Waspada, Rabu 15 Mei 2013

Page 21

Opini

WASPADA Rabu 15 Mei 2013

B7

Bacaleg Aceh Tak Bisa Mengaji Musim pendaftaran Calon Legislatif (Caleg) telah tiba,banyak dari berbagai kalangan Partai Politik (Parpol) baik lokal maupun nasional berbondong-bondong mencalonkan dirinya ke Komisi Independen Pemilihan (KIP) untuk bisa bersaing dengan Parpol lain. Mereka nantinya akan menempati posisi menjawai wakil rakyat. Khusus bagi Provinsi Aceh yang mayoritas penduduknya Muslim, serta menerapkan syari’at Islam dalam kehidupan sehari-hari, sudah sewajibnya mampu membaca kitab suci Alquran merupakan persyaratan yang sangat penting. Berbeda dg provinsi lain di Indonesia,Aceh mensyaratkan kemampuan membaca Alquran sebagai syarat pencalonan menjadi anggota legislatif. Namun sangat disayangkan, selalu ada Bacaleg yang gagal melangkah maju karena tak mampu membaca Alquran. Hal ini juga mencerminkan kualitas penegakan syariat Islam di Serambi Makkah. Bahkan tahun ini 35 Bacaleg gagal karena tak lulus kualifikasi membaca Alquran. Tak sedikit pula di antara mereka yang mengundurkan diri ketika menyadari dirinya tak mampu atau tidak lancar membaca Alquran. Ada yang langsung mengundurkan diri karena menyadari dirinya tidak lancar atau tidak mampu membaca kitab suci Alquran dengan baik. Kegagalan tak hanya melanda para bakal calon wakil rakyat di kabupaten/kota, tetapi juga di tingkat provinsi.Ironisnya Bacaleg yang diusung partai-partai berhaluan agamis dan memiliki basis massa di kalangan umat Islam ternyata juga tidak lolos tes mengaji. Konsekuensi dari kegagalan dalam uji kemampuan membaca kitab suci Alquran adalah si Bacaleg tidak dapat menjadi calon anggota legislatif karena tidak memenuhi persyaratan. Selanjutnya Bacaleg yang dinyatakan lulus harus menunggu hasil seleksi tahapan berikutnya yang didakan KIP, seperti seleksi Administrasi. Ada keprihatinan tersendiri yang mendalam di balik banyaknya Bacaleg yang tidak lolos dalam tes mengaji, kita sebagai masyarakat Aceh yang Islami, seharusnya kemampuan mengaji menjadi ciri khas yang harus dimiliki setiap individu.Mengaji harus dijadikan rutinitas yang dilakukan setiap malam baik di rumah maupun di balai pengajian.Realitas kekinian memperlihatkan bahwa masyarakat Aceh kian kehilangan jati diri sebagai daerah Islami meskipun menyemat nama syariat Islam Alangkah baiknya jika masing-masing Parpol pada saat sebelum memilih Bacaleg untuk dikirimkan ke KIP, sebaiknya diseleksi terlebih dahulu dalam hal tes uji membaca kitab suci Alquran di dalam lingkungan Parpolnya masing-masing. Selanjutnya Bacaleg yang akan dikirimkan ke KIP dari masing-masing Parpol akan lebih siap menghadapi setiap seleksi,terutama tes uji membaca Alquran.Dengan demikian masing-masing Parpol sudah menunjukkan salah satu tanggung jawab moralnya dalam menyeleksi Bacaleg. Kita semua berharap kepada tim penilai kemampuan Bacaleg dalam hal membaca kitab suci Alquran harus lebih bersikap terbuka dan jujur. Tanpa adanya transparasi nama Bacaleg yang dipublikasi akan memungkinkan munculnya “permainan” alias adanya oknum yang masuk melal ui “pintu belakang”. Tentu saja hal ini akan menciderai dan mencoreng demokrasi yang sedang kita bangun yang tentu saja berimbas pada kebobrokan moral ketika sang Bacaleg menjadi wakil rakyat nantinya. Semoga kegagalan para Bacaleg menjadi bahan renungan bagi masyarakat Aceh. Syariat Islam jangan hanya dijadikan isu atau wacana, tetapi diimplementasikan dalam kehidupan. Jika kepada Allah yang telah menciptakan saja, sang hamba tak mau menghambakan diri, konon lagi jika terpilih menjadi wakil rakyat. Mari kita pilih wakil rakyat yang cerdas secara spiritual, emosional, dan intelektual. Tri Darma Yanti Mahasiswa Teknik Arsitektur Universitas Malikussaleh.

Sombong Dan Bid’ah Sebagaimana sama-sama kita ketahui bahwa, iblislah yang paling sombong di dunia ini. Kenapa? Sebab, dia tidak mau sujud/menghormati, Nabi Adam, dan merasa dialah yang paling hebat dari Nabi Adam. Sebab iblis dijadikan dari api, dan Nabi Adam dijadikan Allah dari tanah. Pada hal ini adalah perintah Allah Swt. Begitulah yang dialami seorang yang bertitel dokter, apakah dokter ini seorang ustadz? seandainya dia seorang ustadz, takkan mau dia, berani memvonis Bid’ah neraka yang ditulisnya berulang-ulang di harian ini. Ataupun seandainya dia seorang ustadz, takkan merasa hebat ‘ilmu pengetahuannya daripada ‘Alim Ulama, KH, Ustadz, tokoh agama, tokoh masyarakat. Juga apakah si dokter ini sudah dikategorikan orang yang sombong? Sebab, para ‘alim’ ulama, KH, ustadz, tokoh agama, dan tokoh masyarakat, banyak yang mengamalkan/ mengerjakan, yang di bid’ahkan dokter tersebut. Dan juga menurut hukum Islam, yang di bid’ahkan itu, adalah hukumnya sunat saja. Siapa mau mengerjakannya berpahala, tidak mengerjakannya tak apa-apa, dan tidak berdosa, dan tidak pula bid’ah. Seperti yang di bid’ahkan dokter tersebut antara lain adalah: Qabilal Jum’at, azan dua kali Jum’atan, azan keberangkatan haji, tahlil 3 hari, 7 hari, 40 hari, 100 hari dan seterusnya.Wirid Yassin malam Jum’at, do’a jenazah, do’a bersama-sama, Qunut Subuh, baca Saidina kepada nabi Muhammad, tepung tawar, dan lainnya. Dan seandainya yang mengamalkan/mengerjakan yang di bid’ahkan itu, apakah si dokter jamin masuk neraka? Ataupun, amalan-amalan si dokter, apakah sudah positif masuk surga? Jawabnya adalah, Wallahu Alam. Pantun mengatakan: Orang nelayan pergi kelautan Naik sampan untuk mencari ikan Seandainya ada tulisan ini menyinggung perasaan Mohon dokter maafkan Sekian dan demikian Sipenulis hanya berpengetahuan tingkat tsnawiyah Ponpes Musthfawiyah Purba Baru Madina, Sumatera Utara

Tuan Fergie Oleh Yulhasni Meski sukses menukangi berbagai klub, Mourinho tak sehebatTuan Fergie yang memilih setia pada MU.Mungkin tidak ada yang mampu menyaingi kesetiaan Tuan Fergie ini.

“T

o the players, I wish them every success in the future.You know how good you are,you know the jersey you are wearing, you know what it means to everyone here and don’t ever let yourselves down. (Saya selalu berharap para pemain meraih keberhasilan di masa depan. Kalian tahu seberapa hebatnya Anda. Kalian tahu jersey yang Anda kenakan itu artinya besar bagi semua orang dan jangan biarkan anda terpuruk.)’’ Demikian pidato singkat Sir Alex Ferguson di Stadion Ol Trafford, Minggu 12 Mei 2013. Di hadapan 75.572 penonton, mata Fergie berkaca-kaca. Publik pencinta sepakbola dunia tersentak manakala Sir Alex Ferguson mengumumkan pengunduran dirinya sebagai pelatih dan manajer Manchester United. Seperti yang dilansir berbagai media, per 1 Juli 2013, Setan Merah akan dilatih David Moyes, pelatih Everton yang memutuskan menerima kursi yang ditinggalkan Ferguson untuk 6 tahun ke depan. Pernyataan Ferguson tentu saja mengejutkan banyak pihak. Setelah menukangi MU selama 27 tahun, sejak ia mengambil alih tugas Ron Atkinson pada 6 November 1986, keputusan yang diambilnya menimbulkan banyak spekulasi. Fabio Capello, salah seorang pelatih ternama seperti dilansir BBC London

Korupsi Dan Bencana

Nada Sukri Pane Guru SMA Negeri 16 Medan.

Rhoma Irama, Dirangkul P.K.B Mukhaimin Iskandar merangkul Rhoma • “Itu cara bagus !” Mukhaimin penggemar Dendang Dangdut , Rhoma suka menengok P.K.B.• “Jadi , bakal calon Pres.R.I. dari P.K.B. Bang Hajji ?” Coba tanyakan langsung kepada Ketua Umumnya ? “Rhoma sebagai ba.ca.Pre s. ,Mukhaimin wakilnya , begitu ?” Boleh jadi sebaliknya • “Coba ane hubungi die , Bung Menteri”• Ada sekelumit Kata-kata bijak dari Nenek Moyang berbunyi ; “Gila hormat itu , kharom hukumnya , tetapi berupaya supaya di hormati orang , wajib khukum nya !”# ba‘da joum‘at an 18 april ; guru berfatwa , murid menyimak ; muqie m keu tumpang bineh sikameng nyan # +6283199025981

Timnas PSSI. Orang selalu menganggap Mourinho sebagai pelatih genius.Tapi ia tidak memahami betul bagaimana jadi‘bapak’ bagi anak-anakasuhnya.Terkadanghubungan yang tidak harmonis dan cenderung otoriter membuat pemain tidak merasa nyaman di lapangan. Di elu-elukan Matterazzi di Inter Milan, ia justru jadi pecundang di Real Madrid. Meski sukses menukangiberbagaiklub,Mourinho taksehebat Tuan Fergie yang memilih setia pada MU. Mungkin tidak ada yang mampu menyaingi kesetiaan Tuan Fergie ini. Ia tak perlu media untuk membuktikan kehebatannya dalam konsep. Pembuktian itu di lapangan bukan di lembar-lembar media cetak yang memang haus berita panas soal sepak bola. Jika pun Arsenge Wanger sudah terlalu lama di Arsenal, mungkin jejak Fergie tak tersentuhnya. Incaran dan godaan uang dari berbagai klub seringkali membuat seorang pelatih untuk tidak setia. Sepak bola kita perlu belajar dari Tuan Fergie. Egoisme kerap sekali mencoreng wajah sepak bola kita yang kini berada pada titik paling akut dari penyakit berkepanjangan untuk sebuah prestasi yang membanggakan. Tuan Fergie mengajarkan kepada kita bahwa seorang pelatih itu harus mampu melahirkan pemain hebat. Seorang pelatih hebat lahir dari kerja keras dan kesungguhan meracik tim untuk dapat diperhitungkan. Tuan Fergie mandiri dan ia juga telah membuktikan untuk melepas kursi untuk diduduki David Moyes. Mungkin hanya kebanggaan mengenakan jersey MU yang ada di dada Tuan Fergie. Penulis Dosen FKIP UMSU, Bergiat Di Komunitas Diskusi Sastra FOKUS UMSU.

Innocence Of Myanmar

Nama dan Alamat ada pada Redaksi

Selama ini korupsi ini mungkin telah menjalar ke berbagai instansi di Sumut, tapi semua saling menutupi, menyembunyikan bangkai korupsi agar tidak tercium aromanya yang busuk. Sepertinya budaya fanatik pada kesukuan masih kental pada masyarakat Sumut.Budaya saling memberi buat kesejahteraan berubah menjadi penaburan menyebarkan racun korupsi yang menuai bencana mematikan, saling melindungi sesuku ini terkadang mengabaikan kaidah agama yang akhirnya berjamah anggota sesuku masuk dalam lembah kenistaan korupsi Terkadang solidaritas sesuku ini menjadi salah jalan kebablasan, sehingga merekrut anggota sesuku sebanyak-banyaknya, menimbulkan perang suku yang manis tipis disembunyikan. Kriteria kepemimpinan atau jabatan yang akan diberikan hanya menitikberatkan anggota suku tanpa kaedah keilmuan dan tuntunan agama, tak penting kriteria atau syarat, pantas tak pantas bukan ukuran, yang penting sesuku. Akibatnya melahirkan pemimpin yang belum tentu ahli pada bidangnya kurang spesialisasi dan tidak profesional, konsekuensinya, kinerja kerja menurun tanpa inovasi buat kemajuan bangsa. Budaya menyembunyikan korupsi teman sesuku mengakibatkan korupsi tumbuh subur berkembang pesat. Tindakan kepala suku mengajak atau menolerir teman sesuku buat melakukan korupsi buat berbagi sayang berubah menjadi berbagi dosa mendorong anggota suku masuk penjara atau terpelosok ke lembah jurang kenistaan terpanggang dalam neraka.Kalau memang kita sayang kepada teman sesuku jangan ajak dia berkolaborasi dengan korupsi, jangan ajak mereka rombongan tersesat jalan tergelincir masuk jurang, cukuplah kepala suku saja yang jadi kelinci percobaan. Mungkin selama ini kita khilaf, lalai bergelimang dan berselemak indahnya harta korupsi. Mungkin kita sangka sekedar rahmat dan rezeki, padahal harta dan jabatan adalah amanah titipan Tuhan yang akan dipertanggungjawabkan dimana, kemana, akan dibawa? Walau sekecil zarah, semua dipertanyakan. Jika memang benar Sumut peringkat satu korupsi di Indonesia cukuplah kita jadikan ‘itibar peringatan introspeksi diri memperbaiki berbagai kealpaan sengaja atau tidak telah tersalah jalan—bergegas segera mandi membasuh badan dari dosa dan noda. Perilaku korup di Indonesia sedikit membuat kita cemas takut akan hukuman Tuhan. Bukan tidak mungkin Tuhan akan turunkan musibah dan bencana, apakah kita akan menangis mohon dihindarkan atau kita ikhlas menerimanya? Atau kita malah tak bergeming tak memperdulikan isyaratNya. Sejauhmana iman kita,hanya kita yang dapat mengukurnya. Karena sebelum kita mati, kita akan dapat bercermin, apakah kita akan masuk surga atau tetap selama-lamanya dalam neraka ja-hanam.Wallahualam.

menyebut pengunduran diri Ferguson lebih karena tekanan terhadapnya akan raihan prestasi untuk klub sebesar MU. Entah benar atau tidaknya, pelatihan kelahiran Govan, Glosgow, Skotlandia 31 Desember 1941 tersebut akhirnya meninggalkan Robien van Persie dkk. Saya menyebutnya Tuan Ferguson. Mengunyah permen karet setiap menyaksikan anak buahnya bertarung di lapangan hijau, tak pernah lepas dengan stelan baju jasnya, Tuan Ferguson menjadikan dia sebagai pelatih yang tersukses dalam sejarah sepak bola Inggris. Ia telah memenangkan 13 gelar juara liga dan satu-satunya pelatih di Inggris yang mampu membawa sebuah klub menjuarai Piala FA, satu kejuaraan satu kasta di bawah Primer League. Di tahun 1999, ia untuk pertama kali mampu membawa MU meraih treble winner dari Juara Liga, Piala FA dan Liga Champions. Deretan prestasi yang telah ditorehkan Tuan Fergie bersama MU membuatnya pantas jadi legenda. Saat dia memasuki Stadion OlTrafford pada sesi terakhir ia menukangi MU melawan Swansea City, penonton member applaus. OldTrafford memerah. Mata penonton berkaca-kaca melepas salah satu pelatih terbaik di jagad sepak bola dunia yang telah bertugas lebih dari 1000 pertandingan itu. Sebuah kado manis diterimanya tatkala MU mampu menekuk Swansea 2-1 lewat gol penentu

Rio Ferdinand. Sebuah perpisahan manis. Mata Scholes, Giggs, dan Rio Ferdinand terlihat berkaca-kaca saat memeluk Tuan Fergie. Tuan Fergie pantas mendapat tepukan itu. Ia bukan tipe pelatih yang suka berkoar-koar seperti Jose Mourinho. Baginyasepakbolaadalah‘’keluarga’’maka melatih baginya adalah bagaimana menjaga harmonisasi tim. Harmonisasi itulah yang ia jalani selama 27 tahun menukangi Setan Merah. Tentu saja menukangi tim sekelasMU,butuhfilosofikepelatihanyang mumpumi. Pada diri Tuan Fergie, semua itu telah ia torehkan dengan sekian banyak trofi untuk MU. Tuan Fergie memang berbeda dengan sederet pelatih ternama di dunia. Boleh jadi ia tidak memiliki kegemilangan sebagai pesepakbola. Namun ia tidak sendirian di dunia yang kata orang ini selalu membius jutaan manusia ini. Ada Carlos Alberto Parreira yang dikenal sukses mengantarkan lima negara berbeda di Piala Dunia; Kuwait 1982, Uni Emirat Arab 1990, Brasil 1994 dan 2006, Arab Saudi 1998 dan Afrika Selatan 2010. Pencapaian puncak Parreira adalah ketika berhasil mengantarkan Brasil menjadi juara dunia pada 1994. Ia hanya mantan pelatih fitnes di klub kecil Sao Crostovao pada 1967. Bahkan di Italia, ketika bos AC Milan menunjuk Arrigo Sacchi sebagai pelatih. Mantan penjual sepatu ini sukses membawa AC Milan merajai Eropa. Tuan Fergie tidak perlu seperti Maradona yang legendaris di lapangan tapi selalu gagal sebagai pelatih. Bahkan pelatih sekelas Nil Maizar pun yang tidak pernah mengecap indahnya sebagai pemain sukses menukangi Semen Padang dan dipercaya sebagai pelatih

Oleh Jonson Rajagukguk, SSos, SE, MAP Mengapa ketika etnis Rohingnya yang mayoritas beragama Muslim dan dilakukan oleh warga dan tentara Myanmar, mengapa Aung San Suu Kyi cenderung diam?

S

aya ingin melihat suatu saat anak saya hidup di Amerika Serikat dimana masyarakat tidak lagi menanyakan warna kulit dan agamanya, tetapi menyanyakan karakternya. Inilah penggalan kalimat Martin Luther Junior King di Amerika Serikat yang memperjuangkan hak orang kulit hitam dan putih supaya sama. Apa yang dilakukan Martin Luthter Junior King ini sungguh sebuah nilai kemanusiaan yang mulia. Kesederajatan manusia sekarang terwujud dengan terpilihnya Barack Obama presiden di USA tahun 2008 lalu. Andaikan Martin Luther Junior King masih hidup mungkin tangisannyalah yang paling keras dan cucuran air matanyalah yang paling deras melihat etnis Rohingya dianiaya, dibunuh, diperkosa. Bahkan ada perasaan sikap merasa tidak bersalah (innocence of Myanmar) atas kebiadaban masyarakat Myanmar tersebut yang didukung pemeritahnya. Konsep kesederajatan manusia sama di depan Tuhan adalah mutlak. Setiap manusia berhak untuk hidup lebih baik tanpa melita status sosial, status suku, dan status agama. Asalkan ditempuh dengan cara-cara yang baik berdasarkan nilai, norma, dan hukum. Nilai kemanusiaan universal sangat mutlak dipegang oleh semua warga dunia. Lantas, mengapa warga Rohingnya yang beragama Muslim tidak merasakan konsep kesederajatan manusia semua sama di depan Tuhan di negaranya sendiri? Padahal kesalahan mereka tidak ada, tetapi diperlakukan tidak manusiawi (dehumanisasi). Kita pasti sepakat (apapun agama dan sukunya), bahkan punya kebulatan tekad apapun namanya, pembantaian secara brutal masuk kategori pelanggaran HAM yang sangat berat. bahkan genosida merupakan musuh paling

utama bagi manusia pecinta damai. Jadi apa yang dialami saudara kita etnis Muslim Rohingya merupakan musuh kemanusiaan yang sangat universal. Mereka mengalami penganiayaan dan pembantaian secara sadis dengan alasan yang tidak jelas. Ini merupakan musuh kemanusiaan yang universal. Muslim Rohingnya harus diselamatkan dengan alasan nilai kemanusiaan yang universal. Apalagi mereka tidak punya kesalahan. Seorang pembunuh, perampok yang sudah jelas membunuh diberi kesempatan oleh hakim untuk membela diri. Konon manusia yang tidak bersalah. Lantas, mengapa perhatian dunia (pegiat HAM) sangat minim pada Muslim Rohingnya? Bahkan saudara kita etnis Muslim Ronghiya mengalami penganiayaan secara global. Ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut. Kita melihat dengan jelas bagaimana pengungsi saudara kita etnis Rohingnya yang beragama Muslim mengungsi karena perlakukan kasar di negaranya. Muslim Rohingnya dengan segala mimik wajahnya mengeluh karena perlakuan kasar dan biadab yang mereka alami. Mereka meninggalkan tanah kelahirannya hanya karena ancaman pembunuhan yang tidak mereka ketahui apa penyebabnya. Sudah banyak korban nyawa sia-sia melayang. Mulai dari anakanak sampai dewasa karena pembunuhan yang dilakukan oleh warga etnis mayoritas Myanmar kepada mereka. Berbicara Myanmar kita akan mengingat Aung San Suu Kyi yang berjuang tidak mengenal lelah bagaimana menegakkan demokrasi di negara junta militer tersebut. Bahkan wanita ini pernah mendapat nobel perdamaian karena terus mengampanyekan politik beradab dan tanpa kekerasan di negaranya. San Suu Kyi harus keluar masuk

penjara, keluar masuk negara orang dan melakukan loby-loby internasional bagaimana mengakhiri rezim otoriter di negaranya. Apa yang dilakukan Saan Suu Kyi sungguh luar biasa, terlebih dia adalah seorang wanita yang dalam kultur Timur hanya sebagai wanita rumah tangga. San Suu Kyi ingin melihat negaranya lepas dari otoritas militer yang kerap berbuat diktator pada masyarakatnya. Perjuangan San Suu Kyi ini bisa dibilang berhasil melepaskan Myanmar dari perangkap militer. Partai yang dipimpinnya Liga Nasional Untuk Demokrasi (NLD) langsung tancap gas dan hampir menjadi pemenang dalam Pemilu. Inilah pertama kali (2012) Saan Suu Kyi duduk di kursi parlemen Myanmar dan siap maju pada Pemilu presiden 2015. Apa yang dilakukan oleh Saan Suu Kyi patut kita contoh sebagai motivasi dalam perjuangan segala hal. Namun mengapa ketika etnis Rohingnya yang mayoritas beragama Muslim dan dilakukan oleh warga dan tentara Myanmar, mengapa Aung San Suu Kyi cenderung diam? Atau tidak melakukan usaha keras untuk melakukan perlindungan? Seharusnya sebagai pejuang demokrasi harus mampu menembus batas-batas suku dan agama atau identis lainnya. Demokrasi adalah sebuah bangunan bernegara yang menjadi filosofi munculnya kesederajatan manusia yang sama. Syarat demokrasi yang paling utama adalah apabila semua warga negara sama di depan hukum. Tidak mungkin demokrasi hidup apabila warganya tidak sama di depan hukum. Warga Rohingnya tentu harus mendapat perhatian kalau memang Myanmar ingin menatap masa depan demokrasi di negaranya. Diskriminasi dalam tindakan saja dalam bentuk pelayanan publik sudah merupakan penyakit dalam demokrasi. Konon lagi sampai dianiaya, dibunuh, sampai mengarah kepada genosida ini tentu tidak bisa kita terima. Perlu membangun solidaritas global untuk menyelamatkan etnis Rohingya dari sikap ma-

syarakat dan pemerintahan Myanmar yang merasa tidak bersalah (innocence of Myanmar). Apa jadinya, jika sebuah negara merasa tidak bersalah jika membiarkan rakyatnya membantai, menyakiti, bahkan memusnahkan sebuah komunitas masyarakat minoritas tanpa alasan jelas. Ini adalah bentuk kejahatan kemanusiaan yang sangat parah (hiper extraordinary crime) dan tidak boleh dibiarkan terjadi. Segenap perangkat lembaga HAM internasional harus melakukan preassure untuk mencegah aniaya tersistematis pada etnis Muslim Rohingya. Sekali lagi, pembiaran yang dilakukan pemerintahan Mynamar dan merasa tidak bersalah membunuh, menganiaya etnis Muslim Rohingya merupakan sikap barbar dan bentuk primitivisasi peradaban. Myanmar kembali kepada zaman barbar di tengah adab global yang menuntut kesederajatan manusia universal. Siapapun warga dunia saat ini, apapun status agama dan sukunya berhak hidup dengan segala hak yang melekat dalam dirinya. Hidup dengan damai, hidup dengan pengharapan, dan hidup dengan bebas dari ketakutan. Kita sangat menyesalkan sikap lembaga HAM PBB yang cenderung diam. Bahkan sikap diam sang demokrat sejati seperti Aung San Suu Kyi sangat disayangkan. Sebagai orang yang pernah menerima nobel perdamaian dunia karena memperjuangkan nilai- nilai kemanusiaan. Seharusnya San Suu Kyi membela etinis Rohingya agar diperlakukan dengan adil layaknya sebagai warga negara utama di negaranya. Semoga ke depan pembunuhan, penganiayaan, pemerkosaan jangan terulang lagi karena ini sungguh kejahatan yang tidak bisa ditoleransi. Mari berjuang melalui apapun untuk menghadang innocence of Myanmar atas dehumanisasi yang mereka lakukan agar ini jangan terulang lagi di negara manapun. Penulis adalah Dosen STIE-STMIK IBBI Medan, Ketua Pusat Pengabdian Masyarakat Pada LPPM STMIK IBBI Medan.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.