Waspada, Kamis 20 September 2012

Page 26

Aceh

B12

Gedung SDN Rawa Pakis Terbengkalai

Aceh Timur Gelar Rakor PKH IDI (Waspada): Dalam rangka percepatan penanggulangan kemiskinan, Pemkab Aceh Timur melaksanakan Program Bantuan Tunai Bersyarat (BTB) yang saat ini dikenal dengan nama Program Keluarga Harapan (PKH). Hal ini disampaikan Bupati Aceh Timur melalui Asisten Bidan Keistimewaan Aceh, Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Timur M Yasin, pada Rakor Program Keluarga Harapan, Rabu (19/9) di Aula Bappeda Aceh Timur di Idi. Dia menambahkan, Program Bantuan Bersyarat ini perlu dilaksanakan karena telah terbukti berhasil di beberapa negara. “Program bantuan ini telah dilaksanakan di beberapa negara yang dikenal dengan Conditional Cash Transfer (CCT) dan cukup berhasil dalam menanggulangi masalah kemiskinan di negaranegara yang telah menjalankannya,” katanya. (b24)

PEUNARUN (Waspada): Gedung Sekolah Dasar (SD) Negeri Rawa Pakis di Desa Peunarun Baro, Kecamatan Peunarun, Kabupaten Aceh Timur kondisinya kini terbengkalai dan terlantar sejak konflik memuncak di Aceh sekitar tahun 2000-an. Kondisi gedung kini sudah sangat memprihatinkan. Sejumlah pepohonan yang tumbang ke atap mengakibatkan gedung semakin rusak. Benalu yang melilit pohon kini sudah masuk ke dalam ruang kelas belajar. Tak hanya gedung sekolah, mess guru yang berada di sana juga rusak parah dan tidak layak pakai lagi. Camat Peunarun Jaman, Rabu (19/9) menyebutkan, SDN Rawa Pakis terbengkalai akibat konflik. Rata-rata sebelum konflik memuncak, murid SD itu adalah anak dari para transmigrasi

Buket Selamat, Desa Terbaik Aceh Timur SUNGAIRAYA (Waspada): Meski Kecamatan Sungai Raya pernah menjadi salah satu kecamatan yang mengalami gizi buruk, tetapi di tahun 2012 ini Desa Buket Selamat, Kecamatan Sungai Raya terpilih menjadi Desa Terbaik di Kabupaten Aceh Timur. Buket Selamat juga akan mewakili Aceh Timur untuk dinilai menjadi desa terbaik se-Provinsi Aceh. “Di Desa Buket Selamat ada 4 kegiatan Pokja dan keempatnya berjalan lancar dengan baik sesuai diharapkan,” kata Ketua Tim Penggerak PKK Gampong Buket Selamat Ny Husna dihadapan unsur Muspika dan para Penggerak PKK Aceh Timur Rabu (19/9) di kantor Geuchik Buket Selamat. Dia menyebutkan, empat pokja yaitu yang dijalankan tentang akhlakul qarimah yang bergerak di bidang pengajian ibu-ibu dan bapak-bapak, arisan, jimpitan, rukun kematian dan kegiatan lainnya yang bersifat keagamaan dan pokja lain juga berjalan seperti bergerak di bidang pendidikan, meliputi PAUD, paket, UP2K serya pokja bergerak yang di bidang pertanian seperti pembuatan kue, jualan air kelapa muda, kerajinan anyaman dan kebun PKK. “Pokja lain juga berjalan yakni berkaitan dengan kesehatan seperti posyandu, BKB, KB,” kata Husna seraya melanjutkan dengan adanya pembinaan P2WKSS tahun ini banyak bantuan yang diterima Desa Buket Selamat dari beberapan dinas di antaranya dari Dinas Syariat Islam, BPMP-KS, Disperindag, Bag. Hukum & PMG Setdakab Aceh Timur, Dinas Pendidikan, Dinas PU, Disnaker, Badan LH dan KPA. Ketua Tim Penilai P2WKSS Provinsi Aceh, Muzakkir mengatakan, kedatangan tim penilai dari provinsi bukan hanya untuk menilai saja selain merupakan salah satu ajang silaturahmi juga momen untuk pembinaan agar lebih baik lagi ke depan program P2WKSS yang telah berjalan. (b24)

Wabup Aceh Timur Sidak Kantor Camat Rantau Selamat LANGSA (Waspada): Wakil Bupati Aceh Timur,Syahrul Syamaun, Selasa (18/9) melakukan sidak atau inspeksi mendadak ke Kantor Camat Rantau Selamat guna melihat secara langsung kinerja para pejabat dan PNS di pusat pelayanan pemerintahan kecamatan tersebut. Kehadiran wabup secara mendadak itu sempat membuat kaget para pegawai di kantor Camat Rantau Selamat. Apalagi dalam sidak itu, wabup juga sempat mengecek absensi kehadiran pegawai dan juga melakukan interaksi langsung dengan camat dan sejumlah pegawai lainnya. Menurut Kasubbag Pelaporan Perencanaan Humas Pemkab Aceh Timur, Rukiah, dalam sidaknya itu wabup berpesan agar para pegawai terus meningkatkan kinerja dan pelayanan kepada masyarakat dengan baik. (b20)

Atasi Air Bersih Di Kuala Langsa LANGSA (Waspada): Masyarakat pesisir pantai di Desa Kuala Langsa, Kecamatan Langsa Barat meminta Wali Kota Langsa memberikan fasilitas air bersih untuk masyarakat yang selama ini menjadi permasalahan yang mereka hadapi untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Demikian diungkapkan M Yassin, warga Desa Kuala Langsa, Dusun Harapan, Langsa Barat kepada wartawan, Rabu (19/9). Dikatakannya, keberadaan air bersih di tempat ini sangat dibutuhkan untuk MCK dan kebutuhan air minum. Sementara saat ini ada setiap hari air bersih yang masuk ke gampong, namun untuk mendapatkan air bersih itu terpaksa kami harus merogoh kocek lagi. “Untuk membeli air berih kami harus mengeluarkan duit minimal Rp15 ribu setiap harinya untuk tiga drum berisikan 200 liter. Jadi bisa dibayangkan berapa setiap bulan kami harus mengeluarkan uang untuk air bersih saja, sementara pendapatan dari nelayan sangat minim,” katanya. Keuchik Kuala Langsa Elisuddin mengaku permasalahan air bersih ini sudah lama menjadi permasalahan di daerah ini, bahkan juga telah melaporkan kepada wali kota lama tentang kondisi masyarakat di sini. (m43)

Waspada/Dede

SATU unit truk tanki sedang mendistribusikan air ke salah satu rumah di Desa Kuala Langsa, Dusun Harapan, Kec. Langsa Barat, Rabu (19/9)

Bappenas Diminta Bantu Percepatan Pembangunan Perkantoran Aceh Timur IDI (Waspada) : Untuk memberi dan meningkatkan pelayanan, peningkatan peran serta, prakarsa dan pemberdayaan masyarakat dengan tujuan untuk peningkatan kesejahteraan rakyat, Pemerintah Kabupaten Aceh Timur melaksanakan Rapat Kerja dan Sosialisasi Percepatan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang dilaksanakan di aula Dinas Kesehatan setempat di Idi, Rabu (19/9). Wakil Bupati Aceh Timur Syahrul bin Syamaun pada kesempatan membuka rapat tersebut mengatakan, rapat kerja dan sosialisasi ini merupakan hal yang sangat penting dan strategis untuk dilaksanakan sebagai langkah awal perwujudan dalam keserasian hubungan kerja antara pemerintah dan pemerintah daerah. “Pentingnya penyelenggaraan SPM di daerah sebagai pendukung dalam mewujudkan tanggungjawab pemerintah dan pemerintah daerah dalam memberikan pelayanan dasar kepada masyarakat,” katanya. (b24)

WASPADA Kamis 20 September 2012

Waspada/Muhammad H Ishak

SDN Rawa Pakis di Desa Peunarun Baro, Kec.Peunarun, Aceh Timur tampak sebagian atap ditutupi semak belukar akibat terbengkalai sejak tahun 2000-an akibat konflik dan penduduk di sana sudah eksodus. Foto diambil baru-baru ini.

Ketua Komisi B DPRK Aceh Utara Dilaporkan Ke Polisi LHOKSUKON (Waspada): Khaidir Abdurrahman, Ketua Komisi B DPRK Aceh Utara, dilaporkan warga ke polisi karena dituduh melakukan tindak pidana pencemaran lingkungan melalui peternakan ayam broiler di Desa Matangpanyang, Kec. Baktiya Barat—Sampoiniet, Aceh Utara. Politisi Partai Aceh ini dilaporkan bersama adik kandungnya Irwansyah Abdurrahman, ke Mapolres Aceh Utara oleh warga Desa Matangpanyang, M Yusuf bin Basyah, 40, Jumat (14/9). “Laporan diterima kepala Sentral Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Aceh Utara, Aiptu Anung Hariyono, dengan nomor laporan LP/175/ IX/PA/2012/Res Aut/SPKT,” kata Razali, penasihat hukum pela-

por, Rabu (19/9). Kapolres Aceh Utara AKBP Farid BE melalui Kasat Reskrim AKP Marzuki didampingi KBO Reskrim Aiptu Jimmiy Hasibuan membenarkan pihaknya sudah menerima laporan tersebut. Sementara Khaidir Abdurrahman yang dihubungi terpisah mengaku belum tahu kalau dirinya sudah dilaporkan warga ke polisi karena tuduhan mencemari lingkungan.

Khaidir juga menilai, laporan itu salah alamat. Seharusnya, kata Khaidir, masalah yang timbul dari peternakan ayam dilaporkan ke Dinas Peternakan atau Kantor Lingkungan Hidup, karena itu bukan perbuatan kriminal. “Lagipula, pihak kantor lingkungan hidup sudah mensurvei komplek peternakan kita dan mereka tidak menemukan masalah apa-apa,” papar Khaidir. (b19)

Crew Film Innocent Of Muslims Lengkapi Status Kekafirannya LHOKSEUMAWE (Waspada): Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh Utara, Tgk H Mustafa Ahmad mengatakan, kreativitas crew Film Innocent of Muslims, melengkapi status kekafirannya. “Saya harap umat Islam harus hati-hati berkawan dengan kafir, sebab kafir dari awal punya misi tertentu merontokkan Agama Islam,” kata ketua MUI Aceh Utara, di ruang kerjanya, Rabu (19/9). “Bahkan, sejak masih ada Nabi Muhammad, orang-orang kafir menghina, menghujat dan memfitnah Rasulullah. Umat Islam diimbau agar memposisikan posisi Kafir itu sebagai musuh Islam, musuh orang Muslim seluruh dunia. (b13)

Umat Islam Jangan Terpengaruh LANGSA (Waspada): Kadis Syariat Islam Kota Langsa Ibrahim Latif mengatakan, dosa yang harus ditanggung seorang muslim lebih besar jika melanggar perintah Allah daripada melanggar aturan-aturan lain yang dibuat manusia. “Apalagi kalau menjadikan aturan lain sebagai alat untuk menghambat terlaksananya perintah Allah, itu lebih besar lagi dosanya. Karena perbuatan seperti itu sama seperti yang dilakukan orang-orang yahudi untuk memprotes terlaksananya Syariat Islam di suatu negara atau daerah yang berpenduduk muslim,” papar Ibrahim Latif di Langsa, Rabu (19/9). Umat Islam, kata dia, jangan sampai terpengaruh memberi dukungan kepada orang-orang yang memprotes pelaksanaan

Ibrahim Latif,Kadis Syariat Islam Kota Langsa Syariat Islam. Karena protesprotes tersebut sering dilakukan secara halus, misalnya jika diadakan razia terhadap pelanggar Syariat Islam disebut telah mela-

kukan pelanggaran HAM atau kode etik-kode etik tertentu yang semuanya itu aturan hasil buatan manusia. Padahal, tambahnya, pada dasarnya HAM dan kode etik semua profesi umumnya baik dan tidak ada yang bertentangan dengan Syariat Islam, tapi sering terjadi pihak-pihak tertentu sengaja ditafsir lain supaya bisa dibenturkan dengan hukum Islam. Bertitik tolak dari pemikiran tersebut, maka dia meminta elemen masyarakat di Kota Langsa supaya dapat memberikan dukungan penuh dalam usaha pelaksanaan Syariat Islam di Kota Langsa, dan hal itu sudah sesuai dengan keinginan Wali Kota Langsa Usman Abdullah yang sering dikatakannya tiap ada kesempatan berbicara di depan umum. (b20)

dari Jawa, namun saat konflik berkecamuk para orangtua/wali eksodus meninggalkan Aceh sehingga hampir keseluruhan murid ikut pindah sekolah. “Karena lokasinya juga jauh ke pedalaman sehingga warga yang berdomisili mengungsi ke Langsa dan sekitarnya sehingga dalam hitungan hari sekolah yang terletak 75 kilometer ke arah timur selatan Kota Idi kosong dan terbengkalai hingga sekarang,” jelas Camat Jaman. Kadis Pendidikan Aceh Timur Agussalim membenarkan kondisi SDN Rawa Pakis sudah tidak memiliki murid lagi karena pindah ikut bersama ortangtuanya saat konflik dan hingga sekarang belum kembali. “Jika sudah ada penduduk dan muridnya ada, maka kita siap mengaktifkan kembali melaksanakan proses pembelajaran,” katanya. (b24)

BLBU Belum Diterima Petani Di Aceh Tamiang KUALASIMPANG (Waspada) : Bantuan Langsung Bibit Unggul ( BLBU) untuk para petani di Kabupaten Aceh Tamiang sebanyak 175 ton yang akan digunakan pada areal musim tanam padi seluas 7.000 ha dan setiap hektare ditanam 25 kg per ha yang menggunakan dana APBN Tahun Anggaran 2012 sampai saat ini belum juga disalurkan kepada petani. Menurut Pengurus Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kecamatan Bandar Pusaka,M Hendra Vramenia, Rabu (19/9), biasayna Program BLBU sudah masuk ke Dinas Pertanian dan Peternakan Aceh Tamiang pada April-Mei setiap tahunnya yang sumber dananya berasal dari APBN. “ Namun untuk tahun 2012 ini sampai detik ini program BLBU belum juga direalisasikan

oleh perusahaan pemenang tender yaitu PT HDN dan tentu saja karena belum ada realisasinya sangat merugikan bagi petani di Aceh Tamiang,” ungkap Hendra. Kadis Pertanian dan Peternakan Aceh Tamiang, Muhammad Yunus ketika dikonfirmasi, Rabu (19/9) membenarkan memang sampai saat ini pihak perusahaan pemenang tender belum merealisasikan program BLBU tersebut untuk petani di Kabupaten Aceh Tamiang. Menurut Yunus, pihaknya juga sudah pernah menyurati perusahaan pemenang tender BLBU untuk segera merealisasikan BLBU, namun kata perusahaan pemenang tender BLBU yang menggunakan dana APBN itu nanti mereka akan merealisasikannya. (b23)

Wali Kota Peusijuek 158 Calhaj Kota Langsa LANGSA (Wadpada) : WakilWali Kota Langsa Marzuki Hamid melakukan tepung tawar (peusijuek) terhadap 158 calon jamaah haji asal Kota Langsa yang akan menunaikan ibadah haji tahun 1433 H/2012 M bertempat di aula Pemko Langsa, Rabu (19/9). Selain Marzuki Hamid yang melakukannya atas namaWali Kota Tgk Usman Abdullah, juga jajaran Muspida dan ketua lembaga ulama dan adat serta Kepala Kemenag Kota Langsa. Di antara calhaj tersebut, terdapat beberapa pejaWaspada/Syahrul Karim bat Pemko seperti Syahrul WAKIL Wali Kota Langsa Marzuki Hamid saat tepung tawar Thaib (Kepala BKPP), Mardani (Kepala Badan PMD) (peusijuek) terhadap calon jamaah haji asal Kota Langsa di aula dan Abdullah Gade, man- Pemko Langsa, Rabu (19/9). tan Kadis Pendidikan serta sejumlah guru dan dosen. Wakil Wali Kota Taib, 90 tahun. Dijelaskan, calhaj asal Kota Langsa secara Marzuki Hamid mengharapkan jamaah untuk dapat melaksanakan ibadah dengan baik. resmi akan dilepasWali Kota Langsa Tgk Usman Abdullah pada 21 September pukul 22:00 di “Semoga menjadi haji mabrur,” katanya. Menurut Kepala Bagian Keistimewaan Aceh Islamic Centre. Calhaj Kota Langsa yang Samsul Bahri, pejabat yang menangani acara dipimpin Nawawi (ketua kloter) ini akan peusijuek, calhaj asal Kota Langsa seluruhnya berangkat ke Tanah Suci dengan kloter 3 pada berjumlah 158 orang setelah satu orang (Cut Minggu, 23 September pukul 12:00 melalui Marniati binti TM Ali, 53 tahun) mengundurkan Embarkasi Banda Aceh. Bergabung dengan diri dan menunda berangkat pada tahun depan. jamaah Kota Langsa, Aceh Tenggara, Simeulue Jamaah termuda Nur Suraiya binti Amri, 23 dan Aceh Barat Daya sehingga seluruhnya 320 tahun dan tertua Nur Habsah binti Muhammad orang. (b21/m43)

Mawar, Penderita Tumor Butuh Uluran Tangan MAWAR, nama yang indah diberikan orangtuanya. Dia tercatat sebagai warga Desa Sukajadi, Kecamatan Karang Baru, Kabupaten Aceh Timur. Tetapi nasib kurang baik dialami Mawar mengundang perhatian semua pihak dan menjadi tolak ukur kinerja Dinas Kesehatan Aceh Tamiang yang terkesan menutup-nutupi kasus tumor di wilayahnya. Mawar yang telah berusia 16 tahun itu tercatat sebagai salah satu siswi SMK di Aceh Tamiang. Berat dugaan, Mawar menderita tumor payudara, kondisinya kian membesar dan kerap berdenyut sehingga lembaga pemerhati masyarakat miskin dan kesehatan masyarakat Aceh itu memperkirakan Mawar menderita tumor ganas yang harus segera mendapat perhatian khusus dari pihak RSUD A.Tamiang. Muhammad Sahudra, tetangga Mawar, Rabu (19/9) menjelaskan, Mawar mulai membesar sejenis tumor di payudaranya sejak Maret lalu. Menurut pengakuan Mawar kepadanya, sejak Mawar sekolah di SMP sudah mulai menderita penyakit tersebut, namun karena bisa disembuhkan dengan obat sehingga kondisi Mawar tidak terlalu terlihat dan penyakit yang dideranya tidak diketahui orang banyak. “Tapi karena sejak 6 bulan lalu kondisinya kian memprihatinkan sehingga penyakit yang diderita Mawar diketahui banyak orang khususnya para

Waspada/Dede

WALI Kota Langsa Usman Abdullah diwakili Asisten Zainal Arifin (pakai topi) didampingi Kabid Bansos Dinas Kota Langsa T Saifuddin, Keuchik Kuala Langsa Elisuddin dan Aceh Program Koordinator Muslim Aid Indonesia foto bersama usai penanaman di Desa Kuala Langsa, Rabu (19/9).

13.200 Bibit Mangrove Ditanam Di Kuala Langsa

Waspada/Ist

MAWAR, 16, penderita tumor yang butuh perhatian asal Desa Sukajadi, Kecamatan Karang Baru, Kabupaten Aceh Tamiang. tetangganya hingga diketahui pihak lembaga pemerhati kesehatan di Aceh,” kata Muhammad Sahura. Direktur Eksekutif Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) Safaruddin secara terpisah membenarkan, pihaknya telah menerima laporan dari keluarga dan tetangga Mawar yang sedang membutuhkan perhatian serius dari instansi terkait. “Mawar yang anak piatu butuh perhatian serius dari Dinkes Aceh,” katanya. Pasalnya, Mawar kini sedang menderita tomor di payudara sejak beberapa tahun lalu dan kini sudah membesar. Meski dilakukan perawatan pihak Puskesmas setempat dan pihak RSUD setempat, namun menu-

rut Safaruddin, tumor yang sedang diderita Mawar harus segera diangkat. “Untuk meringankan beban Mawar, YARA selaku lembaga pemerhati kesehatan Aceh siap mendampingi dan mengadvokasi Mawar untuk proses angkat tumor di bagian payudaranya,” kata Safaruddin seraya menandaskan, pihak YARA mengharapkan bantuan dari semua pihak untuk diantar langsung ke kediaman orangtua Mawar di Desa Sukajadi, Kec.Karang Baru, Aceh Tamiang ataupun dikirim melalui rekening BRI Syariah Cabang Banda Aceh 0037-0108213350-5 a.n Yayasan Advokasi Rakyat Aceh. Muhammad H Ishak

LANGSA (Waspada): Muslim Aid Indonesia bersama Dinas Sosial, Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Langsa dan BPDAS Aceh melakukan penanaman mangrove (Rhizopoa spp) bersama masyarakat Desa Kuala Langsa, Dusun Harapan, Kec. Langsa Barat, Rabu-Kamis (19-20/9). “Kegiatan ini merupakan rencana aksi masyarakat Kuala Langsa yang difasilitasi Muslim Aid Indonesia bersama dengan dinas terkait dalam rangka program pengurangan risiko bencana dan adaptasi perubahan iklim,” kata Aceh Program Koordinator Muslim Aid Indonesia, Teuku Youvan kepada wartawan, Rabu (19/9). Menurutnya, Muslim Aid Indonesia, dalam melaksanakan program kerja ini melakukan serangkaian pertemuan dengan masyarakat Kuala Langsa dalam mengidentifikasi jenis– jenis ancaman di sekitar daerah pantai dalam lingkup adaptasi terhadap gejala alam dan kerusakan lingkungan. Hal ini dapat dianalisis dari kejadian – kejadian yang terjadi selama beberapa kurun waktu di daerah pantai seperti terjadi kenaikan air pasang (ie tuara), abrasi dan angin kencang. Kondisi alam yang semakin rusak akibat penebangan liar pohon mangrove menyebabkan semakin rentannya masyarakat sekitar pantai terhadap risiko rusaknya habitat pantai dan keseimbangan keanekaragaman hayati. “Dalam kaitan ini Muslim Aid Indonesia bersama-sama dengan pihak Dinas Sosial dan TAGANA juga melatih dasar - dasar ilmu kebencanaan kepada masyarakat Kuala Langsa dan

lebih jauh bersama – sama menganalisa bersama masyarakat akan sumber ancaman, risiko, kerentanan dan juga kapasitas, dalam hal itu dibentuk juga rencana aksi desa yang melahirkan sejumlah rencana aksi masyarakat Kuala Langsa seperti aksi penanaman mangrove, pembentukan aturan desa (reusam) terhadap pelindungan mangrove, dilakukannya penguatan kapasitas masyarakat, dan pelatihan terhadap adaptasi perubahan iklim yang terjadi pada masyarakat Kuala Langsa khususnya pada musim di mana masyarakat sulit untuk melaut dan mendapatkan tangkapan ikan,” tutur Youfan lagi. Maka itu, Muslim Aid Indonesia bersama Dinas Kelautan dan Perikanan jmelakukan serangkaian program seperti pelatihan budidaya mangrove dan juga pengelolaan bibit ikan. “Penanaman mangrove di Kuala Langsa selama dua tahapan dengan jumlah total 13.200 bibit mangrove,” jelasnya Wali Kota Langsa Usman Abdullah diwakili Asisten Zainal Arifin yang hadir menyaksikan penanaman mangrove mengucapkan terima kasih atas kepedulian Muslim Aid Indonesia terhadap masyarakat Kuala Langsa “Dengan program ini setidaknya masyarakat bisa terbantu sehingga semakin banyak mangrove di sekeliling mereka, semakin banyak pula biota laut yang bertelur maupun berkembang biak sehingga menjadi income dan mensejahterakan kehidupan masyarakat pesisir ini,” katanya. (m43)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.