Waspada, Rabu 2 Maret 2011

Page 16

WASPADA Rabu 2 Maret 2011

Sumatera Utara

B3

Hendak Berwudhu, Kakek Hilang Di Sungai Asahan

Tim Labfor Turun Ke Pasar Dwikora

TANJUNGBALAI (Waspada) : Niat berwudhu (bersuci) untuk menunaikan Shalat Dzuhur, seorang kakek terjatuh dari kapal dan hilang di Sungai Asahan, di Jalan Baru, Kel. Betingkuala Kapias, Kec. Teluknibung, Kota Tanjungbalai, Senin (28/2) sekira pukul 14.00. Informasi dihimpun Waspada, korban Ngatimin, 68, warga Gg.Soniboy,JalanHOSCokroaminoto,Kel.Indrasakti,Kec.Tanjungbalai Selatan, merupakan salah seorang karyawan gudang pengangkutan SG, pergi dari gudang menuju kapal hendak melaksanakan ibadah shalat, namun saat berjalan menuju kamar mandi untuk bersuci korban terpeleset dan jatuh ke sungai. Diduga karena tidak mampu berenang, kakek itu tenggelam dan hilang terbawa arus sungai Asahan yang cukup deras. Kapolres Tanjungbalai AKBP Puja Laksana melalui Kasubbag Humas AKP Y Sinulingga didampingi Kapolsek Teluknibung, AKP P Manullang, serta Kapos Basarnas Tanjungbalai-Asahan Agus Wibisono dan Komandan komunitas siaga bencana (Kogana) Ahmaddin Sambas membenarkan.(a32)

P. SIANTAR (Waspada): Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Cabang Medan yang diminta Polres Pematangsiantar melakukan penyelidikan penyebab kebakaran Pasar Dwikora di Kecamatan Siantar Utara, Kota Pematangsiantar, Minggu (27/2) malam turun ke lokasi kebakaran, Selasa (1/3). Tim terdiri Kompol JTP Hutabarat, SS.MSi, AKP M. Ali Akbar, SSi, Ipda Supriadi, ST dan Bripka H. Nainggolan didampingi personil Sat Reskrim Polres Pematangsiantar Kanit Rerkrim Ipda Lengkap Siregar dan personil Unit Identifikasi Bripka Nasib terlihat mengumpulkan barang bukti berupa abu bekas benda terbakar dari lokasi awal terjadinya kebakaran dan melakukan pengukuran lokasi kios yang terbakar. Tim yang sedang bekerja saat itu tidak memberikan keterangan panjang dan hanya menyebutkan kepada wartawan, mereka bertugas mengumpulkan barang bukti dan melakukan penyelidikan dan hasil penyelidikan sementara akandibawakeLabfordiMedansertamenyelidiki penyebab kebakaran. Kapolres Pematangsiantar AKBP Alberd TB Sianipar, SIK, MH melalui Kasubbag Humas AKP Altur Pasaribu dan Kasat Reskrim AKP Azharuddin menyebutkan kehadiran tim Labfor itu sesuai permintaan Polres dan sejauh ini masih melakukan penyelidikan dengan meminta keterangan dari para saksi. Saksi yang sudah diminta keterangannya yakni penjaga malam Pasar Dwikora yang bertugas pada malam terjadinya kebakaran terdiri Obert Pandapotan Hasibuan, Sabar Halomoan Situmorang, Mula Manurung, Rudi Hendra Ompusunggu dan Sastra Saragih. “Intinya mereka menyebutkan api sudah menyala saat mereka tiba di lokasi pertama kejadian.” Sedang enam orang tersangka pelaku yang diduga melakukan penjarahan saat kebakaran itu, Altur menyebutkan mereka sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan serta barang bukti yang dijarah sudah disita sebagai barang bukti. Menjawab pertanyaan, Altur menyebutkan masihdicarisiapasajapemilikbarangyangdijarah itu dan meskipun tidak ditemukan, Pemko akan ditetapkan sebagai korban akibat penjarahan itu. “Mereka diancam hukuman Pasal 363 (1) ke 2 dan 4 yakni tindak pidana pencurian pada saat terjadi kebakaran.” Tidak Satu Persepsi Para pedagang Pasar Dwikora yang dikumpulkan para pengurus Himpunan Pedagang Pasar Dwikora (Hippda) dan Ikatan Pedagang Pasar Dwikora (IPPD) di salah satu balairung pasar yang terbakar guna menyatukan persepsi tentang pembangunan kembali kios mereka

Pedagang Beda Persepsi

Lima Pemilik Shabu Diringkus RANTAUPRAPAT (Waspada) : Kanit Idik 4/ Subdit II Dit. Reskoba Polda Sumut Kompol Juli Agung bersama anggotanya menangkap lima tersangka narkoba jenis shabu-shabu di Hotel Indah, Rantauprapat, Senin (28/2) sekira pukul 06:00. Di antara lima tersangka itu, TS alias A, 36, diduga bandar diringkus dari kediamannya di JlnWR Supratman, Rantauprapat berikut barang bukti shabu-shabu sebanyak 5 zi (kemasan bungkusan kecil), N br R,28, penduduk Tapian Nauli Kelurahan Sigambal, Kec. Rantau Selatan, DD, 26, penduduk Jln Pelita I, Rantauprapat, So, 27, penduduk DesaTanjung Sarang Elang, Ajamu, Kec. PanaiTengah, Labuhanbatu dan MES alias K, 34, penduduk Perumnas Ujung Bandar, Rantauprapat Informasiyangdihimpunmenyebutkan,pengerebekanituberawal dari penangkapan tersangka dua wanita N br R dan So kemudian petugas langsung menggerebek Hotel In dan langsung mengamankan dua tersangka DD dan MES alias K. “Dari ke-4 tersangka ini, lalu dikembangkan asal barang haram itu sehingga petugas bergerak ke JlnWR Supratman persis di depan rumah dinas Bupati Labuhanbatu itu dan meringkus tersangka TS alias A,” kata Kapolres Labuhanbatu AKBP Robert Kennedy melalui Kasat Narkoba AKP Sugeng. (a17)

Pengurus RAPI Karo Dilantik BERASTAGI (Waspada) : Pengurus organisasi Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Kab. Karo dilantik, Sabtu (26/2) malam, diHotelSinabungJalanKolamRenang,Berastagi,Kab.Karo.Pelantikan ihadiri 17 Pengurus Wilayah (Pengwil) Daerah Sumut, dan Daerah 01 Aceh. Ke-17 wilayah dimaksud termasuk pengurus lokal di antaranya, Tobasa, Medan, 04 Deliserdang, 05 Tebingtinggi, Binjai, Kota Pematangsiantar/Simalungun, Asahan, Batubara, Labuhanbatu, Rajawali, Merpati, Camar dan dua di antaranya berasal dari daerah 01 Aceh dengan wilayah 10 Aceh Singkil serta Lhokseumawe. Seusai serah terima pataka RAPI kepada pengurus yang dilantik, Pengwil 10. Tanah Karo Amri Ginting call sign (JZ.02.10 JBL) mengatakan, dengan semangat kebersamaan antar sesama anggota RAPI khusus di wilayah 10 Kabupaten Karo, elemen kepengurusan berupaya menjadikan Bankom RAPI terdepan jika adanya force majore (bencana alam) atau kegiatan sosial lainya terutama yang langsung menyentuh masyarakat. (c19)

Budaya Gotong Royong Harus Dilestarikan SIMALUNGUN(Waspada):BupatiSimalungunJRSaragihmengatakan, budaya gotong royong merupakan warisan leluhur yang harus dilestarikan dan ditingkatkan untuk menunjang pembangunan daerah. Pembangunan akan lebih berarti bila seluruh masyarakat mau meningkatkan rasa kegotongroyongan. “ Budaya gotong-royong merupakan warisan leluhur yang hingga kini masih tetap eksis di masyarakat. Pembangunan akan lebih berarti bila masyarakat mau meningkatkan rasa gotong royong. Sebaliknya, apabila rasa kegotongroyongan tidak terbina dengan baik, maka mustahil pembangunan dapat berjalan dengan baik,” tegas JR Saragih di sela-sela kegiatan gotong-royong bersama masyarakat Nagori Silau Malaha, Kec. Siantar, baru-baru ini. Dikatakan, gotong royong atau yang lazim disebut kerja bakti harus terus digalakkan, karena hal ini dapat menumbuhkan rasa memiliki terhadap fasilitas-fasilitas yang telah di bangun oleh pemerintah untuk kepentingan masyarakat untuk dijaga dan dirawat. Pada kesempatan itu, Bupati Simalungun JR Saragih menyerahkan 10.000 bibit pohon penghijauan kepada masyarakat Kec. Siantar yang diberikan secara simbolik kepada para pangulu se-Kecamatan Siantar. SedangkanCamatSiantarMartoSilalahijugamemberikanbantuan 500 ekor bebek kepada masyarakat Silou Malaha. (a29)

Maulid Nabi Di Porsea Dirangkai Perlombaan BALIGE (Waspada): Ratusan umat muslim di Kec. Porsea, Kab. Tobasa memadati Masjid Raya Al-Hidayah Porsea, Minggu (27/ 2) untuk mengikuti peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1432 H/2011. Acara itu juga dimeriahkan dengan berbagai perlombaan Islami, seperti perlombaan hapalan suroh putra dan putri, lomba shalat Maghrib berjamaah dan cerdas cermat. Terlaksananya acara Maulid Nabi tersebut diprakarsai Pengajian Generasi Muda Islam Porsea (GMIP) dan Perwiritan kaum ibu. Mereka juga mendatangkan muballigh Ustadz Abdul Halim Porang Harahap yang juga dosen UISU merangkap Ketua Komisi Fatwa MUI Simalungun dari Pematangsiantar. Disamping melaksanakan berbagai perlombaan islami, acara itu juga dirangkai pidato agama yang dibawakan Rizky Ummi Hasanah Siregar siswa MTs Swasta Porsea. Pembacaan puisi oleh siswa MDA Al-Hidayah serta Pidato dari MIN. KetuaPanitiaAPanepadakesempatanitumenyampaikankegiatan tersebut dapat terlaksana berkat kerjasama antara GMIP, perwiridan kaum ibu porsea dan dibantu oleh BKM al-Hidayah Porsea. (a22)

BPBD Pakpak Bharat Akan Latih TRPB SALAK, Pakpak Bharat (Waspada): Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pakpak Bharat bekerjasama dengan Tim SAR dan BPBD Propsu akan melatih 40 warga di kabupaten dimaksud untuk menjadi Tenaga Relawan Penanggulangan Bencana (TRPB). Kegiatan tersebut rencananya digelar Juli 2011 di lapangan bola kaki Napasengkut Salak, Kecamatan Salak, dengan mendirikan kemah atau tenda sekaligus mengikuti pelatihan-pelatihan. Hal ini mengingat, kondisi kabupaten setempat cukup rentan atau rawan akan terjadinya bencana alam seperti yang baru-baru ini terjadi di Jalimsum (Jalan Lintas Sumatera) yang menghubungkan Provsu-Singkil persisnya di sepanjang jalan menuju ke Kecamatan STU (Sitellu Tali Urang) Jehe, Kabupaten Pakpak Bharat. (a37)

Mendag Kunjungi Samosir SAMOSIR (Waspada) : Menteri Perdagangan Marie E Pangestu melakukan kunjungan kerja selama satu hari di Samosir, Selasa (1/3)untukmemantaurencanapembangunanPasarIndukKabupaten yang berlokasi di Onan Baru Pangururan, Samosir. Menurut sumber, kedatangan Menteri Perdagangan ke Samosir melalui jalur udara Bandara Silangit selanjutnya menyeberang dengan menggunakan Ferry Sumut II dari Muara ke Nainggolan, Samosir. Direncanakan, Pasar Induk Kabupaten Samosir akan dibangun tahun 2011 dengan sumber dana dari DIPA Kementerian Perdagangan sekitar Rp 24 miliar. (c11)

Waspada/Nurkarim Nehe

STAF bagian marketing dan iklan Waspada Biro Kisaran (Asahan-TanjungBalai-Batubara), Minggu (27/2) malam, memasang stiker Harian Waspada/epaper:waspadamedan.com, di tempat umum dimulai di Kisaran, seperti pertokoan, tukang bakso, tukang pangkas, restoran, kantin sekolah, fasilitas umum. Tampak Sapriadi sedang memasang stiker di salah satu tempat strategis.

Hadapi PT Wonorejo Perdana

Warga Siaga Pakai Bambu Runcing SIMANGAMBAT (Waspada): Ketegangan antara warga dengan pihak PT Wonorejo Perdana di areal sengketa Desa Ujung Gading Julu, Simangambat, Padang Lawas Utara (Paluta), Selasa (1/3) kembali terjadi. Meski tak ada pertikaian fisik, namun kedua belah pihak sempat bersitegang dan ribut mulut. Informasi yang dihimpun Waspada di lokasi kejadian, ratusan warga Desa kembali memadati lahan perkebunan kelapa sawitnya yang telah rata dengan tanah itu setelah mendengar kabar bahwa PT Wonorejo Perdana pagi itu mengerahkan satu truk karyawan beserta sekuritinya ke lahan itu. Khawatir lahan itu kembali dihancurkan menggunakan dozer dan ditanami bibit kelapa sawit oleh pihak perusahaan, warga berbondong-bondong membawa senjata seadanya berupa puluhan bambu runcing, batu dan kayu menjaga areal itu. Namun setibanya di lahan yang sudah distanvaskan oleh Pemkab Paluta itu, ternyata pihak peru-

sahaan hanya berjaga-jaga saja tanpamelakukanaktifitasapapun. Selain pihak perusahaan, sejumlah personil Brimob bersenjata lengkap juga turut berjaga di antara sekuriti perusahaan. Warga yang sejak awal sudah emosi lantas meneriaki pihak perusahaan agar meninggalkan lokasi itu dan membawa beberapa unit dozer yang masih ada di lokasi. Namun pihak perusahaan yang bersikeras tak mau tinggal diam dan balas menjawab teriakan warga, hingga cekcok mulut pun tak terelakkan. Melihat kondisi yang makin tegang, Tomi Risman SH pengacara masyarakat dari LBHN berupayamendinginkankemarahan kliennya dan berdialog dengan pihak Brimob. Dalam kesempatan itu, Tomi meminta pasukan Brimob dan sekuriti perusahaan untuk mundur, sebab hari ini, Rabu (2/3) gugatan atas persengketaanlahanitusecararesmiakan didaftarkan ke pengadilan. “Kami meminta bapak-bapak mundur, kita akan tempuh masalah ini lewat jalur hukum,” katanya. Setelah dialog itu, pasukan Brimob, sekuriti, dan sejumlah karyawan kebun kemudian meninggalkan lokasi. Peralatan dozer yang selama ini digunakan untuk menghancurkan tanaman

warga pun dipindahkan ke areal perkebunan PT Wonorejo Perdana. Salah seorang warga Supriani yang ditemui di lokasi itu mengatakan, mereka sudah habis kesabaran. Jika pihak perusahaan masih tetap menggusur lahan mereka, maka mereka sudah siap bentrok dengan pihak perusahaan meski hanya bersenjata bambu runcing. “Kami sudah capek terus-terusan mengalah. Kali ini kami tak akan membiarkan lahan perkebunan kami walau sejengkalpunkepadapihakperusahaan. Saat ini sedang dilakukan upaya hukum jadi biar saja prosesnya berjalan, jangan ganggu kami,” katanya. Salah seorang sekuriti yang dikonfirmasi mengenai keberadaannya di areal itu mengaku hanya menjalankan perintah atasannya. “Kami nggak ada merusak, kami hanya menjalankan perintah sajanya ini bang,” kata sekuriti yang tak mau menyebutkan identitasnya itu. Pantauan Waspada, sebelum membubarkan diri, warga berbaris di atas sebuah bukit di lahan sengketa tersebut dan menyanyikanlaguIndonesiaRayasambil menancapkan bendera merah putih,sebagaibentukkekecewaan karena mereka seperti dijajah di negara sendiri. (c18)

Lima Penjahat Rampok Buruh Kebun Di L. Batu RANTAUPRAPAT (Waspada): Lima kawanan penjahat merampok seorang buruh perkebunan swasta di jalan lintas Linggatiga Sigambal (Kab. Labuhanbatu)-Silangkitang (Kab. L.Batu Selatan), Senin (28/2) subuh. Para pelaku yang berpurapura sebagai polisi itu melakban mulut dan mengikat kaki korban, lalu dibuang ke semak-semak di tepi jalan umum itu. Sepeda motor, dompet berisi uang Rp 150.000 dan telefon selular merek SonyEricsonmilikkorbandibawa kabur kelima bandit itu. “Kejadiannya sekira jam empat pagi. Waktu itu korban bernama Sonang mau berangkat kerja,” ungkap Kapolres L.Batu melalui Kapolsek Bilah Hulu AKP Subroto ketika dikonfirmasi wartawan melalui selular. AKP Subroto menjelaskan, menurut pengakuan korban, So-

nang, 32, penduduk Silangkitang, Labuhanbatu Selatan, pagi itu mengendarai sepeda motor Supra hendak bekerja, dibuntuti dandipepetsebuahmobilAvanza warna silver. Tiba di Simpang Rintis, Kecamatan Bilah Hulu, L.Batu, korban diberhentikanpenumpangmobil itu. Para pelaku turun dari mobil lalu menanyakan surat-surat kendaraan yang digunakan korban. Karena korban tidak dapat menunjukkan STNK sepeda motornya, para pelaku memaksa korban naik ke mobil. “Korban menyebut pelaku lima orang, berpura-pura sebagai polisi. Di dalam mobil, mulut korban dilakban dan tangannya diikat. Dompetnya berisi uang Rp150 ribu dan HP-nya diambil kelima pelaku,” jelas Subroto. Seorang pelaku kemudian membawa sepeda motor korban, dan membuntuti mobil

Avanza itu ke arah Sigambal. “Kira-kira 150 meter dari TKP (tempatkejadianperkara),korban dibuang dari mobil dan ke semak-semak. Keretanya (sepeda motorkorban)dibawalaripelaku. Korban tidak dilukai. Kasus ini agak lain modusnya dibanding yang selama ini terjadi dimana pelakumelukaikorbannya,”sebut Subroto. Kapolsek menyebukant, setelah itu korban pulang ke Silangkitang dan sekitar pukul 09:00 melapor ke Polsek Silangkitang. Namun, karena TKP dalam wilayah Polsek Bilah Hulu, korban disarankan melapor ke Polsek Bilah Hulu di Aeknabara. “Pukul 15:00 tadi anggota sudah turun ke TKP. Sekarang masih olah TKP. Para pelaku lari diperkirakan ke arah Sigambal,” ujarnya seraya mengatakan, korban, karyawan kebun swasta, itu masih dimintai keterangan. (a18/a17)

Asahan Galakkan Peningkatan Imtaq Perda Membaca Al Quran Akan Diajukan KISARAN ( Waspada): Pemkab Asahan menggalakkan program peningkatan Iman dan Taqwa (Imtaq) kepada masyarakat, untuk menjadikan warga berjiwa religius, sehat cerdas dan mandiri. Tidak hanya itu, peraturan membaca Al Quran bagi pelajar (SD-SMA/sederajat) akan diajukankeDPRDuntukdisahkan. Hal itu diungkapkan Bupati AsahanTaufanGamaSimatupang, saatmembukaMusyabaqahTilawatil Quran (MTQ) dan Festival NasyidKecamatanKisaranTimur, di Masjid Al Jihad, Minggu (27/ 2) malam. Menurutnya,kegiatanitumerupakansalahsatulangkahmembentuk kepribadian masyarakat untukmencintaiagamadanmenjalankannya sesuai dengan ketentuan, serta sebagai wahana pembinaan karakter dalam men-

cetak masyarakat yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan. “Jangan malu-malu untuk berbuat baik untuk kebaikan umat dan jangan malu-malu berbuat benar sesuai dengan peraturan agama, sehingga masyarakat dapat menjadi manusia yang religius, taat aturan yang berlaku dan menjadikan Kabupaten Asahan yang bermartabat,” ungkap Taufan. Oleh sebab itu, kata Taufan, kegiatan MTQ dan festival nasyid tingkat kecamatan ini digelar agar masyarakat mencintai Al Quran denganseringmembacanyaserta membimbing putra-putri Asahan (beragama Islam) untuk memahami isi kandungannya. “Kegiatan ini digelar serentak di 25 kecamatan di Asahan,” ungkap Taufan. Untuk meningkatkan pro-

gram itu, lanjut Taufan, Pemkab Asahan telah merancang peraturan daerah (perda) tentang jam membaca Al Quran di malam hari mulai pukul 19:00-21:00. “Perda itu telah kami susun, dan bila pemuka masyarakat dan tokoh agama Islam mengizinkan, perda ini akan dilanjutkan ke DPRD untuk disahkan,” ungkap Taufan. Al-Jihad Duta Asahan Di lain tempat, Ketua Badan Kemakmuran Masjid Al-Jihad, Kecamatan Kisaran Timur Kartono KS mengatakan, masjid itumerupakandutaAsahanuntuk mengikuti perlombaan masjid terbersih tingkat Sumut. Dan saat ini masih dilakukan penilaian.“Alhamdulillah, masjid kita terpilih menjadi duta Asahan dalam pertandingan itu,” ungkap Kartono. (a15)

secaraswadayasesuaikesepakatandenganPemko dengan pengurus Hipda dan IPPD (Waspada, Selasa 1/3) ternyata tidak bisa satu persepsi. Malah di antara para pedagang itu ada yang keberatan dengan kesepakatan yang dibuat para pengurusHippdadanIPPDdenganPemko.Pedagang itu menuding para pengurus Hippda dan IPPD membuat kesepakatan tanpa kesepakatan bersama dengan para pedagang. Tentang rencana pembangunan kios turut menjadi polemik, karena diantara pedagang ada yang sependapat agar dibangun pemerintah sesuai yang direncanakan pada saat masa jabatan Ir. RE. Siahaan dengan bangunan dua tingkat. Yang lain menyatakan agar mereka membangun sendiri dan satu ibu malah menjerit-jerit ketika menyatakan dia tidak sanggup membangun sendiri kiosnya akibat tidak mampunyai dana, apalagi seluruh barangnya hangus terbakar dan tidak ada yang sempat diselamatkan. Perbedaan pendapat itu sempat memicu pertengkaran diantara para pedagang dengan pengurus Hippda dan IPPD hingga akhirnya pertemuandengancaraberdiridiatasabubendabenda bekas terbakar dan banyak debu akhirnya bubar sendiri dan masing-masing berkelompok membicarakan kepentingan masing-masing. Salah seorang pengurus Hippda Maringan Hutapea yang dihubungi usai pertemuan yang dinilai gagal itu menyebutkan para pengurus HippdadanIPPDmengumpulkanparapedagang gunamembicarakankesepakatandenganPemko agar dicari solusi terbaik tentang pembangunan kios mereka. Namun, belum sempat dibicarakan tentangrencanapembangunankios,sudahmuncul berbagai protes hingga pertemuan bubar sendiri. Secaraterpisah,PemkomelaluiKabagHumas dan Protokoler Drs. Daniel H Siregar menyebutkan sesuai dengan kesepakatan melalui MoU Senin (28/2) yang ditandatangani Walikota HulmanSitorus,SEdenganKetuaHippdaSumihar Manurung dan Ketua IPPD M. Tampubolon dengan saksi Sekda Drs. Donver Panggabean, MSi, Sekretaris Hippda H. Pangaribuan dan Sekretaris IPPD P.Silalahi, pembangunan kios diserahkan sepenuhnya kepada pedagang. Menjawab pertanyaan tentang poin ketiga dari MoU itu yakni tentang partisipasi Pemko, Daniel menyebutkan masih akan dibicarakan danakanditanganiDinasPasaryangbarudibentuk dan mulai diaktifkan pada Selasa (1/3) yang dipimpin Sri Ulina Girsang selaku Plt Kadis. Daniel menyebutkan partisipasi Pemko itu antara lain mendesain bangunan kios dan teknis pembangunannya serta bantuan lainnya yang masih akan dibicarakan dalam waktu dekat. (a30)

Istri Terpidana Judi Togel Laporkan Pegawai PN Rantauprapat Ke Polisi RANTAUPRAPAT (Waspada): Kesal karena suaminyayangpenulistotogelap(togel)dijanjikan hukuman3bulanpenjaraternyatadijatuhihukuman 8 bulan penjara, Eni sang istri, melaporkan SU, seorang pegawai PN Rantauprapat ke Polres Labuhanbatu, Senin (28/2). Di Mapolres, Eni, 48, menceritakan, dia merasa jadi korban mafia peradilan dan pemerasan. DiamengakurugiRp3juta.Uangitudiberikannya kepada terlapor, SU, 48, bulan November 2010 untukmengurussuaminyayangtersangkutkasus judi Togel. Semula ia bertemu dengan saksi Ragil, tetangganya di Emplasmen, Dusun Setiawarga, Desa N-4, Kecamatan Bilah Hulu, Kabupaten Labuhanbatu.Enikemudianmenceritakankeluh kesahnya karena suaminya ditangkap polisi. Ragil lalu menawarkan jasa, ada keluarganya pegawai di PN Rantauprapat. Ragil pun membawa korban ke rumah terlapor di Kelurahan Aekpaing, Rantauprapat. “Kami pergi ke rumahnya (terlapor). Di rumah itu kami tawar menawar karena dibilangnya biaya pengurusan suami saya Rp5 juta untuk memperingan hukuman nantinya. Kemudian kami sepakati biayanya Rp3 juta, dan uang itu saya serahkan di hadapan tetangga saya dan istri terlapor,” jelas Eni. Korban menambahkan, ketika itu, istri terlapor malah mengatakan, kalau dikasih uang tak sampai sebegitu berat (3 bulan) hukuman yang dijalani suami Eni, nantinya. “Saya merasa

sangat yakin saat itu. Makanya saya serahkan uangRp3jutatanpakuitansi,”sebutnyamenjawab polisi. Namun, tambahnya, setelah persidangan akhir, hakim PN menjatuhkan hukuman pidana penjara selama 8 bulan bagi suaminya. Pelapor ini kemudian menemui terlapor, dan terlapor bilang, uang telah dibagi-bagi ke jaksa dan hakim, tetapi hukuman yang dijatuhkan hakim 8 bulan penjara. Korban sebagai pelapor pun merasa sangat kesaldanmelaporkanSUkePolressetelahterlapor tidak bersedia mengembalikan uang dan tidak tercapai jalan damai. Polres menerima laporan Eni dengan LP/ 313/II/2011/LB-SPK-C dan Surat Tanda Penerimaan Laporan Pengaduan Nomor: STPLP/193/ II/2011/SPK-CditandatanganiatasnamaKapolres Labuhanbatu,KepalaSPK-CAptuRSimanjuntak. Di Kepolisian, menurut sejumlah anggota polisi, Su juga tersangka kasus penggelapan 26 unit sepeda motor atas laporan pengusaha dealer. Sebelumnya, menjawab sejumlah wartawan, Panitera Sekretaris PN Rantauprapat Piter Manik SH, membenarkan Su adalah PNS di PN itu. Katanya, Su masuk dari golongan I, dan sekarang masih golongan II, namun di luaran bertingkah. “Laporan-laporan lain pun tentang dia (Su) sudahbanyakmasukkePNini.Kamirepotjadinya memeriksa dia,” kata Piter Manik. “Kadang dia mengaku hakim di luaran. Kadang-kadang mengaku pengacara,” sebut beberapa pegawai di PN itu. (a18)

Komisi A DPRD Batubara

Izin PT IA Perlu Ditinjau, Terkait Pidana Dilaporkan Ke Mabes Polri LIMAPULUH (Waspada) : Izin PT IA perlu ditinjau kembali karena operasionalnya melakukan multi pekerjaan yang berdampak pada lingkungan perambahan hutan, alih fungsi lahan hingga dugaan melakukan kegiatan penambangan pasir kuarsa Pantai Bogak Sebrang, di Desa Bogak, Kec. Tanjungtiram, Batubara yang bernilai miliaran rupiah. ‘’Sampai sekarang kita belum bisa memberikan kesimpulan mengenai status hukum PT IA. Karena masih dalam proses penyelidikan,’’ tutur Ketua Komisi A DPRD Batubara Al-As’ari, Selasa (1/3). Menurutnya, jika dalam penyelidikan nanti ditemukan pelanggaran pidana, dewan berkomitmen membawa persoalan tersebut ke Mabes Polriuntukdiprosessecarahukumdemitegaknya keadilan bagi masyarakat. Begitu juga menuntut ketegasan Dinas Kehutanan untuk membuka masalah ini. ‘’Kita tidak ingin kawasan hutan di Batubara hanya tercatat dalam lembaran kertas, tapi harus

ada fakta yang jelas tentang tapal batas kawasan hutan,’’ ujar politisi dari PPP itu. Tindakan PT IA sangat disesalkan karena sedikitpun tidak bermanfaat dan sebaliknya mengancam pemukiman sekitar seperti terjadinya bencana pasang dan abrasi terhadap daratan. Modus Menurut masyarakat setempat, ratusan goni pasir kuarsa di seputaran Pantai Bogak diambil untuk keperluan penimbunan benteng areal kebun PT IA yang lokasinya berdekatan atau berjarak beberapa meter dari pinggir laut. Tindakan itu terjadi Sabtu (26/2) menuai protes dari masyarakat beserta kepala dusun. Kejadian itu dilaporkan kepada Ketua BPD Desa Bogak Ridwan Amra maupun tokoh masyarakat dan pemuda kecamatan yang tergabung dalam AP2M selanjutnya menemui pengusaha PT IA diwakili Heri PP. Dalam dialog bersama warga pengusaha pasirhanyadipindahkanuntukdijadikanbenteng di areal kebun. (a10)

Pencemaran Nama Baik Wabup, Kadis Kanla Batubara Diperiksa LIMAPULUH (Waspada) : Kadis Perikanan dan Kelautan (Kanla) Batubara Azuar Hamid diperiksa Polres Asahan, Selasa (1/3). Dia diperiksa sebatas saksi atas laporanWakil Bupati Batubara H Gong Matua Siregar dengan tuduhan pencemaran nama baik melalui tulisan spanduk pada aksi unjukrasa PNS di gedung DPRD Batubara beberapa waktu lalu memprotes kebijakan dilakukan Wabup pasca cuti tugas bupati menunaikan ibadah haji. ‘’Saya sama sekali tidak ada menyebarkan spanduk yang menjelekkan namaWabub Batubara. Dan tidak mengetahui siapa yang membuat,’’ katanya menyangkal tuduhan itu kepada

Waspada seusai menjalani pemeriksaan di Mapolres Asahan. Spanduk yang menjelekkan nama Wabup Batubara tersebar di berbagai tempat, baik itu di Kantor Bupati, DPRD, dan tempat umum lain, dengan jumlah tergolong banyak. ‘’Siapa di balik melakukan semua ini saya tidak ketahui, apa lagi dikaitkan dengan dirinya,’’ujar Zuar. Kapolres Asahan AKBP J Didik Dwi Priantono melalui Kasat Reskrim AKPYoris MY membenarkan pemeriksaan itu. Namun pihaknya belum bisa memberikan penjelasan resmi tentang berjalannya kasus ini dan siapa tersangkanya. (a13/ a15)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.