Waspada, Jumat 7 Mei 2012

Page 24

Opini

C2

DAS Rusak, Banjir & Kekeringan

TAJUK RENCANA

Jangan Terprovokasi Aksi Sinting Pendeta Terry Jones

P

embakaran ayat suci Alquran beberapa kali dilakukan individu dan kelompok sekte agama di sejumlah negara di Eropa, termasuk Amerika Serikat. Kejadian itu acapkali pula menimbulkan kemarahan umat Islam seluruh dunia. Biasanya, begitu muncul aksi melecehkan agama Islam, petinggi di negara itu langsung turun tangan, minta maaf. Dan kemarahan umat Islam pun mereda. Dengan demikian kita harapkan umat Islam jangan sampai terprovokasi dengan melakukan aksi balas dendam, main hakim sendiri. Indonesia — bersama pengurus MUI dan ormas Islam— sebagai negara terbesar berpenduduk Muslim seharusnya tampil paling depan menyuarakan kecamannya sehingga kasus-kasus serupa tidak terulang dan terjadi lagi, seperti yang dilakukan penderita Terry Jones berikut sejumlah kecil pengikutnya di di Gereja Dove World Outreach Center di Gainesville, Florida, Sabtu (28/4), memimpin aksi pembakaran sejumlah salinan Al Quran dan gambar yang disebutnya Nabi Muhammad SAW. Tidak hanya Indonesia tapi juga negara-negara Islam lainnya, terlebih Arab Saudi tidak boleh tenang-tenang saja menyikapi kesalahan serupa seperti dilakukan lagi oleh Terry Jones membakar Alquran dengan alasan picik dan dicari-cari. Hemat kita, pembakaran ayat suci agama mana pun tidak dibenarkan. Walaupun masing-masing pengikut agama merasa kepercayaan yang dianutnya paling benar. Innadina Indhallahi Islam, hal serupa juga diamini oleh pengikut Kristen, Protestan, Budha, Hindu dll bahwa agama merekalah yang benar. Oleh karena itu,sangat tidak dibenarkan seseorang menghina dengan membakar kitab suci agama lain, seperti dilakukan si gila pendeta Terry Jones yang mengulang kebodohannya itu. Boleh saja Terry Jones kecewa dengan aksi-aksi terorisme yang terjadi di berbagai penjuru dunia. Tapi, aksi tersebut tidak semua dilakukan garis keras Islamfundalis. Di agama lain juga acapkali sejumlah pengikutnya melakukan aksi-aksi anarkis dan juga pembunuhan, teror dll sehingga menyamakan hanya Islam sebagai teroris merupakan kesalahan fatal. Kalaupun si dungu Terry ingin menuntut balas terhadap Intisari aksi terorisme, seperti dilakukan Osaba bin Laden menghancurkan menara kembar WTC pada 11 September 2001, mengapa Jangan gara-gara Terry baru sekarang ini melakukan aksi bakar Lama sekali, sehingga muncul keJones perdamaian dan Alquran. curigaan, ada pihak lain yang menginginketenteram dunia ter- kan konflik terbuka antarpengikut agama dunia. Hal ini sangat mengerikan jika samganggu konflik antar- di pai terjadi. Justru itu, aksi sinting Terry Jones harus umat beragama menjadi musuh bersama umat beragama di muka bumi yang sama-sama cinta akan perdamaian. Dunia akan memberi apresiasi jika Terry Jones mampu menangkap dan membunuh Osama pasca peristiwa Trade World Centre. Tapi hal itu tidak mampu dilakukannya karena militer Amerika saja kesulitan mengendus persembunyian pemimpin Al-Qaeda Osama dan baru berhasil disergap mati tahun lalu di perbatasan Pakistan dan Afghanistan. Yang pasti, Islam sangat menaruh hormat dan sangat toleran dengan pengikut agama lainnya. Islam adalah agama pemberi rahmat bagi seluruh alam ini (rahmatan lil alamin). Dan itulah yang terlihat, jumlah penduduk Muslim mencapai 1,3 miliar. Pelaku terorisme yang membawa-bawa nama tak sampai 0,1 persen. Memang ada pepatah ‘’akibat nila setitik rusak susu sebelanga’’, namun pameo itu bisa dinetralisir jika para ulama dan tokoh-tokoh Islam melakukan dakwah dan verifikasi secara intensif menggunakan berbagai media informasi. Sama halnya dengan stigma Barat seakan pendidikan pesantren di Indonesia menjadi tempat penggemblengan teroris muda, hal itu harus dibantah dengan meningkatkan komunikasi agar ketakutan mereka terhadap Islam (Islamophobia) dapat dihilangkan. Aksi pembakaran Alquran tidak hanya terjadi di Amerika tapi juga di sejumlah negara di Eropa, namun selama ini dapat ditangani dengan cepat oleh para pemimpin di negara itu sehingga tidak menyulut kemarahan umat Islam dunia. Begitu pula terhadap Terry Jones perlu diambil tindakan tegas dengan memeriksakan dirinya ke psikolog dan diproses hukum. Kalau tidak, kita khawatir kesintingannya akan semakin menjadi-jadi dan dampaknya bisa meluas. Besar kemungkinan Terry Jones bukan pemeluk Kristen, tapi merupakan orang susupan (Yahudi) mengatasnamakan agama yang sebenarnya dirinya anti-Tuhan (tidak bertuhan). Untuk menutupi kedoknya ia melakukan aksi membakar kitab suci agama Islam. Tidak tertutup kitab suci agama lainnya juga menyusul dibakarnya, jika aksinya tidak ditanggapi dengan serius oleh komunitas gereja atau penguasa setempat, termasuk Presiden Barack Obama semestinya tanggap melakukan pengusutan dan memenjarakan Terry Jones dkk. Hanya orang-orang tak percaya Tuhan yang tidak menghargai agama lain. Atau si Jones hanya mencari sensasi saja agar dikenal di Amerika dan dunia internasional, merasa dirinya pahlawan (kesiangan). Semoga perdamaian dan hubungan teloransi antarumat beragama di dunia ini semakin baik dan harmonis tidak terpercik api. Jangan gara-gara pendeta sinting Terry Jones perdamaian dan ketenteram dunia terganggu, berubah menjadi konflik antarumat beragama.+

APA KOMENTAR ANDA SMS 08974718101

Faks 061 4510025

Facebook Smswaspada

+628126329716 PSAP Sigli sudah kalah buat KERUSUHAN pula sungguh MEMALUKAN,malah Ketua umum menuduh wasit tdk adil,memang begitu kemampuan PSAP dikandang aja kalah apalagi nanti jumpa PERSIPURA dan SRIWIJAYA ! +6281263450740 Kepada yth bapak Bupati Deli Serdang,tolong berikan lampu penerangan jalan raya didesa paya gambar, Kec Batang kuis hingga Desa Serdang Kec Beringin. +6285261532577 Waspada tolong donk dimuat, Kpd Pak Kapolres utk segera membasmi para bajing loncat sudah sangat meresahkan dan terang2an berani menjalankan aksinya diseputaran Yos Sudarso terutama simpang kayu putih., Alumunium Raya Tj Mulia dan sekitarnya..tolonglah pak dibasmi, Wasapada bantulah kami dgn meliputnya...thax Waspada. +6287868532008 Walikota Medan jangan dari Helikopter meninjau kehidupan warga Kota Medan, karena yang terlihat hanya gedung dan rumah mewah milik orang kaya yang diduga pengemplang pajak atau Koruptor menggusur warga Kota Medan. bahkan tega menggusur MESJID. Peringatan kepada Walikota Medan, Gubernur, Bupati/walikot, DPRD, Kepala Dinas di Sumatera Utara, Coba deh jalan2 naek ojek atau jalan kaki, lihat kehidupan anak bangsa Indonesia yang terlupakan atau dilupakan yang hanya teringat waktu kampanye untuk memilih anda jadi pejabat atau jadi DPRD. Peringatan ini sangat serius, karena dapat menimbulkan kesenjangan sosial yang berakibat terjadinya keresahan dalam kehidupan bermasyarakat. Semoga peringatan ini jadi perhatian instansi terkait agar jangan ada AROGAN dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,. Mari kita tumbuhkembangkan ke”PEDULI”an dan ke”BERSAMA”an untuk ke”ADIL”an dan ke”SEJAHTERA”an seluruh anak bangsa Indonesia,. AaaaaMiiiin. +6285761337478 -Cantiknya Wanita bukan pada wajahnya. Tetapi cantiknya Wanita karena budi pekertinya-Manisnya Wanita bukan karena senyumannya. Tetapi manisnya Wanita karena iman yang ada pada dirinya-Indahnya Wanita bukan karena gayanya. Tetapi Indahnya Wanita karena Maruah dan aurat yang dijaga serta pada kebaikan AkhlaknyaMenjadi wanita adalah ketentuan.. Menjadi muslimah adalah kesempatan.. Menjadi mukminah wa shalihah adalah pilihan. +6281281992846 Menanggapi Tentang Nafas2 semua komponen masy Aceh baik Tokoh masy,GAM,Mhs dan rakyat semuanya telah menyatu rohnya kedlm Partai Aceh. Mengingat sejarah bangkitnya Referemdum yg menjadi Orator waktu itu seorang putra Ulim Muhammad Nazar berkoak2 membangkitkan semangat rakyat Aceh membantu GAM dimedan Perang dan Sekrg bangkit pula seorang Putra Meureudu pijay Teuku Muarief dia pemuda yg masih aktif kuliah dia menjadi corong Orator Penggerakan Mahasiswa mengajak seluruh rakyat Aceh utk mendukung ke Gubernur Aceh dr H Zaini-Muzakir Manaf mulai brgerak dikota Langsa, LSM menuju ke B.Aceh gerak serentak membangkitkan semangat persatuan & kesatuan rakyat Aceh dibelakang anak2 Mahasiswa berada orang2 GAM/KPA anak2 Mahasiswa sebagai tameng utk menghalau masyarakat bergerak ke B.Aceh dalam rangka Deklarasi calon Gub-Wagub Aceh di Lampineung B.Aceh diperkirakan bisa mencapai 1 jt masyarakat hadir.

WASPADA Jumat 4 Mei 2012

Oleh Onrizal Kesalahan pemahaman terkait DAS itu hampir merata di sebagian besar lapisan kelompok sosial.Akibatnya banyak waktu dan energi terbuang percuma.

B

anjirdankekeringansilihberganti menghampiri kita setiap tahun. Saat musim hujan, hampir selalu disertai dengan banjir atau malah banjir bandang. Seperti tahun lalu,duabanjir besar melanda kota Medan, tepatnya 6 Ja-nuari dan 1 April 2011. Korban harta, nyawa, rusaknya infrastruktur, terganggunya aktivitas sosial dan kerugian ekonomi merupakan keniscayaan yang harus ditanggung karena bencana banjir itu. Lalu, ketika kemarau tiba, air dari PDAM seret, macat dan mampet karena kesulitan air sumber bahan baku. Jika pun ada, airnya sudah tercemar, sehingga perlu biaya lebih mahal dan waktu lebih lama untuk mengolahnya. Areal persawahanpun kering kerontang karena bendungan air menurun drastis akibat debit sungai yang jauh berkurang. Fenomena banjir atau banjir bandang dan kekeringan yang menerpa kota Medan ini menunjukkan Daerah Aliran Sungai (DAS) yang mencakup kota Medan dalam kondisi rusak atau kritis. MeluruskanPemahamanTentangDAS Seorang prosesor di salah satu universitas ternama di Sumatera Utara dalam satu seminar bertanya: “Apakah itu DAS?” Pada slide sang profesor terpampang gambar sungai. Melihat para peserta hening, lalu, sang profesor itu berkata “Hampir seluruh mahasiswa pascasarjana di kelas saya yang diantaranyabanyakjugaparapejabatdaerah yang sedang studi lanjut itu menjawab DAS ituadalahsungai,sepertiterpampangdalam slide itu.” Jelas jawaban itu, salah kata sang profesor. Seorang pejabat kementerian yang menceritakanpengalamannyadisorottajam oleh anggota DPR yang terhormat di suatu rapat“Mengapausulanrehabilitasilahannya ini di DAS lagi? Bukankah tahun lalu sudah di DAS, apakah tidak ada lahan lagi, selain DAS?” Nah ini, contoh anggota DPR yang merasa benar, namun lupa memahami undang-undang (UU) yang dibuat DPR dan pemerintah. Jika ditanyakan balik “Kalau bukan di DAS, lalu rehabilitasi lahan dimana lagi, bapak/ibu anggota dewan yang terhormat?” Nah, loh. Pada media massa juga sering melakukan kesalahan serupa, seperti“Jangan membangun permukiman di DAS, nanti kebanjiran.” Atau ada kalimat lain“Waspada banjir di musim penghujan, terutama bagi penduduk yang bermukim di sepanjang DAS.”

Kalau bukan di DAS, lalu mau mendirikan permukiman dimana lagi? Jadi, banyak yang mengira DAS itu adalah sungai atau daerah bantaran sungai, seperti dalam beberapa dialog dan publikasi contoh di atas. Kesalahan pemahaman terkait DAS itu hampir merata di sebagian besar lapisan kelompok sosial. Akibatnya banyakwaktudanenergiterbuangpercuma. Demikian pula, kesalahan pemahaman ini juga berdampak pada kesalahan dalam merencanakanprogramsolusiterhadappermasalahan sebenarnya yang melekat pada DAS yaitu: banjir dan kekeringan. Lalu apa itu sesungguhnya DAS itu? Kunci pertama u n t u k memahami DAS de-ngan benar adalah bahwa seluruh wilayah daratan termasuk sungai di dalamnyater-bagi habis dalam unitunit DAS. Hal ini secarajelastertulis dalam UU No 7/ 2004 Pasal 1 yang menyata-kanDAS adalah suatu wilayah da-ratan yang merupakan satu kesa-tuan ekosistem dengan sungai dan anak-anak su-ngainya yang berfungsi menam-pung, menyim-pan, dan menga-lirkan air yang berasal dari curah hujankedanauataulautsecaraalami—yang batasdidaratmerupakanpemisahtopografis dan batas di laut sampai dengan daerah pengairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan. Jadi, DAS itu tidak sama dengan sungai, atau bukan hanya sungai saja atau bukan pula hanya daerah bantaran atau kiri kanan sungai. Sungai, anak sungai, dan bantaran sungai itu hanya bagian dari suatu DAS. Sehingga, satu unit DAS itu terdiri dari (1) satu sungai utamayang mengalirkan airnyalangsung ke laut, serta (2) anak-anak sungai yang airnya mengalir ke sungai utama tadi, dan (3) daerah daratan yang apabila hujan, air permukaan dan butiran erosi tanah atau benda apa saja yang dibawanya akan mengalir ke anak-anak sungai atau langsung ke sungai utama tersebut, sehingga mempengaruhi kuantitas dan kualitas air sungai tersebut. Setiap unit DAS diberi nama dengan

na-ma sungai yang bermuara ke laut langsung. Misalnya DAS Deli, karena sungai Deli lang-sung bermuara ke laut. Bagaimana dengan daerah-daerah yang mengalirkan airnya ke sungai Babura? Daerah-daerah tersebut beserta sungai BaburanyamerupakanbagiandariDASDeli, yang diberi nama dengan Sub-DAS Babura. Atau dengan kata lain, sungai Babura itu merupakan anak dari sungai Deli. Mengapa? KarenaairdarisungaiBaburatidakbermuara langsung ke laut, namun bermua-ra ke sungai Deli. Indikator Kesehatan DAS Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa suatu DAS yang baik (dengan hutan yangmasihbaikdandenganluasankawasan berhutanyangcukup)akanmampupenampung dan penyimpan curah hujan menjadi air tanah. Hanya sekitar 0,1 – 10% saja dari curah hujan yang akan langsung mengalir ke sungai atau menjadi aliran permukaan (run off). Sedangkan 90 – 99,9% dari curah hujanyangterjadi pada DAS yang baik akan diresapkan ke dalam tanah. Sehingga peluang terjadinya banjir pada DAS yang masih baik akan sangat-sangat kecil dibandingkan DAS yang rusak. Demikian pula sebaliknya, bila DAS rusak maka kemam-puannya dalam menampung dan menyimpan air hujan turun dras-tis. Ketika hujan terjadi, hampir seluruh air hujan akan langsung menjadi aliran permukaan, mengalir ke sungai dalam waktu bersamaan. Meluap, dan jadilah air bah! Ini bukan bencana alam, tapi adalah bencana ekologis! Penutupan hutan memegang peranan penting dalam pengaturan sistem hirologi, terutama“efek spons” yang dapat menyekap air hujan dan mangatur pengalirannya sehingga mengurangi kecenderungan banjir dan menjaga aliran air di musim kemarau. Fungsi tersebut akan hilang jika hutan di daerah DAS yang lebih tinggi hilang atau rusak.Diseluruhwilayahtropika,90%petani di dataran rendah tergantung pada kegiatan 10 % masyarakat yang tinggal di daerah hulu sungai. Salah satu contoh penting di dunia adalah DAS sungai Gangga, dimana 40 juta penduduk yang tinggal di pegunungan Himalaya mempengaruhi 500 juta penduduk di dataran rendah (MacKinnon et al, 1990). Suatu DAS yang baik dengan tutupan vegetasi yang cukup dan bertingkat akan mencegah erosi tanah. Mengapa demikian?

Erosi tanah secara alami terjadi bila tanahnya terbuka, sehingga ketika hujan, butiranbutiran air hujan akan memecahkan butiran tanahdankemudian terbawa aliran airhujan tersebut. Kehadiran hutan dan tutupan vegetasilainnyayangtersusunsecarabertingkat akanmengurangienergikinetikbutiranhujan sehingga butiran tanah tidak jadi pecah dan akhirnya erosi tanah tidak terjadi atau kecil sekali. Pada DAS yang rusak, erosi tanah inilah yang menyebabkan sungai-sungai menjadi dangkal.Semakinterbukalahannyadantidak adajalurberupatutupanvegetasiyangcukup di daerah bantaran sungai, maka erosi tanah akanlangsungmasuksungaitanpahalangan dan pendangkalan sungai akan semakin cepat terjadi. Pada akhirnya, apabila ini terus berlangsung, hal ini akan menjadi salah satu faktorpemicubanjirpadamusimpenghujan, apalagi disertai konversi daerah resapan air menjadi daerah terbangun: permukiman, industri dan sejenisnya. Karena itu, praktek pengelolaan lahan, sebagai akibat kebijakan pengelolaan lahan sangat berperan penting terjadi atau tidaknya pendangkalan sungai dan banjir. Inilah salah satu alasan kenapa dalam UU No 26 tahun 2007 tentang Tata Ruang mengamanatkanminimal30%dariluasDAS berupa kawasan hutan dalam rangka pelestarian lingkungan hidup (pasal 17 ayat 5). Namun ironinya di bagian utara Sumatera Utara, hanya 4 dari 20 unit DAS yang luas tutupan hutannya yang memenuhi syarat UU No 26 tahun 2007 itu. Ini adalah buah kebijakan pengelolaan lahan yang hanya mencari keuntungan ekonomi atau PAD semata tanpa mempertimbangkan faktor resiko.Misalnya,lahanbasahdikasihizinuntuk permukiman. Sehingga wajar, banjir dan kekeringan silih berganti datang setiap tahunnya. Salah satu indikator utama DAS yang sehat adalah dari ketersediaan air, baik jumlah, distribusi (menurut waktu dan ruang) maupun kualitas airnya. Pada DAS yang sehat, air akan tersedia sepanjang tahun, demikian pula debit air sungai akan mengalir sepanjang tahun tanpa perbedaan yang mencolok antara musim penghujan dan kemarau. Dengan demikian, banjir tidak hadir pada musim penghujan, dan sebaliknya kekeringan tidak menerpa di masa kemarau. Kondisiinijugamenunjukankinerjapengelolaan DAS berjalan secara baik. Bagaimana di wilayah anda, pembaca?

Penulis adalah Dosen Dan Peneliti bidang Ekologi dan Manajemen Hutan Tropika Pada Program Studi Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Blog: onrizal.wordpress.com.

Udjo Nanya Adji Tentang Cagub Dr Ir Satia Negara Lubis, MEc “Dekat rakyat itu bukan berarti mengunjungi sana mengunjungi sini…tanya sana…tanya sini…gambar sana… gambar sini tetapi cuma untuk publikasi dan obral janji. Dekat dengan rakyat itu duduk sama dengan mereka…Tanya mereka mau diberdayakan di bidang apa… Beri mereka pengarahan dan pendekatan persuasif lalu bantu mereka mengembangkan usaha mereka…Beri mereka pancing bukan ikan.”

K

alau ditanya sama politisi kirakira apa kreteria yang patut

menjadi Gubernur Sumatera Utara 2013, maka mereka akan ramai-ramai bilang Cagubsu harus jujur, adil dan cerdas. Lalu ketika gubernur sudah terpilih dan ternyata korup, picik, banyak janji dan bodoh maka para politisi tiarap menjawab pertanyaan kenapa mereka memilih calonnya yang tidak terpuji atau jungkir balik dari kreteria itu. Paling mereka bilang: khilaf… terjebak… permainan lawan politik. “Huh! Dasar politikus,” begitu bisik Udjo dalam hati. Lain politisi lain pula pendapat rakyat. Mereka punya kriteria tersendiri dalam menentukan idolanya. Coba simak sekelumit pembicaraan serius di kedai kopi antara Udjo dengan Adji, yang satu petani yang satu nelayan. “Adji, apa kau setuju kriteria menjadi Gubsu itu harus jujur, adil dan cerdas seperti kata politisi,” tanya Udjo dengan semangat. Dengan mengerutkan keningnya Adji menggeleng dan menjawab ringan.“Itu lagu lama Udjo… Rakyat muak dengan kriteria itu karena tidak terukur alias asal jawab alias diplomasi basa-basi. Partai politik boleh saja nyebutin kriteria yang aneh-aneh itu … Namun tahu tidak Djo… Berapa propinsi yang gubernurnya pindah tempat tidur,” jawab Adji enteng dan nyindir. Udjo yang juga turut tertawa dan mengiyakan jawaban Adji, mengejar dengan pertanyaan menggigit. “Apa Dji, kira-kira kriteria calon yang dipilih rakyat?” Nah, ini pertanyaan yang ditunggu Adji. Dia pun pasang aksi dan berlagak diplomat ulung. “Gampang Djo… Rakyat itu milih Gubernur pada saat Pilkada hanya didasarkan agama… suku… tampang… ramah… dekat dengan rakyat dan berjiwa sosisal.“ Udjo kaget mendengar jawaban Adji.

Ada benarnya juga bisik Udjo dalam hati. Tapi dia belum tahu alasan Adji . “Apa alasanmu Dji…Bukankah itu kriteria rill atau hanya ngarang doing, serang Udjo sambil meringis.” Udjo-pun mengangkat tangannya sambil menjawab: “Udjo, coba aja tanya pemilih mau tidak dia memilih yang tak seiman dengannya? Pasti tidak. Kalau dia bilang mau itu bohong, atau tidak ada pilihan lain. Coba tanya pemilih mau tidak memilih yang tidak sesuku dengannya? Pasti berat Djo. Kalaupun ada itu cuma terpaksa, karena sukunya tidak nyalon atau dia punya hubungan perkawinan atau anak uwak atau adik pakcik.“ Jawaban Adji membuat Udjo tidak sependapat. “Dji, bukankah kita harus toleransi dan tidak membedakan agama dan suku dalam bernegara,” tanya Adji ketus. Adji mengerutkan keningnya. Dan suara Adji mulai kencang. “Udjo! Kamu tolol sih. Apa kaitannya masalah toleransi dengan memilih pemimpin kita. Bukankah kebanyakan kita bertindak seperti itu ketika dalam ruang pilih. Jangan munafik dong. Tapi kamu benar, kita harus menghargai perbedaan dalam keragaman… Tetapi tidak memahaminya dalam konteks menentukan pilihankan. Kata orang pintar pluralism boleh Djo tapi pluralist haram,” jawab Adji meyakinkan Udjo. Udjo mengangguk. Dia juga menambahi apa kata Adji. “Benar juga Dji… Aku juga menanyai mereka yang memilih. Kata mereka memilih pemimpin itu harus se-agama dan kalau bisa se-suku. Wah, seperti tahun pra 1928 Dji… Makanya sekarang banyak organisasi bersifat kesukuan dan banyak juga partai yang jual agama.” Lalu kenapa harus ganteng dan ramah Dji?Tanya Udjo penasaran.“Udjo,

pemilih kita banyak yang melankolis. Curhat sedikit kita langsung simpati. Ganteng dikit kita simpati. Ramah dikit kita sukai. Karakter ini diwariskan penjajah. Calon Gubsu yang ganteng saja tidak cukup kalau jarang bertemu rakyat. Ramah saja tidak cukup kalau yang dicakapkan cuma polesan. Makanya, coba lihat gambar-gambar yang terpampang di tengah kota atau kamarkamar mandi umum. Gambar besar calon pemimpin rata-rata gagahgagahan dan senyum-senyuman. Betul tidak? Tetapi Djo ramah bukan berarti banyak cakap dan banyak janji. Janji untuk memperbaiki pedagang kaki lima tapi nihil. Janji membangun kembali masjid yang diruntuhkan pengembang tapi dusta… Janji mau mengurusi tanah sengketa tapi dipungkiri. Janji sana janji sini… memang ramah tapi pembohong,” lanjut Adji. “Kalau itu aku setuju Dji. Tetapi tadi kamu bilang calon Gubsu juga harus dekat dengan rakyat dan harus berjiwa sosial. Maksudmu apa Dji,” tanya Udjo penasaran. “Dekat rakyat itu bukan berarti mengunjungi sana mengunjungi sini…tanya sana…tanya sini…gambar sana… gambar sini tetapi cuma untuk publikasi dan obral janji. Dekat dengan rakyat itu duduk sama dengan mereka… Tanya mereka mau diberdayakan di bidang apa… Beri mereka pengarahan dan pendekatan persuasif lalu bantu mereka mengembangkan usaha mereka… Beri mereka pancing bukan ikan.” Untuk apa foto bersama dengan rakyat kalau cuma dipajangkan dengan calon gubernur tetapi tidak memberi apa-apa hanya sekadar pidato sedikit dan foto-foto. Dekat itu harus dari hati yang dalam untuk tersenyum dan hati yang ikhlas untuk membantu, jawab Adji ketus. Udjo semakin mengerti. “Dji menurutmu jiwa sosial itu seperti apa,” tanya Udjo. Pertanyaan ini membuat Adji sedikit tampak sedih . “Udjo… kasihan kita sebagai rakyat kalau terus dibodohi… bantuan bagi orang miskin sekarang ini hanyalah kamuflase. Coba lihat setelah dibantu orang miskin tetap saja miskin bahkan makin bertambah orang miskin karena dibantu terus. Orang miskin itu butuh pemberdayaan. Mereka perlu dibekali dengan manajerial dan bantuan modal usaha… Mereka butuh sentuhan dinamis bukan pesimis. Mereka butuh pemimpin yang berjiwa pengusaha bukan penguasa yang

berjiwa miskin,” tangkis Adji Sepertinya Udjo mendapat jawaban yang memuaskan dari Adji. Kelihatannya apa yang dikatakan Adji adalah pandangan rakyat secara murni dan dia setuju. Tetapi masih ada yang mengganjal dalam benaknya. Udjo berpendapat pendapat Adji memang pahit tetapi banyak benarnya. Udjo sambil liat kiri kanan bilang ama Adji dengan suara lirih. “Walau kamu benar tetapi bilangnya pelan-pelan Djo. Ini belum kampanye.” Udjo menyadari negara ini banyak salah urusnya. Tetapi apa yang penting dari omongan itu membuat Udjo sadar bahwa kekuasaan bukanlah segalanya. Dan rakyat begitu jauh dari pimpinannya. Mungkin calon pemimpin merasa dekat dengan rakyat, tetapi rakyat justru menilai pejabat justru semakin jauh dari pilihannya. � penulis adalah Dosen Pascasarjana USU

Pengumuman Redaksi menerima kiriman karya tulis berupa artikel/opini, surat pembaca. Kirim ke alamat redaksi dengan tujuan ‘Redaktur Opini Waspada’ dengan disertai CD atau melalui email: opiniwaspada@yahoo. com. Panjang artikel 5.000-10.000 karakter dengan dilengkapi biodata penulis dan kartu pengenal (KTP). Naskah yang dikirim adalah karya orisinil, belum/tidak diterbitkan di Media manapun.Tulisan menjadi milik Waspada dan isi tulisan menjadi tanggungjawab penulis.

SUDUT BATUAH * Plt Gubsu: Pendidikan investasi tak ternilai - Kalau sarananya mendukung * Gus Irawan: Budaya Badoncek patut dicontoh - Gaya Pak Gus juga perlu dicontoh,he...he...he * Syafii Maarif: Politik jadi mata pencaharian - Maklum cari kerja susah

oel

D Wak


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.