Waspada, Sabtu 17 Maret 2012

Page 6

Medan Metropolitan

A4

WASPADA

Sabtu 17 Maret 2012

Gus Irawan Antusias Dies Natalies STIK-P Siap Tanding Eksibisi Vs Alumni

Waspada/Hamdani

DIRUT PT Bank Sumut H Gus Irawan Pasaribu SE Ak MM (dua dari kanan) memaparkan antusiasmenya terhadap kegiatan Dies Natalies ke-25 STIK-P saat menerima audiensi panitia di ruang kerjanya, Jumat (16/3).

MEDAN (Waspada): Direktur Utama PT Bank Sumut H Gus Irawan Pasaribu, SE, Ak, MM menyambut positif rangkaian kegiatan Dies Natalies Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi “Pembangunan” (STIK-P) Medan yang akan merayakan ulang tahun ke-25 pada Mei mendatang. Hal itu disampaikan Gus Irawan saat menerima audiensi kepanitiaan HUT Perak STIK-P tersebut di ruang kerjanya Lt 3 Gedung Bank Sumut Jl Imam Bonjol, Jumat (16/3). Pada kesempatan itu, STIK-P diwakili Ketua Panitia Drs Hendra DS didampingi Wakil Ketua Panitia David Swayana, SIKom dan Austin Antariksa, SSos. Kepada “Man of the Year Waspada 2012” itu, Hendra menyampaikan sejumlah kegiatan yang akan digelar almamaternya mulai Maret hingga Mei nanti. Di antaranya, liga futsal, seminar/ pelatihan, operasi bibir sumbing dan berbagai perlombaan seperti live report, news reading, fotografi, menulis feature, karaoke, tenis meja, catur dan festival band. Merasa antusias dengan kegiatan STIK-P yang rutin melahirkan praktisi Public Relations dan Jurnalistik itu, Gus bahkan bertekad ikut meramaikan kegiatan dengan menggelar laga eksibisi sepakbola melawan Alumni STIK-P.

“Tempo hari saya sudah diajak tanding eksibisi futsal. Sekarang giliran saya ajak kalian untuk main sepakbola melawan tim kami jelang puncak acara resepsi pada awal Mei mendatang,” sebut Gus. Tapi pada intinya, Gus menyatakan salut dengan alumni STIK-P yang giat meningkatkan mutu dan eksistensi almamaternya, terutama dalam rangka Dies Natalies ke-25 yang memang tergolong spesial. “Saya dukung kegiatan ini dan siap berpartisipasi,” ungkap Gus seraya menitip salam kepada Ketua STIK-P Hj Ida Tumengkol, BComm, MHum. Gus menambahkan, pihaknya antusias dengan gelaran lomba live report, fotografi, dan news reading. Sebab, kegiatan itu erat hubungannya dengan ilmu komunikasi dan praktik yang diajarkan di STIK-P sehingga menarik minat calon mahasiswa untuk menekuni ilmu komunikasi, terutama jurnalistik. Terkait niat Gus meramaikan Dies Natalies STIK-P, Hendra memaparkan akan mempersiapkan laga eksibisi yang direncanakan digelar di Lapangan SSB Patriot Medan Jln Air Bersih. (m33)

Pemprovsu Jangan Sibuk Mikirkan Nama Bandara MEDAN (Waspada): DPRD Sumut mengingatkan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) untuk tidak terlalu sibuk memikirkan nama untuk Bandara Kualanamu. Yakni dengan membentuk tim dan bekerja menghabiskan waktu dan biaya besar. Masih banyak pekerjaan lain yang lebih penting yang harus diselesaikan pemerintah. Dua orang anggota DPRD Sumut berbicara kepada Waspada di gedung dewan, Jumat (16/3). Mereka adalah Wakil Ketua DPRD Sigit Pramono Asri dan anggota Fraksi PAN Zulkifli Husein. Di media massa, Plt Gubsu Gatot Pujo Nugroho menyebutkan, usulan masyarakat terhadap nama Bandara Kualanamu akan diserap oleh tim melalui berbagai cara, seperti seminar atau kajian dan lain sebagainya. Menurut Sigit Pramono dan Zulkifli Husein, Pemprovsu tidak perlu sampai melakukan itu hanya untuk mengusulkan nama Bandara Kualanamu kepada

Kementerian Perhubungan. Apalagi sampai membiarkan terjadi tarik menarik yang panjang hingga membutuhkan waktu dan biaya yang besar. Kata Zulkifli, sekarang ini sejumlah nama sudah diusulkan masyarakat kepada Pemprovsu. Baik nama para tokoh maupun nama daerah tempat bandara itu berada. Tim tinggal menggodoknya saja dan mengusulkannya ke Kementerian Perhubungan. “Tidak perlu membuat seolah-olah ini merupakan sesuatu yang sangat besar,” katanya. Sebagai anggota DPRD Sumut dari daerah pemilihan (Dapil) Deliserdang, Zulkifli mengaku lebih setuju bandara baru itu nantinya diberi nama Kualanamu saja. Dia bukan tidak setuju dengan pemberian nama tokoh, namum dipastikan perdebatan untuk itu akan sangat panjang dan indikatornya tidak jelas. Akhirnya penilaian dilakukan sangat subjektif. Nama Kualanamu, kata dia, sudah tersosialisasi kepada masyarakat. Karena proses pembangunan bandara itu yang sangat lama membuat nama Kualanamu sangat popular di masyarakat. “Mengapa tidak nama (Kualanamu) itu saja yang

Pangkosekhanudnas III Medan Kunjungi YPSA MEDAN (Waspada): Panglima Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional (Pangkosekhanudnas) III Medan Marsekal Pertama (Marsma) Bonar Hutagaol dan Ketua IKKT Pragati Wira Anggini Ranting 04 Kosekhanudnas III Medan Ny Juwita Bonar Hutagaol beserta jajarannya mengunjungi YP Shafiyyatul Amaliyyah, Kamis (15/3). Rombongan diterima Pembina YPSA Buya Drs H Sofyan Raz, Ak. MM, Ketua Umum Hj Rahmawaty Sofyan Raz dan para staf YPSA lainnya. Kedatangan Panglima dan ibu-ibu IKKT Pragati Wira Anggini Ranting 04 Kosekhanudnas ke YPSA sebagai bentuk silaturahmi. Sebab, Pangkosekhanudnas III Medan Marsma Bonar Hutagaol akan pindah tugas ke Lembang, Jawa Barat. Sofyan Raz mengatakan, pihaknya menyambut baik kedatangan Panglima beserta istri keYPSA. Semoga Marsma Bonar Hutagaol memiliki prestasi yang lebih baik lagi di tempat bertugas selanjutnya. “Semoga kita dapat bertemu lagi di lain kesempatan,” ujarnya. Sementara itu, Pangkosekhanudnas III Medan Marsma Bonar Hutagaol mengucapkan terima kasih atas sambutan yang diberikan YP Shafiyyatul Amaliyyah. Panglima berharap agar YPSA tetap eksis dan semakin maju. Dalam kunjungan tersebut para rombongan melihat secara langsung siswa YPSA yang sedang belajar. Di dalam kelas Ketua IKKT Pragati Wira Anggini Ranting 04 Kosekhanudnas III Medan Ny. Juwita Bonar Hutagaol beserta rombongan sangat terkejut melihat kemampuan siswa kelas Primary One (kelas 1 SD) YPSA berkomunikasi menggunakan Bahasa Inggris dengan lancar. “Anak-anak YPSA ini sangat luar biasa. Mereka sangat cerdas dan aktif semua,” kata Ny. Juwita Bonar H Hutagaol. Kemudian rombongan meninjau Galery Pendidikan YPSA yakni Raz Collection Galery. Di Raz Gallery ini, rombongan mengagumi koleksi benda-benda keluarga yang telah mendapatkan Rekor MURI. Pada kesempatan itu, Sofyan Raz menyerahkan buku biografi ‘Sofyan Raz Membangun Generasi Emas’ kepada Ketua IKKT Pragati Wira Anggini Ranting 04 Kosekhanudnas III Medan Ny Juwita Bonar H Hutagaol. Kemudian, Ketua Umum YPSA Hj. Rahmawaty Sofyan Raz saling bertukar cendera mata dengan IKKT PWA Ranting 04 Kosekhanudnas III Medan. (m43)

Waspada/dede

SOFYAN Raz menyerahkan buku biografi ‘Sofyan Raz Membangun Generasi Emas’ kepada Ketua IKKT Pragati Wira Anggini Ranting 04 Kosekhanudnas III Medan Ny Juwita Bonar Hutagaol saat berkunjung ke YPSA, Kamis (15/3).

dilanjutkan,” ujarnya. Libatkan DPRD Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Sumut Sigit Pramono Asri mengaku kecewa dengan Pemprovsu yang sampai saat ini belum melibatkan DPRD dalam proses pengusulan nama Bandara Kualanamu. Harusnya, Pemprovsu berinisiatif, meminta dewan untuk memberikan masukan pada masalah ini.

Menjawab Waspada, Sigit Pramono mengatakan, sesuai UU No.32 tahun 2004, disebutkan bahwa yang dimaksud pemerintah daerah itu adalah eksekutif bersama-sama dengan legislatif. Dalam konteks ini berarti Pemprovsu bersamasama dengan DPRD Sumut. Katanya, bila Pemprovsu mengerti tentang itu, maka sudah seharusnya DPRD di-

minta masukannya untuk proses ini. Selanjutnya, barulah DPRD melakukan rapat-rapat untuk menyatukan persepsi guna disampaikan kepada Pemprovsu. “Jangan nanti setelah persoalannya mentok baru ‘dibuang’ ke DPRD. Seperti yang terjadi pada kasus tanah, konflik masyarakat dengan perusahaan dan lain-lain,” sebut Sigit. (m12)

USU Ikuti Kompetisi Rancang Mobil Di Malaysia MEDAN (Waspada): Universitas Sumatera Utara (USU) tahun ini mengikuti Shell Ecomarathon (SEM) Asia 2012 di Sepang, Malaysia. Shell Eco-marathon adalah kompetisi tahunan yang diselenggarakan untuk menantang para pemuda untuk merancang dan menciptakan sebuah kendaraan hemat bahan bakar. “SEM sudah dilaksanakan sejak tahun 1985 di Eropa (Prancis) dan belakangan dilaksanakan tiap tahunnya untuk tiga benua yaitu Amerika, Eropa, dan Asia. Untuk Asia, tahun ini merupakan kompetisi ketiga sejak tahun 2010 yang diadakan di Sepang International Circuit (SIC) Malaysia,” kata Kepala Humas

USU Bisru Hafi, Kamis (15/3). Dia mengatakan konsep kompetisisangatsederhana,yaitu pemenangnya adalah mobil denganpenggunaanbahanbakar yang paling irit untuk jarak tempuh yang terjauh (more distance, less fuel).Dalam kompetisi ini, USU mengirim utusan dengan namatimHORASyangterdiridari 14 mahasiswaTeknik Mesin USU. Kompetisi ini mempertandingan duakategoriumum,yaituprotype dan urban concept. Selain itu, lanjutnya, terdapat kategori khusus seperti pilihan bahan bakar yang digunakan (gasoline, solar, hydrogen dll), juga terdapat kategori desain terbaik (best design awards), kemanan terbaik (safety awards),

teknis terbaik (technical awards) dan people choice awards. Dalam hal ini, Tim HORAS USU akan mengikuti kompetisi pada kategori urban concept (konsep mobil sebenarnya) dengan menggunakan bahan bakar gasoline (bensin). Untuk kategori ini, rekor tahun lalu diraih oleh ITS (149.8 km/L) dan people choice awards diraih oleh National Kaoshiung University of Applied Sciences. Tahun ini peserta kompetisi terdiri dari 141 tim berbagai universitas seluruh Asia, dan khusus untuk Indonesia, USU satu dari 18 tim (ITB, ITS, UI, UGM, POLBAN, PNJ, UPI dan POLNEP) yang akan berangkat ke Sepang Malaysia Juli nanti. (m49)

Waspada/Rustam Effendi

POLISI menyita sejumlah sepedamotor milik warga yang ditinggal saat pembubaran aksi penjarahan di PT WRP, Kamis (15/3).

Polisi Bubarkan Aksi Penjarahan PT WRP BELAWAN (Waspada): Walau terkesan terlambat, polisi akhirnya membubarkan aksi ratusan warga yang sudah sekitar satu bulan belakangan ini, melakukan penjarahan terhadap pabrik PT WRP Buana Multicorpora di Jalan Ilyas, Kel. Sei Mati, Kec. Medan Labuhan, Kamis (15/3). Tidak ada warga yang ditangkap dalam upaya pembubaran itu, namun 9 unit sepedamotor, 3 unit mobil, 8 unit becak mesin, dan puluhan tabung gas milik penjarah, diamankan dan dinaikan ke atas truk terbuka. Selanjutnya, semua barang sitaan itu dibawa ke Mapolres Pelabuhan Belawan untuk diproses lebih lanjut. Kedatangan petugas kepoli-sian yang dipimpin Waka Polsek Medan Labuhan AKP Amir didampingi Kasi Propam Polres Pelabuhan Belawan Iptu Ilham Harahap itu, mengejutkan ratusan penjarah yang terdiri dari orangtua dan anak- anak. Mereka segera melarikan diri ke dalam pabrik, begitu mengetahui polisi datang. Para penjarah tidak bisa berbuat dan hanya menyaksikan dari kejauhan saat polisi memboyong kendaraan dan barang lainnya milik mereka. Usai melakukan penyitaan, polisi keluar dari kawasan pabrik PT WRP.

Namun, sesaat kemudian ratusan warga masuk lagi ke dalam pabrik untuk melakukan penjarahan. Aksi penjarahan warga mulai terjadi usai pabrik PT WRP milik Mr Lee, warga Malaysia itu terbakar pada Sabtu (14/2) lalu. Tanpa adanya pengawasan dari kepolisian, warga dengan leluasa menjarah atau mengambili seluruh barang ber-harga yang berada di dalam pabrik itu baik siang dan malam. Akibatnya, hampir 80 persen bahan bangunan pabrik PT WRP yang terdiri dari besi, almanium, stenlis, kusen pintu dan jendela diambil warga untuk selanjutnya dijual kepada penadah. Warga seperti mendapat rejeki mendadak dan berhasil mengantongi uang hingga jutaan rupiah perorang dari hasil penjualan barang jarahannya. Disamping banyak mendapat keuntungan, ada juga warga yang menjadi korban tewas dan luka saat melakukan penjarahan. Diperkirakan ada lima nyawa yang melayang akibat tertimpa besi atau bahan bangunan. Bahkan seorang warga Kel. Sei Mati, Kec. Medan Labuhan, tewas ditabrak mobil ketika menyeberang jalan tol sambil membawa hasil jarahan. Belum ada keterangan polisi mengenai penjarahan itu. Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan AKP Hamam ketika di-konfirmasi melalui telepon selulernya tidak bersedia menjawab, begitu juga saat di SMS tidak membalasnya. (h03)

Bappeda Susun Dokumen Penurunan Emisi GRK

TIM HORAS menawakili USU ke kompetisi merancang mobil di Malaysia.

Waspada/Ist

Penundaan Penyerahan DP4 Hambat Persiapan Calon Perseorangan MEDAN (Waspada): Calon perseorangan diprediksi akan terkena dampak dari tertundanya penyerahan Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pilkada (DP4) yang baru akan diserahkan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) pada 1 Juni mendatang. “Paling lama harusnya April DP4 sudah diberikan. Kalaupun disepakati 1 Juni seperti yang sudah ditetapkan itu juga terlambat, maka yang bisa terkena dampaknya calon perseorangan,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumut Irham Buana Nasution, di Medan, Kamis (15/3). Karena, lanjut Irham, KPU Sumut sudah menetapkan tahapan pendaftaran calon perseorangan mulai dibuka pada Oktober 2012. Sementara kepastian jumlah penduduk Sumut serta masing-masing kabupaten/kota baru akan diketahui 1 Juni, berarti tersisa sekitar 4 bulan. Kepastian jumlah penduduk sangat penting bagi calon perseorangan karena terkait dengan syarat utama yang harus dilengkapi yaitu dukungan yang harus dibuktikan dengan foto kopi Kartu Tanda Penduduk (KTP). Sementara penduduk Sumut diprediksi di atas 12 juta yang artinya berdasarkan UU No 12/2008 tentang Pilkada, setiap calon perseorangan harus

mendapatkan minimal 3 persen dari jumlah penduduk yang tersebar di 50 persen jumlah kabupaten/kota atau 17 daerah di Sumut. Berdasarkan pengalaman pilkada di beberapa kabupaten/ kota serta provinsi lain di luar Sumut, butuh waktu lama bagi pasangan calon untuk melengkapi syarat dukungannya. Bahkan yang sudah setahun sebelum pendaftaran pun belum tentu bisa terkumpul mengingat jumlahnya yang sangat besar. Untuk itu, demi menjamin kesempatan yang sama bagi calon perseorangan, KPU Sumut berharap kepastian jumlah batas minimal dukungan dapat segera ditetapkan. Agar pasangan calon perseorangan dapat dengan mudah mengumpulkannya. Terutama dalam mencari sebaran KTP di 17 kabupaten/kota. Irham juga mengingatkan keterlambatan penyerahan DP4 dapat mengganggu pengadaan logistik. Sebab hampir semua logistik Pilgubsu 2013 mengacu pada jumlah Daftar PemilihTetap (DPT) yang diambil dari DP4. Selain itu dampak keterlambatan dikhawatirkannya dapat mengulang permasalahan DPT Pilgubsu 2008. Ketika DP4 yang diberikan terlambat dan keakuratannya diragukan. Untuk itulah dia berharap DP4 dapat di-

berikan segera. Agar ada waktu dan kesempatan baik bagi KPU kabupaten/kota maupun Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) punya waktu yang banyak untuk mengoreksinya. Karena tanggal berapapun DP4 itu diberikan, dipastikan masih harus ada penyempurnaan. Mengingat masih ada keraguan validasi data penduduk. “Seperti KPU Medan yang sudah meminta data penduduk baru-baru ini ternyata data yang diberikan sama saja. Orang yang meninggal dunia, pindah, dan anak-anak masih dimasukkan,” ungkapnya. Berbeda halnyajika data pemilih Pilgubsu nanti dapat menggunakan eKTP. Tentu KPU tidak perlu lagi melakukan verifikasi pemutakhiran data. Karena setiap pemilik e-KTP dapat memilih di Pilgubsu. Namun kenyataannya program tersebut diragukan bisa selesai tepat waktu. Ketika disinggung apa yang menjadi hambatan bagi Pemprovsu untuk segera menyerahkan DP4, Irham mengatakan, karena alasan masih menunggu selesainya e-KTP di 14 kabupaten/kota. Sementara bagi 19 lainnya menunggu perbaikan data penduduk. “Itu alasan mereka ketika rapat terakhir di Pemprovsu,” ujarnya.(m48)

MEDAN (Waspada): Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Sumatera Utara bersama USAID-ICED (United State Agency for International Development) dan JICA (Japan International Cooporation Agency) mulai menyusun dokumen Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (RAD-GRK). Dokumen yang akan dirampungkan sebelum September 2012 nanti, akan menyediakan berbagai arahan bagi pemerintah daerah dalam melaksanakan kegiatan penurunan emisi baik langsung maupun tidak. “Dokumen RAD-GRK Provinsi Sumut yang akan dirampungkan dalam masa enam bulan ke depan dari sekarang merupakan sebuah rekomendasi untuk pelaksanaan pembangunan berkelanjutan pada 2020,” kata Kepala Bappeda Sumut Ir H Riadil Akhir Lubis, MSi usai menggelar workshop Penyusunan RAD-GRK Provsu di JW Marriot Hotel Medan, Selasa (13/3). Sejumlah tim ahli dari USAID-ICED seperti Retno Setianingsih Indriyanto serta Zahari Zein dari JICA juga hadir di pertemuan termasuk Konjen USA di Medan Kathryn T Crockart dan Konjen Jepang di Medan Shigeya Aoyama, Ketua Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provsu DR Ir Hj Hidayati, MSi Menurut Riadil, dokumen penurunan Emisi GRK Provsu yang sedang disusun itu memiliki enam misi utama sebagai objek pelaksanaannya.Yakni kehutanan dan lahan

gambut, pertanian, energi dan transportasi, serta pengolahan limbah. “Dari pelaksanaan enam misi utama RAD-GRK Provinsi Sumut tersebut maka upaya untuk penurunan emisi gas rumah kaca dengan usaha sendiri ditargetkan mencapai 26 persen pada 2020 atau sebesar 41 persen dengan dukungan internasional,” sebutnya. Terkait penyusunan RAD-GRK Provinsi Sumut, Riadil menegaskan, dokumen yang dihasilkan nanti harus tetap sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi/kabupaten dan kota. Bahkan dokumen penurunan emisi GRK ini untuk selanjutnya menjadi masukan dan dasar penyusunan dokumen-dokumen rencana strategis daerah seperti Restra SKPD, RPJMD, RKPD dan APBD. “Jadi, dokumen RAD-GRK Provsu itu berisi upaya-upaya penurunan emisi GRK yang bersifat multi sektor dengan mempertimbangkan karakteristik, potensi dan kewenangan daerah serta terintegrasi dengan rencana pembangunan daerah,” kata Riadil seraya menambahkan, proses penyusunan RAD-GRK bersifat partisipatif dan menggunakan referensi yang tersedia di tingkat nasional seperti Perpres Nomor 61 Tahun 2011 tentang RAD-GRK. Dijelaskannya, penyusunan RAD-GRK ini menjadi sangat penting nilainya karena tantangan pelaksanaan pembangunan yang berkelanjutan adalah perubahan iklim yang diakibatkan meningkatnya jumlah gas rumah kaca terutama Carbon Dioksida (CO2) dan beberapa gas lainnya di atmosfir.(m28)

Empat Lagi Nelayan Bebas Dari Penjara Malaysia MEDAN (Waspada) : Empat lagi nelayan asal Sumatera Utara bebas dari penjara Pokok Sena kawasan Penang Malaysia. Mereka tiba di Medan dengan penerbangan Wings Air dari Penang, Kamis (15/3). Sebelumnya, 13 nelayan sudah dibebaskan pada awal Februari 2012. “Dengan demikian, tidak ada lagi nelayan asal Sumut yang ditahan di Malaysia. Seluruhnya berjumlah 94 orang sudah pulang ke kampung halaman masing-masing,” kata Kadis Kelautan dan Perikanan Sumut Zulkarnaen. Ke empat nelayan yang pulang ke kampung halamannya antara lain Adi Syahputra asal Langkat, Awaluddin dan Syawal Komal asal Batubara serta Amar Khan asal Deliserdang. Kadis Kelautan dan Perikanan Sumut Zulkarnaen saat menyambut kedatangan para

nelayan di Bandara Polonia Medan mengatakan, 94 nelayan asal Sumatera Utara yang sebelumnya ditahan di luar negeri sudah difasilitasi lebih kurang 12 kali agar mereka dibebaskan. Pihak Departemen Kelautan dan Perikanan dengan pejabat di Malaysia sudah menandatangani kesepahaman di bidang pelayaran, menyangkut keberadaan para nelayan kedua negara. “Kalau ada nelayan Indonesia masuk ke wilayah Malaysia, sebaiknya dihalau saja agar kembali ke Indonesia dan jangan ditangkap. Demikian juga nelayan Malaysia yang masuk wilayah Indonesia,” kata Zulkarnaen. Masalahnya, rambu-rambu batas wilayah kadang-kadang tidak jelas dan samar-samar, diharapkan tidak perlu menangkap dan menahan nelayan Sumut. Sementara ke empat nelayan yang bebas itu ditahan sejak Oktober 2011. (m32)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.