Waspada, Selasa 24 April 2012

Page 7

Medan Metropolitan

WASPADA Selasa 24 April 2012

A5

Sesalkan Kinerja SKPD

Rahudman: Mutasi Harus Dilakukan MEDAN (Waspada): Wali Kota Medan Rahudman Harahap memberi warning keras bagi seluruh pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemko Medan. Bagi pimpinan SKPD yang tidak mampu menjalankan amanah yang telah dipercayakan kepadanya dengan baik, maka dipastikan dilakukan evaluasi dan mutasi. “Bagi pimpinan SKPD yang mampu mengemban amanah dengan baik, maka dialah yang akan ikut dengan saya di triwulan kedua ini,” kata Rahudman ketika memberikan arahan dalam acara Rapat Evaluasi Capaian Kinerja Program/Kegiatan SKPD Triwulan I Tahun Anggaran 2012 di Santika Dyandra Hotel Medan, Senin (23/4).

Warning itu disampaikannya karena kecewa dengan hasil kinerja sejumlah pimpinan SKPD. Dia melihat sampai Triwulan I berakhir, ada pimpinan SKPD yang kinerjanya jalan di tempat. Artinya, tidak memberikan hasil seperti yang diharapkan serta tidak ada melakukan kreasi maupun inovasi dalam menjalan tugas. “Sebagai pimpinan SKPD apakah anda sudah melakukan inisiatif dalam menjalan tugas selama ini. Selain yang diperintahkan wali kota, saya melihat tidak ada terobosan, kreasi maupun inovasi yang anda lakukan selaku pimpinan SKPD. Untuk itu setelah rapat evaluasi capaian kinerja ini selesai, evaluasi dan mutasi harus dilakukan,” sebutnya. Sebelumnya, Rahudman telah dikesalkan dengan keterlambatan sejumlah pimpinan SKPD dalam rapat tersebut. Ketika 15 menit menyampaikan pengarahan dan bimbingan, beberapa pimpinan SKPD memasuki ruangan. Melihat

Geng Kereta Lakukan Tindak Pidana Tidak Diberi Penangguhan MEDAN (Waspada) : Kapolresta Medan Kombes Monang Situmorang, SH, MSi tidak akan memberikan penangguhan penahanan terhadap geng kereta yang melakukan tindak pidana walaupun masih dibawa umur. “Tidak akan diberikan penangguhan karena Polresta Medan telah melakukan sosialisasi dampak buruk dari kelompok geng kereta ke sekolah,” kata Monang Situmorang, Sabtu (21/4) malam. Ditegaskannya, Polresta Medan mengultimatum para anggota geng kereta yang tetap melakukan aksi brutalnya dan meresahkan masyarakat kalau tertangkap polisi tidak akan diberikan penangguhan penahanan dan tetap diproses sesuai hukum. “Kita tindak tegas apabila melakukan penganiayaan, dan pengerusakan, kita akan proses sesuai hukum dan tidak akan melakukan penangguhan walaupun masih anak-anak” ujarnya. Kata Monang, penegasan itu dilakukan karena polisi telah melakukan sosialisasi ke sejumlah SMA di Medan, dan diharapkan kepada pelajar tidak mengikuti aksi geng kereta. “Dengan cara penyuluhan, polisi yang menjadi inspektur upacara selalu memberikan pengarahan tentang buruknya balapan liar, makanya kita akan lakukan tindak tegas,” sebutnya. Menurutnya, dalam melakukan penindakan atas aksi geng kereta ini, pihaknya akan mengerahkan kekuatan penuh pada waktu tertentu. “Jadi kita melakukan antisipasi kelompok balapan liar dengan melakukan operasi kegiatan rutin yang ditingkatkan agar tidak terjadi balapan liar lagi,” tuturnya. (m39)

Poldasu Gerebek Judi Samkuan Langkat, 11 Orang Diamankan MEDAN (Waspada): Polda Sumut, Sabtu (21/4) malam menggerebek markas permainan judi samkuan beromset ratusan juta rupiah di Kabupaten Langkat. Dari lokasi perjudian itu petugas mengamankan 11 tersangka dan barang bukti uang puluhan juta rupiah, dua di antara tersangka sebagai bandar judi tersebut. Berdasarkan keterangan di Mapoldasu, Minggu (22/4), lokasi perjudian itu berada di toko Sepeda Utama No. 75 Jalan Masjid, Kec. Babalan, Pangkalan Brandan, Langkat. Polisi mendapat informasi dari masyarakat tentang perjudian di lokasi beromset ratusan juta rupiah dan berlangsung lama itu kemudian melakukan penggerebekan. Para tersangka yang diamankan, Bong Kwang, 51, dan Sarmin alias Ahok, 58, bertindak sebagai bandar, keduanya penduduk Jln. Mesjid Gg Bahari, Kec. Babalan, Pangkalan Brandan, Langkat, A Hok dan Edi, 53, sebagai ceker serta, A Heng pemilik rumah, serta tujuh pemainnya Teng Ki Yong alias Aing, 55, Asbin alias Ali, 56, Lim Cuk Gek alias Agek, 57, Agun Salim alias Ahu, 56, Acia alias Ompong, 60, Aie alias Ahmadiyah, 54, Crisanta alias Anto, 54, Agam alias Ki Hua, 50, yang saat itu asyik bermain judi jenis dadu goncang. Keseluruhan pemain judi dan bandarnya kemudian dibawa ke Poldasu, berikut barang bukti terpal bertuliskan angka-angka, 9 buah mata dadu, mangkok untuk mengguncang dadu, 11 ponsel, pulpen, buku catatan berisi kalah menang, dan uang Rp33.600.000. Kasubdit III Reskrimum Poldasu AKBP Andry Setiawan SIK, MH, didampingi Kanit IV Subdit III Dit Reskrimum Kompol Saptono SIK, MH, mengatakan tidak akan mentolerir segala bentuk perjudian. Sebagai bentuk komitmen memberantas perjudian, para tersangka kini dijebloskan ke dalam sel tahanan. “Pemberantasan judi merupakan atensi kepolisian. Untuk judi Samkuan di Langkat, 11 orang kita amankan beserta barang bukti. Tersangka kita proses dan dijerat pasal 303 KUHPidana dengan ancaman hukuman selama-lamanya sepuluh tahun penjara,” kata dia.(m27/m36)

Waspada/Ismanto Ismail

PARA tersangka memperagakan cara bermain judi samkuan yang disaksikan petugas kepolisian dan wartawan di Mapoldasu.

keterlambatan bawahannya itu, wali kota langsung memerintahkan petugas Satpol PP untuk segera menutup pintu. “Saya sudah meninjau UAN di beberapa SMP dan sampai di Kecamatan Medan Selayang. Saya berharap tidak ada lagi pimpinan SKPD yang datang terlambat dalam rapat ini, ternyata masih ada juga yang datang terlambat. Lebih sibuk kalian tampaknya dibandingkan dengan wali kota,” ujarnya dengan nada tinggi. Rapat evaluasi itu dihadiri Wakil Wali Kota Medan Dzulmi Eldin, Sekda Syaiful Bahri, dewan kota, staf ahli, asisten, pimpinan SKPD, camat/lurah, Dirut BUMD milik Pemko Medan serta kepala puskesmas. Rahudman juga menyoroti masih banyaknya jalan yang rusak dan berlubang sehingga timbul keluhan dari masyarakat. Salah satunya ketika meninjau UAN di SMP Negeri I Medan Jalan Bunga Asoka, kondisi jalannya sangat parah. Selanjutnya, orang nomor satu di Pemko Medan ini mengkritisi Dinas Pertamanan. Sejauh ini dilihat belum ada terobosoan yang dilakukan. Malah taman yang awalnya indah kini menjadi tidak indah lagi. Untuk itu kinerja harus ditingkatkan lagi, termasuk dalam menindak

papan reklame maupun bando yang tidak memiliki izin. Di samping itu masalah penertiban warung internet (warnet) yang tidak kontinu tidak luput menjadi sorotan wali kota. Seharusnya, penertiban dilakukan secara rutin sehingga memberikan efek jera bagi para pemiliknya. Dengan begitu pemilik warnet benar-benar mematuhi Perwal yang telah diterbitkan terkait dengan pengoperasian warnet. Selain pimpinan SKPD, Rahudman juga menyampaikan ketidakpuasan atas kinerja para camat selama ini. Dinilainya, belum ada para camat yang membuat kebijakan dan terobosan dalam upaya untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Untuk itu memasuki triwulan kedua ini, para camat harus mampu menunjukkan kinerja terbaiknya dan berani melakukan inovasi, sehingga masyarakat merasa benar-benar terlayani dengan baik. Untuk masalah kebersihan, Rahudman menegaskan tidak ada tawar-tawar, Medan harus bersih dari sampah. Itu sebabnya memasuki triwulan dua, kinerja seluruh aparaturnya terutama Dinas kebersihan, camat dan lurah dalam mengatasi sampah harus lebih maksimal

lagi, sehingga hasil yang diperoleh bisa lebih baik dari sebelumnya. Atas dasar itulah wali kota menegaskan kepada seluruh pejabatnya agar benar-benar komitmen dalam menjalankan tugas. “Di dalam birokrasi, ada sistem pembinaan karir. Untuk itu, selalu ada rotasi, mutasi dan promosi secara berkala yang secara keseluruhan dimaksudkan untuk mengembangkan prestasi kerja SKPD,” ujarnya. Dia memaparkan, mengapa perlu dilakukan evaluasi capaian kinerja SKPD secara berkala. Itu semata-mata dilakukan agar capaian yang diraih pada 2012 lebih baik dari 2011. Untuk itu wali kota mengingatkan pimpinan SKPD masih memiliki waktu 3 triwulan lagi untuk mewujudkan semua rencana kerja SKPD yang telah ditetapkan. “Atas dasar itulah secara berkala kita harus melakukan evaluasi, baik terhadap input yang tersedia, proses yang sudah berjalan dan oputput yang sudah kita capai, termasuk kekurangan dan ketepatannya. Jadi kita berkumpul hari ini tujuannya untuk memperkokoh komitmen kita guna mensukseskan seluruh program kerja yang telah ditetapkan untuk tahun 2012,” tutur Rahudman. (m50)

Implementasi CSR Di Indonesia Belum Maksimal MEDAN (Waspada): Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan di Indonesia termasuk di Sumatera Utara (Sumut) masih belum maksimal. Padahal, CSR merupakan tanggung jawab moral perusahaan terhadap karyawan perusahaan dan masyarakat luas. Demikian dikemukakan Analis CSR Universitas Sumatera Utara (USU) Bismar Nasution saat menjadi narasumber pada seminar pengalamanpengalaman dan implementasi CSR di Pasca Sarjana Universitas Medan Area (UMA), Sabtu (21/4). Sebenarnya, kata Bismar, keterlibatan perusahaan dalam berbagai kegiatan sosial merupakan wujud tanggungjawab sosial dan moral atas balas jasa masyarakat. Sebab, perusahaan tersebut diuntungkan dengan mendapatkan hak untuk mengelola sumber daya alam yang ada dalam masyarakat tertentu. Selain itu, CSR yang dilakukan per usahaan melalui

kegiatan sosial memperlihatkan komitmen moralnya untuk tidak melakukan kegiatan bisnis tertentu yang merugikan kepentingan masyarakat luas. CSR adalah sarana untuk menjalin hubungan dengan masyarakat, dalam upaya menciptakan iklim sosial dan politik yang lebih aman, kondusif dan menguntungkan bagi kegiatan perusahaan tersebut. “Di negara-negara maju, CSR telah berkembang menjadi etika bisnis yang begitu penting dan memberi tekanan bagi perusahaan-perusahaan untuk mengimplementasikannya. Dengan implementasi tersebut, banyak perusahaan yang memperoleh keuntungan karena CSR dapat dijadikan alat untuk menarik investor,” tambahnya. Sebaliknya, di Indonesia tanpa terkecuali di Sumut, masih banyak perusahaan yang belum menganggap CSR itu penting. “Kewajiban mengimplementasikan CSR diatur dalam UU No. 40 tahun 2007 dan UU No. 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal, dimana dida-

lamnya terdapat pemberian sanksi bagi perusahaan yang tidak mengimplementasikan CSR , “ katanya. Sementara itu, Analis CSR Universitas Indonesia Zulkarnain Sitompul mengatakan, CSR sering dijadikan kegiatan “gaya-gayaan” oleh perusahaan. Saat ini, banyak perusahaan yang bangga melaporkan kegiatan yang telah dilakukan untuk meningkatkan kualitas masyarakat dan menjaga lingkungan. Fakta di lapangan, banyak laporan CSR perusahaan tidak sesuai dengan manfaat yang diterima masyarakat. Sedangkan Wakil Direktur Pasca Sarjana UMA Muazzul, SH mengatakan, kegiatan seminar dan diskusi ini merupakan bagian dari upaya menambah wawasan kepada mahasiswa pasca sarjana UMA. “Dengan mendatangkan dosen, praktisi yang berkompetensi, diharapkan mampu menambah wawasan para mahasiswa, “ ujarnya seraya menambahkan seminar dibuka Direktur Pasca Sarjana UMA Prof Dr Retno Astuti.(m49)

9 Anggota Geng Kereta Diamankan Puluhan Pengendara Anti Geng Kereta Konvoi MEDAN (Waspada): Sedikitnya 60 anggota geng kereta yang hendak melintasi Jln. Cemara menuju Jln Pancing Medan, Minggu (22/4) sekira pukul 01:00, berhasil dihalau dan dibubarkan, sekaligus mengamankan 10 sepedamotor dan 9 pengendaranya di Mapolresta Medan. Informasi yang diperoleh di kepolisian, sekira pukul 01:00, petugas Polsek Percut Seituan, Polsek Medan Timur, dan Polresta Medan mendapat informasi sekira 60 unit sepedamotor yang dikendarai oleh anggota geng kereta berkonvoi di jalan raya. Tak lama kemudian, sekelompok anggota geng kereta datang dari arah Pulo Brayan sembari membawa bendera warna hitam bertulisan Batako serta bendera warna putih hendak menuju Jalan Pancing. Begitu memasuki Jalan Cemara tak jauh dari komplek Perumahan Cemara Asri, petugas Polsek Percut Seituan langsung menghadang geng kereta yang berkonvoi tersebut. Melihat sejunlah petugas Polsek Percut Seituan menghadang di tengah jalan, massa geng kereta langsung berbalik arah. Saat itulah, beberapa anggota geng kereta terjatuh dan sepedamotornya langsung diamankan oleh petugas Polsek

Percut Seituan dan Polsek Medan Timur, berikut 9 orang pengendaranya. “Kesepuluh sepeda motor dan pengendaranya itu langsung dibawa ke Polresta Medan untuk dilakukan penyelidikan,” sebut Kapolsek Medan Timur Kompol Patar Silalahi Anti geng kereta Sementara itu, Polsek Medan Baru mengamankan 21 pengendara sepedamotor anti geng kereta brutal dan kekerasan sedang berkonvoi sambil membawa dan bendara merah putih di Jln. Mojopahit Medan, Sabtu (21/4) malam. Seorang di antaranya oknum polisi. Para pengendara sepedamotor tersebut langsung dibawa ke Polsek Medan Baru. Polisi menyita barang bukti selembar spanduk bertulisan “Community, Anti Kekerasan, Peace Kontras, Komando Anti Kekerasan, Anti Genk Motor & Anarkis”, dan bendara merah putih. Informasi Waspada peroleh di lapangan, petugas Polsek Medan Baru dipimpin Kanit Reskrim AKP Andik Eko Siswanto SH, SIK, dibantu Panit I Reskrim Iptu Jama Kita Purba, SH, Panit II Reskrim Ipda Sehat Tarigan SH, bersama personelnya dan petugas Patra Brimob Poldasu sedang melakukan patroli di beberapa ruas jalan.

Setiba di Jln. Mojopahit Medan, petugas melihat puluhan sepedamotor melintas dengan berkonvoi sambil membawa spanduk dan bendera merah putih. Konvoi kendaraan tersebut langsung dihentikan. Satu di antara pengendara sepedamotor tersebut anggota Polri berpakaian dinas Brigadir DS, anggota Provos Sabhara Poldasu. Selanjutnya seluruh pengendara dan anggota Polri itu diboyong ke Mapolsek Medan Baru. Kapolsek Medan Baru Kompol Dony Alexander SH, SIK, M.Hum mengatakan, mereka diamankan untuk diambil keterangannya. “Kelompok ini menentang gerakan geng kereta yang brutal dan anarkis, tapi ini bisa mengundang hal yang tidak diinginkan,” ujarnya. Menurut dia, hanya dilakukan pemeriksaan terhadap mereka dan bila tidak terbukti akan dipulangkan setelah membuat surat penyataan secara tertulis. Sedangkan Kasi Nego Sabhara Poldasu Kompol AH Harahap mengatakan, ketika diinterogasi Brigadir DS membatah ikut dalam kelompok pengendara tersebut. “Dia hanya melakukan pemantauan terhadap konvoi sepedamotor tersebut,” ujarnya. (h04/m36)

PETUGAS Karantina Kesehatan membawa Meilia ke ambulans.

Waspada/Abdullah Dadeh

Eskalator Bandara Polonia Ambil Korban MEDAN (Waspada): Eskalator Bandara Polonia Medan, Senin (23/4), mengambil korban. Seorang penumpang Lion Air terpaksa membatalkan keberangkatannya ke Penang setelah kakinya terjepit di eskalator tersebut hingga terkilir dan membutuhkan perawatan medis. Peristiwa itu bermula ketika Meilia, 32, penduduk Jln. Sekip Medan hendak boarding (naikpesawat)pukul12:15.Saatturundarilantai II terminal keberangkatan Bandara Polonia Medan, kedua kakinya tersangkut di eskalator. Akibatnya, Meilia terjatuh dan terduduk di samping eskalator. Dia meringis menahankan rasa sakit pada kakinya yang terkilir. Bahkan, tas sandang milik Meilia ikut terjepit. Sementara itu, Mina, 60, orangtua korban terlihat sedih melihat putrinya terduduk le-

mas setelah kedua kakinya terjepit eskalator. “Rencananya, dia menemani saya untuk check up ke Penang,” ujar Mina. Akibat kejadian itu, puluhan petugas keamanan Bandara Polonia bersama petugas Karantina Kesehatan bergegas ke lokasi. Saat itu, terlihat Kepala Divisi Keselamatan dan Keamanan Bandara Polonia Medan Johanes Gaffar serta H. Armensyah. Subandi, karyawan Lion Air mengatakan, kedua penumpang tersebut akan diberangkatkan pada Selasa (24/4). Dia berupaya mengurus perjalanan mereka ke Penang dan tiketnya masih dapat digunakan. Pantauan Waspada , sejak sebulan terakhir eskalator di bagian belakang terminal keberangkatan luar negeri mengalami kerusakan. Sementara penumpang yang akan boarding menggunakan tangga pada bagian kiri terminal itu. (m32)

Siswi SMA Dibawa Kabur Pacarnya BELAWAN (Waspada): Siswi SMA di kawasan Gaperta Dewiana Syafitri, 18, warga Jalan Marelan Raya Pasar 2 Barat, diduga dilarikan pacarnya usai menonton konser musik di lapangan bola Pasar 1, Simpang Pujaan Marelan, Sabtu (21/4). Orangtua korban, Sudarno, 43, dalam laporannya kepada petugas Polsek Medan Labuhan, Minggu (22/4) mengatakan, pacar korban berinisial YS, warga Binjai, telah berkeluarga dan memiliki empat orang anak. Dijelaskan Sudarno, putrinya baru selesai mengikuti ujian nasional (UN) dan sejak itu korban mendesak kedua orangtuanya untuk merestui hubungan dia bersama pacarnya. Namun karena status pacar korban yang telah berkeluarga, permintaan korban ditolak sekaligus melarang hubungan cinta kedua insan itu diteruskan. “Sampai sekarang aku tidak kenal dengan laki-laki itu dan yang

kuketahui laki- laki itu sudah berkeluarga,” katanya. Korban pacaran sejak beberapa bulan terakhir ini, mereka bertemu secara diam-diam. Mungkin karena tetap tidak direstui, korban nekad lari bersama pacarnya dengan membawa tas berisi pakaian. “Yang kukesalkan sekali dia lari sebelum mendapat ijazah,” ujar Sudarno. Menjelang tengah malam, korban tidak pulang, orangtua korban mulai resah dan melakukan usaha pencarian ke rumah famili serta rumah teman korban. Namun keberadaan korban tidak diketahui. Menjelang, pagi korban mengirim sms ke ibunya, Saliani, 39 yang mengatakan korban telah berada di Tebingtinggi bersama pacarnya serta minta hubungan mereka direstui. “Dia berulang kali mengirim sms hal yang sama. Tapi dia tidak mau menjelaskan alamat mereka di Tebing. Akhirnya kami melapor ke mari,” sebut Sudarno. (h03)

Pencuri HP Dihajar Massa MEDAN (Waspada): Kepergok mencuri handphone Blackberry, kuli bangunan berinisial MA, 27, warga Jln. Prajurit, Kec. Medan Timur, babak belur dihajar warga usai mencuri HP di Jalan Ismailiyah, Kec. Medan Area, Senin (23/4) sekira pukul 11:30. Informasi yang diperoleh di kepolisian, tersangka MA diketahui mencuri Blackberry di toko ponsel Nazla Jln. Ismaliyah, Medan Area, Senin (23/4) sekitar pukul 11:30 WIB. Saat itu tersangka MA datang ke toko ponsel tersebut hendak memperbaiki handphonenya yang rusak. Dalam toko ponsel itu, tersangka melihat Blackberry yang dipajang di kaca stelling toko, sedangkan penjaga toko ponsel sedang berada di kamar mandi. Tersangka langsung

mengambil BB tersebut. Namun, aksi tersangka ketahuan oleh Rina, 26, pemilik toko, sekaligus berteriak maling. Teriakan korban ternyata mengundang perhatian warga. Massa yang marah langsung menghajar tersangka hingga babak belur. Puas menghakimi tersangka, warga menghubungi petugas Reskrim Polsek Medan Area yang datang sekaligus memboyong pencuri HP tersebut. Korban Rina mengaku, hape yang diperbaiki tersangka di tokonya merupakan hape curian. Hal tersebut dikatehui setalah dirinya membaca pesan singkat (SMS) di hape tersangka. “Aku baca SMS nya. Isinya, pulangin hape aku. Terus aku telepon yang punya hape. Disitu aku tahu hape itu hape curian,” ujarnya.(h04)

Tewas Ditikam Perampok MEAN (Waspada): Berupaya mempertahankan sepedamotornya yang akan dirampok, seorang tehnisi komputer tewas ditikam pelaku perampokan di depan warnet Five Jalan Malaka, Kel. Pandau Hilir, Kec. Medan Perjuangan, Minggu (22/4) sekira pukul 01:25. Jenazah Johan, 32, warga Jalan Kelinci, Medan, segera dievakuasi ke rumah sakit terdekat. Informasi yang diperoleh di lokasi kejadian, dinihari itu, Johan mengendarai sepedamotor Yamaha Vixion warna hitam BK 5381 ACC tiba di depan warnet Five. Begitu korban sampai di depan warnet tersebut, tiba-tiba dua pria mengendarai sepedamotor jenis Scoopy langsung memepetnya dan menodongan senjata tajam. Sadar dirinya akan dirampok, Johan berusaha melawan, namun seorang pelaku langsung menikam punggung kanan korban. Akibat tikaman tersebut, korban berteriak minta tolong kepada penjaga warnet agar segera membuka pintu pagar warnet tersebut. Begitu pintu pagar dibuka, penjaga warnet bernama Nilam, 18, dan pemilik warnet melihat korban tergopoh-gopoh masuk ke halaman warnet, sementara kedua perampok langsung melarikan diri tanpa berhasil membawa sepedamotor korban. “Peristiwanya begitu cepat. Begitu mendengar ada suara orang berteriak minta

tolong, penjaga warnet langsung membuka pintu. Karena korban sering bermain di sini, kami langsung membuka pintu warnet,” sebut pemilik warnet yang ditemui di lokasi kejadian. Selanjutnya, korban dibawa ke Rumah Sakit Deli Medan dengan menggunakan mobil Avanza. Namun, sebelum sampai di rumah sakit tersebut, korban menghembuskan nafas terakhirnya. Mayat Johan selanjutnya dibawa ke RSU Dr Pirngadi Medan untuk diotopsi. Petugas Reskrim Polsek Medan Timur dan Polresta Medan yang turun ke lokasi kejadian segera mengamankan sepedamotor Yamaha Vixion BK 5381 ACC, tas sandang warna hitam, serta CCTV. Kapolsek Medan Timur Kompol Patar Silalahi didampingi Kanit Reskrim AKP Ridwan yang dikonfirmasi menyebutkan, peristiwa tersebut murni penganiayaan hingga tewas dan pihaknya terus menyelidiki motif penikaman hingga membuat korban meninggal dunia. “Sesuai rekaman CCTV, pelaku memakai topi dan jaket warna hitam. Pelaku menikam punggung kanan korban sebanyak satu liang. Kedua pelaku hingga kini masih dalam penyelidikan. Kedua pelaku akan dijerat Pasal 351 ayat 3 yang menganiaya orang lain hingga tewas,” sebutnya. Menurut Patar, korban diduga telah dibuntuti oleh kedua pelaku karena begitu tiba di depan warnet tersebut, kedua perampok tersebut langsung berhenti di samping korban dan menodongkan senjata tajamnya. (h04)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.