waspada, sabtu 27 februari 2010

Page 21

Opini

WASPADA Sabtu 27 Februari 2010

B9

Yayuk Basuki,IkonTenis Indonesia TAJUK RENCANA

Akhirnya Solusi Listrik Pun Belum Ditemukan

P

emadaman listrik harus tetap menjadi menu utama setiap hari hingga batas waktu yang tak pasti. Berbagai upaya sepertinya telah diupayakan Pemprovsu melalui Gubernur Sumatera Utara Syamsul Arifin. Kita pun jadi heran karena ternyata Pemprov yang kian gencar mencari solusi listrik. Bisa jadi ini karena multiplier effect. Selama ini Gubsu sering menjanjikan tidak akan ada lagi pemadaman listrik. Walaupun pernyataan tersebut biasaya selalu disampaikan usai bertemu dengan pejabat PLN. Tapi karena sudah terlanjur berjanji ke masyarakat membuatnya seperti dihinggapi beban moral. Janji demi janji memang sudah terlontar namun solusi listrik tak juga ada. Aneh memang jika Pemprov yang lebih proaktif mencari solusi listrik. Bagaimana dengan PLN? Hingga kini kita tidak tahu persis apa yang mereka lakukan. Paling hanya mengatur-atur mesin pembangkit di Belawan agar mesin yang sedang overhaul bisa dioperasikan. Padahal masyarakat sangat mengharapkan ada jaminan pasok energi. Tetapi kemudian Pemprov yang lebih banyak mengmbialih. Bahkan antara Pemrovsu dan PLN Sumut sepertinya sudah ‘pecah kongsi’. Gubsu sempat mengakui PLN pembohong karena tidak ada kejelasan kapan listrik bisa diselesaikan. Terakhir Gubsu meminta Inalum mau memasok 200 MW ke sistem pembangkitan Sumut. Tapi oleh perusahaan tersebut kemudian ditolak mentah-mentah. Apalagi mesin pembankit di Inalum pun ternyata masih kekurangan. Untuk sementara harusnya pasok dari industri tersebut bisa membantu. Namun nyatanya karena berhubungan dengan Jepang tidak bisa dilakukan. Intisari Apalagi selama ini mereka sebenarnya sudah memasok 45 MW setiap malam ke Sumut. Ketika batas itu terlewati Sebab tanpa pemebisa membahayakan pabrik alumunium nuhan kebutuhan listrik tersebut. Jadi hingga saat ini kita belum mendapat apa pun solusi krisis listrik. imej PLN yang baru saja Berbagai event penting sudah ada memiliki direktur utama di depan mata. Ujian nasional, peristiwa baru tak akan bisa diperolah raga seperti Liga Champions hingga Piala Dunia serta berbagai agenda lainbaiki lagi. nya. Sangat aneh kalau kemudian di saat seperti itu pasokan listrik tak terpenuhi. Adakah korelasi pemadaman listrik terhadap anjloknya nilai ujian nasional nantinya? Bisa saja. Sebab daripada belajar di bawah penerangan lilin akan banyak siswa yang enggan membuka buku pelajaran. Kalau protes sudah tak terhitung lagi yang disampaikan ke PLN. Namun memang tidak ada jalan yang bisa diambil. Berbagai keinginan masyarakat seperti diskon tagihan atau jadwal pemadaman tetap tak akan sanggup mereka penuhi Kita hanya berharap agar PLN segera mencari solusi. Kalau dengan Inalum sudah tidak bisa, beberapa waktu lalu sudah ada wacana kalau PLN bisa interkoneksi listrik dengan Penang. Apakah negara bagian Malaysia tersebut yang tidak mau bekerjasama atau PLN yang tak mau follow up upaya tersebut. Sebab di zaman menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro berkali-kali wacana itu mengemuka. Bahkan di zaman Menneg BUMN Sugiharto pun keinginan agar interkoneksi dengan Penang bisa dilakukan sudah mengemuka. Namun tidak ada follow up. Sebab ternyata perusahaan listrik negara tetangga itu memiliki kelebihan daya yang tak termanfaatkan. Hingga saat ini kita harus mengurut dada dan terus menikmati pemadaman bergilir paling tidak hingga awal Juni. Kalau awal Juni berarti itu sudah awal Piala Dunia. Bagaimana pun tetap harus ada solusi listrik. Tidak bisa tidak. Apalagi secara nasional PLN sudah menganggarkan Rp2 triliun sewa genset. Hanya saja dalam platform awal kelihatannya Sumut tidak akan kebagian dari situ. Soal dampak pemadaman jangan ditanya lagi. Bukan hanya pengusaha, masyarakat biasa pun harus menelan pahit dampaknya. Apalagi karyawan perkantoran yang sangat tergantung dengan listrik. Sedikit-sedikit harus berteriak mengeluh kesal karena tiba-tiba listrik padam dan pekerjaan belum tersimpan di komputer. Efek psikologis pun luar biasa besar. Sebab tanpa pemenuhan kebutuhan listrik imej PLN yang baru saja memiliki direktur utama baru tak akan bisa diperbaiki lagi. Jadilah perusahaan ini pecundang selamanya.*

Hubungi kami KANTOR PUSAT Jalan Letjen Suprapto/Brigjen Katamso No. 1 Medan 20151 Tel: (061) 4150858, Faks Redaksi: (061) 4510025, Faks Tata Usaha: (061) 4531010. E-mail Redaksi: redaksiwaspada@gmail.com KANTOR PERWAKILAN � Bumi Warta Jaya Jalan Kebon Sirih Timur Dalam No. 3 Jakarta 10340 Tel: (021) 31922216, Faks: (021) 3140817. � Jalan Ratu Syafiatuddin No. 21 C Banda Aceh 23122 Tel & Faks: (0651) 22385 � Jalan Iskandar Muda No. 65 Lhokseumawe Tel: (0645) 42109 � Jalan Sutami No. 30 Kisaran. Tel: (0623) 41412

Penerbit: PT Penerbitan Harian Waspada Komisaris Utama: Tribuana Said Direktur Utama: dr. Hj. Rayati Syafrin, MBA, MM SIUPP: 065/SK/MENPEN/SIUPP/A.7/198 tanggal 25 Februari 1988 Anggota SPS No. 13/1947/02/A/2002 Percetakan: PT Prakarsa Abadi Press Jalan Letjen Suprapto/Brigjen Katamso No. 1 Medan 20151 Tel: (061) 6612681 Isi di luar tanggung jawab percetakan Harga iklan per mm kolom: BW Rp. 11.000,FC Rp. 30.000,Halaman depan BW Rp. 33.000,Halaman depan FC Rp. 90.000,Ukuran kolom: 40,5 mm

Salam Perspektif Baru, Saya penggemar tenis sejak lama sebelum saya terlibat mengurusinya. Saya sudah senang main sedikit-sedikit dan saya banyak menonton tenis. Kemudian oleh suatu kecelakaan sejarah saya mengurus dan bertemu lalu bekerja dengan Yayuk Basuki, bintang tenis Indonesia dan saya kenal baik, yang kini menjadi tamu kita. Menurut Yayuk, dulu tenis Indonesia mencatat prestasi yang baik termasuk di Fed Cup. Bicara tentang Fed Cup, pengalaman yang paling saya ingat adalah di New Zealand sewaktu dia dan teman-teman meloloskan Indonesia menjadi juara zona Asia dengan mengalahkan Taiwan. Kita juga pernah menembus 16 besar dunia dan mengalahkan Italia. Sedangkan kini Indonesia terlempar ke grup II zona Asia yang sebelumnya belum pernah terjadi. Yayuk Basuki mengatakan saat ini tenis Indonesia memang terpuruk sehingga menjadi pekerjaan rumah (PR) kita bersama untuk memikirkan dan memperbaikinya karena mau tidak mau kita juga ikut sedih. Salah satu cara untuk membantunya, dia akan terjun dan aktif lagi. Yang pasti dia berusaha stay healthy untuk bermain lagi karena sebetulnya dia ingin memotivasi pemain-pemain muda. Ini salah satu yang akan dia gunakan untuk menginspirasi mereka karena sebenarnya kita memerlukan icon/idola untuk mempromosikan tenis. Berikut wawancara Wimar Witoelar (WW) dengan Yayuk Basuki (YB). Wawancara lengkap dan foto narasumber dapat pula dilihat pada situs http://www.perspektifbaru.com Lewat situs tersebut Anda dapat memberikan komentar dan usulan. WW:Hari ini betul istimewa dan lain dari biasa, dijamin menyenangkan. Di acara ini kita mewawancarai bermacam orang, dan persamaannya hanya satu yaitu orang tersebut bisa membuat kita senang, menginspirasi dan menjadi contoh. Sekarang perangkat-perangat publik di dalam masyarakat kita banyak mengalamimasalah.Jadikitatidakperlu bicarakan karena yang penting adalah walaupun institusi di Indonesia banyak yang berantakan,tapi individunya tetap berkobardaridulusampaisekarang,dan itu lebih terlihat lagi di bidang olah raga. Kalau kita bayangkan olahraga seperti sepak bola di mana prestasi kita diragukan, sebenarnya kita memiliki olah raga kelas dunia yang sama besarnya, banyak publikasinya, banyak uangnya dan di situ Indonesia berkibar. Tamu kita Yayuk Basuki mewakili kebesaranIndonesiadibidangolahraga. Dia adalah bintang tenis, yang boleh dikatakan satu legenda.Beberapa minggu lalu saya kaget karena melihat dia bermain kembali di Australian Open berpasangan dengan mantan pemain nomor empat dunia Kimiko Date Krumm. Namunsayamengetahuibanyakpetenis besar Indonesia sebelumnya, dan saya suka bertemu Lany Kaligis,Lita Liem Sugiarto.Siapa saja women tennis great of Indonesia? YB: Bicara tennis great of Indonesia seperti Anda tadi sebutkan, sayang sekali generasi sekarang tidak banyak mendengar siapa saja para pelaku tenis sebelumnya atau siapa yang pernah mengharumkan nama bangsa di kancah dunia. Tadi disebutkan ada Lita Liem Sugiarto dan Lany Kaligis. Lany Kaligis pernah menjadi juara Asia waktu itu. WW: Sampai di mana kiprah Lany dan Lita di Wimbledon? YB: Sebelum sekarang dibuat open

dan profesional, ada semacam invitation. Mereka pernah mengharumkan nama bangsa, kalau tidak salah pernah masuk 16 besar atau kuartal final. Sebenarnya saya bukan pertama, tapi mungkin secara kategori profesional mungkin saya yang pertama. WW: Anda bukan yang pertama tapi Anda yang terakhir masuk 50 besar,bahkan lebih dari 50 besar. Berapa ranking tertinggi Yayuk? YB: Untuk tunggal saya pernah berada di peringkat 19 pada 1997. Untuk nomor ganda saya pernah peringkat tujuh dunia. WW:Berarti pada 1997 hanya ada 18 wanita di dunia yang main tenisnya lebih konsisten,lebihhebatdariYayuk.Sedangkankalaunomorgandahanyaadaenam orang yang lebih jago. Itu luar biasa. YB:Waktu itu beberapa kali menjadi pemberitaan karena membuat suatu hasil yangbagus.Salahsatunyadinomorganda. Terakhir saya berpasangan dengan Caroline Vis berhasil juara di Canadian OpendanManhattanBeach.Sebelumnya saya pernah sampai semi final US Open. Saya baru kembali dari Pattaya,Thailand dan tournament directornya mengatakan “I very an honour to meet you again.” Dia mengatakan di turnamen yang telah berlangsung19tahuntersebutsayaadalah juara untuk tahun pertama dan ketiga, dan sekarang di turnamen ke 19 kali saya balik lagi. WW:ApakahAndabermaindinomor ganda atau tunggal? YB: Di ganda. Jadi sewaktu welcome party sampai diumumkan kepada undangan yang hadir karena mereka senang kitamencobakembaliuntukmeramaikan turnamen di Pattaya kemarin. WW: SetelahYayuk, di kancah tenis Indonesia ada yang menonjol yaitu Angelique Widjaja yang beberapa kali main di Grand Slam Australia, Perancis

Mengapa Perzinahan Yang Dibiarkan…??? Sangat menghebohkan. Media massa saat ini sedang ramai membicarakan kasus penrnikahan, nikah siri, dan nikah mut’ah. Berbagai kontroversi yang terjadi ada yang pro juga ada yang kontra. Masyarakat sendiri jadi bingung pendapat siapa yang harus diikuti. Karena memang RUU yang dimunculkan mengundang pro kontra, pasalnya terkandung pemidanaan bagi pelaku nikah siri, poligami dan nikah kontrak dengan ancaman hukuman tiga bulan penjara dan denda 5 juta rupiah dengan alasan merugikan pihak perempuan, ini menurut pendapat yang pro seperti ketua Mahkamah Konstitusi. Namun Sekretaris Komisi Fatwa MUI Asrorun Niam menyatakan bahwa hukuman yang pantas bagi pelaku nikah siri cukup dengan sanksi administratif bukan pidana (Voa-Islam.com, 15/2/10). Untuk kasus nikah mut’ah (kontrak) pemidanaan terhadap pelakunya wajar karena dalam pandangan Islam nikah mut’ah haram. Untuk mereka yang melakukan nikah siri dan poligami jelas tidak wajar jika dipidana. Karena pernikahan ini dianggap sah secara agama namun tidak tercatat di lembaga pencatat pernikahan (KUA).Jika memenuhi syarat dan rukunnya secara syar’i maka nikah siri dan poligami sah. Kemudian pemberlakuan hukum pidana ini juga akan menimbulkan keresahan karena sudah banyak masyarakat yang mempraktikkan pernikahan seperti ini. Dan jika praktek poligami dan nikah siri selama ini banyak merugikan perempuan ataupun anak seperti sulit menuntut hak nafkah, sukar mendapat akta kelahiran, susah mendapat hak waris, dan sebagainya. Harusnya masalah-masalah tersebut yang

danWimbledon sebagai juara junior tapi dia cedera sehingga akhirnya berhenti. Bicara mengenai Australia Open tahun ini,mengapaYayuk bisa bermain di sana dengan Kimiko Date Krumm yang juga sudah lama tidak main? YB: Awal mulanya, sebelum di Australia Open saya main di beberapa turnamen di Jepang dan bertemu dengan Kimiko Date Krumm di Japan Open. Kebetulan saya juga baru merintis, ibaratnya mencari point lagi. Kimiko Date Krumm sudah duluan, kebetulan dia juga turun di tunggal jadi peringkatnya sudah lebih tinggi duluan dan akhirnya ketemu dan ngobrol. Memang Kimiko Date akrab dengan saya. Saya dulu berpasangan dengan Nana Miyagi karena terus terang saja Kimiko Date Krumm waktu itu hanya fokus di tunggal, kalau dia main di ganda pasti Kimiko Date Krumm dan saya jadi pasangan. Mereka juga bicara mengenai turnamen bahwa generasi sekarang lebih ke bisnis dan lebih ke ego. Berarti tour ini membutuhkan orang seperti kita lagi. Akhirnya kita sepakat mencoba mencari peringkat lagi agar suatu hari nanti mungkin kita bisa bermain ganda bersama. Kemarin mulai beberapa turnamen, dan saya sudah mendapat finalis di Taiwan dan semi finalis di Jepang. Kita berminat minta wild card untuk Australian Open. Sayangnya peringkat kita belum terlalu bagus untuk bisa masuk langsung, akhirnya Kimiko Date Krumm berjuang untuk mendapatkan wild card dan kita dapat. WW: Apa yang dulu terasa paling berkurang dalam segi-segi permainannya? YB: Untuk segi permainan banyak, para pelatih melakukan evaluasi bahwa anaksekarangsecaragameplantidaklebih bagus daripada yang pernah kita lakukan. Merekasekaranglebihkepowergame,dan banyak orang mengatakan justru jenuh karena permainan anak sekarang seperti robot. WW: Bicara power game,Yayuk dulu pernah menjadi pemukul serve tercepat di dunia. Bagaimana dengan sekarang? YB: Sekarang saya masih exist untuk permainan power game dengan Kimiko Date Krumm. Kita bukan tertinggal dari anak sekarang, justru dari strategi permainan kita lebih smart. WW: Usia berapaYayuk ikut pertandingan pertama kali? YB: Pertama ikut pertandingan usia delapan tahun di Yogjakarta dengan mengikuti Pekan Olahraga Nasional usia 10 tahun. Dulu belum ada batas usia dan peraturan.Sekarangsudahdiperketatyaitu usia untuk ikut pertandingan minimal 14 tahun. WW: Berapa lama Anda masuk tenis profesional? YB: Saya masuk turnamen profesional (pro) dari 1990. Sebenarnya terlambat untuk terjun di pro tapi better late than nothing.Walaupun terlambat terjun pro pada usia 20 tahun, tetapi dalam waktu enam bulan saya bisa tembus peringkat top 50. Sejauh ini saya mengikuti Wimbledon sudah 10 tahun dan bukan wild card. Semua grand slam diikuti mulai dari AustralianOpen,FrenchOpen,Wimbledon sampai US Open. WW:Sejauhmanaturnamenter-sebut akan diikuti lagi karena saya dengarYayuk punya rencana untuk masa depan? YB: Untuk saat ini saya tidak bisa terjun sepenuhnya di profesional seperti dulu karena sudah punya keluarga dan bekerja. Saya harus bisa membagi waktu, tetapi saya ada rencana ke Eropa sekitar akhir Maret nanti mulai clay court season di Spanyol untuk mengejar point. Kalau gol saya dan Kimiko Date sebagai pasangan, kita akan masuk di Wimbledon lagi. Kita memang ada rencana sebagai pasangan terus. Peringkat Kimiko Date di ganda saat ini juga belum bisa dikatakan bagus, nilai

dipecahkan sehingga tidak ada pihak yang dirugikan. Sangat tidak proporsional, jika mereka dipidana sementara memiliki ikatan yang sah. Bandingkan dengan pelaku seks bebas baik melalui praktek zina terang-terangan maupun zina siri yang sangat berdampak buruk terhadap generasi, namun dibiarkan dan tidak dipersoalkan.Jelas sangat tidak proporsional. Sungguh, seharusnya ini yang lebih layak diurus oleh pemerintah daripada mempermasalahkan poligami ataupun nikah siri. Tetapi dengan munculnya RUU tersebut, kita melihat adanya agenda penghancuran keluarga dan generasi secara sistematis . Karena yang jelas halal dicoba untuk dipersoalkan sementara yang jelas haram justru dibiarkan. Ini jelas akan membuat keluarga Muslim semakin kacau dan generasi yang hancur. Di keluarga, anak akan mendapatkan pembinaan dari orang tua sehingga bisa mengarahkan dan membina anak. Dan peran inilah yang akan dihilangkan, jelas akan membuat anak semakin bebas. Agenda ini adalah proses liberalisasi keluarga yang dilakukan oleh orang-orang kafir untuk menghancurkan keluarga sebagai benteng terakhir pertahanan kaum Muslimin, yang selama ini mereka sudah berhasil meliberalkan politik, sosial, maupun budaya di negerinegerin kaum Muslimin. Oleh karena itu, kita sebagai kaum Muslimin harus waspada dan berusaha untuk mengkoreksi kebijakan yang dikeluarkan pemerintah yang akan membahayakan generasi bangsa dan kita mewujudakan pemahaman Islam yang sesuai dengan syari’at Islam. Wallahu a’lam Bis shawab Helmiwanida Harahap (Mahasiswa Unimed)

kita sudah dekat sama-sama di seratus sekian. Hanya dia bisa menggunakan peringkat tunggal untuk main di ganda. Kimiko Date sekarang kembali menjadi juara satu lagi di Jepang. Usia Kimiko dan saya yang menjelang 40 tahun ini akan menjadi record karena kita akan menjadi yang paling tua dalam turnamen. Kalau ganda memang lebih bisa manfaatkan pengalaman strategi bermain yang lebih dominan. WW:Yayuk kemarin main di Australian Open dan tentunya Yayuk juga mengikuti dan membina tim untuk Fed Cup.Saya ingat Fed Cup adalah salah satu prestasiYayuk,danyangluarbiasaadalah sewaktu di New Zealand. Apa yang dimenangkan di sana? YB: 18 tahun saya persembahkan waktu untuk main di Fed Cup. Saya rasa ini yang terlama untuk seorang pemain di Indonesia bahkan di dunia. Sedihnya beberapa tahun terakhir saya tidak diberi info lagi mengenai Fed Cup. Saya mengetahuinya sewaktu saya di Thailand dan seorang teman menanyakan mengapa saya tidak ikut Fed Cup. Bicara tentang Fed Cup, pengalaman yang paling saya ingat adalah di New Zealand sewaktu kita meloloskan Indonesia menjadi juara untuk zona Asia dengan mengalahkan Taiwan. Saya tetap mendoakan yang terbaik, semoga kita bisa menjadi yang terbaik lagi di Asia. Indonesia masih terpuruk di grup dua. Ada dua grup di sini yaitu group satu yang merupakan grup terbaik zona Asia yang kini berisi Jepang, New Zealand, Thailand, Taiwan, Uzbekistan, Korea, Kazakhstan, dan Indonesia berada di peringkat paling bawah sehingga terlempar ke grup dua. Di group dua ada Hongkong, Filipina, dan beberapa negara lain. Sebelumnya, Indonesia belum pernah terlempar ke grup dua dan untuk menjadi juara lagi kita harus menjuarai grup dua. Mencoba berpikir positif bahwa anak-anak ini dapat membawa kita lolos ke grup satu lagi, tetapi terus terang saja ini yang terburuk dalam sejarah. Di New Zealand kita menjadi juara zona Asia dan saat ini kita menjadi juru kunci. Kita pernah menembus 16 besar dunia dan mengalahkan Italia juga. Saya pernah mengalahkan enam pemain top ten dunia, sedangkan yang belum pernah dikalahkan salah satunya adalah Steffi Graf, Monica Seles, Conchita Martinez dan Arantxa Sanchez. WW: Kita seharusnya mencari sponsor bagi Yayuk Basuki agar bisa memusatkanperhatiankepadatenis.Apakah tenis kita sekarang terpuruk karena sekarang orang tidak terlalu suka dengan tenis? Bagaimana tingkat di luar turnamen? YB: Kita memang terpuruk pada saat ini, menjadi pekerjaan rumah (PR) kita bersama untuk memikirkan dan memperbaikinya karena mau tidak mau kita juga ikut sedih. Salah satu cara untuk membantunya, saya akan terjun dan aktif lagi. Yang pasti saya akan berusah stay healthy untuk bermain lagi karena sebetulnyasayainginmemotivasipemainpemain muda. Ini salah satu yang akan sayagunakanuntukmenginspirasimereka karena sebenarnya kita memerlukan icon/ idola untuk mempromosikan tenis. WW:Apakah sekarang untuk peringkat nomor satunya bergantian, atau memang stabil tapi tidak kharismatik? YB: Untuk di Indonesia memang belum bisa ada yang dijadikan idola pada saat ini, apalagi untuk bicara sampai sponsorship. Akhirnya kemarin untuk beberapa produk saya dilibatkan, bahkan saya juga dilibatkan di Kementerian Pemuda dan Olah Raga (Menpora) untuk menginspirasi dan memotivasi yang muda.***

Pengumuman Redaksi menerima kiriman karya tulis berupa artikel/opini, surat pembaca. Kirim ke alamat redaksi dengan tujuan ‘Redaktur Opini Waspada’ dengan dilengkapi CD atau melalui email: opiniwaspada@yahoo. com. Panjang artikel 5.000-10.000 karakter dengan dilengkapi biodata penulis dan kartu pengenal (KTP). Naskah yang dikirim menjadi milik Waspada dan isi tulisan menjadi tanggungjawab penulis.

SUDUT BATUAH * SBY: Demokrasi tak saling menjatuhkan - Kecuali jatuh sendiri, he...he...he * JK: Bahaya, stok darah di PMI Medan tak ada - Wah sudah perlu siaga satu tuh! * Lurah harus jamin urusan KTP tak bertele-tele - Kayaknya tak mungkin!

oel

D Wak

WASPADA

Dewan Redaksi: H. Prabudi Said, H. Teruna Jasa Said, H. Azwir Thahir, H. Sofyan Harahap, H. Akmal Ali Zaini, H. Muhammad Joni, Edward Thahir, M. Zeini Zen, Hendra DS. Redaktur Berita: H. Akmal Ali Zaini. Redaktur Kota: Edward Thahir. Redaktur Sumatera Utara: M. Zeini Zen. Redaktur Aceh: Rizaldi Anwar. Redaktur Luar Negeri: H. Muhammad Joni. Redaktur Nusantara & Features: Gito Agus Pramono. Plt. Redaktur Opini: Dedi Sahputra. Redaktur Ekonomi: Armin Rahmansyah Nasution. Redaktur Olahraga: Johnny Ramadhan Silalahi. Redaktur Minggu/Humas: Hendra DS, Redaktur Agama: H. Syarifuddin Elhayat. Asisten Redaktur: Rudi Faliskan (Berita) Zulkifli Harahap, Muhammad Thariq (Kota Medan), Feirizal Purba, H. Halim Hasan, Diurna Wantana (Sumatera Utara), T. Donny Paridi (Aceh), Armansyah Thahir (Aceh, Otomotif), Austin Antariksa (Olahraga, Kreasi), Syafriwani Harahap (Luar Negeri, Popular, Pariwisata), Hj. Hoyriah Siregar (Ekonomi), T. Junaidi (Hiburan), Hj. Erma Sujianti Tarigan (Agama), Hj. Neneng Khairiah Zein (Remaja), Anum Purba (Keluarga)), Hj. Ayu Kesumaningtyas (Kesehatan). Sekretaris Redaksi: Hj. Hartati Zein. Iklan: Hj. Hilda Mulina, Rumondang Siagian (Medan), Lulu (Jakarta). Pemasaran: H. Subagio PN (Medan), Zultamsir (Sumut), Aji Wahyudi (NAD). Wartawan Kota Medan (Umum): H. Erwan Effendi, Muhammad Thariq, Zulkifli Harahap, David Swayana, Amir Syarifuddin, Ismanto Ismail, Rudi Arman, Feirizal Purba, Zulkifli Darwis, H. Abdullah Dadeh, H. Suyono, Ayu Kesumaningtyas, M. Ferdinan Sembiring, M. Edison Ginting, Surya Effendi, Anum Purba, Sahrizal, Sulaiman Hamzah, Sugiarto, Hasanul Hidayat, Aidi Yursal, Rustam Effendi. Wartawan Kota Medan (bidang khusus): H. Syahputra MS, Setia Budi Siregar, Austin Antariksa, Dedi Riono (Olahraga), Muhammad Faisal, Hang Tuah Jasa Said (Foto), Armansyah Thahir (Otomotif), Dedi Sahputra (Penugasan Khusus). Dedek Juliadi, Handaya Wirayuga, Hajrul Azhari, Syahrial Siregar, Khairil Umri (Koran Masuk Sekolah/KMS). Wartawan Jakarta: Hermanto, H. Ramadhan Usman, Hasriwal AS, Nurhilal, Edi Supardi Emon, Agus Sumariyadi, Dian W, Aji K. Wartawan Sumatera Utara: H. Riswan Rika, Nazelian Tanjung (Binjai), H.M. Husni Siregar, Hotma Darwis Pasaribu (Deli Serdang), Eddi Gultom (Serdang Bedagai), H. Ibnu Kasir, Abdul Hakim (Stabat), Chairil Rusli, Asri Rais (Pangkalan Brandan), Dickson Pelawi (Berastagi), Muhammad Idris, Abdul Khalik (Tebing Tinggi), Mulia Siregar, Edoard Sinaga (Pematang Siantar), Ali Bey, Hasuna Damanik, Balas Sirait (Simalungun), Helmy Hasibuan, Agus Diansyah Hasibuan, Sahril, Iwan Hasibuan (Batubara), H. Abu Bakar Nasution, Nurkarim Nehe, Bustami Chie Pit (Asahan), Rahmad Fansur Siregar (Tanjung Balai), Indra Muheri Simatupang (Aek Kanopan), H. Nazran Nazier, Armansyah Abdi, Neirul Nizam, Budi Surya Hasibuan (Rantau Prapat), Hasanuddin (Kota Pinang) Edison Samosir (Pangururan), Jimmy Sitinjak (Balige), Natar Manalu (Sidikalang), Arlius Tumanggor (Pakpak Bharat)Parlindungan Hutasoit, Marolop Panggabean (Tarutung), Zulfan Nasution, Alam Satriwal Tanjung (Sibolga/Tapanuli Tengah), H. Syarifuddin Nasution, Mohot Lubis, Sukri Falah Harahap, Balyan Kadir Nasution (Padang Sidimpuan), Idaham Butarbutar (Gunung Tua), Iskandar Hasibuan, Munir Lubis (Panyabungan), Bothaniman Jaya Telaumbanua (Gunung Sitoli). Wartawan Aceh: H. Adnan NS, Aldin Nainggolan, Muhammad Zairin, Munawardi Ismail, Zafrullah, T. Mansursyah, T. Ardiansyah, Jaka Rasyid (Banda Aceh), Iskandarsyah (Aceh Besar), Bustami Saleh, M. Jakfar Ahmad, Jamali Sulaiman, Arafat Nur, M. Nasir Age, Fakhrurazi Araly, Zainal Abidin, Zainuddin Abdullah, Maimun (Lhokseumawe), Muhammad Hanafiah (Kuala Simpang), H. Syahrul Karim, H. Ibnu Sa’dan, Agusni AH, H. Samsuar (Langsa), Musyawir (Lhoksukon), Muhammad H. Ishak (Idi), HAR Djuli, Amiruddin (Bireuen), Bahtiar Gayo, Irwandi (Takengon), Muhammad Riza, H. Rusli Ismail (Sigli), T. Zakaria Al-Bahri (Sabang), Khairul Boang Manalu (Subulussalam), Zamzamy Surya (Tapak Tuan), Ali Amran, Mahadi Pinem (Kutacane), Bustanuddin , Wintoni (Blangkejeren), Khairul Akhyar, Irham Hakim (Bener Meriah), Tarmizi Ripan, Mansurdin (Singkil), Muhammad Rapyan (Sinabang).

� Semua wartawan Waspada dilengkapi dengan kartu pers. Jangan layani dan segera laporkan ke pihak berwajib atau ke Sekretaris Redaksi bila ada oknum yang mengaku wartawan Waspada tetapi tidak bisa menunjukkan kartu pers yang sah, ditandatangani Pemimpin Redaksi �


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.