Waspada, Kamis 8 Desember 2011

Page 26

Aceh

C8

WASPADA Kamis 8 Desember 2011

Unimal Bahas Zakat Produktif Dengan Instansi Terkait LHOKSEUMAWE (Waspada) : Universitas Malikussaleh (Unimal) Lhokseumawe membahas pengelolaan zakat produktif dengan intasi terkait, baik Baitul Mal Aceh Utara maupun Baitul Mal Lhokseuamwe. Melaui seminar sehari di Gedung ACC Unimal, Cunda, Lhokseumawe, Rabu (7/12). Seminar sehari itu dikaji tiga pemateri, yaitu Prof Dr Hasbi Amiruddin, MA dan Dr Nazaruddin A Wahid, MA dari IAIN Ar Raniry dan Dr Armiadi Musa, MA dari BI Banda Aceh. “Acara dibuka Rektor Unimal Apridar, SE.MSi, sementara peserta dari ulama, intansi perbankan, lembaga pendidikan, ICMI, AKLI dan masyarakat,” tutur Hijri Juliansyah selaku Ketua Pantia. Hijri mengungkap, Unimal selama ini sudah empat tahun menjalankan program pemberian zakat produktif kepada masyarakat miskin di Aceh Utara dan Lhokseumawe. “Kami berikan itu bagi masyarakat yang mau membuka usaha, khusunya usahausaha UKM, dan saya lihat perkembangannya meningkat 60 persen,” sebutnya. Panitia berharap kepada Baitul Mal kabupaten/kota bisa mengaplikasi konsep pemberian zakat produktif kepada si muzakki (penerima zakat) untuk menunjang perekonomian masyarakat miskin di daerah. Karena selama ini arah Baitul Mal masih lebih banyak menyalurkan zakat dalam bentuk konsumtif (zakat bukan untuk usaha). Dalam pembahasan itu direkomendasi enam poin, yaitu objek zakat setiap pertambahan nilai ekonomis, kemudian pembayaran zakat harus pada lembaga formal yang telah ditetapkan oleh pemerintah, mengaplikasi sebagai pengurang pajak pendapat mengenai nisab harus mengaju kepada DNS Baitul Mal Provinsi. Selanjutnya kadar nisap Qanun nomor 10 tahun 2007 sama seperti keputusan MUI, dan yang terakhir Baitul Mal perlunya mapping (pemetaan) kemiskinan sehingga mempunyai database mustahik (pengeluar zakat) dan muzakki (penerima zakat). (cmk)

Tenggelam, Nelayan Kutablang Belum Ditemukan KRUENGMANE (Waspada) : M Jamil yang tenggelam di ujung Kuala Peusangan, Bireuen belum ditemukan Tim SAR sejak Rabu (7/12) pukul 06:00. Tenggelamnya M Jamil saat menarik pukat dan menyelam ke dasar laut yang berada 3-4 mil dari daratan TPI Krueng Mane di Muara Batu, Aceh Utara. M Jamil seorang nelayan asal Buket Dalam, Kec. Kutablang, Bireuen, sejak setahun sudah melaut di seputaran TPI Krueng Mane. Hari naasnya, M Jamil menyelam tidak memakai peralatan lengkap berenang untuk menarik jaring yang tersangkut. Panglima Laot Dahlan mengatakan, menurut pengakuan temannya, setelah M Jamil tenggelam mereka berusaha mencari, sampai meminta bantu teman-teman dari boat lain. Kendati demikian, usaha itu tidak membuahkan hasil. Usaha itu diperluas dengan menghubungi Kapolsek, Tim SAR dan PMI. Pencarian itu juga belum membuahkan hasil. Kapolres Lhokseumawe AKBP Kukuh Santoso melalui Kapolsek Muara Batu Iptu Ilyas Hamid mengatakan, pencarian itu terus dilakukan, karena pencarian kini turut di bantu oleh petugas LANAL dan TNI. (cmk)

20 Tahanan Kabur Masih Diburu BIREUEN (Waspada) : Selama sepuluh hari sejak kaburnya 30 napi dan tahanan Rutan Bireuen, Minggu (27/11) pukul 16:55, hingga Rabu (7/12), Rutan Bireuen masih ditutup dan tidak bisa menerima kunjungan tamu untuk masuk ke dalam Rutan. Masih ditutupnya kunjungan tamu bagi para keluarga untuk menjenguk tahanan sebagai suatu kebijakan Rutan karena saat ini masih melakukan pembenahan internal dan menyelidiki insiden kaburnya para tahanan. Bagi para keluarga tahanan yang mau mengantar makanan diserahkan melalui petugas Rutan untuk disampaikan kepada tahanan yang dituju. Kepala Cabang Rutan Bireuen Indra Gunawan, menjelaskan hal itu menjawab Waspada di kantornya, Rabu (7/12). Kebijakan ini, kata Indra Gunawan, bersifat sementara dan meminta keluarga tahanan agar bersabar karena belum dapat izin kunjungan ke dalam Rutan. Hingga, Rabu (7/12) dari 30 napi yang kabur, 10 napi sudah ditangkap. Kapolres Bireuen AKBP Yuri Karsono mengatakan, pihaknya masih fokus memburu 20 napi dan tahanan yang masih kabur. Indentitas 20 napi dan tahanan yang sudah masuk DPO sudah disebar ke seluruh Polres di Aceh maupun luar Aceh. (b12)

Waspada/Arafat Nur

TERLIHAT beberapa ekor sapi dan kambing yang berkeliaran di pekarangan kampus Universitas Malikulssaleh (Unimal) Reuleut, Muara Batu, Aceh Utara.

Sapi Berkeliaran Di Kampus Unimal MUARA BATU (Waspada) : Tidak hanya di luar perkarangan di dalam kampus Universitas Malikulssaleh (Unimal) Reuleut, Muara Batu, Aceh Utara juga berkeliaran sapi dan kambing dengan meninggalkan kotorannya. Menurut mahasiswa setempat, Rabu (7/12), kawanan sapi sering berkeliaran di kampus itu. Ada kalanya sapi milik penduduk setempat berkeliaran di jalan, juga mengotori badan jalan. Bahkan kotoran lembu ini juga menciptakan sebuah kejadian langka, ada kenderaan mahasiswa yang terjatuh gara-gara terpeleset kotoran ini. Sejumlah mahasiswa mengaku tidak sanggup lagi mengusir kawanan sapi itu yang ternyata bukan hanya di satu titik. Kendatipun kampus memiliki pagar, tetapi terkesan terbiarkan sapi-sapi itu masuk. Sejumlah dosen di kampus itu menolak untuk berkomentar. (b14)

Penerbangan Di Bandara SIM Banda Aceh Tiba (flight, asal, waktu) Garuda Indonesia

Berangkat (flight, tujuan, waktu)

GA 142 Jakarta/Medan GA 146 Jakarta/Medan

10:40 15:50

GA 143 Medan/Jakarta GA 147 Medan/Jakarta

11:25 16:45

Y6 555 Jakarta * Y6 537 Jakarta/Medan

19:05 12:30

Y6 556 Jakarta** Y6 538 Medan/Jakarta

07:05 12:30

JT 304 Jakarta JT 396 Jakarta/Medan

11:35 20:00

JT 397 Medan/Jakarta JT 307 Jakarta

06:40 12:15

SJ 010 Jakarta/Medan

12:55

SJ 011 Medan/Jakarta

13:25

Batavia Air Lion Air

Sriwijaya Air Air Asia

AK 305 Kuala Lumpur *** 12:20

AK 306 Kuala Lumpur*** 12:45

FY 3401 Penang ****

FY3400 Penang ****

Fire Fly

14:10

* Setiap Selasa, Kamis, Minggu. ** Setiap Senin, Rabu, Jumat. *** Setiap Senin, Rabu , Jumat dan Minggu. **** Setiap Selasa, Kamis dan Minggu.

14:30

Kekacauan Hambat Pembangunan, Personil TNI Harus Waspada LHOKSEUMAWE (Waspada) : Danrem 011/ Lilawangsa meminta seluruh personil yang bertugas di setiap Koramil bersikap waspada. Anggota TNI di kecamatan di wilayah teritorial Korem harus membantu menciptakan perdamaian dalam masyarakat. Danrem 011/LW Kolonel Inf A Rachim Siregar menegaskan, seluruh personil TNI di jajaran Koramil harus waspada. Meskipun potensi kekerasan bersenjata terjadi di kawasan tertentu, seperti Geureudong Pase, namun semua Koramil tetap waspada. “Tidak hanya di Geureudong Pase, semua Koramil kita minta waspada,” ungkapnya usai apel Danramil 2011 di Gedung KNPI Lhokseumawe, Rabu (7/12). Sekitar 150 personil TNI dari tujuh Kodim ikut kegiatan itu. Danrem mengatakan, pembangunan di bumi Serambi Mekkah ini tidak akan jalan, bila masih ada kelompok yang berusaha memecah belah, mengadu domba serta menciptakan suasana yang tak kondusif. Pada kesempatan tersebut, Danrem menambahkan, di provinsi paling barat Indonesia Waspada/Zainal Abidin

DANREM 011/LW,Kolonel Inf A Rachim Siregar sedang memasang tanda peserta apel Danramil di Gedung KNPI Lhokseumawe, Rabu (7/12).

PDAM Tirta Mon Pase Belum Layak Hapus Subsidi LHOKSEUMAWE (Waspada): PDAM Tirta Mon Pase belum layak menaikkan tarif air karena pelayanannya belum maksimal. Dengan Kualitas air masih rendah dan perlatan kadaluarsa, seharusnya Pemkab Aceh Utara mempetahankan subsidi air kepada masyarakat.

Ketua Lembaga Konsumen Muslim (LKM), Syarial, NS kepada Waspada, Rabu (7/12) mengatakan, selama ini kualitas air PDAM Tirta Mon Pase masih rendah. “Bahkan dengan kondisi kekeruhannya, tarif yang diperlakukan sekarang terlalu mahal,” kata Syahrial. Selain itu, sejumlah meteran sambungan rumah juga kadaluarsa. Sehingga tidak standar,

perhitungannya lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah air yang keluar. “Kondisi ini tentunya juga dapat merugikan masyarakat. Olehsebab itu masyarakat jangan terlalu dibebani dengan menikan tarif,” tambahnya. Kalau memang Pemkab Aceh Utara terpaksa menghapus subsidi air PDAM, perusahaan milik pemerintah daerah itu harus memberikan pelayanan maksimal. Seperti mengantikan meteran yang tidak standar lagi, serta mensuplai air bekualitas. Syarial NS menambahkan, Pemko Lhokseumawe jangan tinggal diam dengan ancaman kenaikan tarif air kepada warga kota. PDAM milik Pemko yang sudah dibentuk harus segera mencari solusi agar masyarakat tidak dibebankan dengan tariff air tanpa subsidi dari Pemkab Aceh Utara. Direktur PDAM Tirta Mon Pase, Zulfikar Rasyid mengakui, kondisi sejumlah meteran sambungan rumah kurang

bagus. “Kalau tarif sudah kita naikan, kita akan ganti. Bahkan beberapa meteran milik pelanggan di Kota Lhokseumawe sedang kita ganti,” jelasnnya. Terkait dengan rencana kenaikan tarif pada tahun 2012, menurutnya akibat tidak ada lagi dana subsidi dari pemerintah daerah. Biaya pengolahan air bersih, kata dia semakin tinggi. Diantaranya, untuk pembayan pajak air permukaan, pembelian tawas, biaya listik dan berbagai pengeluaran lainnya. Namun untuk meringankan pemakai air bersih di Wilayah Kota Lhokseumawe, menurut Zulfikar Rasyid, masih ada solusi. Yaitu, Pemko Lhokseumawe bisa membantu mengantikan biaya tarif agar warga tidak perlu membayar penuh tarif yang ditentukan PDAM. “Untuk teknisnya kita masih bisa membantu, bila pemerintah kota mau membantu masyarakat,” tambah Zulfikar Rasyid.(b15)

Galian C Penyebab Kerawanan Laka Lantas LHOKSEUMAWE (Waspada) : Rawannya kecelakaan lalu lintas di jalan raya provinsi di Desa Balang Panyang dan Meuria Paloh, Lhokseumawe, lebih disebabkan akibat rusaknya lingkungan akibatproyek liar galian C di wilayah dua desa setempat. Pihak Badan Lingkungan Hidup dan Kebersihan (BLHK) menyatakan bahwa proyek galian C di Blang Panyang menyebabkan rusaknya lingkungan setempat, dan mengotori badan jalan raya.“Kasus ini sudah kami laporkan, tetapi tetap tidak ada

respon,” ungkap Kasub Analisis Dampak Lingkungan, Iskandar, Rabu (7/12). Iskandar mengakui bahwa akibat dari angkutan tanah itu telah mencemari badan jalan raya, jalan menjadi licin dengan lumpur liat manakala hujan turun. Bila pun tidak ada hujan, jalanan menjadi onggokanonggokan kecil yang membuat kendaraan bergoyang-goyang dan tergelincir. Belum lagi akibat dari banyaknya lubang yang bertebaran di banyak titik sepanjang 2 Km itu. Pihak BLHK menyesali ke-

adaan itu, tetapi tidak mampu berbuat banyak. Sebelumnya Walikota sendiri sudah menegur pihak pengusaha galian, dan diperintahkan untuk membuat penyangga. Sementara itu, Murtala yang membidangi pengawasan di BLHK menegaskan, usaha galian C itu liar, sebab tidak ada rekomendasi dari BLHK serta tidak ada suarat izin Pelayanan Perizinan Terpadu (P2T) Kota Lhokseumawe. “Kami juga sering datang ke lokasi galian, tetapi pemiliknya tidak pernah ada,” katanya. (b14)

Laka Lantas Di Peusangan, Pasutri Tewas, Bayi Selamat PEUSANGAN (Waspada) : Kecelakaan lalu lintas yang melibatkan mobil pick-up Carry BK 9202 CJ dengan sepedamotor Yamaha RX King BL 5449 ZY terjadi di Jalinsum kawasan Matang Sagoe, Kecamatan Peusangan, Selasa (6/12) pukul 17:15, menewaskan pasangan suami istri. Pasangan yang tewas saat dalam pertolongan medis di Puskesmas Peusangan, Mulyadi, 30, dan Rahmi, 21, warga Desa Seuneubok Rawa, Kecamatan Peusangan Bireuen. Sedangkan bayi perempuan yang ikut bersama pasutri itu Dina Sutari yang berusia 6 bulan, selamat dalam laka lantas itu. Keterangan yang diperoleh dari saksi mata di TKP menyebutkan, Mulyadi yang berboncengan dengan Rahmi dan bayinya Dina Sutari meluncur dari arah Bireuen menuju Peusangan. Namun setiba di kawasan Matang Sagoe, bertubrukan dengan pick-up Carry yang dikemudikanWawan Setiawan, 37, warga Desa Alue Peunoe Peusangan, melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Lhokseumawe menuju Bireuen. Saat itu sopir mobil pick-up mengerem mendadak hingga menyebabkan mobilnya tidak terkendali dan oleng ke kanan hingga menabrak sepeda motor

pasangan suami istri itu. Mobil pick up dan korban terpelanting ke areal persawahan. Sopir pick-up yang terjepit di dalam mobil dan pasutri bersama bayinya yang jatuh terlempar ke sawah dibantu warga setempat dan dilarikan ke Puskesmas Peusangan unuk mendapat pertolongan medis. Kepala Puskesmas Peusangan dr Agusnaini mengatakan, pihak medis sudah berupaya menyelamatkan jiwa suami istri itu. Namun lantaran mengalami benturan dan pendarahan berat di bagian kepala, nyawa keduanya tidak tertolong dan menghembuskan nafas yang terakhir di Puskesmas itu. Sedang bayi perempuan yang selamat kini bersama kedua jenazah orang tuanya sudah dijemput pihak keluarga. Kecelakaan Angkutan Umum Sementara di saat bersamaan di tempat terpisah, satu unit angkutan umum L-300 trayek Meulaboh-Langsa bertubrukan dengan bus angkutan umum CV Cenderawasih di jalinsum Bireuen-Medan, kawasan Pulo Awe, Desa Paya Rangkulueh, Kecamatan Kuta Blang, Bireuen Selasa (6/12) pukul 06:45. Akibat tabrakan itu, 11 pe-

numpang terluka dan dirawat di Puskesmas Krueng Panjoe, Pukesmas Kuta Blang, dan beberapa korban lain yang kritis dirawat ke RS Arun Batuphat di Kecamatan Muara Satu Lhokseumawe. Menurut Muhammad, kernet bus Cenderawasih mengatakan, bus Cenderawasih BL 7620 ZA sedang berhenti menaikkan penumpang, namun tiba-tiba dihantam mini bus L300 BL 1535 KB dari arah belakang menyebabkan bagian depan L-300 dan bagian belakang bus Cenderawasih ringsek. Jailani, 30, sopir bus Cenderawasih, warga Desa Paya Rangkulueh bersama Dahlan, 45, warga Lhokseumawe, sopir L-300 mengalami luka berat setelah mendapat pertolongan di Puskesmas Krueng Panjoe dirujuk ke RS PT Arun. Kasat Lantas Polres Bireuen AKP H Suharmadi bersama anggotanya sempat meluncur ke TKP untuk memberikan pertolongan kepada korban. Para korban laka lantas di Pulo Awe itu yakni Alisa, 7, warga Alur Pinenung Langsa, M Syawaluddin, 8, warga Meulaboh, Yusri, 32, warga Nagan Raya, Nur Hafni, 13, warga Meulaboh, M Hadiz, 3,5, anak Nurmala dan Nurdin, 42, warga Meulaboh. (b12)

ini khusunya di wilayah Korem 011/LW merupakan daerah yang pernah mengalami berbagai gejolak sosial dan konflik vertikal. Sampai hari ini masih ada bias-bias dan sisa konflik dengan masih terjadinya beberapa tindakan kriminal. Oleh sebab itu, dia mengharapkan para Danramil dan Babinsa agar terus meningkatkan kualitas dan profesionalisme kerjanya dalam menjalankan tugas yang diemban. “Karena bukan tidak mungkin situasi perdamaian yang kita rasakan saat ini, sewaktu – waktu dapat berubah menjadi situasi yang lebih mencekam. Disinilah peran para Danramil dalam melakukan komunikasi sosial dengan komponen masyarakat,” ungkapnya. Danrem juga menjelaskan, Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan 8 wajib TNI sebagai landasan moral dan etika di dalam melaksanakan tugas harus mampu diimplementasikan dengan optimal. Sehingga selaku prajurit teritorial dapat menarik simpati masyarakat serta selalu disayangi oleh seluruh komponen masyarakat. (b15)

Jangan Tebarkan Prasangka Dan Kedengkian Antar Sesama Warga KRUENG GEUKUEH (Waspada): Prasangka dan kedengkian sesama warga memang cukup meresahkan dewasa ini. adanya timbul fitnah dan tuduhan diguna-guna dapat merusak kerukunan di dalam masyarakat. “Banyak sekali warga yang pikirannya masih terkebelakang. Ketika sakit langsung timbul prasangka sudah diguna-guna, padahal itu semua adalah penyakit badan akibat gangguan kesehatan. Banyak yang saya periksa demikian,” ungkap Tgk. M Nur Amin, pimpinan balai pengajian Syamsul Ma’rifak kepada Waspada, Rabu (7/12). Waled—demikian juga dia dipanggil— adalah juga tabib yang mengobati sejumlah penyakit, baik penyakit dunia maupun penyakit kasar biasa. Dia merasa resah terhadap warga yang dengan mudah berprasangka buruk terhadap tetangganya, ataupun terhadap orang lainnya secara tidak beralasan. Pikiran yang dihantui prasangka, katanya, dapat membuat seseorang makin terkebelakang dan hidupnya semakin terpuruk. “Berprasangka buruk itu akan merusak jiwa, membuat perasaan rusuh, dan pikiran akan teracuni dengan khayalan-khayalan yang tidak ada guna,” tegasnya.

Namun, bukan tidak ada orang yang masih mengamalkan ilmu sihir dan masih suka mengguna-guna orang lain akibat daripada kedengkian dan rasa tidak senang. Beberapa pasien yang diperiksa Waled memang nyata terkena guna-guna, tetapi seseorang tidak bisa menuduh orang lain secara sembarangan, pintanya. Jika ada orang yang dijampi-jampi, sebaiknya diobati tanpa menylahkan orang lain. Perbuatan sihir ini adalah halus, hal yang tidak bisa dibuktikan secara kasar, dan sebaiknya ditangani dengan bijak, sehingga tidak menimbulkan persoalan lain yang lebih besar. “Inilah risiko masalah ini, dan bagi mereka yang mendengki memang tidak ada obatnya. Amalannya pun sudah ludes seperti api kayu kering dimakan api,” katanya. Intinya, lanjut Waled, perbuatan sihir dan tengki akan membawa manusia mundur dan tak akan bisa maju. Di dunia saja kehidupannya akan susah, dan di akhirat kelak hidupnya tambah susah lagi. “Sihir dan perbuatan aneh-aneh itu bukan zamannya lagi sekarang, karena semua itu peninggalan Fir’aun. Siapa yang mengikutinya, berarti mengikuti jejak Fir’aun Laknatullah!” tandasnya.(b14)

Waspada/Sudarmansyah

DANDIM 0116 Nagan Raya Letkol Inf Yunardi ketika melakukan acara penyambutan dan laporan korp perwira baru di lingkungan Kodim 0116 Nagan Raya, Rabu (7/12). Dandim 0116 Nagan Raya Letkol InfYunardi mengingatkan masyarakat agar senantiasa mewaspadai upaya perusakan perdamaian di Aceh oleh kelompok tertentu.

Warga Nagan Raya Diminta Aktifkan Kembali Pam-Swakarsa Dan Poskamling NAGANRAYA (Waspada) : Pasca aksi bersenjata di Kabupaten Aceh Utara yang menyebabkan jatuhnya korban, kondisi keamanan di Aceh saat ini dinilai semakin memanas. Sejumlah daerah juga dikabarkan mulai melakukan aktivitas pengamanan serta penjaringan senjata ilegal dalam rangka menekan kepemilikan senjata ilegal yang saat ini ditengarai masih disimpan oleh kelompok tertentu di Aceh. “Tak dapat dipungkiri, pasca penembakan warga sipil di Aceh Utara ikut mempengaruhi kondisi keamanan di sejumlah daerah, kita mendapatkan instruksi dari Panglima agar seluruh personel di daerah waspada untuk menghadapi kondisi tersebut dan kami tegaskan jangan cobacoba buat kacau Aceh,” ungkap Komandan Kodim 0116 Nagan Raya Letkol Inf Yunardi dalam

sambutannya pada laporan korps penyambutan perwira baru yang berlangsung di aula Makodim 0116 Nagan Raya, Rabu (7/12). Menurut Letkol Inf Yunardi, dengan kondisi Aceh saat ini, maka kepada seluruh elemen masyarakat diminta kembali mengaktifkan Pos Keamanan Lingkungan (Poskamling) dan pengamanan swakarsa (Pam-Swakarsa) dalam upaya menangkal setiap tindakan yang dinilai dapat mengancam muncul gangguan keamanan serta ketertiban masyarakat. “Kepada masyarakat kita imbau senantiasa waspada terhadap setiap kemungkinan yang akan terjadi, mohon pam-swakarsa dan poskamling di desa-desa kembali diaktifkan,” tegas Dandim 0116 Nagan Raya. (cb05)

DPRK Harus Ketahui Pengeluaran Pinjaman Aceh Utara Rp20 M LHOKSEUMAWE (Waspada): LSM Masyarakat Transparansi Aceh (MaTA) menegaskan rencana pinjaman Pemkab Aceh Utara Rp20 miliyar di Bank Aceh perlu pembahasan serius di DPRK. Dewan harus mengetahui pengeluaran tersebut sehingga tidak merugikan daerah. Koordinator MaTA Alfian kepada Waspada, Selasa (6/12) menyebutkan, pinjaman akhir tahun sangat rawan masalah. Oleh sebab itu DPRK Aceh Utara harus mengetahui setiap pengeluaran yang akan dilakukan pada dana pinjaman. Pinjaman pada Bank Aceh harus betulbetul digunakan untuk kepentingan mendesak. Pj Bupati Aceh Utara, menurut dia, pada dasarnya bertugas selain menyukseskan Pemilukada juga menertiban administrasi daerah yang berada diambang kebangkrutan. Oleh sebab itu DPRK Aceh Utara harus memastikan, pinjaman bank jangan malah mempercapat kas daerah bangkrut. Karena menurut Alfian, pengalaman yang sama pernah terjadi pada penjabat bupati sebelumnya yang membeban daerah melalui pinjaman bank. Sementara itu Pj Bupati Aceh Utara M.Ali Basyah, MM menjelaskan, pinjaman Rp20 miliar di Bank Aceh akan digunakan untuk pengeluaran wajib saja. Pinjaman untuk pengeluaran wajib, tambah dia, sudah dianggarkan dalam APBK 2011. Namun akibat transfer dana Migas dari pemerintah pusat terlambat, sehinga Pemkab terpaksa meminjam pada akhir tahun. Pinjaman menurut dia tidak akan membebankan daerah. Bunga bank 16 persen kemungkinan akan lebih rendah melalui bila dinegosiasi dengan pihak perbankan. “Apa lagi,

pembayaran tidak akan lama, bungannya juga sedikit,” jelas Ali Basyah kembali. Setelah transper dana Migas triwulan ke-IV diterima, utang tersebut langsung dibayar kembali. Pj Bupati Aceh Utara juga mengatakan, bila pinjaman gagal diperoleh makan sejumlah pengeluaran wajib terganggu. Pengeluaran wajib di antaranya, biaya pekerjaan yang sudah dikontrakan.(b15)

Warga Kumbang Peuntet Perluas Meunasah LHOKSEUMAWE (Waspada): Pertambahan penduduk di Gampong Kumbang Peunteut Kecamatan Blang Mangat, Pemko Lhokseumawe mengakibatkan meunasah (surau) semakin sempit.Warga setempat mengharapkan bantuan untuk perluasan sarana ibadah. Kepala Desa Kumbang Puntet, Tgk. Muhammad Umar, Selasa (6/12) mengatakan, warga Kumbang Peunteut semakin padat. Menurut data, jumlahnya mencapai 1.500 jiwa atau 168 kepala keluarga. Untuk itu warga setempat akan memperluas meunasah. “Namun karena dana terbatas, kami sangat mengharapkan bantuan dari pihak lain,” tambah Muhammad Umar pada acara peletakan batu pertama perluasan menasah yang dilakukan Wakil walikota Lhokseumawe, Suady Yahya dan Husaini, anggota DPRK Lhokseumawe. (b15)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.