Waspada, Jumat 7 Mei 2010

Page 16

Ekonomi & Bisnis

WASPADA Jumat, 7 Mei 2010

B3

Jhon Tafbu Ritonga

Tugas DPRD Kawal Pajak Daerah MEDAN (Waspada): Dekan Fakultas Ekonomi USU Jhon Tafbu Ritonga menyampaikan argumennya tentang pengutipan pajak daerah selama ini yang harusnya dikawal para anggota dewan.

Waspada/Armin Nasution

KERJASAMA BISNIS SUMUT-DENMARK: Dubes Denmark Borge Petersen (kanan) saat menyerahkan surat pengangkatan sebagai konsul kehormatan Denmark kepada Chaidir Kesuma,Kamis (6/5).Dalam kesempatan itu kedua belah pihak sepakat untuk meningkatkan kerjasama Sumut-Denmark.

ASEAN Incaran Penyedia Teknologi JAKARTA (Waspada): Kawasan Asia Tenggara (ASEAN) menjadi incaran pasar penyedia jasa teknologi global yang diprediksi tahun ini tumbuh 8 persen menjadi 36,1 miliar dolar AS. Diperkirakan Indonesia sebagai ekonomi terbesar di ASEAN akan mewakili porsi besar pasar tersebut. “Dengan populasi sekitar 230 juta jiwa, Indonesia akan memimpin pertumbuhan pasar ICT regional sebesar 13 persen year-on-year,” demikian Victor Wong, Direktur Proyek Event Komunikasi Singapore Exhibition Services baru-baru ini di Jakarta. Victor menjelaskan CommunicAsia2010, ajang Industry Cummunication Teknology

(ICT) paling bergengsi di Asia, akan diselenggarakan dari 15 18 Juni 2010 di Singapore Expo, menampilkan pameran teknologi terintegrasi paling komprehensif untuk industri infokom, media dan penyiaran global. IDC (International Data Corporation) – sebuah perusahaan jasa global yang menyediakan informasi, konsultasi dan even mengenai teknologi informasi, telekomunikasi - telah mencatat beberapa faktor pendorong yang akan membentuk k a w a s a n A s i a Te n g g a ra , termasuk Indonesia 2010. Secara keseluruhan lanskap ICT kembali terbuka bagi investasi karena baik segmen korporasi maupun konsumen

mulai kembali menggunakan teknologi-teknologi baru seperti cloud computing atau komputasi berbasis Internet, 4G dan FTTx, juga mengadopsi strategi yang tengah marak seperti jejaring media sosial untuk memenuhi pertumbuhan kebutuhan dan tujuan mereka. Jumlah pengguna ponsel cerdas (smartphone) di Asia akan meningkat sejalan dengan semakin cerdasnya pengguna perangkat bergerak ini, semakin baiknya kecepatan data, ketersediaan dan daya tarik perangkat berperforma tinggi Untuk itu para pemain ICT dari Indonesia mengincar CommunicAsia2010 untuk mencari dan berbagi keahlian, perangkat dan best practices yang akan makin

memperluas ruang telekomunikasi di negeri ini. Para produsen di seluruh kawasan beramai-ramai meningkatkan pengiriman yang diprediksi tumbuh 25 persen menjadi 9.7 juta di Asia Tenggara tahun ini – tiga kali lipat lebih tinggi dari pertumbuhan delapan persen yang diraih oleh ponsel secara keseluruhan, tutur Victor. CommunicAsia dan BroadcastAsia diperkirakan menempati area seluas 58.000 meter persegi. Para pengunjung pameran tahun ini akan menyaksikan inovasi-inovasi teknologi terbaru yang didemonstrasikan oleh 2.000 perusahaan multinasional serta Usaha Kecil dan Menengah (UKM). (j03)

Esia Connect Meluncur Di Medan MEDAN (Waspada): Esia kembali meluncurkan produk yang sangat spesial buat pelanggan setianya. Kali ini khusus untuk Medan, Esia mempersembahkan Hape Esia Connect. Hape warna termurah ini langsung bisa digunakan dan nomor teleponnya juga sukasuka karena terserah pilihan atau keinginan pengguna, selama belum dipilih oleh pengguna Esia lainnya. Dengan promo ini, Esia berharap masyarakat Medan dapat menikmati layanan telekomunikasi yang murah dan berkualitas. Khusus pada Sabtu

(8/5) PT Bakrie Telecom menyelenggarakan promo diskon harga spesial untuk ”hape Esia connect langsung kring”. Harga spesial tersebut merupakan yang termurah untuk sebuah ponsel berwarna yang khusus dipasarkan Esia di Medan. Harga yang hanya berlaku satu hari ini telah mengalami potongan harga dari harga normal sebelumnya dengan potongan harganya ”gede banget” lebih dari 50 persen. Muhammad Iqbal, selaku General Manager Sumbagut PT Bakrie Telecom Tbk, Kamis (6/ 5), menjelaskan tidak pernah

dibayangkan sebelumnya hape dengan fitur lengkap, mewah dan canggih dihargai sangat murah sekali. Fitur lengkap yang dapat dinikmati antara lain bisa facebook, Esia messenger, koneksi internet dan banyak lagi fitur lainnya, semua itu didukung oleh aplikasi resmi tentunya. Harga murah dengan kualitas terbaik, ini dibuktikan dengan garansi resmi selama satu tahun. Ditambah lagi dengan fasilitas Ganas-nya (gratis nelpon nasional) yang otomatis melekat saat pertama pelanggan mengaktifkan hape,

menambah keuntungan berupa gratis telefon ke lebih dari 10 juta pelanggan Esia seIndonesia. Caranya cuma perlu isi ulang Esia dan talktimenya juga bisa dipakai untuk telefon pelanggan operator lainnya atau browsing internet. Esia tidak hanya murah untuk tarif telefon ke sesama, melainkan juga murah ke operator lain. ”Kami tidak kasi murah kalau telefon ke sesama tapi gratis alias tak perlu bayar, kami hanya termurah untuk telefon ke operator lain” kata Iqbal sambil tersenyum.(m13)

Wings Airlines Disambut Hangat Di Pinangsori PINANGSORI, Tapanuli Tengah (Waspada): Pesawat terbangWings Airlines jenis ATR 72-500 mendarat mulus di B a n d a r a D r. F L . To b i n g Pinangsori, Kab. Tapanuli Tengah, Minggu (2/5) pk. 15:30. Penerbangan perdana domestik ini sekaligus membawa lawatan rombongan Gubsu Syamsul Arifin. Dengan kehadiran maskapai ini, dipastikan akan meningkatkan geliat perekonomian masyarakat khususnya di dunia transportasi udara. Selain itu, harga tiket yang

ditawarkan maskapai ini cukup terjangkau, yakni Rp350 ribu untuk penerbangan Bandara Pinangsori - Medan . Pendaratan perdana disambut masyarakat Pinangsori dan Muspida serta Muspida Plus serta tokoh masyarakat dan tokoh agama. Gubsu Syamsul Arifin yang hadir dalam penerbangan perdana ini beserta rombongan menambah pusat perhatian warga sekitar Bandara. Kehadiran orang nomor satu di Sumut ini, sekaligus membuka acara

Pospedasu IV se- Sumut yang dipusatkan di Kota Pandan, Kab. Tapteng. Direktur Umum Wings Airlines Edwar Sirait menjelaskan kehadiran pesawat ini memberikan warna baru serta layanan prima kepada stakeholder, selain itu juga jenis pesawat tersebut adalah produk baru yang tiba 3 hari lalu dari Perancis. “Kita memberikan pelayanan dan warna baru bagi para penumpang dengan Pinangsori-Medan, jadi tidak perlu takut menggunakan pesawat

ini. Selain itu, kita memberikan kemudahan kepada penumpang, dimana penumpang yang ingin langsung ke Jakarta , Bali, Makassar, Surabaya bisa langsung pesan tiket melalui Wings, dan transit di Medan dengan pesawat Lion Airlines, karena Wings anak perusahaan Lion,” katanya. Untuk itu lanjutnya, agar masyarakat para pebisnis dan juga investor agar jangan ragu menggunakan jasa penerbangan Wings Airlines jurusan Pinangsori-Medan. (a18)

Pertamina Optimalkan Pengawasan Elpiji 3 Kg

HIPMI Sumut Jajaki Potensi Ikan Hias

MEDAN (Waspada) : Peningkatan permintaan elpiji 3 kg setelah program konversi minyak tanah ke gas di Sumatera Utara membuat PT Pertamina mengoptimalkan pengawasan tabung beredar. Pengoptimalan pengawasan tabung beredar untuk menurunkan angka penyelewengan atau peredaran tabung-tabung palsu ataupun tidak layak pakai untuk menghindari kecelakaan terjadi di masyarakat. Ast. Customer Relation – External Relation PT Pertamina UpmsI, Rustam Aji di Medan, Selasa (4/5) menyatakan April 2010, penyaluran elpiji 3 kg di Sumatera Utara rata-rata telah mencapai 290 metrik ton (MT) per hari. “Jumlah ini naik dari penyaluran Maret sebesar 281 MT per hari, dan penyaluran Februari sebesar 253 MT per hari. Peningkatan konsumsi ini seiring dengan penggunaan elpiji 3 kg di masyarakat. Saat ini telah didistribusikan 1.750.351 paket perdana di Sumut, meliputi tahap I dan II,” ujarnya. Dengan peningkatan tersebut, lanjutnya, mereka melakukan optimalisasi pengawasan dan penambahan pasokan untuk memenuhi permintaan elpiji oleh masyarakat. Sehingga seluruh depot akan disegerakan. “Seperti Depot Pangkalan Susu dengan kapasitas LPG sebanyak 6.000 MT, dan Depot LPG Filling Plant Tandem dengan kapasitas 350 MT telah optimal ditambah dengan beroperasi 7 (tujuh) SPPBE (Stasiun Pengisian & Pengangkutan Bulk Elpiji) dengan kapasitas 40 – 100 MT. Sedangkan dalam pendistribusiannya, di Sumut terdapat 172 agen dan 1.655 pangkalan elpiji 3 kg,” ujarnya. Rustam Aji melanjutkan, sejak dimulainya konversi sampai dengan saat ini Pertamina telah secara rutin melakukan kegiatan sosialisasi meliputi aspek pengenalan material konversi, tata cara penggunaannya, termasuk peningkatan awareness akan aspek safety dalam penggunaan LPG. Proses sosialisasi ini telah dilakukan secara paralel juga oleh konsultan distribusi pada saat penerimaan paket perdana serta juga Pemerintah (dalam hal ini Dirjen Migas). (m38)

MEDAN (Waspada): BPD Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Sumut menjajaki pengembangan potensi ternak ikan hias di Kabupaten Deli Serdang. Ketua BPD HIPMI Sumut Said Aldi Al Idrus, Rabu (5/5) mengatakan BPD HIPMI Sumut melakukan kunjungan silaturahmi untuk penjajakan tersebut kepada beberapa petani peternak ikan hias di sejumlah desa binaan di antaranya dusun I Timur Desa Karanganyar Beringin Kabupaten Deli Serdang untuk melakukan dialog. Sebagai desa binaan, kata Said Aldi, HIPMI Sumut berupaya mencari input (masukan) dari para petani peternak ikan khususnya ikan hias untuk mengembangkan bidang usaha perikanan di berbagai daerah di Sumut khususnya di Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Serdang Bedagai. Kemitraan itu dibangun dengan para petani atau peternak perikanan dan kelautan guna meningkatkan pendapatan dari biasanya. Dalam kesempatan bertemu dengan para petani perikanan dari Kecamatan Lubuk Pakam, Pantai Labu, Beringin Deli Serdang dan Pagar Merbau, Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai, rombongan yang dipimpin Said Aldi Al Idrus menemukan sejumlah hal pokok yang menjadi kebutuhan mendesak para petani ikan hias di daerah tersebut yakni kebutuhan petani peternak terhadap pelatihan budi daya ikan hias, permodalan, jaringan pemasaran dan teknik pengobatan ikan. Seperti yang dikemukakan Rofiq dari Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam, permasalahan ternak ikan hias yang digelutinya sejak 4 tahun ini umumnya persoalan standar harga yang kadangkadang ‘dimainkan’ pemodal sehingga menyulitkan pemasaran. Namun, ia bersyukur dalam kegiatannya ia masih mengantongi rata-rata Rp5 juta perbulan dari ternak ikan Koi, Hoki, Tumpai dan ikan Koret yang diusainya. Peternak lainnya seperti Tugiman yang membentuk Unit Pembenihan Rakyat (UPR) dibawah pengawasan Dinas Perikanan dan Kelautan di Dusun I Timur Karang Anyer Kecamatan Beringin Deli Serdang di areal 2 hektar ia mampu menghasilkan rata-rata keuntungan Rp 15 juta perbulan. (m29)

Dia berbicara kepada Waspada di Medan, Kamis (6/ 5), menyikapi kesimpangsiuran pengutipan pajak daerah yang didalamnya termasuk pajak restoran, hiburan, pajak salon dan beberapa yang lain. Para pengusaha dan masyarakat di daerah ini sebenarnya sudah menganggap banyak informasi yang tidak terbuka seputar pengutipan pajak daerah tersebut. Bahkan pengusaha kecil yang mengelola restoran mengaku keberatan membayarnya. Dalam penilaian Jhon Tafbu Ritonga, ketika masyarakat sudah membayar pajak harusnya DPRD Medan mengawal sejak pengutipan hingga penggunaannya. Dia mengatakan

selama ini ketika anggota dewan reses ke daerah bukan tentang pajak daerah yang menjadi hak rakyat mereka persoalkan. “Tapi hal-hal lain yang sebenarnya masih bisa dicarikan solusinya,” kata Ritonga. Akademisi yang satu ini juga cenderung menginginkan agar pajak daerah itu didasarkan pada penelitian. Menurutnya, selama ini rujukan potensi pajak daerah itu tidak matching karena perbandingannya dengan daerah lain. “Mana mungkin bisa klop potensi pajak Medan dirujuk dengan wilayah Jakarta, misalnya. Itu contoh. Artinya untuk menggali pajak di Medan memang harus mengacu pada peraturan daerah didasarkan pada kajian,” tuturnya. Ritonga mengatakan potensi pajak di daerah masingmasing tidak sama. “Jadi kalau memperbandingkan antara satu daerah dengan daerah lain potensi pajaknya tidak ketemu.” Dia pun mengaku banyak penasaran dengan pengutipan dan penggunaan pajak daerah. “Bagaimana misalnya menggunakan budget pajak daerah X. Kemana digunakan. Padahal sekarang kita punya aturan dan undang-undang tentang keterbukaan informasi publik.

Mestinya tanpa ditagih rakyat pun, Pemko dan Dispenda Medan sudah harus memberitahu,” ujarnya. Begitupula dengan undangundang pelayanan publik maka pemerintah daerah dan pemerintah pusat bisa menunjukkan kepada rakyatnya yang mana skala prioritas untuk digunakan sebagai belanja publik dan pembangunan. Ritonga mengatakan pemerintah daerah termasuk SKPDnya masih tertutup.“Itulah fungsinya media massa lokal untuk mengingatkan pemerintah. Selama ini pun bahkan media massa lokal alpa mengungkap pajak daerah. Tidak bisa kita harapkan media nasional mengkritisi pajak daerah,” tuturnya. Sebab itu sudah menjadi domain media lokal, tuturnya. “Selama ini kita tidak pernah mendengar dan tidak pernah tahu kemana alokasi dan seperti apa pengutipan pajak daerah itu,” tandasnya. Menurut Ritonga, pengawasan yang dilakukan DPRD belum maksimal sehingga media massa lokal pun harus mengkritisi. “Soal kajian potensi akademik tadi saya fikir FE USU pun bisa melakukannya. Itu

bukan perkara sulit. Syaratnya ada keinginan instansi dan Pe m k o b e r u b a h u n t u k menegaskan hak-hak rakyat. Kalau mereka mau berubah kita teliti tapi kalau tak mau berubah untuk apa.” Pada dasarnya selama ini publik hanya mendengar ada pajak daerah tapi seperti apa dan kemana digunakan tidak jelas, katanya. “Justru karena tidak per nah dipublikasikan masyarakat tidak mengetahui. DPRD Medan harusnya terus mengawal dan mengajari itu kepada masyarakat.” Sementara itu informasi yang beredar di Dispenda Medan sesuai pantauan wartawan menunjukkan kegelisahan dan keresahan para pejabatnya. Mereka sulit menutupi tentang pengutipan pajak yang dilakukan dengan sistem negosiasi dan tidak transparan. Sebagian pegawai malah kebingunan karena selama ini pun tidak mengetahui pengutipan tak resmi di lapangan. Setelah terungkap di media baru mereka faham apa yang dilakukan para pejabat di Dispenda yang mengutakatik setoran para wajib pajak.(m13)

200 Rumah Makan Keluhkan Pengutipan Pajak Daerah MEDAN ( Waspada): Sebanyak 200 lebih pelaku usaha rumah makan mengeluhkan pengutipan pajak pembangunan daerah (PB1) sebesar 10 persen dari transaksi penjualan oleh Dispenda Medan karena dasar perhitungannya tidak jelas. Menurut Ketua Asosiasi Pengusaha Rumah Makan (Asperum) Medan Azri SMak, Kamis (6/5), hampir 50 persen dari 450 pelaku usaha rumah makan yang terdaftar sebagai anggota Asperum mengeluhkan kutipan 10 persen pajak PB1. Keluhan itu sudah berlangsung lama, namun ketika disampaikan ke Pemko Medan terkesan kurang ditanggapi oleh aparatur pemerintah yang menangani teknis pelaksanaan PB1 tersebut, katanya. “Keluhan ratusan anggota

Asperum tersebut bervariasi, mulai dari perhitungan penetapan pajak yang dikenakan sebesar 10 persen dari transaksi, sosialisasi tidak pernah dilakukan dan kontribusi pemerintah terhadap pembayar pajak.” Tidak hanya pelaku usaha rumah makan kecil, rumah makan bertaraf menengah ke atas juga sudah banyak komplain karena tagihan pajak ditetapkan tidak jelas perhitungannya, sebutnya. “Sebagian besar pelaku usaha mengeluhkan jumlah pajak harus dibayar karena terkesan sangat sepihak dan penetapan tagihan dilakukan para petugas pajak tanpa dasar perhitungan yang jelas,” sebut Azri. Omset usaha rumah makan setiap bulannya berada dalam posisi fluktuatif, terkadang meningkat, sedang dan menurun sesuai daya beli masyarakat kecuali pada hari tertentu

seperti Ramadhan baru ada peningkatan signifikan, tuturnya. Dalam kesempatan tersebut Azri juga mempertanyakan mengapa petugas pajak Dispenda dapat menentukan jumlah tagihan pajak tanpa terlebih dahulu melihat laporan transaksi penjualan harian usaha rumah makan. Selain itu kompensasi terhadap pembayar pajak rumah makan sebesar 10 persen tersebut terhadap perkembangan usaha rumah makan para wajib pajak juga tidak pernah diberikan sehingga para pelaku usaha merasa seperti sapi perahan saja, ungkapnya. Terhadap hal tersebut pihaknya meminta pemerintah daerah dapat memberikan kontribusi dan sosialisasi yang jelas kepada pembayar pajak karena telah berjasa dalam meningkatkan pendapatan asli

daerah (PAD) untuk kota Medan, ujarnya. Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Pemko Medan Randiman Tarigan mengatakan pihaknya telah berhasil menaikkan target pendapatan PB1 TA 2010 untuk APBD sebasar 49 persen dibanding target 2009. Dari pajak restoran, rumah makan, hotel, penginapan kecil, tarif parkir, hiburan dan berbagai retribusi lainnya pada 2010 ditargetkan sebesar Rp304 miliar lebih sementara target 2009 hanya Rp213 miliar saja, katanya. Menurut Randiman, peningkatan target telah menaikkan potensi pajak daerah dengan bertambahnya sebanyak 633 pewajib pajak baru, pemasukkan pendapatan pajak PB 1 Dispenda Medan hingga April tahun ini mencapai Rp110,511 miliar.(m40)

Pupuk Bersubsidi Disalurkan KABANJAHE (Waspada): Gabungan Kelompok Tani ( Gapoktan) Arihta, Desa Lingga Julu. Kec. Simpang Empat menerima jatah pupuk subsidi periode Januari - Juni 66 ton urea dan petro organik untuk luas lahan seluas 371 hektar Ketua Gapoktan Arihta Sakeus Sembiring, Senin (3/5) di Lingga Julu mengatakan, pada musim pemupukan kali ini, para petani yang tergabung dalam kelompok tani, sudah menerima dan menebus jatah masing-masing pupuk subsidi yang telah diperhitungkan dengan luas ladang petani. Disebutkan, dalam hal ini para petani yang tergabung sebagai anggota Gapoktan mendapatkan jatah 2 sak pupuk urea dengan harga Rp80 ribu dan petro organik Rp28 ribu. Sedangkan jenis pupuk subsidi yang lain seperti TSP belum diterima. Sembiring menambahkan, melihat luasnya lokasi perladangan yang tercatat 371 hektare, maka jatah pupuk masih jauh dari kebutuhan. “Coba kita lihat tanaman kol yang sekarang ini banyak di tanam petani untuk jatah pupuk 100 Kg, hanya bisa mendapatkan 1.500 batang pemupukan selebihnya para petani tetap

membeli pupuk dengan harga yang tinggi,”ujarnya. “Untuk itu kami meminta

pada pemerintah agar bisa lebih banyak lagi menyalurkan pupuk subsidi ini, ke Tanah Karo,

Waspada/Ist

BANTUAN SIDO MUNCUL: Sabtu (1/5) PT Sido Muncul melalui produk unggulannya Tolak Angin memberikan bantuan pada Wisma “Kasih Bunda” yang memberikan pelayanan kasih dan pendampingan. Penyerahan bantuan tersebut langsung diberikan oleh Direktur Utama PT Sido Muncul Irwan Hidayat (kanan) kepada Wisma Kasih Bunda Anne Avantie sebesar Rp100 juta, disela sela peringatan 10 tahun Wisma Kasih BUnda di PRPP Semarang.

Harga Emas Di Medan Jenis

Kadar

terutama pupuk-pupuk berkualitas, banyak mengandung unsur pospat. (c06)

Valuta Asing Di Medan

Harga

London Murni

99%

Rp338.000

London

97%

Rp330.000

24 Karat

90 s/d 93%

Rp290.000

Emas Putih

75 %

Rp270.000

22 Karat

70%

Rp240.500

Suasa

20 s/d 35%

Rp170.000

(m40)

Mata Uang

Jual

Beli

Dolar AS Dolar Australia Franc Swiss Poundsterling Inggris Dolar Hongkong Yen Jepang Dolar Singapura Euro Ringgit Malaysia

9.100 8.439 8.615 14.034 1.173 98,34 6.544 12.384 2.805

8.950 8.265 8.450 13.750 1.152 95,86 6.413 12.152 2.780


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.