Warta Jemaat GKI Samanhudi 26 Agustus 2012

Page 3

Warta Jemaat GKI Samanhudi 26 Agustus 2012___________________________________ makan-makan, ia hanya menunggu suaminya makan. Kelihatannya betapa cintanya sang istri kepada suaminya, hingga ia rela berkorban menunggu suaminya selesai makan. Dengan rasa penasaran, orang yang berkecukupan itu mendatangi istri lansia itu dan bertanya, “Bu, saya melihat, ibu hanya menunggu bapak makan, sementara ibu sendiri tidak makan? Kalau boleh saya tahu, apa yang ibu tunggu?” Dengan senyumnya yang masih manis, sang ibu menjawab, “Yang saya tunggu adalah gigi...sementara ini masih dipakai oleh bapak!” Dalam hatinya, orang yang berkecukupan itu berkata, “Ya...amplop?! Apa perlu dibelikan gigi palsu ya?” Masalah „berbagi‟ adalah topik yang tak habis-habisnya untuk kita renungkan. Ketika perenungan ini berujung pada wujud implementasi tingkah laku, maka sesungguhnya akan muncul dorongan untuk berbagi kepada yang lain. Itulah sesungguhnya manusia, yang oleh Tuhan ditanamkan kerinduan untuk berbagi kepada sesamanya. Dalam berbagi sesungguhnya terlihat pengorbanan dan kerelaan untuk memberi. Dan sebenarnya, semakin banyak memberi/berbagi, semakin tidak akan merasa kekurangan. Walaupun banyak orang yang merasa akan kekurangan bila ia berbagi kepada sesamanya. Karena itu pengorbanan yang paling tinggi adalah dalam bentuk penyangkalan diri, yakni ketika yang diberikan atau yang dikorbankan adalah apa yang ada pada dirinya, juga harga dirinya, demi orang lain. Di sinilah sesungguhnya terlihat keindahan memberi/berbagi daripada menerima. Namun sayangnya, karena adanya pergeseran nilai-nilai moral dan kemanusiaan dalam kehidupan kita saat ini, keindahan memberi/berbagi telah kehilangan maknanya yang indah. Karena dalam memberi, orang justru mengambil. Artinya pemberiannya itu tidak tulus. Karena banyak individu-individu yang justru mau berbagi dan memberi untuk popularitas diri atau pencitraan diri semata-mata. Karena itu kita harus menyadari bahwa berbagi bukanlah merupakan bungkus yang tampak dari luar saja melainkan sesuatu yang berasal dari dalam. Itulah sebabnya ketika seseorang mau berbagi dengan orang lain, sebaiknya tidak perlu diketahui oleh orang lain. Cukup diketahui oleh yang menerima perhatian dan kasih kita, serta Tuhan yang melihat hati kita yang tulus untuk berbagi. Jangan sampai iblis mencuri kerendahan hati kita, sehingga kita menjadi sombong.

3


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.