SK-KD
Sistem saraf
Saraf pusat
sumsum
alat indera
Sistem hormon
Saraf tepi Saraf simpatis
otak
INDIKATOR
SISTEM REGULASI
Saraf parasimpatis
Pengaruh obat-obatan dan Alkohol
mata
telinga
lidah
hidung
kulit
Kelainan sistem koordinasi
 STANDAR KOMPETENSI: 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu,kelainan dan/atau penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada
saling temas.  KOMPETENSI DASAR:3.6.Menjelaskan keterkaitan antara struktur,fungsi dan proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem regulasi manusia (syaraf,endokrin dan penginderaan).
INDIKATOR
A. Sistem Saraf B. Sistem Hormon (Endokrin) C. Sistem Indera
Berdasarkan fungsinya sel saraf dibagi 3 yaitu: 1. Neuron Sensorik (Neuron Aferen) 2. Neuron Motorik (Neuron Efektor) 3. Neuron Asosiasi - Neuron konektor - Neuron ajustor
cabang akson
nukleus
akson neurilema Badan sel
Nodus ranvier
nukleolus
dendrit
Sel schwan
Gambar 1. Struktur sebuah neuron
Mekanisme kerja sistem saraf dendrit
Badan sel
akson
A.Saraf sadar 1. Saraf pusat a. Otak b. Sumsum 2. Saraf tepi a. Serabut saraf otak b. Serabut saraf sumsum tulang belakang B.Saraf tak sadar (otonom) 1. Saraf simpatis 2. Saraf parasimpatis
Bagian utama otak ďƒ˜ Otak besar (cerebrum) : bagian belakang,samping,tengah, antara bagian tengah dan belakang ďƒ˜ Otak tengah (mesensefalon): bagian terbesar; lobus optikus (pusat refleks mata) ďƒ˜ Otak depan (diensefalon): talamus dan hipotalamus ďƒ˜ Otak kecil (cerebelum): pusat keseimbangan otot dan koordinasi otot
1. Sumsum lanjutan (batang otak)
Fungsi : mengatur denyut jantung,pelebaran dan penyempitan pembuluh darah,gerak menelan,bersendawa,batuk dan mental. 2. Sumsum tulang belakang
Fungsi: penghubung impuls dari dan ke otak dan memberi kemungkinan terjadinya gerak refleks. Mekanisme gerak biasa reseptor
Saraf sensoris
otak
Saraf motoris
efektor
Mekanisme gerak refleks reseptor Neuron motorik
Neuron sensorik
Sumsum tulang belakang
efektor
Gambar mekanisme gerak refleks
a. Serabut saraf otak
ď ą berjumlah 12 pasang yang keluar dari otak. ď ą
ada neuron sensoris saja, neuron motoris saja, atau keduanya neuron sensoris dan motoris.
b. Serabut saraf sumsum tulang belakang
gabungan neuron sensoris dan motoris. ď ś neuron sensoris masuk ke akar dorsal, neuron motoris keluar dari akar ventral berjumlah 31 pasang. ď ś
B. SISTEM SARAF OTONOM
1. Saraf simpatis berpangkal disumsum tulang belakang daerah leher dan pingggang .
mengaktifkan organ-organ tubuh agar bekerja otomatis. saraf menuju ke otot polos alat pencernaan, peredaran darah dan
pernapasan. sifat :mengaktifkan kerja alat atau organ tubuh. 2. Saraf Parasimpatis
berpangkal di medula oblongata dan sakrum. sifat kerja berlawanan dengan saraf simpatis.
Pengaruh Obat-Obatan Terlarang dan Alkohol terhadap Sistem Kerja Saraf 1. Stimulan : menstimulasi sistem saraf simpatik sehingga meningkatkan kerja organ tubuh,seperti denyut jantung,tekanan darah, pengecilan pupil dan gula darah. 2. Depresan : mengurangi kegiatan sistem saraf, sehingga menurunkan aktifitas pemakainya. 3. Halusinogen : berpengaruh kuat terhadap persepsi penglihatan dan pendengaran subjek juga meningkatkan respon emosional.
4.
Alkohol: dapat menekan aktivitas susunan saraf pusat,maka peminum alkohol akan berkurang rasa malunya,tidak merasa cemas,jalan sempoyongan dan mata bergerak-gerak.
1. Kelenjar Hipofisis (Pituitari) a. Hipofisis Anterior, menghasilkan Hormon: * Somatotrof (STH) * Tiroid (TSH) * Adrenokortikotropik (ACTH) * Folicel Stimulating Hormone (FSH) * Luteinizing Hormone (LH) * Luteotropic Hormone (LTH) b. Hipofisis Tengah ,hanya menghasilkan hormon Melanocyte Stimulating Hormone c. Hipofisis Posterior, menghasilkan hormon: * Oksitosin * Antidiuretik Hormone (ADH)
2. Kelenjar Epifisis, belum diketahui pasti hormon yang dihasilkan serta pengaruhnya. 3. Kelenjar Tiroid (Kelenjar Gondok), menghasilkan hormon : • Tiroksin • Triodotironin • Kalsitonin
4. Kelenjar Suprarenalis, menghasilkan hormon Adrenalin/Epinefrin. 5. Kelenjar Timus,berfungsi menimbun hormon Somatotrof. 6. Kelenjar Anak Gondok (Glandula Paratiroid), menghasilkan hormon Parathormon. 7. Kelenjar Langerhans, menghasilkan hormon Insulin. 8. Kelenjar Usus dan Lambung. Kelenjar usus menghasilkan hormon Skretin dan Kolesis tokinin, kelenjar lambung menghasilkan hormon Gastrin. 9. Kelenjar Kelamin , menghasilkan hormon Testosteron bagi laki-laki, dan hormon Estrogen dan Progesteron bagi perempuan.
1. Indera Penglihatan (Mata) o mempunyai fotoreseptor
o terdiri atas 3 lapisan yaitu sklera,koroid dan retina o mempunyai daya akomodasi o pada retina terdapat sel batang (basillus) yang berguna untuk melihat pada saat intensitas cahaya lemah dan sel kerucut (konus) yang berguna untuk melihat saat intensitas cahaya terang dan dapat membedakan warna.
susunan saraf mata pada otak
struktur retina
Mekanisme Melihat kornea
pupil
rongga cairan belakang
rongga cairan depan
lensa
retina
Persepsi melihat
otak
2. Indera Pendengaran dan keseimbangan • mempunyai fonoreseptor untuk menangkap getaran dan statoreseptor untuk keseimbangan
• terdiri dari telinga luar, tengah dan dalam.
Struktur telinga tengah dan dalam
Struktur telinga
Mekanisme mendengar Saluran pendengaran sanggurdi
tingkap bulat
Timbul persepsi suara
Membran timfani Cairan koklea
martil Ujung saraf
landasan otak
Organ korti terdiri dari sel-sel rambut dan membran tektoralis. tersusun berderet dalam koklea. makin ke ujung makin tinggi frekuensi getaran yang diterima.
Membran timfani
• merupakan bagian depan ruang timfani • menerima getaran dari telinga luar yang berasal dari saluran telinga
3. Indera Pengecap (Lidah) ďƒ˜ terdapat kemoreseptor pada selaput lendir lidah. ďƒ˜ sel-sel pengecap terdapat pada papila (kuncup pengecap)
ďƒ˜ hanya mampu mengecap 4 cita rasa yaitu manis pada bagian depan, asin pada tepi lidah,asam pada kedua sisi lidah dan pahit pada belakang lidah.
Mekanisme pengecapan makanan Papila
rambut-rambut saraf papila
Persepsi rasa makanan
otak
4. Indera Pembau (Hidung) menerima rangsangan berupa gas (Oflaksi) pusat saraf diotak yaitu saraf olfaktori
Mekanisme pembauan
Gas + lendir dinding rongga hidung Ujung saraf Saraf pusat Persepsi bau
5. Indera peraba dan perasa (Kulit) • mempunyai eksteroseptor
• reseptor peka terhadap panas,dingin, tekanan,sentuhan dan nyeri • terdiri atas dua lapisan utama yaitu dermis, terdapat reseptor panas ,dingin dan tekanan kuat dan lapisan epidermis terdapat reseptor rasa sakit dan tekanan lemah.
KELAINAN PADA SISTEM KOORDINASI Amnesia Stroke Cutter
Neuritis Transeksi Parkinson
Epilepsi Poliomielitis Neurastonia
MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISTEM REGULASI DI SUSUN OLEH : YUNIS ANDRIANI
SMA N 6 OKU