Waspada, Jumat 21 Desember 2012

Page 17

Sumatera Utara

WASPADA Jumat 21 Desember 2012

B3

Menunggak Rp21 M, Listrik Pemkab Simalungun Terancam Diputus SIMALUNGUN (Waspada): Warga Kabupaten Simalungun mendesak Bupati di daerahnya segera menyelesaikan tunggakan rekening listrik yang telah dipakai, sebelum 24 Desember 2012 sesuai batas waktu ancaman PT. PLN (Persero) area Pematangsiantar yang akan memutus total aliran listrik ke daerah itu. “Seharusnya Bupati segera membayar utang tagihan rekening listrik ini. Sebab jangan sampai PLN melakukan pemu-

tusan khususnya saat kegiatan keagamaan nanti,” kata tokoh masyarakat Simalungun, Ronsen Saragih, kepada Waspada,

Mikie Holiday Resort Gelar Natal Dan Tahun Baru BERASTAGI (Waspada): Jelang Natal dan Tahun Baru Mikie Holiday Resort menggelar beberapa kegiatan diawali Fairytale Magical Light Up baru-baru ini, sekaligus rangkaian kegiatan selama X’Mas & New Year’s 2012 /2013. Kegiatan mengikutsertakan para tamu hotel, Manajemen Mikie Holiday Resort, anak – anak yatim piatu untuk bersama-sama merayakan Natal dimeriahkan oleh X’Mas choir group, pembagian souvenir dari Santa Claus bersama Santarina, Sand Art Competition, penampilan khusus Couple Dance, dan Lucky Dip dengan hadiah menarik. Menurut Deliasa Zalukhu, Director of sales didampingi Simon Barus selaku Head section funland di Berastagi, Rabu (19/12), kegiatan menyambut hari Natal juga diisi acara Cup Cake Decoration pada (22, 23/12) 2012 di mana setiap peserta diberi kebebasan menghias Cup Cake sesuai kreasi masing-masing dan 10 penghias terbaik mendapat hadiah khusus dari Manajemen Mikie Holiday Resort. Penghujung 2012, Mikie Holiday Resort akan mengemas “Enchanted Fairytales Dinner” (24 - 25 /12) 2012, menyuguhkan hidangan menu istimewa Roast Christmas Turkey, Penang Char Kwe Tiau dan Beijing Roast Duck with Steaming Biscuit Condiments. Pada 1 Desember 2013 seluruh pengunjung yang membeli tiket Funland berkesempatan menyaksikan Korean Wave Dance Competition di Star Theater Mikie Holiday Resort, total hadiah jutaan rupiah plusVoucher menginap dan hadiah hiburan menarik lainnya.(c10)

Bupati Remigo Apresiasi Kontingen Pesparawi STTU Julu

Rabu (19/12) di Raya. Asisten Manager (Asman) Pelayanan dan Administrasi PT. PLN (persero) Area Pematangsiantar, Syed Radim Shah didampingi Humas, James Sirait, menjawab Waspada di kantornya, Rabu, membenarkan PLN sudah memberi aba-aba pemutusan listrik ke Pemkab Simalungun, 24 Desember 2012, jika utang rekening tidak dilunasi. Jumlah tagihan rekening yang ditunggak Pemkab Sima-

lungun sampai Desember mencapai Rp2,1 miliar lebih. Rinciannya, tiga bulan berturutturut, yakni Oktober 2012 tunggakan sebesar Rp212 juta lebih. November Rp983 juta lebih dan Desember Rp982 juta lebih, sehingga keseluruhannya Rp2,1 miliar lebih. Pemberitahuan rencana pemutusan listrik ke Pemkab Simalungun, menurut Radim Shah, sudah dilakukan lewat surat resmi dan beberapa kali

dengan cara berkordinasi melalui pemerintahan daerah ini. Hal yang sangat disesalkan pihak PLN Area Pematangsiantar, adalah kewajiban menyetorkan upah pungut yang dilakukan PLN kepada Pemkab Simalungun tetap lancar setiap bulan. “Hasil upah pungut tidak pernah tertunda distorkan PLN ke Pemkab Simalungun setiap bulan,” sebut Radim Shah, kesal. (c16)

Tak Pernah Dirawat, Puluhan Pohon Tanaman Menteri Rusak TAPTENG (Waspada): Dari ratusan pohonTusam yang ditanam dalam rangka penanaman satu miliar pohon di Pantai Kahona, Kel. Kalangan Kec. Pandan Kab.Tapteng, sedikitnya tiga puluhan pohon di antaranya rusak. Padahal, pada Oktober lalu Pemkab Tapteng tak tanggungtanggung melaksanakan kegiatan itu, dengan mendatangkan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Agum Gumelar dan rombongan. Data di lokasi Pantai Kahona Pandan, kemarin, semak belukar juga mengelilingi pepohonan yang baru ditanam, mengakibatkan pertumbuhan pohonan kurang baik. Bahkan bagian batang, daun dan pucuknya layu dan sebagian lagi mati. E. Tanjung, 40, warga sekitar

sangat menyayangkan kurangnya perhatian Pemkab Tapteng untuk merawat dan memelihara pepohonan yang diharapkan dapat menjadi pelindung dan membuat kesejukan di lokasi wisata yang sedang diprogram Pemkab Tapteng. “Kita sangat menyayangkan kurangnya perhatian Pemkab Tapteng dalam merawat dan memelihara pepohonan yang ditanam Menteri, Oktober lalu. Dapat kita bayangkan betapa kecewanya Menteri, jika mengetahui kurangnya perhatian dari pihak Pemkab dalam merawat dan memelihara ratusan tanaman pohon tersebut,” kata Tanjung. Hal senada dikatakan Ilham Simanjuntak, SE, salah seorang pemerhati lingkungan dan pariwisata di Tapteng.“Memang kita sangat prihatin dan menya-

yangkan masih kurangnya perhatian pihak Pemkab Tapteng, terutama dalam hal perawatan dan pemeliharaan ratusan tanaman di lokasi wisata itu”. Sebelum tanaman dan pepohonan itu rusak seluruhnya, sebaiknya Pemkab Tapteng harus secara rutin memantau dan memonitornya, sehingga seremoni yang digelar pada Oktober lalu, tidak menjadi kegiatan yang sia-sia, karena telah mengeluarkan dana yang cukup besar. “Kita juga mendengarkan pada acara seremoni ketika itu, Bupati Tapteng Raja Bonaran Situmeang berjanji kepada Menteri Pemberdayaan Wanita dan rombongan akan merawat dan memelihara pertumbuhan ratusan pepohonan khususnya di lokasi Pantai Kahona itu,” katanya.(a24)

PAKPAK BHART (Waspada): Bupati Pakpak Bharat Remigo Yolando Berutu, MBA mengapresiasi Kontingen Pesparawi (Pestival Paduan Suara Gerejawi) Sitellu Tali Urang Julu (STTU JULU) Pakpak Bharat. Kendati kontingen tersebut berasal dari gereja luar pusat ibukota, namun di tingkat kabupaten dapat berpartisipasi aktif bahkan mampu memperoleh juara III setelah melalui persaingan ketat, Kamis (20/12). Festival Paduan Suara Gerejawi tingkat Kab. Pakpak Bharat merupakan kali pertama dilakukan setelah dimekarkan dari Kabupaten Induk, Dairi, yang diselenggarakan Pemkab Pakpak Bharat. Kegiatan Pesparawi berlangsung Selasa (18/12) di GKPPD Salak Kota, Resort Salak. Bupati Pakpak Bharat Remigo Yolando Berutu, MBA di depan 12 kontingen peserta mengharapkan, agar melalui Pesparawi generasi muda dapat semakin giat mengikuti acara kerohanian. “Agama satu-satunya benteng untuk menjaga diri dari segala godaan setan, karena jaman sekarang informasi-informasi sangat mudah didapat, semisal saja dari internet,” ujar Bupati Remigo. Melalui kegiatan-kegiatan kerohanian harapannya generasi muda Pakpak Bharat dapat ditempa menjadi pemimpin di masa dating, dengan kepribadian dan SDM yang lebih baik dan mumpuni. Sebagaimana diumumkan pihak panitia, pemenang Pesparawi, juara I dari GKPI Salak, II. GKPPD Salak Kota Resort Salak dan III. GKPPD Kuta Kersik Resort Cikaok.(csb)

Investasi Emas Bukan Spekulasi PEMATANGSIANTAR(Waspada): Dekan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Sultan Agung Pematangsiantar DR. Darwin Lie,SE.MM, mengingatkan masyarakat, agar tidak berspekulasi dalam melakukan praktik investasi emas. “Investasi emas bukan untuk spekulasi,” kata Darwin menjawab pertanyaan peserta seminar sehari kimilau investasi emas dilaksanakan PT. Pegadaian (persero) Pematangsiantar di Hotel Sapadia Pematangsiantar, Sabtu (15/12), ketika dia menjadi pembicara utama seminar diikuti seratusan peserta dari berbagai kalangan pemilik modal di daerah itu. Banyak orang yang gagal berinvestasi, menurut Darwin, hal itu akibat mereka tidak mengetahui tujuan investasi, tidak mengetahui berapa besar pengorbanan untuk mencapai tujuan investasi serta mereka tidak mampu memilih produk yang benar untuk diinvestasikan. Sedangkan pembicara lainnya, Nanang Soeprajitno, Manajer Bisnis Kanwil PT. Pegadaian Sumut mengatakan, harga pasar emas internasional setiap saat akan mengalami perubahan, sehingga melakukan investasi emas tidak akan pernah mengalami kerugian. Manejer Area PT.Pegadaian Pematangsiantar, Arief Rinardi, mengatakan kepada Waspada, pelaksanaan seminar kimilau investasi emas di wilayah kerjanya, telah juga dilaksanakan pada Selasa (11/12) lalu di Hotel Permata Land Rantau Prapat, dengan menurunkan pembicara utamaGostan Adri Harahap, dosen Fakultas Hukum Universitas Labuhanbatu. (c16)

Kantor Kejari P. Siantar Segera Direnovasi PEMATANGSIANTAR (Waspada): Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Pematangsiantar yang masuk kategori kelas A di Jalan Sutomo Pematangsiantar, dinilai kondisinya sudah sangat ketinggalan dan tidak lagi mendukung kinerja petugas kejaksaan yang semakin padat. Pada 2013 kantor ini direnovasi. “Tahun depan (maksudnya 2013) Kantor Kejaksaan Pematangsiantar direnovasi,” kata Kepala kejaksaan Negeri (Kajari) Pematangsiantar Rudi H. Pamenan, SH di ruang kejanya kepada Waspada, baru-baru ini. Menurutnya, kantor Kejaksaan yang dibangun 1970-an itu, kondisinya sudah tidak mampu mengikuti perkembangan kinerja yang ada. Kajatisu, menurutnya, sudah memberi ‘lampu hijau’. Rudi, demikian panggilan akrab Kajari Pematangsiantar ini, ketika memulai bertugas di Pematangsiantar delapan bulan lalu, sempat terkejut menyaksikan kondisi kantor yang tidak terawat. (crap)

Terputusnya Jalinsum Via Sosopan Berdampak Kepada Masyarakat SOSOPAN (Waspada); Terkait terputusnya jalan lintas Sumatera (Jalinsum) via Kecamatan Sosopan, juga tertutupinya badan jalan akibat tanah longsor, sampai sekarang masih berdampak terhadap masyarakat di wilayah itu. Sperti disampaikan Camat Sosopan, Abdul Hamid Harahap, S.Pd, Rabu (19/12), di mana kondisi jalan via Sosopan sampai sekarang masih sulit dilalui kenderaan, baik bus mau pun truk pengangkut hasil pertanian dan perkebunan, sehingga tidak jarang mengakibatkan hasil pertanian membusuk tak terjual. Fenomena ini telah bertahun-tahun berlangsung, bahkan setiap kali musim penghujan. Malah bencana banjir dan longsor sebelumnya telah diprediksi bakal terjadi, halitu mengingat kondisi geografis dan tekstur tanah benar-benar rawan longsor. Anehnya, tidak ada penanganan serius dari pemerintah mau pun dinas Bina Marga, selaku instansi yang bertanggungjawab. Hal senada disampaikan wakil Ketua DPRD Palas, H. Syahwil Nasution. Tidak heran jika jalan rusak akibat banjir dan longsor mencapai enam titik. Termasuk Desa Hutabaru Sosopan, Sianggunan, Hulim, Ulu Aer dan Desa Aekbargot, serta antara Desa Hutabaru Siundol dengan Siundol.(a33)

Waspada/Munir Lubis

BUPATI Madina Hidayat Batubara melakukan penanaman secara simbolias pohon mangga pada peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) tingkat Madina tahun 2012, di lapangan SMA Negeri 2 Plus Panyabungan.

4.000 Pohon Penghijauan Ditanam Di Madina PANYABUNGAN (Waspada): Untuk mitigasi perubahan iklim dan merehabilitasi hutan dan lahan, 4.000 pohon penghijauan jenis durian, mahoni, ingul dan mangga ditanam di Kab. Mandailing Natal. Kegiatan itu berkaitan dengan peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) tingkat Madina 2012, dipusatkan di lapangan SMAN 2 Plus Panyabungan Kec. Panyabungan, Senin (17/12). Penanaman secara simbolis pohon penghijauan itu dilakukan Bupati Hidayat Batubara bersama Unsur Muspida Plus, SKPD se jajaran Pemkab Madina, staf Dinas Kehutanan dan Perkebunan, siswa beserta guru-guru SMA Negeri 2 Plus Panyabungan. Kepala Dinas Kehutanan

dan Perkebunan Madina Mara Ondah Harahap melaporkan, penanaman pohon penghijauan sebagai sarana edukasi, peningkatan kepedulian, kemampuan dan kemandirian seluruh komponen bangsa akan pentingnya menanam dan memelihara pohon. Maksud Hari Menanam Pohon Indonesia, katanya, mengajak seluruh komponen bangsa menanam dan memelihara pohon secara berkelanjutan untuk mitigasi perubahan iklim dan merehabilitasi hutan dan lahan. “Kemudian untuk menambah tutupan lahan dan hutan guna mencegah longsor dan banjir di musim hujan, menyerap karbon dioksida akibat dari mitigasi perubahan iklim dan penyediaan bahan baku industri pengolahan kayu, pangan dan

enerji terbarukan,” ungkapnya. Sementara Bupati Hidayat Batubara, mengajak masyarakat untuk cinta menanam demi anak cucu ke depan. “Saatnya menanam buat pohon. Kita jadikan budaya untuk terpelihara lingkungan yang bersih dan sehat. Hidayat mengimbau masyarakat berperan aktif menanam pohon di sejumlah daerah kritis, serta merawatnya agar tumbuh maksimal. “Kita harus tergugah terhadap pentingnya pelestarian lingkungan yang salah satunya dengan melakukan penanaman pohon sebagai ketersediaan oksigen. Motivasi harus kita berikankepadamasyarakatuntuk gemar menanam pohon, agar terciptanya lingkungan yang asri, nyaman dan bersih,” tambah Bupati Hidayat Batubara.(a28)

DPRD Minta Bupati Humbahas Ganti Kadis Praswil Dan Kadis Tarukim DOLOK SANGGUL: (Waspada): Bupati Humbang Hasundutan (Humbahas) diminta segera mengganti dua pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Pemkab Humbahas karena dinilai tidak mampu menerjemahkan program dan kegiatan ditetapkan melalui APBD. Dua pimpinan SKPD yang diminta DPRD Humbahas segera diganti ini adalah Kepala Dinas PrasaranaWilayah (Pekerjaan Umum-red) dan Kepala Dinas Tataruang Permukiman. Hal tersebut tertuang dalam pandangan Fraksi Gotong Royong DPRD Humbahas dibacakan Henri Sihombing dalam nota pandangan fraksi terkait Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (R-APBD) tahun anggaran 2013, di Gedung Paripurna DPRD, Kom-

pleks Tano Tubu, Dolok Sanggul, baru-baru ini. Hendri menjelaskan, tugas pokok bidang pekerjaan umum dan penataan ruang merupakan pekerjaan yang harus ditangani secara profesional karena kegiatannya menyangkut infrastruktur yang merupakan sarana dan prasarana masyarakat dalam meningkatkan perekonomian. “Sungguh ironis apabila saudara bupati lebih tercurah untuk pembangunan infrastruktur, sementara pimpinan SKPD terkait tidak mampu menterjemahkan program dan kegiatan yang telah ditetapkan melalui APBD,” tegas Hendri. Diingatkan, alokasi anggaran untuk pekerjaan umum dan penataan ruang wilayah cukup signifikan, tetapi implementasi kegiatan tidak maksimal, hal ini dapat mengakibatkan terjadi-

nya keterlambatan proses pembangunan di Kab. Humbahas. Karena itu, lanjut Hendri, Fraksi Gotong Royong mendesak bupati agar mengganti Kepala Dinas Praswil dan Kepala Dinas Tataruang Permukiman. Fraksi PPRN dalam pandangan fraksinya lebih cenderung menyoroti bidang pendidikan. Pandangan fraksi berlambang bintang kejora itu dibacakan Ronal Tinambunan. Apalagi, mengingat pengalokasian anggaran paling besar, ada di bidang pendidikanyaknisekira30persendari jumlah R-APBD TA 2013. Di sisi lain, pandangan Fraksi Reformasi dibacakan Jonser Purba mendukung program pemerintah untuk mewujudkan wajib belajar sembilan tahun, dengan tidak memungut biaya pendidikan bagi semua siswa pada tingkat SD sampai SLTA. (a21)

SALAH satu kawasan rawan longsor di Jalan Medan Berastagi.

Waspada/Basita Bukit

Musim Hujan, Medan – Berastagi Rawan Longsor SIBOLANGIT (Waspada): Ruas jalan negara menghubungkan Medan - Berastagi di Desa Sembahe dengan Desa Sibolangit Kec. Sibolangit, Kab. Deliserdang, tepatnya di kilometer 35 hingga 38 sangat rawan terjadi longsor. Pantauan di lapangan, bencana tanah longsor tersebut sering terjadi ketika curah hujan cukup tinggi. Longsor terjadi karena struktur tanah yang longgar disertai tebing jalan dengan medan yang terjal. Umumnya tanah longsor yang terjadi di kilometer 35 hingga 38, disertai bebatuan dan pohon kayu. Selain longsor, di kawasan itu pohon juga sering tumbang, sehingga mengancam keselamatan pemakai jalan. Tanah longsor dan pohon tumbang salah satu penyebab utama terjadinya kemacetan arus lalulintas di jalur Medan – Berastagi, di samping penyebab lainnya. Kemacetan merupakan “momok” yang sering menghantui para pemakai jalan Medan – Berastagi. Apalagi terjebak macet di kawasan hutan yang rawan

bencana, hingga larut malam. Dalam tahun ini telah terjadi longsor beberapa kali. Tanah longsor dan kayu yang tumbang mengakibatkan macet panjang. Karena aktivitas arus lalulintas jalur tersebut cukup padat, apalagi kejadiannya menjelang dan pada hari libur. Pengamatan Waspada Kamis (20/12) pagi, masih ada beberapa titik material longsor yang terjadi beberapa hari lalu belum selesai dibersihkan di kilometer 35. Material tanah tersebut menutup parit jalan, sehingga apabila hujan parit dikhawatirkan tak berfungsi. Masyarakat berharap kepada pemerintah, mendirikan pos yang menangani pelaksanaan pekerjaan atau pihak pengawasan jalan Medan – Berastagi di kawasan Sibolangit yang rawan longsor. Sehingga bila longsor dan pohon tumbang, dapat segera ditanggulangi agar kemacetan arus lalulintas tidak berlangsung lama.(c09)

RAPBD TA 2013 P. Siantar Rp777 M Lebih Disahkan PEMATANGSIANTAR (Waspada): Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) TA 2013 Kota Pematangsiantar Rp777.126.506.670, akhirnya menjadi peraturan daerah (Perda) no. 6 setelah disetujui DPRD. Pengesahan RAPBD itu dilaksanakan dalam rapat paripurna DPRD dipimpin Ketua DPRD Marulitua Hutapea, SE didampingiWakil Ketua Zainal Purba serta dibantu Sekretaris DPRD Mahadin Sitanggang, SH di ruang sidang DPRD, Rabu (19/12) sore. Rapat paripurna itu dihadiri Wali Kota Hulman Sitorus, SE, Sekda Drs. Donver Panggabean, M.Si, pimpinan SKPD diantaranya Kepala Bappeda Herowhin TF Sinaga, AP, M.Si, Kadis PPKAD Ir. Bonatua W Lubis, MT, tim ahli DPRD dan lainnya. RAPBD TA 2013 yang disahkan itu terdiri pendapatan asli daerah (PAD) 71.611.517.197,barasal dari pendapatan pajak daerah Rp30.381. 826.688, hasil retribusi daerah Rp25.884.690.509, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan Rp9.500.000.000 dan lain-lain PAD yang sah Rp5.845.000.000. Kemudian dana perimbangan Rp548.852. 713.190 berupa bagi hasil pajak/bagi hasil bukan pajak Rp15.337.614.190, dana alokasi umum (DAU) Rp492.115.399.000, dan dana alokasi khusus (DAK) Rp41.399.700.000, serta lain-lain pendapatan daerah yang sah Rp156.662. 276.283, berupa dana penyesuaian dan otonomi khusus Rp62.146.267.000, serta bantuan keuangan dari provinsi atau pemerintah daerah lainnya Rp94.516,009.283. Sementara belanja Rp783.343.576.580, terdiri belanja tidak langsung Rp467.086. 090.753,77 berupa belanja pegawai Rp542.238.

728.575,77, belanja bunga Rp400.000.000, belanja hibah Rp2.810.000.000, belanja bantuan sosial Rp6.215.000.000, dan belanja tidak terduga Rp5.422.362.178. Kemudian, belanja langsung Rp316.257. 485.826,23 berupa belanja pegawai Rp49.207. 838.023, belanja barang dan jasa Rp106.398. 689.256,28 serta belanja modal Rp160.650.958. 546,95. Akibat lebih besarnya belanja dari pendapatan terjadi defisit Rp6.217.069.910. Defisit anggaran itu ditutupi dari selisih pembiayaan daerah, di mana penerimaan pembiayaan daerah Rp17.717.069.910, berasal dari sisa lebih perhitungan anggaran (silpa) tahun anggaran sebelumnya dikurang pengeluaran pembiayaan daerah Rp11.500.000.000, terdiri penyertaan modal (investasi) Pemda Rp5.000.000.000, pembayaran pokok utang Rp4.500.000.000, dan investasi dana bergulir bagi pelaku UKM Rp2.000.000.000, sama dengan defisit Rp6.217.069.910. Usai rapat paripurna tentang pengesahan RAPBD itu, pimpinan dan anggota DPRD langsung melaksanakan rapat tertutup di ruang rapat gabungan komisi-komisi dihadiri Kadis dan Sekretaris PPKAD, Sekretaris dan staf DPRD. Beberapa anggota DPRD yang dihubungi di antaranya H. Aulul Imran senada menyebutkan rapat tertutup itu membahas reses anggota DPRD triwulan IV. Sementara,Wakil Ketua DPRD Zainal Purba yang dihubungi Kamis (20/12) menyebutkan permintaan DPRD agar belanja modal ditambah dengan menggeser anggaran belanja tidak langsung, tidak dapat dipenuhi Pemko dan DPRD akhirnya dapat memahaminya sesudah Pemko memberi penjelasan.(a30)

Mantan Kapolres Tapanuli Selatan

Setiap Konflik Lebih Banyak Diselesaikan Secara Adat PADANGSIDIMPUAN (Waspada): Mantan Kapolres Tapanuli Selatan AKBP Subandriya, putra Jawa pengagum adat dan budaya Tapanuli Selatan. Karena itu dalam menjalankan tugas beliau sering diilhami falsapah Dalian Natolu. Maka tidak heran bila berbagai kasus yang muncul di Tapanuli Selatan diadakan pendekatan persuasif cultural melibatkan tokoh adat, agama, masyarakat diselesaikan dengan musyawarah bersama sebagaimana warisan leluhur. Menurut Subandriya, sebagaimana terungkap dalam pisah sambut Kapolres Tapanuli Selatan yang baru AKBP Abdul Rizal A Engahu, Rabu malam, hasilnya lebih baik ketimbang jalur hukum. Sebab setelah dimediasi, seluruh tokoh masyarakat ke dua pihak akan berjumpa sehingga terjadi tatap muka dibarengi dialog, berlanjut komunikasi terbuka. Cara penyelesaian demikian kesannya jauh lebih elegan, ketimbang jalur hukum, sebab tidak menimbulkan luka hati mendalam, sehingga hubungan kekeluargaan ke depan tetap terjaga

baik. Sebaliknya jika hukum yang bicara, silaturahim terputus. Kekaguman AKBP Subandriya terhadap Dalian Natolu menurut tokoh adat SS Baginda Tambangan, berawal ketika SS Baginda Tambangan yang juga mantan anggota DPRD Kota Padangsidimpuan, mendengar ceramah adat Tapanuli Selatan, sejak itu ke dua sosok makin akrab. Maka tidak heran jika hampir dua minggu sekali mereka bertemu dan berbincang tentang adat Tapanuli Selatan. Karena pemahamannya tentang adat budaya Tapanuli Selatan yang semakin mendalam serta kedekatan yang membuat mereka seperti bersaudara, akhirnya oleh tokoh masyarakat Tapanuli Selatan/Padangsidimpuan dimotori SS Baginda Tambangan dianugrahi marga Harahap, Oktober 2010. Kini Subandriya sudah meninggalkan Tapanuli Selatan, namun masyarakat tetap berharap supaya AKBP Abdul Rizal A Engahu meneruskan apa yang dilaksanakan pendahulunya, sehingga masyarakat tetap terayomi.(a26)

Waspada/Sy. Nasution

ASISTEN III Pemko Padangsidimpuan Khairul Alamsyah, bersama H. Syahbuddin Harahap, H.SS. Baginda Tambangan, AKBP Subandriya, Patuan Nanggar Partaonan.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.