Waspada, Kamis 12 Agustus 2010

Page 30

Ekonomi & Bisnis

C8

WASPADA Kamis 12 Agustus 2010

Berbagai Kawasan Berubah Menjadi Pasar Musiman BERBUKA merupakan saat yang ditunggu bagi umat Islam yang menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan. Aneka hidangan khas untuk

Waspada/Armin Nasution

KURMA: Seorang pedagang kurma di Pasar Simpang Limun Medan Rabu (11/8) melayani pembeli. Walau harga naik namun pedagang menambah stok dalam jumlah besar.

Harga Naik, Pedagang Tetap Marak Di Medan TIDAK lengkap rasanya berbuka puasa tanpa kurma, buah asal Timur Tengah yang selalu menjadi favorit di bulan Ramadhan ini memang banyak diburu menjelang bulan suci Ramadan. Di samping rasa yang manis sehingga sesuai anjuran agar berbuka dengan yang manis, buah dari pohon yang hanya tumbuh dengan baik di kawasan negara Timur Tengah ini konon juga menjadi favorit Rasulullah. Tak mengherankan bila harga buah khas Timur Tengah ini pun mulai meroket sejak awal Ramdahan. Mulai dari emperan hingga swalayan dan supermarket saat ini banyak menjajakan buah kurma dengan berbagai merek, kualitas dan negara asal. Salah satu tempat penjualan kurma partai besar yakni di kawasn Pasar Ikan Lama Medan, kurma tersedia mulai dari berbagai jenis dan negara hingga kualitas sesuai kemampuan masyarakat untuk membeli. Menurut Ivan, salah seorang penjual kurma di Pasar Ikan Lama, Rabu (11/8), pihaknya memesan sekitar 5 ton kurma dari distributor untuk persediaan kebutuhan Ramadhan tahun ini. Walaupun harganya naik namun tingkat pesanan dari para pedagang pengecer masih tetap tinggi, bahkan diantara pedagang yang memesan tahun ini ada yang merupakan wajah baru, sebutnya. Misalnya kurma Mesir dari harga sebelumnya Rp25 ribu kini naik menjadi Rp30 ribu per kg untuk yang super sedangkan kurma mesir jenis biasa masih dijual Rp25 ribu per kg, sebutnya. Kurma Palm naik menjadi Rp35 ribu, dan kurma Madinah yang tahun lalu harganya Rp30 ribu naik menjadi Rp50 ribu, Madinah kualitas super dijual Rp60 ribu per kg, tuturnya. Sementara itu kurma madu Iran Rp60 ribu per kg. Namun, karena telah terbiasa,

para konsumen tetap saja membeli kurma mesir yang saat ini dijual Rp25 ribu per kg. Sementara itu Dedi, pedagang kurma di Jalan HM Yamin sekitar Pasar Aksara mengatakan harga kurma saat ini mengalami kenaikan, diantaranya kurma Mesir yang tahun lalu dijual Rp15 ribu per kg saat ini telah dijual Rp25 ribu per kg. Namun bagi warga yang menjadi pembeli dagangannya yang kebanyakan para pelintas di jalan tersebut lebih memilih kurma Mesir, walaupun agak basah tetapi rasanya manis dan terhindar resiko terdapat ulat didalamnya, sebutnya. Di samping itu kualitas kurma bagi para konsumen biasa tidak akan begitu terasa bedanya antara yang mahal dengan yang murah sehingga banyak konsumen lebih memilih kurma yang harga murah, sebutnya. Sementara itu para pedagang kurma lainnya tidak hanya menjual dalam per kg tetapi juga menjual per ons setelah mengemasnya ke bentuk yang lebih kecil, agar lebih terjangkau tiap kemasan kecil dijual Rp5.000 hingga Rp6.000. Para konsumen biasanya lebih senang membeli dalam kemasaan kecil karena buah kurma yang dimakan dalam jumlah yang diluar porsi juga akan cepat merasa bosan akibat rasa manisnya buah tersebut. Berbeda dengan Safii penggemar kurma madu Iran, ketika ditemui saat berbelanja di Pasar Ikan Lama mengatakan kepada wartawan kurma yang baik bagi penggemar memang tidak dapat harus ditentukan seperti apa. Tetapi sebagian besar penggemar lebih memilih kurma yang sedikit basah, dan banyak juga yang lebih menggemari kurma yang kering dengan pertimbangan aroma, rasa, serat dan lainnya yang terbentuk menjadi suatu kelezatan, sebutnya. ● Sahrizal

Paceklik Tamu Hotel Hingga Idul Fitri AWAL Ramadhan buat kalangan perhotelan di Medan adalah masa paling genting, karena tingkat hunian anjlok ke level antara 40 sampai 50 persen. Penyebab merosotnya tingkat hunian hotel di awal Ramadhan ini, tidak lain karena aktivitas bisnis mulai berkurang, termasuk juga kegiatan seminar-seminar terhenti. Di hari-hari biasa bisnis hotel ramai ditopang banyaknya kegiatan dilakukan para pebisnis seperti meninjau lokasi pabrik, negoisiasi dengan rekan bisnis maupun seminar ditambah lagi menjelang Ramadhan di Medan dilaksanakan kegiatan OSN tingkat nasional. Menurut kalangan perhotelan di Medan, saat berlangsungnya OSN, tingkat hunian hotel mencapai rata-rata 100 persen. Namun setelah itu anjlok lagi, tapi masih selamat karena menjelang Ramadhan banyak tamu luar kota seperti Jakarta, Malaysia pulang ziarah ke Medan. Fluktuasinya tingkat hunian hotel di Medan memang sudah menjadi tradisi tiap tahunnya. Apalagi daerah ini hanya menjadi kota transit sebelum para turis melancong ke Berastagi ataupun Danau Toba, Bukit Lawang sampai Sumatera Barat. Umumnya, tamu-tamu selalu meng-gunakan fasilitas hotel di Medan sebagian besar pelaku bisnis. Sementara pelancong, angkanya sangat kecil itupun datangnya dari negera tetangga Malaysia dan Singapura berlibur sambil belanja di pasar ikan lama Medan. Karenanya, para pengusaha hotel ini mengharapkan agar kegiatan Rally tingkat dunia pernah dilaksanakan di Medan bisa dihidupkan lagi seperti tahun-tahun sebelumnya, karena banyak sekali manfaat-nya dalam mendatangkan turis man-canegara. Kalau event tersebut bisa berlangsung lagi tentu sangat membantu tingkat hunian hotel, terbukti ketika masih rutinnya World Rally Championship mengambil track di daerah perkebunan di Sumatera Utara, Medan malah kekurangan kamar hotel. Sekarang ini, selain mengharapkan pelaku bisnis, pangsa pasar ingin dijaring kalangan perhotelan adalah pedagang antar pulau terutama dari Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Barat, Pekanbaru maupun beberapa

daerah di Sumatera Utara. Namun ditengah sepinya tamutamu hotel di Medan, mulai awal Januari 2010 mulai terlihat angin segar karena banyaknya grup-grup turis asal Belanda melakukan perjalanan ke Medan. Umumnya rute perjalanan ditempuh pelancong dari negara kincir air ini masuk lewat Jakarta terus terbang menuju Medan. Walaupun cuma menginap satu malam di Medan sebelum melanjutkan perjalanan ke Danau Toba, tapi mereka balik lagi Medan. Rata-rata dalam satu bulan masuk dua grup turis asal Belanda ke Medan lewat biro perjalanan yang menghandle kegiatan mereka selama berada di Indonesia. Dalam satu rombongan turis ini biasanya memesan sampai 20 kamar bahkan lebih yang didominasi kalangan orang tua datang bersama istrinya. Bule ini datang ke Medan, setelah mendengar cerita dari temannya yang pernah berlibur ke Sumatera Utara. Promosi dari mulut ke mulut ini ternyata sangat ampuh mendatangkan tamu asal negeri Belanda bahkan sekarang ada hotel di Medan telah mencanangkan Grup Series turis asal Belanda. “Turis Belanda sekarang ini lagi booming di Medan,” tutur Fifin Erdiany-Asst Director of Sales & Marketing Grand Angkasa. Sementara Hasan Asni Yaputra, Director of Sales & Marketing Hotel Soechi, mengaku tingkat huniannya di awal bulan Ramadhan ini berkisar antara 40-50 persen. Hal ini terjadi karena market hotelnya yang didominasi pasar Muslim kurang melakukan perjalanan ke Medan. Diakuinya, di awal-awal bulan Ramadhan ini, pihak hotel mengalami ketegangan karena sepinya tamu. Tapi biasanya menjelang pertengahan Ramadhan tingkat hunian mulai normal kembali, karena banyak tamunya datang dari Aceh, Jakarta dan Malaysia ke Medan untuk berbelanja keperluan hari raya. Hotel Soechi kata Hasan Asni Yaputra, pangsa pasarnya paling besar umat muslim, hanya 15 persen dari tingkat hunian non muslim. Karenanya di awal-awal bulan Ramadhan mereka sangat terasa sekali merosotnya tamu menginap di hotel ini. ● T.Junaidi

memenuhi selera dengan tujuan menyemarakkan ibadah puasa sengaja disediakan keluarga bahkan menjadi suatu kenikmatan tersendiri. Dari tingginya kebutuhan masyarakat terhadap kebutuhan akan berbagai jenis makanan, minuman dan berbagai kue dan lainnya yang hanya timbul saat bulan suci ramadhan tersebut, telah menjadi peluang usaha baru bagi sebagian masyarakat. Maraknya bisnis menjual usaha makanan berbuka puasa tersebut telah menjadi rutinitas tahunan bagia sebagian pelaku usahanya, akibatnya berbagai kawasan di Medan seketika berubah menjadi pasar musiman walaupun hanya berlangsung sebulan. Tidak hanya makanan berbuka yang menjadi peluang usaha baru, berbagai kebutuhan lebaran juga menjadi incaran pelaku usaha mulai dari dagangan kue kering untuk lebaran, manisan bahkan sampai makanan hari H lebaran. Dari trotoar hingga emperan halaman masjid di Jalan HM Yamin Medan menjadi pasar musiman akibat ramainya orang berdagang makanan dan kebutuhan Ramadhan lainnya, Pemko Medan juga menggelar Ramadhan Fair yang diramaikan 200 pedagang musiman. Kawasan yang berubah menjadi pasar musiman seperti Jalan Amaliun, AR Hakim Sukaramai, Jalan Antara, sekitar kawasan Stadion Teladan, emperan depan halaman Masjid Perjuangan 45 Jalan HM Yamin, simpang Aksara dan lainnya. Daerah yang pada saat hari biasanya tidak ada akitivitas

Waspada/Armin Nasution

MAKANAN BERBUKA: Penjual makanan berbuka di Medan kini menempati berbagai lokasi sebagai bisnis baru sepanjang bulan ini. Terlihat salah satu penjual es cendol menempatkan gerobaknya di depan Pasar Simpang Limun Medan, Rabu (11/8). apapun tersebut, selama Ramadhan berubah menjadi pemandangan yang menampilkan wisata kuliner menjelang senja dari panganan modern saampai khas tradisional ada dipajang. Menurut Roni, pedagang musiman di Jalan Amaliun, Rabu (11/8), setiap tahunnya telah melakukan aktivitas berjualan khusus makan berbuka puasa, walaupun mendsapat saingan dari Ramadhan Fair tetapi omset tetap tinggi, katanya. Begitu juga dengan Rosmah pedagang musiman yang menjual toge makanan khas Mandailing tapanuli Selatan di Jalan HM Yamin, usaha dibuka sejak awal Ramadhan karena hari pertama puasa biasanya omset sangat tinggi. Sebagian besar umat Islam masih sangat terfokus dengan acara berbuka puasa sehingga jumlah orang yang berbelanja makanan kiebutuhan Ramadhan akan terus meningkat hingga pekan ke dua, sebutnya.

Kue lebaran Sementara itu pedagang kue lebaran dan manisan buah atau biasa disebut halua telah memesan tempat berjualan musiman di sekitar pasar tradisional diantaranya Pasar Petisah, Pusat Pasar dan lainnya. Walaupun kebutuhan lebaran masih terlalu dini tetapi persiapan saat ini sedang dilakukan diantaranya bagi pedagang manisan telah memesan ke sejumlah pedagang buah agar menyediakan buah kolang kaling dalkam jumlah besar. Menurut mardiah salah seorang pedagang halua di Pasar Petisah tidak hanya kolang kaling yang dipesan dalam jumlah besar diantaranya jeruk kasturi, mangga, pala, kedondong kecil, serta jambu biji dan buah asam potong juga marak dipesan. Persiapan sejak dini diawal Ramadhan tersebut harus dilakukan karena setelah dua pekan mendatang fokus masya-

rakat akan bergeser penuh ke kebutuhan untuk lebaran, proses pembuatan manisan tersebut tidak sebentar bisa menghabiskan waktu hingga sepekan. Apalagi buah yang dijadikan manisan dengan berbagai jenis tersebut juga banyak ragamnya, diantaranya halua tersebut ada yang kering, ada yang ditaburi gula putih dan ada yang sedikit basah sehingga jika disentuh akan lengket gulanya, sebutnya. Untuk tahun ini Rosma mengatakan akan menyediakan belasan jenis buah dan manisan, tetapi tidak semua manisan buah tersebut dip roses sendiri, beberapa model dan jenis lainnya ada yang dipesan dan diimpor dari luar negeri seperti Malaysia, sebutnya. Hal yang sama juga dilakukanWati salah seorang pelaku usaha yang memanfaatkan peluang usaha di bulan ramadhan ini khusus membuat pesanan kue kering mulai dari

harga murah, menengah hingga mahal tergantung kualitas bahannya. Kepada wartawan watin menceritakan sepekan sebelum Ramadhan telah membuat belasan jenis kue dalam jumlah kecil sebagai sample atau contoh yang akan diberikan kepada para pelanggan yang sudah biasa memesan tiap tahun. Contoh jenis dan model kue hasil industri rumha tangga tersebut ditata rapi dalam kemasan plastik ditempatkan teratur pada lembaran kertas tebal layaknya katalog produk pabrikan sehingga para calon pemesan dapat lebih leluasa melihat contoh kue lebaran. Kue yang dijajakan mulai kue bangkit, corn flake coklat, kue salju, hingga kue semprit, bawang, sapit dan kue tradisional lainnya disajikan agar memenuhi seleran konsumen sementara soal harga tergantung kemampuan pembeli, katanya. ● Sahrizal

Ramadhan Di Hotel-hotel SEPINYA tamu hotel di awal Ramadhan ini memaksa pihak hotel harus pasang strategi jitu agar kamarnya tidak kosong. Beberapa hotel berbintang di Medan bahkan ramai melakukan promo dengan menurunkan tarif kamar dengan berbagai fasilitasnya. Grand Angkasa misalnya seperti penuturan Fifin Erdiany, Asst Director of Sales & Marketing, didampingi Idawati Onggo, Public Relation Manager, menyebutkan mereka di awal puasa ini menawarkan Ramadhan package mulai 6 Agustus sampai 8 September 2010. Khusus untuk kamar ditawarkan Rp495.000 dan Rp888.000 paket menginap di kamar superior/deluxe termasuk sahur/sarapan pagi untuk dua orang dan paket meeting di bulan Ramadhan Rp130.000 net per orang. Menjelang Idul Fitri yaitu 9 September sampai 3 Oktober 2010 paket kamar yang ditawarkan Rp495.000 termasuk menginap di kamar superior/ deluxe, sahur/sarapan pagi untuk dua orang, makan malam untuk dua orang atau gratis laundry 10 potong. Fifin Erdiany menambahkan, paket-paket famili di awalawal bulan Ramadhan ini memang menjadi target penawaran mereka baik terhadap tamutamu luar kota, group maupun perseorangan. Siasat ini memang mau tak mau harus dijalankan termasuk juga paket-paket Ramadhan lainnya seperti buka puasa bersama gratis sewa ruangan dengan hanya Rp85.000 per orang sudah termasuk tajil & buffet buka puasa dan Ramadhan buffet mulai 11 Agustus10 September 2010 menyajikan 40 aneka hidangan yang berbeda setiap harinya di Rainbow Cafe Rp98.000,Sementara Garuda Plaza Hotel seperti penuturan General Managernya Razali Muchtar didampingi Syahrial P selaku Customer Relation Cordinator menyebutkan seperti tahuntahun sebelumnya, pihak hotel memberikan harga khusus baik kamar, room barokah maupun

Waspada/Armin Nasution

HOTEL: Hotel di Medan menyiapkan berbagai paket menyambut Ramadhan. Mereka tak ingin kamar kosong sehingga ditawarkan tarif murah sepanjang bulan ini. meals atau paket berbuka puasa. Paket room barokah ditawarkan Rp425.000, room superior, buka puasa/tajil, makan malam sampai sahur/sarapan pagi. Rp355.000, room superior, buka puasa/tajil dan sahur/ sarapan pagi Rp315.000 room superior, sahur/sarapan pagi dan Rp365.000 room superior, buka puasa/tajil@ Amaliun Foodcourt, makan malam @ Amaliun Foodcourt dan sahur/ sarapan pagi. Selain menawarkan tarif khusus kamar, Garuda Plaza juga menawarkan paket berbuka puasa mulai Rp40.000, tajil berbuka, makan malam, ruangan hall dan TV Rp50.000, tajil berbuka, makan malam, ruangan hall dan TV dan penceramah, Rp60.000, tajil berbuka, makan malam, ruangan hall, TV serta mubaligh dan paket Rp70.000, tajil berbuka, makan

malam, ruangan hall dan TV serta penceramah. Razali Muchtar menambahkan di samping kegiatan bersifat rutinitas, pihak manajemen Garuda Plaza juga mengadakan kegiatan seperti berbuka puasa dengan anak yatim, relasi serta pesantren kilat keluarga besar Garuda Plaza. Begitu juga dengan Grand Swiss-Belhotel Medan menawarkan Paket Ramadhan kamar dan paket buka puasa serta paket tajil yang menarik untuk dinikmati bersama keluarga maupun bersama kerabat sekalian. Lisa selaku Public Relation Manager Grand Swiss-BelHotel menyebutkan, paket kamar Ramadhan dimulai dari periode 10 Agustus hingga 9 September 2010 sudah termasuk menginap di deluxe room, superior deluxe atau grand deluxe, buffet sahur atau sarapan pagi untuk dua

orang, dll. Untuk berbuka puasa dimulai dari 10 Agustus – 9 September, Swiss-Café menyediakan hidangan lokal seperti bubur sum sum, bubur kacang hijau, bubur kacang merah, kolak biji pisang, sebagai menu tajil dan hidangan istimewa untuk berbuka. Menu andalan berbuka seperti rendang daging, ikan pepes. Begitu juga dengan Buffet Idul Fitri makan siang dan malam periode 11 & 12 September 2010. Selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri khusus makan malam mendapatkan diskon sebesar 30 persen bagi pengguna kartu kredit Mandiri. Lisa menambahkan buka puasa ruangan lantai 25 akan memberikan suasana berbeda karena dikelilingi dinding kaca yang memberikan nuansa bebas menikmati pemandangan kota Medan di saat menuju

senja. Hotel Soechi juga tak mau kalah menawarkan paket Ramadhan, mulai 10 Agustus sampai 19 September 2010, hotel ini menawarkan pay 1 night free 1 night. Menurut Hasan Asni Yaputra, Director of Sales Marketing, menyebutkan Ramadhan offer 2010 ditawarkan tarif kamar Rp668.000 room superior plus sarapan pagi. Selain kamar, Hotel Soechi juga menawarkan paket Ramadhan Lights 11 Agustus sampai 9 September 2010 buy 4 get 1 free dan diskon 30 persen. Selama 10 hari memasuki bulan Ramadhan pihak hotel terus mensubsidi dengan menawarkan tarif berbuka puasa Rp57.000 Pilihan sudah banyak, tinggal keputusan Ramadhan dimana yang ditunggu pengelola hotel. ● T. Junaidi


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.