Waspada, Jumat 10 Mei 2013

Page 8

Opini

A6 TAJUK RENCANA

PKS Dalam Bahaya

K

ader Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengatakan sikap Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang tidak kooperatif dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat hendak menyita beberapa mobil operasional DPP, mendapat kritikan dari banyak pihak. Yang jelas berdampak buruk bagi citra PKS menjelang Pemilu 2014, katanya kemarin. Di mata Ruhut, sebaiknya PKS legowo saat KPK menyita mobil milik petinggi PKS walau tanpa surat penyitaan karena petugas yang datang pasti sudah mendapat perintah dari pimpinan KPK. Sikap PKS tidak kooperatif bakal merugikan diri partai berbasis Islam itu di mata masyarakat. Apalagi sikap tidak menghargai KPK itu diperlihatkan di tahun politik, seharusnya parpol memberi keteladanan, taat hukum agar dicintai masyarakat. Sebab, di mata rakyat KPK masih sangat dicintai rakyat, kalau kita berseberangan akan sangat merugikan bagi setiap partai di Pemilu 2014. Tentu saja boleh Ruhut bersikap menyalahkan PKS. Tapi, seharusnya penyitaan berkas dokumen termasuk mobil memang harus dilengkapi dengan surat tugas atau surat penyitaan sebagai bukti dan administrasi. Selama ini, KPK memang selalu menggunakan cara paksa, termasuk membongkar paksa rumah atau kunci kantor seseorang yang diduga kuat terlibat kasus korupsi, termasuk ketika melakukan penyitaan berkas dalam kasus Simulator Djoko Susilo di kantor polisi yang membuat ketegangan dengan lembaga tersebut. Memang saat KPK menangani kasus kader Demokrat tidak pernah menghalangi atau berlaku tidak kooperatif terhadap KPK, kecuali saat KPK akan menangkap Nazaruddin. Sejumlah kader bersikap kurang kooperatif. Namun akhirnya mereka patuh karena sudah menjadi keharusan bagi kader Demokrat untuk taat hukum seperti diingatkan SBY. Siapa pun yang bersalah tidak akan dibeking partai, seperti dalam kasus Andi Mallarangeng, Angelina Sondakh, Anas Urbaningrum dll. Di satu sisi sikap Demokrat yang mempersilakan aparat penegak hukum (KPK) menjalankan tugasnya patut dipuji, namun begitu sikap PKS yang menghalangi KPK menyita lima mobil PKS juga patut dihargai jika memang KPK tidak membawa surat penyitaan agar ke depan KPK lebih tertib. Yang tidak boleh andai PKS melawan KPK menjalankan tugasnya karena melibatkan pimpinan Intisari PKS maka anak buah berusaha melindungi. Tak pelak lagi KPK sekarang menjadi penegak hukum khususnya pemMudah-mudahan tidak lembaga berantasan korupsi yang sangat dipercaya oleh menyusul petinggi PKS masyarakat. Sangat merugikan citra PKS andai mereka mencoba menghalangi petugas dari lainnya agar tidak se- KPK untuk menyita mobil karena saat penangPresiden PKS saja tidak sampai terjadi makin hancur-hancuran kapan ketegangan berarti. Hemat kita, sangat jelas indikasinya kalau upaya menghalangi KPK menyita mobil dari kantor DPP PKS untuk mempertahankan reputasi PKS yang selama ini dikenal sebagai partai bersih, anti-korupsi, agar tidak tercemar karena dipublikasikan media massa. Lewat jargon partai bersih antikorupsi itu pula PKS banyak mendapat dukungan dari masyarakat khususnya umat Islam di masa lalu. Jika terbukti pimpinan/petinggi/kader PKS terlibat atau mantan Presiden PKS terbukti korupsi dalam kasus impor daging maka reputasi PKS akan runtuh dan eksistensi partai ini bakal semakin sulit diterima publik. Akibatnya PKS bisa dalam bahaya besar akan ditinggal masyarakat (konstituennya) yang dikenal fanatik dalam menegakkan amar makruf nahi munkar. Apalagi dengan mencuatnya kasus Ahmad Fathanah yang terbongkar banyak‘’bermain’’ perempuan cantik dari kalangan mahasiswi, artis, foto model, penyanyi dangdut dll. Perbuatan Ahmad Fathanah sangat memalukan dan mencoreng citra PKS. Walaupun PKS sudah berupaya membela diri bahwa Fathanah bukan kader, bukan siapa-siapa di PKS, namun kedekatannya dengan petinggi PKS, bantuannya yang begitu besar kepada PKS membuat publik sulit tertipu. Sebab, masyarakat kian cerdas, tidak bisa dibohongi dengan berita bantahan. Apalagi dua petinggi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) juga dipanggil penyidik KPK terkait kasus suap impor daging sapi di Kementerian Pertanian (Kementan). Mereka adalah Presiden PKS Anis Matta dan Ketua Majelis Syuro Hilmi Aminuddin. Kedua petinggi PKS tersebut akan diperiksa oleh KPK untuk tersangka yang juga mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq. Kalau Luthfi sudah sulit dibela, mudah-mudahan saja tidak menyusul petinggi PKS lainnya agar nama baik PKS tidak semakin hancur-hancuran. Tapi, andai terbukti ada keterlibatan mereka dalam kasus korupsi dan kasus Fathanah yang ‘’doyan’’ perempuan cantik maka semakin runyamlah kondisi internal PKS di pusat sampai daerah-daerah. PKS bakal ditinggal dan menjadi partai gurem pada Pemilu dan Pilpres tahun depan. Kita yakin betul terkait pemanggilan petinggi PKS oleh KPK tidak bermuatan politik. Sebab, kita tahu persis kinerja KPK yang tidak pilih kasih dalam menyidik satu kasus. Pada awalnya mungkin satu orang yang terlibat, namun dalam pemeriksaan saksi-saksi selanjutnya bisa saja menjangkau orang lain sehingga pada akhirnya semuanya menjalani proses hukum dan divonis bersalah masuk penjara, seperti kasus cek pelayat/perjalanan yang melibatkan banyak mantan anggota DPR dan mantan Deputi Senior BI Miranda Goltom.+

APA KOMENTAR ANDA SMS 08116141934

Faks 061 4510025

Facebook Smswaspada

+6283194817681 TUAN ANZOR DAN PUAN ZUBEIDAH KAZAKHSTAN , SAWDARA KAMI ! Kami ummat Moukhammad di sebelah tenggara == south-east Asia turut berdu kacita yang dalam , atas gugurnya putra kita yang gagah berani di Boston • Pelor musuh hanya sebagai ashbab saja • Memang sudah tiba saat putra kita itu , masuk ke ‘alam barzakh • Dia tak ingin hidup di dunia ini terlalu lama seperti kita • Dia sudah tenang terlebih lagi , kalau kita ber do‘a untuknya • Semoga Tuan-Puan dapat membawa janazah putra kita itu , kembali ke Kampong halaman • Mengenai adiknya yang ditawan pihak musuh ; Semoga saja si adik , tidak di racun mereka • Insy a‘ALLAH , si adik akan dapat pulang ke Kampong , setelah menjalani process khukum mereka • “Yaaa , Tuhan kami , sungguh kami ini ,termasuk orang-ora ng yang dzolim , maka am punilah kami ! La ila ha il la Anta , inni ( inna ) kuntu minal- dzolimiiin • Wag hfierlana , waghfierlana , warkhamna , wa sholli ‘ala Nabiyana Moukhammad ya ALLAH !”*kr.sikameng # +6281219617084 Saya berharap pada askes Tj Balai agar mengganti pegawai di Lab Batu. Karena mereka tebang pilh dengan Kab Labusel dan Labura. +6282361498320 Pak Polisi YTH , Nama saya Ahuat, saya sering menerima sms mama minta pulsa yang sangat mengganggu dari no. 081375838524 Saya coba telpon ada nada tetapi tidak diangkat. Pak Polisi dan operator Telkomsel tolong di tindak ya. Sudah banyak korbannya yang sama dengan saya . Agar masyarakat aman dan tentram .Trima kasih . +6281361440260 Assalamu’alaikum Pak Bupati Langkat yang terhormat. Bapak Ka. Bulog yang terhormat Terima kasih masyarakat sudah di bantu beras miskin. Tapi kalau boleh kami mohon ke Bapak berilah beras yang layak untuk di konsumsi untuk orang miskin. Janganlah berasnya kuning. Bau dan berkutu. Bayarnya pakai uang rakyat pak. Tolonglah pengawasannya. Wasalam. +6281397345962 Buat pak Gatot” nyeseelll kali la kami Karena apa?” Apa saja yang rakyat perlukan dari kelurahan, kcamatan s/d dinas kependudukan selalu saja memberat2 kan dan mempersulit2kan rakyat. Apa ka sebegitu ketentuanya, atau sengaja di sulit2kan.?? Tolong di kasi tau dulu pak gatot yg terhomat,tentang cara,biaya dan hukuman apa saja bagi orang-orang yang selalu mempersulit dalam kepengurusan. Dengan kata lain yang bisa bapak pertanggugjawab kan, dan bukan hanya cakapcakap saja..?, Karna apa?? Karni rakyat sudah kecewa ber campur emosi. Trutama tempat pembuat akte kelahiran. +6287867274028 Jangan bilang negara ini kaya, kalau masih banyak tikus berdasi yang masih berkeliaran di tanah air ini .. +6285372881543 Penangkapan paksa Susno Duaji oleh kejaksaan, adalah bukti nyata dari carut marutnya supremasi hukum diIndonesia .Penguasa saat ini telah mengelincirkan hukum yang ada seperti hukum rimba, ini adalah pengingkaran hukum serius oleh negara dan presiden harus mempertanggung jawabkan kepada masyarakat. DPR harus bertindak segera demi menyelamatkan hukum dan keadilan dinegara ini...P.Lamuri. +6281370697722 GALIAN DISEPANJANG JL PLATINA1 KEC MEDAN DELI! mengganggu warga masyarakat yang punya usaha dan pengguna jalan.Gaktahu sampai berapa lama.Inilah nasib wong cilik tak tahu kemana tempat mengadu!

WASPADA Jumat 10 Mei 2013

Rohingya Dan Keperdulian Kita Oleh H.Hasan Bakti Nasution Derita Muslim Rohingnya terjadi tidak terlepas dari tiga faktor, yaitu faktor etnis, agama, dan ekonomi.

J

ikakitamembacaberitaataumelihat layar kaca, akan selalu mendapat sajian berita pengungsi Rohingya, pengungsi yang terdampar, tenggelam, mati, melarikan diri dari penjara, dan sebagainya. Di running teks misalnya, atau jika punya waktu melihat internet, dengan mengetik Myanmar di mesin pencari, kita akan menyaksikan penderitaan itu. Cerita tersebut hanyalah sisi luar, sebagai akibat dari apa yang mereka derita di negaranya, Myanmar yang dikuasai junta militer dan belakangan pemerintahan sipil. Mereka meninggalkan negaranya, karena mengalami penyiksaan, pembunuhan, pengusiran, dan sebagainya. Harta mereka dirampas, anak isteri diperkosa, rumah mereka dihancurkan, termasuk masjidnya dibongkar. Info terbaru (Waspada,3-5-13)diOkkan,kotadiUtaraYangon terjadi pembakaran perkampungan Muslim sehingga 1 orang tewas, sekian cedera, 157 rumah hancur dan juga 2 masjid dibakar. Dalam keadaan begini, mereka hanya ada satu pilihan, yaitu angkat kaki dari negarayangsudahdidiaminenekmoyangnya tiga ratusan tahun lalu. Karena semua kekayaansudahdirampasdandisita,mereka pergi membawa apa yang tersisa. Ada yang hanya dengan kain melekat di badan. Denganperahukayumerekamengharungi samudra luas dengan tujuan yang tidak jelas, entah negara apa, karena yang terpentingdapatmelepaskandiridariamukan dan pengusiran penguasa di negaranya. Akibatnya,negara-negaraterdekatmenjadi sasaran, seperti Malaysia dan Indonesia yang memiliki banyak pantai yang berarti memiliki banyak pintu masuk. Kepiluan akan muncul, mata kita terbelalak menyaksikan mereka terombang ambing di tengah lautan karena tidak bisa mendarat. Atau karenagempuranombakyangdahsyatmereka tenggelam bersama sebuah harapan yang tidak pasti. Mengapa Terjadi Tentutidakbanyakyangtahumengapa derita Rohingya terjadi—ini seringkali diungkap oleh media sangat minimalis. Media seolah bungkam jika terjadi derita bagi umat Islam, tetapi tidak bagi yang bukan Islam.PuluhanMuslimterbunuhbukanlah berita, tetapi satu saja yang bukan Muslim apalagiYahudi, dunia akan tersentak, seolah dunia mau kiamat. Begitulah keadilan dunia yang semu. Jadi wajar jika sisi

derita Muslim Myanmar kurang terekspose sehingga tidak dapat diketahui. Syukurlah beberapa waktu lalu diadakan Kongres Internasional tentang Islam, Peradaban dan Perdamaian (Islam,Civilization,and Peace) kerjasamaKerajaanYordaniadanKementerian Agama Republik Indonesia. Kongres yang diikuti 12 negara ini, kebetulan menghadirkan salah seorang peserta yang berasal dari negara Myanmar, negara yang kita tangisi tadi. Sang peserta yaitu H. Nyunt Maung Shein (H.Anshari) ini berhasil ikut kongres internasional dengan sedikit menutupi keberangkatannya, yang katanya ke Singapura. Karena ia yakin jika diberitahu ke Jakarta akan mendapat tantangan atau tidak akan diberi izin. Dari cerita yang disampaikan H.Anshari secara emosional ini terungkap bahwa derita Muslim Rohingnya terjadi tidak terlepas dari tiga faktor, yaitu faktor etnis, agama, dan ekonomi. Faktor etnis ialah pandangan etnis-etnis yang ada di Myanmar seperti Bamer, Shen, Karen, Mon, dan lain-lain bahwa etnisRohingyaadalahetnis pendatang dari Bangladesh yang dipandang sebagai masyarakat kelas dua dalam bidang sosial, ekonomi, politik, dan bahkan agama. Karenanya mereka tidak bisa disamakan dengan etnis lainyangdipandangpribuminyaMyanmar. Pandangan ini terus dipelihara kendati etnis Rohingya sudah menempati negara initigaratusantahunlalu.Akibatnyamereka tidakbolehmemilikiaksespolitik,ekonomi, agama, dan sebagainya. Anakpun dibatasi hanya bisa dua orang, agar populasinya tidak bertambah. Kendati kebijakan apartheid gaya Myanmar ini dikembangkan, karena kegigihan dan semangat dagangnya etnisRohingyayangmaksimaldanpantang menyerah mereka memiliki peran dalam bidang ekonomi dengan kepemilikan asetaset ekonomi. Kondisi ini menyebabkan kecemburuansosialdikalanganetnislainyangmengklaim sebagai pribuminya Myanmar. Karena etnis Rohingya dipandang tidak boleh memiliki akses sosial dan ekonomi, maka peran ini harus dihapuskan sekaligus dihilangkan. Cara yang dilakukan tidak fair

karena secara paksa dengan kekuatan militerataupembiaranmiliter.Carainimencuat ketikanegarainidikuasaijuntamiliter.Sudah bisadipastikanyangdilakukanialahperampasan terhadap aset-aset masyarakat Rohingya, rumahnya dibakar atau dibongkar paksa,termasuksimbol-simbolmasyarakat Rohingya. Karena mereka adalah penganut Islam, simbol Islam seperti masjid, madrasah, dan lain-lain dihancurkan. Dengan nada emosional utusan Rohingya yang fasih berbahasa Inggris mengatakan mereka diusir bagaikan kerbau dari kebun karena masuk tanpa izin dan dianggap merusak tanaman. Mereka tidak memiliki kekuatan melawan karena berhadapan dengan peluru dan mesiu militer. Agar tindakan militer mendapat dukungan masyarakat, isu agamapun ditiupkan, isu penolakan terhadap Myanmar yang Muslim karena mereka menganutBudha.Untukitu,pakaianmiliter digantidenganpakaiantokohagamaBudha denganjubahkhasnya,seolahmemperkuat bahwa agama Budhis menolak Islam. Lama kelamaan isu ini menguat, sehingga isu agama menjadi faktor yang semakin ekstrim dalam mengusir Muslim Rohingya. Sekedar informasi bahwa Islam memang sebagai minoritas hanya 2 persen, sedangkan Budha mencapai 92 persen, selainnya Kristen dan keyakinan lokal atau sejenis agama animisme. Isu kecemburuan sosial kemudian tenggelam, dihilangkanisuagama.AgamaIslamharus dibumihanguskan dari bumi Myanmar, karenabumitersebuthanyamilikpenganut Budhis.Upayainidilakukansecarasistimatis sejak kekuasaan militer di negera yang dipimpin wanita ini. Untuk itu umat Islam tidak diberi akses ekonomi dan sosial. Mereka yang sudah diangkat sebagai pegawai negara (sejenis PNS) lalu diberhentikan dengan alasan tidak jelas selain alasan bahwa mereka adalah penganut Islam. Upaya ini tidakcukupkuatmengurangiaksesRohingya sampai muncul gerakan pengusiran seperti dapat disaksikan hari ini. Apa Yang Harus Kita Lakukan Sesuai amanat UUD 1945, bangsa Indonesia harus mengambil peran. Apalagi secarateologismerekayangkinidihadapkan pada musibah adalah umat Islam, maka ada dua kesadaran kolektif yang dibangun, yaitu sesama anak manusia (ukhuwah insaniyah) dan sesama umat Islam (ukhuwan Islamiyah). Aktualisasi kesadaran ini tentu harus diwujudkan secara nyata oleh

semua anak bangsa Indonesia. Apa yang dilaksanakan presiden SBY dengan mengunjungi Myanmar dan meminta agar pengusiran masyarakat etnis Rohingya harus dihentikan tentu merupakan langkah yang strategis dan konkrit. Mudah-mudahan mendapat respon Myanmar sebagai sama-sama negara ASEAN. Di tingkat nasional di Indonesia, perhatian kepada masyarakat Rohingya yang terdampardiberbagaitempatdipenampungan tentu harus diwujudkan oleh negara melalui aparatnya. Sehingga amanah UUD 1945 terealisasikan. Tugas ini tentu harus ditindaklanjuti secara personal oleh masyarakat, terutama umat Islam. Bantuan pakaianataudukunganmorallainnyatentu sangat dibutuhkan, sehingga mereka memilikiharapanhidup,kendatiuntuksementara, sambil menunggu pemulangan mereka kembali ke tanah airnya Myanmar. Penutup Kasus Myanmar lagi-lagi meyadarkan kita betapa deritanya ketika Islam sebagai kelompok minoritas. Kasus Myanmar ini menambah daftar derita Muslim minoritas setelah Pelestina, masyarakat Fatahni di Thailand, masyarakat Moro di Filipina, dan bahkan umat Islam di negara-negara yang katanya demokratis dan humanis, seperti di Eropa dan Amerika. Di sanapun mereka tetap saja mendapat perlakukan tidak adil. Hal ini berbeda jika umat Islam sebagai mayoritas, kelompok minoritas lain mendapat kedudukan yang sama dalam bidang sosial, politik, agama, ekonomi, dan lainlain. Terhadap statement iniIndonesiadapat dijadikan sebagai sample. Karena di sini Islam sebagai penganut mayoritas, minoritaslainyaituKristen,Katholik,Hindu,Budha, dan Konghucu mendapat hak dan posisi yang sama. Sekedar contoh dalam hal libur nasional. Jika hari-haribesarIslamdijadikan sebagailiburnasional,agamalainjugamendapat hak yang sama, sehingga ada libur Natal, libur Nyepi, dan sebagainya. Begitu juga dalam hal hak menjadi PNS, bahkan jika diukur secara proporsional terbuka, PNS non muslim lebih banyak, terutama agamaKristendanKatholik.Itulahmungkin sebagai pertanda Islam rahmatan lil‘alamin. Akhirnya, kita berharap sesegera mungkin persoalan Myanmar dapat terselesaikan sehingga tidak merembes ke Indonesia yang gelagatnya sudah mulai nampak ketika muncul demonstrasi di Kedubes Myanmar di Jakarta beberapa hari lalu. Jangan sampai merembes ke daerah, apalagi jangan sampai mempertentangan Islam dan Budha. Mudah-mudahan! Penulis adalah guru besar IAIN Sumatera Utara

Perbudakan Di Era SBY Oleh Sofyan Harahap Tidak berlebihan kalau Presiden SBY menjadi sasaran kritikan dalam kasus perbudakan di Tangerang ini. Ini bukti pemerintah gagal memberikan perlidungan bagi tenaga kerja.

P

residenSusiloBambangYudhoyono (SBY) meminta semua pihak jika melihat kasus perbudakan seperti penyekapan di pabrik kuali di Kampung Bayur Opak RT03 RW06, Lebak Wangi, Sepatan Timur, Tangerang, melapor ke polisi. Di mata SBY, penyekapan buruh itu merupakan tindakan tidak manusiawi dan melanggar hukum. Pekan lalu, kepolisian menggerebek pabrik kuali yang dicurigai melakukan penyekapan terhadap buruhnya di Tangerang. Para buruh diperlakukan kerja paksa ala Romusha di zaman penjajahan, atau berbudakan di zaman Jahiliyah. Pihak pengusaha dengan semena-mena merampaskemerdekaansekaligusmelakukan penganiayaan terhadap para buruhnya tanpa membayar upah. Temuan Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) menyebutkan, para buruh di pabrik kuali setiap harinya hanya diberikan makanan sambal dan tempe, jam kerja melampaui batas hingga malam, dan diberikan tempat tinggal yang tak layak. Jika melawan disiksa dengan berbagai cara, termasuk fisik dan mental. Pihak pengusaha menggunakan centenghinggaoknum-oknumberpakaian polisi. Meskipun belum terjadi, namun ancaman akan ‘’dihabisi’’ ditembak dengan timahpanasolehoknumaparatsangatmujarab membuat para buruh dari berbagai daerah, seperti Aceh, Lampung dan kawasan sekitar P. Jawa itu ketakutan. Jumlahnya 34 orang. Saat ini mereka sudah dibebaskan dari pabrik dan dipulangkan ke kampung halamannya masing-masing. Kita bersyukur kasus perbudakan manusia di era SBY bisa terbongkar dan aparatterkaitsegerabertindakcepatdengan menetapkan tujuh tersangka yakni Yuki Irawan (41), Sudirman (34), Nurdin (34), Jaya alias Mandor (41), dan tangan kanan Yuki, Tedi Sukarno (34). Sementara dua orang lain, Tio dan Jack, buron. Para tersangka dikenakan Pasal 333 KUHP tentang Perampasan Kemerdekaan dan Pasal 351 KUHP tentang Penganiayaan. Ancaman hukuman Pasal 333 KUHP 8 tahun penjara, tindak pidana penganiayaan berat sebagaimana diatur Pasal 351 ayat (2) KUHP dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara, sedangkan yang terkait tindak pidana perdagangan orang jika terbukti sebagaimana diatur Pasal 2 UU Nomor 21 tahun 2007 ancaman hukumannya 15 tahun penjara. Hasilpemeriksaandanketeranganpara korban perbudakan terdapat beberapa temuanantaralainpemilikpabriktakmembayar gaji, pemilik pabrik juga tak memberikan fasilitas hidup yang layak, tak

member waktu buruh shalat, serta melakukanpenganiayaanhinggamenimbulkan luka permanen di sekujur tubuh sejumlah buruh yang melawan. Perbudakan Pra-Islam Kasus perbudakan di era SBY sungguh mengejutkan masyarakat. Kita pun teringat sejarah masa Jahiliyah, jauh sebelum AlQuran turun, sistem perbudakan sudah berkembang di banyak negara. Budak dianggap makhluk hina, harganya rendah sehingga dapat dipaksa untuk kerja apa saja oleh tuannya, bahkan ditiduri. Produk perbudakan berkembang sebelum Quran turun sehingga perbudakan jelas bukan produk agama Islam. Perbudakan itu sudah ada sejak zaman Romawi danYunani Kuno, Persia kuno, China dan hampir seluruh peradaban manusia di masa lalu telah dikenal perbudakan, di manabudakbisadiperjualbelikanbagaikan binatang. Dan semua itu terjadi berabadabad sebelum Islam datang. Islam lah yang menentang perbudakan sehingga umat manusia memperoleh derajat tinggi tanpa perbedaan warna kulit. Setelah Islam menjadi agama sempurna dan diperjuangkan oleh Nabi Muhammad SAW, era perbudakan pun berakhir. DiIndonesiapernahdikenalkerjapaksa ala Romusha tahun 1940an, namun pemerintah Jepang baru meminta maaf tahun 2005, tepatnya saat PM Junichiro Koizami. Secara terbuka Junichiro menyampaikan permintaan maaf yang mendalamataskekejamanbalatentaranyapada Perang Dunia II (1942-1945) yang mengakibatkan penderitaan rakyat di kawasan Asia. Permintaan maaf tersebut disampaikansaatbertemuPresidenRRCHuJintao di sela-sela KTT Asean 2005 di Jakarta. Permintaan maaf pemerintah Jepang itu tidak hanya ditujukan pada Cina dan Korea Selatan, tapi juga negara Asia termasuk Indonesia yang diduduki Jepang saat PD II. Akibat penjajahan Jepang selama tiga setengah tahun rakyat Indonesia mengalami penderitaan luar biasa. Di masa itu kerja paksa tak mengenal jam (siang-malam) untuk proyek kepentingan Jepang. T entara Jepang dikenal sangatkejam.Tenagaorangdipakainamun tidak diberi makanan yang memadai, apalagi kebutuhan pakaian dan obatobatan. Karena sulit pakaian, banyak rakyat korbankerjapaksamemakaicelanaterbuat dari karung goni. Sedangkan wanita menggunakan kain dari karet yang panas menempel di tubuh. Hanya orang berada yang memiliki baju seadanya. Sejarah mencatat ratusan ribu tenaga kerja Romusha dikerahkan dari pulau Jawa

ke luar Jawa, bahkan ke luar wilayah Indonesia. Mereka diperlakukan tidak manusiawi. Bahkan lebih berharga lagi binatang ketimbang nyawa manusia. Ribuan Romusha pun dikerahkan ke medan pertempuran Jepang di Irian, Sulawesi, Maluku, Malaysia, Thailand, Burma dan beberapa negara lainnya. Banyak kisahkisah sedih yang mereka alami di hutan belukar, hidup dalam serba kekurangan dan di tengah ancaman bayonet.Wajar jika banyak eks Romusha korban PD II mengajukan klaim agar Jepang membayar konpensasi gaji mereka yang tidak dibayar selama jadi Romusha, termasuk kaum wanita dijadikan budak nafsu seks tentara Jepang. Kegagalan pemerintah SBY Informasi lain dari para buruh pabrik kuali korban penyiksaan mandor dan pemilik pabrik diTangerang, mengaku selain disiksa, mereka juga digendam sehingga menurutipermintaanpelakuwalaudisiksa. Biasanya, setelah meminum susu yang diberi mantera atau jampi-jampi mereka menuruti saja perintah majikan. Gendam itu dialami enam buruh asal Lampung, setelah mereka meminta izin untuk pulang kampung. Permintaan itu ditolak majikan. Mereka pun dipukuli dan diberi minum segelas susu kemudian disekap di ruang yangpengap.Dalampenyekapanitukorban merasa ketakutan luar biasa hingga tidak berani saling bicara sesama kawan. Penderitaan buruh kualiTangerang itu baru berakhir setelah tiga buruh asal Lampung Utara yakni Andi, Junaidi, dan Rizal berhasil melarikan diri dari pabrik setelah berulang kali disiksa. Mereka lari melalui pintu belakang pabrik saat mandor lengah usai memukuli dan menyiram korban dengan air keras. Korban bersama keluarganya mengadu ke polisi dan bersama petugas menuju lokasi untuk menyelamatkan buruh lainnya yang masih berada di pabrik. Tidak berlebihan kalau Presiden SBY menjadi sasaran kritikan dalam kasus perbudakan di Tangerang ini. Ini bukti pemerintah gagal memberikan perlidungan bagi tenaga kerja. Kalau di dalam negeri saja seperti itu, bagaimana pula dengan nasib TKI di luar negeri. Pastilah banyak yangmengalaminasiblebihparahsehingga pulang ke Indonesia sudah tinggal jasadnya saja. Lantas, apa saja kerja Menaker Muhaimin Iskandar? Ke mana pula pengawasan Menteri Perdagangan dan Perindustrian dan jajarannya di daerah? Pastilah mereka para elite kekuasaan hanya menerima laporan ‘’asal bapak senang’’ saja sehingga mengabaikan kasus-kasus perbudakan yang jauh lebih kejam ketimbang kasus buruh outsourching. Kontrol pun lemah bila sudah terjalin KKN. Untuk itulah kita harapkan, kasus perbudakan ala buruh pabrik kuali di Tangerang itu harus menjadi perhatian seriusdaripemerintah,khususnyaPresiden SBY. Sebab, kejadian mengenaskan itu baru terjadi di era pemerintahannya. Presiden wajib menjewer kuping pejabat terkait

untuk lebih sering memperhatikan kesejahteraan dan keselamatan para buruh baik di dalam maupun luar negeri. Penutup Kasus pelanggaran hak asasi manusia diTangerangterkaitperbudakantidakboleh terulang lagi. Di sinilah semua pihak harusnya ikut mengawasi, peduli dengan lingkungannya. Jika mengetahui terjadi kasus-kasus pelanggaran hukum segera disahuti, dilapor ke polisi, seperti dikatakan SBY.Tapi, SBY pun jangan hanya menerima laporan ABS dari menterinya. Perlu bertindak tegas jika tidak ingin dipermalukan anak buah. Terhadap keterlibatan oknum aparat keamanan membeking pengusaha pabrik kuali harus ditindaklanjuti sampai tuntas. Pelakunya harus dihukum berat untuk memberikanefekjeraterhadappengusahapengusaha lainnya yang juga melakukan praktik hampir sama terhadap karyawan atau buruhnya. Bukan rahasia lagi banyak oknum aparat yang membeking usaha illegal di republik ini. Ini bukti kegagalan PresidenSBYdanKementerianTenagaKerja dan jajaran terkait lainnya sehingga terjadi praktik perbudakan di era SBY berkuasa.*** Penulis adalah Wapemred Waspada

Pengumuman Redaksi menerima kiriman karya tulis berupa artikel/opini, surat pembaca. Kirim ke alamat redaksi dengan tujuan ‘Redaktur Opini Waspada’ dengan disertai CD atau melalui opiniwaspada@yahoo. com. Panjang artikel 5.000-10.000 karakter dengan dilengkapi biodata penulis dan kartu pengenal (KTP). Naskah yang dikirim adalah karya orisinil, belum/tidak diterbitkan di Media manapun. Tulisan menjadi milik Waspada dan isi tulisan menjadi tanggungjawab penulis.

SUDUT BATUAH * Inflasi terkendali, Sumut terima penghargaan - Luar biasa! * Hanya 20% berkas Bacaleg DPRDSU penuhi syarat - Selebihnya hanya modal semangat, he...he...he * Kemendagri: Pemekaran belum sejahterakan rakyat - Padahal isunya rakyat sejahtera

oel

D Wak


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.