Waspada, Sabtu 26 Januari 2013

Page 21

Ekonomi & Bisnis

WASPADA Sabtu, 26 Januari 2013

Warga Pulau Banyak Butuh Bank

Petani Di Simalungun Mengeluh, Harga Gabah Anjlok

PULAU BANYAK (Waspada) : Masyarakat Kec. Pulau Banyak, Kab. Aceh Singkil, mengharapkan hadirnya lembaga kantor bank. Selama ini untuk melakukan pengiriman uang, masyarakat terpaksa harus ke ibukota kabupaten. Kalau saja ada kantor bank di sana, maka akan mempermudah masyarakat melakukan transaksi perbankan. Apalagi perputaran ekonomi masyarakat di daerah itu sangat menjanjikan sebagai daerah penghasil ikan terbesar di Aceh Singkil. Amiruddin, warga Pulau Banyak, mengaku untuk mentransfer uang terpaksa melalui rekening orang lain di Singkil. (cdin)

DKP PiJay Minta Nelayan Bongkar Ikan Di TPI MEUREUDU (Waspada): Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Pidie, Ir Jailani meminta kepada para nelayan di Meureudu agar membongkar ikan hasil tangkapannya di Tempat Pendaratan Ikan (TPI) Gampong Meunasah Balek. Sebab, selama ini ketika para nelayan membongkar ikan di Keudee Meureudu, bisa mengusik kenyamanan warga. “Sejak beberapa tahun terakhir aktivitas pembongkaran hasil tangkapan nelayan di dermaga Keudee Meureudu sangat mengganggu kenyamanan warga, “ujar Kepala DKP Pidie Jaya, Ir. Jailani, Jumat (25/1). Pihaknya sejak sudah menurunkan tim dari dinas dan telah melakukan pendekatan dengan nelayan agar membongkar hasil tangkapan ikan di TPI di Gampong Meunasah Balek, Meureudu, yang telah dibangun sejak setahun lau. “Tujuan memfungsikan TPI Gampong Meunasah Balek itu untuk menggenjot Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang selama ini kurang tersentuh, “ujar Jailani. Yang jelas, kata Jailani, semua usaha bersama tersebut tidak lepas dari partisipasi semua pihak.(b09).

Sulit Kejar Penerimaan Jika Pajak Eksplorasi Minyak Dihilangkan JAKARTA (Waspada): Kementerian keuangan (Kemenkeu) menilai akan sulit untuk mengejar penerimaan negara jika pajak eksplorasi minyak dan gas dihilangkan. Akan tetapi langkah-langkah tersebut bisa menjadi pertimbangan jika dapat memicu investasi. Menteri Kuangan Agus Martowardojo, mengatakan itu di Jakarta, Jumat (25/1). Katanya, kalau pengusaha selalu inginnya kewajiban-kewajiban kepada negara dihilangkan. ‘’Tapi justru kita mesti mengejar penerimaan negara,” katanya. Agus, mengatakan penerimaan negara yang menurun karena adanya komoditi yang menurun di dunia-dunia lain. Namun, keadaan ini tidak bisa dijadikan alasan untuk menurunkan target. ‘’Selalu kalau ada upaya untuk minta dihapus atau apa, tentu tidak bisa direspons dengan tidak melihat secara strategis bagaimana pentingnya penerimaan negara,” jelas dia. Walaupun, secara umum eksplorasi belum tentu terdapat sumber minyaknya, namun dia melihat secara spesifik upayaupaya seperti oil recovery mempunyai inisiatif. Karena di tengah lahan-lahan minyak dan gas yang sudah tua, kalau ada yang bisa membuat penerimaan minyak itu meningkat tentu sesuatu yang baik. Agus, menambahkan yang tidak dapat diterima adalah jika apa yang sudah disepakati pada saat minyak di kisaran tertentu, namun karena harga minyak naik lantas ingin melakukan negosiasi. “Tentu pemerintah tidak bisa berikan,” tukas dia. (okz)

Pemerintah Harus Arif Saring Investasi Asing MEDAN (Antara): Kadin Sumatera Utara berharap pemerintah arif dalam membuat kebijakan. Yakni melakukan penyaringan, atau malah membuka seluas-luasnya investasi asing. Kebijakan itu perlu guna tetap menjaga persaingan sehat, termasuk keamanan secara menyeluruh di dalam negeri. Wakil Ketua Bidang Infrastruktur dan Properti Kadin Sumut TomiWistan, Jumat (25/1), mengatakan Peraturan Mendagri No.74 tahun 2012 tentang Pedoman Kerja Sama Daerah Dengan Badan Swasta Asing menunjukkan kesiapan pemerintah untuk menghadapi era globalisasi. Era perdagangan bebas memang membuat pemerintah negara manapun tidak bisa menghempang masuknya segala yang berbau asing. Tetapi, menut Tomi, seharusnya seperti yang juga dilakukan pemerintah lainnya, pemerintah juga harus bisa menyaring usaha atau sektor apa yang boleh atau bisa dilakukan asing secara sendiri dan khususnya bekerja sama dengan pemerintah daerah seperti yang dinyatakan dalam Permendagri No.74 tahun 2012. Menurut Tomi, yang juga menjabat Ketua Realestate Indonesa (REI) Sumut, investasi asing diharapkan merupakan proyek menengah. Yakni bernilai Rp50 miliar ke atas dan benar-benar merupakan usaha yang tidak mampu dikerjakan pengusaha nasional/lokal.

Daftar Harga Bahan Pokok Di Medan, Rabu (23/1) Beras Ramos 1 Beras Ramos 2 Beras KKB 1 Beras KKB 2 Beras Arias Beras Jongkong IR 64 Beras Jongkong Kasar Beras Jongkong IR 64/Kw3 Gula Pasir Minyak Goreng Curah Kuning Daging Sapi Murni Daging Ayam Broiler Daging Ayam Kampung Telur Ayam Broiler Telur Ayam Kampung Garam Kasar Garam Halus Terigu Segi Tiga Biru Cabai Merah Cabai Rawit Cabai Hijau Bawang Merah Bawang Putih Tomat Kol Kentang Ikan Asin Teri (no.2) Kacang Hijau Kacang Tanah Kacang Kedelai Minyak Tanah Susu KM Bendera 357 gr Susu KM Indomilk 390 gr Susu Bubuk Bendera 400 gr Susu Bubuk Indomilk 400 gr

: Rp9.800 per kg : Rp9.300 per kg : Rp9.600 per kg : Rp9.400 per kg : Rp9.000 per kg : Rp9.000 per kg : Rp8.500 per kg : Rp8.500 per kg : Rp13.000 per kg : Rp10.000 per kg : Rp85.000 per kg : Rp22.000 per kg : Rp50.000 per kg : Rp1000 per butir : Rp1.500 per butir : Rp1.200 per kg : Rp2.000 per kg : Rp7.000 per kg : Rp20.000 per kg : Rp30.000 per kg : Rp10.000 per kg : Rp23.000 per kg : Rp23.000 per kg : Rp6.000 per kg : Rp3.000 per kg : Rp5.000 per kg : Rp75.000 per kg : Rp12.000 per kg : Rp23.000 per kg : Rp8.000 per kg : Rp9.000 per liter : Rp7.600 per kaleng : Rp8.200 per kaleng : Rp25.500 per kotak : Rp27.200 per kotak (m41)

Harga Emas London Murni (LM)

532.000

Perhiasan (97%)

516.000

Emas Perhiasan (70%)

372.000

Emas Putih (75%)

399.000

Suasa

266.000

(50 %)

B7

Antara

HARGA SAYUR DAN BUAH NAIK. Pedagang memilah cabai di pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Jumat (25/1). Harga sayur dan buah mengalami kenaikan akibat tingginya intensitas hujan dan banjir yang melanda Jakarta yang menyebabkan akses jalan maupun pengiriman terganggu.

Harga Pangan Akan Terus Naik JAKARTA (Waspada): Menteri Pertanian (Mentan) Suswono mengatakan, Setiap negara harus berupaya untuk mengamankan pangannya masing-masing karena akan selalu ada peningkatan harga. Suswono juga menambahkan, dalam pengamanan pangan di setiap negara harus dilakukan dari penanaman sampai juga pascapanen. Karena itu, di setiap forum tidak bisa lepas dari pembahasan food security. Ada banyak negara yang peningkatan produktifitas pangannya rendah karena tidak bisa mengamankan pangannya seperti Indonesia. Karena itu, Indonesia selalu berusaha untuk meningkatkan produktivitas pangan karena perubahan iklim dan lahan yang makin sempit menjadi persoalan utama pangan. “Saat pascapanen banyak yang masih loss dan bobol, kadang-kadang loss-nya (hilang) itu bisa sampai 10 persen dari

produksi yang ada, ini akibat dari pengamanan pasca panennya buruk akhirnya loss,” ujar Menteri Pertanian Suswono. usai memberi sambutan saat pertemuan dengan APEC, di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Jumat (25/1). Seandainya saja negaranegara maju bisa memerhatikan konsumsi pangannya, menurut Suswono, pasokan pangan di setiap negara, maka kekurangan pangan seperti di Afrika dan negara-negara yang kekurangan pangan bisa teratasi. Asia Pacific Economy Cooperation (APEC) mengadakan pertemuan di Indonesia untuk melakukan kerjasama di bidang ekonomi dengan mengawali berbagai kegiatan. Salah satunya yakni pembentukan forum Policy Partnership on Food Security (PPFS). Menteri Pertanian Indonesia Suswono mengungkapkan, swasembada pangan bagi Indonesia merupakan pilihan yang logis. Di samping penduduknya yang sangat besar, pasar pangan internasional masih untrustworthy. “Sebagaimana ditunjukan dalam kejadian gejolak harga yang tidak terkendali beberapa tahun yang lalu,” Ujar Suswono,

dalam sambutannya di Pertemuan APEC dalam acara SOM 1, di Hotel The Ritz Carlton, Kuningan, Jakarta, Jumat (25/1). Suswono menambahkan, negara-negara APEC di Asia memiliki petani dengan ciri atau karakteristik yang berbeda dengan negara-negara APEC lainnya, yaitu sempitnya penguasaan lahan dan jumlah petani kecilnya yang sangat banyak. PPFS yang diadakan di Indonesia selama dua hari di Jakarta pada dasarnya membahas dua isu penting. Pertama isu prosedural dan administratif PPFS, serta kedua merumuskan rencana untuk mencapai ketahanan pangan secara berkelanjutan dan mengambil langkahlangkah operasional penyiapan masukan PPFS kepada pertemuan para pemimipin APEC. Sekadar informasi, Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah pertemuan tingkat pejabat APEC yang mengadakan kerjasama dalam membahas isu-isu kebijakan mengenai ketahanan pangan melalui forum PPFS tersebut. Ganti Daging Sapi Dengan Kelinci Mentan Suswono juga berencana mengganti daging sapi dengan daging kelinci. Hal ini

sebagai upaya menghilangkan kebiasaan masyarakat Indonesia dalam mengonsumsi daging sapi karena harganya semakin mahal. Permasalahan daging sapi yang semakin mahal, menurut Suswono, akan memberatkan masyarakat yang ingin makan daging. Karena itu, pihaknya akan melakukan gerakan mengganti daging sapi dengan kelinci. “Masyarakat harus bisa melihat dalam permasalahan harga daging sapi yang semakin mahal, bisa dibayangkan daging sapi di pasaran saat ini bisa tembus hingga Rp100 ribu/kg sedangkan untuk daging yang harganya di atas Rp100 ribu itu yang untuk steak,” ujar Suswono pada kesempatan yang sama. Daging kelinci, menurut Suswono, lebih enak daripada daging sapi dan harganya lebih murah. “Kita akan mengkaji ulang gerakan ganti daging sapi dengan daging kelinci, di daerah sudah banyak yang melakukannya, hanya di Jabodetabek yang masih sulit untuk mengganti daging sapi dengan daging kelinci,” pungkas dia. (okz)

SIMALUNGUN (Waspada): Kalangan petani di Kecamatan Pematangbandar, Kabupaten Simalungun mengeluh. Pasalnya, harga jual GKP (Gabah Kering Panen) dalam sepekan terakhir mengalami penurunan cukup drastis. Menurut sejumlah petani kepada Waspada, Jumat (25/1), harga penjualan gabah kering panen kepada agen pembeli saat ini hanya Rp3.600 - Rp3.700 per kilogram. Sebelumnya, harga gabah panen ini masih dihargai Rp4.200 s/d 4.300 per kilogram. “Kami kurang mengerti apa penyebab merosotnya harga gabah ini. Apalagi kalau baru turun hujan, harga gabah justru semakin anjlok lagi,” sebut salah seorang petani bermarga Simaremare. Dikatakan, akibat merosotnya harga penjualan gabah membuat petani kehilangan gairah untuk mengikuti musim tanam padi berikutnya. “Panen kali ini kami bakal tidak dapat apa-apa, karena harga gabah sudah tidak sesuai lagi dengan biaya produksi yang dikeluarkan petani sejak mulai pengolahan lahan hingga perawatan padi,” timpal Sinaga petani lainnya. Yang lebih mengecewakan lagi, selain menurunnya harga jual gabah petani, tanaman padi petani juga banyak yang rusak akibat tumbang diguyur hujan deras yang disertai tiupan angin sedikit kencang. Akibatnya, banyak petani yang melakukan panen sebelum waktunya. “Selain harga merosot, hasil panen juga turun karena banyak tanaman padi petani yang tumbang,” jelas petani. Sedangkan upaya petani untuk menahan padinya di rumah sambil menunggu harga gabah membaik, tidak dapat dilakukan. Petani terpaksa menjual padi untuk menutupi biaya kebutuhan keluarga sehari-hari. Bukan hanya itu, petani juga disaat perawatan tanaman padinya sudah punya hutang untuk biaya membeli pupuk dan obat-obatan. “Tidak ada pilihan lain, kami terpaksa menjual gabah meskipun harganya murah untuk menutupi biaya sehari-hari dan membayar utang,” tandas Sinaga.(a29)

HNSI Minta Pukat Teri Diizinkan Beroperasi MEDAN (Antara): Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Medan minta pemerintah mengizinkan pengoperasian kapal pukat teri gandeng dua. Karena alat tangkap itu tidak termasuk alat ang merusak lingkungan. Menurut Ketua HNSI Medan Zulfahri Siagian, Jumat (25/1), kapal pukat teri gandeng dua sebenarnya tidak termasuk kategori alat tangkap yang merusak lingkungan. Namun oleh pemerintah, kapal pukat tersebut dilarang beroperasi,sebagaimana ditegaskan dalam Peraturan Menteri (Permen) Kelautan dan Perikanan Nomor PER.02/MEN/2011 tentang Jalur Penangkapan Ikan dan Penempatan Alat Penangkapan Ikan dan Alat Bantu Penangkapan Ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan. Disebutkan Zulfahri, pada pukat teri gandeng dua, jala atau pukat yang dimasukkan ke laut hingga mencapai kedalaman tertentu dengan menggunakan besi pemberat. Dengan begitu tidak merusak biota laut maupun mengganggu populasi ikan. ‘’Cara penggunaan pukat teri berbeda dengan beberapa jenis pukat lain yang dioperasikan dengan dua kapal,’’ tambahnya. Keberadaan pukat teri gandeng dua hingga sekarang ini, menurutnya, belum pernah diprotes oleh nelayan setempat karena dianggap tidak merusak biota laut. Oleh karena itu, Zulfahri, berharap instansi pemerintah terkait dan lembaga penegak hukum agar mengeluarkan kebijakan yang menegaskan kapal pukat teri gandeng dua tidak dimasukkan dalam kategori melanggar Permen Kelautan dan Perikanan Nomor PER.02/MEN/2011. Sejalan dengan harapan tersebut, pihaknya menyatakan mendukung upaya pemerintah dan lembaga penegak hukum menertibkan sejumlah kapal pukat gandeng dua yang hingga kini dianggap sebagai penyebab berkurangnya populasi ikan di sekitar perairan timur Sumatera Utara (Sumut). Kapal pukat gandeng dua non pukat teri, seperti pukat grandong, sering menangkap ikan hingga ke zona tangkapan nelayan tradisional sehingga rentan memicu konflik. ‘’Kami tidak ingin keberadaan kapal pukat gandeng dua selain pukat teri dibiarkan beroperasi memasuki zona tangkapan nelayan tradisional,’’ ujarnya.

Bisnis Online Semakin Berkembang Di Indonesia MEDAN ( Waspada): Perkembangan bisnis online di Indonesia semakin mengalami peningkatan cukup signifikan meliputi macam usaha mulai jual beli barang, makanan dan minuman, fashion sampai IT. Wita Dahlan bersama Ina H Rachman selaku Director QNET berbicara dengan wartawan di Plaza Medan Fair Jumat (25/1) siang sambil menambahkan, bisnis ini sangat mudah dipahami mengingat model bisnisnya yang mudah dan biaya dikeluarkan relatif murah. QNET turut memeriahkan pameran usaha Malaysia-Indonesia digelar di Plaza Medan Fair, fokus pada jalur bisnis online dengan memanfaatkan e-commerce dan penjualan langsung. Menurut Wita Dahlan, QNET memberikan alternatif bagi para peminat bisnis, karena tidak memerlukan modal besar maupun tempat dan pegawai

yang memakan biaya. Ia juga mempersilahkan melihat bentuk bisnis online ini melalui WWW.qnet.net. Perusahaan ini didirikan tahun 1998 di Hongkong, dewasa ini dapat ditemukan di kebanyakan negara di seluruh dunia dan bisnis onlinenya digerakkan platform e-Commerce. Perusahaan ini menawarkan beragam produk gaya hidup dan kebugaran di berbagai belahan dunia sambil juga menyediakan peluang bisnis penjualan langsung melalui pemasaran jaringan yang tak terbatas. QNET berhasil meraih kepercayaan masyarakat karena memiliki marketing plan yang tidak rumit. Disisi lain, bisnis QNET juga bisa dilakukan dengan lebih praktis karena berbasis e-Commerce. Sebagai salah satu perusahaan e-Commerce di Indonesia, QNET terus mengalami

peningkatan jumlah anggotanya secara signifikan. “Kami terus melakukan inovasi yang membuat bisnis ini semakin mudah dilakukan siapa saja antara lain dengan menyiapkan sarana website yang bisa dimiliki para perwakilan mandiri dengan fee terjangkau dan meningkatkan kemudahan bertransaksi lewat ponsel. Mengenai CSR tahun 2013 ini kami akan lebih memfokuskan kepada kegiatan yang menunjang pendidikan anak dan penghijauan lingkungan”, tambah Wita Dahlan. QNET memperoleh segel hijau TrusTe Privacy Certification karena menunjukkan dan mempertahankan kebijakan privasi yang memenuhi atau melebihi pedoman program. TrusTe sendiri adalah acuan dalam industri ini dan merupakan badan otoritas diakui dalam hal privasi online.(m19)

Unpri Gelar Business Plan Competition MEDAN (Waspada): Mantan Direktur Utama Bank Sumut Gus Irawan Pasaribu memberikan motivasi kepada para siswa SMA/SMK se-Kota Medan cara berwirausaha dalam acara penutupan Lomba Business Plan Competition Siswa SMA/ SMK se-Kota Medan periode II yang digelar Fakultas Ekonomi Universitas Prima Indonesia (Unpri) di kampus Jl. Sekip Medan, baru-baru ini. “Berwirausaha ini termasuk salah satu upaya mengurangi angka pengangguran. Apalagi sebagaimana yang kita ketahui, setiap tahunnya angkatan kerja baru terus bertambah,” kata Gus Irawan di hadapan para siswa yang turut dihadiri Ketua BPH Unpri Tommy Leonard SH MKn, Rektor Unpri Prof dr Djakobus Tarigan AAI DAAK, Wakil Rektor II Ermi Girsang SKM MKes, Kepala Humas Ramli J Marpaung SH, Ketua Pantia Hendry SE, dan para dosen di lingkungan Unpri.

Gus Irawan menyebutkan, 2013 ini momentum bagi Sumut untuk bangkit dan banyak momen penting yang dapat meningkatkan perekonomian di Sumut. Apalagi Sumut kaya dengani sumber daya alam. “Misalnya saja, Sumut punya Danau Toba, yang memiliki keindahan luar biasa sebagai tempat wisata dan sebentar lagi pada tahun ini juga Bandara Kualanamu akan beropera-sional,” katanya. Selain itu, kereta api Sumut juga potensinya luar biasa, transportasi ini cukup efisien, apalagi nanti jika proyek Sei Mangke sudah jalan maka mampu meningkatkan ekonomi daerah. Bila potensi ini bisa diintegrasikan maka beberapa proyek besar itu akan berjalan lancar. Untuk itu, katanya, para siswa diharapkan lebih mempersiapkan diri dalam menyongsong potensi sumber daya alam Sumut ini, pasalnya

kompetisinya akan lebih ketat dan lebih luas lagi. Gus Irawan menyambut baik dan mengancungkan jempol kepada Unpri yang sukses menyelenggarakan kegiatan lomba Business Plan Competition Siswa/i SMA/SMK se-Kota Medan Periode II. “Mudah-mudahan Unpri dapat memotivasi perguruan tinggi lainnya untuk melakukan hal serupa yang sangat bermanfaat bagi anak-anak kita generasi penerus bangsa,” tandasnya. Sementara itu, Ketua Pantia Hendry dalam mengatakan, peserta yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 30 tim yang berasal dari 17 sekolah. “Semoga dengan lomba ini, dapat memacu semangat para siswa, untuk terus mengasah kemampuannya dalam bidang kewirausahaan dan menjadi wirausahawan muda yang sukses,” katanya. (m41)

Waspada/Sugiarto

PARA narasumber dalam Seminar Internasional dan Forum Bisnis MIBEX 2013, Datuk Hj. Rohani binti H Abdul Karim, Datok Basaruddin bin Sudali, Ahmad Rozian bin Abdul Gandi bersama Sekda Provsu Nurdin Lubis, Parlindungan Purba dan Said Aldi Al Idrus.

Forum Bisnis MIBEX 2013

Jalin Hubungan Pengusaha Sumut-Malaysia MEDAN (Waspada): Biro Belia Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) Sumut menggelar seminar internasional Forum Bisnis dan pameran MalaysiaIndonesia Expo (MIBEX) 2013 di Medan. Kegiatan itu dilaksanakan bekerjasa dengan Kementerian Perdagangan Dalam Negeri Koperasi Kepenggunaan (KPDNKK) Malaysia. Kegiatan akan digelar selama tiga hari Jumat-Minggu (2527/1), diawali dengan kegiatan seminar internasional kewirausahaan Pemuda Sumut se ASEAN dan forum bisnis di Hotel Santika Medan. Seminar akan dihadiri ribuan pelajar dan pengusaha muda di Sumut. Sedangkan untuk MIBEX 2013 digelar di Plaza Medan Fair, hingga Minggu (27/1). Ketua Biro Belia DMDI Sumut Said Aldi Al Idrus, mengatakan pada forum bisnis nanti akan bertemu para pengusaha muda di Sumut dan Malaysia. Mereka akan membahas tentang peningkatan hubungan kerjasama. ‘’Kegiatan ini merupakan

momentum, khususnya para pengusaha muda, Kadin, serta pemerintah, untuk ber-samasama memberikan yang terbaik bagi bangsa dalam membangun semangat perekonomian,’’ kata Said. Apalagi katanya, dengan adanya Community ASEAN pada 2015, kegiatan ini merupakan salah satu cara untuk menjalin networking dengan pengusaha-pengusaha seASEAN, terutama pengusaha Malaysia dan Indonesia. Sementara itu, Timbalan Menteri Perdagangan Dalam Negeri Koperasi dan Pengguna Malaysia, Datuk Rohani binti H Abdul Karim, mengatakan forum bisnis ini sangat baik untuk saling tukar menukar info bisnis antara pengusaha Sumut dengan Malaysia. Bahkan, pihaknya juga akan memfasilitasi pengusaha muda Indonesia untuk melakukan bisnis franchise (waralaba) di Malaysia dengan memberikan kemu-dahan-kemudahan. Dalam pameran MIBEX 2013 di Flaza Medan Fair,

menampilkan 50 stan terdiri dari 25 stand pameran produkproduk Indonesia dan 25 stand untuk produk Malaysia, termasuk produk-produk franchise. Dari acara tersebut diharapkan ada fedback yang dihasilkan yaitu terjadinya kerjasama antara pengusaha Malaysia dan Indonesia, serta adanya ketertarikan dari pengusaha kedua negara untuk saling membuka atau mengembangkan usaha baik di Malaysia maupun di Indonesia khususnya di Medan. Acara seminar yang dibuka Timbalan Menteri Perdagangan Dalam Negeri Koperasi dan Pengguna Malaysia, Datuk Hj. Rohani binti H Abdul Karim, turut dihadiri Ketua Timbalan serta Usaha Kepenggunaan dan Pengurusan Malaysia Datok Basaruddin bin Sudali, Konjen Malaysia di Medan Ahmad Rozian bin Abdul Gandi, Sekda Provsu H. Nurdin Lubis, anggota DPD RI Parlindungan Purba yang juga sebagai Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Sumut, serta para undangan lainnya. (m41)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.