Waspada, Jumat 1 Juli 2011

Page 21

Sambungan dari hal. C4

WASPADA Jumat 1 Juli 2011

Pelayanan Kesehatan Di Pelosok Asahan Kian Menekan KISARAN (Waspada): Pelayanan Kesehatan di daerah pelosok Asahan terlihat kian menekan, baik itu ditinjau dari segi tenaga kerja dan jalur transportasi, mengakibatkanmasyarakatbertahan hidup dengan keterbatasan dan janji manis pemerintah merindukan kabupaten yang religius, cerdas, dan mandiri. Penekanan itu terlihat jelas, melihat jalur transportasi Kecamatan Silaulaut ke Tanjungbalai dantembuskeKotaTanjungabalai, cukup memprihatinkan, begitu jugadenganpelayanankesehatan sangat minim karena Puskesmas pembantu di wilayah itu tidak berjalan dengan baik, akibatnya warga terpaksa memilih perawatan ke RSUD Kisaran untuk berobat, padahal jaraknya cukup jauh. “Petugaskesehatandipuskesmas Pembantu Silau laut tidak bisa diharapkan, selain jarang beroperasi, juga obat-obatan kurang lengkap, sehingga kalau sakitpastiujung-ujungnyadirujuk ke Puskesmas Rawat Inap Airjoman, atau RSUD Kisaran,” ungkap Ali,54, warga Desa Bangunsari,KecamatanSilaulaut,ditemui Waspada, beberapa waktu lalu. Menurutnya, pelayanan kesehatan dengan warga sangat minim,sehinggamengurangirasa kepercayaan masyarakat dengan pemerintah yang mengatakan bahwa akan menjadikan masyarakat yang lebih baik dan maju. Namun kenyataannya, jalan saja masih rusak, dan jembatan yang jebol belum diperbaiki sampai saat ini. “Pemkab pasti sudah tau dengan keadaan kami, namun belum ada titik terang perubahan dan kami mau tidak mau harus tetap bertahan demi anak cucu,” ungkap Ali. Senada dengan hal yang terjadidiDesaPematangSeiBaru, KecamatanTanjungbalai,Asahan. Namun yang lebih menyedihkan jalan di wilayah itu selalu dilanda banjirmusimanbilapasangbesar dari laut. Padahal wilayah itu dikelilingi perkebunan Kelapa Sawit milik pengusaha. Namun desa ini tidak tetap juga tidak

Oleh sebab itu, pihaknya berencana memanggil Kadis Kesehatan untuk mengetahui sejauhmanasosialisasikesehatan di wialyah pelosok. Sehingga permintaan masyarakat dapat ditampung dan ditanggulangi. “Kita berharap masyarakat bisa bersabar, karena pemerintah sedang merancang pembangunan di wilayah itu dan wialyah lainnya.Sehinggabisamenjadikan Asahan bisa menjadi terdepan dalam segala bidang,” ungkap Halim.(a15)

Waspada/Sapriadi

KONDISI jalan di Desa Pematang Sei Baru, Kecamatan Tanjungbalai, Asahan cukup memprihatinkan, bila hujan jalan itu akan lebih sulit dijalani dengan kendaraan mesin. Tidak hanya itu banjir musiman selalu datang karena Sungai Seibaru tidak mampu menerima volume air dan meluap di jalan. Sedangkan pelayan kesehatan sangat minim, sehingga masyarakat di wilayah itu bertahan dengan keterbatasan di sebabkan wilayah itu berada di wilayah pelosok Asahan. Foto direkam beberapa waktu lalu. berkembang. “Puskesmas pem- biskan uang, dan kalau tammat Kecamatan Tanjungbalai berada bantu, kadang-kadang buka. mau jadi apa?,” ungkap Mustafa. diwilayahpesisirAsahan,danmeKadang-kadangtutup.Sedangkan Sementara berdasarkan data nurut data dari BPS 2008, wilayah jalan rusak parah, kalau hujan, Statistik dari Situs Pemkab Asa- itu mendominasi penduduk macam bubur. Pokoknya kalau han, Kecamatan Silaulaut, mem- miskin dengan jumlah 3.164 ada warga yang sakit, sebelum punyai luas sawah sebanyak 385 rumah tangga. sampai ke rumah sakit sudah dengan produksi padi 2.195 ton meninggal duluan. Begitu juga tiap panen, sedangkan kelapa Pembangunan Bertahap omak-omak yang mau mela- sawit seluas 684 Ha, produksi Sementara Bupati Asahan hirkan, percuma ke rumah sakit, 1.803 ton TBS. Sedangkan coklat melalui Kabag Humas, Rahman kalau anak yang dikandung itu seluas 3.459 Ha dengan produksi Halim, dikonfirmasi Waspada lahir juga di tengah jalan karena 1.682Ton dan kelapa seluas 2.192 Kamis (30/6), terkait masalah ini jauh dan parahnya jalan,” ungkap Ha, produksi 3.364,80 ton. Se- mengatakan, pemerintah telah Mustapa,38, warga Desa Pema- dangkan untuk Kecamatan Tan- merencanakan pembangunan tang Sei Baru, sambil tertawa jungbalai hanya memiliki kelapa bertahapdenganmenitikberatkan ditemui Waspada. dalam dengan luas 3.581 Ha dan empatpilar(Religius,cerdas,sehat Tidak ada hanya itu, untuk hasil produksi 4.870 ton. dan mandiri). Dan dalam waktu sarana pendidikan, di desanya Tapi luas itu diyakini sudah dekat ini, akan dibangun jalan hanya memiliki SD, sedangkan mulai berkurang disebabkan sepanjang 578 Km termasuk jalan SMP jaraknya mencapai 6 km di banyaknya perkebunan sawit Besar Silaulaut danTanjungbalai, desa tetangga, dan SMA harus milikpengusaha.Danwargalebih namuntahuninibarubisadirealinumpang di Kota Tanjungbalai memilih menjadi nelayan sasikan sebanyak 10-20 persen yang jarangnya sekitar 11 Km, tradisional untuk memenuhi disebabkan keterbatasan anggasehingga mengeluarkan cukup kebutuhan keluarga, sehingga ran. Sedangkan untuk pelayanan banyak uang untuk kos anak, wilayah itu tetap tertinggal. Begitu kesehatan, pihaknya akan tinjau sehingga anak di desa ini jarang juga dengan bayi gizi buruk di ulang sejauh mana puskesmas yang sampai lulus SMA. “Lebih wilayah itu, diyakini pasti ada, pembantu bekerja dan melayani baik ikut mengambil upah mem- namun kasusnya tidak diketahui, masyarakat. “Masalah jalan telah babat di kebun sawit pengusaha disebabkan minimnya pengeta- lama kami bahas, dan pelayanan yang ada di desa. Karena kalau huan kesehatan masyarakat kesehatan kita akan tinjau ulang,” sekolah udah jauh, dan mengha- dalam ha itu. Tidak hanya itu ungkap Halim.

Sumatera Utara

C5

Waspada/ist

AKTIVITAS pembangunan Lt. 1 Masjid Raya Dolok Sanggul yang hampir rampung

Masjid Raya Dolok Sanggul Butuh Rp 900 Juta MEDAN (Waspada) : Panitia pembangunan Masjid Raya di Dolok Sanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) sangat mengharapkan sumbangan dermawan di berbagai daerah sebanyak Rp 900 juta lagi untuk tahap penyelesaiannya. Berdasarkan keterangan dari LAZ Peduli UmatWaspada, Mas-

jid Raya Dolok Sanggul merupakansatu-satunyamasjidditengah kota Dolok Sanggul, Kabupaten Humbahas. Jumlah warga muslim di kota itu hanya 6.000 jiwa. Sementara itu keberadaan satu-satunya Masjid Raya Dolok Sanggul sangat dibutuhkan bagi para pedagang dan pelintas dari Medan khususnya saat melakukan ibadah shalat Jumat di kota

itu.

Bagi para dermawan yang ingin berpartisipasi dalam penyelesaian pembangunan rumah ibadah umat Islam itu dapat menyumbang ke rekening Bank BRI unit Dolok Sanggul 3830-01-012516-53-4 dan rekening Bank Sumut Dolok Sanggul Nomor 321.02.03. 003567.6 (m14)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.