Waspada, Rabu 5 Oktober 2011

Page 24

Aceh

B10

WASPADA Rabu 5 Oktober 2011

Pansus RUU Penanganan Konflik Sosial Cari Masukan Ke Aceh

Tawuran, 4 Pelajar SMA Di Banda Aceh Diamankan BANDA ACEH (Waspada) : Empat pelajar diamankan polisi setelah terlibat tawuran di kawasan Lampineung, Banda Aceh, Selasa (4/10) siang. Keempatnya yang disembunyikan identitasnya itu dianggap memicu tawuran puluhan pelajar SMAN 4 Lampineneng dengan pelajar SMAN 8. “Sudah 4 diamankan sementara,” kata Kasat Intel Polresta Banda Aceh Kompol Driharto. Driharto menyebutkan, akibat tawuran sejumlah pelajar mengalami luka-luka. Sejauh ini polisi masih mengusut penyebab tawuran terjadi. Tawuran di latarbelakangi sebuah kalimat di dinding SMAN 4 yang dianggap menghina SMAN 8, sehingga memancing emosi siswa SMAN 8. Mereka langsung menghujani SMAN 4 dengan batu, lokasi sekolah ini bersebelahan. Kepala SMUN 8 A Gani Yahya mengatakan, dirinya tidak tahu kejadian tersebut. Karena pihaknya sedang ada rapat di luar sekolah. Sementara dari pihak sekolah SMUN 4 juga tidak tahu perihal yang terjadi dengan siswanya. Amer Hamzah, warga Banda Aceh menilai tawuran adalah bukti kegagalan pembinaan akhlak di sekolah dan di rumah tangga. (b08/b05/cb01)

Calhaj Kloter Tiga Berangkat

Jamaah Haji Meninggal Dunia Akan Dikembalikan ONH BANDA ACEH (Waspada) : Calon jamaah haji kloter tiga asal Aceh Utara, Selasa (4/10) siang berangkat ke Tanah Suci, namun pelepasan dilakukan Kepala Dinas Syariat Islam Aceh Utara tanpa dihadiri bupati dan wakil bupati. Kepala Dinas Syariat Islam Aceh Utara, Abdul Wahab Mahmudy mengatakan, ada dua jamaah haji Aceh Utara yang tidak bisa mengikuti ibadah haji karena telah meninggal dunia. Kedua jamaah haji tersebut Abdul Manaf Bin Usman, 65 asal Seuneudon, meninggal pada 26 September 2011, dan Fatimah, 59, asal Langkahan, meninggal 2 Oktober 2011. Jumlah calhaj asal Aceh Utara sebanyak 325 orang, dengan jumlah lakilaki 143 orang dan perempuan 182 orang. Menurut Abdul Wahab, alasan bupati dan wakil bupati tidak hadir karena ada keperluan yang tidak bisa ditinggalkan. Kanwil Kemenag Aceh HA Rahman TB, menyebutkan, jamaah haji yang telah meninggal dunia akan dikembalikan ongkos naik haji tanpa dipotong sepeserpun. (cb01)

Masyarakat Bener Meriah Dan Aceh Tengah Keluhkan Pemadaman REDELONG (Waspada): Warga Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah keluhkan seringnya terjadi pemadaman listrik sejak beberapa minggu belakangan ini. Akibatnya, banyak aktifitas sehari-hari masyarakat di dua kabupaten ini terganggu. Muslim salah seorang warga Kec. Bukit, Kab. Bener Meriah, Sabtu (1/10) mengatakan, akibat seringnya listrik padam menghambat bisnis foto copynya merugi, bahkan dia hrus mengluarkan biaya ekstra dengan membeli genset dan bahan bakar. Kepala PLN Ranting Takengon, Ismail Akbar ketika dikonfirmasi Waspada menyatakan permintaan maafnya kepada masyarakat atas pemadaman tersebut. Dijelaskan Kepala PLN ini, padamnya listrik disebabkan karena mesin Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) di Ayangan Kecamatan Kebayakan sedang diover hoult sehingga pasokan listrik untuk sementara dipasok dari Bireuen. (b33)

BANDA ACEH (Waspada) : Tim Pansus RUU tentang Penanganan Konflik Sosial, yang dipimpin Ketua Tim H Adang Dorodjatun, bersama tujuh anggota DPR-RI berkunjung ke Aceh untuk mencari masukan pembahasan RUU tersebut. “Selain ke Aceh, tim Pansus itu juga ke Papua dan Sulawesi Tengah,” tutur H Adang Dorodjatun, Ketua Tim Pansus DPR-RI kepada wartawan usai bertemu Gubernur Aceh IrwandiYusuf, Selasa (4/10) di Banda Aceh. Menurut Dorodjatun, RUU Penanganan Konflik Sosial ini dilatarbelakangi konflik sosial di Indonesia yang perlu penanganan secara komprehensif yang mampu mengatasi konflik tersebut. Intinya RUU ini lebih kepada tindakan preventif, pencegahan sebelum terjadi. “Masukan dari Aceh untuk RUU ini banyak Waspada/Gito Rolies

POLISI melintasi tulisan pemicu tawuran antara pelajar SMAN 4 dan SMAN 8 yang hanya di batasi oleh pembatas dari seng, Selasa (4/10).

Ratusan Rumah Di Agara Terendam Banjir KUTACANE (Waspada) : Ratusan rumah warga di dua kecamatan yakni Bambel dan Lawe Sumur di Aceh Tenggara, Selasa (4/9), terendam banjir. Banjir disebabkan meluapnya Lawe Kinga menyusul hujan deras yang mengguyur bumi Sepakat Segenep Aceh Tenggara sejak Senin (3/10). Selain merendam ratusan rumah warga Kuta Lesung, Lawe Hijo, Pinding dan Kuning, banjir juga menyebabkan jalan kabupaten dan jalan negara Kutacane-Medan sepanjang 100 meter terendam. Herawati, 30, warga Lawe Hijo Metuah mengatakan, banjir akibat meluapnya Sungai Lawe Kinga hingga merendam pemukiman warga menyusul guyuran hujan sejak pagi. Akibatnya, debit air bertambah dan membuat aliran sungai meluap. “Banjir terjadi setahun sampai tiga kali. Ini karena got di sini kecil ditambah lagi pembangunan tembok SD Lawe Hijo, hi-

ngga air yang mengalir tertahan dan mengarah ke pemukiman penduduk,” kata Herawati, Selasa (4/10) pagi. Sebelumnya warga optimis bila pembangunan tanggul Sungai Lawe Kisam akan meminimalisir dampak banjir dan membuat warga beberapa desa yang selama ini jadi langganan banjir bisa merasa tenang. Namun, setelah melihat pembangunan tanggul yang dikerjakan asal jadi, menyusul telah tumbangnya beberapa meter beronjong yang dibangun Dinas Pengairan Agara tersebut, harapan warga untuk bebas dari banjir tahunan hanya isapan jempol. Pantauan Waspada, ketinggian air di badan jalan yang menghubungkan Lawe HijoKuta Lesung dan Lawe Sumur mencapai 50 cm, sedangkan di pemukiman warga ketinggian air akibat meluapnya Sungai Lawe Kisam mencapai 80 cm. Akibat tingginya debit air

yang merendam badan jalan Pinding-Lawe Hijo, Kuta Lesung dan Lawe Sumur dan pemukiman warga di Lawe su-mur, aktivitas belajar mengajar di SD Lawe Hijo terpaksa di-liburkan. Bupati Aceh Tenggara Hasanuddin B yang turun ke lokasi mengatakan, pihaknya secara bertahap akan berusaha mengatasi banjir melalui pembangunan tanggul. “Banjir kali ini memang karena tanggul yang jebol dan kita secara bertahap terus membangun tanggul mengatasibanjir,”kataHasa-nuddin. Dari 16 kecamatan di Aceh Tenggara, kata Bupati, yang akrab disapa Sanu tersebut, banjir kerap terjadi di lima kecamatan di antarannya, Lawe Sigalagala, Semadam, Bambel, Lawe Alas dan Ketambe. “Ada 150 rumah yang terendam dan kita masih melakukan pendataan untuk menyalurkan bantuan masa panik,” kata Hasanuddin. (b26)

Polres Aceh Barat Datangkan Personil Polda Aceh MEULABOH(Waspada): Polres Aceh Barat akan meminta tam-bahan personil ke Polda Aceh untuk mengawasi kekurangan per-sonil kepolisian di wilayah itu pada pemilukada mendatang. Selain telah berkordinasi dengan Polda Aceh, Polres Aceh Barat telah meminta tambahan personil dari unsur TNI dari Makodim 0105. “Pada prinsipnya kita sudah siap melakukan pengamanan pemilihan umum kepala daerah. Kalau SDM tidak ada masalah tapi memang personil kita masih kurang,”kata Kapolres Aceh Barat, AKBP Artanto, Sabtu (1/10). Menurut Kapolres, saat ini jumlah personil kepolisian Aceh Barat hanya 457 orang. Dikatakan, jumlah itu dirasa tidak cukupi untuk melakukan pengamanan seluruh tahapan pemilukada. Karena selain mengawal seluruh ahapan pemilukada, kepolisian juga harus mengamankan kantor KIP.(cb06)

Hindari Kerbau, Pengendara Sepedamotor Tewas MEULABOH(Waspada):Dua pengendara sepedamotor bertubrukan di Jalan Imam Bonjol Desa Suak Raya, Kecamatan Johan Aceh Barat, Jumat (30/9) sekira pukul 14:15. Akibat peristiwa ini, Masriadi , 21, pengendara tewas akibat luka di bagian kepala. Meski sempat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Cut Nyak Dhien Meulaboh, nyawa korban tidak terselamatkan karena pendarahan serius di kepala. Sementara Feri Robi, 19, korban lainnya menderita luka lecet di lengan sebelah kiri, perut dan siku kiri. Kapolres Aceh Barat AKBP Artanto Sik melalui kasat lantas AKP Thomas mengatakan kasus sudah dalam penanganan pihaknya. (cb06)

Warga Nilai BPN Lamban Urus Sertifikat Tanah NAGANRAYA (Waspada) : Warga Gampong Cot Teuku Dek, Kecamatan Seunagan Timur, Kab. Nagan Raya menilai kinerja Badan Pertanahan Negara (BPN) lamban dalam pengurusan sertifikat tanah masyarakat. Padahal bahan- bahan untuk memperoleh sertifikat sudah diajukan April 2011. Ketua Barisan Muda Pro Pembangunan Nagan Raya Isnayanto, Senin (3/10) mengatakan, memang kinerja BPN itu pilih kasih dan tidak efektif jika tidak ada pelicin di luar ketentuan. Sudah enam bulan sampai sekarang belum diumumkan namanya untuk memperoleh sertifikat tanah sawah seluas 50x 35 meter,’’ katanya. Ia mengharapkan BPN untuk segera mengevaluasi kinerja kantor BPN di seluruh Indonesia agar dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat serta keberpihakan pada masyarakat harus diutamakan. (cb07)

Calhaj Asal Pidie Berangkat 7 Oktober SIGLI (Waspada) : Para calon jamaah haji asal Kabupaten Pidie dijadwalkan bertolak ke Arab Saudi pada, Jumat 7 Oktober 2011 mendatang melalui Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang, Aceh Besar. Sehubungan dengan jadwal keberangkatan tersebut, calhaj asal Pidie itu masuk ke Asrama Haji Embarkasi Banda Aceh pada Kamis 6 Oktober 2011. Berdasarkan data di Kantor Kemenag Pidie, Selasa (4/10), calhaj asal Pidie itu, selain bergabung dalam kloter VI juga bergabung dalam kloter XII bersama calhaj asal Kota Banda Aceh dan Aceh Besar. Untuk kloter 12 dijadwalkan keberangkatannya pada, 12 Oktober 2011, masuk asrama haji pada 11 Oktober 2011. Sementara 14 guru di Pidie Jaya terpilih sebagai Dhuyufurrahman yang akan menunaikan ibadah haji. Menurut Kadis Pendidikan setempat Ridwan M Ali, jumlah guru yang melaksanakan rukun Islam kelima tahun 2011 ini meningkat dibandingkan tahun 2010 lalu hanya 11 orang. Ke-14 guru yang mendapat panggilan haji itu terdiri dari guru SMA sederajat 3 orang, guru SMP sederajat 4 orang, dan guru SD sederajat 7 orang. (b09)

Waspada/Ali Amran

BEBERAPA anak di Lawe Hijo tengah bermain di tengah aliran sungai. Ratusan rumah warga di Kecamatan Lawe Sumur dan Bambel teredam akibat meluapnya Sungai Lawe Kisam, Senin (3/10).

Mantan Pj Bupati Pidie Jaya Mendaftar Balon Bupati Pidie SIGLI (Waspada) : Mantan Pejabat Bupati Pidie Jaya Salman Ishak bersama pasangannya Saifuddin Harun, memastikan diri maju sebagai Bakal Calon (Balon) Bupati Pidie periode 2012-2017 pada Pilkada 2012. Pasangan ini menasbihkan diri maju sebagai balon orang nomor satu dan nomor dua di daerah itu setelah resmi mendaftarkan diri bersama pasangannya pada Komisi Independen Pemilihan (KIP) setempat didampingi keluarga dan puluhan tim suksesnya, Selasa (4/ 10) sekira pukul 10:40. Di kantor KIP Pidie, pasangan ini diterima komisioner Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Pencalonan KIP Pidie Ridwan. Setelah dilakukan penelitian berkas dokumen pendaftaran, pasangan Salman-Saifuddin belum menyertakan sejumlah bahan persyaratan. Di antaranya pasfoto, rekomendasi KPK tentang Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), daftar tim kampanye, rekening kampanye. Se d a n g k a n K T P s e b a g a i

dokumen dukungan telah memenuhi syarat. Sebelum datang ke KIP Pidie, Salman terlebih dahulu melakukan deklarasi di kediamannya. Selanjutnya pasangan tersebut bersama para pendukungnya berkonvoi ke kantor KIP Pidie. Ketua Pokja Pencalonan KIP Pidie Ridwan mengatakan, saat ini sudah ada empat pasangan Balon Bupati dan Wakil Bupati

Pidie yang mendaftar yakni DR Gunawan Adnan berpasangan dengan H Adami M Gade, Saiful Anwar berpasangan dengan Sofyan Alibasyah dan Ghazali Abas Adan berpasangan dengan Zulkifli HM Juned. “Sedangkan bakal calon dari partai politik dan gabungan partai politik, kemungkinan akan mendaftar tiga hari ke depan menjelang berakhirnya pendaftaran,” sebutnya. (b10)

Humas Pemda Aceh Tengah Belum Netral TAKENGEN (Waspada) : Ketua KIP Aceh Tengah Hj Hamidah menuding Humas Pemda Aceh Tengah belum netral dalam Pemilukada. Pasalnya ketika calon incumben (H NasaruddinKhairul Asmara) mendaftarkan diri di KIP Senin (3/10), petugas Humas Pemkab Aceh Tengah menurunkan timnya ke lapangan untuk mengambil gambar. Sementara calon yang lain tidak pernah diperhatikan humas. “Ini tindakan tidak netral Pemkab Aceh Tengah melalui Humasnya, karena selama ini ketika calon bupati yang lain mendaftar ke KIP, belum pernah ada tim Humas turun untuk mengambil foto. Atau mengabadikan momen dengan handicam,” kata Hj Hamidah, Senin (3/10) di Belang Bebangka Pegasing. “Mengapa ketika calon incumben mendaftar mereka melakukan dokumentasi dengan kamera foto. Apakah calon yang lain tidak punya hak yang sama, bila humas ingin menjadikan dokumentasi,” sebutnya.(cb09)

Pemerintah Diminta Perhatikan Transportasi Aceh MEDAN (Waspada) : Kondisi perhubungan di Aceh khususnya sektor transportasi sebaiknya pemerintah memberikan perhatian lebih serius, untuk warga Aceh di masa mendatang. Hal tersebut ditegaskan tokoh masyarakat Aceh yang juga Ketua Umum Partai Aceh Muzakir Manaf, terkait musibah jatuhnya pesawat Nusantara Benua Air (NBA) di hutan Bahorok, Langkat, menewaskan 18 penumpang dan kru, di antaranya sejumlah pejabat asal Aceh. “Keseriusan itu baik pening-

katan sarana transportasi seperti lapangan terbang dan keamanan penerbangan serta kondisi dan pemilihan jenis pesawat yang cocok untuk menembus kelabilan udara lintas Aceh-Sumut,” kata Muzakir Manaf saat mendarat dari Singapura di Bandara Polonia Medan, Minggu (2/10). Dia tidak membantah, selama ini memang pemerintah pusat telah membangun lapangan terbang perintis di beberapa kabupaten/kota di Aceh agar masyarakat dapat menggunakan fasilitas tersebut dengan

ongkos terjangkau. Pemerintah memberikan subsidi pada setiap penumpang pada hari-hari tertentu. Ke depan diharapkan di samping subsidi pemerintah pusat, Pemerintah Aceh harus ikut berpartisipasi menambah subsidi bagi penumpang pesawat perintis di Aceh untuk membantu warga agar harga tiket terjangkau. CalonWagub Aceh berpasangan dengan dr Zaini Abdullah itu menyatakan salut dan memberi apresiasi kepada tim evakuasi korban kecelakaan pesawat Cassa CN-212. (m32)

sekali dan sangat bagus. Saya melihat dari gubernur dan jajarannya karena mungkin pejabat yang menangani dan hadir di masyarakat mengharapkan UU ini dapat diterapkan,” tutur Daradjatun. Selain itu, mereka juga mengharapkan tentang kejelasan tentang konflik dan itu perlu dikaji kembali di Jakarta. “Tapi yang penting RUU ini lebih fokus kepada konflik sosial, dan yang paling mendasar siapa yang di depan serta perlu tidaknya komite yang menangani,” tandasnya. Gubernur Aceh Irwandi Yusuf mengatakan, dalam konteks Aceh RUU Penanganan Konflik Sosial itu harus dapat diterapkan di semua daerah di Indonesia. “Untuk Aceh tidak ada yang spesifik, tapi bagaimana dapat berlaku di seluruh Indonesia,” kata Irwandi. (b06)

Wali Kota Subulussalam Tugas Luar, Penyerahan Bantuan Ditunda SUBULUSSALAM (Waspada) : Wali Kota Subulussalam Merah Sakti mendadak tugas ke Jakarta, sehingga penyerahan bantuan bagi enam Desa Mandiri Pangan (Demapan) se-Kota Subulussalam terpaksa ditunda. Padahal undangan tentang hal itu telah diedarkan. Bahkan pada acara yang dijadwalkan, Selasa (4/10) sejumlah undangan tampak hadir di Kantor Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKPP) Subulussalam. Menurut Kepala BKPP Ridwan didampingi Sekretaris Topan Bakti, saat dikonfirmasi Waspada bersama Netap Ginting, Ketua Komisi B penerima undangan di ruang kerjanya, penundaan penyerahan bantuan sebesar Rp100 juta per desa karena dalam surat undangan ditulis ‘penyerahan langsung dilakukan wali kota’. “Dalam undangan ditulis Penyerahan Bantuan Dana Desa Mandiri Pangan yang diserahkanWali Kota Subulussalam,” ujar Ridwan sambil

menunjukkan salinan surat terkait kepada Waspada. Menurut Ridwan, karena kehadiran wali kota sangat penting, apalagi sudah ditetapkan wali kota yang menyerahkan, dirinya tidak berani mengambil kebijakan. Sementara Netap Ginting menilai penundaan sangat beralasan, terlebih bantuan yang diberikan bukan kecil. Dasar SK Wali Kota tentang Penetapan Demapan di Kota Subulussalam TA 2011, enam desa penerima, dengan tujuh personel per kelompok adalah Desa Kampung Baru, Penanggalan, Desa Pasar Panjang, Simpang Kiri, Desa Kuala Kepeng, Rundeng, Desa Sepang, Longkib serta Desa Digrun dan Pulo Mblln di Kecamatan Sultan Daulat. Sifat bantuan ditransfer via rekening dan untuk efektifnya bantuan setiap kelompok didampingi penyuluh dan akan dilakukan evaluasi sekali dalam dua pekan. (b28)

Ada Dugaan Konspirasi Membunuh Damora Siregar MEDAN (Waspada): Kematian Damora Siregar, karyawan Bank Indonesia Cabang Lhokseumawe di kantor BI itu pada pertengahan Januari 2009 belum juga terungkap secara hukum. Pihak keluarga menduga ada konspirasi jahat membunuh Damora Siregar. “Saya merasa yakin ada konspirasi jahat membunuh Damora,” kata Budi Dharma Siregar, abang almarhum kepada wartawan di Medan, kemarin. “Bukan hanya saya yang menduga akan hal ini, mantan Kasat Reskrim Polres Lhokseumawe Ricky Purnama juga pernah mengatakan kepada saya tentang dugaan adanya konspirasi pihak BI Cabang Lhokseumawe terkait kamatian adik saya,” kata Budi. Karena itu, dia akan terus berupaya mengungkap kematian adiknya, yang menurutnya tidak wajar. Sementara itu, kuasa hukum Budi Dharma Siregar dari Athoss & Relationship telah mengirim surat ketidakpuasan atas pemeriksaan Polres Lhokseumawe ke Kompolnas di Jakarta. Dijelaskan, kematian Damora tidak wajar, tetapi Polres tidak melakukan pengusutan lebih lanjut.

Kepada wartawan di Medan, Selasa (5/9), kuasa hukum Amin Thomas, SH dan Bakhtiar Batubara, SH menyebutkan, klien mereka telah menyampaikan fakta, kematian Damora karena adanya unsur penganiayaan dan pembunuhan. “Klien kami sangat kecewa dan keberatan atas kesimpulan surat No. B/238/V/2011/Reskrim, perihal surat pemberitahuan perkembangan hasil penyidikan tertanggal 18 Mei 2011, karena tidak lengkap dan tanpa menuangkan serta mempertimbangkan keterangan yang disampaikan saksi-saksi yang telah dihadirkan klien kami,” kata dia. Termasuk, keberatan atas surat No. B/238/ V/2011/Reskrim karena dituangkan tanpa mengindahkan surat kami No. 20/AT/XI/2010 tertanggal 30 November 2010 yang meminta pemeriksaan tambahan terhadap saksi-saksi yang keterangannya dianggap tidak wajar dan tidak sesuai dengan kebiasaan atas proses penanganan jenazah. Kami berharap Kapolres Lhokseumawe dapat mengusut dan menindaklanjuti kasus ini.(m27)

Dosen Hukum Unsyiah Susun Buku Katalog Aceh JAKARTA (Waspada) : Dosen Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Sulaiman Tripa menyusun dan menerbitkan buku berjudul Proyek Melawan Lupa di Aceh – Tentang Kesaksian Buku Atas Konflik dan Tsunami. Buku setebal 105 halaman memuat judul-judul buku serta ringkasan yang terbit pasca tsunami 2004 hingga 2011. “Selama tiga tahun, penulis Aceh giat menulis dan menerbitkan buku. Menjelang 2011, ada kecenderungan buku yang diterbitkan menurun,” kata Sulaiman, Senin (3/10). Sulaiman menjelaskan, selama enam tahun tercatat 357 judul buku dari jenis fiksi, non fiksi, drama, hikayat, puisi komik dan lain-lain. Dari total tersebut, 271 judul ditulis laki-laki dan 86 judul ditulis oleh perempuan. Katalog buku ini merincikan dari jumlah tersebut 51 buku terbit tahun 2005, 66 buku terbit tahun 2006, 96 buku tahun 2007, 53 buku terbit tahun 2008, 48 buku terbit tahun 2009, 34 buku terbit tahun 2010,

dan 11 buku terbit tahun 2011. “Semakin lama jumlah buku yang diterbitkan makin sedikit. Ini berkaitan dengan dana penerbitan yang semakin menipis,” kata penulis yang menulis puluhan buku. Mantan wartawan kampus Unsyiah dan Tabloid Media Kutaraja terbitan Banda Aceh ini mengakui penulis Aceh semakin banyak, tetapi sedikit yang membukukan. Hal ini ditambah lagi penerbit buku di Aceh semakin berkurang. “Perlu diperbanyak wadah penulis untuk menumbuhkembangkan penulis buku serta memberanikan menulis artikel ke media nasional atau ke penerbit nasional,” katanya. Direktur Bandar Publishing Mukhlisuddin Ilyas dan Lapena yang menerbit buku ini menyambut gembira kehadiran buku sederhana itu. Melalui buku ini, Mukhlisuddin mengharapkan pembaca dapat mengetahui ringkasan buku-buku yang beredar sejak 2005-2011. (cmh)

Sekda Dan 120 Pejabat Simeulue Diganti SIMEULUE (Waspada) : Bupati Simeulue Darmili, Senin (3/10) memberhentikan dengan hormat Sekretaris Daerah Kabupaten Mohd. Riswan R dan menunjuk Naska Bin Kamar sebagai Pelaksana Tugas Sekda. Naska Bin Kamar sebelumnya sebagai Kadis Pendidikan setempat. Pada waktu bersamaan Darmili juga melantik 120 pejabat eselon II, III dan IV. Adapun 120 pejabat ese-lon II dan III di antaranya 6 Kepala Dinas dan 7 Sekretaris Dinas dan Badan. Kepala Dinas Pendidikan Simeulue yang ditinggalkan Naska Bin Kamar dipercaya kepada Arsin Rustam yang sebelumnya menjabat Kadis Koperasi. Selanjutnya Kadis Koperasi diisi oleh Haili. Sementara Juaini Saili menjadi Kepala Dinas

Kesbang Linmas dan Politik. Isdawati menjadi Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan. Mauluddin menjadi Kepala Dinas Perhubungan dan Komunikasi dan Telematika. Arminsyah menjadi Kepala Dinas Catatan Sipil. Hasrat menjadi Sekretaris Perkebunan dan Kehutanan Simeulue. Alamsyar, Sekretaris MPU. Syahirman, Sekretaris Kesbang Linmas dan Politik. Rahmat Yanto, Sekretaris MAA. Rasmidin, Sekretaris Dinas Pendidikan. Yusni Yusuf, Sekretaris Dinas Syariat Islam. Abdul Karim, Sekretaris Dinas Sosial. Muslim, Sekretaris DKPP. Bupati Darmili dalam arahan dan bimbingannya menyatakan mutasi adalah hal biasa. Namun dia juga membenarkan alasan menghadapi Pemilukada. (cb08)

Irwandi Minta Restu Ulama Aceh BANDAACEH (Waspada) : Irwandi Yusuf meminta dukungan ulama dan Pimpinan Dayah dalam Pemilukada Aceh 24 Desember 2011. Permintaan Irwandi tersebut disampaikannya dalam ajang silaturahim ulama Aceh yang diprakarsai Badan Pembinaan Pendidikan Dayah Aceh di Anjong Mon Mata Aceh, Selasa (4/10) siang. Ulama yang hadir di antaranya Abu Kuta Krung, Abu Tumin, Abu Keutapang, Abu Kuta Pasie, dan Abuya Muhibuddin Waly. “Saya mohon dukungan karena telah mendaftar dua hari lalu,” ungkap Irwandi yang disambut tawa para ulama. Permohoan dukungan ulama Aceh tersebut merupakan bagian pembuka sambutan Irwandi tentang pendidikan Dayah di Aceh. Menurut Irwandi, tentang pendidikan di Dayah Aceh diserahkan sepenuhnya kepada para ulama di Aceh. Pemerintah Aceh hanya memfasilitasi rencana optimalisasi peran ulama

Waspada/Jaka Rasyid

IRWANDI Yusuf dan Abuya Muhibuddin Waly terlihat serius membicarakan tentang peningkatan sumber daya manusia Aceh lewat Pendidikan Dayah. dalam peningkatan sumberdaya manusia dan moral di Aceh. (b08)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.