Waspada, Rabu 8 Agustus 2012

Page 19

Opini

WASPADA Rabu 8 Agustus 2012

“Witir 2 Salam Dan “Subhana Malikil Makbud”, Mana Dalilnya ?. (Menanggapi Ust. H.Imran Hsb, MUI, Ust. Ahmad Sabbam R.MA, Ust. Rusman Hsb). Apa dalilnya shalat Taraweh 2,2,2,2,3 rakaat demikian ditanyakan oleh ust. Drs. H.Hamdan Yazid MA (Waspada tgl 23-7-2012), kemudian pernyataan MUI : “Tidak Perlu Fatwa Dalam Masaalah Ini” (Waspada 24-7-2012). Kemudian pernyataan ust. Ahmad Sabbam R. MA yang menyatakan: tidak perlu dipersoalkan rakaat Taraweh, karena ini masaalah furu’iyah (Waspada 31-7-2012) dan kemudian komentar sdr Rusman Hsb (Waspada 31-7-2012) yang menolak tulisan saya: pembatasan 11 rakaat shalat taraweh (Waspada 20 Juli 2012). Untuk semua itu, melalui Hadis ini, saya kemukakan bahan untuk pertimbangan sebagai argumentasi. Bersama ini saya tuturkan Hadis-Hadis sebagai rujukan : 1. H.R Muslim 712 : Dari Abu Salamah bin ‘Abdur Rahman RA, dia bertanya pada Aisyah RA, katanya : “Bagaimana caranya Nabi SAW shalat (malam) bulan Ramadhan ? Jawab Aisyah RA : “Beliau shalat tidak lebih dari 11 rakaat, baik dalam bulan Ramadhan maupun lainnya, (4,4,3).......”. 2. H.R Muslim 711 : Dari Urwah RA, katanya “Aisyah RA mengabarkan kepadanya bahwa Rasulullah SAW shalat malam 13 rakaat termasuk di dalamnya 2 rakaat shalat fajar” (11 rakaat + 2 rakaat). 3. H.R Muslim 726 : Dari Ibnu Umar RA, katanya Rasulullah SAW bersabda : “Shalat malam itu dua-dua rakaat ........ dst”. 4. H.R Muslim 738 : Dari Kuraib, Maula Ibnu ‘Abbas RA, katanya Ibnu ‘Abbas bercerita padanya : “............... Mula-mula beliau (Nabi SAW) shalat dua rakaat, kemudian 2 rakaat, kemudian 2 rakaat, kemudian 2 rakaat, kemudian 2 rakaat, kemudian 2 rakaat dan kemudian witir 1 rakaat”. Bila dikatakan shalat malam (taraweh) Nabi SAW dibulan Ramadhan, tidak lebih dari 11 rakaat, hal itu bukan saya yang mengatakan, tapi isteri Nabi SAW yaitu Aisyah RA yang mendampinginya dimalam hari dan diriwayatkan oleh H.R Muslim (H.R Muslim 712) yang shahih bobotnya. Apakah ust. Rusman Hsb membantah Aisyah RA ? Kalaupun Anda katakan ada Hadis lain, sangat disayangkan, Anda tidak kemukakan Hadis itu, agar dapat langsung dibaca dan dibahas, (pertanda anda tidak jujur mengenai Hadis yang ada itu (minimal 1 Hadis). Adanya Hadis yang menyatakan Nabi SAW pernah mengerjakan 20 rakaat, Hadis itu cacat (lemah, palsu), karena adanya rawi Abu Syaibah Ibrahim Bin Ustman (dikemukakan Imam Suyuthi dalam al-Hawi lil Fatwa II : 73). Kemudian dalam kitab at-Taqrib Ibnu Hajar menyebut rawi ini sebagai matrukul Hadis (hadis yang ditinggalkan). Kemudian adalah tidak benar Umar RA mengamalkan 20 rakaat, terbukti dari H.R Malik-al Muwatha-tha’ I : 137-138 : Dari Muhammad bin Yusuf dari asSaaib bin Yazid bahwasanya ia berkata : “Umar RA memerintkan Ubay bin Ka’ab dan Tamim ad Daary meng-imami orang-orang dengan 11 rakaat ........ dst”. Adapun Hadis yang lain yang diriwayatkan Malik I : 138 dalam kitab ‘alMa’rifah RA tidak dapat digunakan sebagai rujukan karena disebutkan Yazid bin Rummah sebagai sanad tidak bertemu Umar RA (dikuatkan oleh Imam Nawawi dalam ‘al Majmu’ IV : 33 ia mengatakan Hadis ini Mursal). Kemudian mengenai masaalah shalat Taraweh 2,2,2,2 rakaat dalilnya : H.R Muslim 726 (no.3) di atas. Jadi tidak ada masaalah mengenai 2 rakaat salam. Yang menjadi masaalah : 1. Apa dalilnya (Hadisnya) baca “Subhana Malikil makbud, subhana malikil maujud dst”, setiap selesai 2 rakaat salam dan dibaca keras ? 2. Kalau 23 rakaat yang diikut (dikerjakan) dimana yang kualitasnya Hadisnya lemah atau palsu menjadi pertanyaan, di sana tidak ada tuntunan baca “subhana malikil makbud” dibaca keras-keras? Bila ikut Makkah/Madinah, juga tidak dibaca doa itu dan juga Bismillahnya sebelum baca fatihah : baca sir. 3. Witir 3 dengan 2 salam, mana dalilnya ? Yang ada 3 rakaat 1 salam. 4. 11 Rakaat Hadisnya shahih dan dari Aisyah RA. Dan yang melakukan 23 rakaat itu hasil ijtihad ulama. Apa alasannya ulama harus ber-ijtihad untuk shalat taraweh yang sudah ada petunjuk Nabi SAW 11 rakaat ? 5. Mana didulukan hasil amalan Nabi SAW atau hasil ijtihad ulama ? 6. Nabi SAW mengatakan : ”Ikut Alquran dan Sunnah ku, kamu akan selamat”. Mekah, Medinah diikut bila sesuai Alquran dan Sunnah. 7. Meyakini semua benar, itu bukan ajaran Islam karena Islam, tidak berpihak pada nafsu dan kepentingan, tapi berpihak pada wahyu yang diwahyukan (Alquran dan Hadis shahih). 8. Anggapan memperbanyak rakaat shalat taraweh dengan harapan banyak pahalanya, ini sudah menyimpang dari niat. Niat kita yaitu : shalat karena mengerjakan perintahnya dan mengharap ridha-Nya. Medan dr Arifin S. Siregar

Surat Terbuka Untuk PWM Sumut Assalamualaikum Wr.Wb. Saya terlebih dahulu memohon maaf apabila surat terbuka ini mengganggu kekhusukan ibadah Ramadhan dan kegiatan spritual lainnya. Sebagai warga keluarga besar Muhammadiyah, saya merasa sangat gembira dan senang ketika menyaksikan pelantikan siswa baru SMA Plus Muhammadiyah Medan Sabtu, 30 Juli 2012 yang dihadiri oleh Bapak Wali Kota Medan. Kegembiraan ini tidak lain bahwa PWM Sumut telah berani mengambil alih tanggungjawab dan manajemen pengelolaan SMA Plus Muhammadiyah Medan. Apalagi pada waktu itu diumumkan secara gempita bahwa Kepala Sekolah dijabat oleh Saudara Suheri Harahap, MSi yang mantan sekretaris KNPI Sumut, Dewan Penyantun Sekolah yang diketuai oleh Saudara Kamaluddin Harahap, MSi. Namun kegembiraan hati kami tidak berlangsung lama karena ternodai oleh beberapa hal sebagai berikut : 1. Aksi penebangan pohon pelindung yang ada di halaman sekolah, yang menurut kami kurang tepat. 2. Siswa/i SMA Plus Muhammadiyah Medan menurut amatan kami lebih banyak terlambat makan daripada mendapat menu yang memadai, sebagaimana pengalaman putra-putra kami diawal berdirinya sekolah. 3. Menurut informasi yang digulirkan Kepala Sekolah bahwa SMA Plus Muhammadiyah mendapat bantuan sosial APBD Sumut Tahun Anggaran 2011 sebesar Rp300 Juta, dan anggaran tersebut telah habis dipergunakan untuk biaya makanan siswa. Lalu mengapa anak-anak selalu tidak makan sesuai waktunya? Kemana fungsi dewan penyantun? Mohonlah hal ini dilakukan audit internal sebelum jejak aliran dananya raib. Apalagi banyak jenis bantuan lain lagi yang masuk ke sekolah kita. Saya sebagai orang yang berdomisili dekat dengan lokasi sekolah, terkagumkagum melihat keberhasilan saudara Suheri Harahap membuka TK Baiturrahman yang tidak jauh dari lokasi SMA Plus Muhammadiyah Medan, tetapi mengherankan bagi saya bahwa banyak barang-barang yang saya tahu merupakan barang inventaris sekolah SMA Plus Muhammadiyah terlihat berada di TK Baiturrahman? Ada apa ini? Dari uraian saya di atas, mohonlah kepada PWM Sumut untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja kepala sekolah, karena Agama Islam mengajarkan bahwa sesuatu urusan yang diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah kehancurannya. Surat terbuka ini saya lakukan karena kami masyarakat Muhammadiyah Sumut merindukan sosok kepemimpinan Alm. ND Pane, Buya Latief Rousdy dan tokoh-tokoh Muhammadiyah lainnya yang ramah, familiar, Islami, tawadlu dan egaliter, tanpa mengenal tempat dan waktu senantiasa menyahuti keluh kesah warga perserikatan. Demikian surat terbuka ini semoga menjadi muhasabah bagi semua pihak yang diberi amanah mengelola amal usaha Muhammadiyah. Wassalam, Heppy Viverismen Mantan Aktivis IPM Sumut/Wali Murid

B5

Wakaf Untuk Kemaslahatan Umat “

Salah satu kekuatan ekonomi umat adalah berasal dari wakaf. Karena sumbernya yang tak terbatas, bisa dari siapa saja dan dalam bentuk apa saja, dari orang-orang yang mengikhlaskan harta bendanya menjadi harta wakaf. Harta wakaf ini tentunya memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi usaha produktif demi kemaslahatan umat. Misalnya membangun rumah sakit untuk fasilitas berobat yang representatif dan berbiaya murah, ataupun untuk dunia pendidikan yang bermutu juga berbiaya murah bahkan gratis. Sayangnya, potensi wakaf yang sangat besar itu belum secara optimal dimanfaatkan. Malah selama ini yang banyak difahami, wakaf selalu saja berbentuk masjid atau tanah pekuburan. Konsep wakaf ini bahkan telah lebih awal diadopsi di negara-negara Barat dengan nama foundation. Lembaga ini berjalan lebih kurang sama dengan konsep wakaf di dalam Islam, di mana dana dari masyarakat yang menyumbang digunakan untuk kegiatan-kegiatan sosial yang tidak berorientasi pada keuntungan. Di Johor Bahru, Malaysia, ada sebuah lembaga wakaf yang diberinama Wakaf An-Nur yang mengelola dana wakaf umat dengan membangun sebuah rumah sakit murah. Di sana berbagai pasien dari agama, etnis dan suku bangsa dapat berobat dengan harga murah. Untuk mengetahui lebih jauh tentang bagaimana dana wakaf ini dikelola, berikut petikan wawancara wartawan Waspada Dedi Sahputra (DS) dengan Mohd.Nazaruddin Bin Ali (MN), selaku Deputy Manager Waqaf An-Nur Corporation Berhad di Pasir Gudang, Johor Bahru, Malaysia menjelang Ramadhan kemarin.Wawancara ditulis dengan menggunakan tafsir bahasa Malaysia ke bahasa Indonesia. DS: Apa sebenarnya Waqaf AnNur ini ncek? MN: Ini adalah suatu lembaga yang mengelola dana wakaf umat untuk digunakan bagi sebesar-besarnya kemanfaatannya bagi umat. DS: Apa saja yang dilakukan dengan uang wakaf tersebut? MN: Yang pertama kita membangun rumah sakit wakaf berbiaya murah yang memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat secara murah. Kita mengawalinya dengan membangun klinik wakaf, sampai akhirnya kita bisa mendirikan sebuah rumah sakit di Pasir Gudang Johor Bahru. Saat inipun kita masih memiliki sebanyak 17 klinik kesehatan yang melayani pengobatan murah untuk masyarakat. Klinik-klinik tersebut menyebar ke berbagai daerah di Malaysia.

DS: Bisa diceritakan bagaimana sampai berdiri rumah sakit wakaf ini? MN: Ini berawal dari adanya Johor Corporation (JCorp), yaitu suatu lembaga yang didukung oleh kerajaan di negara bagian Malaysia ini yang mendorong pengelolaan wakaf untuk digunakan bagi kemaslahatan umat. Lembaga ini juga yang memback-up dana dalam operasionalisasi rumah sakit wakaf ini. Dalam prakteknya, JCorp telah bergerak di berbagai bidang seperti perkebunan, perhubungan dan lain sebagainya. Beberapa anak perusahaan JCorp telah pula menjadi pewakif untuk rumah sakit wakaf ini. Dari dana tersebutlah, kita mengelola rumah sakit ini. Awalnya rumah sakit ini hanya sebuah klinik, tetapi kemudian sekarang atau tepatnya sejak tahun 2006 telah menjadi rumah sakit yang, saat ini sampai pada tahap melayani jenis penyakit ringan. Dalam operasional-

Dalam operasionalnya, setiap bulan rumah sakit wakaf ini menghabiskan sekira 100 ribu ringgit Malaysia, dan 65 persen dari jumlah itu merupakan dana wakaf

nya, setiap bulan rumah sakit ini menghabiskan sekira 100 ribu ringgit Malaysia, dan 65 persen dari jumlah itu merupakan dana wakaf khususnya dari JCorp. Karena rumah sakit hanya menghasilkan sebanyak 35 persen saja, yang bersumber dari dana perobatan pasien. DS: Kalau ada pasien dengan penyakit keras, bagaimana rumah sakit ini menanganinya? MN: Kalau ada pasien setelah didiagnosa ternyata menderita penyakit keras seperti jantung dan sebagainya, maka akan kita rujuk ke rumah sakit umum yang memiliki peralatan medis yang lebih lengkap. Karena memang di rumah sakit ini belum bisa menangani jenis penyakit berat seperti itu. DS: Apa ada rencana melengkapi fasilitas rumah sakit ini? MN: Kita memang mendapat banyak masukkan untuk mengelola rumah sakit dengan fasilitas yang lebih lengkap, utamanya pelayanan dokter spesialis. Langkah awal kita merencanakan layanan spesialis untuk anakanak. Sudah dalam tahap perencanaan. DS: Berapa Biaya berobat di rumah sakit ini? MN: Rata-rata orang yang datang berobat hanya dikenakan biaya 5 ringgit Malaysia (dengan kurs sekitar Rp3000 per 1 ringgit) untuk semua jenis penyakit yang dideritanya dan itu sudah termasuk obat. Itupun kalau pasien yang datang punya uang, kalaupun tidak punya uang, silahkan saja untuk tetap berobat. Karena memang rumah sakit ini didirikan untuk memberi manfaat kepada umat, khususnya orang miskin. Untuk cuci darah (dialisis) dikenakan biaya 90 ringgit Malaysia, dan ini jumlah yang relatif murah jika dibandingkan dengan dialisis di rumah sakit umum. Bagi pasien yang tidak

memiliki uang cukup, bisa mengajukan keringanan dan kita bisa meneruskannya ke majelis agama di sini. Karena ada dana disediakan sebesar 50 ringgit Malaysia bagi pasien yang tidak mampu, jadi dia hanya membayar sebesar 40 ringgit saja. Kalaupun uang sebesar 40 ringgit itu tidak mampu dibayar, si pasien tetap bisa mencucikan darahnya di rumah sakit ini. DS: Bagaimana mengumpulkan dana wakaf umat? MN: Yang pertama, kita memiliki tabung-tabung wakaf di berbagai titik seperti di masjid-masjid dan di berbagai tempat lainnya. Gunanya adalah fasilitas bagi orang yang ingin berwakaf melalui tabung tersebut. Selanjutnya ada juga wakaf tunai dari pewakif tertentu, juga ada wakaf saham. Di samping itu, ada pewakif tetap yang merupakan perusahaan-perusahaan tertentu, utamanya perusahaan yang berada di bawah JCorp yang menjadi pewakaf besar bagi Badan Wakaf An-Nur ini. DS: Apa Kendala dalam menjalankan wakaf ini? MN: Selama ini kita didukung penuh oleh JCorp dalam operasionalisasinya. Selain itu wakaf umat juga terus mengalir, karena memang potensi wakaf itu cukup tinggi. Mudah-mudahan kalau ada kendala yang muncul bisa diatasi dengan baik sehingga badan wakaf ini bisa terus eksis dalam menjalankan misinya untuk memberi manfaat bagi umat dengan memberikan pelayanan kesehatan secara maksimal dan berbiaya murah. DS: Menurut Anda, apa mungkin wakaf seperti ini dibuat di Indonesia, di Medan tepatnya? MN: Saya kira sudah ada badan wakaf di Jakarta atau di mana itu di Indonesia, tepatnya saya tak pasti. Di Medan pun mungkin saja wakaf dikelola dengan baik, apalagi potensi wakaf itu saya kira cukup besar.

Fenomena Atheisme & Komunisme Di Indonesia Oleh Khairil Miswar … indikasi akan adanya sebuah gerakan untuk menghidupkan kembali faham atheisme dan komunisme di Indonesia.

I

stilah atheisme berasal dari Bahasa Yunani (atheos), yang secara peyoratif digunakan merujuk pada siapapun yang kepercayaannya bertentangan dengan agama/kepercayaan yang sudah mapan di lingkungannya. Dengan menyebarnya pemikiran bebas, skeptisisme ilmiah, dan kritik terhadap agama, istilah atheis mulai dispesifikasi merujuk kepada mereka yang tidak percaya kepada Tuhan. Orang yang pertama kali mengaku sebagai atheis muncul pada abad ke-18. Komunisme adalah salah satu ideologi di dunia. Penganut faham ini berasal dari Manifest der Kommunistischen yang ditulis Karl Marx dan Friedrich Engels, sebuah manuskrip politik yang pertama kali diterbitkan pada 21 Februari 1848. Teori mengenai komunis sebuah analisis pendekatan kepada perjuangan kelas (sejarah dan masa kini) dan ekonomi kesejahteraan yang kemudian pernah menjadi salah satu gerakan yang paling berpengaruh dalam dunia politik. Komunisme pada awal kelahiran adalah sebuah koreksi terhadap faham kapitalisme di awal abad ke-19an—dalam suasana yang menganggap bahwa kaum buruh dan pekerja tani hanyalah bagian dari produksi dan yang lebih mementingkan kesejahteraan ekonomi. Tetapi, dalam perkembanganya, muncul beberapa faksi internal dalam komunisme antara penganut komunis teori dengan komunis revolusioner yang masing-masing mempunyai cara perjuangannya berbeda. Tumbuhnya gerakan kaum sosialis dan komunisme di Indonesia menurut Miriam Budiharjo diawali dengan kehadiran sosok bernama Hendrik JFM Sneevliet yang bergabung dengan serikat buruh di Semarang. Sneevliet adalah seorang sosialis dari Belanda yang mendirikan ISDV (Indische Sociaal Democratische Vereniging) pada tahun 1914. Pada 23 Mei 1920, ISDV diubah menjadi Partai Komunis Hindia dan seterusnya, bulan Desember berubah nama lagi menjadi PKI (Partai Komunis Indonesia), Dalam melakukan perjuangan kemerdekaan PKI semakin mengambil garis radikal. Hal ini tampak dalam berbagi tindakan pemogokan dan pemberontakan yang merusak aset negara dan mengakibatkan pertumpahan darah. Dalam kondisi ekonomi bangsa Indonesia yang tidak menentu, pada bulan Mei 1923 PKI mendukung demonstrasi dan pemogokan pegawai kereta api. Setelah Indonesia merdeka,

PKI yang dipimpin oleh Muso melakukan pemberontakan pada tahun 1948 dengan maksud meruntuhkan Indonesia yang berfaham Pancasila dan ingin diganti dengan ajaran Komunis. Pernyataan Mahfud MD Lagi-lagi Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD mengeluarkan pernyataan menggemparkan khususnya bagi kalangan umat beragama dengan dibolehkannya atheis dan komunis hidup di Indonesia. Alasan Mahfud bahwa pelarangan atheis dan komunis di Indonesia merupakan pelanggaran HAM (Arrahmah.com,11/07/ 12). Pernyataan Mahfud MD ini langsung mendapat tanggapan serius dari Bedjo Untung, mantan anggota Ikatan Pemuda Pelajar Indonesia (IPPI) yang merupakan organisasi underbow Partai Kumunis Indonesia (PKI). Dalam pernyataannya di Arrahmah.com (11/07), Bedjo mengatakan bahwa tidak perlunya pencantuman agama di KTP karena menurut Bedjo di negaranegara maju tidak ada pencantuman agama di KTP. Dalam hal ini penulis sepakat seperti yang dikatakan oleh Alfian Tanjung bahwa pernyataan Bedjo merupakan indikasi akan adanya sebuah gerakan untuk menghidupkan kembali faham atheisme dan komunisme di Indonesia. Menurut penulis, pernyataan yang diungkapkan oleh Mahfud MD sangat berbahaya dan dapat membangkitkan gairah serta semangat antek-antek komunis di Indonesia untuk kembali mengembangkan faham sesat mereka di Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Dalam pernyataannya Mahfud menyatakan bahwa orang-orang komunis boleh hidup di Indonesia tetapi tidak boleh mempengaruhi orang-orang yang beragama. Menurut penulis pernyataan ini sangat kontra produktif. Tidak mungkin suatu aliran atau faham bersikap statis tanpa melakukan upaya-upaya mengembangkan fahamnya tersebut. Alasan Mahfud MD bahwa melarang komunis itu melanggar HAM, menurut penulis adalah pernyataan

yang sangat tidak relevan dengan aturan yang sudah berlaku di Indonesia. Hal ini sebagaimana diungkap oleh Alfian Tanjung (Arrahmah.com) bahwa ideologi komunis maupun atheis bertentangan secara konstitusi dan tidak bisa eksis di Indonesia karena di negeri ini masih memiliki TAP MPRS No 25 Tahun 1966 dan UU No 27 tahun 1999 yang menjadi landasan konstitusi tentang larangan komunis dan atheis di Indonesia. Lagi pula faham atheis – komunis sudah pernah eksis di Indonesia sejak awal-awal kemerdekaan sampai dengan terjadinya tragedi berdarah tahun 1965. Ketika mereka masih diberi kebebasan untuk hidup di Indonesia, mereka malah mendalangi aksi pembantaian terhadap para Jenderal di Indonesia melalui Gerakan 30 Septembernya. Meskipun dalam berbagai literatur lain seperti yang disebutkan oleh James Luhulima dalam bukunya “Menyingkap Dua Hari Tergelap di Tahun 1965 (2006) bahwa ada kemungkinan bahwa PKI bukan dalang Gerakan 30 September dan adanya masalah internal dalam tubuh Angkatan Darat waktu itu tidaklah menjadi dalil bahwa faham komunis boleh berkembang di Indonesia. Bukan tidak mungkin bahwa pernyataan Mahfud MD akan memberi udara baru bagi mereka (eks komunis) untuk kembali eksis di Indonesia dan mengulang kejayaannya seperti masa lalu. Bahaya Atheisme – Komunisme Atheisme sebagai faham anti Tuhan merupakan faham yang sangat berbahaya bagi umat beragama, khususnya umat Muslim. Pada prinsipnya idiologi atheis – komunis meskipun dalam kehidupannya mereka tidak percaya kepada eksistensi Tuhan tapi pada kenyataannya sebagaimana disebutkan oleh Nurcholis Madjid dalam bukunya Islam Doktrin dan Peradaban (2000) bahwa kaum atheis secara tidak langsung telah mengkultuskan pemimpin-pemimpin mereka (baca: pemimpin komunis) sebagai orang-orang suci yang kedudukannya disetarakan dengan Tuhan. Mereka (kaum komunis) juga telah menjadikan faham (idiologi) mereka sebagai keyakinan dan agama baru untuk

mereka anut dalam kehidupannya. Dalam Islam sendiri pembicaraan tentang faham atheis ini sudah disinggung oleh Alquran dalam surat Al Jasiyah ayat 24. Dalam literatur Islam kaum atheis disebut dengan Al – Dahriyun yaitu orang-orang yang memuja zaman (Madjid, 2000). Jika seseorang tidak percaya kepada eksistensi Tuhan tentu akan melahirkan konsekuensi bahwa mereka juga tidak percaya kepada janji dan ancaman Tuhan. Dengan sendirinya faham atheis – komunis akan menjadikan penganutnya sebagai seorang pribadi yang bebas tanpat terikat dengan apapun. Tidak ada yang mereka takuti, kecuali terhadap pemimpin mereka yang telah mereka kultuskan. Orang atheis tidak percaya kepada hidup setelah mati, hal ini merupakan konsekuensi logis karena mereka tidak percaya kepada Tuhan, tentunya segala sesuatu yang berhubungan dengan janji, ancaman, pahala dan dosa akan mereka tolak mentah-mentah. Sehingga pada kondisi tertentu (sesuai keyakinannya) mereka bisa melakukan apa saja yang mereka kehendaki tanpa harus merasa takut kepada ancaman Tuhan. Jika faham ini (baca: atheis) dibiarkan berkembang di Indonesia yakinlah suatu saat mereka akan melakukan propaganda yang mengandalkan logika berfikir untuk menjerumuskan orang beragama (beriman) kepada kesesatan yang mereka bawa. Mereka akan membuat isu-isu yang dibungkus dengan logika murahan agar orang beragama meninggalkan agamanya. Mereka juga akan mengembangkan fahamnya bahwa dengan beragama akan membuat orang malas sebagaimana dikampanyekan oleh pemimpin-pemimpin komunis seperti di Korea Utara dan China. Solusi Menghadapi Atheisme – Komunisme Sebagai umat beragama khususnya umat Muslim kita dituntut untut tetap konsisten dengan ajaran Islam dan tidak terpengaruh dengan faham sesat yang dibawa komunis. Anak-anak usia remaja harus diberi pengetahuan komprehensif tentang agama sehingga mereka tidak mudah terpengaruh doktrin komunis. Ada orang yang menganut faham komunis hanya karena merasa kecewa terhadap agama yang menurutnya tidak membawa perubahan apa-apa dalam kehidupannya. Pemikiran seperti ini lahir karena dangkalnya pengetahuan mereka terhadap agama yang dianutnya. Akhirnya hanya kepada Allah kita kembali, semoga saja pernyataan Mahfud MD tidak menjadi bumerang bagi umat beragama. Wallahul Musta’an. Penulis adalah Pemerhati Madrasah Sosial Tinggal Di Bireuen, Aceh.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.