Waspada, Kamis 13 Maret 2012

Page 22

Ekonomi & Bisnis

B8 Tinjauan Ekonomi

WASPADA Selasa 13 Maret 2012

Jhon Tafbu Ritonga Pengamat Ekonomi

Memilih Cerdas Calon Gubsu Batas kemungkinan produksi (Production Possibilities Fro n t i e r a t a u PPF) diajarkan pada semester pertama di Fakultas Ekonomi. PPF merupakan panduan dalam membuat pilihan. Misalnya: apakah seorang pengusaha lebih baik dipilih menjadi Gubsu, atau tetap sebagai pengusaha yang dapat meningkatkan produksi dan lapangan kerja? Apakah penerimaan negara (pajak dan bukan pajak) lebih banyak untuk subsidi BBM atau untuk membangun infrastruktur dan fasilitas umum? Akal sehat orang awam mungkin sulit membedakan pembangunan jalan lebih penting daripada memberi subsidi BBM untuk pemakai sepeda motor berkeliling kota atau mondar-mandir dari dusun ke dusun. Pilihan dilakukan berdasarkan perhitungan obyektif yang disebut analisis benefit and cost. Banyak ilmu alat yang dapat digunakan dalam membuat keputusan, seperti matematik, statistik dan ekonometrik. Kecerdasan dalam memutuskan kombinasi penggunaan sumber daya akan mempengaruhi hasil yang dicapai. Demikian juga memilih calon Gubsu 20132018 yang akan “bertanding” dalam Pilgubsu 2013. Jika semua calon yang diseleksi tergolong baik, maka akan terpilih orang terbaik menjadi Gubsu. Jika calonnya rata-rata tidak baik, maka niscaya Gubsunya membuat rakyat tetap dan bahkan kian menderita. Jika tiga dari lima calon tidak baik, maka peluang memilih Gubsu yang tidak baik adalah 0,60. Lebih besar kemungkinan yang tidak baik daripada calon yang baik. Rakyat banyak biasanya lemah dalam segala hal. Para pemimpinlah yang menjamin pengadaan fasilitas umum bagi mereka. Pemimpinlah yang membimbing dan melindungi kepentingan kaum lemah. Jika para calon ialah orang berkapasitas, maka Pilgubsu 2013 dipastikan menghasilkan Gubsu mumpuni yang mewujudkan kemajuan. Hanya pemimpin terbaik yang akan berhasil mengembalikan Sumut menjadi provinsi kelima. Atau melompat ke peringkat empat terbesar di Indonesia. Bahkan sejajar dengan provinsi tetangga di Semenanjung Malaysia. Sebaliknya, seperti yang dialami Sumut dalam dekade ini, kian lama makin ditinggal provinsi lain. Memilih orang pada tempat dan waktu yang tepat sungguh tidak mudah. Apalagi memilih pemimpin yang akan membangun ekonomi dalam skala provinsi seperti Sumut. Oleh sebab itu, hanya orang yang mempunyai visi, kecer-dasan dan kapasitas mumpuni yang mampu memimpin pembangunan ekonomi Sumut dengan 33 kabupaten/kota. Jika tahun 1970-an sosok seperti Marah Halim sukses memimpin Sumut. Hari ini belum tentu karena urusan pembangunan sudah lebih

rumit dan ekspektasi masyarakat pun sudah berubah. Dulu pembebasan tanah untuk membangun jalan dan irigasi mudah dilakukan. Sekarang tidak lagi begitu. Dulu Gubsu bicara satu kalimat, beberapa bulan jalan desa terisolir sudah bagus. Dulu Pangdam dan Kapoldasu merupakan “pasukan” Gubsu, sekarang tidak demikian. Dulu Gubsu bisa memberikan lahan untuk rakyat. Sekarang lahan yang sudah diberikannya kepada rakyat bisa digarap oleh rakyat yang lain, dan Gubsu atau Bupati tidak berdaya menyelesaikan sengketanya. Dulu Bupati dan Walikota anak buah Gubernur, sekarang mereka tak lagi patuh padanya. Dulu Gubsu dipandang hebat jika fasih berpidato. Tetapi tidak lagi untuk 2013-2018. Gubsu bisa tidak usah berpidato-pidato. Tapi mampu memobilisasi sumber daya tanpa mengandalkan kekuasaan. Sekarang Gubsu tidak lagi punya rakyat dan teritorial. Tapi harus membangun ekonomi rakyat dan daerah mewujudkan kemakmuran yang merata. Untuk mendapatkan Gubsu yang mumpuni, tahapannya harus dimulai dari pemilih yang mempunyai visi demi kepentingan masa depan rakyat. Selanjutnya kelompok penyeleksi harus memilih calon-calon yang memiliki visi, kecerdasan, keberanian membuat dan mengimplementasi keputusan. Dengan terpilihnya calon-calon yang baik, niscaya Pilgubsu 2013 menghasilkan pemimpin mumpuni. Hanya dengan calon-calon yang baik akan terpilih Gubsu terbaik. Hanya dengan cara demikian potensi ekonomi Sumut dapat diaktualisasi menjadi sumber kemakmuran rakyat yang merata. Gubsu yang sangat diperlukan hari ini ialah pemimpin yang dapat memobilisasi sumber daya dan mengaktualisasi potensi yang melimpah. Setiap kali saya berkeliling Sumut bersama sejawat peneliti senantiasa berdecah kagum membahasa potensi ekonomi daerah. Seorang sahabat yang pernah menjadi kepala daerah mengatakan tidak ada kabupaten dan kota di Sumut yang patut menjadi daerah miskin. Observasi lapangan memang demikian adanya. Semua kabupaten dan kota sangat kaya sumber daya ekonomi, baik yang bersifat potensial maupun sudah aktual. Sayangnya para kepala daerah yang sudah berkesempatan memimpin sering cuma memikirkan dan mengayakan diri sendiri dan kelompoknya saja. Sementara rakyat tetap melarat, dan tak bisa mengadu kepada rumput-rumput kering. Dalam menuju Pilgubsu 2013 harus dimulai dengan kejujuran memilih para calon. Hanya dengan calon-calon yang baik masyarakat awam akan memilih calon terbaik. Oleh sebab itu, masa depan Sumut ada pada elit politik yang akan menyeleksi calon-calon Gubsu dari kalangan yang baik-baik. Semoga mereka cerdas dan ikhlas melaksanakan tugasnya.

Waspada/Hamdani

PENJUALAN MENURUN

Sejumlah pekerja tampak menyelesaikan ukiran sepatu di Toko Sepatu Takuma Jalan Bakti Medan beberapa waktu lalu. Menjelang kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada April 2012 mendatang, penjualan sepatu kulit ini juga mengalami penurunan harga hingga 20 persen.Harga sepatu kulit pria Rp300.000 hingga Rp400.000 per pasang.

Harga BBM Belum Naik, Premium Mulai Langka JAKARTA (Waspada): Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mencatat terjadi kehabisan stok bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dalam waktu dua bulan terakhir ini. Ini terjadi saat pemerintah bersiap menaikkan harga BBM. “Habisnya stok premium dalam dua bulan belakangan ini karena isu kenaikan harga. Berawal dari itu, banyak pihak yang tak bertanggung jawab mulai melakukan penimbunan besar-besaran BBM berjenis premium,” kata Kepala BPH Migas, Andy Noorsaman

Sommeng, dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Jakarta, Senin (12/3). BPH Migas, menurut Andy, telah berkoordinasi dengan pihak penegak hukum yaitu Kepolisian untuk menindak para pelaku penimbun BBM bersubsidi.

Dia menilai terjadinya penimbunan, karena adanya beberapa faktor, salah satunya adalah banyak pihak yang tidak bisa dikendalikan karena ada isu kenaikan harga BBM. “Dua bulan belakangan ini belum ada pengendalian dari Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2012 tentang Harga Jual Eceran dan Konsumen Pengguna Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu,” kata Andy. Dia melanjutkan, Perpres tersebut selesai pada 7 Februari 2012. “Jadi, selama itu belum ada pengendalian. Makanya, ke depan kita lakukan pengen-

Pemerintah Tak Transparan Naikkan Harga BBM

SUASANA karnaval Tolak Angin Sidomuncul di Bekasi, akhir pekan lalu.

Waspada/Ist

MEDAN (Waspada): Pemerintah dinilai tidak transparan terkait kebijakan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi dan selama ini tidak melakukan edukasi ekonomi subsidi kepada masyarakat. Hal ini memicu resistensi (berusaha melawan) dan demo terhadap rencana kenaikan harga BBM tersebut. “Selama ini terjadi ketertutupan informasi tentang perhitungan harga dan subsidi, sehingga masyarakat menjadi tidak percaya kepada pemerintah dan pertamina,” kata pengamat ekonomi dari Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara (USU) Jhon Tafbu Ritonga, Senin (12/3).

Jhon Tafbu mengatakan berdasarkan kalkulasi kasar menunjukkan, kenaikan wajar harga premium bersubsidi adalah Rp500-Rp1.000 per liter menjadi Rp5.000-Rp5.500 per liter. Dengan harga Rp5.500 per liter, itu sudah tidak disubsidi lagi, karena asumsi harga minyak dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2012 adalah 90 dolar AS per barel atau sekitar Rp5.000 per liter. “Jika asumsi harga minyak APBN-P 2012 naik menjadi 105 dolar AS per barel, berarti jika harga premium naik Rp1.500 menjadi Rp6.000 per liter, maka harga premium sudah tidak

Syahrini, Armada, CherryBelle, Dadali, Lina Geboy, dan ilusionis Demian. Konser ditutup pada hari Minggu dengan “Tolak Angin Hip-Hip Hura SCTV” sebelumnya mengajak ribuan masyarakat kota Bekasi dan sekitarnya untuk mengikuti Tolak Angin Anak Jalan Sehat SCTV yang dilepas dari Lapangan Multi Guna Bekasi. Para peserta jalan sehat dihibur oleh Armada, Dragon Boyz, Syahrini, CerryBelle, Five Minutes, Piyu dan Micel. Sebagai pendukung utama kegiatan Tolak Angin Karnaval SCTV, Tolak Angin hadir dengan membuka stand penjualan yang menampilkan produkproduk unggulan Sidomuncul. Produk yang ditampilkan adalah Tolak Angin Cair, Tolak Angin Flu, Tolak Angin Anak, Permen Tolak Angin, Permen Jahe Wangi, Permen Kunyit Asam, Minuman Energi “Kuku Bima Energi”, Jamu Komplit, Sidomuncul Vitamin C1000, Jahe Wangi, STMJ, Kuku Bima

Kopi Ginseng, Kuku Bima Kopi Energi, Kopi Jahe Sidomuncul, Kopi Jahe Sidomuncul RG dan yang terbaru adalah produk Jahe Susu. Sebagai produk untuk mengatasi masuk angin yang secara medis adalah proses menurunnya daya tahan tubuh yang akan mempermudah seseorang terkena penyakit lain, Tolak Angin akan terus mensosialisasikan produknya dengan berbagai kegiatan agar semakin dicintai konsumennya. Saat ini Tolak – Angin Sidomuncul tengah melakukan program CSR bantuan operasi katarak gratis untuk 12.000 penderita buta katarak untuk masyarakat tidak mampu di seluruh Indonesia melalui Rumah Sakit (RS), setelah sebelumnya bekerjasama dengan Perdami telah melakukan operasi katarak gratis untuk 6.000 pasien. Dengan adanya program ini, diharapkan dapat mengurangi jumlah penderita buta katarak di Indonesia.(rel)

Petani Masih Kesulitan

MEDAN (Waspada) : Meski Peraturan Gubernur (Pergub) No 1 Tahun 2012 yang mengatur alokasi kebutuhan dan harga eceran tertinggi (HET) pupuk bersubsidi untuk sektor pertanian sudah ditetapkan, namun karena koordinasi diantara Dinas Pertanian lemah dan kurangnya sinkronisasi data, membuat penyaluran pupuk bersubsidi kepada para petani masih terhambat. Akibatnya, para petani kesulitan untuk mendapatkan pupuk bersubsidi. Senin (12/3). Kebutuhan pupuk bersubsidi di Sumut pada tahun 2012 ini mencapai 533.700 ton, tetapi karena sistem penyaluran atau distribusinya kurang terkoordinasi, sehingga penggunaan pupuk bersubsidi oleh para petani di 33 kabupaten kota di Sumut menjadi banyak yang terkendala. “Kami mengakui Dinas Pertanian masih kurang bersinkronisasi tentang penyaluran pupuk bersubsidi kepada para petani dengan melibatkan produsen pupuk hingga distributor pupuk, maka sebenarnya di

rapat posko inilah diharapkan adanya sinkronisasi antar pihak,” ujar Kepala Seksi Aneka Kacang dan Umbi-umbian Dinas Pertanian Sumatera Utara, Ayub Sulaiman. Ayub juga menyesalkan lambatnya beberapa Kabupaten dan Kota dalam merealisasikan SK Walikota ataupun SK Bupati tentang alokasi bantuan pupuk bersubsidi, dan ini menjadi salah satu penghambat penyaluran pupuk bersubsidi kepada para petani. Menurut data di Dinas Pertanian Sumut, pupuk bersubsidi pada Pertanian di Sumut pada tahun 2012 menggunakan lima jenis pupuk bersubsidi di antaranya, jenis pupuk (urea) 207,600 ton, (SP-36) 60,800 ton, (ZA) 53,000 ton, (NPK) 165,500 ton, dan (Organik) 46,800 ton. Dari 5 kebutuhan pupuk bersubsidi tersebut, untuk pupuk jenis urea merupakan jenis pupuk tertinggi digunakan para petani di Sumut yang meliputi, tanaman pangan dan hortikultura 154,080 ton, pada perkebunan 45,797 ton, peternakan 6,230 ton dan perikanan budi-

Kemiskinan Menteri Keuangan Agus Martowardojo pada kesempatan terpisah memprediksi kenaikan bahan bakar minyak bersubsidi akan menyebabkan kenaikan tingkat kemiskinan menjadi 12,8 persen. Angka ini jauh lebih tinggi dari target pemerintah 10,5 - 11 persen pada 2012. “Ini karena program kenaikan BBM yang menyebabkan inflasi pada Maret,” ujar Menteri Keuangan Agus Martowardojo di DPR, Jakarta, Senin (12/3). Karena itu pemerintah menyiapkan program kompensasi bagi masyarakat miskin yang

terkena dampak langsung dari kenaikan harga BBM. Program kompensasi yang disiapkan pemerintah ada empat, yaitu program Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLMS) sebesar Rp150 ribu per rumah tangga sasaran (RTS) selama sembilan bulan. Program kompensasi lainnya adalah meningkatkan jumlah penerima beras miskin, meningkatkan jumlah penerima beasiswa, dan meningkatkan subsidi kepada transportasi umum yang diperkirakan akan berdampak langsung dengan kenaikan BBM. “Dengan program kompensasi yang telah disiapkan pemerintah diharapkan angka kemiskinan itu dapat ditekan,” katanya. (vvn)

disubsidi lagi,” kata Dekan FE USU ini. Menurutnya, jadi kalau harganya naik Rp1.000 maka masih disubsidi Rp500 per liter, dan rakyat memang masih membutuhkan subsidi. “Sedangkan total subsidi APBN 2012 Rp137 triliun, ini jelas berlebih,” ujarnya. “Masyarakat harus diedukasi dengan benar dan jujur, transparan dan sederhana tentang perhitungan harga pokok BBM dan subsidinya. Jangan sembunyikan dengan berbagai istilah hal-hal inefisiensi pertamina dan Kemenkeu dalam mengumpul dan menggunakan uang rakyat,” pungkas Jhon Tafbu. (m41)

Tolak Angin- Karnaval Dapat Pupuk Bersubsidi Kembali Ramaikan Bekasi J A K A RTA ( Wa s p a d a ) : Bertempat di Lapangan Multi Guna Bekasi, Tolak Angin – Karnaval SCTV 2012 kembali hadir untuk menghibur masyarakat kota Bekasi dan sekitarnya pada 2 - 4 Maret dengan berbagai acara yang ditampilkan yaitu exhibition, free style motor, workshop, jalan sehat, bazaar dan konser musik. Bekasi menjadi kota pertama pada perhelatan Tolak Angin Karnaval SCTV 2012. Selain acara hiburan, Tolak Angin – Karnaval SCTV juga melakukan aksi sosial dengan mengadakan operasi katarak gratis yang merupakan kerjasama Sidomuncul dengan Perdami. Konser musik Tolak Angin Karnaval SCTV di Bekasi menghadirkan sejumlah artis dan grup band ternama ibu kota Ungu, Kotak, Bondan FadezBlack, D’Bagindas, Afgan, Vidi Aldianto, Melinada, dan Uya Kuya dihari pertama. Sementara hari berikutnya menampilkan Setia Band, Zivilia, Geisha,

dalian konsumsi BBM Bersubsidi sehingga kuota BBM tidak jebol lagi,” tuturnya.

daya 7,100 ton. Sementara itu, perwakilan Dinas Pertanian Tanah Karo, A Saragih dalam menyampaikan, meski alokasi pupuk bersubsidi telah ditetapkan pemerintah khususnya urea dengan harga subsidi Rp1.800 per kg, namun 40 persen petani di Tanah Karo lebih memilih menggunakan pupuk non subsidi dengan alasan pasokan pupuk bersubsidi kurang tersedia pada toko dan distributor yang ada di daerah. “Pupuk bersubsidi sulit didapat di Tanah Karo, selain jarak tempuh yang jauh dari kawasan pertanian, kondisi pasokan pupuk bersubsidi kadang tidak tersedia di kios dan distributor yang ada di daerah,” ujarnya. Selain Tanah Karo, Dinas Pertanian Kotamadya Binjai juga menyampaikan, kondisi stok pupuk bersubsidi sangat minim di Kotamadya Binjai. Namun, pihak produsen pupuk dari Pupuk Iskandar Muda (PIM) yang memproduksi pupuk bersubsidi, Albert Tarigan, membantah kondisi minimnya pupuk bersubsidi di berbagai daerah kabupaten/ kota di Sumut. (cdu)

XL Jalin Kemitraan Proyek Komputasi Awan PT XLAxiata Tbk (XL) hari ini mengikat kemitraan proyek pengembangan layanan komputasi awan (cloud solution) dengan 6 mitra bisnis. Mereka adalah Fujitsu, Huawei, IBM, Intratech, Mandawani, dan Microsoft. Penandatanganan kerjasama berlangsung di Jakarta, Kamis (8/3), oleh Direktur Teknologi, Content & New Business XL - Dian Siswarini, bersama Presiden Direktur PT Fujitsu Indonesia - Achmad Sofwan, Deputy President Director PT Huawei Tech Investment - Lei Hui, Presiden Direktur PT IBM Indonesia - Suryo Suwignjo, Direktur PT Intra Abadi Teknology Semesta - Lukman Singgih, Presiden Direktur PT Mandawani Mandiri - Husein Heyder, dan Direktur Central Marketing Organization PT Microsoft Indonesia - Hermawan Sutanto. Dian Siswarini mengatakan: “Latar belakang penyelenggaraan layanan cloud ini merupakan salah satu bentuk keseriusan XL terhadap layanan data. Kami percaya bahwa permintaan layanan data akan terus tumbuh di Indonesia. Salah satu peluang bisnis terhadap layanan data yang berkualitas terdapat di bisnis solusi komputasi awan. Masuknya XL pada bisnis komputasi awan ini menunjukkan bahwa XL terus melakukan inovasi bisnis baru, termasuk di data, untuk menyediakan layanan yang terbaik bagi Indonesia.” Dian menambahkan, mitra-mitra yang yang mengikat kerjasama dengan XL tersebut merupakan para pemimpin teknologi di bidang IT baik pada skala nasional maupun internasional. Teknologi komputasi awan yang mereka tawarkan merupakan teknologi yang telah memiliki tingkat kehandalan tinggi dan telah diterapkan di banyak negara. Bersamasama dengan XL, yang memiliki kekuatan antara lain di sisi brand dan jumlah pelanggan yang ada, sinergi dengan semua mitra diharapkan dapat menangkap peluang di bisnis komputasi awan ini. Selain itu, XL juga memandang para mitra bisnis tersebut memiliki visi yang sama dengan XL, yaitu ingin mengembangkan teknologi komputasi awan bagi Indonesia agar lebih maju. Edukasi tentang manfaat dari komputasi awan memang masih perlu dilakukan bagi masyarakat sehingga mereka akan lebih memahami manfaat dari solusi komputasi awan ini. Ketakutan bahwa data yang disimpan di solusi komputasi awan tidak aman misalnya masih sangat sering terdengar. Karena itu, melalui kolaborasi ini, XL beserta mitra-mitra berkomitmen untuk membangun ekosistem komputasi awan di Indonesia.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.