Waspada, Jumat 30 September 2011

Page 11

Medan Metropolitan

WASPADA Jumat 30 September 2011

Waspada/Rudi Arman

BRIPTU Erwin diperankan anggota Polresta Medan (kanan) membuka jaket loreng sebelum berjalan menuju mobil korban, Kamis (29/9).

B1

Waspada/Rudi Arman

TERSANGKA Eva (dua kanan), Ria (kiri) dan Suherman (kanan) memperagakan adegan melakban mulut korban yang diperankan PHL Polresta.

KE EMPAT tersangka memperagakan cara membuang mayat korban.

Waspada/Rudi Arman

Rekonstruksi Pembunuhan Wahyuni Memanas Lampiaskan Kekesalan, Keluarga Korban Pukul Wajah Tersangka Dengan Sepatu MEDAN (Waspada): Rekonstruksi kasus penculikan, perampokan dan pembunuhan sadis terhadap Wahyuni Simangunsong, pegawai BRI Syariah Jln S. Parman Medan sempat memanas. Pasalnya, keluarga korban yang emosi, spontan menumpahkan kekesalannya terhadap tersangka Ria Hutabarat. Dalam rekonstruksi yang digelar di halaman Mapolresta Medan, Kamis (29/9), keluarga korban memukul wajah tersangka dengan sepatu. Namun petugas yang melakukan pengamanan di lokasi, segera melakukan antisipasi agar situasi tidak makin memanas. Pantauan Waspada di lapangan, begitu adegan pertama usai, tersangka Ria Hutabarat di dampingi penasehat hukumnya Ermansyah, SH, dibawa petugas untuk dikumpulkan bersama tersangka lainnya di halaman Polresta Medan. Tiba-tiba keluarga korban langsung menyerang tersangka. Beberapa pukulan sempat mendarat di wajah tersangka Ria Hutabarat yang kemudian diboyong ke ruang piket Reskrim. Karena mendapat pukulan dari keluarga korban, ter-

sangka sempat menangis dan ketakutan. Penasehat Hukum tersangka, Ermansyah, SH kepada wartawan mengakui kliennya sempat mendapat pukulan sepatu dari keluarga korban. “Saya sudah sampaikan kepada keluarga korban jangan main pukul, supaya tidak ada permasalahan baru. Biarlah tersangka dihukum sesuai dengan perbuatannya,” kata Ermansyah. Dalam rekonstruksi itu, polisi hanya menghadirkan tiga tersangka yakni Suherman alias Embot, 32, warga Jln. Setia Indah simpang perumahan Sri Gunting, Sunggal; Eva Lestari alias Eva, 31, warga Jln. Istiqomah Medan Helvetia dan Ria Hutabarat, 38, warga Jln. Flamboyan Raya, Perumahan Waikiki, Medan Tuntungan. Sedangkan Briptu Erwin Panjaitan tidak ikut

BC, Kejari Belawan Didemo Terkait Pemusnahan BB BELAWAN (Waspada): Terkait dugaan kejanggalan pemusnahan sekitar 5 ton daging dan 750 kg kulit trenggiling, belasan pengurus dan anggota Presedium Masyarakat Medan Utara (PMMU) berunjuk rasa di depan kantor BC dan Kejari Belawan, Rabu (28/9). Dalam pernyataan sikap yang dibacakan Syaharuddin di depan kantor Bea dan Cukai (BC) dan Kejari Belawan, PMMU minta agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa oknum Kejari Belawan dan pihak terkait lainnya atas dugaan penyimpangan proses pemusnahan barang bukti berupa ikan, daging, dan kulit trenggiling karena dapat diindikasikan sebagai perbuatan korupsi. Mereka mendesak agar tim eksaminasi Pidsus Kejagung, Tim Pengawas Kejagung, dan Tim Pengawas Kejatisu, memeriksa Kajari Belawan Ranu Subroto dan mencopot jabatannya. “Kami juga mendesak agar DPRD Medan dan DPRD Sumut terutama Komisi A DRPD Sumut memanggil Kejatisu terkait persoalan ini,” kata Syaharuddin menggunakan pengeras suara. Usai menyampaikan unek-uneknya di kedua kantor tersebut, perwakilan PMMU diterima petugas BC dan Kejari Belawan. “Kami siap bersaksi kalau pemusnahan itu ada kejanggalan karena selama proses pemusnahan dilakukan, kami tidak ada melihat kulit trenggiling ikut dimusnahkan,” ujarnya. (h03)

rekonstruksi karena masih dirawat di RS Bhayangkara Medan. Ada 27 adegan yang digelar dalam rekonstruksi tersebut. Diawali dari tersangka Ria Hutabarat berpapasan dengan korban Wahyuni menjelang masuk ke komplek perumahan Waikiki pada Rabu, 27 Juli 2011 sekira pukul 18:00. Saat itu, Wahyuni mengendarai mobil Kijang Innova. Setelah itu, Ria Hutabarat bercerita kepada suaminya Briptu Erwin Panjaitan dan merencanakan perampokan terhadap Wahyuni. Jumat 29 Juli 2011, sekira pukul 06:30, tersangka Erwin bersama Ria Hutabarat menunggu mobil korban di simpang komplek Waikiki. Begitu keluar dari komplek, Ria dan Erwin membuntuti korban hingga ke tempat kerjanya untuk mengetahui rute perjalanan yang dilalui korban sehari-hari.

Minggu 31 Juli 2011, sekira pukul 19:00, tersangka Ria menghubungi tersangka Eva Lestari alias Eva. “Siap-siap, ada kerjaan ni,” ujar Ria. Kemudian Eva menjawab, “ya.” Sekira pukul 22:00, Ria kembali menghubungi Eva dan mengatakan besok berangkat pukul 15:00 dan bertemu di PDAM Tirtanadi Sunggal. Senin 1 Agustus 2011 sekira pukul 15:45, tersangka Erwin Panjaitan berpakaian dinas polisi dan memakai jaket loreng tentara berangkat bersama istrinya Ria menuju PDAM Tirtanadi. Sebelumnya, mereka menghubungi Suherman alias Embot dan isterinya Eva. Pukul 16:10, mereka berkumpul di PDAM Tirtanadi Sunggal. Setelah itu, tersangka Ria dan Eva mengendarai sepedamotor dengan tujuan memantau korban di BRI Syariah Jln S. Parman. Sedangkan tersangka Suherman dan Erwin

menyusul dari belakang mengendarai sepedamotor lainnya. Setibanya di BRI Syariah, Ria tidak melihat mobil korban. Kemudian keduanya membeli pulsa handphone tidak jauh dari kantor tersebut. Saat itulah, Ria melihat mobil korban melintas di depannya dan langsung membuntuti mobil tersebut. Dalam perjalanan, Ria menghubungi suaminya dan memberitahukan mobil korban sudah berjalan. Tersangka Ria melihat mobil korban menerobos lampu merah di simpang Pemda dan menghubungi suaminya. Erwin dan Suherman kemudian tancap gas mengejar mobil korban dan menghentikannya. Kemudian Erwin membuka jaket lorengnya agar seragam dinas polisi terlihat oleh korban. Sedangkan Suherman pergi ke SPBU yang tidak jauh dari lokasi. Lalu Erwin memerintahkan korban membuka kaca pintu

51 Truk Bekas Masuk Belawan BELAWAN (Waspada): Sekitar51unittrukdanalatberatbekas asal luar negeri tiba dan bongkar di dermaga 007 dan 008 Pelabuhan Belawan dengan menggunakan MV Intan Daya, Rabu (28/9). Pantauan Waspada, sejak kapal sandar di dermaga semua truk dan alat berat impor itu dikeluarkan dari dalam kapal menggunakan alat berat yang disediakan PT Abimas Bakti Harapan (ABS) selaku perusa-

haan bongkar muat (PBM). Selanjutnya sambil menunggu pemeriksaan dari petugas Bea dan Cukai, seluruh truk dan alat berat bekas itu diparkirkan di sekitar dermaga. Kepala Seksi Penyelidikan dan Penindakan (Kasi P2) BC Belawan Devid mengatakan, pihaknya belum melakukan pemeriksaan karena dokumen pemberitahuan impor (PIB) truk tersebut masih diproses.

“Setelah PIBnya selesai diurus kita akan melakukan pemeriksaan fisik,” katanya. Sebelumnya, 56 unit truk dan alat berat sejenis juga telah masuk dari luar negeri ke Pelabuhan Belawan. Diperkirakan selama bulan September jumlah truk dan alat berat bekas yang masuk dari luar negeri melalui Pelabuhan Belawan sekitar 107 unit, untuk memenuhi permintaan pasar Sumut. (h03)

korban dan Eva memegang kedua tangan korban lalu melakban bagian mulut dan mata korban. Sedangkan bagian hidungnya diberikan celah untuk bernafas. Kemudian Eva mengikat kedua tangan korban menggunakan lakban. Karena ikatan tangan terlepas, Eva mengambil tali dari tas Ria dan mengikat tangan korban. Sedangkan Suherman mengikat kaki korban. Setelah itu, korban di dudukkan di bawah tepatnya di belakang jok sopir agar tidak terlihat orang. Setelah itu Suherman dan Eva turun dari mobil, lalu mengambil sepedamotornya dan mengikuti mobil yang dibawa Erwin di depan RSUP H. Adam Malik. Setelah memarkirkan sepedamotornya di halaman RSUP H. Adam Malik, Suher man mengendarai sepedamotor milik Erwin dan membuntuti mobil milik korban yang sudah dikuasai ketiga tersangka. Selanjutnya mobil melaju ke arah Berastagi. Dalam perjalanan, para tersangka menggeledah tas korban dan menemukan ATM. Saat itu, tersangka memaksa korban memberitahukan pin ATM tersebut. Setibanya di Gundaling sekira pukul 20:00, tersangka Ria masuk ke ruang ATM BNI sambil memakai helm. Saat itu, Ria mentransfer uang Rp10 juta milik korban ke rekening miliknya, lalu mengambil uang tunai Rp5 juta. Tidak berapa lama kemu-

Waspada/Rustam Effendi

SATU dari 51 truk dan alat berat bekas sedang dibongkar dari MV Intan Daya di dermaga 007 dan 008 Pelabuhan Belawan, Rabu (28/9).

dian Ria kembali mengambil uang tunai dari ATM yang sama senilai Rp5 juta dan Rp10 juta. Setelah itu mereka melanjutkan perjalanan ke arah Kabupaten Samosir di Jembatan Sibintang. Karena korban masih hidup, Suherman melilitkan sal ke leher korban hingga tewas. Setelah itu tersangka dikeluarkan dari mobil dan dibuang di bawah jembatan. Usai membuang mayat korban, para tersangka kembali ke Medan dan sempat singgah di hotel Sena kawasan Sembahe. Di tempat itu, Erwin memberikan uang Rp8 juta kepada Suherman. Kasat Reskrim AKP Yoris Marzuki saat dikonfirmasi seusai rekonstruksi mengatakan, rekonstruksi ini dilakukan guna melengkapi berkas yang akan dikirim pihaknya ke Kejaksaan. “Rekonstruksi ini untuk melengkapi berkas, setelah itu kita kirim ke Jaksa,” jelasnya. Hadir dalam rekonstruksi tersebut tiga Jaksa dari Pengadilan Negeri Medan, yakni Fitri Sumarni, Alinafiah dan P Siburian serta pihak keluarga korban. Bahkan sempat terjadi sedikit ketegangan dalam rekonstruksi ini, saat seorang keluarga korban sempat mencoba memukul tersangka Embot saat rekonstruksi berlangsung. Namun berkat kesigapan petugas, aksi pemukulan ini dapat dihindarkan. Keluarga korban yang emosi hanya sempat meludahi sembari memaki tersangka Embot. (m39)

Remaja Medan Antusias Lomba Foto-Presenter STIK-P MEDAN (Waspada): Sekira 75 remaja yang terdiri atas pelajar dan mahasiswa di Kota Medan antusias menyambut lomba fotografi dan presenter bertajuk “Spacy Teman Kreativitasku Orange Competition with Honda”, 1-2 Oktober nanti. Lomba tersebut digelar Badan Eksekutif Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi “Pembangunan” (BEM STIK-P) Medan bekerjasama dengan CV Indako Trading selaku main dealer sepeda motor Honda di Sumatera Utara. Dikatakan Ketua Panpel Idral Mahdi, Kamis (29/9), kegiatan itu digelar di lapangan parkir STIK-P, Jl SM Raja No 84 Medan. Untuk lomba fotografi yang mulai Sabtu (1/ 10) besok pukul 09.00, panitia mengambil konsep on the spot dengan mengutamakan produk dari sponsor, yakni Honda Spacy dengan kapasitas bagasi 18 liter. Peserta nantinya diwajibkan menggunakan kamera DSLR atau pocket resolusi gambar 10 MP dan foto murni tanpa editan. Khusus lomba presenter, script berita peserta

Mantan Kadis Bina Marga Kembali Diperiksa MEDAN (Waspada): Mantan Kadis Bina Marga Medan Gindo Maraganti Hasibuan kembali diperiksa penyidik Subdit Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Direktorat Reskrimsus Polda Sumut. Dia diperiksa untuk kedua kalinya sebagai tersangka, Selasa (27/9) kemarin. Gindo kemungkinan ditahan, tetapi sejauh ini belum ada keterangan resmi terkait hal itu. Sumber di Poldasu, Rabu (28/ 9) menyebutkan, pemeriksaan terhadap Gindo dilakukan langsung Kasubdit Tipikor AKBP Verdy Kalele. “Dia diperiksa hingga pukul 16:00,” kata sumber. Direktur Reskrimsus Kombes Pol. Sadono Budi Nugroho dikonfirmasi melalui telefon, belum dapat memastikan soal penahanan itu, karena berada di Jakarta. “Saya berada di Jakarta, rapat koordinasi, belum lihat perkembangannya,” katanya. Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol. Heru Prakoso dihubu-ngi juga berada di Jakarta. Dia juga belum bisa memastikan soal penahanan i t u , k a re n a b e l u m t a h u perkembangan pemeriksaan. Kasubdit Tipikor AKBP Verdy Kalele juga tidak memberi jawaban, apakah Gindo ditahan, atau tidak setelah pemeriksaan. Sebelumnya Kamis (22/9), Gindo menghadiri panggilan pertama penyidik Subdit Tipikor Polda Sumut. Dia diperiksa terkait kasus korupsi pengadaan alat berat, yaitu tiga unit backhoe loader, satu unit motor grader dan satu unit asphalt mixing plat yang dananya bersumber dari APBD-PAPBD Pemko Medan 2009 dengan kerugian negara sebesar Rp2 miliar. (m27)

mobil tersebut. “Ibu melanggar rambu lalu lintas karena menerobos lampu merah dan tidak menggunakan sabuk pengaman,” ujar Erwin saat itu. Seterusnya tersangka Erwin membuka pintu mobil korban dan menyuruh korban duduk di bekakang dengan alasan mobil mau dibawa ke kantor polisi untuk ditilang. Mendengar itu, korban menghubungi temannya Briptu Alfatah dan sempat memberikan handphonenya kepada Erwin untuk berbicara. Dalam dialog itu, Erwin mengaku dari Dit Lantas Poldasu dan mengatakan kesalahan korban yakni menerobos lampu merah dan tidak memakai sabuk pengaman. Namun Er w i n m e n g a t a k a n s i a p membantunya. Kemudian tersangka Erwin mengemudikan mobil korban hingga mendekati perumahan di kawasan RSUP H. Adam Malik dan diikuti tiga tersangka lainnya. Setelah memarkirkan sepedamotor, tersangka Eva, Ria dan Suherman masuk ke dalam mobil. Saat Suherman hendak duduk di jok tengah, tiba-tiba korban menendang bagian perutnya. Lalu Erwin memerintahkan kepada ketiga tersangka agar mulut korban di lakban. Kemudian Ria mengambil lakban yang berada di tas sandang miliknya dan memegang bagian kepala korban. Suherman memegang kaki

disediakan panitia. Kepada Waspada, Idral yang juga Ketua BEM STIK-P mengatakan tujuan kegiatan tersebut untuk lebih membangkitkan lagi gairah remaja Kota Medan yang menekuni dunia fotografi dan presenter sekaligus memperkenalkan STIK-P sebagai salah satu kampus ilmu komunikasi yang ada di Sumatera Utara. “Diharapkan dari kompetisi ini dapat menjadi wadah bagi fotografer dan presenter pemula yang ingin mencoba sejauhmana kemampuan yang dimilikinya,” ujarnya menambahkan kompetisi ini merupakan kegiatan penutup yang digelar BEM STIK-P periode 2010/2011 tahun ini sebelum melakukan pertanggungjawaban. Dikatakan, panitia tetap membuka pendaftaran di hari H dengan syarat membayar uang pendaftaran Rp20 ribu untuk merebut hadiah total Rp6 juta plus trofi, sertifikat, dan suvenir. Informasi lebih lanjut dapat datang menghubungi Ade Irwanto (082147016600) atau Intan Jamiah (085261561205). (m33)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.