Waspada, Sabtu 11 Februari 2012

Page 18

Aceh

B4

Warga Lampanah Menolak Kehadiran Perusahaan Penambangan

Rektor Almuslim Hadiri Maulid Akbar BIREUEN (Waspada) : Rektor Universitas Almuslim, Peusangan, Bireuen, H Amiruddin Idris menghadiri Maulid Akbar yang diadakan mahasiswa yang melaksanakan Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) di Kecamatan Peusangan Siblah Krueng, bersama warga setempat di Masjid Lueng Danuen, Kamis (9/2). Kedatangan rektor ke kecamatan terpencil tersebut disambut para mahasiswa dan warga setempat. Setelah menikmati hidangan maulid, orang nomor satu di Universitas Almuslim tersebut menyerahkan santunan kepada sejumlah anak yatim. Rektor mengharapkan kehadiran mahasiswa di desa itu harus dapat memberikan manfaat bagi masyarakat desa dan memberikan informasi tentang berbagai persoalan yang muncul di tengah masyarakat secara langsung dan mahasiswa diharapkan bisa menjadi motivator dan inovator bagi masyarakat. Ketua panitia pelaksana Akhar Priadi menambahkan, kegiatan maulid ini dilaksanakan atas kerjasama masyarakat setempat dengan mahasiswa. (cb02)

Petani Dilatih Budidaya Jahe Dalam Keranjang LHOKSUKON (Waspada) : Dua puluh petani di Desa Alue Ie Puteh, Kecamatan Baktiya, Aceh Utara, dilatih membudidayakan tanaman jahe dalam keranjang, Jumat (10/2). Pelatihan ini digelar Kelompok Pertanian Hijau Daun asal desa sama, dengan pemateri utama Ridwan SP, staf Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Matangkuli, Aceh Utara. Selain teori, para peserta juga langsung melakukan praktik lapangan. “Setelah mengikuti pelatihan, para peserta kita harapkan bisa menanam jahe secara praktis dalam keranjang, sehingga mampu meningkatkan pendapatan keluarga,” kata Mahyuddin, Ketua Kelompok Hijau Daun, di sela pelatihan, kemarin. (b19)

Unsyiah Sosialisasi SNMPTN Jalur Undangan BANDA ACEH (Waspada) : Sekitar 200-an Kepala SMA seAceh mengikuti sosialisasi pelaksanaan SNMPTN 2012 yang berlangsung di AAC Dayan Dawood, Jumat (10/2). Kehadiran para kepala sekolah ini penting agar mereka dapat mengetahui cara mendaftar siswanya untuk ikut SNMPTN melalui Jalur Undangan. Materi disampaikan Rektor Unsyiah Darni M Daud, Purek I Samsul Rizal dan Purek IV Darusman, yang masing-masing sebagai penanggungjawab, ketua pelaksana dan sekretaris Panlok SNMPTN 2012, Banda Aceh. Samsul Rizal mengatakan, terdaftar tidaknya calon mahasiswa melalui jalur SNMPTN sangat tergantung kepada kepala sekolah. Tidak hanya itu, apakah data yang dimasukkan akurat atau tidak, semuanya tergantung kepada kepala sekolah. “Karena itu kita perlu mengundang secara khusus para kepala sekolah untuk mengikuti acara ini, seperti halnya tahun lalu,” katanya. Karena itu, tambahnya, para siswa harus meminta agar para kepala sekolah mendaftar mereka untuk ikut SNMPTN jalur undangan ini. Jumlah siswa yang harus didaftar sudah ada ketentuan, yaitu 50 persen untuk sekolah berakreditasi A, 30 persen berakreditasi B, 15 persen berakreditasi C, dan 5 persen bagi sekolah yang belum terakreditasi dari jumlah siswa kelas III. Rektor Unsyiah Darni M Daud mengatakan, kegiatan ini sebagai salah satu upaya untuk memperbesar kesempatan bagi lulusan SMA di Aceh menjadi mahasiswa. Selain melalui jalur undangan dan ujian SNMPTN, Unsyiah juga menyediakan Jalur USMU. “Kita nanti akan mengundang calon mahasiswa untuk masuk Unsyiah tanpa test,” katanya.(b07)

Waspada/Khairul Boangmanalu

KASAB Bancin, Kades Lae Ikan memperhatikan salah satu bangunan program PNPM 2011 di desanya. Foto direkam, Rabu (8/2).

Prospek Pembangunan Lae Ikan Semakin Menggeliat LAE IKAN (Waspada): Prospek pembangunan Desa Lae Ikan Kec. Penanggalan, Subulussalam ke depan, baik fisik maupun mental masyarakat diyakini semakin menggeliat. Pemerintah pun diharapkan lebih memperhatikan daerah yang berbatas langsung dengan Kab. Pakpak Bharat Prov. Sumatera Utara itu. Di sisi lain, masyarakat diminta lebih membuka diri terhadap semua perubahan tanpa melanggar norma-norma agama dan adat. Kepala Desa Lae Ikan, Kasab Bancin kepada Waspada, Rabu (8/2) di desanya mengatakan, meski belum setahun menjadi kepala desa, pihaknya yakin dengan target itu. Alasannya, sejumlah infrastruktur mulai dan sedang dibangun, baik yang didanai Program Nasional Pembangunan Masyarakat (PNPM) dan APBK seperti terminal bantu hingga rampungnya Masjid Al Furqan, ditambah sarana pendidikan, PAUD, TPA, SD dan SMP Satu Atap. Dikatakan, desa dengan tiga dusun, yakni Gajah Putih, Lae Oncim dan Patetah dihuni 90 KK dan 240 jiwa, dengan rata-rata mata pencaharian bertani. Namun Kasab memastikan kalau relokasi pemukiman warga sangat diharapkan, karena kondisi rumah warga saat ini rawan banjir dan longsor. (b28)

Penerbangan Di Bandara SIM Banda Aceh Tiba (flight, asal, waktu) Garuda Indonesia

Berangkat (flight, tujuan, waktu)

GA 142 Jakarta/Medan GA 146 Jakarta/Medan

10:40 15:50

GA 143 Medan/Jakarta GA 147 Medan/Jakarta

11:25 16:45

Y6 555 Jakarta * Y6 537 Jakarta/Medan

19:05 12:30

Y6 556 Jakarta** Y6 538 Medan/Jakarta

07:05 12:30

JT 304 Jakarta JT 396 Jakarta/Medan

11:35 20:00

JT 397 Medan/Jakarta JT 307 Jakarta

06:40 12:15

SJ 010 Jakarta/Medan

12:55

SJ 011 Medan/Jakarta

13:25

Batavia Air Lion Air

Sriwijaya Air Air Asia

AK 305 Kuala Lumpur *** 12:20

AK 306 Kuala Lumpur*** 12:45

FY 3401 Penang ****

FY3400 Penang ****

Fire Fly

14:10

* Setiap Selasa, Kamis, Minggu. ** Setiap Senin, Rabu, Jumat. *** Setiap Senin, Rabu , Jumat dan Minggu. **** Setiap Selasa, Kamis dan Minggu.

14:30

WASPADA Sabtu 11 Februari 2012

Waspada/Muhammad Zairin

ASISTEN Bidang Administrasi Umum Setda Aceh Ridwan Hasan menyerahkan plakat Pinto Aceh kepada Ketua Tim I Komite IV DPD-RI disaksikan anggota DPD asal Aceh Farhan Hamid, usai pertemuan komite tersebut dengan Pemerintah Aceh, Kamis (9/2) di ruang rapat Biro Isra Setda Aceh, Banda Aceh.

SMKN 2 Langsa Ciptakan Mesin Pengubah Air Jadi BBK LANGSA (Waspada) : Siswa SMKN 2 Langsa berhasil menerobos gagasan baru di bidang teknologi yakni dengan menciptakan mesin pengubah air menjadi Bahan Bakar Kendaraan (BBK). Kepala SMKN 2 Langsa, Makmur Lingga kepada wartawan, Jumat (10/2) menjelaskan, keberhasilan SMKN 2 Langsa dalam membuat publik Indonesia adalah berkat dukungan dan kepandaian anak-anak didiknya di sekolah itu. “Kesuksesan menciptakan mesin yang mampu mengubah air menjadi BBK adalah hal yang pertama di Indonesia,” katanya. Menurut Makmur Lingga, terobosan itu adalah baru dan sangat membanggakan negeri ini karena mampu dilakukan oleh tim dan anak-anak SMKN 2 Langsa. Pihaknya bangga dan ternyata jerih payah yang dilakukan selama beberapa tahun dalam meneliti dan mengembangkan teknologi di bidang permesinan akhirnya berhasil dan sukses. Dia menambahkan, proses penelitian dan pengembangan teknologi mesin pengubah air

menjadi bahan bakar kendaraan yang diberi namaWaVe (Water as a Vehicle’s Fuel) SMK itu dilakukan bekerjasama dengan lembaga penelitian Green Energy Institute Indonesia. “Selain itu, aksi anak-anak SMKN 2 Langsa juga mendapat dukungan dari lembaga internasional,” kata Makmur Lingga seraya menambahkan, dalam hal itu pihak SMK memiliki konsultan dari Pronto Enginering Spanyol.

Disebutkannya, kini untuk pengesahan hasil temuan SMK Negeri 2 Langsa tersebut, pihaknya sedang melakukan tes pengujian mesin dimaksud ke Balai Pengkajian dan Pengembangan Teknologi di Jakarta. “Keberhasilan penciptaan mesin pengubah air menjadi BBK ini sudah dilakukan demonstrasi dengan pemasangan pada mobil jenis Fortunner, BMW dan Innova,” sebutnya. (b24)

BANDA ACEH (Waspada) : Jika tetap memaksa, warga akan melakukan pertumpahan darah. Kalimat bernada ancaman itu meluncur dari mulut Sekretaris Mukim Lampanah M Subhan dalam Forum Discussion Club (FDC) yang diselenggarakan Komunitas Masyarakat Aceh Besar di Hotel Oasis, Banda Aceh, Kamis (9/2). Ancaman tersebut terkait perizinan yang dikeluarkan Pemkab Aceh Besar terhadap dua perusahaan penambang pasir besi di Kemukiman Lampanah, Kecamatan Seulimum. Pernyataan yang didukung tokoh masyarakat Lampanah itu disampaikan M Subhan di hadapan Wakil Bupati Aceh Besar H Anwar Ahmad, Kepala Dinas Pertambangan Aceh Besar Bakhtiar, sejumlah anggota DPRK Aceh Besar dan kepala dinas terkait. Subhan mengatakan, ada beberapa hal yang harus diingat oleh pemerintah, di antaranya masalah perizinan PT SCA yang berakhir 2012, namun diperpanjang lagi sampai 2021. Kedua, masalah perizinan PT BMA yang jelas-jelas ditolak masyarakat, namun izinnya tetap dikeluarkan oleh Pemkab Aceh Besar. “Ada permainan apa antara pemerintah dengan perusahaan itu. Mengapa dalam penerbitan izin baru dan perpanjangan izin penambangan tersebut tidak melibatkan masyarakat,” tutur Subhan. Menurutnya, kehadiran kedua perusahaan penambangan pasir besi itu di Lampanah, tidak

memberi kontribusi apapun kepada masyarakat dan lingkungan. “Yang ada infrastrukturnya hancur dan tidak pernah ada perhatian dari perusahaan maupun pemerintah,” ujarnya lagi. Panglima Laot Lampanah Darkasyi Daud menuturkan, penambangan tersebut telah merusak mata pencaharian nelayan di Lampanah. Kini nelayan harus mencari ikan di atas sepuluhmil dan ini sangat jauh sekali,” ungkap Darkasyi. Darkasyi mengatakan, kawasan Lampanah dulunya merupakan kawasan penghasil ikan terbanyak. Bahkan, di sepanjang Pantai Lhokme hingga Lampanah menjadi lokasi pemancingan strategis bagi masyarakat Banda Aceh. Namun, sejak hadirnya penambangan pasir besi itu menyebabkan terumbu karang rusak, prasarana jalan lintas kabupaten hancur dan kehidupan masyarakat tidak sejahtera. Wakil Bupati Aceh Besar Anwar Ahmad mengatakan, masalah ini bisa diselesaikan secara baik. Jika masyarakat menolak, maka pemerintah akan mengkaji lagi izin pertambangan tersebut,” kata Wakil Bupati Aceh Besar itu. Anggota DPRK Aceh Besar dari PPP H Musanif mengatakan, Pemkab Aceh Besar perlu menutup penambangan pasir besi itu jika masyarakat tetap menolak. Apalagi keberadaan perusahaan tersebut tidak serta-merta memberikan kesejahteraan bagi masyarakat yang hidup di sekitar lokasi tambang. (b05)

Wali Nanggroe Dan Pj Gubernur Aceh Diundang Pada Molud Aceh Sepakat MEDAN (Waspada) : PemangkuWali Nanggroe Aceh Tgk Malek Mahmud dan Penjabat Gubernur Aceh H Tarmizi A Karim serta pasangan calon Gubernur danWakil Gubernur Aceh Dr H Zaini Abdullah dan Tgk Muzakkir Manaf, diundang untuk menghadiri acara peringatan Maulid “Molud” Aceh Sepakat Cabang II Medan. Ketua panitia peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW, Aceh Sepakat Cabang II Medan Suriadin Noernikmat didampingi Sekretaris T Munthadar, bendahara H Arbie Abdul Gani serta wakil bendahara HT Johar Arifin, Jumat (10/2) membenarkan. Menurutnya, acara yang akan dilaksanakan Sabtu (25/2), di komplek Masjid Raya dan Balai Raya Aceh Sepakat di Jln. Mangkara no. 2 Medan tersebut akan menampilkan penceramah Dr H Amiruddin MS. Peringatan mauled/khenduri molud kali ini, kata Suriadin, sedikit berbeda dibanding tahun-tahun lalu. Tahun ini di samping tetap menyembelih 4 ekor lembu untuk menjamu 3.000 undangan, dimasak kari khas Aceh dan

disajikan dengan sistem “kuah beulangong”, disediakan pula makanan dalam daloeng (talam khas adat Aceh). Daloeng-daloeng ini nantinya akan diisi berbagai kuliner khas Aceh dan nasional yang diutamakan untuk sajian bagi tamu-tamu khusus. “Sekarang sudah ada 30 daloeng yang dikumpulkan disumbang warga Aceh di Medan untuk kepentingan khanduri molud ini,” ujar Suriadin. Sekretaris panitia T Munthadar menjelaskan, daloeng-daloeng yang umumnya terbuat dari kuningan tersebut tergolong sebagai barang antik dan langka serta jarang digunakan. Buktinya, hampir semua daloeng yang diserahkan untuk dimanfaatkan Aceh Sepakat harus dibersihkan ekstra keras menggunakan kimia pembersih atau braso. Kata T Munthadar, pihak panitia tetap menerima sumbangan bu kulah (nasi bungkus khas Aceh) dari anggota Aceh Sepakat yang dikoordinir Ketua-ketua anak cabang di lingkungan Cabang II yang berjumlah enam anak cabang. (m32)

Tim Kadarkum Aceh Timur Wakili Aceh Di Tingkat Nasional LANGSA (Waspada) : Tim Kesadaran Hukum (Kadarkum) Aceh Timur yang akan mewakili Aceh pada ajang lomba Kadarkum tingkat nasional yang berlangsung pada Mei 2012 mendatang di Jakarta diminta agar mempersiapkan diri, Jumat (10/2). Permintaan tersebut disampaikan Bupati Aceh Timur melalui Sekretaris Daerah Syaifannur saat menerima tim kadarkum Aceh Timur di kantornya, kemarin. “Atas nama Pemkab Aceh Timur kita berharap agar tim Kadarkum Aceh ini kembali menorehkan hasil terbaik pada even tingkat nasional tersebut,” harap Sekda. Dia menambahkan, even tingkat nasional, jauh lebih berat dibanding even serupa tingkat Provinsi Aceh, di mana Kabupaten Aceh Timur mampu tampil sebagai yang terbaik untuk seluruh Aceh pada lomba medio Agustus 2011 di Museum Tsunami Aceh di Banda Aceh. Dalam kesempatan tersebut, Sekda menerima trophy/hadiah juara pertama Lomba Kadarkum se-Aceh tersebut yang diserahkan Kepala Bagian Hukum Setdakab Aceh Timur Iskandar atas nama pemerintah daerah juga menyerahkan bonus uang tunai kepada peserta perlombaan yang mewakili Aceh Timur dalam lomba kadarkum tingkat Provinsi Aceh. (b22)

Waspada/Abdul Mukthi Hasan

SEJUMLAH warga melihat sepedamotorVario CBS BL 4452 NN milik pedagang kue keliling hancur, setelah jatuh disenggol mobil Avanza lalu dihantam bus sekolah di kawasan Desa Ule Reuleung, Kecamatan Dewantara, Aceh Utara, Jumat (10/2).

Alumni Tolak Rencana Gugatan PT BPL Terhadap Tim Likuidator Relokasi SMAN 1 Idi Rayeuk PT AAF Ditolak, Warga Sujud Syukur ACEH UTARA (Waspada) : Setelah menjalani proses persidangan sejak awal 2011, akhirnya, Kamis (9/2) Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Lhoksukon menolak gugatan PT Bumi Persada Lestari (BPL) terhadap tim Likui-dator PT AAF karena tidak mampu memberikan alasan-asalan kuat terhadap kasus tersebut. Mendengar putusan tersebut, warga Krueng Geukueh, Kecamatan Dewantara, Aceh Utara bersujud syukur. Bukan hanya itu, warga Krueng Geukueh juga melaksanakan kegiatan syukuran untuk mendoakan agar PT AAF dapat segera diopera-sionalkan kembali. Pada saat Pemerintah RI hendak membangun pabrik

pupuk tersebut, warga dengan suka rela menyerahkan tanahnya untuk negara, dengan harapan akan tercipta kemakmuran dan kesejahteraan warga sekitar. “Tanah untuk pembangunan PT AAF kami berikan ke negara, bukan untuk PT BPL. BPL perlu tahu, kalau PT AAF itu BUMN, karena saham yang dimiliki Pemerintah RI lebih tinggi dari negara-negara Asean lainnya mencapai 60 persen. Kami hari ini berbahagia mendengar putusan Majelis Hakim PN Lhoksukon,” kata M Jamil, tokoh warga Krueng Geukueh, Jumat (10/2). Kata Jamil, pada 2011, dia bersama 35 warga lain bergerak ke Jakarta, meminta Pemerintah

Pusat dan DPR-RI khususnya Komisi VI, untuk menghidupkan kembali PT AAF, mengingat pabrik pupuk tersebut harapan dan tumpuan warga Aceh. PT AAF dijamin mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi warga kelas bawah, karena warga bisa membuka berbagai usaha di sekitar lingkungan pabrik. “Hasil kunjungan ke Jakarta, Pemerintah Pusat menyerahkan sepenuhnya PT AAF kepada PT PIM, karena itu, PIM kita minta untuk segera mengoperasionalkan kembali PT AAF. Pemerintah juga kami minta untuk mengalokasikan bahan baku gas untuk PT PIM sesuai kebutuhan,” tutur Jamil. (b18)

BANDA ACEH (Waspada) : Para alumni SMA Negeri I Idi Rayeuk di Banda Aceh yang tergabung dalam Forum Alumni SMA Idi (Foramdi) serta Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Idi Rayeuk (IPMIR), menolak dan mengecam rencana relokasi dan penjualan lahan SMA Negeri I Idi Rayeuk serta mengancam akan melakukan upaya advokasi agar rencana tersebut dibatalkan. “Nilai historis sekolah itu cukup tinggi, sehingga perlu diselamatkan dari segelintir pihak yang mengklaim dirinya sebagai pendiri sekolah, serta patut diduga memiliki motif memperkaya diri dan kelompok dari hasil proyek tukar guling sekolah,” ungkap Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Aceh Timur (IPPAT) yang sekaligus jubir Foramdi, Aftahurriza, Jumat (10/2) di Banda Aceh. Sebagaimana diketahui, Dinas Pendidikan Aceh Timur berniat menjual lahan SMAN 1 Idi Rayeuk di Desa Tanoh Anoe dan merelokasinya ke daerah lain. Alasannya, lokasi sekolah tersebut terlalu dekat dengan jalan negara Medan-Banda Aceh, sehingga menimbulkan kebisingan dan mengganggu proses belajar-mengajar.

Wacana relokasi SMAN 1 Idi Rayeuk itu dikeluarkan Kadis Pendidikan Aceh Timur, Agussalim, sejak 2010. Menurut sebuah sumber, harga lahan sekolah tersebut ditaksir mencapai Rp9 miliar. Bahkan, ketika itu Agussalim mengklaim rencananya itu juga mendapat restu dari 80 persen masyarakat Idi Rayeuk. Menurut Aftahurriza, jika dilihat dan dicermati alasan kebisingan yang mempengaruhi mutu lulusan SMA Idi, hal itu sama sekali tidak masuk akal. Apalagi tidak ada ruang belajar yang terlalu dekat dengan jalan raya, kecuali ruang dewan guru. Ketua Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Idi Rayeuk (IPMIR) Firdaus mengemukakan, relokasi sekolah bukan merupakan hal yang krusial untuk memajukan dunia pendidikan di Aceh Timur, tapi, mutu lulusan itu ditentukan oleh kualitas guru dan fasilitas sekolah yang memadai. Menurut Firdaus, saat ini SMAN 1 Idi Rayeuk membutuhkan sarana dan fasilitas yang memadai untuk mendukung proses belajar-mengajar, sehingga nantinya dapat menghasilkan lulusan yang baik. (b04)

Aceh Daerah Modal Dan Model COMPAGNIE van Verre, sebuah perusahaan dagang Belanda. Perusahaan itu membiayai ekspedisi dagang ke Indonesia dengan mengirim empat kapal. Setelah empat belas bulan berlayar, tim ekspedisi tersebut berhasil mendarat di Banten. Dari sinilah, Belanda masuk ke Indonesia hingga mampu menguasai seluruh nusantara.

Setelah berhasil mengambil simpati penguasa Banten, Belanda mulai membuat kegiatan perdagangan. Tiga dari empat kapal kembali ke Belanda de-

ngan muatan penuh, satu kapal lain melanjutkan perjalanan hingga ke Maluku untuk mencari cengkeh dan pala. Dari tahun ke tahun kegiatan perdagangan semakin padat di jalur perairan Indonesia. Persaingan dan konflik terjadi, baik sesama pedagang Belanda maupun dengan pedagang dari Portugis dan Inggris. Bangsa-bangsa asing datang ke Indonesia hanya untuk menguasai harta benda. Hingga pada akhirnya Belanda menjajah Indonesia selama 3,5 abad. Masa kolonialisme Belanda berakhir 1942-1945. Jepang masuk ke Indonesia dengan tujuan menghalau Belanda. Namun sampai di Indonesia, Jepang mengubah haluan politik dengan cara mempropagandakan, kehadiran Jepang untuk

membebaskan Indonesia dari penjajahan Belanda. Ternyata itu hanya tipuan belaka. Pada akhirnya, Jepang juga menjajah Indonensia. Jepang lebih kejam dari Belanda. Pada akhirnya, rakyat Indonesia memberikan perlawanan terhadap warga negara matahari terbit itu. Mengetahui keinginan bangsa Indonesia, akhirnya Jepang memperbolehkan rakyat Indonesia membentuk Badan Penyelidikan Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) hingga 17 Agustus 1945, Proklamasi Kemerdekaan dikumandangkan oleh Soekarno Hatta. Belanda mengumumkan kedatangannya ke Indonesia kedua kalinya untuk menjaga keamanan akibat perang dunia kedua. Dalam waktu relatif sing-

kat Belanda berhasil mengusai seluruh nusantara, kecuali Aceh. Aceh merupakan daerah modal kemerdekaan Indonesia. Berkali-kali Belanda berupaya menghancurkan Aceh, namun gagal. Namun dengan sangat nekat Belanda mengumumkan kepada dunia lewat radio Hilversum, bahwa Indonesia tidak ada lagi. Namun pengumuman itu dipatahkan Radio Rimba Raya. Radio ini mengumumkan, Indonesia masih ada. Karena radio dari dataran tinggi Gayo itulah, negara-negara di dunia mengakui kemerdekaan Indonesia dan Belanda kalah total. Dalam mengisi kemerdekaan, Aceh kembali memodali Indonesia dengan menyumbang dua unit pesawat angkut yakni Seulawah. Seulawah adalah

cikal bakal berdirinya perusahaan niaga Indonesia. Untuk membeli pesawat itu, orang Aceh mengumpulkan sumbangan berupa beras dan barang-barang berharga. “Karena itu sangat pantas, kalau ada yang mengklaim Aceh merupakan daerah modal bagi kemerdekaan Indonesia,” kata Hafifuddin, mantan Ketua STAIN Malikussaleh Lhokseumawe. Hasil Karya Putra Aceh Hafifuddin mengatakan, Aceh bukan hanya sebagai daerah modal, tapi juga menjadi daerah model. Pasalnya, Bappenas yang dikenal di seluruh Indonesia merupakan hasil cipta karya anak Aceh Majid Ibrahim, mantan Gubernur Aceh. Bappenas merupakan ji-

plakan dari Bappeda. Saat membuat program Bappeda, Majid Ibrahim masih menjabat sebagai Rektor Unsyiah. Kemudian, Aceh juga yang menciptakan lahirnya Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU). Tidak hanya itu, Aceh juga dikenal sebagai daerah model Syariat Islam. Penerapan hukum SI di seluruh Indonesia hanya ada dan dilaksanakan di Aceh. Selanjutnya, Aceh juga merupakan model daerah otonomi khusus daerah dan daerah istimewa. Yang paling fenomenal, Aceh merupakan daerah model perdamaian dunia. Perdamaian terwujud setelah 30 tahun Aceh terjadi konflik antara Pemerintah RI dan GAM. Maimun Asnawi


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.