Waspada, Rabu 1 Mei 2013

Page 26

Aceh

C8

WASPADA Rabu 1 Mei 2013

Makanan Tak Layak Konsumsi

Siswa SMP-SMA Negeri Unggul Sigli Mogok Makan SIGLI (Waspada): Ratusan siswa SMP dan SMA Unggul Sigli melakukan aksi mogok makan sejak, Senin (29/4), sebagai protes terhadap makanan yang tidak layak dikonsumsi disajikan setiap hari oleh pihak pengelola sekolah itu. Beberapa siswa kepada Waspada, Selasa (30/4) mengungkapkan sejak belajar dan tinggal di asrama di komplek sekolah itu, makanan yang disajikan hampir setiap hari menunya itu-itu saja. Paling menyedihkan makanan tersebut terkesan seperti didaur ulang, atau sisa makanan kemarin dimasak kembali dan disajikan kepada siswa. “Makanan yang didaur ulang itu kadang-kadang sudah berjamur, dan tidak bisa kami makan. Ada beberapa siswa yang memakan makanan itu sampai sakit perutnya,” kata salah seorang siswi SMA Negeri Unggul Sigli. Ia mengungkapkan, warna telur rebus yang seharusnya berwarna putih dan merah malah berubah warna menjadi biru dongker dan saat dicium beraroma busuk, sehingga tidak da-

pat dimakan. Padahal untuk biaya makan para wali murid sudah membayar per sekali makan Rp7.000. Akibat makanan ‘bekas’ yang disajikan pihak pengelola sekolah, hampir setiap hari para siswa meminta orang tuanya mengantarkan nasi ke asrama sekolah tersebut. “Kami selalu meminta ibu atau ayah untuk mengantar nasi ke asrama,” kata siswa itu lagi. Keluhan para siswa itu, dibenarkan beberapa wali murid yang mengikuti rapat dengan pihak sekolah dan komite sekolah tersebut. Menurut beberapa wali murid, hampir setiap hari mereka ditelepon anak-anaknya untuk mengantarkan nasi ke sekolah, padahal mereka sudah membayar biaya makan anaknya yang tinggal di asrama sekolah. “Sebenarnya kami tidak tahu persis bagaimana persoalan makan di sekolah ini, karena kami sudah membayar. Sebab hampir setiap hari anak saya minta diantari makan, katanya tidak selera makan nasi yang disiapkan pihak sekolah,” kata salah seorang wali murid. Saat rapat antara wali murid dengan pihak sekolah dan tim komite sekolah SMP/SMA negeri Unggul Sigli sedang berlangsung, Selasa (30/4) sekira

IDI Rayeuk Juara Sayembara Dalail Khairat IDI (Waspada): Hasil putusan dewan juri, akhirnya Kecamatan Idi Rayeuk keluar sebagai Juara I Sayembara Dalail Khairat Ke-I yang diselenggarakan Majelis Ulama Nanggroe Aceh (MUNA) Kab. Aceh Timur sejak 25-28 April 2013. Kegiatan yang mulai digalakkan tersebut dipusatkan di Halaman Masjid Agung Darussalihin Idi. Ketua MUNA Aceh Timur, Tgk Ahmadi Mustafa, S.Pd.I didampingi Sektaris MUNA, Agus Khadafy, SH kepada Waspada, Selasa (30/4) menyebutkan, setelah Juara I diraih Idi Rayeuk (A’lal Muna), Juara II diraih Peunarun dan Juara III diraih Peureulak Barat (Zikrul Maiyah). Sementara Harapan I diraih Kecamatan Simpang Ulim. “Seluruh grup Dalail Khairat yang keluar kali ini berada dibawah binaan MUNA kecamatan yang ada di Kab. Aceh Timur,” katanya.(b24)

Pengumuman UN Paket B/C Serentak IDI (Waspada): Pengumuman Ujian Paket B dan Paket C dalam Kab. Aceh Timur serentak secara nasional yakni 24 Mei 2013 (UN Paket C) dan 1 Juni 2013 (UN Paket B). Kepala Dinas Pendidikan Kab. Aceh Timur, Abdul Munir melalui Kabid PLBLS H Jalaluddin, MPd kepada Waspada Selasa (30/4) mengatakan, pelaksanaan UN Paket B dan C yang telah diselenggarakan berjalan lancar dan dinyatakan sangat objektif. “Tidak ada kecurangan dan kebocoran naskah soal sebelum UN Paket B dan C berlangsung,” katanya. H Jalaluddin mengaku, hasil pengumuman nantinya diharapkan bisa diterima seluruh peserta UN Paket B dan C. “Kita harapkan semua peserta yang ikut UN Paket B dan C lulus seluruhnya, apalagi yang ikut dalam UN Paket B dan C termasuk para kombatan GAM dan selebihnya masyarakat putus sekolah,” tandas H Jalaluddin. (b24)

DKA Langsa Gelar Budaya Pantai Timur LANGSA (Waspada): Dewan Kesenian Aceh (DKA) Kota Langsa melaksanakan rapat persiapan pelaksanaan kegiatan Gelar Budaya Pantai Timur yang direncanakan akan dilaksanakan Desember 2013 mendatang. Demikian Ketua DKA Kota Langsa Agusni AH usai rapat, Selasa (30/4) pagi. Agusni yang didampinggi panitia pengarah Drs H Syahrizal yang juga Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana itu, menyampaikan dalam even dimaksud akan menampilkan beragam kesenian tradisional Aceh, seminar kebudayaan, festival kuliner dan pameran kreativitas pemuda di Langsa dan sekitarnya. “Kita targetkan kegiatan ini diikuti oleh semua komponen masyarakat Langsa dan sekitarnya seperti Aceh Timur, Kota Langsa dan Aceh Tamiang. Tak tertutup kemungkinan peserta juga berasal dari Aceh Utara dan Sumatera,” kata Agus. Drs H Syahrizal mengatakan, kegiatan ini juga akan menjadi target peningkatan pembangunan kebudayaan dan kepariwisataan dalam mendukung Aceh Visit 2013. (m43)

pukul 10:30, ratusan siswa SMP/ SMA Negeri Unggul Sigli keluar dari ruang kelas, mereka dengan membawa spanduk bertuliskan kata-kata protes kepada pihak sekolah berusaha masuk ke dalam ruang rapat. Para siswa menolak masuk ke dalam kelas untuk melanjutkan mata pelajaran, meskipun dewan guru meminta mereka masuk ke dalam kelas. Namun setelah melakukan negosiasi dengan petugas security dan dewan guru, ratusan siswa itu diperbolehkan masuk ke dalam ruang rapat dan ikut mendengar rapat dengan tertib. Kepala SMP dan SMA Negeri Unggul Sigli Armia Jawahir membenarkan para siswanya melakukan mogok makan. Namun ia menolak alasan siswanya itu mogok makan karena karena makanan yang disajikan pihak sekolah itu merupakan makanan daur ulang. Armia mengaku, pihaknya sudah memanggil dan memintai keterangan dari tim petugas masak di sekolah yang dipimpinnya itu. Dari pengakuan tim petugas memasak makanan

yang disajikan sesuai menu yang telah ditetapkan bersama. Meski ada sisa makanan yang tinggal, tidak lagi disajikan siswa. “Tidak ada makanan daur ulang. Meskipun ada, misal ada ikan tongkol yang tersisa dan jumlahnya banyak biasanya diolah menjadi ikan kayu (keumamah). Tidak mukin diberikan makanan yang tidak layak dikonsumsi,” kata Armia. Ia mengungkapkan, dua sekolah yang dipimpinnya itu memiliki anggaran bersumber dari APBK Pidie Rp300 juta. “Selain dari APBK kita juga dapat dari dana Otonomi Khusus (Otsus) pendidikan. Tapi jumlah angka pastinya belum tahu. Sedangkan untuk makan itu kami kutip per hari Rp21.000 karena per kali makandihitungRp7.000,”kataArmia. Kadis Pendidikan Pidie Bukhari Taheir, Selasa (30/4) siang di kantornya, untuk dikonfirmasi tentang kasus itu tidak berada di tempat. Ketua DPRK Pidie Muhammad AR meminta dinas terkait menyelesaikan persoalan makananan di SMP dan SMA Unggul itu. (b10)

Kurikulum Dayah Di Aceh Segera Diterapkan IDI (Waspada): Empat Bidang Studi dalam Kurikulum Dayah/Ponpes di Aceh segera diterapkan disekolah umum mulai SMP hingga SMA/SMK. Rencananya, Dinas Pendidikan Kab. Aceh Timur akan menerapkannya Tahun Ajaran (TA) 2013/ 2014 mendatang. Kepala Dinas Pendidikan Kab. Aceh Timur, Abdul Munir, SE. MAP kepada Waspada, Selasa (30/4) menjelaskan, penerapan Kurikulum Dayah ke sekolah umum tingkat menengah dan tingkat atas itu merupakan langkah yang ditempuh berdasarkan hasil Muzakarah Ulama se-Aceh Timur bersama Pemkab setempat beberapa waktu lalu. “Kita menyahuti baik hasil keputusan ulama, karena ini akan membawa nuansa baru di sekolah umum,” katanya. Abdul Munir menyebutkan, empat Bidang Studi Kurikulum Dayah yang diterapkan di seko-

lah umum yakni Alquran - Hadis, Ilmu Tauhid dan Ilmu Fiqah serta Ilmu Akhlak. “Semuanya akan kita terapkan setelah duduk bersama Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) dan Badan Koordinasi Kepala Sekolah (BK2S) se Aceh Timur,” sebut Abdul Munir. Dikatakan, program satusatunya program ulama yang pro pendidikan umum, sehingga target yang dicapai nantinya adalah mengubah watak dan perilaku siswa di Kab. Aceh Timur yang selama ini tergolong merosot, baik di lingkungan sekolah atau dalam lingkungan masyarakat. “Untuk guru yang direkrut nantinya adalah tenaga pendidik dari Dayah/Pondok Pesantren yang siap dalam membina dan membimbing siswa,” sebut Abdul Munir seraya menandaskan, diprioritaskan dalam setiap sekolah dua tenaga guru dari dayah. (b24)

Persoalan Gampong Rumit IDI (Waspada): Persoalan desa (gampong—red) dalam wilayah 83 kemukiman di Kabupaten Aceh Timur tergolong rumit. Hal itu ditandai dengan banyaknya desa yang belum jelas tapal batas antar desa dan antar kemukiman hingga persoalan pengangkatan aparatur gampong yang dinilai tidak memenuhi syarat. “Dalam Pilkades ada calon Kades yang diusung tidak memenuhi syarat, sementara calon Kades yang memenuhi syarat dianggap muda, misalnya usianya baru 20 tahun. Ini persoalan desa, sehingga diperlukan pembinaan,” kata Sekda Aceh Timur, H Bahrumsyah, MM melalui Kabag Mukim Gampong, Usman kepada Waspada, Selasa (30/4) di Idi. Kata dia, sebagai langkah dalam menengahi, pihaknya memfasilitasi dengan cara pembinaan terhadap para tokoh

masyarakat dan aparatur desa seperti Kepala Dusun (Kadus), sehingga pada akhirnya dapat diselesaikan melalui musyawarahdesadenganmelibatkanTuha Peut dan Imum Mukim. “Sekarang juga ada salah satu desa di Aceh Timur yang keuchik (Kades—red) mundur dari jabatannyakarenadesakansebagianmasyarakat,” sebut Usman. Ditambahkan, persoalan lain yang terjadi di desa yakni tapal batas. Hal itu lazimnya terjadi disaat pemerintah membangun fasilitas umum seperti gedung perkantoran atau lainnya. “Munculnya persoalan desa juga tak terlepas dari ketidakjelasan tapal batas sebelumnya, karena aparatur gampong terdahulu menggariskan batasan desa melalui aliran sungai atau jalan utama antar desa,” tutur Usman seraya menyebutkan, persoalan tersebut rata-rata desa menghadapinya. (b24)

BPM Gelar Rapat PSP

Aulida Tamana Dan Wahyu Duta Wisata Gayo Lues

SUBULUSSALAM (Waspada): Badan Pemberdayaan Masyarakat(BPM)KotaSubulussalammenggelarrapatPenyusunanStandar Pelayanan (PSP) di ruang kerja Kepala BPM, Selasa (30/4). PSP, diuraikan Kepala BPM, Bicar Sinaga saat membuka rapat yang dihadiri perwakilan tiga orang kepala desa, sekretaris BPM Nurhayati Maria, sejumlah kabid dan staf menyusul surat wali kota per 9 April 2013, perihal PSP yang ditujukan kepada para Kepala SKPK, asisten, staf ahli dan Kabag Setdako Subulussalam. Dikatakan, SP harus sederhana, konsistensi, partisipatif, akuntabel dan berkesinambungan. Pimpinan instansi pun diminta membuat maklumat pelayanan yang berisi pernyataan kesanggupan dan kewajiban pimpinan instansi untuk melaksanakan pelayanan sesuai SP. (b28)

BLANGKEJEREN (Waspada) : Aulida Tamana danWahyu, masing-masing terpilih sebagai Sebujang dan Seberu Gayo Lues 2013 sekaligus menjadi DutaWisata Kabupaten Gayo Lues. Keduanya berhasil menyisihkan masing-masing empat finalis lainnya, pada final pemilihan DutaWisata Gayo Lues di Balai Musara Pendopo Bupati Gayo Lues, Selasa (30/4). Pemilihan DutaWisata Gayo Lues ini merupakan agenda rutin yang dilaksanakanDinasPariwisatadanKebuda-

yaan Gayo Lues, setiap tahun. Pada tahun ini, panitia menerima 15 peserta untuk mengikuti audisi. Dari 15 peserta, hanya 3 psangan yang lolos ke final yang digelar Selasa siang di Balaimusara. Tim juri, terdiri dari Kabag Humas Setdakab Gayo Lues, Syafruddin, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayan, Wardana S.Pd, Kepala Majelis Pendidikan Daerah, Gunmas, S.Pd, dan dua orang dari dinas terkait.(cjs)

Kartini Menunggu Suaminya Pulang MENUNGGU kabar yang tidak pasti, memang memerlukan kesabaran dan ketabahan, apalagi yang ditunggunya adalah seseorang yang sangat penting dalam hidupnya. Barangkali itulah jeritan perasaan seorang perempuan paruh baya berusia 37 tahun yang kini sedang menunggu kabar/berita dari sang suami yang saat ini belum diketahui dimana keberadaannya. Kartini, ibu empat anak, warga Gampung Alue Beurawe Kecamatan Langsa Kota, dilanda kegelisahan lantaran belum ada kabar-berita suaminya M. Daud, 47 tahun, yang mencari pekerjaan di Malaysia. “Sejak pergi awal Januari 2013 lalu, belum sekalipun dia mengirim kabar kepada saya,” tutur Kartini yang mengakui sudah galau mau melapor kemana soal suaminya.

Kepada Waspada di Langsa, Senin (29/4), Kartini mengatakan, suaminya M. Daud bersama temannya asal Pidie pergi mencari pekerjaan ke Malaysia awal Januari lalu. Daud adalah sosok suami setia kepada istri dan sosok ayah yang sayang kepada anaknya. Menurut pengakuan istrinya, Daud ke Malaysia tidak memiliki paspor sehingga Kartini merasa kesulitan untuk melapor tentang keberadaan suaminya. M Daud yang sebelumnya (sebelum ke Malaysia) berprofesi sebagai tukang obat keliling dengan menggunakan sepedamotor, selama ini usahanya berjalan baik-baik saja. Namun entah bagaimana ceritanya kemudian, kata istrinya, Daud pada awal Januari lalu memutuskan pergi ke Malaysia bersama temannya itu. Tujuan ke sana semata-mata ingin

Kartini, mengapit foto suaminya mencari perubahan dalam upaya untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga. Baru beberapa hari menginjak kaki di negeri tetangga itu,

Daud dikabarkan tertangkap petugas keamanan. Kabar diperoleh Kartini melalui adik iparnya tanggal 13 Januari 2013. Kartini belum mengetahui penyebab pasti suaminya ditangkap. Namun dia menduga penangkapan tersbut ada keterkaitan karena Daud tidak mempunyai paspor saat berangkat ke Malaysia. Kartini yang sehari-hari bekerja sebagai tukang parkir di kawasan jalan Teuku Umar pusat perbelanjaan Kota Langsa, mengharapkan semua pihak dapat membantu dirinya untuk mencari tahu dimana sesungguhnya posisi suaminya berada sekarang. “Sudah lima bulan saya menunggu kabar ini,” keluh Kartini kepada Waspada di sela-sela melayani konsumen seorang pengendara sepeda motor di depan Toko Singapore Foto Langsa. (b21)

Waspada/Muhammad Riza

SISWA SMP Negeri Unggul Sigli saat melakukan aksi mogok, Selasa (30/4) memprotes terhadap makanan yang setiap hari disajikan pihak sekolah yang diduga didaur ulang.

Umat Islam Alami Penjajahan Intelektual Akibat Kebodohan LANGSA (Waspada): Kondisi umat Islam secara umum sekarang ini sangat jauh mengalami kemunduran dan penjajahan akibat kebodohan. Untuk membebaskan dirinya dari belunggu penjajahan inteletual dan bangkit dari kemunduran tersebut, tidak ada jalan lain umat Islam harus mengoptimalkan pendiddikan. Demikian antara lain dikatakan Ketua STAIN ZCK Langsa DR Zulkarnaini MA dalam acara Halaqah Islam dan Peradaban (HIP) yang diselenggarakan DPD II Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Kota Langsa di aula Dakwah STAIN ZCK Langsa, Minggu (28/4). Halaqah yang bertemakan Demokrasi versus Khilafah menghadirkan tiga pembicara, selain Ketua STAIN ZCK selaku keynote spiker juga hadir Kepala Prodi Ilmu Politik FISIP Unimal DR. Muhammad bin A. Bakar, MA dan Direktur PKPEI UPI Bandung Dr Arim Nasim, MSi. Menurut Dr. Zulkarnaini

dengan pendidikan umat Islam akan mampu membebaskan dirinya dari kebodohan. Seperti kondisi umat Islam di Cordoba dan Baghdad dimasa Khilafah Abbasiyah. Dimana umat Islam menjadi marcusuar dunia yang dikagumi oleh umat manusia. Dan kemunduran umat Islam sekarang ini, kata dia, merupakan bukti bahwa umat membutuhkan perubahan. Sistem Demokrasi yang mengatur umat sekarang ini adalah sistem rusak dan tidak mambuktikan kesejahteraan. Suara rakyat adalah suara Tuhan merupakan warna dari sistem rusak tersebut yang tidak boleh diadopsi oleh umat Islam. Pembicara lain Dr Muhammad Bin A.Bakar, M.A menjelaskan, esensi kepemimpinan dan pemerintahan dalam Islam harus memenuhi tiga hal yaitu keadilan, tauhid dan dan amanah sebagai esensi kekuasaan. Dimana Syari’ah memiliki supremasi tertinggi. “ Untuk mewujudkan kese-

jahteraan, umat harus memilih pemimpin yang paham Islam. Sosok pemimpin itu juga harus memahami tiga hal yaitu keadilan, tauhid juga sadar tentang pertanggungjawabanya di akhir kelak” papar Kepala Prodi Ilmu Politik FISIP Unimal tersebut. DR. Arim Nasim dalam materinya menjelaskan bahwa Khilafah adalah kepemimpinan umum bagi seluruh kaum Muslimin di dunia untuk menegakkan hukum syara’. Menurutnya Khilafah dibangun dalam empat pilar yakni kedaulatan di tangan syara’, kekuasaan di tangan umat, mengangkat satu orang khalifah menjadi kewajiban atas seluruh kaum muslimin, serta tabanni (adopsi) terhadap hukum-hukum syara menjadi otoritas khalifah. Sehingga esensi Khilafah adalah untuk peneggakan Syariah secara kaffah dan menyatukan umat Islam di seluruh dunia. Sementara sistem demokrasi, lanjutnya, dibangun oleh beberapa pilar diantaranya pe-

misahan agama dengan kehidupan (sekulerisme), kedaulatan berada ditangan rakyat dan suara mayoritas. Sehingga, inti dari demokrasi adalah menjadikan manusia sebagai Tuhan dalam membuat hukum. Untuk itu, dia menyimpulkan bahwa Khilafah adalah satu-satunya bentuk pemerintahan yang wajib ditegakkan oleh umat Islam. Dan mengganti demokrasi yang telah gagal mensejahterakan umat, serta memalingkan manusia dari Syariat Allah. Selanjutnya acara diakhiri dengan seruan dari DPD II HizbutTahrir Indonesia Kota Langsa untuk umat dalam rangka menggugah kesadaran umat dan menyatukan potensi umat demi terwujudnya Islam yang menebar rahmat dalam Khilafah Islamiyah dengan ikut serta hadir untuk menyukseskan acara Muktamar Khilafah yang akan diadakan di Stadion Lampineung Kota Banda Aceh pada tanggal 26 Mei 2013.(b20/b22)

Ketua YLI Dilaporkan Ke Polisi, Diduga Gelapkan Dana Yayasan LANGSA (Waspada): Diduga telah melakukan penipuan dan penggelapan dana yayasan, Ketua Yayasan Langsa Informatika (YLI), IT, resmi dilaporkan ke Polres Langsa dengan nomor TBL/110/IV/2013/Aceh/ Res Langsa Demikian dikatakan pengurus dan pemodal sekaligus sebagai sekretaris Yayasan Langsa Informatika dan pelapor Drs H Zakaria, MM, Selasa (30/4) sore. Dikatakan, selain sekretaris yayasan dirinya juga salah seorang penyandang modal dalam pendirian yayasan YLI dimaksud bersama Bendahara

Yayasan Ismail Fithri, MM. “Dalam hal ini, ketua yayasan diduga telah melakukan penggelapan dana yayasan karena yang bersangkutan tidak mau membuat pertanggungjawaban kegiatan dan keuangan sejak tahun 2010 – 2012 kepada pengurus yayasan sesuai akte pendirian YLI nomor: 163 tanggal 16 Februari 2010,” katanya. Menurutnya, sumber keuangan atau pemasukan yang harus dipertanggungjawabkan oleh ketua yayasan selaku penyelenggara kegiatan sejak tahun 2010 – 2012 adalah uang pendaftaran mahasiswa setiap

tahun, uang ospek mahasiswa dan pengurus nimko ke Medan setiap tahun, uang baju almamater dan baju seragam mahasiswa setiap tahun, uang kuliah mahasiswa setiap tahun dan uang ujian midterm dan ujian final mahasiswa setiap tahun yang total diperkirakan sejumlah Rp1,5 miliar,” sebut Zakaria. Tapi, jelasnya, sampai sekarang ketua yayasan tidak mau membuat Laporan Pertanggungjawaban (LPJ), padahal pihaknya sudah berulang kali meminta baik melalui surat maupun secara langsung. Menurutnya, alasan lain du-

gaan ketua yayasan telah menggelapkan dana YLI, karena dalam menjalankan yayasan YLI, ketua yayasan telah membentuk yayasan baru dengan nama Yayasan Informatika Aceh Indonesia (YIAI) yang alamatnya sama dengan YLI dan semua fasilitas yang digunakan adalah milik YLI, termasuk mahasiswanya. “Atas dasar inilah kita menduga ketua telah menggelapkan danaYayasan Langsa Informatika, makanya untuk penyelesaiannya kita menempuh jalur hukum,” sebut Zakaria. (m43)

SDN 5 Langsa Laksanakan Try Out Finishing LANGSA (Waspada): Sebanyak 95 siswa SD Negeri 5 Langsa, bersama 60 SD se Kota Langsa melaksanakan try out finishing sebagai penutup dari persiapan penyelenggaraan UN di sekolah itu yang diselenggarakan Primagama bekerjasama Dinas Pendidikan dan Forum Pemerhati Pendidikan Kota Langsa (FP2L), Selasa (30/4). Kepala SD Negeri 5 Langsa Dra Suhartini M.Pd mengatakan, try out yang diselenggarakan Primagama sebagai finishing yang bertujuan untuk melihat kemampuan akhir siswa dari serangkaian tahapan persiapan UN 2013 yang sudah di laksanakan jauh-jauh hari sebelumnya, katanya. Menurutnya, menjelang pelaksanaan ujian nasional (UN tanggal 6 hingga 8 Mei 2013 pihak sekolah sudah melakukan persiapan matang sebagai bekal siswa agar bisa lulus UN 100 persen. Persiapan itu meliputi, setiap siswa dibekali fasilitas belajar berupa buku detik-detik UN yang murni didanai oleh anggaran Dana Bantuan Operasional Sekolah (Dana BOS) serta pihak sekolah juga memberikan pelajaran tambahan yang yang disebut ‘Les Pemantapan UN 2013’ dipandu langsung dua orang guru yakni: Anita Tresia, SPd dan Rahimah, A. Ma.Pd. “Untuk menguji hasil dari les pemantapan maka kami melaksanakan try out sebanyak lima kali yang bertujuan agar setiap pembedahan soal-soal dan kisi-kisi UN 2013 pelajar tidak gugup lagi melihat lembar jawaban ujian nasional (LJUN) dan soal UN dan bagaimana teknis

Waspada/dede

KEPALA SD Negeri 5 Langsa Dra Suhartini, MPd ketika meninjau pelaksanaan try out yang diikuti siswanya di sekolah tersebut, Selasa (30/4). menjawabnya sehingga untuk pelajar SDN 5 Langsa yang ikut UN akan terukur tingkat keberhasilan tiap individu siswanya,” tambah Titin. Wakil Ketua Forum Pemerhati Pendidikan Kota Langsa Eddy Khalil, SPd saat dimintai keterangan menerangkan, pihak penyelenggara try out dari berbagai lembaga yang masuk ke sekolah sangat membantu pihak sekolah dalam melakukan pemetaan keberhasilan tiap individu peserta ujian nasional baik dari SD/Min, SMP/MTs dan SMA/MA.

“Namun sangat disayangkan masih ditemukan ada 2 lembaga yang menyelenggarakan try out di sekolah-sekolah hingga satu minggu lebih hasil try out belum juga diumumkan dan diberikan kepada pihak sekolah. Seharusnya 3 hari setelah try out berlangsung pihak sekolah sudah terima hasilnya. Sehingga try out yang dilaksanakan dapat menjadi barometer dan tolok ukur sekolah dalam memantapkan materi di sekolah menghadapi UN nantinya,” kata Eddy. Untuk itu, pihak Dinas

Pendidikan Kota Langsa sebagai central semua pelaksanaan ini sudah bisa mengkaji apa yang harus dipersiapkan. Tapi dengan lambannya beberapa lembaga yang ada justru malah bukan membantu tapi malah memperlemah mutu dunia pendidikan. “Ini merupakan citra buruk potret pendidikan Langsa dan sekaligus bertujuan memberikan pelajaran bagi lembaga tersebut agar tidak saja mengejar popularitas, tapi juga dituntut kecepatan memberikan informasi,” demikiam Eddy.(m43)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.