Waspada, Minggu 30 Agustus 2009

Page 6

Populer

6

WASPADA Minggu 30 Agustus 2009

Laptop Tewaskan Warga Kanada LEMBAGA koroner Kanada mengingatkan masyarakat umum untuk tidak mengoperasikan laptop di furnitur yang lembut, karena bisa menyebabkan terjadinya kebakaran. Lembaga itu menyimpulkan kematian seorang lakilaki 56 tahun akibat kebakaran yang diakibatkan laptop overheating dan menyebabkan timbulnya api di sofa. Laki-laki itu merupakan korban pertama akibat peristiwa seperti itu. Lembaga koroner itu mengatakan pengguna agar selalu mengoperasikan laptop di permukaan yang keras di mana fentilasinya bisa

mengalirkan udara. Dan tidak di benda yang lembut dan menyebabkan udara panas tidak dapat mengalir. Sementara beberapa produsen laptop telah menarik produknya akibat overheating di baterai lithium-ion. Sejak 2004, empat laptop di British Columbia telah menyebabkan kebakaran akibat overheating atau arus pendek. Sedangkan 15 kebakaran lain disebabkan oleh alat elektrnik lain, semacam DVD player dan charger ponsel.(Ic)

Inilah Planet WASP-18b yang mulai tersedot dalam putaran bintang.

Astronomer Temukan Planet Bunuh Diri Jangan gunakan laptop di atas benda yang bisa memicu kebakaran.

Waspada/Hang Tuah J Said

Studi: Radiasi Dalam Pemeriksaan Medis Mungkin Akibatkan Kanker BEBERAPA peneliti mengatakan risiko kanker akibat pajanan atau “exposure” yang bertumpuk terhadap radiasi meningkat dalam beberapa tahun belakangan, demikian isi satu studi dalam “New England Journal of Medicine”. Hampir 70 persen dari lebih 950.000 pasien dewasa yang disurvei setidaknya pernah satu kali menjalani prosedur pencitraan yang membuat mereka terpajan pada dosis radiasi sehingga membuat mereka menghadapi risiko terserang penyakit kanker dalam waktu tiga tahun. Radiasi dosis rendah akibat prosedur pencitraan medis telah dikaitkan dengan kanker, kata penulis utama penelitian itu, Reza Fazel. Para dokter mesti memberi resep pemeriksaan tersebut satu kali ketika manfaatnya lebih besar dari risikonya, katanya. Ia menambahkan meski pekerja kesehatan dipantau untuk membatasi kontak mereka yang berulang dengan radiasi, pasien tidak menerima penelitian cermat yang sama. “Itu terdengar kecil, tapi ketika anda menerjemah-

kannya jadi seluruh orang dewasa, itu berarti sebanyak 4 juta orang menerima radiasi dosis tinggi setiap tahun,” kata Fazel. Studi tersebut menambah lebih banyak bahan bakar pada perdebatan yang sedang berlangsung mengenai apakah sebagian dokter memberi resep berlebihan mengenai pemeriksaan pencitraan untuk menjaga agar pasien tak mengajukan tuntutan hukum dan menghasilkan uang. Penelitian pada masa lalu telah memperlihatkan dokter yang memiliki pusat pencitraan memerintahkan 27 persen sampai 54 persen lebih banyak pemindaian CT, pemeriksaan MRI dan stress dibandingkan dengan yang dilakukan dokter lain. Meski studi tersebut meliputi hampir satu juta orang, para peneliti itu mengatakan tidak jelas sampai berapa jauh temuan tersebut dapat diterapkan pada masyarakat secara umum, termasuk orang yang tak dicakup dalam asuransi dan tampaknya akan menjalani pemeriksaan pencitraan yang lebih sedikit.(ant)

PARA astronomer menemukan apa yang tampaknya seperti planet bunuh diri raksasa. Planet tak biasa itu sangat dekat dengan bintangnya dan begitu besarnya sehingga bisa memicu gelombang plasma besar-besaran terhadap bintang itu. Gelombang dahsyat itu kemudian menggulung sinar planet yang orbitnya kurang sehari dari bintangnya. Akibatnya: kematian yang lebih dekat, di mana planet itu akhirnya tersedot ke dalam bintang itu. Maka terjadi kematian perlahan. Planet itu WASP-18b mungkin memiliki satu juta tahun kehidupan, kata penemu planet Coel Hellier, seorang guru besar bidang astrofisik di Universitas Keele di Inggeris. Laporan Hellier tentang planet

bunuh diri itu dimuat dalam jurnal Nature edisi Kamis (27/8). “Planet itu menyebabkan kehancurannya sendiri dengan menciptakan gelombang itu,” kata Hellier. Bintang tersebut diberi nama WASP-18 dan planet itu WASP-18b sesuai singkatan nama timWide Angle Search for Planet ( WASP) yang menemukan keduanya. Planet itu mengitari bintang tersebut yang berada dalam konstelasi Phoenix dan sekitar 325 tahun cahaya jauhnya dari Bumi, itu berarti planet itu berada dalam galaksi tetangga kita. (Satu tahun cahaya sama dengan 5,8 triliun mil). Planet itu terletak 1,9 juta mil jauhnya dari bintangnya, 1/50 jaraknya antara Bumi dan Matahari, bintang kita. Dan karena itu tempe-

raturenya mencapai 3.800 derajat. Ukurannya – 10 kali lebih besar dibanding Jupiter – dan dengan jarak begitu dekat ke bintangnya planet itu itu akan mati, kata Hellier. Kalau jarak antara bulan dan Bumi menyebabkan gelombang di samudera dua kali dalam sehari. Efek planet WASP terhadap bintangnya ribuan kali lebih besar, kata Hellier. Gelombang plasma besar mungkin sampai ratusan mil, katanya. Seperti kebanyakan planet di luar system tata surya kita, planet ini tidak terlihat secara langsung dengan teleskop. Para astronomer menemukan planet itu dengan melihat kedalaman cahaya dari bintang itu setiap kali planet itu melintas antara bintangnya dan Bumi. Sejauh ini para astronomer telah

menemukan lebih 370 planet di luar system tata surya kita. “Ini adalah planet baru dalam menagerie exoplanet,” kata pakar planet Alan Boss dari Carnegie Institution dari Washington. Temuan planet bunuh diri itu sesuatu yang luar biasa sehingga astronomer dari Universitas Maryland Douglas Hamilton mempertanyakan apakah ada penjelasan lain. Walau kemungkinan ini planet bunuh diri, Hamilton mengatakan mungkin saja sebagian perkalian fisika yang menjadi landasan para astronomer itu benarbenar keliru. Jawabnya mungkin bisa didapatkan kurang dari satu dasawarsa jika planet itu masih terlihat dalam gulungan kematian, katanya. Syafri/yc

Fosil Buaya Purba Raksasa Di Sao Paolo Brazil PARA ahli menemukan fosil buaya purba raksasa mirip dengan hewan predator armadillo yang hidup 90 juta tahun lalu di kawasan modern Sao Paolo,Brazil. Predator ini berukuran panjang 6,6 kaki (2 meter) dan berat 265 lb (120 kilogram) yang dinamai ‘Armadillosuchus’. Fosil hewan purba itu kini menjadi pusat perhatian masyarakat Sao Paulo khususnya dan Brazil umumnya.

Fosil ini menunjukan persamaan karakteristik dengan hewan predator lainnya yaitu adanya plat bertulang pada leher dan punggungnya. Mahluk ini memiliki kulit punggung seperti kura-kura, kerangka badan yang lebar, moncong yang sempit bahkan relatif kecil dan khususnya gigi yang menunjukan mahluk ini berbeda dengan spesies buaya lainnya. “ The Armadillosuchus hanya

ditemui di negara bagian Sao Paolo. Ini memang sangat menakjubkan karena apakah buaya purba raksasa ini bisa hidup di daerah panas dan kering macam Sao Paolo yang diperkirkan menjadi habitatnya. Apakah mahluk ini merupakan spesies buaya yang bisa hidup di kawasan yang cukup panas dan kering,” jelas Ismar de Souza Carvalho, palaentologis UFRJ.

Buaya ini hidup selama periode Cretaceous ketika temperatur udara mencapai 113 derajat Fahrenheit (45 derajat selsius). Para ilmuan menunjukan penemuan fosil buaya purba itu di sebuah konferensi pers di Rio De Jeneiro. Bagian-bagian fosil mahluk purba yang ditunjukan itu seperti kepala, tulang rusuk dan kaki. Nurhayati Baheramsyah/ reuters

Pohon Buatan” untuk Emisi Karbon Hadir 10 Tahun Lagi

Penggunaan scan untuk memeriksa kondisi seseorang membuat orang tersebut terpajan radiasi yang katanya bisa menyebabkan kanker.

ILMUWAN dan ahli rancang bangunan kini tengah mengembangkan ide berbasis geo-enginering untuk menciptakan hutan berisi sekira 100.000 “pohon buatan”. Mereka menyebutkan, dalam kurun waktu 10 atau 20 tahun lagi pohon buatan ini akan segera hadir guna mengurangi emisi gas karbon. Salah satu ilmuwan dari Institution of Mechanical Engineers mengatakan bahwa tanpa keberadaan geo-engineering sangat mustahil bagi penduduk Bumi menghindari terja-

dinya perubahan cuaca. “Jenis teknologi geo-engineering yang kami ajukan bisa menghambat proses perubahan cuaca. Untuk manfaat jangka panjang, teknologi ini sangat penting untuk mengurangi emisi gas karbon,” kata NemVaughan dari University of East Anglia yang dikutip BBC. Vaughan menyebutkan ada dua jenis geo-engineering. Kategori pertama berupaya “mendinginkan” Bumi dengan memantulkan sinar matahari jauh-jauh. Namun nyatanya, cara ini masih menimbulkan

Tujuh Dosa Windows 7 FREE Software Foundation (FSF) mengumumkan kampanye perang terhadap sistem operasi anyar milik Microsoft, Windows 7. FSF menilai Windows 7 sebagai ‘pengkhianat’ dengan mengambil hak dari pengguna komputer. Bentuk kampanye perang terhadap Windows 7 ini mereka lakukan dengan membeberkan tujuh ‘dosa’ sistem operasi milik perusahaan yang dibangun Bill Gates tersebut. Ketujuh dosa tersebut mereka pampang di dalam situs mereka yang beralamat di Windows7Sins.org. Seperti yang dilansir Computer World, Kamis (28/ 8/2009), ketujuh dosaWindows 7 yang dimaksud adalah: 1. Meracuni dunia pendidikan. 2. Mengunci pengguna Windows. 3. Menyalahgunakan standar seperti OpenDocument Format (ODF). 4. Meningkatkan perilaku monopolistic. 5. Mengancam keamanan pengguna.

6. Menegakkan Digital Rights Management (DRM) pada hiburan atas permintaan perusahaan yang bersangkutan tentang pembajakan film dan musik. 7. Menyerang privasi Anda. “Jika Microsoft menerapkan penguncian teknologi yang dilaksanakan sepenuhnya akan membuat Microsoft dapat membuat kontrol penuh atas komputer Anda. Bukan tidak mungkin kalau mereka melakukan perbuatan jahat,” kata Direktur Eksekutif FSF Peter Brown. FSF sendiri didirikan pada pertengahan 1980an oleh aktivis Richard Stallman, FSF berpendapat bahwa perangkat lunak bebas digunakan siapa saja dan kode program merupakan suatu hak moral, yang harus dibuka secara bebas. Tentu apa yang dilakukan Microsoft merupakan suatu pelanggaran yang harus dibenahi. (ozc)

Windows7 punya tujuh dosa, bagaimana Windows versi lain?

Mari jaga hutan kita untuk kepentingan kita bersama.

masalah. Sementara untuk geo-engineering kategori kedua, berupaya menghilangkan karbondioksida di atmosfer dan menyimpannya. Untuk itu, pohon buatan menjadi jawaban atas hal ini. Pohon buatan memiliki prinsip cara kerja yang sama dengan pohon sungguhan yaitu menangkap karbondioksida di udara melalui sebuh filter. Karbondioksida yang tertangkap kemudian dihilangkan dari filter untuk kemudian disimpan. Teknologi ini juga masih berhu-

bungan dengan pengembangan infrastruktur penyimpanan karbon. Karbondioksida dapat disimpan dalam tambang minyak di laut utara. Prototip pohon buatan ini diklaim dapat menyedot karbondioksida dari atmosfer hingga ribuan kali. Namun bagaimanapun hebatnya teknologi tersebut, alangkah lebih baiknya jika penduduk Bumi menjaga kelestarian hutan alami. Karena keberadaan hutan dan pepohonan alami sangat penting bagi kehidupan manusia di Bumi.(ozc)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.