Waspada, Kamis 2 Mei 2013

Page 21

Aceh

WASPADA Kamis 2 Mei 2013

Jelang UN SD, Disdikpora Ingatkan Peredaran Kunci Jawaban Palsu

Pelaku Penggorokan Bungkam BIREUEN (Waspada): Majikan yang diduga menggorok leher pekerjanya di toko Besi Taman Sari, Bireuen, belum lama ini, belum juga buka suara terkait perbuatannya itu. Karena masih shock berat dengan kejadian tersebut. “Pelakunya kita tahan dan terlihat shock berat, sehingga belum bisa buka suara sampai sekarang, ketika kita tanya mengenai kejadian yang dilakukan dia hanya diam saja, “ kata Kapolres Bireuen AKBP Yuri Karsono, melalui Kapolsek Kota Juang Iptu Syamsul, Rabu (1/5). Sedangkan, korbannya, sambungnya, kondisinya berangsurangsur membaik pasca dioperasi di RSUD dr Fauziah, Bireuen. Namun, belum juga bisa diambil keterangan. Menurut Kapolsek Kota Juang, belum bisa dimintai keterangan dari pelaku dan korbannya, maka kasus tersebut belum diketahui motif dan kronologis yang sebenarnya. “Pelakunya terlihat sangat menyesalkan apa yang telah dilakukannya, sehingga sampai sekarang masih shock berat,” jelas Syamsul. Sebagaimana diberitakan, Hasbi, 45, pekerja toko Taman Sari, di Jalan Ramai, Bireuen, warga Desa Meunasah Dayah, digorok majikannya berinisial AB, 56, warga Desa Bireuen, Senin lalu. (cb02)

LHOKSEUMAWE (Waspada): Salah satu penyebab kegagalan ujian, pengaruh kunci jawaban palsu yang beredar menjalang ujian nasional (UN). Untuk mengantisipasi penipuan pihak tak bertanggungjawab, Disdikpora Pemko Lhokseumawe mengingatkan wali murid dan guru pengawas UN tingkat SD yang akan berlangsung selama tiga hari mulai, Senin (6/5). “Seperti pengalaman sebelumnya, beredarnya kunci jawaban palsu merugikan peserta UN,” tegas Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Pemko Lhokseumawe melalui Kabid pendidikan dasar (Dikdas), Ibrahim A Rahman kepada Waspada, Rabu (1/ 5). Untuk itu pihaknya mengimbau kepada wali murid dan para guru pengawas agar tidak terpengaruh dengan kunci jawaban palsu. Kegiatan sosialisasi dilakukan Disdikpora di dua lokasi berbeda. Di antaranya, di Kecama-

Geuchiek Cot Gapu Dilantik BIREUEN (Waspada): Camat Kota Juang, Bireuen, Zaldi melantik M Nasir sebagai Geuchiek Desa Cot Gapu, di balai desa setempat, Senin (29/4) malam. Camat dalam kesempatan mengharapkan, demi meningkatkan pembangunan dan kemajuan gampong itu ke depan, geuchik dapat memanfaatkan dan meningkatkan peran dan fungsi unsur perangkat yang ada dan terus menjalin kerjasa sama dengan masyarakat. Geuchiek M Nasir berharap adanya kerjasama dengan unsur perangkat, pemuda, masyarakat setempat umumnya untuk menjalankan roda pembangunan desa. (cb02)

3 Km Macat Jalan Setengah Hari LHOKSEUMAWE (Waspada): Macat parah di Jalan Nasional Banda Aceh - Medan terjadi sampai setengah hari, Selasa (30/ 4) sore. Macat terjadi mulai Desa Panggoi sampai Meuria Paloh, Kecamatan Muara Satu, Lhokseumawe, lokasi pembuatan drainase jalan atau sekitar 3 Km. Pantauan Waspada, kendaraan bermotor berhenti sampai setengah jam baru lolos dari jebakan macat. Tak hanya kendaraan jurusan Medan - Banda Aceh, sebalikya juga sama. Sementara, sebagian penumpang angkot memilih turun dan berjalan kaki dan meminta agar dijemput oleh keluarganya. Terjadinya macat ini sambung warga itu, setelah jalan arah Banda Aceh menuju Medan digali dan ditutup. Sementara jalur Medan menuju Banda Aceh yang telah digali sebelumnya telah siap dipakai gorong-gorong dan dicor bagian atas, namun masih dipakai batang kelapa agar tidak runtuh. (cmk)

300 Puyuh Mati, Diduga Flu Burung SAMUDERA (Waspada): Sebanyak 300 ekor puyuh di Gampong Asan, Kecamatan Samudera, Aceh Utara sejak dua hari terakhir mati mendadak. Di antaranya, puyuh milik M Usman, 21 terkulai lemas dan pelan-pelan mati. Bagian mulut puyuh mengeluarkan cairan berwarna putih bening. Informasi dihimpun, Selasa (30/4), puyuh itu dipelihara pada dua kandang bertingkat empat. Awalnya, puyuh yang mati ditemukan pada tingkat empat. Lalu menular ke kandang tingkat tiga, dua dan satu. Sampai kemarin masih terlihat beberapa ekor puyuh mati mendadak. Kandang itu berada di permukiman padat penduduk. Lanjutya, jarak kandang dengan perumahan penduduk terpaut lima meter. Puyuh yang mati itu lalu dibakar dan setelah itu ditimbun dengan tanah. “Awalnya, Senin, 29 April lalu, hanya lima ekor yang mati. Setelah itu pelan-pelan menular ke puyuh lainnya,” aku M Usman sembari mengatakan, hal itu dilaporkan ke kantor Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Kecamatan Samudera. (cmk)

59 Calon Anggota KIP Bireuen Ujian Tulis BIREUEN (Waspada) : Sebanyak 59 calon anggota KIP Bireuen yang lulus administrasi mengikuti ujian tulis di SDN-9 Bireuen, Rabu (1/5). Ketua Tim Independen Pansel KIP Bireuen Hamdan mengatakan, tim independen harus tuntas menjaring dan menetapkan 15 calon anggota KIP berdasarkan UU No.7 tahun 2007 tentang penyelenggaraan Pemilu di Aceh. Tim Pansel diberi kewenangan menetapkan 15 calon anggota KIP dan jumlah anggota yang sudah terjaring diserahkan ke DPRK Bireuen untuk ditetapkan lima anggota KIP Bireuen perode 2013-2018. (b12)

Waspada/Musyawir

ABD Hadi Abidin, Bacaleg DPR-RI dari Partai Gerindra (tengah) dipeusijuek di Mushala Komplek Pesantren Rauzatul Mutaa’llimin, Desa Pante Rambong, Kec. Pante Bidari, Aceh Timur, Rabu (1/5) siang.

Penerbangan Di Bandara SIM Banda Aceh Tiba (flight, asal, waktu)

Garuda Indonesia

GA 142 Jakarta/Medan GA 146 Jakarta/Medan

Lion Air

JT 304 Jakarta JT 306 Jakarta/Medan JT 396 Jakarta/Medan

Sriwijaya Air

SJ 010 Jakarta/Medan

Air Asia

QZ 8023 Medan AK 1305 Kuala Lumpur *

Fire Fly

FY 3401 Penang* * Setiap Senin, Rabu, Jumat dan Minggu.

Waspada/Zainal Abidin

PARA guru SD sedang mengikuti sosialisasi pengawasan UN di gedung SMK Negeri 1 Lhokseumawe, Rabu (1/5)

Dana Besar, Kualitas Guru Aceh Buruk KRUENG GEUKUH (Waspada): Anjloknya mutu pendidikan di Aceh secara nasional disebabkan oleh kualitas guru yang tak mencukupi, padahal Aceh memiliki dana besar. Sebab itu, anggota DPR RI Komisi X, Raihan Iskandar meminta pelatihan bagi guru ditingkatkan. Hal itu dikatakan Raihan Iskandar saat menyerahkan batuan beasiswa kepada murid SD asal Kecamatan Muara Batu dan Dewantara di Masjid Komplek PT AAF, Krueng Geukueh, Aceh Utara, Rabu (30/4). Penyerahan itu turut diramaikan oleh para

geuchik dan guru-guru asal sekolah itu. “Kita akui bersama, ratarata hasil UN di Aceh masih rendah, namun ada beberapa sekolah yang masuk 10 besar, seperti SMA Fajar Harapan dan Modal Bangsa sangat bangus, kalau diratakan untuk Aceh, maka kita kalah saing secara nasional,” ujar politisi PKS ini. Hal itu disebabkan oleh faktor utama, yaitu kualitas dan kapasitas guru di Aceh masih sangat terbatas. Hasil Uji Kompetensi Guru (UKG) Aceh berada di sekitar rangking 28. Hal ini juga tidak terlepas dari kondisi Aceh sosial. Padahal sama-sama sebagai penghasil minyak seperti Kaltim dan Riau, mereka mempunyai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di atas.

Meski tak disebutkan angka Raihan mengatakan, Aceh memiliki dana sangat besar untuk pendidikan dibandingkan dengan provinsi lain, seharunya ini bisa mendorong peningkatan kualitas pendidikan. Sementara hasil penelusuran Waspada, dana pendidikan untuk Aceh antara Rp900 - 1 triliun per tahun. Namun dengan mengulang-ulang, tidak mengatakan orang Aceh bodoh, di luar sana sangat banyak juga putra putri Aceh yang berhasil. Sebagai solusi, Aceh harus bisa memanfaatkan otonomi khusus yang diberikan pusat. Kemudian, peningkatan kualitas guru-guru, antara lain melakukan pelatihan secara berkelanjutan. (cmk)

Ada Pungutan Di Pengurusan Sertifikasi Guru Tahun 2012 LHOKSEUMAWE (Waspada) : Kinerja Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Lhokseumawe menuai protes dari kalangan guru menyusul tudingan telah melakukan pengutipan uang liar untuk pengurusan sertifikasi guru tahun 2012. Menurut pengakuan sejumlah guru yang mengajar di sekolah Kota Lhokseumawe, setiap guru yang ingin mengurus sertifikasi telah dipalak memberikan uang dalam jumlah bervariasi, mulai dari Rp100 ribu hingga Rp300 setiap orang. “Sehingga bila diperhitungkan dari jumlah guru di Lhokseumawe yang mencapai 300 orang lebih tentu bisa dipredik-

sioknum pengutip uang liar meraup keuntungan sampai Rp300 juta,” kata seorang guru yang enggan namanya ditulis. Sementara ketika dikonfirmasi, Kadis Pendidikan Pemuda dan Olahraga Rusli malah saling lempar tanggung jawab dengan Kabid Dikmen Nasruddin. Rusli mengaku dirinya tidak siap melayani konfirmasi lantaran sedang mengikuti undangan sebuah acara dunia pendidikan. Untuk itu, Rusli meminta Waspada menghubungi Kepala Bidang Pendidikan Menengah (Dikmen) Nasruddin. “Coba hubungi Pak Nas aja, karena saya sedang ada acara,” paparnya. Hal serupa juga dilakukan

Kabid Pendidikan Menengah Nasruddin yang mengaku sedang mengikuti sebuah rapat hingga sulit melayani wawancara. Akan tetapi melalui SMS, Nasruddin justru tidak membantah adanya pengutipan sejumlah uang dalam pengurusan sertifikasi guru tahun 2012. “ Kalau soal yang itu, koordinasi dengan kadis saja karena saya kurang mengerti. Mungkin coba koordinasi dengan Kasubag Kepegawaian Nazaruddin,” ujar dia melalui SMS. Ironisnya Kasubag Kepegawaian Disdikpora Lhokseumawe Nazaruddin gagal dikonfirmasi dan tidak mengaktifkan nomor ponselnya. (b16)

MPI Aceh Utara Minta Hentikan Pembongkaran PT AAF KRUENG GEUKUEH (Waspada): Masyarakat Peduli Industri (MPI) Aceh Utara meminta Direksi PT Pupuk Indonesia, PT PIM, dan Ketua Tim Liquidator PT AAF segera menghentikan pembongkaran mesin-mesin pabrik pupuk PT Asean Aceh Fertilizer (AAF) di Krueng Geukueh, Kecamatan Dewantara, Aceh Utara. Ketua Umum MPI Abubakar Abbas, Rabu (1/5) menyebutkan, pihaknya tidak bisa menerima pembongkaran peralatan di pabrik PT AAF. Pembongkaran itu berupa mesin Karbomad dan Sentrifius yang akan dipinjamkan ke PT Pusri Palembang. Karena masyarakat di sana sangat mengharapkan pabrik ini hidup kembali. Masyarakat tidak menginginkan peralatan apapaun yang di pabrik dipinjamkan, apalagi dijual ke pihak lain. Terhadap pekerjaan pembongkaran mesin-mesin pada 29 Ap-

ril lalu, MPI mengaskan tiga poin kepada Direksi PT Pupuk Indonesia, PT PIM, dan Ketua Tim Liquidator PT AAF. Poin ini meliputi, pertama, penghentian segera pembongkaran mesin-mesin dan peralatan lain di pabrik PT AAF dengan tujuan peminjaman kepada perusahaan lain atau apapun alasannya. Kedua, mengharapkan adanya koordinasi antara Liquidator dengan MPI dan Muspika Dewantara jika ada sesuatu yang akan dilaksanakan di lingkungan pabrik. Hal ini untuk mencegah terjadinya kesalahpahaman dalam masyarakat. Ketiga, MPI meminta waktu pertemuan atau audiensi dengan Direksi PT Pupuk Indonesia dan Direksi PT PIM serta Ketua Tim Liquidator PT AAF, dalam rangka penyamanan persepsi untuk membangun komunikasi yang lebih baik dalam proses operasional kembali pabrik PT AAF.

Demikian isi penegasan disampaikan MPI Aceh Utara ditandatangani Ketua Abubakar Abbas, Sekretaris Badruddin dan diketahui Camat Dewantara, Saiful Bahri. Sedangkan tembuskan dikirim kepada Gubernur Aceh dan Bupati Aceh Utara. Sehari sebelumnya, warga dari unsur geuchik dan tokoh masyarakat yang tergabung ke dalam MPI ini melakukan penghadangan terhadap pembongkaran mesin Karbomad (pompa injek ke reaktor) dan mesin Sentrifius (alat pemisah urea dengan air) yang dilakukan operator PT PIM. Warga juga meminta Mahkamah Agung memutuskan kasus PT AAF yang digugat PT Bumi Persada Lestari (BPL). Karena masyarakat secara tegas menolak liquidasi dan penjualan pabrik ke pihak swasta. (cmk/b11)

Berangkat (flight, tujuan, waktu)

10:40 16:00

GA 143 Medan/Jakarta GA 147 Medan/Jakarta

11:20 16:45

11:35 15:55 21:30

JT 397 Medan/Jakarta JT 307 Jakarta JT 305 Medan/Jakarta

06:00 12:15 16:35

13:10

SJ 011 Medan/Jakarta

13:40

12:00 11:00

QZ 8022 Medan AK 1306 Kuala Lumpur*

12:25 11:30

14:00

FY 3400 Penang*

14:20

B7

Waspada/Mustafa Kamal

SAPI berkeliaran di area pabrik PT AAF Krueng Gekueh, Aceh Utara. Foto direkam belum lama

tan Blang Mangat dan Kecamatan Banda Sakti. “Sosialisasi kami sampaikan kepada guru yang akan mengawas UN,” ungkapnya. Selain itu dalam kegiatan sosialisasi itu juga disampaikan tentang pengisian jawaban dan beberapa teknik pengawasan silang lainnya. UN tingkat SD di jajaran Disdikpora Pemko Lhokseumawe mencapai 3.593 peserta. Mereka akan menempati 28 ruang ujian di sekolah yang telah ditentukan. “Kami juga persiapkan 416 guru pengawas,” tambahnya kembali. Sementara itu peserta UN SD di jajaran Disdikpora Aceh Utara sebanyak 12.574 murid. Menurut Kabid Dikdas Disdikpora Aceh Utara, Mawardi, sebelumnya pihak dinas juga telah melakukan sosialisasi pengisin jawaban. Begitu juga kepada para wali murid, agar ikut mempersiapakan peserta UN.(b15)

Kobar-GB Desak DPRK Lhokseumawe Bentuk Pansus TPK LHOKSEUMAWE (Waspada): Koalisi Barisan Guru Bersatu (Kobar-GB) Lhokseumawe mendesak DPRK setempat membentuk Pansus penghapusan Tunjangan Prestasi Kerja (TPK) guru di jajaran Disdikpora Lhokseumawe. Mereka mengaku akan menarik tuntutan permasalahan TPK di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Aceh, bila masalah tersebut bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Sekretaris Kobar-GB Lhokseumawe, Muhammad, Rabu (1/5) mengatakan, polemik TPK dan mutasi guru dari fungsional ke struktural dapat merusak citra pendidikan di Lhokseumawe. “Oleh sebab itu, kami meminta DPRK untuk memfasilitasi menyelesaikan masalah ini,” ungkap Muhammad.

Sebelumnya terjadi permasalahan penghapusan TPK sebanyak 901 guru di lingkungan Pemko Lhokseumawe. Selain itu, mutasi tiga guru dari fungsional ke struktural dan satu pengawas juga telah menimbulkan masalah. Mereka menilai telah terjadi kejanggalan dan penyalahgunaan UU Guru dan Dosen akibat mutasi atau penempatan tenaga pendidik dari fungsional ke struktural. Bahkan permasalah tersebut telah dilaporkan ke PTUN di Banda Aceh Namun karena polemik tersebut dapat merusak citra pendidikan di Lhokseumawe, akhirnya Kobar-GB memohon DPRK Lhokseumawe untuk bisa memfasilitasi masalah itu. (b15)

Rp10 M Untuk Bebaskan Lahan Waduk Krueng Keureuto LHOKSEUMAWE (Waspada): Sadar akan kepentingan orang banyak, akhirnya 30-an masyarakat pemilik lahan di lokasi pembangunan Waduk Krueng Keureuto, Paya Bakong, Aceh Utara sepakat untuk melepaskan hak kepemilikan lahan kepada Pemda Aceh Utara sesuai dengan harga yang telah ditetapkan oleh Tim 9. Untuk tahap pertama anggaran yang disiapkan untuk pembebasan lahan mencapai Rp10 miliar dari APBN tahun 2013. Bupati Aceh Utara H. Muhammad Thaib didampingi Ir. Syahbuddin Usman, Sekretaris Daerah dan Murtala, Kabag Pemerintahan saat dikonfirmasi Waspada, Rabu (1/4) siang menyebutkan, untuk membebaskan lahan untuk pembangunan waduk Krueng Keureuto Tim 9 beberapa bulan terakhir telah bekerja maksimal dan telah melakukan beberapa kali pertemuan di Aula Kantor Kecamatan Paya Bakong. “Alhamdulillah pada pertemuan terakhir di Aula Kantor Kecamatan Paya Bakong, Selasa (30/4) pagi, 30-an masyarakat pemilik lahan akhirnya ikhlas melepaskan hak kepemilikan lahan untuk Pemkab Aceh Utara agar dapat dibangun Waduk Krueng Keureuto. Warga juga menyepakati harga yang telah ditentukan Tim 9,” kata Murtala, Kabag Pemerintahan. Untuk menggantikan lahan masyarakat Tim 9 membagi harga tanah dalam 4 kelas, untuk kelas pertama tanah yang lokasinya berada di

kawasan pasar dihargai Rp55 ribu per meter, untuk lahan di kawasan pemukiman Rp35 ribu per meter, untuk lahan kebun dibeli dengan harga Rp12 ribu per meter, sedangkan untuk lahan kelas 4 dinamai lahan hak garapan. Untuk katagori terakhir Tim 9 belum membandrol karena untuk menggantikan harga lahan itu, si pemilik lahan harus mampu menunjukkan akte jual beli. “Kita akan membayar lahan itu jika pemilik lahan atau si penggarap dapat menunjukkan bukti kepemilikan, baru kemudian kita ganti rugi,” katanya. Untuk tahap pertama, pemerintah menyediakan anggaran sebesar Rp10 miliar untuk pembasan lahan untuk digunakan sebagai jalan masuk atau disebut akses road. Dana Rp10 miliar itu juga digunakan untuk areal bebas lainnya guna mendukung kepentingan kontruksi. Bagi masyarakat pemilik lahan diminta untuk segera membuka rekening di Bank BRI, menyerahkan bukti kepemilikan lahan, dan melampirkan KTP pemilik lahan. Dana ganti rugi lahan segera ditrasfer ke rekening pemilik lahan masing-masing. Transfer harga ganti rugi lahan dilakukand alam waktu dekat. “Kesepakan ini sudah dinyatakan kemarin oleh masyarakat pemilik lahan dan disaksikan langsung oleh beberapa orang perwakilan dari Kejaksaan Negeri Lhoksukon,” kata Murtala. (b18)

Puluhan Gajah Mengamuk Di Ranto Peureulak IDI (WASPADA): Dalam sebulan terakhir, puluhan ekor gajah kembali mengamuk dipedalaman Aceh Timur. Kali ini sasarannya tanaman padi, coklat dan pisang serta tanaman karet yang berada dalam beberapa dusun di Desa Seumanah Jaya, Kecamatan Ranto Peureulak. “Lebih sebulan gajah terus mengamuk di sana, bahkan padi siap panen dan berbagai jenis tanaman lenyap diamuk binatang satwa langka itu di sana. Sebagaimana bukti fisik silakan para anggota dewan turun ke lapangan,” kata Keuchik Seumanah Jaya, Jami’an ketika mengadu persoalan amukan gajah ke anggota dewan di Aula DPRK Aceh Timur di Idi akhir pekan lalu. Jami’an dalam kesempatan itu meminta Dinas Kehutanan dan Perkembunan Kab. Aceh Timur dan Komisi B DPRK setempat untuk mendesak Pemerintah Aceh dan Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh untuk mengatasi amukan gajah yang kian menjadijadi dipedalaman Aceh itu. “Berbagai tanaman yang lenyap diperkirakan tak kurang dari 10

hektar yang tersebar dalam beberapa dusun di Desa Seumanah Jaya, belum lagi di desa tetangga,” sebut Jami’an. Dia mengatakan, awalnya gajah disana tidak mengamuk, karena jumlahnya juga tidak terlalu banyak, hanya beberapa ekor. Tapi sekarang sepertinya sudah tergolong banyak dan terbagi dalam beberapa kelompok dengan jumlah 1012 ekor per kelompok. “Jika tak segera diantisipasi dengan segera, maka korban jiwa tak tertutup kemungkinan bakal terjadi,” tutur Jami’an. Ketua Komisi B DPRK Aceh Timur, Tgk Muzakir, SE saat ditemui Waspada membenarkan adanya serangan puluhan ekor gajah liar di wilayah Ranto Peureulak. Aparatur gampong setempat bersama Kadishutbun setempat telah duduk bersama mencari solusi pencegahan, namun hingga saat ini gajah di sana masih mengamuk dan kerugian masyarakat khususnya petani dan kebun masih terus berjatuhan. “Kita minta pihak provinsi tanggap dengan hal-hal yang sifatnya teknis seperti ini,” katanya. (b24)

Danrem 011 Lilawangsa Silaturahmi Dengan Muspida Kota Langsa LANGSA (Waspada): Komandan Komando Resort Militer (Danrem) 011 Lilawangsa Kolonel Inf Hipdizah melakukan kunjungan kerja sekaligus silaturahmi dengan Muspida plus Kota Langsa, tokoh agama serta unsur masyarakat di aula Sekretariat Pemko Langsa, Rabu (1/5). Dalam silahturahmi tersebut Danrem 011 Lilawangsa Kol Inf Hipdizah didampingi Ny Ira Rahmanti diterima Wakil Wali Kota Marzuki Hamid dan sekaligus dilakukan prosesi peusijuk (tepung tawar) oleh Wakil Wali Kota, Ketua Majelis Adat Aceh (MAA) Langsa Ibrahim Daud dan Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Langsa Hasan Kasim yang sebelumnya juga diberikan tanda kehormatan dengan dipakaikan selendang dan kopiah Aceh. Wakil Wali Kota Langsa Marzuki Hamid mengatakan, daerah ini sudah tumbuh dan berkembang menuju arah sebuah kota besar, kendati saat ini hanya memiliki luas 262,41 km dengan beragam kultur masyarakatnya, untuk itu guna meningkatkan perekonomian masyarakat pihaknya terus berupaya menciptakan sejumlah lapangan pekerjaan salah satunya mengaktifkan pelabuhan kuala Langsa. “Kitatelahmemulainyadenganmengak-tifkan jalur pelayaran penumpang Ferry rute LangsaPenang Malaysia, dan Alhamdulillah sudah berjalan cukup lancar hampir semua set tempat duduk terisi setiap pelayaran,” katanya. Dikatakan, Pemko Langsa senantiasa siap menjalin hubungan kerjasama yang baik serta mendukung pelaksanaan tugas-tugas Jajaran Korem 011/Lilawangsa, sehingga mampu memberi kontribusi berarti bagi kehidupan masyarakat Kota Langsa secara menyeluruh. Komandan Korem (Dandrem) 011/ Lila-

wangsa Kol Inf Hipdizah mengatakan, akan terus mendukung kinerja Pemko Langsa dalam melaksanakan program-program untuk mewujudkan kejahteraan masyarakat. Selain itu, dengan perdamaian yang sudah berjalan ini akan terus bersama-sama demi memudahkan dalam menjalankan semua aktivitas yang ingin dilaksanakan. (m43/cri)

Petani Tambak Di Julok Isap Sabu IDI (Waspada): Terbukti mengisap sabu, seorang petani tambak berhasil ditangkap petugas Polres Aceh Timur disebuah pondok (gubuk—red) yang selama ini dijadikan markas sabu di Desa Keude Blang, Kecamatan Julok, Selasa (30/4) sekira pukul 22:30. Tersangka yang kini mendekam dibalik jeruji besi berinisial TZ, 40, asal Kedai Blang, Julok, Aceh Timur. Penangkapan tersang-ka berawal dari informasi masyaralat, dimana tersangka TZ selama ini kerap mengisap sabu secara terang-terangan di rumahnya, bahkan diduga tersangka sudah sangat ketagihan dengan barang haram tersebut. “Petugas berhasil menyita 1 paket kecil sabu dan seperangkat alat hisab sabu berupa bonk dan kaca pirek,” kata Kapolres Aceh Timur AKBP Muhajir, SIk melalui Kasat Narkoba AKP Adi Sofyan kepada Waspada, Rabu (1/5). AKP Adi Sofyan menambahkan, tersangka TZ ditangkap dalam sebuah gubuk persisnya dekat dengan area tambak. “Kita tangkap tersangka pada saat sedang mengisap sabu, kemudian tersangka dan barang bukti diamankan ke Polres Aceh Timur guna penyidikan selanjutnya,” katanya. (b24)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.