Waspada, Jumat 19 November 2010

Page 12

Medan Metropolitan

B2 FE UISU Sembelih Hewan Kurban MEDAN (Waspada): Fakultas Ekonomi Universitas Islam Sumatera Utara (FE UISU) dan Program Pasca Sarjana Magister Manajemen (PPS-MM) UISU Kampus Jalan Karya Bakti menyembelih tiga ekor hewan pada Rabu (17/11). Pemotongan hewan kurban dilaksanakan di halaman rumah kediaman Pembantu Dekan II Safrida di Jalan Karya Jasa. Demikian dikatakan Dekan Fakultas Ekonomi UISU Misri, Kamis (18/11). Pemotongan tiga hewan kurban berupa tiga ekor sapi dalam upaya bersyukur kepada Allah SWT dan kepedulian kepada masyarakat yang dilaksanakan seusai shalat Idul Adha 1431 Hijriyah. Didampingi Ketua Program PPS MM Bakhtiar SE MSi, Pembantu Dekan I Syofyan SE MSi dan Pembantu Dekan III Nur M Ridho Tarigan, dijelaskan, setiap tahun Fakultas Ekonomi UISU ikut merayakan hari raya Idul Adha dengan memotong hewan kurban. “Ini merupakan salah satu program kepedulian sosial kepada masyarakat,” ujarnya yang menambahkan pemotongan hewan kurban ini bisa meningkatkan keimanan keluarga besar FE UISU, keterbukaan, kebersamaan dan keprofesionalan bekerja dilingkungan Fakultas. Sementara itu Pembantu Dekan III Nur M Ridho Tarigan menjelaskan, tiga ekor hewan kurban yang dipotong berasal dari para pemilik kurban masing-masing Misri bin H Zainuddin (Alm), Bakhtiar bin Bahri Ibrahim (Alm), Nur M Ridho Tarigan bin HM Ardyan Tarigan (Alm), Fautia Ristina binti Fauzi SE MM, Safrida SE MSi binti Zainuddin Ja’far (Alm), Hj Nilawati Nasti SE MM binti Choe Zaini (Alm), H Usman SE MSi bin H Kamaluddin Nasution (Alm). Selanjutnya, Nur Azman Habibullah Tarigan bin Drs H M Ardyan Tarigan MM (Alm), Drs Zainal Azis MM MSi bin Zainal Abidin (Alm), M. Rizal Hasibuan SE MSi bin Abdul Rozak Hasibuan, Widiya Waty Tarigan binti Andreas Tarigan, Drs Amirulsyah MSi bin Zainuddin, Listik Anita Pasaribu binti Masnuddin Pasaribu (Alm), Anggi Milani Lubis bin H Misri SE MSi. Untuk hewan kurban ketiga, para pemilik kurbannya masing-masing Lely Harahap binti Sori Harahap, Arnida binti Rusly (Alm), Sri Wahyuni binti Zainuddin, Sandi Aman Sundarsyah bin Sundarsyah (Alm), Ahmad Arif Adiwijaya bin Sandi Aman, Zali Yahya bin Zainuddin Ja’far (Alm) dan Muhammad Zukhri Ihsan bin Amirulsyah MSi. Dijelaskan Nur M Ridho Tarigan, daging-daging hewan kurban disalurkan kepada masyarakat khususnya sekitar Kampus VI UISU Jalan Karya Bakti, para pegawai FE UISU dan Keluarga Muslim Karo (KAMKA) di Namo Rambe. (m29)

Partai Golkar Sembelih 22 Hewan Kurban MEDAN (Waspada): Dalam merayakan Idul Adha 1431 H, Sekretariatan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Partai Golkar Medan sembelih 12 ekor lembu dan 10 kambing. Prosesnya serentak dilaksanakan di 21 Pengurus Kecamatan Partai Golkar, Rabu (17/11). Lokasi penyembelihan dilaksanakan di Sekretariatan DPD II Partai Golkar Medan dengan cara bergotong-royong dan penuh kekeluargaan sesama kader, langsung disaksikan Ketua DPD II Partai Golkar Medan HM Syaf Lubis didampingi sekretarisnya HM Harmen Ginting. Penyembelihan dilaksanakan seusai shalat Idul Adha. Hewan kurban yang disembelih dibagikan pada keluarga kader Partai Golkar Medan, fakir miskin dan kaum duafa. Di hadapan kader Partai Golkar, Ketua DPD Partai Golkar Medan HM Syaf Lubis mengatakan, pentingnya berkurban dan diberikan bagi fakir miskin, anak yatim dan orang-orang membutuhkannya. Sekretaris Partai Golkar Kota Medan HM Harmen Ginting menambahkan Partai Golkar tahun ini menyembelih 12 ekor lembu dan 12 ekor kambing yang dilaksanakan di 21 Pengurus Kecamatan Partai Golkar. (h05)

PW NU Sembelih Hewan Kurban MEDAN (Waspada): Dalam rangka Idul Adha 1431H, Keluarga Besar Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (NU) Sumatera Utara menyembelih hewan kurban di halaman Yayasan Pendidikan Nahdlatul Ulama (YPNU) Jln. Gaperta/ Jln. Brigjen. A.Manaf Lubis, Kamis (18/11). Ketua PW NU Sumatera Utara H. Ashari Tambunan di dampingi Sekretaris Misran Sihalolo dan Ketua Panitia/Wakil Rois Syuriyah H. Musaddad Lubis mengatakan, pengurus PW NU Sumatera Utara punya kesibukan pada kegiatan yang sama di lingkungan tempat tinggal masing-masing sehingga penyembelihan baru dilaksanakan pada Kamis. “Sebanyak 232 kupon dari tiga ekor lembu akan dibagibagikan kepada masyarakat di sekitar Jln. Gaperta terdiri dari kaum dhuafa, guru YPNU, karyawan dan warga Nahdhiyin,” kata Tambunan. Tiga lembu tersebut merupakan kurban dari H.Amri Siregar bin alm Oesman Siregar (Dirut PTPN III yang juga Mustasyar PWNU Sumatera Utara), H.Ashari Tambunan bin alm H.Djamaluddin Tambunan, H.Ali Jabbar Napitupulu (Musytasar PWNU Sumatera Utara), H.Jhon Tafbu Ritonga, H.Abd.Wahab Dallimunthe bin H. Daid Dalimunthe, Fahmi Azhari Saifuddin Sihaloho bin Drs. Misran Sihaloho, H. Segaryono, Syafrina Saima Putri binti H.Partomuan Siregar, Hj.Tetti Suryani Harahap binti alm Haluddin Harahap. Penyembelihan disaksikan Upar Pulungan (Wakil Ketua PWNU Sumatera Utara), H. Imron Hasibuan (Wakil Rois Syuriyah), Ir. H. Wahid (Ketua PCNU Kota Medan), Hj. Halinah Hanum (Ketua PW Muslimat NU Sumatera Utara).(m25)

WASPADA Jumat 19 November 2010

CBD Masih Dikerjakan, Walikota Bentuk Tim MEDAN (Waspada): Walikota Medan Rahudman Harahap mengaku telah membentuk tim untuk pembahasan soal pembangunan PT Central Business District (CBD) yang berdiri di atas lahan eks Lapangan Golf yang bersebelahan dengan Bandara Polonia. “Saya telah membentuk tim untuk pembahasan pembangunan CBD itu. Berikan saya waktu beberapa hari ke depan,” katanya kepada Waspada di rumah dinas Walikota Medan, Selasa (16/11). Ketika ditanya kenapa masih ada aktivitas di tempat tersebut, Rahudman tidak menjawabnya. Dia hanya berkata pihaknya saat ini sedang membentuk tim tersebut langkah apa yang akan diambil. “Sabar dulu. Kita akan tuntaskan semuanya,’ katanya singkat. Sebelumnya, Walikota Medan juga mengatakan, telah melayangkan surat kepada manajemen PT Central Bussines District (CBD) untuk menghentikan seluruh aktivitas pembangunan di eks Lapangan Golf Polonia Medan. Menurut Rahudman, hal itu dilakukan setelah adanya permintaan dari pihak Administrator Bandara (Adban) Polonia kepada Pemko. Menanggapi surat yang dilayangkan dari Adban, maka untuk sementara harus dihentikan pembangunannya. Pantauan Waspada hingga kemarin, aktivitas pembangunan terus berjalan. Sejumlah buruh bangunan tetap bekerja. Bangunan tersebut juga telah masuk tahap pembangunan lantai ke-3.(h10)

Waspada/Surya Efendi

CBD MASIH DIKERJAKAN: Sejumlah pekerja sedang menyelesaikan bagian atas pertokoan Central Business District (CBD) yang berdiri di eks lahan Lapangan Golf Polonia Medan, Kamis (18/11). Pembangunan gedung yang bersebelahan dengan bandara Polonia ini terus berlanjut.

Uang Jamaah Belum Dikembalikan 15 Calhaj Terpaksa Pulang Disambut Isak Tangis Keluarga MEDAN (Waspada): 15 Calon jemaah haji asal Bagan Batu, Riau, yang gagal berangkat untuk menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci Makkah Almukkaramah tahun 2010,sejak Jumat (12/11), telah meninggalkan penginapan milik pimpinan KBIH Humairah Agoesly di Jalan Karya Dharma Gg. Karya Selamat No.17 Medan Johor. Namun, uang mereka belum juga dikembalikan. Azhari Adenan mewakili calhaj yang gagal berangkat mengatakan hal itu ketika dihubungi Waspada melalui telefon selularnya, Kamis (18/11). “Setelah menempuh perjalanan dengan bus selama delapan jam, akhirnya kami tiba di Bagan Batu dan bertemu dengan sanak keluarga. Kami disambut dengan isak tangis sebagai pertanda kesedihan mendalam,” kata Azhari Adenan yang berencana berangkat bersama istrinya Elfiani. Jika uangnya dikembalikan Agoesly, Azhari berencana men-

daftar ke KBIH yang tidak bermasalah di Kota Medan. “Saat ini kami harus berhati-hati bergabung dengan KBIH. Kegagalan ini menjadi pelajaran sangat berharga buat kami,” ujarnya. “Prinsipnya, kami tetap minta kebijaksanaan H. Agoesly agar mengembalikan uang secara penuh sehingga dapat digunakan untuk mendaftarkan kembali ke KBIH yang punya kualitas dan pelayanan terbaik di Kota Medan,” papar Azhari. Pantauan Waspada, rumah milik H.Agoesly yang dijadikan tempat penginapan bagi calhaj

yang gagal berangkat di Jln Karya Dharma Gg. Karya Selamat No. 17 Medan Johor terlihat sepi. Gerbang dan pintu rumah dalam keadaan tertutup. Tetap dikembalikan Di tempat terpisah, pimpinan KBIH Humairah H. Agoesly yang dihubungi Waspada mengatakan, akan mengembalikan uang calhaj yang gagal berangkat terutama dari Bagan Batu, Riau. “Tapi pengembalian uang tersebut tidak secepat itu dan tidak mudah. Karena itu, calhaj harus sabar menunggunya,” ujar H.Agoesly yang mengaku membeli paket haji khusus melalui salah satu perusahaan di Jakarta yang berwenang memberangkatkan mereka. H.Agoesly menjelaskan, proses pengembalian uang dari pembelian tiket dan lain-lain membutuhkan waktu satu bulan. “Kita tetap bertanggungjawab dan saya tidak akan lari,”

tambahnya. Dari 18 calhaj, kata H. Agoesly, lima diberangkatkan melalui Jakarta dan tujuh batal. Selebihnya akan diberangkatkan pada tahun depan dan masuk dalam kategori porsi haji khusus. “Kejadian ini merupakan pertama kali dan bukan hanya dialami Humairah yang berkonsorsium dengan PT di Jakarta. Ada 2.000-an calhaj batal berangkat disebabkan visa yang diurus PT tersebut tidak keluar dari Pemerintah Arab Saudi,” tegas H.Agoesly yang mengaku tidak tahu penyebab tidak keluarnya visa tersebut. “Yang jelas kita sudah melengkapi persyaratan yang diminta Arab Saudi antara lain draft chek, injas, barkod dan lain-lain. Insya Allah para calhaj yang gagal berangkat tahun ini akan diarahkan berangkat tahun depan,” demikian H.Agoesly. (m25)

Penyusunan Kepengurusan PD Molor MEDAN (Waspada): Penyusunan susunan kepengurusan DPD Partai Demokrat Sumut periode 2010-2015 ternyata masih belum bisa difinalkan. Kemungkinan besar proses penyusunan itu akan molor seminggu dari tenggat 14 hari yang ditetapkan dalam Musda di Prapat awal bulan lalu. “Semua susunan komposisinya masih belum ada yang final. Jadi, masih belum bisa diberitahukan,” kata Ketua DPD Partai Demokrat Sumut 20102015 HT Milwan kepada Waspada, Kamis (18/11). Milwansendiriengganmemberikan komentar soal kemungkinan-kemungkinan bentuk kepengurusan DPD Partai Demokrat Sumut periode mendatang. Termasuk kemungkinan nama-nama baru yang akan masuk dalam kepengurusan.

Na m u n m e n u r u t n y a , semua anggota tim formatur sebenarnya sudah mengantongi nama-nama yang akan direkomendasikan untuk masuk dalam kepengurusan partai pemenang Pemilu Legislatif 2009 lalu itu. Sehingga hanya tinggal menunggu untuk difinalkan dalam rapat tim formatur yang rencananya sudah akan dilaksanakan pekan depan. “Jadi, masih tergantung hasil keputusan dalam rapat tim formatur nanti. Dan memang masih belum ada yang final,” kata mantan Bupati Labuhanbatu itu. Seperti diketahui anggota tim formatur yang diketuai HT Milwan adalah, Jhonny Allen Marbun, Sopar Siburian, Hj Dartatik, Sutan Bhatugana, RE Siahaan, Jhon Hugo Silalahi dan RE Siahaan. Terkait alasan mundurnya

jadwal penyusunan kepengurusan yang seharusnya selesai pada Kamis (18/11), menurut Milwan hanya dikarenakan sejumlah anggota tim formatur disibukkan dengan kegiatan Idul Adha. “Karena ada kegiatan Idul Adha, makanya tim formatur memutuskan untuk memundurkannya. Tapi dalam minggu-minggu ini sudah akan diselesaikan,” katanya. Sementara menurut sumber Waspada di Partai Demokrat Sumut, posisi sebagai Sekjen DPD partai adalah yang panas. Sejumlah yang disebut-sebut sangat berkeinginan untuk menduduki posisi itu. Jhon Hugo Silalahi, RE Siahaan dan Tahan Manahan Panggabean. “Mereka juga sudah melakukan lobi-lobi ke para anggota tim formatur,” katanya. Menanggapi soal penyu-

sunan kepengurusan mendatang, Anggota Fraksi Demokrat DPRD Sumut yang juga Wakil Ketua DPD Partai Demokrat demisioner, Enda Mora Lubis mengatakan memang banyak kader yang menggantungkan harapan dengan kepemimpinan HT Milwan agar partai lebih professional ke depan. “Hasil musda memang patut kita syukuri. Apalagi ketua terpilih bertekad untuk mengakomodir semua komponen partai yang selama berjuang membesarkan partai,” katanya. Dia yakin, dengan kompisisi susunan kepengurusan itu, Partai Demokrat tidak akan kewalahan untuk mempertahankan kesuksesan sebagai pemenang pada Pemilu 2014 mendatang. (h11)

BAP Plt Kadishut Humbahas Dilimpahkan Ke Jaksa MEDAN (Waspada): Berita Acara Pemeriksaan (BAP) tersangka perambahan hutan (illegal logging) di Desa Parsingguran I, Kec. Pollung, Humbang Hasundutan (Humbahas), Onggung Silaban, telah dilimpahkan ke jaksa penuntut umum (JPU). Kini, penyidik Sat IV Tipiter Direktorat Reskrim Poldasu menunggu petunjuk pihak kejaksaan. Kasubbid Humas Polda Sumut AKBP MP Nainggolan kepada wartawan, Kamis (18/11) di Mapoldasu mengatakan, BAP Plt. Kepala Dinas Kehutanan (Kadishut) Humbahas itu dilimpahkan ke jaksa kemarin. Bila dinyatakan lengkap (P-21), maka tersangka dan barang bukti diserahkan untuk disidangkan. Praktik illegal logging di Humbahas, kata Nainggolan, memang meresahkan masyarakat. Apalagi dari masing-masing pemegang Izin Pengelolaan Hutan Tanah Milik (IPHTM), perambahan telah mencapai 5 hingga 10 hektar. “Kita masih mengembangkan penyidikan tentang kemungkinan keterlibatan oknum lainnya dalam kasus ini,” kata dia. (m11)

YPI An-Nur Seminarkan Pendidikan Ramah BELAWAN (Waspada): Pendidikan adalah sebuah proses pembebasan (emansipatoris) dengan dasar cinta dan keramahan. Dengan pendidikan yang ramah atau pendidikan inklusif dapat menyiapkan siswa mampu menghargai perbedaan. Namun, dalam penerapannya, pendidikan inklusif harus mampu memberikan kenyamanan anak didik dalam menemukan kesempatan mengembangkan diri secara maksimal, sehingga di tempat itu siswa merasa diterima dan dipercaya, walau siswa itu mempunyai latar belakang ekonomi, kemampuan, bahasa dan etnis yang berbeda-beda. Hal itu disampaikan Laila Sari selaku pembicara pada seminar pendidikan nasional dengan tema: “Pendidikan Ramah untuk Semua” yang digelar di YPI An-Nur Jalan Rawe PasarVI Kelurahan Tangkahan, Medan Labuhan, Sabtu lalu. “Lewat pendidikan itu, anak diajak berpikir kreatif dan eksploratif untuk membentuk karakter. Untuk itu anak butuh dukungan dari orang sekitarnya. Mari orangtua/guru pelajari kemampuan anak dan jangan sampai pendidikan bagi mereka berjalan stagnan,” katanya. Sedangkan pembicara lain, Suhendar yang akrab disebut Kang Dado dari Bandung menyampaikan materi tentang mekanisme layanan pada anak berkebutuhan khusus dalam setting inklusi. Menurutnya, pendidikan inklusi baru dan hanya pada tingkat TK, SD dan SMP. Kepala Sekolah YPI An-Nur Siti Nurhidayah yang bertindak sebagai moderator mengatakan, seminar nasional ini diikuti 125 peserta yang terdiri dari orangtua murid dan umum. “Ini seminar pendidikan nasional yang pertama kita lakukan,” kataya setelah menutup acara yang disertai dorprize dan pogram gerakan baca 1.000 buku. (cre)

Perguruan Bina Santri Gelar Manasik Dan Sembelih Kurban MEDAN (Waspada): Perguruan Bina Santri Jln Pasar III Medan menggelar manasik haji bagi santri TK Al-Quran sekaligus menyembelih dua ekor kurban berupa lembu di halaman belakang perguruan itu, Rabu (17/11). Pimpinan Yayasan Perguruan Bina Santri, Drs. H. Sotar Nasution, MHB didampingi Ny. Hj. Latifah Batubara menyatakan, manasik haji yang digelar bertujuan memberi pemahaman keagamaan bagi santri sehingga mereka dapat termotivasi untuk melaksanakan haji setelah dewasa. Menurut Sotar, anak-anak memiliki kejiwaan yang suci, karena itu anak-anak TKA harus diberi pengajaran keagamaan sehingga mereka tumbuh dan berkembang dengan baik sesuai tuntutan agama. Begitu juga dengan penyembelihan hewan kurban, diharapkan dapat menanamkan kepekaan kepada anak-anak untuk berbagi rasa dengan mereka yang tidak mampu. “Yang dibuat Perguruan Bina Santri ini sebagai pembelajaran bagi anak-anak TKA ,” tutur Sotar. Manasik haji yang digelar di halaman Perguruan Bina Santri dan dituntun langsung oleh pimpinan yayasan H. Sotar Nasution itu diikuti para santri dan orangtua santri.(m14)

Minyak Tanah Dioplos, Rakyat Menderita

Waspada/Ist

Wakil Rois Syuriyah PWNU Sumut Musaddad Lubis sedang menyembelih hewan kurban disaksikan Ketua PWNU Sumut H. Ashari Tambunan dan Sekretaris Misran Sihalolo di halaman YPNU Jln Gaperta/Jln. Brigjen.A.Manaf Lubis, Kamis (18/11).

20 Hewan Kurban Di RSUP HAM MEDAN (Waspada): Keluarga Besar RSUP H. Adam Malik Medan menyembelih 14 sapi dan enam kambing di Masjid Nurul Iman, Kamis (18/11). Penyembelihan hewan kurban ini rutin dilakukan RSUP HAM pada hari raya Idul Adha. “Jumlah hewan kurban ada peningkatan dari tahun lalu. Tahun sebelumnya hanya 12 sapi dan empat kambing,” kata Ketua Panitia dr. Sally R. Nasution, Sp.PD-KGH. Dia menjelaskan, daging kurban kali ini akan dibagikan kepada anak yatim dan penghuni panti asuhan di sekitar RSUP H. Adam Malik Medan. “Ada 75 anak yatim yang kami undang untuk makan siang di sini. Daging kurban juga dibagi-bagikan kepada pegawai honor,” tambahnya. Menurutnya, tujuan kurban adalah berbagi rezeki dengan warga sekitar yang kurang mampu serta meningkatkan ketaqwaan bagi mereka yang sanggup berkurban.(cmai)

PENDERITAAN yang dirasakan rakyat saat ini seakan tidak ada habis-habisnya. Ketika minyak tanah masih disubsidi sehingga harganya murah, BBM yang digunakan ibu rumah tangga untuk memasak ini sering dipakai untuk oplosan solar yang akan dijual untuk kenderaan bermesin diesel dan industri. Namun setelah harga minyak tanah melambung karena subsidinya ditarik dan masyarakat dianjurkan memakai gas 3 kg, masyarakat menjadi korban ledakan tabung gas. Sebagian masyarakat beralih menggunakan kompor minyak tanah, tapi apa jadinya, ibu rumah tangga dan pedagang kecil menjadi korban material. Pasalnya, peralatan kompor hancur dalam sekecap. Setiap hari mereka harus memotong sumbu kompor akibat minyak tanah dioplos dengan solar, bensin dan avtur basi. Padahal, rakyat sudah dibebankan dengan harga minyak tanah selangit. “Cukup sudah penderitaan rakyat. Pemerintah sangat kejam. Kenapa pemerintah membiarkan masalah ini. Lalu, rakyat yang dirugikan. Kami kepada siapa mengadu lagi,” kata Siti, 45, ibu rumah tangga. Siti kesehariannya tetap bergantung kepada kompor minyak tanah untuk usaha

kecil-kecilan, cukup tertekan dengan kondisi saat ini. Dia menuding pemerintah tidak bertanggung jawab. “Mau bagaimana lagi kami hidup.” Di tengah harga minyak tanah Rp7.000-Rp7.500 per liter, dia harus menanggung kerusakan kompor setiap hari akibat pengoplosan. Hampir setiap dua hari sekali sumbu kompor yang biasanya tahan sampai tiga bulan harus dipotong dan kembali ditata agar api yang muncul dari kompor untuk memasak dapat hidup secara merata dan maksimal. Efek lainnya juga terjadi pada saringan api peralatan kompor yang mengalami penurunan ketahanan sehingga cepat rapuh, biasanya tahan sampai 6 bulan, saat ini hanya bisa dipakai dua hingga tiga bulan saja, apalagi jika lengket maka harus dibongkar. Akibat maraknya pengoplosan, warna dan aroma minyak tanah saat ini juga sering berubah-ubah setiap pekannya, tambah Warni, 37, ibu rumah tangga warga Jalan Denai Medan, terkadang hitam pekat, adakalanya kemerahan dan sekali-sekali mirip kekuningkuningan sedangkan api yang dihasilkan tidak begitu marak. Di satu sisi, kembalinya masyarakat menggunakan kompor

minyak tanah selama tiga bulan peralihan minyak ke gas setelah dihantui ledakan tabung gas, menguntungkan pedagang kompor minyak yang sebelumnya sempat kolaps. Tetapi lain pihak, pedagang kompor juga menjadi korban oplosan minyak tanah, sehingga di tengah keberuntungan pedagang yang usaha kompornya dapat bertahan, mereka juga resah dengan kondisi yang ada. “Tak sedap juga menarik keuntungan dari masyarakat yang sudah ditimpa kesusahan. Kami pun merasakan duka yang dirasakan ibu rumah tangga pemakai kompor minyak tanah, meski usaha kami bisa diharapkan lagi,” kata Herman, 52, warga Pasar Merah Medan, penjual perlengkapan kompor keliling. Dia mengakui ketiban rezeki sejak peristiwa gas 3 kg meledak di mana-mana, tetapi tidak banyak. Sebelumnya pedagang eceran kompor minyak hanya membawa pulang Rp50.000Rp75.000 jadi Rp100.000 per hari. Dulu temannya sesame pedagang ada tujuh orang berkeliling, setelah masuk gas, mereka tinggal bertahan tiga orang di usaha itu. Saat ini, lanjut Herman, karena masyarakat sudah sangat tertekan, mereka tidak lagi rutin mereparasi dan mengganti kerusakan saringan atau putaran

sumbu secara rutin. “Tidak perlu lagi api kompor biru, biarlah api kompor merah, asalkan bisa memasak,” kata Rahmat meniru ucapan para ibu rumah tangga yang ditemuinya. Kondisi itu yang membuat untung penjual perlengkapan kompor minyak segitu-segitu saja, terpenting masih bisa bertahan. Secara umum, menurut pedagang kompor minyak tingkat grosir, memang mengalami peningkatan omset mencapai hampir 50 persen pada tahun ini dibanding 2009 ketika program gas 3 kg baru dijalankan ke masyarakat sehingga penjualan kompor minyak berikut perlengkapannya laku keras. Pedagang di Jalan AR Hakim persimpangan Jalan Sutrisno itu mengatakan, penjualan kompor minyak berikut sumbu dan peralatan lainnya laku keras saat ini. Akibatnya para pedagang sulit mendapatkan sumbu kompor dari produsen untuk dijual kembali ke masyarakat. “Kami sering kehabisan stok barang sumbu kompor karena laku keras di mana-mana, tuturnya. Sementara itu banyaknya pedagang kompor yang beralih ke usaha lain setelah mengetahui program gas 3kg yang lebih murah dibanding minyak tanah juga turut mempengaruhi omset pedagang kompor yang

bertahan. Karena jumlah pedagang kompor berkurang setelah pesimis bisnis kompor tidak akan bergairah lagi setelah pemerintah gencar membagikan kompor gas dan tabung 3 kg gratis dengan harga gas per kg lebih murah dibanding harga minyak tanah per liter setelah subsidi dicabut. Tingginya permintaan masyarakat terhadap kompor dan peralatannya membuat harga naik di antaranya harga sumbu kompor yang biasanya Rp5.000 untuk tiga helai saat ini dijual menjadi Rp10.000 ribu. Peralatan sarang api untuk ukuran 16 sumbu Rp3.500 per unit saat ini telah dijual menjadi Rp5.000-Rp7.000 per unit, sedangkan kepala kompor yang merupakan bagian terpenting juga naik dari Rp22.000 per unit menjadi Rp25.000 per unit untuk merek biasa. Dia mengakui berbagai peralatan kompor minyak tanah, persediaan sumbu sering kehabisan bahkan tidak jarang sulit mencari pasokan dari produsen. Usman pedagang kompor minyak di lantai I Pusat Pasar membenarkan sumbu merupakan komponen kompor yang paling laku keras, setiap bulannya grosir tersebut dapat menjual sampai 100 meter lebih.

Penjualan kompor dan peralatannya akan lebih meningkat khususnya menjelang perayaan hari besar keagamaan seperti lebaran, Natal dan Tahun Baru. Terkait maraknya pengoplosan minyak tanah, PT Pertamina meniadakan penyediaan BBM itu di SPBU. Padahal, sebelumnya, pemerintah berencana menjual minyak tanah di SPBU setelah harga mencapai Rp7.000-an per liter. Alasan PT Pertamina minyak tanah tidak disalurkan melalui SPBU, meski faktanya sudah terjadi pengoplosan tidak melalui SPBU, bahan bakar yang telah dihapus subsidinya agar dapat diterima masyarakat tanpa ada percampuran. Humas PT Pertamina Medan Rustam Aji, menyatakan, pihaknya telah mengadukan pelaku pengoplosan ke aparat kepolisian dan setelah itu penegak hukumlah yang melakukan penindakan sesuai kasusnya. Seperti sebelumnya, lanjutnya, kita telah bekerjasama dengan pihak kepolisian tentang terjadinya pengoplosan minyak di beberapa tempat di Belawan. “Saat ini sedang dilakukan pemeriksaan oleh aparat kepolisian,” ujarnya. *Sahrizal/Hamzah


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.