Waspada, Senin 15 April 2013

Page 12

Medan Metropolitan

B2

Bakal Caleg Asal Sumut Harus Miliki Tiga Komitmen MEDAN (Waspada): Ada tiga komitmen yang harus dimiliki bakal calon anggota legislatif (Caleg) asal Sumut. Pertama, caleg harus bisa menempatkan dirinya sebagai wakil rakyat, bukan wakil partai. Kedua, para caleg harus bersinergi untuk memulihkan atau recovery nama Sumut yang terkenal sebagai provinsi terkorup ketiga di Indonesia. “Ketiga, caleg harus memiliki tingkat kepopuleran, jaringan ke pemerintah pusat dan memiliki intelektual dan teruji,” kata Direktur Indonesia Constitutional Watch (ICW) Jakarta Razman Arif Nasution (foto) didampingi Adir IconWatch Drs Arminsyah kepada Waspada, di Medan, Sabtu (13/4). Menurut Razman, istilah wakil rakyat itu melekat dalam diri anggota dewan. Maka dari itu, dimanapun anggota dewan ini harus berbicara apapun tentang kondisi rakyat demi kesejahteraan rakyat. Kalau bicara partai, ada tempatnya. “Berdosalah seorang anggota dewan jika tidak pernah bicara demi rakyat, karena anggota dewan itu, dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Bukan, dari rakyat, oleh partai dan untuk partai,” sebutnya. Saat terpilih menjadi wakil rakyat, para anggota dewan ini harus bersinergi untuk menghilangkan istilah Semua Urusan Memakai Uang

Tunai (SUMUT), dengan kata lain korupsi. “Jangan saling menjelek-jelekan, tapi bersinergi untuk menghilangkan atau merecovery nama Sumut yang terkenal sebagai provinsi terkorup ketiga di Indonesia,” katanya. Untuk itu, partai harus merekrut kader atau masyarakat Sumut yang memiliki kemampuan kapasitas dan kompetensi dalam membangun Sumut. “Rekrut yang punya kemampuan, bukan karena uang. Saya mengapresiasi partai yang berikan ruang kepada masyarakat yang memiliki kemampuan untuk menjadi caleg,” tuturnya. Sebab, kata Razman, tugas anggota dewan selaku fungsi pengawas anggaran harus bisa memperingatkan kepala daerah untuk tidak mainmain terhadap anggaran. “Kalau anggota dewan yang memiliki kapasitas pengawasan ini serius, kepala daerah itu tidak berani bermain-main dengan anggaran,” ujarnya. Selain itu, juga harus ada aturan baku yang dibuat anggota dewan terkait besarnya anggaran untuk kepala daerah. “Mobil dinas harus dibatasi, begitu juga jumlah protokoler atau ajudan. Sehingga, anggaran untuk kepala daerah lebih terawasi karena adanya aturan tersebut,” katanya.(cwan)

Politik Transaksional Geser Ideologi Dan Kompetensi MEDAN (Waspada): Orientasi politik konstituen di Indonesia pasca-reformasi, bukan lagi berdasarkan ideologi dan kompetensi, melainkan finansial atau politik transaksional. Dengan demikian, calon yang hanya mengandalkan visi dan misi serta kompetensi di pentas Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) selalu kalah bersaing. Demikian diungkapkan Ketua Program Studi (Kaprodi) Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Medan Area (UMA), Rudi Salam Sinaga, SSos, MSi, saat berbicara pada peluncuran bukunya berjudul “Pengantar Ilmu Politik; Kerangka Berpikir Dalam Dimensi Arts, Praxis & Policy”, di Kampus II UMA Jln. Sei Serayu Medan, Selasa (8/4) sore. Peluncuran dan bedah buku tersebut dibuka Rektor UMA diwakili Wakil Rektor II Bidang Administrasi dan Keuangan Hj. Siti Mardiana, MSi.Tampil sebagai pembedah dosen Ilmu Politik FISIP UMA Warjio, MA, PhD dipandu Beby Masitha dari FISIP UMA. Hadir dalam acara ituWakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan UMA Ir. Zulhery Noer, MP, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LP2M) UMA Dr. Ir. Suswati, MP, Kabag Humas UMA, Ir. Asmah Indrawati, MP, para dosen dan mahasiswa UMA. Rudi Salam menegaskan, politik itu semestinya dekat dengan pertarungan ide (ideologi). Sayangnya, kecuali Aceh, ideologi tidak lagi dipandang sebagai variabel yang mengikat secara mutlak. Ideologi dalam politik lokal juga tidak lagi dipandang sebagai alat meraih kekuasaan, karena telah tergeser oleh peran materi (finansial). “Dalam pertarungan politik lokal, finasial begitu dominan perannya. Siapa yang bisa memainkan politik finansial, dialah yang akan mampu membangun konsolidasi dan keluar sebagai pemenang dalam mendulang suara. Sedangkan visi misi calon hanya dagelan dan

basa basi politik,” tegasnya. Berdasarkan hasil penelitiannya di Provinsi Jawa Tengah dan Sumut, Rudi membuat grafik yang mempengaruhi peraihan suara dalam Pilkada. Pertama, financial. Kemudian, etnisitas dan pluralitas. Sedangkan ideologi dan kom-petensi berada di peringkat kelima dan keenam. Buku Pengantar Ilmu Politik ini, kata Rudi Salam, terdiri dari tiga bab. Pertama mengulas tentang wilayah kajian ilmu politik berikut penteorian yang diberikan oleh berbagai pakar. Bab kedua menawarkan konsep politik dalam lingkup lokal, dimulai dari pemikiran desa sebagai “sumber” kekuasaan hingga distorsi demokrasi yang ditemukan pada Pemilukada yang berimplikasi terhadap penguatan demokrasi di lingkup lokal. Sedangkan bab ketiga dari buku ini mencoba meletakkan kerangka berpikir dalam melakukan studi analisa politik dengan studi kasus peta politik parlemen dan relasinya terhadap Pemilukada dan studi analisis strategi pemasaran politik. “Bab ketiga buku ini difokuskan pada realitas politik di Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi Sumatera Utara,” kata alumni FISIP USU ini. Wakil Rektor II UMA Siti Mardiana mengharapkan, buku karya Rudi Salam Sinaga ini hendaknya jadi pemicu bagi dosen lainnya di UMA untuk melakukan penelitian. Sedangkan dosen Ilmu Politik FISIP UMA Warjio menilai, buku karya Rudi Salam Sinaga dapat menjadi rujukan bagi para politisi dan tokoh-tokoh yang hendak maju dalam Pilkada sehingga mengetahui bagaimana caranya memenangkan pertarungan politik lokal. “Selain itu, buku yang diterbitkan oleh Graha Ilmu (Yogyakarta) dengan tampilan yang lebih besar dari buku-buku lainnya merupakan kado istimewa 30 tahun UMA,” kata Warjio. (m49)

Tewas Ditabrak Truk MEDAN ( Waspada): Dua pengendara sepedamotor tewas dan kritis akibat ditabrak truk pengangkut semen saat melintas di Jln. Jamin Ginting Km 31-32, Desa Rambung Baru, Kec. Sibolangit, Sabtu (14/4). Korban Joni Fransius Ginting, 32, warga Dusun II, Desa Durin Pitu, Pancurbatu, tewas di tempat dan temannya Leo Tarigan, 24, warga Dusun I, Desa Bintang Meriah, Pancurbatu, kritis sehingga dirawat ke RSUP H Adam Malik Medan. Informasi diterima wartawan, Kedua korban dengan mengendarai sepedamotor Suzuki BK 3176 KV datang dari arah Tanah Karo hendak menuju Medan. Setiba di TKP yang merupakan jalan menikung tersebut, diduga korban hendak mendahului kendaraan didepannya hingga terlalu kekanan jalan. Saat bersamaan dari arah

berlawanan muncul truk BM 8185 TD bermuatan semen hingga tabrakan terjadi. Kedua korban terjatuh ke badan jalan, mengakibatkan Joni Fransius tewas ditempat. Sedangkan temannya Leo Tarigan mengalami luka serius pada bagian kaki dan kepala hingga mendapat perawatan di RSUP H Adam Malik Medan. Sementara sopir truk melarikan diri. Petugas Lantas Polsek Pancurbatu yang datang ke lokasi mengamankan truk dan sepedamotor korban. Kapolsek Pancurbatu melalui Kanit Lantas AKP Edward Tampubolon saat dikonfirmasi wartawan membenarkan laka lantas tersebut. “Kasusnya masih dalam penyelidikan, sementara sopir truk masih dalam pengejaran petugas,” katanya.(m40)

WASPADA Senin 15 April 2013

Maling Bersenpi Bobol Kantor Pegadaian MEDAN (Waspada): Maling bersenjata api membobol Kantor Pegadaian di Jln. Bajak II, Kel. Harjosari II, Kec. Medan Amplas, Sabtu (13/4) dinihari sekira pukul 03:00. Informasi menyebutkan, para pelaku datang mengendarai mobil minibus dan memarkirnya di seberang jalan dengan posisi mobil mengarah Terminal Terpadu Amplas. Kemudian empat pria

keluar dari mobil mendatangi Kantor Pegadaian. Para pelaku mendatangi satpam kantor itu yang sedang tertidur. Kemudia mereka membangunkan satpam itu dan langsung mengancam dengan senjata api. Selanjutnya mereka masuk melalui jalan di sebelah kanan Kantor Pegadaian, dan merusak pintu kantor menggunakan linggis. Namun, setelah berhasil masuk ternyata tidak ada barang berharga maupun uang, kecuali uang recehan dari laci meja pegawai. Kepada wartawan, Eko, 23, petugas keamanan Kantor Pegadaian mengaku sempat disekap para pelaku dengan

Bus Liberti Tabrak Dua Truk MEDAN (Waspada): Bus angkutan umum Liberti BK 7550 DE menabrak dua truk bermuatan semen BK 8888 SS dan truk bermuatan sayur BK 8649 SC di Jln. Jamin Ginting Km 52-53 kawasan tekongan Amoy, Desa Bandar Baru, Kec. Sibolangit, Sabtu (13/4). Akibat kecelakaan lalulintas itu, sopir bus Liberti marga Manalu terjepit sehingga patah kaki, begitu juga dengan tiga penumpangnya mengalami luka serius dan ringan. Informasi menyebutkan, sebelum kejadian, bus Liberti datang dari arah Kuta Cane-Tanah Karo bermaksud mengantar rombongan ke pesta perkawinan di daerah Tebing Tinggi. Namun ketika melintas di kawasan Sibolangit, rem bus blong. Sopir bus berusaha mengendalikan laju kendaraannya. Dengan kondisi oleng ke kanan dan kiri, bus Liberti menabrak samping belakang truk bermuatan sayur BK 8649 SC yang dikemudikan Pardomuan Nainggolan, 31, warga Jln. Listrik Brastagi hingga terjerembab ke parit. Pada saat bersamaan muncul truk bermuatan semen yang dikendarai Sejahtera Ginting, 57, warga Desa Sempa Jaya, Berastagi, juga ditabrak bus tersebut bagian sampingnya. “Kejadiannya cepat sekali, waktu ada suara keras dan teriakan saya terbangun dari tidur dan melihat bus yang saya tumpangi telah tabrakan,” ujar Opung L Br Sihombing, salah seorang penumpang yang hanya mengalami luka memar. Kecelakaan itu mengakibatkan arus lalulintas di Jln. MedanBerastagi macat total. Antrean panjang kendaraan terjadi hingga beberapa kilometer. Petugas Lantas Polsek Pancurbatu yang datang ke lokasi kejadian mengevakuasi truk yang tabrakan dengan menggunakan mobil derek. Tak berselang lama, arus kendaraan bermotor menjadi lancar kembali. Kapolsek Pancurbatu melalui Kanit Lantas AKP Edward Tampubolon saat dikonfirmasi wartawan membenarkan laka lantas tersebut. “Ketiga barang bukti bus penumpang dan dua truk sudah kita amankan. Kasusnya masih dalam penyelidikan. Sementara keberadaan sopir bus belum diketahui,” ujar Tampubolon.(m40)

Penarik Becak Tenggelam Di Sungai Deli MEDAN (Waspada): Seorang penarik becak Harianto, 31, warga Jln. Karang Rejo, Kel. Sari Rejo, Medan Polonia, tenggelam terseret arus Sungai Deli di kawasan Apros, Lingkungan 14, Kel. Kampung Baru, Kec. Medan Maimun, Minggu (14/4) sore. Hingga pukul 20:00 korban belum berhasil ditemukan, meski tim penyelamat dari Search And Rescue (SAR) telah diturunkan mencari korban. Informasi di lokasi, sebelum korban terseret arus sungai, bersama temannya sesama penarik becak Cipto, 30, warga Jln. Karang Rejo, Polonia, mencari dan menangkap ikan yang baru saja ditebar oleh warga Kompleks Perumahan Malibu untuk pengembangbiakan ikan dan pelestarian Sungai Deli. Tetapi tiba-tiba korban tertarik arus sungai. Temannya Cipto, berusaha melakukan pertolongan tetapi tidak berhasil, korban langsung tenggelam dan tidak terlihat lagi. Kapolsek Medan Kota melalui Kanit Reskrim Iptu Gunawan dikonfirmasi Waspada mengatakan, telah melakukan cek di lokasi kejadian. Pihaknya telah meminta keterangan saksi-saksi dan berkoordinasi dengan kepala lingkungan dan lurah setempat. “Sampai saat ini tubuh korban belum ditemukan, sementara tim SAR telah turun melakukan pencarian,” ujar Gunawan .(m27)

cara menutup mata dengan lakban dan mengikat kaki serta tangannya dengan tali plastik. “Mereka sempat mengikatku, untungnya warga membantu setelah para perampok itu kabur,” katanya. Menurut dia, saat kejadian itu dirinya sedang tidur. “Aku tidak tahu, soalnya pada saat itu aku sedang tertidur, tiba-tiba aku diikat dan mataku ditutup setelah ditodong pistol,” ujarnya. Sementara seorang warga yang memergoki kawanan perampok itu mengatakan, sempat ditembak, tetapi peluru mengenai tembok. Dia mengatakan, saat melihat kawanan

itu segera berteriak maling. Namun karena terhalang tembok dan mobil di garasi rumahnya, peluru yang diletuskan tidak mengenainya. Sementara pelaku langsung melarikan diri ke arah Jln. Tritura. “Biasanya suamiku memang pulang dari luar kota saat jam segitu. Saat itu kupikir suami yang datang makanya aku keluar, eh gak tahunya maling. Langsung saja aku teriak sambil berlari ke dalam rumah dan mengunci pintu dari dalam,” sebutnya. Dia menyebutkan, pelaku yang melepaskan tembakan kearahnya menggunakan topi hitam, namun tidak melihat

wajah pelaku secara jelas. “Pelaku sebenarnya tidak menggunakan penutup wajah, hanya saja karena suasana gelap wajahnya tidak terlihat jelas, tetapi tingginya sekitar 170 cm dengan menenteng senjata laras pendek,” ujarnya. Kapolsek Patumbak Kompol Triyadi kepada wartawan, Minggu (14/4), membenarkan peristiwa itu, dan mengaku masih menelusuri kasus tersebut. “Ya memang ada kejadiannya, tetapi kita masih melakukan penelusuran dan penyelidikan, termasuk memeriksa saksisaksi yang dianggap mengetahui kronologis kejadian itu,” tuturnya.(m27)

Rp8,7 Juta Raib Dari ATM MEDAN (Waspada): Seorang karyawan Bank InternasionaI Indonesia (BII) menjadi korban penipuan saat mencoba mengambil uang dari ATM Bank Sumut di Jln. Setia Budi, Jumat (12/4). Akibat peristiwa itu, uang di ATM Jon Hanotan Purba, 27, warga Jln. Parang II Gang Sejahtera, Kel. Kwala Bekala, Kec. Medan Johor Rp8,7 juta hilang. Kasus ini kemudian dilaporkan korban ke Polresta Medan Minggu (14/4). Informasi di Polresta Medan, peristiwa berawal saat korban hendak mengambil uang di mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Bank Sumut di Jln. Setia Budi areal SPBU. Begitu masuk kedalam mesin ‘uang’ itu, korban memasukkan kartu

ATM nya. Namun, kartu ATM yang dimasukkannya tidak bisa keluar. Hingga membuat karyawan Bank BII di Jln. Asia ini bingung. Saat itu korban melihat poster didepan mesin ATM untuk menghubungi nomor telepon jika ada masalah. Takut terjadi hal yang tidak diinginkan, korban menghubungi nomor telepon tersebut. Begitu dihubungi, korban meminta agar ATM nya segera diblokir. Namun, pelaku yang berhubungan dengan korban via telepon meminta nomor pin ATM korban. Karena yakin yang dihubunginya pihak yang berwenang, korban lalu memberikan PIN ATM nya. Usai memberika nomor PIN nya, korban mening-

galkan lokasi kejadian. Selang beberapa jam, korban menerima sms banking bahwa uangnya Rp5 juta telah ditarik tunai. Korban yang merasa tidak ada mengambil uang dari ATM kemudian mendatangi Bank Sumut dan ternyata uangnya sebesar Rp8,7 juta sudah raib. “Yang 3,7 juta diambil dengan cara transfer. Karena mesin ATM cuma Rp5 juta batas pengambilannya,” kata abang korban Jondris yang menemani adiknya membuat laporan. Setelah kejadian itu, korban memilih membuat pengaduan ke Polresta Medan yang tertuang dalam nomor LP/1001/K/ IV/SPKT Resta Medan. Atas kejadian itu, korban berharap polisi cepat menangkap pelaku penipuan tersebut. (m39)

Tiga Tersangka Penikaman Anggota Satgas IPK Ditangkap MEDAN (Waspada): Polsek Medan Kota menangkap tiga tersangka penikaman anggota Satgas DPP Ikatan Pemuda Karya (IPK) Jimi Aritonang, 42, dari lokasi persembunyiannya. Namun belum diketahui identitas ketiganya, juga motif penikaman tersebut. Kanit Reskrim Polsek Medan Kota Iptu Gunawan ketika dikonfirmasi, Minggu (14/4), membenarkan tiga tersangka ditangkap, tetapi belum menjelaskan identitas dan motif penikaman tersebut. “Tiga sudah kita amankan, tetapi untuk jelasnya besok saja,” katanya. Namun informasi diperoleh, ketiga orang yang diamankan itu merupakan orang yang menjemput paksa korban saat duduk-duduk di pintu masuk Batak Song, tempat korban bekerja sebagai security. Dia dijemput oleh empat orang (kemungkinan tiga ditangkap), dengan sepedamotor sekira pukul 03:00, kemudian dibawa ke Tobasa, tempat hiburan malam yang juga berada di areal Hotel Danau Toba Internasional (HDTI) Medan. Di tempat itulah korban dianiaya dan ditikam tiga liang di bagian perut dan pinggulnya sehingga kritis.

Mengenai dugaan keterlibatan Manager Tobasa berinisial H dalam kasus itu, Iptu Gunawan yang ditanya mengatakan belum mengarah ke manager. “Belum, belum mengarah ke dia,” sebutnya. Konfirmasi Waspada terkait dugaan keterlibatan H, karena setelah kejadian itu H kabur ke Jakarta. Informasi H ke Jakarta diperoleh dari stafnya yang enggan menyebut nama, juga petugas Polsek Medan Kota yang melakukan penyidikan kasus tersebut. “Semestinya dia kita periksa karena kejadiannya di areal Tobasa, tetapi dia sudah tidak ada di Medan, infonya ke Jakarta,” kata petugas. Hal ini yang membuat kecurigaan H terlibat dalam kasus itu. Jimi Aritonang, warga Jln. Selambo, Medan Amplas, kritis setelah pada Sabtu (13/4) dinihari sekira pulul 03:15 ditikam oleh orang yang kemungkinan dikenalnya. Dari keterangan saksi-saksi yang sudah diperiksa, sebelum penikaman korban dicari dua pria yang masuk ke Batak Song. Karena saat itu korban sedang keluar, kedua pria itu menitipkan pesan melalui kertas kepada kapten waitress Batak Song E alias Mami.

Sekira pukul 03:00 saat Mami hendak pulang, melihat korban duduk-duduk di pintu masuk bersama saksi Tu dan M. Dia kemudian menyerahkan kertas kepada korban, yang tertulis “tolong hubungi saya, tertanda pasaribu dengan menerakan nomor HP. Tidak lama setelah itu, saat Tu buang air kecil di balik mobil tidak jauh pintu masuk, muncul empat orang bersepedamotor, dua di antaranya menarik paksa korban naik. Saksi Tu melihat itu sempat berteriak, “hei ngapain itu” dan dijawab “udah, jumpa di Tobasa.” Usai buang air kecil, Tu menyusul ke Tobasa, dan melihat orang sudah ramai di pelataran parkir, seperti ada keributan. Karena khawatir menjadi sasaran, dia keluar dari areal hotel dan menghubungi temantemannya mengabari apa yang dilihatnya. Sementara saksi M mengatakan, saat tiba di pelataran parkir Tobasa, melihat korban sudah terkapar bersimbah darah, dan para pelaku sudah tidak ada. Mereka kemudian membawa korban ke rumah sakit, dan mengabarkan keluarga korban.(m27)

USM Indonesia Beri Perhatian Pada Mahasiswa Dari Luar Kota Pembangunan Rusunawa Sari Mutiara Dimulai BANYAKNYA mahasiswa dari berbagai kabupaten/ kota di Sumatera Utara dan daerah lain yang menimba ilmu di Universitas Sari Mutiara (USM) Indonesia, mendapat perhatian serius dari pengelola perguruan tinggi tersebut.

dok USM

Rektor USM Indonesia Medan DR. Dra. Ivan Elisabeth Purba, M.Kes melakukan peletakan batu pertama pembangunan Rumah Susun Mahasiswa (Rusunawa) yang terletak di belakang kampus, baru-baru ini. Peletakan batu pertama itu disaksikan PembinaYayasan Sari Mutiara Parlindungan Purba, Ketua Yayasan Sari Mutiara Drs.Washington Purba dan sejumlah staf pengajar perguruan tinggi tersebut.

Pasalnya, tidak sedikit mahasiswa dari luar kota tersebut yang harus mengontrak rumah atau kos di Medan agar proses perkuliahan mereka berjalan lancar. Kondisi ini mengharuskan orangtua mahasiswa mengeluarkan biaya ekstra untuk tempat tinggal anaknya di Medan. “Jika rumah kos atau kontrakannya jauh dari kampus, tentu mahasiswa harus mengeluarkan uang lagi untuk ongkos transportasinya. Jadi, kita menaruh perhatian besar terhadap para mahasiswa yang berasal

dari luar kota ini,” kata Rektor USM Indonesia DR. Ivan Elisabeth Purba, M.Kes kepada Waspada di Medan, baru-baru ini. Menurut Ivan, setiap mahasiswa USM Indonesia terutama yang berasal dari luar kota, harus diberikan fasilitas pendukung agar proses perkuliahan mereka bisa berjalan lancar. Setidaknya, pihak USM Indonesia secara tidak langsung berupaya ‘meringankan langkah’ para mahasiswa agar selalu hadir di kampus. Atas dasar itu, USM Indonesia membangun Rumah Susun Mahasiswa (Rusunawa) Sari Mutiara sehingga dapat membantu para mahasiswa yang berasal dari luar kota. Rusunawa Sari Mutiara ini dibangun tepat di belakang kampus USM Indonesia. Peletakan batu pertama pembangunannya telah dilaksanakan pada akhir Februari lalu. Ivan menjelaskan, Rusunawa ini dibangun di atas lahan seluas 4.000 meter persegi. Rusunawa ini merupakan bagian

dari fasilitas kampus USM Indonesia untuk para mahasiswa terutama yang berasal dari luar kota. “Selama ini, USM Indonesia telah memiliki fasilitas asrama mahasiswa. Namun daya tampung asrama ini sangat terbatas yakni berkisar 1.000 orang. Karena itu, USM Indonesia berinisiatif mengembangkan asrama mahasiswa ini menjadi Rusunawa. Dengan harapan, seluruh mahasiswa yang berasal dari luar kota bisa ditampung di Rusunawa ini,” ujar Ivan. Sementara itu, Pembina Yayasan Sari Mutiara Parlindungan Purba, SH, MM mengatakan, pihaknya terus mendorong pengembangan USM Indonesia ke arah yang lebih baik lagi. Menurut Parlindungan, pembangunan Rusunawa ini merupakan upaya USM Indonesia mendorong dan memotivasi para mahasiswa terutama yang berasal dari luar kota agar tetap hadir setiap hari mengikuti proses perkuliahan. “Jika tempat tinggal maha-

siswa dekat dengan kampus, praktis mereka akan lebih mudah mengikuti perkuliahan. Karenanya, pembangunan Rusunawa ini merupakan salah satu bentuk motivasi USM Indonesia kepada mahasiswa,” ujar Parlindungan yang juga Anggota DPD RI asal Sumut ini. Parlindungan menambahkan, dengan dibangunnya Rusunawa tersebut, maka para orangtua mahasiswa di berbagai daerah tidak perlu lagi merasa risau memikirkan tempat tinggal anaknya selama kuliah di Medan. “Para orangtua maha-siswa tidak perlu lagi was-was, karena anak mereka tinggal di Rusunawa yang berjarak sangat dekat dengan kampus,” ujarnya. Saat ini, Universitas Sari Mutiara Indonesia memiliki tujuh fakultas terdiri dari Fakultas Ilmu Kesehatan dengan program studi Kesehatan Masyarakat (S1), Keperawatan (S1), Ners (Profesi), Keperawatan (D3), Kebidanan (D3), Analis Kesehatan (D3) dan Teknik Elektro Medik

(D3). Fakultas Matematika dan IPA dengan program studi Kimia (S1), Farmasi (S1) serta Analisa Farmasi dan Makanan (D3). Fakultas Ilmu Komputer dengan program studi Sistem Informasi (S1). Fakultas Psikologi dengan program studi Psikologi (S1). Fakultas Ekonomi dengan program studi Akuntansi (S1) dan Manajemen (S1). Kemudian, Fakultas Ilmu Komunikasi dan Perpustakaan dengan program studi Ilmu Komunikasi (S1) dan Ilmu Perpustakaan (S1). Fakultas Hukum dengan program studi Ilmu Hukum (S1). USM Indonesia juga memiliki Program Pasca Sarjana dengan program studi Kesehatan Masyarakat (S2). Selain itu, USM Indonesia juga terus berbenah dengan melengkapi berbagai fasilitas, sarana dan prasarana kampus sebagai penunjang segala aktivitas para mahasiswa.(m25)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.