Waspada, Selasa 24 Juli 2012

Page 20

Ekonomi & Bisnis

B6

WASPADA Selasa 24 Juli 2012

MP3EI Prioritas Konektivitas Sumatera-Jawa MEDAN (Waspada): Sumatera dan Jawa, dua koridor ekonomi pertama yang disebut dalam Master Plan Percepatan dan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), merupakan pusat ekonomi paling maju di negara ini, khususnya infrastruktur, sumber daya manusia, dan cakupan global. Namun menyediakan infrastruktur yang diperlukan untuk mendukung pertumbuhan lebih lanjut akan menjadi tantangan penting ke depannya bagi Pemerintah Indonesia. Demikian disebutkanWakil Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian, Luky Eko, dalam siaran pers yang diterima Waspada, Senin (23/7). “Dikarenakan jumlah komoditas alami dan sumber daya energi yang melimpah dan lokasi strategis, pemerintah menjuluki Sumatera sebagai “garis depan ekonomi nasional” pada pasar Eropa, Afrika, Asia Selatan, Asia Timur, dan Australia. Di sisi lain, Jawa dengan tingkat pendidikan tinggi dari penduduknya, menjadikan pendorong inovasi serta pusat manufaktur dan industri jasa,” papar Luky. Luky juga menambahkan kawasan ini juga paling berkembang dalam hal infrastruktur, namun tetap membutuhkan perbaikan dan peningkatan lebih lanjut agar dapat mencapai tujuan yang ditetapkan MP3EI.

BAHAN BERBUKA

Waspada/Muhammad H Ishak

Pedagang melayani pembeli bahan penganan berbuka puasa di pasar musiman Pusat Pasar Lhokseumawe, di hari kedua Ramadhan, Minggu (22/7).

BI Cetak Uang Baru Ramadhan JAKARTA (Antara): Bank Indonesia (BI) mencetak uang baru senilai Rp56,4 triliun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama Ramadhan dan Idul Fi t r i 1 4 3 3 Hi j r i a h y a n g diperkirakan mencapai Rp89,4 triliun. “Dari perkiraan kebutuhan Rp89,4 triliun, yang cetak baru sekitar Rp56,4 triliun. Kami sudah minta Peruri untuk

mencetaknya,” kata Deputi Gubernur BI, Ronald Waas, di Jakarta, Senin (23/7). Dijelaskannya, uang baru yang akan dicetak BI pada Peruri tahun ini senilai Rp160 triliun atau naik 30 persen dibandingkan uang baru pada 2011 senilai Rp135 triliun. “Kebutuhan untuk puasa dan Lebaran setiap tahunnya sekitar sepertiga uang yang akan dicetak selama satu tahun,” kata Ronald.

Untuk kebutuhan uang tunai masyarakat selama Puasa dan Lebaran, BI memperkirakan mencapai Rp89,4 triliun atau naik Rp9,1 triliun atau 11,3 persen dibanding realisasi kebutuhan masyarakat pada puasa dan Lebaran 2011. Kebutuhan uang pecahan besar, menurut dia, diperkirakan senilai Rp81,1 triliun dan uang pecahan kecil Rp8,3 triliun. “Persediaan uang ini dini-

Awal Ramadhan Harga Ikan Melambung DARUL MAKMUR (Waspada) : Puasa baru hitungan hari, namun harga ikan laut di Pasar Alue Bilie, Kecamatan Darul Makmur, Kabupaten Nagan Raya melambung dari harga sebelum Ramadhan. Tingginya harga ikan laut di pasar disebabkan banyaknya nelayan yang tak melaut, sebab masih di awal Ramadhan dan faktor cuaca buruk. “Harga ikan diprediksi kembali stabil pasca nelayan naik ke laut seminggu kemudian jika cuaca kembali normal,” kata Rahim penjual ikan dari Kecamatan Susoh, Abdya, Senin (23/7) Pedagang itu juga mengatakan ikan yang ada di pasar saat ini merupakan ikan yang sebagian kecil didapat di sekitar pinggiran laut dan ada juga ikan yang sudah beberapa hari lalu. “Kenaikan harga ikan ini juga disebabkan sedikitnya pasokan ikan dari daerah lain yang ada di di sekitar Nagan Raya,” ujarnya Pantauan Waspada harga ikan di pasar yakni, ikan jenis tongkol yang dihari-hari sebelumnya harganya Rp10.000 per ekor naik menjadi Rp15.00020.000 per ekor. Sedangkan udang merah dari harga sebelumnya Rp5.000 menjadi Rp10.000 per tumpuk, dan untuk ikan kuala tripa dari harga Rp5.000 naik menjadi Rp10.000 per tumpuk , kemudian dalam beberapa jenis ikan yang dijual di pasar tersebut yang disukai pembeli hanya udang merah, pasalnya tampak ikan seperti sudah lama. Meskipun harga ikan naik, warga tetap membelinya. Sebab tidak ada pilihan lain, untuk kebutuhan berbuka puasa dan

juga untuk kebutuhan makan sahur. Hal itu dikatakan Azhar seorang pembeli ikan di pasar itu. “Saya tetap membeli ikan ini walaupun harganya naik dari biasanya, sebab untuk persiapan berbuka puasa serta buat makan sahur,’’ katanya. Dia berharap semoga naiknya harga ikan ini segera kembali seperti biasa untuk bisa meringankan beban warga yang berpuasa dalam bulan suci Ramadhan ini apa lagi masyarakat banyak menkonsumsi ikan dalam bulan puasa,” jelasnya. Di Banda Aceh Pedagang ikan di Tempat Pendaratan Ikan (TPI) Lampulo, Kuta Alam, Pasar Besar Peunayong Banda Aceh dan beberapa pasar ikan tradisional lainnya di Banda Aceh juga terpaksa menjual ikan dengan harga mahal, karena sedikitnya pasokan dari nelayan kepada pedagang. “Sudah tiga hari terakhir ini harganya terus mahal, sebab nelayan yang tidak melakukan aktivitas melaut karena masih istirahat menyambut Ramadhan 1433 H sehingga pengiriman barang kepada pedagang juga menipis bahkan boleh dikatakan kosong,” katanya. “Ikan yang kami jual hari ini merupakan stok lama. Selain juga didatangkan dari Medan, Sumatera Utara. Sementara ikan segar yang ada ini hanya berasal dari tambak penduduk, seperti bandeng, mujair, dan udang, “ungkap Sabri, seorang pedagang ikan di Peunayong, Senin (23/7). Bahkan, banyak barang pasokannya tidak tersedia menyebabkan pedagang tidak mampu menyediakan stok cukup untuk memenuhi permintaan konsumen. Memasuki hari

Anggaran Terbatas, Bantuan Modal Usaha Kecil Minim LHOKSEUMAWE ( Waspada): Sebanyak 219 pedagang kecil menerima modal usaha dari Pemko Lhokseumawe. Namun karena dana yang dianggarkan terbatas, nilai bantuan sosial tersebut juga sangat kecil. Puluhan warga tampak berkumpul di kantor Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Lhokseumawe untuk menerima bantuan modal usaha, Senin (23/7). Mereka umumnya hanya mendapat Rp250.000. Menurut petugas penyaluran bantuan, pada hari pertama dana bersumber dari APBK TA-

2012 disalurkan kepada warga Simpang Empat dan Kuta Blang. Kepala Disperindagkop Kota Lhokseumawe, M Ridha berdalih minimnya bantuan tersebut akibat anggaran yang disediakan pemerintah terbatas. “Jumlahnya hanya Rp1 miliar, sedangkan calon penerima mencapai 219 orang,” jelasnya. Sementara proposal usaha yang masuk sekitar 500. Sehingga masih banyak warga yang belum dapat. Para penerima umumnya dari ibu rumah tangga. Mereka membawa fotokopi KTP dan berbagai dokumen lainnya. (b15)

ketiga Ramadhan 1433 H, Senin (23/7), rata-rata warga sudah kembali mengkonsumsikan ikan sebagai lauk sewaktu makan. Daging yang mereka beli pada dua hari meugang sudah menipis dan habis dikonsumsi atau mulai bosan dikonsumsinya dan kembali ke ikan. Pantauan Waspada, Minggu dan Senin (22-23/7) di TPI Lampulo dan Pasar Peunayong, kenaikan harga ikan basar itu antara Rp10.000 hingga Rp15. 000 per kg disbanding beberapa hari sebelum masuk Ramadhan. Penyebab kenaikan itu karena nelayan belum melaut di awal Ramadhan. Harga ikan mahal itu, seperti ikan dencis biasanya Rp20.000 per kg naik menjadi Rp30.000 per kg, ikan gembung dari Rp20.000 per kg menjadi Rp25.000 per kg, ikan senangin sebelumnya Rp20.000 naik hingga Rp30.000 per kg. Sedangkan, ikan bawal dari Rp40.000 per kg menjadi Rp50.000 per kg, ikan kakap naik hingga Rp40.000 per kg, dan ikan tongkol mencapai Rp35.000 dari sebelumnya hanya berkisar Rp18.000Rp20.000 per kg. Sementara harga yang relatif stabil adalah udang putih kuran sedang masih dijual dengan harga Rp40.000 per kg, udang windu ukuran sedang Rp50.000 hingga Rp55.000 per kg. Selain juga harga ayam pedaging (ayam potong) juga masih stabil Rp35.000 hingga Rp40.000 per kg, kata Mahyuddin, pedagang ayam potong di Pasar Kartini. Rahman, pedagang ikan di pusat pasar Banda Aceh juga mengakui kenaikan harga ikan itu terjadi karena pasokan nelayan tidak ada dalam empat hari awal Ramadhan, dengan mahalnya ikan tidak mampu menyediakan stok cukup untuk memenuhi permintaan konsumen. “Semakin melambungnya harga ikan, daya beli masyarakat cenderung mengalami penurunan, karena mereka tidak mampu membeli dengan harga mahal dan memilih membeli telur atau lauk lainnya,” ujarnya. Rahman memprediksikan kenaikan harga ikan masih akan terus terjadi hingga, Rabu (25/ 7) besok sampai kembalinya nelayan yang sudah mulai melaut pada, Senin (23/7) hari ini (baca:kemarin). “Biasanya nelayan untuk sekali berlabuh baru mendarat kembali 3 sampai 6 hari ke depan,” kata Rahman. (b09/cda)

lai sangat mencukupi dalam memenuhi proyeksi kebutuhan uang periode Ramadhan dan Lebaran 2012, baik dari sisi jumlah total maupun jumlah pecahan,” katanya. Untuk transaksi non-tunai, Ronald memperkirakan, juga akan meningkat dibanding tahun lalu yang mencapai 100.000 transaksi pada dua hari menjelang Lebaran. “Untuk transaksi nontunai melalui kliring dan Real Time Gross Setlement (RTGS) diperkirakan akan naik meski tidak terlalu tinggi karena libur lebaran hanya 6 hari, sementara tahun lalu 9 hari,” katanya. Pada 2011, ia mengemukakan, transaksi RTGS menca-

pai angka tertinggi senilai 100 ribu transaksi pada dua hari menjelang Lebaran bernilai nominal Rp446 triliun. Sementara itu, transaksi kliring mencapai angka tertinggi dua hari setelah Lebaran sebanyak 772.000 transaksi senilai Rp18,8 triliun. Ronald mengimbau, masyarakat untuk terus memanfaatkan transaksi non-tunai dalam belanja kebutuhan puasa dan Lebaran yang dinilai lebih efisien dan aman. “BI berupaya memadukan layanan tunai dan non tunai pada Puasa dan lebaran kali ini untuk terus mendorong terbentuknya less cash society,” demikian Ronald Waas.

Michelin Beroperasi Di Aceh BANDA ACEH (Waspada) : PT Michelin Indonesia (PTMI) terus memperluas jaringan dealernya diseluruh Indonesia termasuk di wilayah Aceh. Perusahaan ban mobil tersebut membuka dealer di Jl. T. Nyak Arief No. 226 Lam Gugop - Syiah Kuala Kota Banda Aceh dan melayani penjualan berbagai produk ban Michelin seperti ban mobil penumpang, truk dan bis. “Kehadiran dealer kami di Aceh merupakan bentuk komitmen PT Michelin Indonesia untuk memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen di seluruh Indonesia,” jelas Country Director PT Michelin Indonesia, Jean-Pierre Kopp, Jumat (20/7) Menurut Kopp, wilayah Aceh memiliki potensi pasar cukup baik bagi pemasaran produk-produk ban Michelin. Dengan potensi ekonomi cukup baik, perekonomian Aceh diperkirakan akan terus meningkat di tahun-tahun mendatang. Untuk itulah PTMI kemudian menjalin kerjasama dengan pengusaha lokal di Aceh untuk mengoperasikan dealer dari produsen ban terbesar di dunia tersebut. “Dengan melibatkan pengusaha lokal dalam pembangunan dealer di Aceh, PTMI berharap kerjasama ini bisa memberikan peluang kerja lebih banyak bagi masyarakat Aceh,” ujar Kopp. Satu tahun setelah beroperasi resmi di 2011, sampai bulan Mei 2012, PTMI telah mengoperasikan sebanyak 22 perwakilan dealer di 17 propinsi di seluruh Indonesia, dari Aceh hingga Kupang (NTT). Selain mengoperasikan 22 perwakilan dealer, PTMI juga mendukung dan mendorong dealer-dealer tersebut untuk menjalin kerjasama yang kuat dengan 176 sub-dealer pada segmen mobil penumpang dan truk ringan serta 126 sub-dealer pada segmen truk dan bis. Untuk memudahkan distribusi ban kepada dealer, PTMI juga memiliki warehouse di Bekasi. b08)

Koridor ekonomi Sumatera Strategi pengembangan ekonomi untuk Sumatera difokuskan pada pengembangan tiga komoditas penting, yakni minyak kelapa sawit, karet, dan batu bara. Dikatakan, Indonesia memproduksi sekira 43 persen dari total produksi minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil - CPO). Produksi minyak kelapa sawit menyediakan kontribusi ekonomi besar bagi Sumatera, di mana 70 persen daerah penghasil minyak kelapa sawit di Indonesia berada. Kegiatan tersebut juga menyediakan jumlah pekerjaan yang banyak dengan kurang lebih 42 persen tanah penghasil minyak kelapa sawit dimiliki oleh pengusaha kecil. Setelah Thailand, Indonesia adalah produsen karet alami kedua terbesar. Sumatera merupakan produsen terbesar karet mentah dari perkebunan dan hal ini akan bertambah dengan meningkatkan produktivitas. Koridor ekonomi ini menciptakan sekira 65 persen dari produksi karet nasional. Sumatera juga kaya akan batu bara dengan 52,4 miliar ton cadangan dan 200 juta ton produksi per tahun, sehingga memperkuat posisi Indonesia sebagai eksportir batu bara

termal terbesar di dunia. Perkembangan industri di Sumatra telah melebihi perkembangan infrastruktur pendukung. Karena itu dan melalui kerjasama dengan sektor swasta,Wakil Ketua Bidang Pembangunan Infrastruktur di Badan Perencanaan Nasional (BAPPENAS) Dedy Priatna mengatakan pemerintah telah menetapkan fokusnya pada pengembangan infrastruktur awal dan penting. Adapun pengembangan infastruktur awal dan penting itu mencakupi pembangunan rel kereta api antar-Sumatera (Rp65 triliun), revitalisasi produsen pupuk BUMN PT Pupuk Sriwijaya (Rp18 triliun), pembangunan jalan tol tingkat II Medan-Kualanamu-Tebingtinggi (Rp5,8 triliun), perluasan Pelabuhan Teluk Bayur (Rp1,7 triliun), dan pembangunan pembangkit listrik Duri di Riau (Rp917,5 triliun). Selain proyek di atas, pemerintah juga berencana membangun jembatan penghubung Sumatera dengan Jawa sepanjang 27,5 kilometer yang membentang di atas Selat Sunda . Jembatan ini dirancang untuk memiliki enam jalur dengan sebuah rel ganda kereta api dengan total investasi diperkirakan akan mencapai Rp 150 triliun. Koridor ekonomi Jawa Koridor Jawa mempunyai kondisi ekonomi dan sosial yang lebih baik dibandingkan dengan pusat ekonomi lain. Fokus utama dari pengembangan koridor ekonomi Jawa akan terletak pada makanan dan minuman, tekstil, dan alat transportasi. Selain itu, ada juga keinginan mengembangkan kegiatan ekonomi lain, seperti pengiriman, ICT, dan manufaktur alat pertahanan. Dengan ekspansi industri yang pesat, koridor ekonomi Jawa ternyata mengalami hambatan dengan infrastruktur yang terbatas. Ketersediaan dan harga listrik memengaruhi tingkat persaingan dari produk yang dihasilkan. Untuk menghadapi tantangan tersebut, pemerintah dijadwalkan akan mengembangkan beberapa proyek infrastruktur penting, sebagai berikut kereta peluru Argo Cahaya (Rp240 triliun), 6 tol dalam kota Jakarta (Rp47,7 triliun), jalur kereta api double track Trans-Jawa (Rp9.8 triliun), jalan tol Cikampek-Palimanan (Rp9,6 triliun), Pelabuhan Udara Kertajati Jawa Barat (Rp8,2 triliun), dan ekspansi Pelabuhan Tanjungpriok (Rp6,5 triliun). Nantinya, berbagai proyek infrastruktur yang akan dibangun di 33 provinsi di seluruh Indonesia dijadwalkan presentasi dalam Indonesia International Infrastructure Conference & Exhibition (IIICE’12) pada 28-30 Agustus mendatang di Jakarta Convention Center. (m33)

Air Tebu, Pecal Paling Laris Di Bulan Ramadhan BANDA ACEH ( Waspada): Hingga memasuki hari ketiga puasa Ramadhan 1433 H, Senin (23/7), penjualan penganan berbuka meramaikan sejumlah jalan dan sudut Banda Aceh. Namun, ada beberapa jenis makanan dan minuman paling diminati pembeli dan laris terjual seperti air tebu dan pecal. Beberapa pedagang kepada Waspada, Senin (23/7), mengatakan menjual air tebu selama Ramadhan sudah menjadi pekerjaannya setiap tahun. “Hasil yang diperoleh terbilang sangat lumayan bisa menutupi kebutuhan rumah tangga dan buat beli kebutuhan lebaran termasuk pakaian anak-anak,” ungkap Minah. Hal sama diungkapkan Mariana, penjual pecal di Jalan Tgk. Dibaroh, kawasan Blang Padang. Di Ramadhan warga yang melaksanakan ibadah puasa sangat suka dengan makanan pecal dijadikan lauk makanan bersama nasi saat berbuka. “Pecal menjadi penyedap makan nasi di kala berbuka puasa,” ungkap Atikah, seorang pembeli. Harga jual air tebu di bulan Ramadhan 1433

H tahun ini masih sama seperti tahun lalu, yakni Rp2.500 per gelas ukuran sedang atau beli tiga gelas bisa bayar Rp6.000. Begitu juga dengan harga pecal masih sama seperti Ramadhan tahun lalu Rp8.000 hingga Rp10.000 per bungkus. Amatan Waspada pada sejumlah pusat penjualan penganan berbuka alias sentra jajanan Ramadhan, air tebu dan pecal menjadi menu berbuka paling banyak dicari warga muslim. Selain itu, ada mie caluek, gado-gado, dan berbagai jenis kue-kue basah seperti tahu goreng, risol, dan sejenisnya. Selain air tebu, air kelapa muda juga menjadi incaran pembeli. Di samping itu ada juga es campur dan minuman jus. “Biasanya kalau bulan puasa, pecal, mie caluek, air tebu dan air kelapa memang sangat laku,” kata Anidar, seorang penjual kue di Jalan Tgk. Dipulo, Banda Aceh. Selain di pusat kota, sejumlah warung juga terlihat menjadi pedagang musiman pada sejumlah kawasan di Banda Aceh. Tampak mejameja dan tenda jualan disiapkan sejak hari pertama Ramadhan 1433 H.(b09)

Animo Masyarakat Beli Daging Cukup Tinggi KUALASIMPANG (Waspada ): Animo atau daya beli masyarakat Aceh Tamiang untuk membeli daging pada hari meugang ( punggahan) menyambut bulan suci Ramadhan 1433 H relatif cukup tinggi bila dibandingkan dengan meugang menyambut bulan puasa tahun sebelumnya. Pantauan Waspada di Pasar penjualan Daging di Kota Kualasimpang dan sekitarnya di Kabupaten Aceh Tamiang pada pelaksanaan Meugang hari pertama ,Kamis ( 19/7) dan Meugang hari kedua, Jum’at (20/7). Tampak warga Aceh Tamiang sangat ramai yang membeli daging sebagai persiapan menyambut bulan suci Ramadhan 1433 H di Kabupaten yang dijuluki Bumi Muda Sedia tersebut. Masih menurut pengamatan Waspada , warga kelihatan ramai menyerbu bursa” penjualan daging musiman yang berlokasi di Pasar Tradisonal Pajak Pagi Kualasimpang. Demikian juga di pasar yang berlokasi Bekas Terminal Bus Kota Kualasimpang dan Pasar musiman di bekas kompleks rumah sekolah Cina Kota Kualasimpang serta pasar musiman lainnya yang ada di Kabupaten Aceh Tamiang. Harga daging sapi per kilo gram oleh para pedagang daging pada pagi hari dibandrol antara Rp80 ribu-Rp90 ribu per kilo gram. Harga tersebut boleh dikatakan lebih murah dibandingkan dengan harga daging sapi di berbagai Kabupaten/Kota lainnya di Aceh mencapai diatas angka Rp 100 ribu per kilo gram.Bahkan pada tahun sebelumnya harga daging sapi meuggang di Aceh Tamiang sampai mencapai antara Rp90 ribu-Rp100 ribu per kilo gram. Malik ,salah seorang pedagang daging yang berlokasi di bekas kompleks sekolah Cina Kota Kualasimpang itu ketika ditanya Waspada, Jum’at (20/7) mengakui minat masyarakat untuk membeli daging sapi untuk menyambut bulan Ramadhan 1433 H sangat tinggi bila dibanding dengan meugang tahun sebelumnya yang higga sore hari daging tidak habis terjual, sedangkan untuk tahun ini pada pagi hari saja daging sudah hampir habis terjual karena ramai warga yang membeli daging.(b23)

Waspada/ist

SUASANA penyuluhan yang digelar Sidomuncul sekaligus bantuan operasi katarak di Bogor pekan lalu.

Sidomuncul Beri Penyuluhan Di Bogor JAKARTA (Waspada): Setelah ditandatanganinya perjajian kerjasama antara Kodam III/Siliwangi dan Sidomuncul 13 April lalu mengenai bakti sosial operasi katarak untuk 1.000 pasien penderita buta katarak, bertempat di RS Salak Bogor, Selasa lalu, Kodam III/ Siliwangi, Perdami cabang Jawa Barat dan Sidomuncul kembali memberikan bantuan bagi 200 orang di wilayah Bogor dan sekitarnya. Hadir pada kesempatan tersebut Danrem Kol Inf AM Putranto,Waaster Letkol Inf Bachram, Marketing Director Sidomuncul Kris Irawan, para bintang iklan Tolak Angin Anak Sophi Navita, Artika Sari Devi,Vita Arilasso, dan Group Product Manager Tolak Angin Retna Widawati selaku kordinator pelaksana program CSR Sidomuncul untuk Baksos Operasi Katarak di seluruh Indonesia. Kerjasama Kodam III/Siliwangi bersama Sidomuncul untuk baksos operasi katarak 1.000 pasien dalam rangka peringatan HUT ke-66 Kodam III/Siliwangi, sampai saat ini telah mengoperasi 409 pasien.

Pelaksanaan operasi secara keseluruhan akan dilakukan secara bertahap di enam RS Tentara yaitu RS Sari Ningsih Bandung, RS Guntur Garut, RS Kencana Serang, RS Dustira Cimahi, RS Salak Bogor, dan RS Ciremai Cirebon. Secara terpisah Direktur Utama PT Sidomuncul Irwan Hidayat mengatakan senang bisa melakukan kerjasama dengan berbagai pihak dalam baksos ini. Tanpa bantuan dari pihak lain tentunya program ini tidak dapat berjalan dengan baik. “Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu selama ini. Semoga kedepannya akan semakin banyak pihak yang peduli terhadap masalah buta katarak di Indonesia.” Program CSR operasi katarak gratis yang dilakukan oleh Sidomuncul pada tahun 2011 telah mendapatkan pengakuan dari Enterprise Asia dengan diterimanya Asia Responsible Entrepreneurship Award 2011 atas program CSR Katarak yang diserahkan di Roselle, Marina Bay Sand, Singapore.(rel)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.