Waspada, Jumat 1 Maret 2013

Page 20

Opini

B6

Pimilukada Jujur

TAJUK RENCANA

Disatukan Saja Agar Rakyat Tidak Bingung

H

ampir setiap hari di Indonesia digelar pelaksanaan pemilihan. Mulai dari pemilihan kepala desa, kepala daerah bupati, wali kota, gubernur, anggota dewan dari DPRD II, DPRD I dan DPR RI hingga akhirnya pada tahun 2014 pemilihan presiden. Kesemuanya bermuara kepada masyarakat yang harus berulangkali mengunjungi Tempat Pemungutan Suara (TPS). Sebagai contoh warga Kota Medan. Warga Medan pada tahun 2010 sudah mengikuti pelaksanaan pemilihan Wali Kota, kemudian 2013 ikut menjadi pemilih dari pemilihan Gubernur/Wakil Gubernur Sumut dan tentu saja pada tahun 2014 akan mengikuti 2 pemilihan yakni pemilihan umum legislatif dan pemilihan presiden. Rentang waktunya tentunya sangat pendek sehingga mengakibatkan pemborosan biaya dan energi yang cukup besar, dan tentu saja mengakibatkan rakyat sudah mulai letih dan bosan membicarakan hal itu setiap hari. Belum lagi setiap pasca pemilihan, jumlah golongan putih alias orang yang tidak memberikan hak pilihnya semakin menggelembung. Ini bisa dipahami betapa masyarakat sudah mulai bosan dengan kegiatan pemilihan yang pada gilirannya membuang waktunya dalam mencari penghidupan. Pemilihan umum (pemilu) di Indonesia pada awalnya ditujukan untuk memilih anggota lembaga perwakilan, yaitu DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/ Kota. Setelah amandemen keempat UUD 1945 pada 2002, pemilihanpresiden dan wakil presiden (pilpres), yang semula dilakukan oleh MPR, disepakati untuk dilakukan langsung oleh rakyat sehingga pilpres pun dimasukkan ke dalam rezim pemilu. Pilpres sebagai bagian dari pemilu diadakan pertama kali pada Pemilu 2004. Pada 2007, berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007, pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah (pilkada) juga dimasukkan sebagai Intisari bagian dari rezim pemilu. Di tengah masyarakat, istilah “pemilu” lebih sering merujuk kepada pemilu legislatif dan pemilu prePenyatuan pemilihan siden dan wakil presiden yang diadakan akan menghasilkan ting- setiap 5 tahun sekali. Menurut A. A. Sahid Gatara, Fh, M.Si., kat kepedulian masyara- dalam bukunya yang berjudul Memahami kat yang lebih tinggi. Dan Menerapkan Ilmu Politik ( 2009:207), pemilu adalah lembaga sekaligus prosedur praktik politik untuk mewujudkan kedaulatan rakyat yang memungkinkan terbentuknya sebuah pemerintahan perwakilan. Menurut Robert Dahl pemilu merupakan gambaran ideal dan maksimal bagi suatu pemerintahan demokrasi di zaman modern. Selain itu pemilu sebagai prosedur demokrasi (atau juga sering disebut pemilu sebagai pesta demokrasi) adalah untuk membentuk sistem kekuasaan negara yang berkedaulatan rakyat dan permusyawaratan perwakila yang digariskan oleh konstitusi atau Undang – Undang Dasar Negara. Kekuasaan Negara yang lahir secara pemilu adalah kekuasaan yang lahir dari bawah menurut kehendak rakyat dan digunakan sesuai dengan keinginan rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Namun yang terjadi kemudian bagaimana sikap masyarakat yang mulai bosan dengan pelaksanaan pemilu itu sendiri. Apatisme masyarakat yang cukup tinggi menjadi sebuah tantangan terbesar bagaimana meyakinkan masyarakat untuk mau menjadi warga yang baik dalam memberikan hak suaranya. Masyarakat apatis manakala melihat produk pemilihan yang belum memuaskan hati mereka. Banyaknya keterlibatan oknum anggota dewan dalam berbagai kasus, kemudian maraknya kepala daerah yang harus mendekam di rumah tahanan hanya karena perilaku korup yang mereka pertontonkan selama memimpin menjadi sebab betapa apatisme masyarakat sudah mulai bergerak. Bukanlah kesalahan dari lembaga-lembaga pelaksanaan pemilihan seperti KPU atau Panwaslu yang menyebabkan masyarakat enggan datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS). Namun lebih dari itu adalah bagaimana tingkat apatisme masyarakat. Oleh karenanya sudah saatnya pemerintah dan lembaga-lembaga pengambil kebijakan di negeri ini untuk segera merevisi aturan dan menurut hemat kita sebaiknya semua pemilihan disatukan agar biaya lebih mudah dan kebosanan masyarakat akan tereduksi.****

APA KOMENTAR ANDA SMS 08116141934

Faks 061 4510025

Facebook Smswaspada

+6281265513168 Suatu waktu sekitar awal Pebruari 2013, ada seorang Calon Wagubsu usai sholat subuh di Masjid Agung Rantauprapat keceplosan berkata pada salah satu Jamaah subuh, dengan berkata “ Saya mencalon Wagub mau menghukum ummat Islam “ ....??? Merinding saya mendengar ucapan dari jamaah tersebut. Makanya cerdaslah memilih calon pemimpin Cagub sumut. +6283197966570 “BETOL ’KAN ’DEN MAS ? Akhirnya pihak Komisi menemukan dua benda yang dapat dijadikan sebagai Alat Bukti , sehingga pihak Komisi , barulah dapat menentukan status TERSANGKA kepada oknum yang dicurigai selama ini • Memang tampaknya kawan kita itu, tidak bersalah, ashbab kita lihat, ketua H.M.I. mantan itu , berjiwa tenang • Konco~Konco , Sedulur~lanang , Sedulur~ wadon , podo lemes terutama yang bermuqiem di Madiun • Pihak Komisi sudah yaqien betol , dua benda yang ditemukan mereka , mampu menjadi Alat Bukti • Iya ’Den Mas , tenan kok ! Pihak Komisi ora keleru lah ! Jadi , wakil Bapa’e didalam Organization of P.D. itu , bakal masuk nang Penjoro • Memang dia terlibat di Hambalang, kok Pa’ !”# sabtu 23 february; dari cipayung ke krueng sikameng # +6281361547919 KPK telah menetapkan ANAS URBANINGRUN sebagai Tersangka, apakah sdh disiapkan tali gantungan di MONAS.Ha,ha,ha..... +6281375900313 Hidup KPK..!!! Maju trus basmi para koruptor yg klaparan akan harta,.”kami doakan KPK jaya selalu” & para koruptor mendapat azab dari Allah SWT!! Sungguh memalukan ulah para koruptor yg tak tau malu,.!! Udah kaya berpangkat masih juga kekurangan!!! +6285261177815 Acara sinetron di televisi swasta Indonesia cenderung merusak mental generasi bangsa terutama para pelajar. Saya sebagai seorang guru sangat resah dengan adegan2 - adegannya karena kebanyakan berpakaian sekolah namun tidak mencerminkan budaya sekolah berkarakter. Melainkan adegan2 kekerasan seperti berantam, melawan guru, melawan orang tua, dan adegan2 kepura puraan sbg anak orang kaya. Percuma saja menteri pendidikan berusaha keras menerapkan kurikulum sekolah . Sampai kapan sinetron2 kurang ajar tsbt menghancurkan karakter generasi muda kita? Stop tayangan2 tdk mendidk dan mari kita boikot... Agar mereka rugi!!! From an English teacher in sergai regency. Tq waspada. +6281265105342 Kita tunggu sajalah Indonesia kita ini akan sampai dimana,yang penting kita penduduknya selalu siaplah, dan jangan mudah menangis, saya kira itu saja dulu. +6281263632410 Saya ingin bertanya kepada Masyarakat Sumatera Utara yang ingin memilih Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara, Apakah Pemilihan GUBSU diperkirakan 2 (dua) atw 1(satu) Putaran ??? Seandainya 1(satu) putaran bagaimana tanggapan Bapak/ ibu?, dan seandainya 2(dua) putaran bagaimana pula tanggapan Bpk/ibu ?? +6282363385636 Saya mencari saudara Halimah di Biruen, jangan pernah lupa keindahan Sibolga. +6282363988333 Ass .Wr.Wb.Kepada seluruh lapisan masyarakat Sumatera Utara agar berhati hati saat kampenya yang mana pihak calon dan jurkamnya kadang 2 ada sarat SARA . Karena akhir2 ini terjadi saling tuding menuding sesama calon GUBSU. Bagi masyarakat yang mengetahui kasus seperti diatas langsung laporkan ke pihak berwajib atau ke DPP LSM HALILINTAR 6282363988333 +6288262009493 Diperkirakan Tsunami terjadi lagi di Indonesi. he di Eropa terjadi. tidak perlu, alat penangkal Tsunami di Sumbar. Tsunami tidak terjadi diatas 1 abad, di Indonesia. +6288262009493 Gempa susulan, setelah gempa kuat, adalah tidak kuat. ini terjadi kerena tanah jauh dibawah belum duduk atau padat, maka terjadi gempa berulang.

WASPADA Jumat 1 Maret 2013

Oleh Marihot Siagian “Ada pula yang memberi kain sarung, menyumbang STM dan sebagainya. Karena itulah, ada yang berusaha menjadi pengurus STM dan membuat ulang tahun jika mendekati Pemilukada.

P

uluhan tahun belakangan ini, kejujuran sudah luntur. Akibatnya, terjadi saling curiga. Bahkan, berbuat jujur pun dicurigai dan cenderung tidak dihargai. Ada yang mengatakan: yang jujur terbujur. Benarkah? Yang jelas, orang jujur pun sempat tidak larisdiangkatmenjadipejabatkarena sulit memberi upeti. Namun, harapan demikian besar untuk menyelenggarakan pemilihan kepala daerah (Pemilukada) Sumut yang sukses, tidak terjadi protes karena telah berani beruat jujur. Senang menang, rela kalah. Pemilukada sudah pernah dilakukan. Sama, walaupun sedikit berbeda dengan Pemilu anggota legislatif, presiden dan wakil presiden. Jenjang petugasnya adalah diTPS, KPPS, KPU di kabupaten dan kota, KPUProvinsi,PengawasPemilukada,saksi dan masyarakat yang hadir pada waktu pencoblosan dan perhitungan suara. Mereka ini diharapkan untuk berani berbuat jujur dalam tugasnya masing-masing. Ketika pencoblosan, saksi tentu saja harusjeli.Jangansampaiterlambatsampai di TPS. Tidak tepat hanya menerima penjelasan dari teman, terlebih ketika penghitungan suara. Masa lalu, saksi belum berada di tempat sudah dilakukan penghitungan suara. Kemudian, ketika pengisian daftar yang dikirim ke kecamatan, saksi tidak lengkap namun tidak mesti utusan yang menandatangani.Terjadilah seperti yang dikeluhkanmasapuluhantahunlalu,tidak sama keadaan diTPS dengan yang sampai ke kecamatan. Demikian juga pengiriman dari kecamatan ke kabupaten dan kota selanjutnya ke provinsi. Terjadilah hanya satupartaiyangteratasjumlahpemilihnya. Pengawas Pilkada, tidak berani bertindak, hanya melakukan teguran jika terjadi penyimpangan dilakukan calon, tim sukses dan partai pendukung. Sudah terjadi pelanggaran dengan memasang tanda gambar di batang pohon, di dahan pohon. Hanya teguran dilakukan pengawas. Yang menurunkannya seharusnya

yang memasang. Yang terlihat di televisi atau diketahui dariberitadisuratkabar,yangmenurunkan adalah Satpol PP. Gimana jadi pemimpin daerah kalau senang menabrak aturan? Partai politik pun perlu mendukung suksesnya Pemilukada. Artinya, tidak memakai rakyat untuk mendekati pemilih dengan cara menebar iming-iming. Pemberian hadiah, membayar minuman, rokok di kedai kopi. Ini pernah terjadi sejak terdaftar sebagai calon bupati. Ada pula yang memberi kain sarung, menyumbang STM dan sebagainya. Karena itulah, ada yang berusaha menjadi pengurusSTMdanmembuatulangtahun jika mendekati Pemilukada. Macam-macamlah akal manusia untuk menguntungkan diri. Berbuatjujur atau kata lain berpeilaku jujur, tidak mun-cul tibatiba.Tidak pula mudah berubah. Karena itulah,dalamduniapendidikandilakukan pendidikan jujur sejak kecil. Maksudnya dari SD sampai SLTA. Dengan demikian, jujur itu sudah terlatih. Itulah makanya, di sekolah itu dilakukan pendidikan,terutamapendidikanbudipekerti, bukan hanya belajar-mengajar. Dilarang mencontoh,meniru, mengopek supaya dia belajar dan sekaligus berperilaku jujur. Ya, menuliskan secara jujur apa yang dipelajarinya. Pendidikan jasmani/olahraga bukan hanya supaya pandai main bola, main basket, tapi juga untuk melatih kejujuran. Ketika main bola, pemain harus jujur mengakui tangannya kena bola. Wasit melihat dan dia menghukum. Demikian juga harus jujur mengakui kepandaian

lawan bermain dan disebutlah sportivitas Karena sudah terlatih yang awalnya menghafal kali-kali dan bagi-bagi, tidak perlu lagi pakai pulpen dan kertas, ketika ada perkalian yang tidak terlalu banyak jumlahnya. Otomatis keluar dari fikiran dan omongannya. Karena sudah terlatih dengan kebenaran melalui berhitung, matematika. tidak ada kata lupa, tidak ingat. Kecuali kata lupa itu untuk melindungi diri dari kesalahan. Banyak demikian belakangan ini jadi pelupa ketika diperiksa KPK karena pelanggaran hukum.Yang jelas, dia lupa karena pelanggarannnya itu dia masuk tahanan yang membuat malu orang kaya, berpangkat dan berpendidikan tinggi. Memangterasapengaruhnya semasa orde baru yang begitu gencar suara mengatakan, manusia bersifat lupa. Dia lupa sifat manusia dapat berubah karena pendidikan, lingkungan dan yang dimakan. Sifat lupa inilah melindungi diri sebagian manusia dari kesalahan. Mesin hitung di bank, jadi lebih dipercaya daripada manusiayangmengawasinya.Padahalmesin itubuatanmanusia, sementara otak manusiabuatan Tuhan. Apa memangmanusia itu sudah lupa ingatan dan tidak pandai menghitung? Sama namun berbeda, suamimemberi uang gaji kepada istrinya yang kebetulan tidak bekerja, langsung menghitung di hadapan suami. Ini pertanda isteri mencurigai suami.Tidak sesuai dari jumlah yang diketahuinya. Banyak kejadian di masyarakat sekarang ini, tidak jelas lagi menghitung, apakah karena dia bodoh atau memang akalakalnya untuk menguntungkan dirinya dan merugikan orang lain. Calo, sering jadi dua kali untung.. Diakui juga orang jujur itu sulit mendapat kedudukan di negara tercinta ini di masa lalu. Sebab, sudah terbentuk satu pemikiran, bawahan harus selalu ‘menyetor’. Harus selalu ada upati dari bawahan,makanyabawahanwaktuituharus licik mempermainkan uang negara. Uang bantuan sosial pun dikorup supaya ada

mereka bagi-bagi. Ketika terjadi masalah atasan yang menerima pembagian itu, tidak pernah disebut, cukup yang langsung bertanggungjawabdiproses secarahukum. Padahal, sudah sering rakyat mengharapkan agar jika terjadi korupsi, tiga tingkat ke atas harus dilibatkan jadi tersangka. Harapan rakyat, Pilgubsu hendaknya tetap seperti yang lalu.Tidak ada masalah setelah usai pengumuman siapa yang jadi pemenang. Soal nanti ada permasalahan yang terkait dengan hukum, itu adalah urusan penegak hukum. Ini tentu terjadi jika petugas terkait dengan Pilkada itu semua jujur. Jika pun ada riak-riak kecil, tentu dapat diselesaikan dengan baik. Ingat, jika terjadi protes dari pihak yang tidak menang, bukan berarti terjadi kecurangan. Boleh saja, karena bukan dia yang menang lalu langsung memprotes. Tapi boleh juga telah terjadi kecurangan di beberapaTPS, pengiriman daftar suara ke yang lebih tinggi dan seterusnya ke KPU kabupatendankota.Panwasludiharapkan tegas. Perlu disadari, semua pihak jika terjadi bentrok, yang rugi adalah masyarakat sendiri. Calon, tim sukses, partai politik dan simpatisannya, biasanya menonton.Luka dan bahkan mungkin korba jiwa adalah rakyat biasa. Karena itu rakyat jangan mudahterpengaruh.Pikirkanmatang-matang untuk siapa mereka ikut membuat rusuh. Berhati bersihlah, jangan ikut-ikutan berpikir jelek. Suksesnya Pemilukada Sumut, berada ditangancalon,timsuksesdanpartaipolitik pendukung, KPU serta pengawas. Jika calon sudah menyepakati Pemilukada akan berjalan lancar, rahasia dan damai, hendaklah dipegang teguh. Jadilah siap menang dan rela kalah. Rakyat tidak perlu ikut terlalu jauh persoalan pesta demokrasi ini. Sudah ada yang mengurusnya yakni KPU, Pengawas dan petugas TPS. Pihak keamanan pun tentu tidak berdiam diri jika ada laporan pada mereka telah terjadi pelanggaran hukumsaatpencoblosandanperhitungan suara. PNSdalammelaksanakanhakpilihnya perlu jujur, tidak karena pengaruh dari kantor dengan janji jabatan dan keuntungan lainnya. Jika ditetapkan PNS tak boleh jadi tim sukses, ikutilah, karena memang begitulah aturannya. Sukseskan Pemilukada Sumut, yang dilandasi kejujuran. Penulis adalah anggota PWI sejak 1962

Anas, Justice Collaborator Atau Sensasi Oleh Sofyan Harahap Anas merupakan tokoh kunci untuk membuka kotak pandora megakorupsi Hambalang yang melibatkan banyak pihak terutama di bekas partai yang dipimpinnya dengan asumsi sejumlah elite partai bakal tersangkut mengikuti jejak Anas sebagai tersangka.

A

nas Urbaningrum, Ketua Umum DPP Partai Demokrat berulangulang disebut M. Nazaruddin terlibat menerima uang suap dalam banyak kasus, seperti menerima mobil Toyota Harrier dan kubunya bagi-bagi uang di Kongres Partai Demokrat dari hasil korupsi megaproyek Hambalang. Namun Anas enteng menjawab bahwa mantan bendahara di partainya itu sedang berhalusinasi. Nazardalampelariannyakeluarnegeri hinggatertangkapdandiadilidipengadilan Tipikor terus mengumbar berita di berbagai media massa terkait keterlibatan sejumlah petinggi Demokrat, khususnya Anas. Lagi-lagi Anas membantah, bahkan dengan penuh keyakinan ia mengatakan, ‘’bersedia digantung di Monas jika terbukti menerima suap satu rupiah.’’ Setahun setelah itu, tepatnya Jumat, 22 Februari 2013, KPK menetapkan Anas sebagai tersangka. Dia dijerat dengan Pasal 12 huruf a atau Pasal 5 ayat (2) atau Pasal 11 atau 31/1999 sebagaimana diubah dalamUU20/2001tentangUUPemberantasan Korupsi. Tiga pasal ini semuanya mengenai seorang penyelenggara negara yang menerima hadiah atau janji. Merujuk pada pasal yang disangkakan itu, Anas terancam hukuman maksimal 20 tahun penjara.KabarterbarudariBusyroMuqaddas disebutkan, Anas masih diancam dengan pasal korupsi lainnya oleh KPK. Anas punmulaimengancamdenganmenyebut Ibas, putra Presiden SBY yang juga Sekjen Demokrat kecipratan dana Hambalang. Tuduhan itu sudah dibantah Ibas (Waspada 28/2). Sejakmenjaditersangkadanmenyatakan berhenti sebagai Ketua Umum DPP PD Anas menjadi topik pembicaraan masyarakat, khususnya di kalangan politik dan hukum. Masalahnya, Anas disebutsebut menjadikorbanpolitik,namunAnas juga diyakini terlibat kasus hukum. Apalagi yang menjadikannya tersangka KPK. Rasanya tidak mungkin KPK bermainmain api, di bawah tekanan/intervensi kekuasaan. Keterangan pers Anas saat menyatakan berhenti dari Demokrat yang terkesan melawan, ada sejumlah poin menarik untuk dibahas, khususnya statement Anas berikut ini:‘’...ibarat bayi lahir, Anas adalah bayi yang lahir tidak diharapkan. Tentu rangkaiannya panjang dan saya rasakan, saya alami, dan menjadi rangkaian peristiwa politik dan organisasi di Demokrat. Pada titik ini saya belum akan rinci, tapi ada konteks yang jelas menyangkut rangkaian peristiwa politik itu,” ucap Anas di Kantor DPP Partai Demokrat, Sabtu 23 Februari lalu. Statement berikutnya lebih menarik

lagi: “Hari ini saya menyatakan, ini baru permulaan. Ini baru awal dari langkahlangkah besar, ini baru halaman pertama. Masih banyak halaman berikutnya yang akan kita buka dan kita baca bersama untuk kebaikan kita bersama.” Siapa yang dituju Anas? Apakah Ketua MajelisTinggiPartaiDemokratSusiloBambangYudhoyono dan keluarganya? Kelihatannya ya! Anas pasti punya kartu ‘’as’’ sehingga ia berani melawan, atau bisa jadi semua ucapan Anas di atas hanya gertak sambal belaka untuk meningkatkan posisi tawarnya.Untuksaatini,orang-orangDPP Demokrat bergeming, cenderung menjaga jarak. Bahkan menyebut, ucapan Anas itu hal biasa karena efek psikologis dari orang yang baru dijadikan tersangka oleh KPK. Yang jelas, perlawanan Anas kita nilai positif, jika Anas mau buka kartu negeri ini bakal heboh, namun kehebohan itulah yangmembuatIndonesialebihbaiknantinya. Tentunya Anas punya banyak informasi dan barang bukti orang-orang yang terlibat proyek Hambalang. Tentunya ia tidakmauhanyadirinyadijadikantersangka dalam bancakan korupsi Hambalang. Saya berharap Anas beralih menjadi ‘’pahlawan’’ dengan bertindak sebagai justice collaborator atau pelaku yang bersedia bekerjasama dengan penyidik demi penuntasan kasus korupsi di tanah air. Anas merupakan tokoh kunci untuk membuka kotak pandora megakorupsi Hambalang yang melibatkan banyak pihak terutama di bekas partai yang dipimpinnya dengan asumsi sejumlah elite partai bakal tersangkut mengikuti jejak Anas sebagai tersangka. KPK pun berharap Anas mau membantu.Segalainformasiterkaitpelanggaran hukum yang diketahuinya memudahkan KPK menuntaskan kasus Hambalang, Century dll — walaupun hal itu dinilai terlambatsetelahAnasberstatustersangka dan kehilangan dukungan dari DPP. Kini, masyarakat mengharapkan benar menepati janjinya membuka lembaran kedua dan seterusnya, terkait permasalahan hukum yang menjeratnya termasuk jalannya Kongres Bandung yang sarat dengan money politics, tebaran uang yang asalnya dari megaproyek Hambalang. Masyarakat pasti kecewa jika Anas berbohong, ingkar janji apalagi sekadar cari sensasi. Pepatah Minang Di kalangan urang awak (minang) dikenal betul pepatah‘’iyokan di urang lalukan di awak’’ tapi bukan urang awak saja yang menerapkan pepatah dan pepitih minangitu.SepertinyaAnasjugamenerapkannya dalam meniti karier politiknya di

Partai Demokrat sehingga dalam waktu singkatsudahmampumerebutkursiketua umum parpol terbesar dengan‘’mengiyakan’’ saja apa kata lawan-lawan politiknya ketimbang bertengkar, menimbulkan rasa sakit, meskipun dalam implementasinya Anas tetap pada ‘’komitmen dan target besarnya’’. Sayang, trik Anas itu itu akhirnya terendus oleh elite partai sehingga berbagai upaya pun dilakukan untuk mengganjal ambisi Anas menuju kursi Pilpres. Anas terkesan memperkuat pendukung dan mengabaikan elektabilitas partai yang semakin terjun bebas akibat konflik dan friksi. Ini kegagalan Anas dalam menerapkan pepatah minang di mata ‘’pemilik’’ dan tuduhan ‘’sengkuni’’ ala Anas. Adalahnormatifjikaorangnomorsatu di DPP (parpol) dicalonkan menjadi Capres/Cawapres, seperti Golkar menetapkan Aburizal Bakrie, Gerindra dengan Prabowo Subiyanto, PDIP dengan Megawati, PAN dengan Hatta Rajasa, PKS dengan Luthfi Hasan (sebelum ditangkap KPK), sampai parpol pendatang baru pun sudah mengirim sinyal mencalonkan Surya Paloh jika masuk tiga besar Pemilu 2014. Posisi Anas termasuk paling diunggulkan di Demokrat walau usianya terbilang sangat muda, baru berusia 43 tahun. Ketika bincang-bincang dengan Anas diawalterpilihsebagaiKetumsayamengajukanpertanyaanseberapabesarpeluangnya untuk dimajukan dalam Pilpres 2014. Namun Anas malu-malu menjawab,‘’belum masanya memikirkan pencalonan Pilpres.Saatinimasakerja.Nantitibatahun politik dan yang menentukan siapa Capres dari Demokrat adalah‘’mbak dukun’’ yang tak lain hasil survei di kalangan masyarakat dan internal partai’’. AnasUrbaningrum(lahirdiBlitar,Jawa Timur,“15 Juli” 15 Juli “1969” 1969 adalah Ketua Umum DPP “Partai Demokrat” Partai Demokrat dari 23 Mei 2010 hingga pengunduran dirinya pada 23 Februari 2013. Terpilihpadausia40tahunmenjadikannya salah seorang ketua partai termuda di Indonesia. Sebelumnya ia menjalankan tugas sebagai Ketua Bidang Politik dan Otonomi Daerah DPP Partai Demokrat dan Ketua Fraksi Demokrat di “Dewan Perwakilan Rakyat” Dewan Perwakilan Rakyat.AnasterpilihmenjadianggotaDPR RIpadaPemilu2009dariDaerahPemilihan Jawa Timur VII ( “Kota Blitar” Kota Blitar, “KabupatenBlitar”KabupatenBlitar, “Kota Kediri” Kota Kediri, “Kabupaten Kediri” Kabupaten Kediri dan “Kabupaten Tulungagung” Kabupaten Tulungagung dengan meraih suara terbanyak. Sejak terpilih menjadi ketua partai, ia mengundurkan diri dari jabatannya di DPR agar bisakonsentrasimengurusdankonsolidasi partai ke daerah-daerah. Penutup Pasca terpilih dalam Kongres Bandung mengalahkan senior Marzuki Alie dan Andi Mallarangeng, Anas berada di atas angin karena mayoritas kader di DPD dan DPC merupakan loyalisnya. Anas tidak gentar dilengserkan oleh lawan-lawan politiknya, termasuk kelom-

pok elite ring-1 SBY karena sudah dua tahun lebih menjalin komunikasi dengan kader di seluruh Indonesia. Namun ia lupa bahwa politik itu jahat dan cenderung menggunakan segala cara, termasuk menggunakan tangan KPK. Kali ini Anas menyerah, namun belum KO. Dalam posisi sudah tersingkirkan dari pucuk pimpinan Partai Demokrat dan menjadi tersangka kasus korupsi, sebaiknya Anas menepati janjinya melakukan perlawanan terhadap orangorang yang menzaliminya. Masyarakat senang jika Anas menjadi justice collaborator mau bekerjasama dengan penyidik (KPK) dalam membongkar kasus-kasus korupsi sampai tuntas, termasuk Kongres Bandung yang menjadikannya ‘’the raising star’’ dan bisa pula dicap si Malin Kundang. Tentu hukuman Anas lebih ringan. Mahkamah Agung sudah memerintahkan para hakim di Indonesia untuk melindungi yang namanya whistleblower dan memperingan hukuman bagi justice collaborator. Mudah-mudahan Anas tidak ingkar janji untuk membuka lembaran kedua dan seterusnya demi kebaikan bangsa dan negara kita.*** Penulis adalah Wapenjab Waspada

Pengumuman Redaksi menerima kiriman karya tulis berupa artikel/opini, surat pembaca. Kirim ke alamat redaksi dengan tujuan ‘Redaktur Opini Waspada’ dengan disertai CD atau melalui opiniwaspada@yahoo. com. Panjang artikel 5.000-10.000 karakter dengan dilengkapi biodata penulis dan kartu pengenal (KTP). Naskah yang dikirim adalah karya orisinil, belum/tidak diterbitkan di Media manapun. Tulisan menjadi milik Waspada dan isi tulisan menjadi tanggungjawab penulis.

SUDUT BATUAH * Amri RE, kita harus lawan untuk perbaikan Sumut - Hajar terus bang, he...he...he * Sosialisasi Pilgub minim, Golput meningkat - Termasuk tak yakin dengan janji * Pembangunan dari desa dinanti ribuan warga - Pastinya tunggu 7 Maret

oel

D Wak


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.