Waspada, Jumat 7 Mei 2010

Page 26

Aceh

WASPADA Jumat 7 Mei 2010

C5

Siswa Dan Guru MTs Bustanul Huda Langsa Timur Kunjungi YPSA MEDAN (Waspada): 43 Guru dan siswa Madrasah Tsanawiyah Bustanul Huda, Gampong Sungai Lueng, Kecamatan Langsa Timur melakukan studi banding ke SMP SBIM YP. Shafiyyatul Amaliyyah, Selasa (4/5). Rombongan dipimpin Kepala MTs Bustanul Huda Drs. Usman, MPd didampingi Kantor Diklat Keagamaan Medan Andun Dewi, SAg, S.IPI diterima PembinaYPSA Drs. H. Sofyan Raz, Ak. MM, Kepala SMP Rudi Sumarto, SSi, Kabag Humas Amrizal, SH beserta guru-guru. Kepala MTs Bustanul Huda Drs. Usman MPd dalam sambutannya mengatakan, studi banding ini bertujuan untuk melihat perkembangan pendidikan diYPSA sebagai sekolah berstandar internasional serta keberhasilannya dalam melaksanakanprosesbelajarmengajar,kurikulum yang diterapkan dan manajamen pendidikannya. Usman berharap dengan adanya studi banding ini bisa menjadii motivasi bagi siswa/ i MTs Bustanul Huda untuk meningkatkan prestasinya. Apalagi, keberhasilan yang dicapai YPSA, di antaranya kelulusannya yang mencapai 100 persen, prestasi siswanya yang sudah sampai nasional, ke luar negeri dan lain-lain. “Untuk itulah, dengan adanya studi banding ini bias mengubah pola pikir siswa Kota

Langsa, khususnya siswa MTs Bustanul Huda yang kondisi sekolahnya berada di pinggir Sungai Lueng. Namun begitu semangat kami untuk berubah dan meningkatkan mutu pendidikan cukup tinggi. Ya seperti hari ini siswa yang ikut pada hari ini merupakan siswa yang berprestasi di kelas VII dan VII,” katanya. Dalam kunjungan ini, kata Usman lagi, yang ingin dilihat dan diketahui meliputi proses belajar mengajar di kelas, informasi dan manajemen guru serta siswa diYPSA. Mudah-mudahan kunjungan ini menjadi pedoman untuk mencerdaskan anak-anak di Kota Langsa, khususnya anak Sungai Lueng. Sementara PembinaYPSA Drs. Sofyan Raz, Ak. MM menyatakan sangat gembira atas kunjungan siswa/I MTs Bustanul Huda. “Semoga siswa dan guru Bustanul Huda dapat melihat dan mempelajari apa yang telah dicapai YPSA sehingga bisa menjadi inspirasi untuk belajar lebih keras. Jika ingin berhasil, bekali hati mu dengan disipllin dan cita-cita pasti akan berasil. Seperti YPSA yang selalu berbuat dan bermimpi untuk menjadi sekolah yang terbaik di Kota Medan danmenjadisalahsekolahyangberstandarWorld Class School,” demikian Sofyan Raz. (m43)

Waspada/Istimewa

BERSAMA 2 KOLONEL: Tiga dari kiri, wartawan Waspada Simeulue, Muhammad Rapyan foto bersama KS Gugus Tempur Wilayah Armada Barat Kolonel Laut (P) H. Mintoro Yulianto, S.Sos, M.Si (4 dari kiri), pakai peci Sekda Simeulue. Kemudian Dan Kapal AMY, (tiga dari kanan) Kolonel Laut (P) Rahmad Wahyudi, Letkol Lanal Sibolga Letkol Laut (P) Tejo Sukmono (paling kanan) Mayor Laut (P) Teguh. Fotografer Humas Pemda Simeulue, Zuliswan dan (paling kiri) Komandan Posal Simeulue, Lettu Budi Drajat. Foto direkam sesaat hendak tarik jangkar.

KRI AMY Tarik Jangkar Dari Teluk Sinabang SIMEULUE (Waspada): KRI Ahmad Yani (AMY) yang merapat di Teluk Sinabang, Selasa, pada Kamis (6/5) pukul 08:00 akhirnya tarik jangkar dan kembali berlayar melaksanakan misi operasi Arung PARI 10. Kepala Staf Gugus TempurWilayah Armada Barat (GusPurLaArmaBar) Kolonel Laut (P) H. Mintoro Yulianto, S.Sos, M.Si, atasnama Panglima Armada Barat, Laksamana Muda TNI Marsetio, MM melalui Humas (GusPurLaArmaBar) Mayor Laut (P) Teguh yang turut dalam Kapal KRI AhmadYani, KS GusPurLaArmaBar & AsKS Staf, Kolonel Laut (P) Joko Indro, menyatakan Arung PARI 10 selama 180 hari. Tujuan strategis untuk menegakkan kedaulatan dan hukum di laut khususnya wilayah perairan Indonesia Bagian. Termasuk perairan pulau-pulau terluar bagian Barat Sumatera seperti Siberut, Mentawai & Simeulue serta beberapa pulau kecil lain di sekitar gugusan, meliput Siberut sampai Selat Sunda. Sekaligus melakukan penindakan tegas bagi yang melakukan tindak pidana di perairan ini di antaranya penyelundupan, perompakan, pencurian sumber daya alam termasuk pence-

gahaan imigran gelap (People Smunggling). Kata Kepala Staf ini, dalam operasinya, Arung PARI 10 KRI AhmadYani yang disingkat KRI AMY, sudah membuahkan hasil. Di antaranyadiungkapnyapembajakankapalikanasing berbenderaTaiwan MV, Jeen Fu Shyang 16, yang terjadi di Selat Sunda, sekarang telah diserahkan ke Lanal Banten untuk selanjutnya diproses. Kemudian keberhasilan menangkap kapal asing berbenderaVietnam dan Malaysia yang melakukan pelanggaran di perairan Indonesia, serta sejumlah prestasi lainnya. Di sisi lain Kolonel Laut Mintoro menjelaskan, Arung PARI 10 dilaksanakan empat KRI yakni KRI Ahmad Yani (AMY 351), KRI Teuku Umar (TUM 385). KRI-Silas PAPARE (SRE386) & KRI BARAKUDA (BKD-814). Juga didukung 1 Helikopter, 2 Tim Pasukan Khusus TNI AL baik dari Komando Pasukan Katak (KOPASKA) maupun dari intahi Amphibi (TAIFIB) Marinir, 1 Tim Repair dari Dislambair, 1 Tim Kesehatan dan 1 Tim Penyuluhan dari Diskum, Dispotman Disminpers (Perwira Rohani). Sementara Kapal Markas yakni KRI AMY 351.(cmr)

Si Jago Merah Hanguskan Rumah Setengah Permanen TAKENGON (Waspada): Satu unit rumah setengah permanen di Kampung Pucuk Deku, Kecamatan Bies, Kabupaten Aceh Tengah hangus dan rata dengan tanah setelah diamuk si jago merah, Kamis (6/5) sekira pukul 09:30 saat penghuni rumah sedang tidak di tempat. Kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. Menurut sejumlah warga di lokasi kejadian, pemilik rumah pagi naas itu sedang mengantar anak-anaknya ke sekolah seperti hari-hari biasanya. Titik pusat api belum diketahui. Kata warga, sekira pukul 09:30 api sudah berkobar di rumah permanen yang diketahui milik Budiono, 35,

GAMBA TANYO

> Kirim foto dari kamera handphone ke 08192

warga Kampung Pucuk Deku, Kecamatan Bies. Melihat rumah korban terbakar, sejumlah tetangga serta warga yang saat itu melintas, langsung memberikan pertolongan seadannya untuk memadamkan api. ”Saat kondisi rumah sudah hanggus terbakar semua, tak lama datang armada pemadam kebarakan, namun rumah sudah rata dengan tanah, petugas pemadam langsung menyirami titik-titik api yang masih menyala guna menghindari merembet ke rumah lain,” sebut salah seorang warga yang meminta identitsanya tidak dipublikasikan tersebut.(cih/b18)

11 01 47

Waspada/dede

Siswa beserta guru MTs Bustanul Huda foto bersama usai melakukan studi banding di YPSA, belum lama ini.

Bupati Aceh Singkil:

‘Kasus Ulkus Ditangani Serius’ SINGKIL (Waspada): Kasus penyakit kulit mematikan sejenis borok atau Ulkus dalam bahasa medis yang menelan enam korban meninggal dunia, lima di rawat di RSUD harus ditangani serius. Demikian penegasan Bupati Aceh Singkil H Makmursyah kepada Waspada, Rabu (5/5) di Singkil, terkait wabah penyakit kulit mematikan yang melanda wilayah kecamatan Kota Baharu. “Saya telah perintahkan Kadis kesehatan dan Direktur RSUD untuk menangani kasus ini secara serius,” tegas Makmur usai memimpin rapat internal Partai Golkar di kantor DPD II Partai Golkar Aceh Singkil, Pulo Sarok, Singkil. Santet Jenis ‘Gadam’ Terkait penyakit itu menjadi polemik di masyarakat, sebagian meyakini penyakit itu sejenis santet atau ilmu hitam dengan sebutan ‘Gadam’ (Bahasa daerah Singkil –red) yang dilaku-

kan seseorang dan diyakini tidak bisa disembuhkan secara medis. Kepala Mukim Lentong, Kec. Kota Baharu H. Anhar Pukak Raja yang ditanyaWaspada, Rabu (5/5) di Singkil, mengatakan masyarakat kampung mempercayai penyakit kulit itu diduga kuat santet atau ilmu hitam dengan sebutan Gadam. “Sepengetahuan saya telah enam warga Kemukiman Lentong meninggal dunia karena penyakit itu dalam dua tahun terakhir,” kata PR, panggilan untuk Kepala Mukim Lentong. Ketika ditanya nama dua warga meninggal karena penyakit yang sama dan belum dilaporkan, ia mengaku lupa. Informasi lain menyebutkan, penyakit itu telah mewabah sekira dua tahun lalu. Namun penderita malu karena menduga itu santet. Bahkan masyarakat primitif di sana hingga era tahun 1970-an, telah mengenal jenis penyakit santet yang disebut Gadam itu. Penyakit itu peliharaan dukun penganut ilmu hitam, untuk menyerang seseorang. Di tempat sama, Pamomo Tumangger, tokoh masyarakat Biskang, Kec. Danau Paris men-

Olahraga panahan kalah jauh populernya di Indonesia dibandingkan olehraga lain, tapi bukan berarti tak ada peminat fanatik cabang olahraga ini. Tampak para atlet panahan berlatih memanah di depan target saat diabadikan di Darussalam, Banda Aceh, beberapa hari lalu. Pengirim Muhamad Ikbal, Banda Aceh, 0812699239xx

Kampung Lentong, Karmana, 17, Marni, 10, dan Norma, warga Kampung Danau Bungara. Sedangkan tiga warga lainnya yang enggan dirujuk ke RSUD, yakni Pukak Kedek, 32, penduduk Mukti Lincir, Sungguh, 27, warga Lapahan Buaya dan Dwi Syaputra, 17, warga Sumber Mukti. Keengganan mereka terkait biaya yang dibutuhkan baik obat-abatan di luar jaminan Askeskin yang harus dibayar, juga untuk kebutuhan hidup saat dirawat karena mereka warga miskin dengan kondisi kehidupan memprihatinkan. Wakil Bupati Drs. H. Khazali

dilaporkan melihat langsung penderita penyakit kulit ke RSUD Gunung Lagan, Rimo, Rabu (5/5) pagi. Ketua Komisi D DPRK Aceh Singkil H. Syafril Harahap, SH di kawasan kantor DPRK Singkil Utara yang diminta komentarnya, mengatakan, pihaknya dari Komisi D membidangi kesejahteraan rakyat akan turun ke lapangan. “Kami akan melihat langsung ke RSUD, dan kita berharap eksekutif mengalokasikan dana darurat untuk penangannnya,” harap Apin didampingi Fakhrudin Pardosi, anggota Komisi D.(b30)

Warga Agara Di Luar Tak Didata KUTACANE (Waspada): Meski banyak warga asal Aceh Tenggara yang tinggal dan menetap di Kecamatan Lau Baleng dan Mardingding, namun karena tidak berdomisili di kecamatan terdekat seperti Kecamatan Leuser, mereka tidak akan dicacah, meskipun ada permintaan dari masyarakat di dua kecamatan itu agar didata pihak BPS. “Kita membutuhkan data akurat. Jadi meskipun warga Aceh Tenggara (Agara), namun kalau berdomisili di luar, tidak akan kita data, sebab itu petugas yang turun di Kecamatan Leuser telah kita wanti-wanti,” ujar Kepala BPS Agara, Rusmadi SE. Jadi untuk data riilnya, menurut Rusmadi, BPS tidak akan mendata warga yang tidak berdomisili di Kabupaten Agara, meskipun mereka berkebun dan membangun pondok di Kecamatan Leuser, hal itu penting agar pendataan yang dilakukan akurat dan bisa dipertanggung jawabkan.

Selain masalah masyarakat asal Agara yang berdomisili di dua kecamatan di Kabupaten Karo itu tidak didata, dalam pencacahan juga, kata Rusmadi, pihaknya akan mlakukan pendataan di beberapa desa di Kecamatan Leuser, terutama Desa Serakut. ”Kita akan hitung jumlah rumah dan penduduk riil di desa itu, agar ditemukan data akurat, berapa jumlah total penduduk Serakut Kecamatan Leuser yang akses keluar dan masuknya harus melalui Sungai Alas tersebut,” pungkas Rusmadi. Sebelumnya Rusmadi mengatakan, pencacahan yang dilaksanakan pihaknya mulai 1 hingga 31 Mei, dimulai dari rumah Ketua DPRK HM. Salim Fakhri SE. MM dan Sekdakab Drs. H. Hasananuddin Darjo MM. Untuk pencacahan terhadap ratusan ribu masyarakat yang tersebar di enam belas kecamatan itu, BPS Agara menurunkan 436 personel dari setiap

desa yang telah dilatih, beberapa minggu sebelum pencanangan bulan sensus yang dibuka Sekdakab, Drs. H. Hasanuddin Darjo MM. Rusmadi menyebutkan, Jumlah personel yang diturunkan di setiap kecamatan bervariasi, personel terbesar diturunkan di Kecamatan Babussalam sebanyak 56 orang, sedangkan petugas terkecil dengan jumlah personil 12 orang, disebar di Kecamatan Tanoh Alas. Berdasarkan data hasil Sensus Penduduk Aceh Nias (SPAN) tahun 2005 di sebelas kecamatan sebelum pemekaran kecamatan, penduduk Aceh Tenggara tercatat sebanyak 169.053 jiwa. Rinciannya, Babussalam 23.559 jiwa, Badar 23.252 jiwa, Bambel 20.139 jiwa, Lawe Sigalagala 17.042 jiwa, Lawe Bulan 16.608jiwa,BabulMakmur14.807 jiwa, Lawe Alas 14.763 jiwa, Darul Hasanah10.819,Semadam10.114 jiwadanBabulRahmahsebanyak 8.729 jiwa.(b27)

Tuntutan Warga Gol, Kades Dinon-aktif TAPAKTUAN (Waspada): Tuntutan warga Simpang Dua Menggamat, Kecamatan Kluet Tengah, Kabupaten Aceh Selatan, agar Kades mereka Ali Hasymi dicopot dari dari jabatannya, membuahkan hasil. Bupati Aceh Selatan melalui Sekdakab Drs. H. Harmaini, M.Si akhirnya menon-aktifkan Ali Hasymi sebagai Kades. Penon-aktifan Ali Hasymi dilakukan Bupati Husin Yusuf,

dalam menjawab tuntutan ratusan warga yang berunjukrasa ke kantor camat, Rabu (5/5). Mereka menilai Kades tidak layak memimpin desa. Bupati Aceh Selatan melalui Asisten Tata Paraja Setdakab Aceh Selatan, H. Nasarurrahman, SH, MM kepada wartawan di Tapaktuan, Kamis (6/5) membenarkan penon-aktifan sementara Kades Ali Hasymi dari jabatannya,karena krisis ke-

Dukun Harta Karun Dibekuk

BERLATIH MEMANAH

duga dari ciri-cirinya penyakit itu merupakan santet atau Gadam. Jenis santet itu sangat ditakuti warga hingga saat ini. Enggan Ke RS Dua warga yang sebelumnya meninggal, mengalami gatal – gatal lalu luka dan meluas, kemudian luka menggerogoti daging korban. Tim pemantau kesehatan Dinas kesehatan dan Puskesmas Lentong dipimpin Munawar, Kepala Seksi Pemberantasan Penyakit Menular (P2p) Dinas Kesehatan yang dihubungi melalui ponsel mengatakan, tim menemukan dua pengidap penyakit kulit Ulkus baru, Selamet, 50, dan Fatimah, 20, warga Kampung Mukti Lincir, Kec. Kota Baharu. Munawar yang mengaku baru turun ke lapangan, menambahkan, kasus itu selama ini tidak terlaporkan. Ia menyebutkan akan kembali ke lapangan bersama tim Dinkes Provinsi untuk penanganan penyakit yang diduga menular itu. Sehari sebelumnya tercatat lima warga penderita Ulkus dirawat di RSUD Aceh Singkil, Gunung Lagan, Rimo. Mereka adalah Sarni, 16, Suka, 18, warga

PEUDAWA, Aceh Timur (Waspada): Malang nasib Dar, 41, warga Jalan Prasaja Barat Tanjung Rejo, Kecamatan Medan Sunggal, Provinsi Sumatera Utara. Dia dibekuk polisi karena diduga telah melakukan penipuan praktik dukun menarik harta karun. Kapolres Aceh Timur, AKBP Drs. Ridwan Usman, di ruang kerjanya, Rabu (5/5) mengatakan, terbongkarnya modus operandi itu ketika tersangka meminta sejumlah uang pada beberapa personel TNI Kompi Bataliyon 111 Peudawa, senilai Rp10 juta. Uang itu, menurut pengakuan dukun ketika itu, akan digunakan membeli alat dan bahan untuk proses pengangkatan harta karun di belakang kompi tersebut. “Tersangka mengatakan di belakang kompi, terdapat harta karun yang tertanam dan butuh biaya besar menggalinya,” ungkap Ridwan Usman mengutip laporan. Sejumlah personel TNI, lanjut Kapolres, sempat memberi sedikit uang syarat mendapatkan harta karun itu. Lalu, tersangka pulang ke Medan untuk membeli perlengkapan praktik perdukunan mengangkat harta karun itu. Ridwan Usman mengatakan, selang satu hari tersangka kembali lagi ke Aceh. Dia melakukan ritual pengangkatan harta karun, namun setelah tiga hari hasilnya nihil. “Merasa curiga dengan ulah pelaku, akhirnya personel TNI memboyong tersangka ke Mapolres Aceh Timur, guna mempertanggungjawabkan perbuatannya,” sebut Ridwan Usman.(cmad)

percayaan. Sebelumnya Muspika Kluet Tengah dipimpin Camat Drs. Kafrawi menyampaikan persoalan tersebut kepada Sekdakab Drs. H. Harmaini, M.Si. Camat dan Muspika Kluet Tengah diultimatum warga yang berunjukrasa ke kantor camat. Sementara Camat Kafrawi kepada wartawan secara terpisah membenarkan bupati telah menindaklanjuti aspirasi masyarakat dan menyerahkan tugas Kades kepada camat sampai ada keputusan bupati Aceh Selatan. “Karena itu, kami menunjuk Sekdes Simpang Dua Menggamat, Harbin, sebagai pelaksana harian Kades, sehubungan yang bersangkutan juga berstatus PNS,” katanya. Alasan warga menuntut dicopotnya Kades Simpang Dua Menggamat Kluet Tengah, karena oknum Kades bertindak tidak adil dan sering mengatasnamakan masyarakat untuk mendapat imbalan dari eksploitasi PT. Pinang Sejati Utama (PSU) Tapaktuan. Perusahaan tambang biji besi itu bekerjasama dengan Koperasi Tiga Manggis, dan membuka areal pertambangan di desa setempat. Kades Ali Hasymi ternyata merangkap ketua koperasi sehingga kegiatan eksploitasi biji besi yang diekspor ke China menjadi mulus.(b19)

Waspada/Irham Hakim

TERSANGKA DAN BB: HMH, 28, pemilik ganja seberat delapan kilogram (dua dari kanan) serta ZM (ketiga dari kanan), terlihat diapit dua anggota Reskrim Polrse Aceh Tengah, Rabu (5/5).

Dua Tersangka Daun Ganja 8,1 Kg Diamankan TAKENGON (Waspada): Anggota Polres Aceh Tengah mengamankan dua tersangka serta barang bukti (BB) daun ganja siap edar seberat 8,1 kilo gram, Selasa (4/5), sekira pukul 21:30. Kapolres Aceh Tengah, AKBP. Edwin Rachmat Adikusumo, melalui KBO Reskrim Aiptu. Asrul Rinaldi, yang ditemui Waspada Rabu (5/5) mengatakan, tersangka berinisial HMH, 28, warga Kampung Boom, Kecamatan Lut Tawar, Aceh Tengah, dan ZM, 23, warga Kampung Kebayakan, Kecamatan Kebayakan, Aceh Tengah. ”Penangkapan ini tak terlepas hasil pengakuan ZM yang sudah diamankan terlebih dahulu dengan barang bukti ganja kering seberat satu ons, penangkapan tersangka HMH langsung disaksikan Kapolres Aceh Tengah AKBP. Edwin Rachmat Adikusumo, aparat kampung setempat yang diwakili ketua pemuda serta petugas dari Badan Narkotika Kabupaten (BNK),” kata Asrul. Dari tangan tersangka HMH, papar KBO Resrim Polres Aceh Tengah itu, polisi berhasil menyita barang bukti daun ganja kering siap edar sebanyak empat bal seberat delapan kilogram. Ganja itu disimpan tersangka di bawah kasur, sebagian di bawah lantai rumah tersangka HMH. ”Sebelumnya keterangan yang kita peroleh dari pengakuan ZM, ganja itu dia beli dari tersangka PJ (kini DPO Polres Aceh Tengahred) yang berdomisili di Pasar Inpres, KotaTakengon. Namun, sebelum ZM membeli ganja itu dari tersangka PJ, ZM sebelumnya sempat hendak membeli dari tersangka HMH karena kekurangan dana, ZM mengurungkan niatnya,” jelas Asrul mengulangi keterangan ZM. Kata Asrul lagi, kini kedua tersangka serta barang bukti ganja seberat 8,1 kilo gram diamankan di Polres Aceh Tengah untuk pengusutan lebih lanjut. (cih/b18)

10 Ha Jagung Gemasih Terancam Dirusak Ternak BLANGKEJEREN (Waspada): Sepuluh hektar tanaman jagung program Gerakan Masyarakat Sejahtera (Gemasih) terancam dirusak hewan ternak. Bahkan sekitar satu hektar jagung Gemasih di Desa Porang Ayu, telah dirusak ternak. Bupati Gayo Lues, H. Ibnu Hasim, di gedung DPRK setempat mengatakan, agar program jagung itu selamat dari ancaman ternak. DPRK setempat perlu mengesahkan qanun tentang hewan ternak. “Jika qanun ini tidak segera disahkan dewan, kita optimis program unggulan Pemkab Gayo Lues tentang budidaya jagung terganggu. Soalnya, lahan jagung tersebar di seluruh daerah ini,” katanya, Senin (3/5). Secara terpisah, Ketua Fraksi Amanah Bersama, M.Yusuf Aswat, yang ditemui Waspada kemarin mengatakan, belum disahkannya qanunternakitukarenadewanmasihmenungguusulanqanunlainnya. “Dewan sudah terima lima belas usulan qanun dari Pemkab Gayo Lues, dan kita masih menunggu usulan qanun lainnya agar qanun yang disahkan itu jadi lima kerja dewan,” katanya. Sementara Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura, Ir. Amarullah Leman MSi menyebutkan, tanaman jagung yang dirusak hewan semuanya telah diganti. Termasuk tanaman jagung yang dirusak hewan di Desa Porang Ayu. Ali Husin, salah seorang pembina juga mengatakan, akibat ancaman ternak itu pihaknya belum membagikan bibit. “Bibit sangat baik, jadi sayang jika kita tanam dimakan ternak. Karena itu, kita mengimbau anggota jika ingin menanam hasil dipagar dulu,” pungkasnya.(cb01)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.