Waspada, Sabtu 11 Mei 2013

Page 2

WASPADA Demi Kebenaran Dan Keadilan

http://epaper.waspadamedan.com

Waspada/Arman Konadi

PLAFON ruang kelas Madrasah Ibtidaiyah Negeri Nurul Huda, di Johan Pahlawan, Aceh Barat rubuh setelah diterjang puting beliung, Jumat (10/5).

SABTU, Kliwon, 11 Mei 2013/1 Rajab 1434 H

z z No: 24219 * Tahun Ke-67

Pendiri : H. Mohd. Said (1905 - 1995) Hj. Ani Idrus (1918 - 1999) ISSN: 0215-3017

Terbit 20 Halaman (A1-12, B1-8,) z z Harga Eceran: Rp 2.500,-

Banjir Dan Rob Kepung Aceh Selatan

Puluhan Rumah Diterjang Puting Beliung Di Meulaboh

TAPAKTUAN (Waspada):Banjir dan gelombang pasang (rob) kembali mengepung Aceh Selatan, menyusul hujan lebat mengguyur kawasan itu sejak Jumat (10/5) dini hari hingga siang harinya. Tak ada korban jiwa dalam musibah itu, tetapi ribuan warga terpaksa mengungsi dan ratusan rumah warga terendam banjir dan gelombang pasang purnama. Banjir tersebut melanda hampir semua kecamatan di daerah penghasil pala tersebut, namun bencana terparah parah terdapat di kawasan Kecamatan Kluet Tengah, Sawang, Tapaktuan dan Kota Bahagia. Lanjut ke hal A2 kol 3

MEULABOH (Waspada): Puluhan rumah di Meulaboh, Aceh Barat, rusak diterjang angin puting beliung yang melanda kawasan itu, Kamis (9/5) malam sekira pukul 23:00.Tidak ada korban jiwa, namun kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah. Kabid Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Barat Dedek Risman mengatakan, rumah yang rusak berada di dua kecamatan yakni Johan Pahlawan dan Woyla Barat. Umumnya kerusakan terjadi pada bagian atap rumah karena tak kuat menahan kencangnya tiupan angin. “Itu baru data sementara yang kami terima. Kerusakan terjadi pada bagian atap,” kata Dedek Risman, Jumat (10/5). Menurut dia, sebelumnya kawasan di pesisir barat Aceh tersebut dilanda hujan deras dan tiupan angin kencang. Di saat yang sama, air laut juga sedang pasang sehingga banjir rob menggenangi desa yang lebih rendah dari permukaan laut seperti di Kecamatan Johan Pahlawan. “Kami masih melakukan pendataan sembari menunggu laporan dari kecamatan. Karena ada beberapa ruas jalan yang juga tertutup pohon yang tumbang,” kata Dedek. Hujan yang disertai tiupan angin kencang, kata Dedek, juga menumbangkan beberapa baliho dan fasilitas pendidikan di kota Meulaboh. Baliho yang tumbang Lanjut ke hal A2 kol 5

Harian Umum Nasional Terbit Sejak 11 Januari 1947

Barus Banjir, Ratusan Warga Mengungsi

Waspada/Zamzamy Surya

BARUS, Tapteng (Waspada): Ratusan warga yang menghuni 60 rumah di lingkungan Pasarbaru Kel. Padangmasiang, Kec. Barus, Tapteng, Jumat (10/5) siang, mengungsi di tempat aman akibat pemukiman mereka dilanda banjir. Sementara, ratusan siswa MAN (Madrasah Aliyah Negeri) Barus yang berdekatan dengan lintasan Aek (Sungai) Sirahar, dipulangkan. Informasi diperoleh Waspada dari warga Barus, Zuardi Simanullang, 55, via selulernya Jumat (10/5), banjir disebabkan jebolnya tanggul Aek Sirahar Senin lalu, dan hujan yang terus menerus sejak pagi hingga siang hari pada Jumat (10/5) Lanjut ke hal A2 kol 3

KONDISI banjir menggenangi rumah warga di Gampong Hilir Tapaktuan,Aceh Selatan, Jumat (10/5).

Anggota Brimob Dibunuh Mayat Tergeletak Di Jl. Sei Serayu

DPR: Densus 88 Belum Canggih

MEDAN (Waspada): Anggota Brimobda Sumut Brigadir Satu (Briptu) Robert Silaen, 35, ditemukan tewas dengan luka-luka di wajah dan kepalanya. Dia ditemukan warga tergeletak di Jl. Sei Serayu, Jumat (10/5) sekira pukul 03:00 dengan berpakaian dinas. Korban merupakan personel Subden 4C Brimobda Sumut. Sebelum ditemukan terbunuh, dia mendapat tugas piket di Mako Brimob Jl.. KH Wahid Hasyim, Medan. Jadwalnya berjaga mulai Kamis (9/5) pukul 17:00, dan berakhir Jumat (10/5) pukul 07:00. “Namun Jumat dinihari sekira pukul 02:30 yang bersangkutan izin keluar dengan alasan ingin membeli makanan ringan,” kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol. Heru Prakoso. Korban keluar dari Mako mengendarai sepeda motor berpakaian dinas lengkap, namun tidak membawa senjata api. Dia mengendarai sepeda motor Yamaha Jupiter warna kuning. Kemudian sekira pukul 03:20, rekan korban yang piket di Mako Brimob menerima telefon dari warga

berinisial HP. Si penelefon mengatakan melihat pria berpakaian Brimob tergeletak di pinggir Jl. Sei Serayu. “Dua anggota jaga kemudian mendatangi lokasi korban ditemukan. Saat itu korban tampak tergeletak dan didapati luka di kepala. Di bagian mulut korban ada beberapa gigi yang rompal dan rahang bawah patah. Ditemukan juga luka terbuka pada kepala bagian belakang. Dua rekan korban kemudian membawa jenazah korban ke RS Bhayangkara yang masih satu kompleks dengan Mako Brimob untuk divisum dan diautopsi,” kata Heru. Para pelaku pembunuhan diduga membawa kabur sepeda motor, dompet dan HP korban. Dari lokasi kejadian, Lanjut ke hal A2 kol 5

Presiden: Kekerasan Geng Kereta Meresahkan JAKARTA (Antara): Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menilai kekerasan yang dilakukan geng kereta terhadap dua wartawan di Makassar sudah meresahkan. “Kekerasan geng motor terhadap jurnalis di Makassar, Endi dan Harun, sungguh meresahkan. Saya percaya Polri mampu menuntaskan kasus ini,” tulis Presiden Yudhoyono pada akun jejaring sosialnya, @SBYudhoyono, Jumat (10/5). Endi, kontributor Trans TV, dan Harun wartawan Fajar TV, menjadi korban kebrutalan geng motor setelah dirampok dan ditikam pahanya, saat keduanya melintas di Jalan Urip Sumoharjo pukul 03.40, usai berkeliling mencari berita di beberapa kantor polisi. Endi mengaku, dia ber-

sama Harun berencana kembali ke kantornya, namun saat di pertigaan Urip Sumoharjo dan Masjid Raya berpapasan dengan geng motor yang langsung menghentikan mereka. Keduanya tidak dapat berbuat banyak karena kalah jumlah dengan para pemuda yang melengkapi diri dengan badik (senjata tradisional Sulsel), anak panah dan ketapel, serta senjata api rakitan. Aparat Polsekta Makassar yang mengetahui kejadian itu lalu bergegas ke tempat kejadian perkara, namun begitu tiba di sana polisi sudah tidak menemukan geng motor itu. K e t u a Pe r h i m p u n a n Jurnalistik Indonesia (PJI) Sulawesi Selatan Jumadi Mappanganro menyesalkan aksi vandal geng motor itu.

Antara

ISTERI mendiang Briptu Marisi RLP Silaen, duduk di samping foto suaminya di rumah duka, Medan, Sumut, Jumat (10/5).

Sekolah Bagai “Perahu” SETIAP anak pasti ingin belajar dengan nyaman saat takaan daerah di Jl. Brigjen Katamso Kec. Medan Maimon, di sekolah. Wajar saja, karena disitulah mereka mencari Kel.Sukaraja. Petaka itu bermula sejak sepuluh tahun yang ilmu untuk menggapai cita “setinggi langit”. Namun, apa lalu, saat sekolah ini dipindahkan dari lingkungan yang yang terjadi ketika banjir terjadi? Belajar harus terhenti, nyaman meskipun banyak warga tidak setuju. Tetapi, ruangan kelas terendam banjir sehingga buku-buku, alat- pemodal dan pemerintah bersikeras sehingga kedua alat tulis untuk belajarsekolah ini dipindahkan di mengajar, meja dan banglokasi sekarang. ku sekolah ikut terendam Sedangkan bekas seair. Akibatnya seluruh kolah itu telah menjadi fasilitas sekolah menjadi lahan bisnis, dibangun perusak dan sangat memprirumahaan dan pertokoan hatinkan. bagi kaum-kaum yang rela Ini adalah gambaran menjual pendidikan demi yang bisa dilihat dari SD sejumlah uang. Kedua Negeri 067092 dan 067088 sekolah itu terletak di yang dibangun dua lantai tengah-tengah pemukiterletak di Jl. Br igjen man padat penduduk di Katamso, Gg. Merdeka, gang-gang sempit pinggiLingk. VIII, Kec. Medan ran Sungai Deli yang menMaimun, Kel. Sei Mati, Mejadi langganan banjir. dan. Sekolah ini bagaikan Karena sering menjadi “perahu” karena menjadi langganan banjir, SD Negelangganan banjir akibat ri 067088 dipindahkan hujan dan luapan Sungai oleh pemerintah ke temDeli. pat yang lebih layak ke Jl. Waspada/Ismanto Ismail Dulu sekolah ini ter- KURSI dan meja pelajar SDN No.067092 sudah tidak layak Brigjen Katamso, Gg Balai letak di pinggir jalan raya, untuk dipergunakan melakukan kegiatan pelajar mengajar dekat dengan perpus- di sekolah tersebut. Lanjut ke hal A2 kol 6

I’tibar Yaman

CANDI Mendut didirikan oleh Raja Indra seorang raja pertama dari trah Dinasti Syailendra pda 824 M, ini artinya Candi Mendut dibangun lebih awal dari Candi Borobudur yang didirikan oleh Raja Samaratungga, Wangsa Syailendra pada 850 M. Candi Mendut terletak di desa Mendut Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, sekitar 8 km sebelum Candi Borobudur. Tinggi Candi Mendut 26,4 meter,

SAWANG (Waspada): Tiga dari dua pria bersenjata api menculik Syarifuddin, 45, seorang warga Gampong Punteuet, Kec. Sawang, Aceh Utara, Jumat (10/5) pagi. Korban bersama uang tunai Rp19 juta dibawa pelaku. Informasi dihimpun, tiga pria bersebo ini masuk melalui jendela rumah, sekitar pukul 04:00. Satu pria masuk ke dalam kamar menggunakan senjata api laras panjang, dua lagi mengobrak-abrik barang milik korban di ruang tamu. Yang sempat dilihat istri korban, satu di antaranya dua di ruang tamu menggunakan senjata laras pendek. “Setelah masuk ke dalam, langsung mengobrak-abrik isi dalam rumah. Mereka

Lanjut ke hal A2 kol 6

Lanjut ke hal A2 kol 4

Oleh: H. Ameer Hamzah Saking indah dan suburnya negeri ini, ada ahli sejarah dan ahli tafsir yang berpendapat. Inilah surga tempat Adam dan Hawa sebelum memakan buah Khuldi. YAMAN adalah negeri tua, indah dan bersejarah. Di negeri ini, anak keturunan Adam berkembang biak. Salah satu kerajaan yang pernah berdiri megah di Yaman adalah Kerajaan Saba. Kerajaan ini pernah dipimpin oleh seorang ratu yang arif yakni Putri Balkis yang kemudian dipersunting Nabi Sulaiman As dari Palestina. Zaman ini adalah zaman yang paling masyhur. Allah memuji negeri ini dalam Alquran. Sesungguhnya bagi kaum Saba’ ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (kepada mereka dikatakan): “Makanlah olehmu dari rezeki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan Lanjut ke hal A2 kol 2

Candi Mendut

yang semestinya bisa digali dari para terduga teroris tersebut. Ia juga menegaskan, langkah tembak di tempat pada para terduga teroris sebaiknya dilakukan bertahap dan dimulai dari pelumpuhan. Tembak mati, kata dia, menjadi sah dilakukan jika situasinya benar-benar mengancam. “Harusnya bisa lebih canggih. Misalnya teroris ada 30, yang mati dua, sisanya bisa ditangkap, dilumpuhkan saja. Kalau begitu kan jadi bisa ngorek-ngorek informasi lebih banyak,” ujarnya. Diberitakan sebelumnya, tim forensik RS Polri Jakarta Timur tengah melakukan otopsi terhadap tujuh jenazah terduga teroris. Mereka tewas dalam serangkaian penggerebekan di beragam lokasi yang serentak dilakukan Lanjut ke hal A2 kol 3

Pembagian BDB Diskriminatif, DPRD D.Serdang Lapor Ke Depdagri LUBUKPAKAM (Waspada): Pembagian dana BDB (Bantuan Daerah Bawahan) Tahun Anggaran 2013 untuk 33 kabupaten/kota di Sumut yang dinilai diskriminatif, dikonsultasikan DPRD Deliserdang ke Depdagri melalui Dirjen Keuangan. “Saya sedang di Jakarta dan akan mengkonsultasikan ketidakadilan pembagian DBD di Sumut”, tegas Wakil Ketua DPRD Deliserdang H Wagirin Arman,S.Sos melalui telepon selularnya, Rabu (8/5). H Wagirin yang juga pimpinan Panitia Anggaran menegaskan apa yang dilakukan Pemprovsu dalam pembagian dana BDB sangat melukai perasaan warga masyarakat di kabupaten/kota di Sumut yang mendapat porsi sangat

Satpam KKA Diculik Rp19 Juta Raib

HISTORY

Al Bayan

JAKARTA (Waspada): Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri (Densus 88) dinilai belum menjalankan tugasnya dengan baik dalam hal penanganan ancaman dan aksi terorisme. Salah satu faktornya adalah kebiasaan Densus 88 yang sering menembak mati para terduga yang belum terbukti keterlibatannya dalam jaringan teroris dengan memberondongkan peluru. “Soal teroris, ini bukti Densus belum canggih,” kata Wakil Ketua Komisi III DPR, Tjatur Sapto Edy, saat dihubungi Jumat (10/5). Politisi Partai Amanat Nasional ini menyampaikan, langkah Densus 88 yang sering menembak mati di tempat para terduga teroris juga memberikan kerugian tersendiri untuk proses penyidikan. Pasalnya, Mabes Polri akan kehilangan sumber informasi

tidak wajar. Seharusnya, kata begawan politik Partai Golkar itu, dalam pembagian DBD, Pemprovsu tidak boleh diskriminatif melainkan harus mencerminkan rasa keadilan dan kepatutan serta mengacu kepada peraturan dan perundang-undangan. ‘’Sangat aneh, Pemkab Deliserdang yang pada Tahun 2012 mendapat alokasi BDB sebesar Rp 59 miliar lebih, namun untuk Tahun 2013 hanya mendapat porsi Rp 14,4 mil iar l e b i h. Se m e nta ra beberapa kabupaten/kota lain di Sumut memperoleh BDB sangat signifikan,’’ kata Wagirin dan member contoh Kab. Asahan mendapat Rp 425 miliar Lanjut ke hal A2 kol 1

Ada-ada Saja

Lepas Dari Polisi, Masuk Mulut Buaya

Waspada/Surya Efendi

BEBERAPA warga menunjukkan ular phyton (ular sawah) sepanjang hampir 5 meter yang ditemukan dan ditangkap warga dari dalam parit Jl. Pahlawan Gang Lumumba, Kec. Medan Perjuangan, Jumat (10/5) sore.

Bocah 6 Tahun Temukan Pyton 6 Meter MEDAN (Waspada): Seorang bocah berusia 6 tahun bernama Ica kaget ketika menemukan ular Pyton di dalam Lanjut ke hal A2 kol 2

LEPAS dari tangkapan polisi, pria ini dilumpuhkan buaya setelah sempat buron dari kejaran petugas hukum. Kantor Sheriff Pinellas County, Amerika Serikat mengatakan polisi awalnya menghentikan seorang

Lanjut ke hal A2 kol 5

Serampang - Ular cari kawan di Medan - He.... he....he....


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.