Waspada, Selasa 24 April 2012

Page 6

Medan Metropolitan

A4

WASPADA Selasa 24 April 2012

Rebutan ‘Kue’ Bandara Kuala Namu

Pemkab DS Tuding Tirtanadi Beroperasi Di Luar Batas Alumni Unsyiah Sumut Bentuk Wadah MEDAN (Waspada): Para alumni Universitas Syah Kuala (Unsyiah) yang ada di Sumut telah sepakat membentuk satu wadah. Namanya Ikatan Keluarga (IKA) Unsyiah Sumut. Program selanjutnya merencanakan membuat reuni pada bulan Mei 2012. Ketua Harian IKA Unsyiah Sumut Drs Aripay Tambunan MM, Minggu (22/4) mengatakan, tanggal 18 April 2012, lewat satu pertemuan telah disepakati membentuk satu wadah tempat berhimpunnya para alumni yang ada di Sumut. Menurut Aripay, diperkirakan ada 500 orang alumni Unsyiah saat ini berdomisili di Sumut, dari berbagai fakultas. Setelah sepakat membentuk wadah, selanjutnya kepengurusan akan mendata dan menyusun data base para alumni. Dari rapat tanggal 18 April lalu, sebutnya, telah disusun kepengurusan IKA Unsyiah. Terdiri dari Ketua Umum Kamsir Aritonang SE. Ak, Sekretaris Umum Azhar Tanjung SE, dan Bendahara Haltafif SE. Kepengurusan juga dilengkap dengan Pelindung, yakni Rektor Unsyiah dan masing-masing dekan fakultas yang ada di universitas itu. Sedangkan Ketua Dewan Pembina H Gus Irawan Pasaribu SE. Ak. MM. Untuk melancarkan gerak organisasi, menurut Aripay, kepengurusan IKA Unsyiah Sumut, akan disempurnakan pada rapat di Sekretariat Jalan Sei Serayu No. 5 Medan, Rabu (25/4). (m12)

Mewariskan Semangat Kartini Untuk Generasi Muda MEDAN (Waspada): Mewariskan semangat perjuangan RA Kartini, khususnya kegigihannya menuntut ilmu pada generasi muda perlu dilakukan sejak dini, hal itu bisa dilakukan pada peserta didik di Pendidikan Usia Dini (PAUD). Demikian disampaikan Dewan Pimpinan Ranting Gabungan Organisasi Penyelenggara Taman Kanak-kanak Indonesia (GOPTKI) Kecamatan Medan Maimun Ny Hairani Amran Rambe saat berlangsungnya Perayaan Hari Kartini dilaksanakan GOPTKI Medan Maimun, Sabtu (21/4). Dia mengingatkan kepada seluruh tenaga pendidik PAUD agar potensi nilai kependidikan yang dimiliki oleh RA Kartini, dapat dipelajari dan menjadi refrensi mengajar. Sebelumnya Ketua Panitia Penyelenggara Hj Dasmawarni SPd menyebutkan, acara itu diikuti peserta didik PAUD se Kecamatan Medan Maimun. Sebagai juara umum dari berbagai perlombaan adalah Kelurahan Sei Mati. Hadiah bagi peserta diserahkan langsung oleh Ketua TP PKK Kecamatan Medan Maimun Ny Roro Fitriani Said Reza. (m37)

MUI Adakan Pembinaan Imam MEDAN (Waspada): Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Medan, mengadakan pembinaan baca Alquran bagi imam masjid yang diikuti 100 peserta, di lantai II kantor MUI Jln. Amaliun/ Nusantara No.3 Medan, Sabtu (21/4). Acara tersebut dibuka Ketua MUI Medan Prof Dr Mohd Hatta dipandu oleh Drs Syahruddin Siregar MA, dan menampilkan pembaca Alquran Drs H Legimin Syukri. Usai pembukaan dilanjutkan dengan acara pembinaan imam yang dipandu oleh Drs Muniruddin MA, dengan menampilkan Prof Dr H Mohd. Hatta yang menyampaikan makalah berjudul Adab Imam dalam Shalat. Hatta mengajak agar imam menjadi contoh teladan serta mengetahui hukum Islam dengan baik, agar menjadi imam yang disenangi oleh jamaah. Selanjutnya Ketua Panitia Dr H Hasan Mansur Nasution MA, yang juga Wakil Ketua MUI Kota Medan membidangi pendidikan, dalam makalahnya Pedoman Imam dan Makmum Shalat mengatakan, imam yang berperan sebagai ikutan itu hendaklah dipilih dari jamaah yang terbaik serta disenangi oleh jamaah. Bacaan Alquran yang terbaik termasuk cara memilih imam. Sementara narasumber lainnya H Tuah Sirait MA, dengan makalah berjudul Kedudukan Bacaan Imam dalam Shalat Fardhu mengemukakan agar imam memperhatikan bacaan takbiratul ilham (Allahu Akbar), bacaan surat al-Fatihah dan lain-lain dalam shalat. Serta memperhatikan panjang pendek dalam bacaan dengan membedakan antara satu huruf dengan huruf lainnya. Dalam kesempatan itu dia melantunkan surat al-Fatihah dengan suara yang merdu. Seusai acara yang ditutup H Hasan Mansur Nasution itu, diserahkan piagam penghargaan secara simbolis kepada Sofyan Ahmad (Medan Amplas), Fauzan (Medan Tembung) dan Wildan Nauli Hasibuan (Medan Timur). (cwan)

Waspada/Ist

KETUA MUI Kota Medan Prof Dr H Mohd. Hatta (tengah) didampingi Dr H Hasan Mansur Nasution MA (kanan) membuka pembinaan imam masjid se-Kota Medan, diikuti 100 peserta.

MEDAN (Waspada): Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deliserdang dan PDAM Tirta Deli menuding PDAM Tirtanadi telah beroperasi di luar batas. Padahal PDAM Tirtanadi telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Angkasa Pura (AP) sejak tahun 2009, sebagai pendistribusi air bersih ke Bandara Kuala Namu. Polemik menyangkut pendistribusian air bersih ke Bandara Kuala Namun dibahas Komisi C DPRDSU lewat rapat dengar pendapat, Senin (23/4). Rapat dipimpin Ketua Komisi C Marasal Hutasoit. Hadir selain sejumlah anggota dewan, juga Humas PT Angkasa Pura (AP) II Firdaus, Satker AP II Wisnu, Kepala Dinas Cipta Karya Deliserdang Abdul Haris Pane dan Dirut PDAM Tirtadeli Wagito. Dalam rapat dengar pendapat itu, pihak Pemkab Deliserdang dan PDAM Tirtadeli merasa keberatan kalau pemasok air ke Bandara Kuala Namu dilakukan PDAM Tirtanadi. Kata Dirut PDAM Tirtadeli, mereka juga mampumemasokairkesanadan sudah mendantangani MoU dengan PT AP Februari 2012. Mendengar penjelasan dari PDAM Tirtadeli, anggota Komisi C menyimpulkan kalau masalah yang terjadi adalah perebutan ‘kue’ yang namanya Bandara Kuala Namu. Anggota dewan Hardi Mulyono mengaku kecewa dengan kondisi yang terjadi saat ini. Katanya telah terjadi cara-cara tidak sehat dalam menjalankan bisnis antara PDAM Tirtanadi dan PDAM Tirtadeli. ‘’Padahal kedua perusahaan ini bukan pe-

rusahaan asing. Mengapa tidak dikoordinasikan dengan baik,’’ katanya. Anggota dewan lainnya, Hosen Hutagalung malah mengatakan kecewa dengan PT AP. Kesannya PT AP sengaja mengadu domba antara Tirtanadi dengan Tirtadeli. Karena perusahaan pengelola Bandara itu menandatangani MoU dengan dua perusahaan air minum tersebut. MoU dengan Tirtanadi dilakukan tahun 2009 dan dengan Tirtadeli 2012. Humas PT AP II Medan Firdaus pada pertemuan itu mengatakan tidak dapat memberikan penjelasan rinci menyangkut kerjasama ini. Itu dilakukan oleh PT AP Pusat. Sampai saat ini PT AP Pusat belum menyerahkan wewenang apapun kepada PT AP II Medan menyangkut Bandara Kuala Namu. ‘’Tapi yakinlah, PT Angkasa Pura, tulus mengikutsertakan dua PDAM ini,’’ katanya. Persoalan marwah Pada rapat dengar pendapat di Komisi C DPRDSU juga terungkap kalau penolakan terhadap PDAM Tirtanadi menjadi pemasok ke Bandara Kuala Namu, hanya persoalan marwah. Kepala Dinas Cipta Karya Deliserdang Abdul Haris Pane, menyebutkan, bagi Deliserdang, persoalan ini hanya menyangkut marwah. Bukan sanggup atau tidak sanggup. Katanya, pasokan air ke Bandara Kuala Namu tidak terlalu besar. Untuk dua tahun pertama operasi hanya membutuhkan air 15 liter per detik. Setelah saranaBandaraseluruhnyaselesai di atas dua tahun setelah operasi, diperkirakan kebutuhannya menjadi 37 liter per detik. PDAM Tirtadeli dijamin mampu untuk memasok air sebesar itu. Untuk masalah PDAM Tirtanadi, menurut Abdul Haris Pane, sikapnya telah membuat kepala daerah tersinggung. Perusahaan air minum milik Pemprovsu ini sudah menyalahi atu-

ran yang tertuang dalam Kerjasama Operasional (KSO) yang dibuat tahun 1999 lalu. Dimana operasional Tirtanadi hanya di tiga kecamatan, Tembung, Tanjungmorawa dan Lubuk pakam. Tidak ada KSO untuk Bandara Kuala Namu. Sekarang ini, menurut Abdul Haris, PDAM Tirtanadi mencoba memasang pipa distribusi ke Bandara Kuala Namu. Karena daerah itu bukan daerah operasionalnya, maka Pemkab Deliserdang melarangnya. ‘’Sebenarnya bukan Pemkab tidak memberi izin. Tapi memang Tirtanadi tidak pernah meminta izin. Mereka memasang saja jaringan distribusi. Wajar kalau kepala daerah tersinggung,’’ katanya. Akhirnya, rapat dengar pendapat hari itu ditutup dengan beberapa kesimpulan. Diantaranya, MoU PT Angkasa Pura dengan PDAM Tirtanadi tidak boleh dibatalkan. Untuk membahas masalah ini, dewan akan menjadwalkan pertemuan lanjutan dengan menghadirkan PDAM Tirtanadi, PDAM Tirtadeli, Pemprovsu, Pemkab Deliserdang dan PT AP. Disebutkan Ketua Komisi C Marasal Hutasoit, terjadi polemik antara PDAM Tirtanadi dengan PDAM Tirtadeli, sematamata hanya karena perebutan ‘kue’. Yakni tarif air katagori bisnis di Bandara Kuala Namu. Padahal, menurut Marasal Hutasoit, PDAM Tirtadeli sangat memaksakan diri untuk masuk ke Kuala Namu. Padahal tugas utamanya untuk memberikan fasilitas air bersih kepada masyarakat belum berjalan baik. Sampai saat ini PDAM Tirtadeli baru mampu melayani 4.000 sambungan. Sementara PDAM Tirtandi sudah melayani 16.000 pelanggan masyarakat Deliserdang. ‘’Lebih baik lah PDAM Tirtadeli fokus pada pelanggan rumah tangga untuk mengejar target 60 persen pada 2014,’’ kata Marasal Hutasoit. (m12)

Mei, Fly Over Simpang Pos Dibangun MEDAN (Waspada): Pembangunan jembatan layang (Fly Over) Simpang Pos Jln. Jamin Ginting Medan mulai dibangun pada Mei 2012. Saat ini, proses tender sedang berlangsung di Kementerian Pekerjaan Umum Pusat. “Pembangunan Fly Over Simpang Pos ini membutuhkan anggaran hingga Rp130 miliar. Saat ini proses tendernya sedang berlangsung di pusat. Kenapa dibangun pada Mei, karena anggaran di atas Rp100 miliar itu harus mendapat persetujuan dari Menteri Pekerjaan Umum,” kata Wali Kota Medan Rahudman Harahap kepada wartawan di sela-sela rapat evaluasi pencapaian kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) jajaran Pemko Medan di Hotel Santika Dyandra Medan, Senin (23/4). Rahudman berencana akan menemui Menteri Pekerjaan Umum untuk melaporkan hal tersebut pada 5 Mei mendatang. “Saya akan membawa surat dan kita undang Menteri untuk meletakkan batu pertama pembangunannya,” kata Rahudman. Selain pembangunan Fly Over Simpang Pos, dalam tahun ini pemerintah pusat juga akan menggelontorkan anggaran untuk pembangunan jalan. Seperti anggaran sebesar Rp113 miliar untuk pelebaran Jln. Yos Sudarso yang segera ditender. “Jln. Yos Sudarso itu akan dilebarkan menjadi 14 meter,

masing-masing ruas jalan kiri dan kanan selebar 7 meter. Ada juga perbaikan Jln. Tritura dengan anggaran sebesar Rp13 miliar yang saat ini sudah ditenderkan. Begitu juga dengan perbaikan Jln. Jamin Ginting hingga ke perbatasan Pancurbatu,” jelas Rahudman. Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Medan Zulkarnain mengatakan, untuk meningkatkan kualitas sistem jaringan jalan secara keseluruhan, maka melalui alokasi dana APBN tahun 2012 yang dikelola Balai Besar Jalan dan Jembatan juga akan dikerjakan beberapa ruas jalan negara. Adapun jalan negara yang dikerjakan tahun ini seperti Jln. Yos Sudarso sepanjang 7 km. Pelebarannya dari jalan yang eksis sekarang hingga ke bahu jalan yang ada. “Termasuk juga dilakukan rehab jembatan Belawan,” katanya. Pengembangan infrastruktur yang akan dilakukan Balai Besar Jalan dan Jembatan untuk tahun ini yakni rekonstruksi Jln. Abdul Haris Nasution, disamping untuk menunjang pembangunan Fly Over Simpang Pos, kualitas jalan juga akan ditingkatkan. “Jln. Abdul Haris akan dilakukan rekonstruksi peningkatan struktur jalan sepanjang 1,8 km. Kemudian akan dilakukan per-

baikan Jln. Jamin Ginting berupa pelapisan aspal sepanjang 1,8 km,” terang Zulkarnain sembari menyebutkan proyek pengembangan infrasktruktur jalan dari alokasi APBN ini akan digelontorkan tahun 2012 dan tidak bersistem multi years. Artinya, pembangunan selesai pada tahun ini juga. Untuk program infrastruktur jalan, jembatan dan drainase di Kota Medan ini, nantinya akan ditangani secara keseluruhan oleh instansi terkait yakni Dinas PU Bina Marga, Dinas Perkim, Dinas Pertamanan juga Dinas Kebersihan. “Sistem jaringan jalan ini merupakan urat nadi ekonomi daerah. Kalau infrastrukturnya bagus, maka secara otomatis akan mampu menghasilkan efisiensi dalam sistem transportasi di Kota Medan, sehingga hal ini bisa mendorong kegiatan ekonomi,” sebutnya. Secara terpisah, warga di kawasan Simpang Pos kecewa dengan lambannya pembangunan Fly Over. Padahal, pembebasan lahan sudah selesai sejak akhir tahun lalu, namun pembangunan tidak juga terealisasi. “Setelah bangunan dirobohkan hingga rata, lahan tersebut justeru dibiarkan begitu saja hingga berbulan-bulan. Bahkan belumadatanda-tandaakandilakukannya pembangunan,” kata Ilhamsyahwargasetempat.(m50)

Waspada/ist

CORPORATE Affairs Manager Coca-Cola Amatil Northern Sumatera Ahmad Nasoha (tengah bertopi), menyerahkan pohon trembesi kepada Ketua Karang Taruna Teratai Erwin dan Ketua Panitia Fajaruddin, Minggu (22/4).

CCAI Dukung Sapu Bersih Sungai Deli MEDAN (Waspada): Memperingati Hari Bumi yang jatuh setiap 22 April, PT CocaCola Amatil Indonesia (CCAI) Northern Sumatera mendukung kegiatan sapu bersih sepanjang Sungai Deli yang diadakan Karang Taruna Teratai, Kelurahan Titi Papan, Minggu (22/4). Dengan mengusung tema “Gugah Kepedulian dan Cinta Lingkungan Hidup Demi Masa Depan Bumi Tercinta”, kegiatan ini diikuti pelajar dari 10 SMP dan SMA di Kecamatan Medan Deli, serta dihadiri pejabat di jajaran Pemko Medan. Kegiatan sapu bersih sungai ini dikemas dalam program gerak jalan santai tapak tilas menyusuri Sungai Deli secara beregu, dimulai dari area Benteng Aloha. Kemudian dilakukan sapu bersih di area sekitar sungai, terutama sampah yang berpotensi menyumbat dan menyebabkan banjir. Selain bersih sungai, juga digelar diskusi interaktif mengenai pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Seusai acara sapu bersih, panitia melakukan penanaman 200 pohon jenis trembesi dan sengon di sekitar Sungai Deli untuk mencegah pengikisan dan menambah sumber penyerapan air di daerah aliran sungai. “Program ini merupakan bagian dari

kampanye menggugah kecintaan generasi muda pada kelestarian lingkungan hidup untuk masa depan bumi, apalagi Sungai Deli bukanlah tempat pembuangan sampah. Karena itu, kami bersama CCAI ingin memupuk jiwa dan semangat menjunjung tinggi pemahaman pentingnya melestarikan dan mencintai bumi,” kata Ketua Panitia dari Karang Taruna Teratai Kelurahan Titi Papan Fajaruddin,. “Dengan tujuan kampanye tersebut, CCAI mendukung dan berperan serta mengedukasi pelajar sebagai penerus bangsa melakukan tindakan penyelamatan serta pelestarian lingkungan, khususnya Sungai Deli,” ujar Ahmad Nasoha, Corporate Affairs Manager CCAI Northern Sumatera, Minggu (22/4). Sebelumnya, CCAI Northern Sumatera Operation juga memberi bantuan tong sampah daur ulang kepada Pemko Medan serta melakukan program donasi dan penanaman pohon di berbagai area untuk menjaga kelestarian lingkungan dan kebersihan. Selain di Kota Medan, CCAI juga terus mengkampanyekan program agar masyarakat menjaga lingkungan dan kebersihan secara nasional. Melalui peringatan Hari Bumi tahun ini, CCAI dan Karang Taruna Teratai berharap terus memberi pesan kepada masyarakat agar menjaga kelestarian lingkungan untuk kelangsungan hidup manusia. (m33)

Bank Jerman Puji Progres Bank Sumut MEDAN (Waspada): Sparkassen Bank salah satu bank terkemuka di Jerman, memuji Bank Sumut sebagai Bank Pembangunan Daerah (BPD) yang paling progresif menjalankan program pemberdayaan usaha mikro melalui skim Kredit Mikro Sumut Sejahtera (KMSS) II. Sebagai bentuk apresiasinya, bank pembangunan terbesar di Jerman itu akan meningkatkan kerjasama dengan Bank Sumut. Selain dengan Bank Sumut, kerjasama juga akan dilakukan antara SBFIC (Saving Banks Foundation for International Cooperation) selaku lembaga internasional pemberdayaan perbankan di bawah naungan Sparkassen Bank dengan dua BPD lainnya yakni BPD DIY dan Bank Kalbar. Hal itu diungkapkan Princival Advisor SBFIC Michael Kuehl saat bertemu dengan Dirut Bank Sumut Gus Irawan, Rabu lalu, di Gedung Kantor Pusat Bank Sumut, Jln. Imam Bonjol Medan. Gus Irawan Pasaribu didampingi Pindiv Kredit Hadi Sucipto, Pindiv Pendidikan Divisi SDM M Zaini, dan staf Humas Sekratariat Direksi Bank Sumut Erwinsyah. ”Bank Sumut memiliki program kerja mikro dan inilah yang membuat kami ingin melakukan kerjasama dengan bank daerah itu. Kerjasama ini merupakan lanjutan dari kerjasama pada Nopember 2010 dan akan dimulai pada Juni 2012. Mengapa diperpan-

jang? Karena kami melihat penyaluran kredit ke mikro dari Bank Sumut cenderung meningkat,” kata Michael didampingi Aryono, Konsultan Independen SBFIC. Selain kerjasama mikro, lanjut Michael, untuk masa depan pihaknya juga bekerjasama di divisi pendidikan. Dia mengatakan, SBFIC akan mengirimkan tenaga pendidik untuk memberi pelatihan kepada SDM PT Bank Sumut agar lebih handal dalam mengembangkan dan memajukan satusatunya bank daerah di Sumut. “Kami akan mengirimkan akademisi untuk melatih SDM Bank Sumut. Dengan demikian Bank Sumut nantinya bisa melakukan share ke bank daerah lainnya seperti Bank Kalbar,” ucapnya. Sementara itu Dirut Bank Sumut Gus Irawan Pasaribu mengatakan, Bank Sumut memiliki program lanjutan dari Kredit Sumut Sejahtera (KSS) II yang sebelumnya sudah diluncurkan program KSS I. Menurut Gus, saat ini account officer (AO) KSS II sudah berjumlah 74 orang, debitur 2.599 orang, total debet Rp54,4 miliar dan total realisasi kredit Rp71 miliar. Program ini sudah tersebar di 73 unit kantor yang tersebar di Medan dan Sumut. “Pada Mei nanti petugas AO KSS II sudah disiapkan untuk seluruh unit Bank Sumut,” ujarnya. Sementara Pindiv Kredit Hadi Sucipto mengatakan, agar komunikasi berjalan dengan lancar, pihak SBFIC berencana akan berkantor di Bank Sumut. (m28)

Rapim AMMI Bahas Masalah Aktual MEDAN ( Waspada): Rapim AMMI membahas berbagai isu menarik, termasuk suksesi Pilgubsu dan masalah pertanahan. Menurut Ketua Umum PB AMMI (Pengurus Besar Angkatan Muda Melayu Indonesia) H OK Azhari SE, didampingi Ketua Panitia Pelaksana Rapim Drs Azrin Marydha, Sekretaris Panitia Syahril Tambuse SH, dan unsur Pembina Zaidan BS, Minggu (22/4), perkembangan politik, budaya, dan sosial kemasyarakatan di Sumut, akhir-akhir ini menjadi perhatian serius PB AMMI sebagai organisasi sayap Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia (MABMI). ‘’Tampaknya trend menghadapi suksesi Gubernur Sumut menjelang Pilgub 2013 merupakan salah satu topik bahasan dalam Rapat Pimpinan (Rapim) dijadwalkan 27-29 April 2012 di Madani Hotel Medan. “Kami sudah lama mencermati beberapa perkembangan politik dan sosial budaya di masyarakat Sumut, dan pada waktunya kini menyikapinya. Dalam Rapim AMMI nanti perkembangan kondisi Sumut dibahas,” kata Azhari. Dikatakan, PB AMMI memprioritaskan masalah suksesi kepemimpinan di Sumut periode 2013-2018, karena masalah ini menyangkut nasib rakyat Sumut ke depan khususnya bagi masyarakat Melayu. “Komunitas Melayu selain merupakan anak negeri mulai

Langkat sampai Labuhanbatu, Sumut , juga jumlahnya cukup besar. Karenanya, terhadap hal-hal yang menyangkut kepentingan rakyat Sumut, khususnya warga Melayu, PB AMMI tentu tidak bisa berdiam diri. Kami juga tuan di negeri sendiri, untuk kepentingan rakyat kami harus berperan,” sebutnya. Mengenai masalah pertanahan khususnya menyangkut klaim-klaim tanah ulayat Melayu, yang seolah dengan mudah dilontarkan oleh siapa saja, sikap PB AMMI harus jelas dasarnya, jangan justru yang sesungguhnya berhak malahan menjadi penonton belaka. Poin ini akan dibawa dalam Rapim AMMI nanti, sehingga hasilnya akan menjadi sikap bersama masyarakat Melayu dan keluarga besar AMMI di Sumut. Ketua Panitia Rapim AMMI Azrin Marydha menjelaskan, Rapim diikuti seluruh unsur pengurus PB AMMI berjumlah 55 orang, unsur Pengurus Daerah (PD) Kabupaten/Kota di seluruh Sumut, dan peninjau berasal dari unsur Pengurus Cabang (PC) AMMI di kecamatan-kecamatan di seluruh PD yang ada. Rapim AMMI bertema: “Menguatkan Peran, Menegakkan Jati Diri” ini direncanakan dibukaWali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM. Sejumlah ceramah diharapkan dari Pangdam I/BB, Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah H Gus Irawan SE, Ak, MM, sejarahwan Dr Phil Ikhwan Azhari, dan dariFakultasIlmuBudayaUSUDrMTakariMA.(m03)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.