Waspada, Rabu 15 Desember 2010

Page 21

WASPADA Rabu 15 Desember 2010

Sumatera Utara

Pemprovsu Beri 10 Ribu Eksemplar Buku Ke Taput TARUTUNG (Waspada): Peningkatan mutu pendidikan dan sumber daya manusia (SDM) merupakan program pemerintah melalui sektor pendidikan nasional untuk menjadikan masyarakat pintar dan bebas dari kebodohan. Banyak membaca banyak tahu, dan membaca buku satu-satunya sumber ilmu pengetahuan untuk membuat orang pintar. Oleh karenanya harus disadari, buku tempat untuk mengetahui sesuatu apa yang terjadi dan akan terjadi. Demikian diungkapkan Kakan Perpustakaan dan Arsip, Pemkab Taput Marconis Siregar saat menerima 10 ribu eksemplar buku terdiri dari 500 judul, sebagai bantuan Dinas Perpustakaan Provinsi Sumut, (Dispersu), Selasa (14/12) di aula perpustakaan itu, diTarutung. Sepuluh desa /kelurahan penerima buku tersebut Kel. XI, Kec. Tarutung, Desa Lubusingkam, Kec. Sipoholon, Desa Simanungkalit, Kec. Sipoholon, Desa Hutauruk, Kec. Sipoholon, Desa Sipahutar, Kec. Sipoholon, Desa Simpang Bolon, Kec. Garoga, Desa Parinsoran, Kec. Garoga, Desa Paniaran, Kec. Siborongborong, Desa Lumbantonga-tonga, Kec. Siborongborong dan Desa Papande, Kec. Muara. Pada kesempatan itu Kadis Perpustakaan Pemprovsu, diwakili Sonang Sitorus dan Evalina Nababan mengharapkan agar masyarakat terutama anak didik meningkatkan gemar membaca buku dan memanfaatkan perpustakaan desa menjadi tempat baca. Membina perpustakaan kabupaten/kota merupakan visi Dinas Perpustakaan Pemprovsu,” ungkap Sonang Sitorus. (c12)

Rakorpem Wadah Pengawasan Internal Kepala Daerah P. SIANTAR (Waspada): Rapat Koordinasi Pemerintahan (Rakorpem) merupakan wadah dalam pelaksanaan pengawasan internal kepala daerah dalam upaya peningkatan pelayanan kedinasan kepada masyarakat serta merupakan forum penyampaian informasi, perintah/tugas/instruksi maupun hal yang perlu mendapat penanganan khusus maupun segera yang belum tercover selama ini. “Rakorpem yang dilakukan harus benar-benar dilaksanakan,” tegas Walikota Pematangsiantar Hulman Sitorus didampingiWakil WalikotaKoniIsmailSiregarsaatmemberikanarahandalamRakorpem di ruang data Pemko, Senin (13/12). Turut hadir saat itu Kapolres AKBP Alberd TB Sianipar dan Kajari Katar Ginting. Walikota meminta keseriusan SKPD dalam menyelesaikan sejumlah persoalan yang muncul di masyarakat seperti masalah koordinasi dalam kegiatan yang jadwalnya pada waktu dan tempat yang sama, masalah gelandangan dan pengemis (gepeng), masalah pedagang di Jalan Pattimura di depan SMA Negeri 4 dan di depan RSUD Dr Djasamen Saragih serta masalah keamanan dalam menyambut Natal dan Tahun Baru serta khususnya dalam masalah kebersihan. (a14)

Karyawan BUMN Marahi Istri Diadukan P. SIANTAR (Waspada): Seorang karyawan BUMN, Nur, 38, warga Emplasmen Marihat Ulu, Huta Bagasan, Nagori Silampuyang, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun diduga hanya garagara memarahi istrinya diadukan ke Polres Simalungun. Keterangan dihimpun dan laporan korban Susiyanti, 34, ibu rumah tangga, warga sama dengan Nur ke Polres Simalungun, Minggu (12/12) menyebutkan korban diduga dimarahi Nur di dalam rumah mereka di Emplasmen Marihat Ulu, Huta Bagasan, Nagori Silampuyang, Kec. Siantar, Simalungun pada Kamis (9/12) pukul 21:30. Menurut korban dalam pengaduannya, Nur memarahinya, karena korban masih berhubungan dengan orangtuanya melalui telefon selular (HP). Korban tidak menerima dimarahi suaminya Nur hanya gara-gara berhubungan melalui telefon selular (HP) dengan orangtuanya hingga akhirnya mengadukan suaminya Nur ke Polres Simalungun. (a14)

Camat Diminta Imbau Masyarakat Sadar Kebersihan P. SIANTAR (Waspada):Walikota Pematangsiantar Hulman Sitorus meminta para camat membuat sosialisasi dalam menangani masalah kebersihan di kecamatan serta mengimbau masyarakat agar membantu pemerintah dalam kesadaran bermasyarakat terutama kebersihan di lingkungan masing-masing. Walikota meminta para camat melakukan imbauan itu saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di beberapa Puskesmas dan kantor camat, Senin (13/12). Sidak itu dilaksanakan sebagai salah satu upaya meningkatkan kinerja para pegawai dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab sebagai PNS. Saat walikota didampingi Kabag Humas dan Protokoler Pemko Daniel Siregar, Kakan Satpol PP Hasudungan Hutajulu melakukan sidak di Puskesmas Martimbang, para pegawai menyambut hangat kehadiran walikota dan rombongan. Dalam kunjungan itu, walikota tetap mengharapkan kepada para pegawai agar kebersihan di Puskesmas itu ditingkatkan. “Kesehatan paling utama dalam melaksanakan segala aktivitas harus ditunjang dengan kebersihan,” katanya. Selanjutnya, Walikota Pematangsiantar bersama rombongan melanjutkan sidak ke Kantor Camat Siantar Selatan. Kunjungan mendadak itu disambut Camat Ulina Girsang dan para pegawai. Dalam kunjungan itu, Walikota meninjau tiap-tiap ruangan untuk melihat kebersihan serta penataan kondisi ruangan. (a14)

Polisi Ringkus 8 Penjudi Dadu Putar KABANJAHE (Waspada): Reskrim Polres Tanah Karo dipimpin Kasat Reskrim AKP Harry Azhar menggerebek lokasi judi dadu putar dan meringkus 8 tersangka berikut barang bukti di jalan lingkar Kabanjahe, Selasa(14/12) dinihari. Terungkapnya lokasi judi yang diketahui baru berjalan sekitar 5 hari itu berkat laporan warga ke Poldasu melalui SMS. Masyarakat resah karena sering berkumpul orang di balik tenda biru yang ternyata di dalamnya bermain judi dadu putar. Perjudian itu beromset puluhan juta rupiah per hari. Disebutkan, perjudian ini memiliki kordinasi dan kepanitiaan. Para tersangka, satu di antaranya PNS Dishub Karo, JS, 32, warga Kabanjahe dan masih bersekolah (pelajar) DS, 14, warga Kabanjahe. Selebihnya petani, yakni JH, 49, warga Kabanjahe, MM,48, warga Kabanjahe, MS, 24, warga Kabanjahe, MA, 28, warga Kabanjahe, JS, 23, warga Kabanjahe dan IS,43, warga Barusjahe. Kapolres Tanah Karo AKBP Drs Ignatius Agung Prastyoko SH melalui Harry Azhar didampingi Kasubag Iptu Sayuti Malik membenarkan. Barang bukti Rp608 ribu, 1 kotak kayu,3 mangkok dadu, 5 piring kecil, lapak dadu bertulis angka untuk memasang, dan tenda warna biru. (cmm)

Tiga Pemasok SS Asal Aceh Timur Dibekuk P.BRANDAN (Waspada): Tiga pria pemasok shabu-shabu (SS) dari Aceh Timur ke Langkat ditangkap Polsek P.Brandan di kawasan Tangkahan Durian, Kec. Brandan Barat, Senin (13/12) malam. Tersangka, Abdullah, 35, M. Nasir, 34, dan Ismaedi M. Nur. Dari tersangka polisi mengamankan barang bukti satu bungkus plastik SS serta dua unit sepeda motor yang digunakan sebagai alat transportasi. Menurut keterangan, tertangkapnya ketiga tersangka berkat informasi dari masyarakat yang menaruh curiga melihat gerakgerik ketiga pria yang tidak mereka kenal. Kapolsek AKP HM Kosim Sihombing dikonfirmasi Waspada, Selasa (14/12) mengakui, keberhasilan dalam penangkapan ini berkat peran aktif masyarakat dalam memberikan informasi. MenurutSihombing,tersangkasebelumsudahadakontakdengan pembeli di P.Brandan. Namun, sebelum transaksi berlangsung, ketiga pria asal Aceh yang dicurigai itu berhasil ditangkap. (a02)

C3 Disuruh Pelihara Lembu Malah Digelapkan P. SIANTAR (Waspada): Ka, 55, wiraswasta, warga Pasar I, Kelurahan Perdagangan III, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun awalnya hanya disuruh memelihara dua ekor lembu, tapi diduga malah menggelapkan lembu itu. Keterangandihimpundanpengaduankorban Aniyur, 52, wiraswasta, warga Huta II, Nagori Kerasaan, Kecamatan Bandar, Simalungun ke Polres Simalungun, Senin (13/12) menyebutkan Ka diduga menggelapkan dua ekor lembu miliknya saat berada di kandang lembu milik Ka di Pasar I, Kelurahan Perdagangan III, Kecamatan Bandar, Simalungun pada Selasa (10/11) pukul 13:00. Korban mengetahui lembu miliknya digelapkan Ka sesudah mendatangi rumah Ka dan bertanya dimana lembu miliknya yang diminta dipelihara Ka. Ka mengatakan sudah menjual

Waspada/Marolop Panggabean

BUKU: Dinas Perpustakaan Pemprovsu menyerahkan 10 ribu eksemplar buku kepada 10 desa di Taput. Nampak Kadis Perpustakaan Sumut, diwakili Evelina Nababan, menyerahkan buku kepada Kepala Desa Joni Sipahutar, disaksikan oleh Kakan Perpustakaan Pemkab Taput, Marconis Siregar dan siswa SD, Selasa (14/12) di Tarutung.

Komite Dan Orangtua Tolak

Raport SMAN 4 P. Siantar Berbeda P.SIANTAR (Waspada): Komite sekolah dan para orangtua/wali murid dan SMA Negeri 4 Kota Pematangsiantar Jalan Pattimura menolak raport siswa berbeda dengan siswa SMAN 4 Jalan Gunung Sibayak. DemikianWakilKetuaKomite Sekolah SMAN 4 Jansen Napitu kepada Waspada, Selasa(14/12) didampingi sejumlah guru di SMAN 4 Jalan Pattimura. Menurutnya kepala sekolah seolah-olah berbuat diskriminasi terhadap siswa SMAN 4 melalui pengadaan raport. Untuk siswa SMAN 4 Jalan Gunung Sibayak dikatakan asli, sementara siswa SMAN 4 Jalan Pattimura dituding palsu. “Kami menolak. Satu sekolah, tetapi model dan bentuk raport berbeda sehingga menjadi persoalan kemudian hari, “ kata Napitu. Menurutnya, perbedaan itu sangatmenyolok,sebagianbernomor seri, sementara rapot lain tidak. Dan kebetulan raport siswa Jalan Pattimura tidak bernomor seri pada sampulnya, dan ada 340 eksemplar. Pengisiannilaisemesterganjil tahun pelajaran 2010/2011 sementara waktu masih ditunda,

menunggu kepastian, sebab menurut Jansen Napitu masalah ini sudahdilaporkankepadaWalikota. Sebelumnya, SMAN 4 ini masihmelekatdisebagianmasyarakat soal pengelompokan siswa di Jalan Pattimura dan Jalan GunungSibayak,berawaldariruislag sekolah tersebut. Menurut Kabag Infokom Kota Pematangsiantar Daniel Siregar,WalikotaPematangsiantar menegaskan agar situasi SMAN 4kondusif,janganadadiskriminasi lagi.Menurutnya,laporanKomite SMAN 4 kepadaWalikota sudah sampai dan sekarang menunggu laporan tim yang ditugaskan mencari kebenaran. ‘’Kita lihatlah dulu,’’katanya Sedangkan Sekdisdik dan PengajaranKotaPematangsiantar Mansur Sinaga, yang langsung ke SMAN 4 Jalan Pattimura, mo-

delataubentukraportitudiatidak setuju dan keberatan adanya perbedaan itu. Setelah ditanya langsung pada Ka. SMAN 4, dia memesan buku raport itu dari Dinas Pendidikan Provinsi Sumut sesuai jumlah siswa di Jalan Gunung Sibayak ,sementara untuk siswa di Jalan Pattimura tidak dihitung. Maka, kembali dipesan dari Disdik Tk Provsu, buku raport sesuai pesanan pertama sudah habis, sehingga ada percetakan di sekitar Disdik Provsu, kemudian di situ dicetak kekurangan buku raport. Sehingga corak dan bentuknya sudah berbeda dan tidak bernomor seri pada sampul raport. Namun, menurut Mansur, jelas tidak boleh berbeda buku raport untuk SMA Negeri itu, yakni harus seragam, terkecuali swasta. (c04/a14)

Kemenag Langkat Himpun Rp74 Juta Bantu Korban Bencana STABAT (Waspada): Kementerian Agama Kab. Langkat menghimpundanaRp74jutahinggaSelasa(14/12)soreuntukbantuan sosial korban bencana di Indonesia. ‘’Rp55 juta telah disetor ke petugas Kanwil Kemenag Sumut baru-baru ini, sisanya menyusul,’’ kata Kakan Kemenag (dahulu Depag) Langkat Drs Amran, Selasa. Dana yang dihimpun secara ikhlas itu, lanjut Amran, berasal dari kaum ibu perwiritan yasin di Langkat dan juga dari madrasahmadrasah atas perpanjangan tangan Kepala KUA. ‘’Tidak tertutup kemungkinan dana yang dihimpun akan bertambah, tergantung niat seseorang tanpa ada paksaan,’’ ujarnya seraya menambahkan, sebelumnya ada imbauan dari Kanwil Kemenag Sumut untuk berinisiatif menghimpun dana. (a38)

Pemkab Langkat Imbau Perangkat Desa Kembalikan Uang Pungutan Prona PANGKALANSUSU (Waspada): Kabag Humas Pemkab Langkat, Syahrizal, mengimbau kepadaperangkatDesaPayatampak, Kec. Pangkalansusu, yang melakukan pemungutan dana untukpengurusansertifikatProna Agraria agar mengembalikan uang kepada masyarakat. “Mumpungmasihadawaktu, saya berharap uang yang sudah terlanjurdipungutsupayadikembalikankepadamasyarakatuntuk menjauhi sanksi hukum,” ujar KabagHumasmenjawab Waspada, Senin (13/12) seputar adanya pungutan tak resmi dari oknum perangkat desa dalam pengurusan sertifat Prona Agraria. Syahrizal mengatakan, karena pembuatan sertifikat digratiskan pemerintah, maka seharusnya jangan ada pungutan apa pun. Ia tak memungkiri, kalau tindakan pungutun seperti ini dapat berimplikasi pada masalah hukum.Karenaitu,iamengimbau agar uang yang dipungut segera dikembalikan pada warga.

Pungutan tak resmi ini menuai protes karena warga merasa dibodoh-bodohi oknum perangkat desa.Warga yang telah menerima penyerahan sertifikat dari PBNLangkatmengetahuipengurusan sertifikat tidak dikenakan biaya melalui komentar Kasubag Pengendalian Pertanahan di media. KasubagPengendalianPertanahan,CintaPandiamenjelaskan, pengurusan sertifikat tidak dikenakan biaya karena Prona Agraria initelahdianggarkanmelaluidana APBN TA 2010. Anggaran per persilnya sesuai keterangan, Bendahara BPN, Juli Handayani, Rp500 ribu dan Kab. Langkat mendapat kuota 300 persil. Setelah mengetahui pemerintahtidakadamembebanibiaya, maka masyarakat merasa keberatan atas pungutan itu. Seperti halnya seorang warga, Zakaria, ia meminta uang yang telah disetorkannya sebesar Rp400 ribu kepada oknum perangkat desa supaya dikembalikan.

Para warga desa yang baru saja menerima penyerahan sertifikat dari BPN merasa keberatan. Mereka tak dapat menerima kebijakan oknum perangkat desa yang membebani warga. Mereka mendesak uang dikembalikan kepada warga. Mencuatnya masalah ini kabarnya mendapat tanggapan Bupati Langkat, Ngogesa Sitepu. Responbupatisangatdiharapkan, sebab perbuatan oknum dapat merusak citra Pemkab Langkat yang saat ini sedang berupaya meningkatkan kinerja aparatur khususnyadalamurusanpelayan publik yang banyak mendapat sorotan masyarakat. Pungutan tak resmi yang membenai masyarakat kecil ini membuat Sekjen DPC PDI Perjuangan Kab Langkat yang juga putraPangkalansusu,KiranaSitepu, menjadi berang. Ia mendesak aparat penegak hukum segera memproses oknum yang turut terlibat memungut dan menikmati uang hasil keringat rakyat. (a02)

lembu milik korban, karena butuh uang. Ketika korban menuntut hasil penjualan lembu itu, Ka tidak mau memberikannya. Beberapa kali korban mencoba agar Ka mau memberikan hasil penjualan lembu miliknya itu kepadanya, namun Ka tidak mau memberikannya. Korban akhirnya kehilangan kesabaran dan mengadukan Ka ke Polres Simalungun, karena sudah dirugikan mencapai Rp 13 juta akibat perbuatan Ka itu. “Pengaduan korban masih dalam penyelidikan dan Ka diduga melakukan tindak pidana penggelapan dan melanggar Pasal 372 KUH Pidana,” sebut Kapolres Simalungun AKBP Drs. Marzuki,MMsaatdikonfirmasimelaluiKasubbag Humas Iptu Sulaiman Simanjuntak dan Kasat Reskrim AKP Nasrun Pasaribu, SIK di Mapolres, Selasa (14/12). (a14)

Peningkatan Jalan Lapen Gang Karona Mulai Rusak KABANJAHE (Waspada) : Peningkatan jalan di gang Karona kecamatan Kabanjahe bervolume 981M (327M x 3M) dan sekitar 100Mx3M dari jumlah volume, pekerjaannya terkesan dipaksakan. Alasannya, 100Mx3M peningkatan jalan ini menjadi lapisan pentin (Lapen) dasarnya jalan tanah. Jadi dikhawatirkan jalan itu cepat rusak atau amblas karena kontur tanah belum padat. Sesuai analisis Dinas Pekerja Umum (PU ) Provinsi, seperti biasanya peningkatan jalan dari jalan tanah menjadi Lapen harus membuthkan proses waktu untuk pemadatan melalui jalan batu onderlah. Namun di gang Karona ini, terkesan ada unsur politis yang hanya menguntungkan beberapaoknumsaja,sehinggajalantanahsepanjang sekitar 100 M ini diselesaikan. Selain itu, bagian pinggir badan jalan sepanjang 327 M mulai rusak dan diduga aspal sebagai perekat batu yang menelan biaya sebesar Rp 199.460.000,- juga kurang. Demikian pula, saluran drainase jalan ini tidak ada sehingga jika diguyur

hujan, maka jalan akan terendam air. Pejabat Pembuat Komitmen Proyek, David Suranta Girsang ketika dikonfirmasiWaspada, Selasa (14/12) menyebutkan, peningkatan jalan darijalantanahmenjadiLapenjikadilapisidengan onderlah secara teknish tidak menjadi masalah sebab dipadatkan terlebih dahulu. Disinggung mengenai serah terima proyek, kata Girsang, kegiatan dengan nomor kontrak 620/174/BM/PPKWIL.1/2010, belum dilakukan serah terima sebab pekerjaan berakhir nantinya pada tanggal 28 Desember 2010. “Pihak proyek mempunyai tanggungjawab terhadap pekerjaan itu selama 180 hari termasuk perawatan. Meskipun demikian, secepatnya akan kami suruh rekanan untuk memperbaiki yang rusak”, jelasnya. Sementara pantauan Waspada di lokasi, peroyek yang baru selesai dalam satu Minggu terkesan mudah rusak, dan terkelupas dari aspal. Belum lagi saat mobil yang bermuatan lebih melintasi jalan tersebut. (cdb/a17)

Ayah, Anak Tewas Ditubruk Mobil Kejaksaan

Kajari Sei Rampah Diminta Pertanggungjawaban MEDAN (Waspada): Kecelakaan lalu lintas antara mobil pembawa tahanan milik Kejaksaan Negeri Sei Rampah dengan sepeda motor di jalan Medan-Tebingtinggi Km 53-54 pada Agustus lalu, telah menewaskan Sutimin dan anaknya berusia 11 bulan. Sedangkan Lusiana, 32, istri Sutimin yang berada di boncengan selamat dari maut,namundiamengalamicacatseumurhidup. “Kasus ini sudah berjalan lebih empat bulan, tetapi tidak ada perhatian dari pihak Kejaksaan Negeri Sei Rampah, termasuk pernyataan maaf secararesmi,”sebutkuasahukumkorban,Sardion Sihite, SH di Medan, Minggu (12/12), di dampingi Pri Hutomo dari Lembaga Informasi Indonesia. Karenaitupulakatadia,pihaknyamelaporkan kasus itu kepada Jaksa Agung, 11 Desember lalu, yang ditembuskan kepada Ketua Komisi Kejaksaan, Kepala Kejaksaan Tinggi Sumut dan lainnya yang dianggap berkompeten. “Kami berharap Kejagung menindaklanjuti kasus ini, sehingga kelurga korban mendapat keadilan yang semestinya,” sebutnya. Dikatakan, tabrakan maut itu terjadi Jumat, 6 Agustus 2010 pukul 16:00. Ketika itu Sutimin berboncengan dengan Lusiana dan anak ketiga mereka, Ferdi Setiawan berusia 11 bulan, melintas dengansepedamotorBK5912XFdariarahTebingtinggimenujurumahnyadiDeliserdang.Menurut Sardiono,ketikaitualmarhumSutiminmembawa sepedamotornya dengan kecepatan sedang dengan posisi di sebelah kiri badan jalan sebagaimana mestinya. Tiba-tiba dari arah berlawanan muncul mobil pembawa tahanan Kejari Sei Rampah BB 8127 Fdengankecepatantinggi,danmenyalibkendaraan di depannya. Saat itulah terjadi tubrukan keras antara mobil pembawa tahanan dengan sepedamotor dikendarai Sutimin.

Sutiminmeninggalduniaditempatkejadian, sedangkan anaknya meninggal di Rumah Sakit H Sulaiman Sei Rampah, Serdang Bedagai. Sementara,Lusianayangmenderitacukupparah, dan sempat menjalani perawatan selama satu bulandiRSGrandMedistra,LubukPakammengalami cacat seumur hidup, karena sebagian anggota tubuhnya tidak dapat berfungsi lagi. “Sampai saat ini klien kami itu masih berobat jalan,” kata Sardion. Disesalkan Sardion dan Pri Hutomo, pihak yang bertanggungjawab, terutama Kepala Kejari Sei Rampah tidak pernah memberikan perhatian maupun ucapan belasungkawa atas kematian Sutimin dan anaknya. Memangtelahadaupayaperdamaian,tetapi kata Sardion, perdamaian itu hanyalah dari sopir mobil tahanan yang di dalam surat perdamaian menyatakan dirinya “pegawai honor kejaksaan negeri Sei Rampah” dan ternyata biaya perdamaian itu sangat tidak manusiawi dibandingkan penderitaan Lusiana. Lebih ironis lagi, terhadap sepedamotor yang sudah rusak berat itu masih ditagih angsuran pembayaran kredit. “Kami menyesalkan sikap tidak bertanggungjawab Kajari Sei Rampah, apalagi yang bersangkutan kurang tanggap terhadap prosedur maupun aturan dalam penggunaan aset kejaksaan, karena dari hasil penyelidikan kami ternyata sopir yang membawa mobil tahanan hanyalah penjaga malam di kantor kejaksaan itu. Seharusnyaorangtersebuttidakdiperkenankanmengendarai mobil tahanan,” tambah Pri Hutomo. Dia kemudian berharap masalah ini dapat segera diselesaikan, mengingat Lusiana sudah kehilangan masa depan karena tidak dapat beraktifitas sebagaimana manusia normal. “Sementaradiajugaharusmembiayakebutuhan dua anaknya yang lain,” kata Pri. (m27)

Pembinaan Teritorial Fungsi Utama TNI-AD RANTAUPRAPAT (Waspada): Pembinaan teritorial sebagai fungsi utama TNI-AD diarahkan untuk mencapai sasaran bagi terwujudnya ruang, alat dan kondisi juang serta kemanunggalan TNIrakyat yang tangguh dalam rangka mendukung pertahanan negara di darat. Hal ini ditegaskan Pangdam I/BB Mayjen TNI Leo Siegers dalam amanat tertulisnya yang disampaikan Dandim 0209/LB Letkol Inf Abdi Iman Sakti Zebua saat acara Apel Danramil dan Babinsa sejajaran Kodim 0209/LB, Senin (13/ 12) di Aula Makodim setempat. Disampaikan juga, dengan demikian Koramil sebagai aparat teritorial paling depan yang secara langsung bersentuhan dengan masyarakat harus dibekalidenganpengetahuanteritorial,khususnya

lima kemampuan teritorial. Oleh karenanya, kemampuan para Danramil dan Babinsa menjabarkansekaligusmengimplementasikanBinter secara benar merupakan suatu tuntutan dan kebutuhan yang harus dipenuhi, sebut Pangdam dalam amanatnya. Pangdam juga menyampaikan, sangatlah tepat thema apel kali ini yakni, “ Melalui apel Danramil dan Babinsa TA 2010, kita tingkatkan kemampuanaparatKowildalampenyelenggaraan Binter guna tercapainya tugas pokok TNI –AD.” Thema ini mengandung makna adanya komitmen dan tekad untuk meningkatkan kualitasaparatKowil,sejalandenganupayauntuk meningkatkan berbagai metode yang diperlukan dalam mendukung keberhasilan pembinaan teritorial. (a26)

SMP Negeri 1 Labuhan Deli Layak Dijadikan RSBI LABUHAN DELI (Waspada): Hasil analisis yang dilakukan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kab. Deliserdang, SMP Negeri1LabuhanDelisudahlayak dijadikan Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI). Halitu diungkapkan Kadispora Kab. Deliserdang Drs Sofian Marpaung, MPd usai membuka workshop pengajaran profesional dan layanan pendidikan prima di SMP Negeri 1 Labuhan Deli yang digelar sejak Senin-Kamis (13-16/12). Hadir pada kesempatan itu, Ketua Komite, Kepala Cabang Dinas Labuhan Deli, Pengawas dan guru-guru SMPN 1 Labuhan Deli. Menurut Sofian, kondisi itu dilihat dari SMPN 1 Labuhan Deli yang sebelumnya sudah menyandang Sekolah Standar

Nasional (SSN). Artinya tingkatan dari SSN itu melanjut ke RSBI baru ke Sekolah Berstandar Internasional (SBI). Dijelaskannya, sesungguhan kelayakan itu dapat dikategorikan berdasarkan beberapa kategori, yaknifasilitas,kesiapanguru-guru di dalamnya, dukungan dan partisipasi masyarakat kepada sekolah ini. “Kategori itulah saat inisudahdimilikiSMPN1Labuhan Deli, makanya sekarang kita sedang berupaya mempersiapkan sekolah ini menjadi RSBI dan prosesnyaitukinisedangberlangsung,” katanya. KepalaSMPN1LabuhanDeli Drs. Misran Sihalolo, MSi ketika membuka workshop ini mengatakan, SMPN 1 Labuhan Deli sebagai penyelenggara layanan pendidikan dengan kualifikasi SSN sejak tahun 2004 dan sejak

tahun 2009/2010 telah merintis pelaksanaan kelas khusus bilingual sebagai upaya persiapan menuju RSBI terus berupaya meningkatkan kualitas layanan pendidikandisekolahdenganmengupayakan pemenuhan berbagaiaspeksebagaimanaditegaskan dalam Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Untuk mencapai itu, kata Misran, dalam proses pembelajaran guru berada pada garis depan berperan sebagai eksekutor garis kebijakan pengembangan mutu sekolah sebagaimana tertuang dalam Rencana Pengembangan Sekolah (RPS). Oleh karenanyaperlusecaraterus-menerus diberikan kesempatan untuk mengembangan diri melalui berbagaipelatihanagardapatmelaksanakan tugasnya dalam meren-

canakan pembelajaran, memfasilitasiprosespembelajarandan melakukan penilaian pendidikan denganbaiksesuaidenganstandar yangtelahditetapkanpemerintah. “Selain itu mempersiapkan tersedianya tenaga administrasi yang handal dan memiliki integritas tinggi sebagai tulang punggung sistem administrasi dan ketatausahaan yang senantiasa memilikikesiapandalammendukung mutu layanan pendidikan di sekolah adalah mutlak,” katanya Untuk mengatasi persoalan itu, maka dipandang perlu untuk melaksanakankegiatanworkshop bagi guru dengan harapan terselenggaranya pengajaran profesional dan layanan pendidikan prima yang pada gilirannya akan meningkatkan kualitas sekolah secara keseluruhan. (m43)

Waspada/Dede

WORKSHOP: Guru-guru SMPN 1 Labuhan Deli saat mendengarkan bimbingan dan arahan dari Kadispora Deliserdang Drs Sofian Marpaung, MPd pada workshop pengajaran profesional dan layanan pendidikan prima di sekolah itu, Senin (13/12).


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.