakan sebuah kebanggaan yang sulit dilukiskan dengan kata-kata. Berkat pendidikan dan pembinaan yang baik, akhirnya kedua anaknya berhasil meraih prestasi dalam bidang Musabaqah Tilawatil Quran Nasional (MTQN). Prestasi itupun, Insy Allah akan mengantarnya ke Tanah Suci. Adalah Amri Syamaun dan Aminah AR, yang telah mendidik anaknya hingga sampai merebut prestasi dalam berbagai lomba MTQ mulai tingkat daerah hingga sampai ke event nasional. Dua anak perempuannya (kakak-beradik), Nur Suraiyah, 23, dan Nur Raihani, 21, membahagiakan kedua orangtuanya berkat prestasi tersebut. Sedangkan adiknya, M Siddiq, 12 tahun, sudah mulai mengikuti jejak kedua kakaknya. Meski belum berhasil merebut juara tetapi Siddiq sudah ikut berlomba di tingkat provinsi. Nur Suraiyah yang kini sedang mengikuti pendidikan

S2 (program study Bahasa Arab) di Universitas Islam Negeri (UIN) Malang, Jawa Timur, akan menunaikan ibadah haji bersama kedua orangtuanya tahun ini. Tiket ONH tersebut diperoleh Nur Suraiyah berkat keberhasilannya merebut juara ITafsir Quran Bahasa Inggris kelompok putri pada MTQ tingkat Provinsi Aceh di Takengon tahun 2009. Nur juga pemegang gelar juara III tingkat nasional di Banten. Dia kini merupakan jamaah termuda dari 157 calhaj Kota Langsa pada musim haji 2012. Sedangkan adiknya, Hajjah Nur Raihani merebut juara I Hifdzil 5 Juz dan Tilawah Putri pada MTQN tahun 2008 di Banten. Berkat keberhasilan tersebut, Hj Nur Raihani memperoleh hadiah rumah dan dua tiket ONH masing-masing dari PTPN-I Langsa dan Wali Kota Langsa. Tiket bantuan PTPN-I sudah dilaksanakan, sedangkan tiket bantuan Wali Kota Zulkifli Zainon yang rencananya dilaksanakan untuk kedua kalinya tahun ini, namun terpaksa ditunda dulu karena dia baru saja melahirkan anak pertamanya. “Insya Allah, tahun depan,” katanya.

Ketika Waspada berkunjung ke rumahnya di kawasan Gampong Baro, Langsa Lama, tersimpan rapi ratusan piala dan penghargaan dalam sebuah lemari. “Jumlahnya, lebih seratus,” kata Amri Syamaun yang didampingi istrinya Aminah AR serta kedua putrinya, Minggu (16/9). Keberhasilan anak dalam pendidikan, tidak terkecuali dalam bidang MTQ saja, erat kaitan dengan perhatian orangtua. Amri Syamaun dan Aminah AR, adalah salah satu pasangan orangtua yang tergolong berhasil mendidik anaknya. Tak percuma kedua pasangan ini berprofesi sebagai tenaga pendidik (guru) di Madrasah Ulumul Quran (MUQ). Menurut Amri, 52, dia mendidik anak sesuai dengan bakat yang dimiliki. Sebab itu Amri tidak membuat konsep yang muluk-muluk, namun dalam metoda pengajarannya tetap menekankan kepada iman dan taqwa karena semuanya itu akan menjadi modal kehidupan untuk menghadapi masa depan. “Sejak awal, saya memang

Waspada/Syahrul Karim

AMRI Syamaun bersama Aminah AR (paling kanan) mendampingi kedua anaknya yang telah mencatat prestasi membanggakan dalam berbagai MTQN. Nur Suraiyah (dua dari kanan) dan kakaknya Nur Raihani (dua dari kiri) telah mempersiapkan mereka agar menjadi keluarga qurani yang mampu membaca kitab suci Alquran dengan baik,” ujar Amri yang juga tenaga pengajar di STAIN Cot Kala Langsa. Dalam mempersiapkan pendidikan ketiga anaknya, Amri tidak berjalan sendirian.

Dia selalu kompromi bersama istrinya Aminah, 48, sehingga hasilnya merupakan wujut musyawarah yang kini sudah dirasakan. Peran istrinya, kata Amri, juga sangat besar. Aminah adalah mantan qariah tingkat nasional yang merebut juara I MTQN tingkat pelajar kelom-

pok SLTA putri pada 1986 lalu di Jakarta. Sejak tamat di MIN hingga batas usia 40 tahun, Aminah sering mewakili Aceh ke tingkat nasional, mulai dari kelompok anak-anak sampai dewasa. Syahrul Karim


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.