Waspada, Kamis 14 April 2011

Page 20

Aceh

B6

WASPADA Kamis 14 April 2011

Tiga Jembatan Di Sintuban Rusak Parah

Mahasiswa Ancam Boikot Pameran Aceh Singkil SINGKIL (Waspada): Aliansi bersama masyarakat dan mahasiswa Aceh Singkil mengancam memboikot pameran pembanguan yang dilaksanakan pemerintah dalam rangkaian HUT Kab. Aceh Singkil ke -12 , karena terkesan menghambur – hamburkan anggaran yang seharusnya bisa dipergunakan untuk kepentingan masyarakat . Demikian ditegaskan Muhammad Ishaq, SH, Ketua LSM Kompak yang tergabung dalam aliansi bersama Masyarakat dan Mahasiswa Peduli Aceh Singkil saat mendatangi Kantor Bupati, Selasa (12/4), bersama puluhan mahasiswa di antaranya dari BEM Staisar, BEM STIP Yasafa , LSM Gerak, FOPPAS, KMPA didampingi LMP KGB –RI diketuai Mukaribin Pohan. Ishaq yang didampingi puluhan mahasiswa dengan aksi tutup mulut itu mengatakan selama ini Pemkab Aceh Singkil terkesan melakukan program – program yang sifatnya serimonial tanpa memikirkan nasib masyarakat. Seandainya tidak ada dana Otsus dan APBA mungkin Aceh Singkil tidak akan pernah terbangun, sebab banyak uang rakyat yang dianggarkan melalui APBD hanya untuk kegiatan serimonial. Untuk itu kami mengancam memboikot pemeran pembangunan yang menghambur – hamburkan uang rakyat, sebutnya. Selain itu aliansi bersama masyarakat dan mahasiswa peduli Aceh Singkil juga minta Bupati H. Makmursyah Putra mencopot Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan karena tidak menunjukkan kinerja maksimal dan menempatkan pejabat sesuai disiplin ilmu yang dimiliki, serta memprioritaskan pembangunan yang

menyentuh kepada kepentingan masyarakat. Menanggapi itu Asisten I Setdakab Drs. Azmi yang menerima mahasiswa mengatakan, pameran pembangunan yang dilaksanakan merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat. Azmi menambahkan, pada HUT ke -12 Aceh Singkil pemerintah akan memberi kado berupa peresmian LPP RRI yang ke depan akan menerima lebih kurang 60 pegawai serta Rp2,5 miliar bantuan pusat. Usut Illegal Logging Sebelum mendatangi Kantor Bupati Aceh Singkil, puluhan mahasiswa sudah melakukan aksi serupa di Mapolres. Kepada Kapolres AKBP H. Helmi Kwarta Kusuma, SIk, MH mereka minta tim Mabes Polri, Kapolda Aceh dan Kapolres Aceh Singkil menindak tegas pelaku Illegal Logging sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku. Serta menindak tegas perusahaan baik perorangan yang membuka lahan tanpa Izin dan menyalahi izin yang dikeluarkan , begitu juga dengan indikasi korupsi seperti Gor Mini Gunung Lagan, Mesjid Raya Nurul Makmur , serta mesjid padang lawas Miftahul Jannah dan minta polisi mengusut tuntas indikasi korupsi depesito Rp20 miliar. Sama dengan pernyataan sikap mereka di Mapolres Aceh Singkil , kedatangan mereka di kantor Kejaksaan juga meminta Kajari Singkil untuk mengaudit seluruh BUMD Aceh Singkil karena dinilai tidak menghasilkan PAD, dan minta KajariYuswadi, SH, MH mempublikasi kasus – kasus korupsi di media cetak serta mengaudit dana Otsus Kab. Aceh Singkil tahun 2010 lalu.(cb02)

Waspada/Muhammad H. Ishak

KAPOLSEK Idi Rayeuk, AKP Nurdin Z (kanan) memperlihatkan dua set computer milik SMAN 1 Idi bersama tersangka TM alias DT dan WHY (2 dan 3 dari kanan). Foto diambil, Rabu (13/4).

Komplotan Pencuri Diringkus IDI, Aceh Timur (Waspada): Komplotan pencuri yang selama ini meresahkan masyarakat dan lembaga sekolah di Kota Idi, Kab. Aceh Timur akhirnya diringkus petugas dari Markas Polsek Idi Rayeuk, Kab. Aceh Timur, Rabu (13/4) sekira pukul 00:10 dinihari. Penangkapan ke empat tersangka di dua titik berdasarkan laporan pemilik sepedamotor dan laporan pihak SMAN 1 Idi Rayeuk, di mana kehilangan tersebut terjadi akhir pekan lalu. Bersama tersangka, polisi juga mengamankan dua set komputer milik SMA setempat. Ke empat tersangka berinisial TM alias

DT, 21, WHY, 16, warga Tanoh Anoe, Kec. Idi Rayeuk. HG, 29, dan AN, 29, warga Calok Geulima, Kec. Idi Rayeuk, Aceh Timur. Ke empat tersangka dan barang bukti telah diamankan di Polsek Idi Rayeuk, guna pengusutan lebih lanjut. Kapolres Aceh Timur, AKBP Drs Ridwan Usman melalui Kapolsek Idi Rayeuk, AKP Nurdin Z, Rabu (13/4) menjelaskan, penangkapan ke empat tersangka yang telah masuk dalam Daftar Pencari Orang (DPO) berkat informasi masyarakat, dan laporan pihak yang dirugikan.(cmad)

Waspada/tarmizi ripan

SATU dari tiga jembatan di tengah pemukiman penduduk Kampung Sintuban Makmur, Kec. Danau Paris, Aceh Singkil dengan kondisi rusak parah. Foto direkam, Senin (11/4)

Pangdam IM: TNI Harus Netral Dalam Pemilukada ACEH UTARA (Waspada): Mayjen TNI Adi Mulyono, Panglima Kodam Iskandar Muda ketika diwawancarai Waspada menegaskan, anggotaTNI harus netral dalam Pemilukada. TNI dilarang keras dukung-mendukung para calon kepala daerah. Hal itu disampaikan usai memberi kata sambutan di Pendopo Bupati Aceh Utara, Rabu (13/ 4) siang. Menjawab Waspada, Pangdam mengaku hingga kini belum ada permintaan bantuan pengamanan Pemilukada dari pihak kepolisian. Karena urusan pengamanan memang tugasnya polisi. Begitu pun, kata dia, pihaknya siap membantu dan kini telah disiap-siagakan 14 ribu personel Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan akan turun memberi bantuan jika telah diminta. “Untuk menghadapi Pemilukada tidak ada penambahan kekuatan personel dari luar. Apa lagi tugas pengamanan telah menjadi tugas polisi, tapi jika polisi kekurangan personel kami siap membantu. Agar pemilukada berlangsung lancar, semua pihak diminta untuk menjaga perdamaian Aceh secara hakiki,” pinta Mayjen TNI Adi

Mulyono. Menjawab wartawan, Pangdam IM menambahkan, jika masih ada satu, dua senjata illegal yang mungkin lupa diserahkan, diminta untuk segera diserahkan kepada pihak kepolisian. Hal ini berguna untuk memelihara perdamaian Aceh sepanjang masa. TNI akan menghargai itikat baik dari seseorang yang dengan sadar menyerahkan senjata illegal tersebut. Isu politik menjelang Pemilukada di Aceh naik. Ini merupakan hal yang wajar, karena di daerah mana pun, isu politik akan naik lebih tinggi jika akan digelar Pemilukada. Namun khusus kepada TNI diminta jangan sampai terjebak oleh pihak manapun. Pasalnya, Provinsi Aceh agak khusus dibandingkan provinsi lain di Indonesia, karena Aceh baru usai konflik. Untuk itu diminta semua pihak harus bisa menghilangkan rasa curiga. “Jangan gara-gara saya dekat sama si A, lantas dituding saya mihak dia, begitu juga sebaliknya. Sekali lagi saya ulangi, TNI harus bersikap netral dalam Pemilukada. Kalau ada anggota TNI yang terlibat kejahatan akan saya tindak tegas dan bisa-bisa dipecat. Tentunya

sesuai proses hukum yang berlaku,” kata Mayjen TNI Mulyono kemarin. Pada kesempatan itu, Ilyas A Hamid, Bupati Aceh Utara mengucapkan terimakasih kepada jajaran TNI yang selama ini telah banyak membantu tugas Pemerintah Daerah Aceh Utara dalam berbagai hal. Begitu pun, akhir-akhir ini, Aceh kerap diganggu oleh kelompok misioneris yang menyebarkan aliran sesat. Agar persoalan ini dapat segera diatasi, Pemda Aceh Utara membutuhkan dukungan TNI dan Polri. Disebutkan, masyarakat Aceh yang menjadi pengikut aliran sesat adalah masyarakat yang tidak mampu membedakan yang sesat dan yang benar. Hal ini disebabkan keterbatasan ilmu agama yang dimiliki mereka. “Untuk mengatasi persoalan ini kami membutuhkan dukungan TNI dan Polri. Begitu juga dengan guru, camat dan geusyik. Masyarakat diminta untuk lebih giat belajar ilmu agama. Pondasi Aceh adalah islam. Masyarakat Aceh secara umum mengikuti mashab Syafii,” kata Ilyas A Hamid. (cmun/b15)

Puluhan Warga Datangi DPRK Tuntut Kepala Desa Diturunkan MEULABOH (Waspada): Puluhan warga Desa Blang Geunang, Kec. Kaway XVI Aceh Barat, Selasa (12/4) mendatangi kantor DPRK. Mereka meminta dewan mengganti jabatan kepala desa mereka yang kini dijabat Sayuti. Warga menuding Sayuti melakukan penyimpangan terkait bantuan yang diterima desa. Abdulsallam, 50, perwakilan warga mengatakan sejak kepemimpinannya Sayuti telah melakukan sejumlah penyimpangan baik dana maupun bantuan raskin untuk kepentingan pribadi. “Ada beberapa penyimpangan di antarannya soal beras raskin di mana kami dipunggut biaya dua kali lipat,” kata Abdulsallam. Selain itu, menurutnya, Sayuti juga diduga menggelapkan dana hibah oleh Bupati Aceh Barat untuk pembangunan pagar mesjid. Sayuti juga dituding menggelapkan dana bantuan perusahaan perkebunan yang diperoleh desa tersebut dari perusahaan AJB sebesar Rp500.000 per bulan. “Dana itu sudah 23 bulan diserahkan perusahaan kepada desa kami tapi hingga kini

penggunaannya tidak jelas,” kata Abdulsallam. Hari ini kami datang kepada wakil kami agar Geuchik ini diperiksa, karena kemarin mereka juga melapor bahwa kami menghasut mereka. Padahal itu benar adanya,” kata Abdullsalam. Sementara Anggota Komisi B, Bustanuddin, Ketua Komisi A, Ridwan yang menyambut kedatangan warga berjanji menyampaikan aspirasi masyarakat tersebut guna ditindaklanjuti BPK setempat. Bustanuddin anggota Komisi A DPRK Aceh Barat mengatakan sebelumnya mereka juga kedatangan warga dari desa yang sama. Namun data warga yang hadir sebelumnya berbeda dengan massa yang datang hari ini (kemain-red). Yang diminta kemarin sama hari ini beda, seperti soal jatah masyarakat yang mencapai Rp11,5 juta tidak disebutkan kemarin, untuk itu kita akan turunkan tim Pansus,” ujar Bustanuddin. Menyangkut tuntutan warga untuk mengantikan Geuchik mereka, Bustanuddin mengatakan akan disampaikan kepada pihak terkait.(cak)

Angin Kencang Rubuhkan Rumah IDI, Aceh Timur (Waspada): Setelah diterjang angin kencang, rumah milik Nurhayati di Desa Labuhan Keude, Kec. Sungai Raya, Kab. Aceh Timur, Rabu (13/4) sekira pukul 03:10 dinihari rubuh ditimpa pohon kelapa. Selain faktor alam yakni angin kencang bak puting beliung, tumbangnya pohon kelapa tersebut juga diduga karena lapuknya akar batang tersebut yang usang dimakan usia. Tidak ada korban jiwa, namun kaki Nurhayati terkilir akibat terkena batang kelapa saat tidur bersama suami dan anaknya di kamar. Menurut pengakuan Nurhayati, tumbangnya pohon kelapa hingga melenyapkan sebagian rumahnya berawal dari angin kencang yang terjadi di tengah malam itu. Tak lama setelah angin berlalu, tiba-tiba dari dalam kamar terdengar dentuman diiringi hantaman keras ke atas rumahnya. Spontan, lanjut Nurhayati yang didampingi suaminya, sekeluarga tersentak dan terbangun. Mencoba ke luar dari pintu kamar,

tapi sudah tidak bisa terbuka, sehingga keluar melalui batang kelapa yang telah merubuhkan rumahnya. “Untung saja pohon kelapa tumbang di sisi samping kamar dan yang hancur bagian dapur. Jika lurus tumbang ke kamar, maka kami sekeluarga meninggal,” ujar Nurhayati lagi seraya menandaskan, kini dia menumpang ke rumah tetangga menunggu rumahnya diperbaiki. Bupati Aceh Timur, Tgk. Muslim Hasballah melalu Sekdakab Aceh Timur, Syaifannur, SH, MM saat dikonfirmasi mengaku belum ada laporan dari aparatur desa dan kecamatan kepada pihaknya, namun dia mengatakan akan segera mengecek dan menurunkan tim ke lokasi. “Kita akan cek dulu ke lapangan terkait adanya rumah yang rubuh dihantam angina kencang di kawasan Sungai Raya. Jika memang perlu, maka kita akan kirim bantuan kepada korban,” tandas Syaifannur.(cmad)

SINGKIL (Waspada): Warga Kampung Sintuban Makmur, Kec. Danau Paris, Aceh Singkil berharap pemerintah kabupaten memperbaiki tiga jembatan kayu yang rusak parah. Menurut warga, jembatan kayu sisa kejayaan hak pengusaha hutan (HPH) yang telah termakan usia itu, sejaktTiga tahun terakhir tidak bisa lagi dilewati kenderaan roda empat, bahkan untuk sepedamotor saja kesulitan karena beresiko bisa jatuh. “Kami telah berkali minta pembangunan jembatan itu kepada pemerintah namun hingga kini belum terlaksana,” sebut Ipan, warga setempat yang menuturkan kendala yang dihadapi mereka.(b30)

Waspada/Maimun Asnawi

MAYJEN TNI Adi Mulyono, Pangdam Iskandar Muda dan Ilyas A. Hamid, Bupati Aceh Utara foto bersama, di depan mesjid Cunda, Kota Lhokseumawe, Rabu (13/4) siang.

Toko Kelontong Dibobol Maling PANTONLABU, Aceh Utara (Waspada): Toko kelontong Islah di Jalan Tgk Chik Ditiro, Pantonlabu, Kec. Tanah Jambo Aye, Aceh Utara, Rabu (13/4) dinihari dibobol maling. Pelaku menggondol 55 tin rokok berbagai merek dengan nilai total mencapai Rp60 juta. “Saya tahu toko dibobol maling, sekitar pukul 06:00. Saat itu seorang warga yang sedang olahraga pagi melihat pintu toko saya renggang dan sudah terbuka, lalu ia memberitahu saya via telefon,” kata toke toko Islah, Tgk Murtala, 38, di tokonya, Rabu (13/4) siang. Menurut Tgk Murtala, pelaku diduga lebih dari satu orang. Mereka datang dengan mobil dan masuk ke toko dengan cara mencongkel dan merusak gembok pintu depan. Pencurian ini ditaksir terjadi menjelang subuh atau sekitar pukul 04:30. “Saat kejadian toko tidak kosong. Di lantai dua ada Tgk Husnan, 32, dan istrinya. Tapi mareka tertidur pulas dan baru mengetahui pencurian itu pagi harinya. Saya sendiri tidur di rumah, di komplek Dayah Malikussaleh, Pantonlabu,” imbuh Tgk Murtala. Kapolres Aceh Utara AKBP Farid BE melalui Kapolsek Tanah Jambo Aye, Iptu Mardan P yang dikonfirmasi terpisah, kemarin petang, membenarkan Toko kelontong Islah dibobol maling. “Kita dapat laporan lisan dari korban tadi pagi (kemarin-red). Pengaduan resminya belum masuk. Meski demikan, kita tetap melakukan penyelidikan sebagaimana mestinya,” tandas Kapolsek.(cmus)

OTK Teror Keluarga Ketua ULP Waspada/Musyawir

MUNTAHAR (kiri) berorasi saat berdemo di Point A ExxonMobil, di Kec. Nibong, Kab. Aceh Utara, Rabu (13/4) siang.

Terkait Tanah Landasan Pacu Warga Demo ExxonMobil LHOKSUKON, Aceh Utara (Waspada): Sejumlah warga Desa Ampeh Kec. Tanah Luas, Aceh Utara, berdemo di kawasan Landasan Pacu Pesawat, Point A ExxonMobil, di Kec. Nibong, Kab. Aceh Utara, Rabu (13/4) siang. Para demonstran mengklaim tanah lokasi landasan pacu pesawat milik ExxonMobil seluas 2000 meter itu milik keluarga mareka dan sampai kini belum digantirugi. Exxon didesak membayar kompensasi Rp100 miliar. “Tanah landasan pacu tersebut milik H. Zainon dan Ismail Daud, orang tua kami. Sejak 1977 dirampas ExxonMobil tanpa ganti rugi,” kata Muntahar, orator yang juga ahli waris H. Zainon dan Ismail Daud disela demo, kemarin. Menurut Muntahar, pihak keluarga H Zainon dan Ismail Daud menolak tanah itu digantirugi tahun 1977 lantaran di lokasi ada ratusan kuburan keluarga mereka dan makam ulama, Tgk Di Panyang. Namun Exxon mengambil paksa tanah kuburan itu dan langsung ditimbun untuk dijadikan landasan pacu pesawat. “Sebelum konflik, perkara

ini pernah ditangani Pengadilan Negeri Lhoksukon. Tapi sebelum vonis, penanganan kasusnya terhenti akibat konflik bersenjata. Baru-baru ini, kami juga sudah dua kali menyurati ExxonMobil. Jika surat kami tak direspon, kasus ini akan kami perkarakan lagi ke pengadilan,” tandas Muntahar. Sementara Humas Exxon Mobil, Armia yang dihubungi terpisah, menegaskan semua tanah tempat beroperasinya

ExxonMobil diperoleh secara sah dan tidak ada yang dirampas atau diserobot. “Semua kita peroleh sesuai prosedur dan peraturan yang berlaku,” kata Armia. Pantauan di lapangan, selain berorasi para pendemo juga membawa sejumlah dukomen, termasuk foto dan poster. Aksi ini berlangsung tertib dan aman dikawal sejumlah personil polisi bersenjata lengkap dari jajaran Polres Aceh Utara.(cmus)

LHOKSEUMAWE (Waspada): Rumah milik Ketua Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kota Lhokseumawe, Tri Haryadi Mulyono, 37, di Lorong Perwira, Kampung Jawa Baru, Kec. Banda Sakti, Lhokseumawe mendapat teror orang tak dikenal (OTK), Selasa (12/4) sekitar pukul 20:30. OTK melempar rumah korban dengan batu mengenai jendela depan, sehingga kacanya pecah. Saat kejadian Tri Haryadi tidak berada di tempat. Korban sebelumnya juga mendapat ancaman, sehingga dia jarang berada di rumah. Aksi teror yang dilakukan sekitar dua orang pelaku membuat keluarga korban ketakutan. Istri korban, Mainizar, 33, bersama dua orang anak sangat trauma dengan tindakan pelaku yang menggunakan sepedamotor saat melakukan aksi. Selain kedua anak dan istri korban, di rumah tersebut juga tinggal seorang anggota keluarganya yang sudah berusia lanjut. Setelah mendapat lemparan rumah, Maizar langsung melaporkan kejadian tersebit kepada suaminya. Aksi orang tak bertanggungjawab itu telah dilaporkan ke Mapolsek Banda Sakti. Polisi belum bisa menjelaskan tentang pelaku. Namun di lokasi kejadian berkembang isu, pelaku merupakan oknum yang terlibat dalam pelelangan pengadaan di lingkungan Pemko Lhokseumawe. “Kita belum mengetahui pelakunnya, kami sedang menyelidiki,” jelas Kapolsek Banda Aceh, Iptu Ibrahim Prades.(b17)

Sebagian NIK Warga Dikabarkan Keliru BIREUEN (Waspada): Sejumlah warga Gandapura dan Peusangan, Bireuen mengabarkan, data pada NIK (Nomor Induk Kependudukan) yang baru-baru ini diterima banyak keliru, seperti nama dan tanggal lahir. Informasi yang diperoleh, Rabu (13/4), warga mempertanyakan bagaimana mengembalikannya. Karena NIK itu kabarnya diperlukan untuk kepentingan pembuatan KK Nasional dan KTP Elektrik (E-KTP). “NIK kami banyak yang keliru, ” kata seorang warga Gandapura, Rabu (13/4). Sementara Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Bireuen, melalui Kepala Bidang Informasi dan Kependudukan, Munir, melalui wartawan mengimbau warga yang telah menerima pembagian NIK bila ada kesalahan dalam pengisian data, agar dapat diserahkan kembali melalui Sekretaris Desa (Sekdes) masingmasing, untuk diperbaiki. “NIK itu sudah dibagikan semua, untuk diketahui dalam pengisian datanya kita tetap berpedoman sesuai data dalam ijazah atau pun akte warga bersangkutan,” jelas Munir. (amh)

Waspada/Zainal Abidin

PERSONEL polisi menunjukan bagian kaca rumah milik Ketua Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kota Lhokseumawe, Tri Haryadi Mulyono,37, di Lorong Perwira, Kampung Jawa Baru, Kecamatan Banda Sakti, Lhokseumawe yang dilempar dengan batu oleh orang tak dikenal, Selasa (12/4) malam.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.