TRIBUN LAMPUNG - 07 JULI 2009

Page 19

cmyk

Tinggalkan Kesan Glamor DI layar lebar, atau dalam acara khusus, aktris seksi Megan Fox tampil begitu glamor. Tapi, dalam keseharian ia ternyata lebih suka penampilan sederhana. Tengok saja saat terpergok sedang berbelanja di supermarket Whole Foods, di Santa Monica, California, belum lama ini. Memakai celana jeans, dan sepatu kets lusuh.aktris Transformer ini coba menyamarkan diri dengan memasang topi. Toh, ia tetap dikenali. Soal kesederhanaan dalam keseharian, ia berujar,” Saya pikir setiap perempuan dasarnya tak ingin ribet. Namun saat masuk panggung hiburan, kamu dituntut punya rambut, dan kostum gemerlap. Di luar panggung, kita kembali pada penampilan asli yang sederhana,” ujarnya. (Persda Network/coi)

JUSTJARRED

JustJarred

● Gossip of the Day!

Tribun Lampung

SELASA 7 JULI 2009

z

HALAMAN 19

Meisya Golput, Aura Sudah Punya Pilihan

ISTIMEWA

Meisya Siregar

MASA Orde Baru, Meisya Siregar aktif ikut kampanye salah satu partai politik. Bahkan sampai rela ikut pawai keliling kota Bandung. Itu terjadi, katanya, lantaran saat itu dirinya belum melek politik. Kini, setelah wawasannya semakin terbuka, istri penyanyi Bebi Romeo ini mengaku terpaksa golput dulu saat pemilihan presiden (Pilpres) 8 Juli. Lho? Meisye beralasan, dirinya belum bertemu dengan sosok presiden dan wakil presiden yang cocok. “Sampai ketemu dengan yang cocok, aku pilih

golput dulu. Aku sekarang sudah agak melek politik, karenanya memilih golput terlepas dari diharamkannya golput,” ujarnya ditemui di Studio Mampang, belum lama ini. Ia mengaku pernah sengaja menyimak debat capres di televisi. Hanya saja, kata Meisya ia malah jadi tertidur lantaran acara debatnya tak seru. “Ngalir-ngalir saja, nggak ada aroma perdebatan seperti yang kuharapkan. Itu lebih seperti acara tanya jawab,” ujarnya kecewa. Lain halnya artis seksi, Aura Kasih.

Pelantun lagu “Mari Bercinta “ ini memang sempat golput saat pemilihan caleg lalu. Tapi, untuk pilres sekarang ia berjanji akan ikut mencontreng. “Jujur saja aku golput saat Pemilu legislatif lalu, namun untuk Pemilu pilpres aku sudah memiliki kandidatnya, jadi aku nggak akan golput lagi,” ujarnya saat ditemu di Grand Indonesia, beberapa waktu lalu. Sayangnya, ia tak bersedia membocorkan siapa capres yang dijagokan. “Itu rahasia ya. Yang jelas,

saya berharap pilihan saya ini memang yang terbaik,” ujar penyanyi yang juga membintangi film Asmara Dua Diana ini. Aura Kasih mengaku beberapa kali sempat mendapat tawaran untuk ikut kampanye capres. Namun, ia tak bisa memenuhi permintaan itu lantaran pihak manajemen tak mengijinkan. “Tawaran ada, tapi pihak manajemen memberi mengijikan. Terlebih jadwal aku memang sedang banget tur keliling kota. Ya sudah aku konsentrasi pada tur saja,” ujarnya. (Persda Network/esy/*)

ISTIMEWA

Aura Kasih

Andai Pakai Sabuk Pengaman ● Dinda Kanya Dewi Berangsur Sembuh - Mobilnya Tabrak Trotoar ANDAI pesinetron Dinda Kanya Dewi mengenakan sabuk pengaman, bisa jadi kondisimatanya tak akan separah sekarang. Aktris kelahiran Jakarta, 5 Februari 1987 ini mengalami kecelakaan tunggal Sabtu (4/ 7) dini hari hingga sempat divonis terancam buta. Untungnya, kondisi Dinda mulai membaik setelah dirawat di RS Mata, Jakarta Eye Center, Cikini, Jakarta Pusat. Dini hari yang naas itu, usai syuting sinetron ‘Cinta Fitri’ edisi Ramadhan di kawasan Cinere, Depok, sedan Honda hitam berpelat B 502 DK yang dikendarai Dinda menabrak trotoar di kawasan dekat rumahnya di Jl. Kramat, Salemba. Tak memakai sabuk pengaman, Dinda pun terdorong ke depan, dan kepalanya nyaris membentur kaca mobil depan. Untung saja, air bag di bagian setir mobil otomatis menyembul keluar hingga kepala Dinda sempat tertahan. Kendati demikian, mata kanan Dinda kabarnya nyaris buta dengan tingkat kerusakan 80 persen.

“Kata dokter, mata kanan Dinda kondisinya rusak sampai 80 persen. Tapi sekarang sudah 20 persen. diperkirakan sepuluh hari juga sudah membaik. Hanya, saya khawatir bagian dalamnya yang kena,” ujar produser sinetro ‘Cinta Fitri’, Manoj Punjabi yang melongoknya di rumah sakit. Kondisi pemeran Mischa di ‘Cinta Fitri’ ini terlihat mengenaskan. Mata kanannya masih belum bisa dibuka. Sekeliling matanya tampak membiru. Lebam. Dan ia masih belum bersedia diwawancara. Sejumlah rekan artis di sinetron ‘Cinta Fitri’ berbondong-bondong menjenguk Dinda yang dirawat di ruang Bougenvile 3 RS Mata Jakarta Eye Centre. Mereka adalah Teuku Wisnu, Verlita Evelyn, Shireen Sungkar, Adly Fairuz, dan Nuri Maulida. Mereka coba mengambil hikmah dari musibah ini. Seperti Teuku Wisnu yang jadi tersadarkan pentingnya memakai sabuk pengaman saat naik mobil. “Ya yang pasti kita berharap kesembuhan Dinda. Dan akhirnya kita jadi dapat

pelajaran, ternyata safety belt itu penting banget. Kalau musibah memang nggak bisa dihindari. Tapi, dengan adanya itu, bisa diminimalisir,” ujarnya. Dinda bukan selebritas pertama yang cedera parah gara-gara lupa memakai sabuk pengaman saat naik mobil. Pada 2004 lalu, Nurul Arifin pun mengalami musibah hampir serupa. Saat itu, Nurul yang kini jadi anggota DPR-RI dari Partai Golkar ini berada di mobil Toyota Kijang yang dikemudikan supirnya. Di Tol TB Simatupang, sebuah pikup yang berusaha menyalip, tibatiba pecah ban hingga menghantam mobil Nurul. Sang supir yang memakai sabuk pengaman, selamat tanpa cedera. Sementara Nurul yang duduk di belakang tanpa sabuk pengaman justru terdorong ke depan membentur kursi hingga beberapa gigi depannya patah. (Persda Network/dic/*)

Tahukah Anda? ● Hasil penelitian Indonesia Defensive Driving Center (IDDC), sabuk pengaman bisa menghindarkan kematian sampai 52%. untuk mobil kendaraan pribadi. Untuk truk ringan, angkanya sampai 62-67%. ● Data Departemen Kesehatan, pada 2002 33,15 persen dari 5.567 kecelakan diakibatkan tidak memakai sabuk pengaman

Diplot Celaka di ’Cinta Fitri’

Dinda Kanya Dewi

KECELAKAAN yang dialami Dinda Kanya Dewi bisa jadi membuat jadwal syuting sinetron Cinta Fitri edisi Ramadhan, berantakan.”Iya kita lagi pusing, sinetronnya akan mundur. Tadinya kan 9 Juli. Kalau dipaksakan jalan terus nggak mungkin karena dia pemeran utama,” ujar produser ‘Cinta Fitri,’ Manoj Punjabi. Tapi Manoj menganggap musibah ini

justru sebagai tantangan untuk tim kreatifnya agar bisa berimprovisasi. Asal tahu saja, musibah yang hampir mirip pernah terjadi pada aktor Hollywood, Shia LaBeouf yang terluka tangannya padahal dia harus meneruskan syuting film Transformer. Akhirnya, sutradara film tersebut membuat karakter yang dimainkan Shia benarbenar menderita luka di tangan. Mungkinkah di Cinta Fitri, karakter Mischa yang diperankan Dinda juga akan di-

plot mengalami kecelakaan pada mata juga? “Itu bisa saja. Biasanya, kalau kita ada musibah, kita minta untuk lebih kreatif di bagian kreatifnya. Kita ubah ceritanya sesuai dengan kejadian nyata. Tapi, itupun harus lihat kondisinya. Kalau untuk Dinda yang seperti ini, karena lukanya di mata, kita khawatir matanya masih tidak bisa menerima cahaya lampu. Akhirnya, kita putuskan untuk break dulu,” ujar Manoj. (Persda Network/kpl)

KAPANLAGI.COM

Berharap Sepanggung dengan Iwan Fals

ISTIMEWA

Sandra Dewi

PERTAMA kali menyaksikan aksi Iwan Fals di atas panggung membuat aktris cantik Sandra Dewi merinding. Wah! Menurutnya, Iwan Fals tak perlu drum, keyboard, atau peralatan band lainnya untuk bisa ‘menyihir’ penonton saat di atas panggung. Cukup dengan sebuah gitar, bisa membuat penonton terkesima dan takjub seperti saat Sandra

menyaksikannya belum lama ini. “Kok merinding ya. Maksudnya yang membuat aku merinding adalah ‘kutu di sayapmu, benalu di tiangmu, benderaku’. Maksudnya, gila ya. Kata-katanya tuh luar biasa banget,” ujar Sandra mengutip salah satu lagu Iwan Fals yang sempat membuatnya merinding saat mendengarnya. Di mata aktris yang melejit lewat aktingnya yang gemilang di Film Quickie Express bersama Aming dan Tora Sudiro, Iwan Fals layak disebut smusisi legendaris Indonesia. Kharisma yang dimiliki belum ada tandingannya, meskipun tak sedikit musisi tanah air yang terkenal. Berkali-kali dari mulut Sandra terucap pujian bagi musisi yang dikenal dengan salah satu hits lagunya, ‘Oemar Bakri’ ini.

“Kalau ditawarin video klip aku mau deh. Nge-fans banget soalnya. Enggak kebayang. Dengar lagunya aja merinding, apalagi kalau sepanggung atau satu scene dalam video klip misalnya. Bisa-bisa, aku gugup,” kata cewek kelahiran Pangkal Pinang, 8 Agustus 1983 ini jujur. Sandra pun berpengharapan lain selain ingin menjadi bintang video klipnya dari Iwan Fals, yaitu berharap bisa sepanggung dengan idolanya tersebut. Dia yang kini menjadi presenter acara musik ‘Derings’ di Trans TV, berharap salah satu bintang tamunya adalah Iwan Fals. Namun, ia tak bisa berbuat banyak, pasalnya konon agak sulit untuk bisa mendatangkan musisi bernama lengkap Virgiawan Listanto ini. (Persda Network/ dic)

Tersandung Improvisasi ’Indonesia Raya’ ■ Terancam Hukuman Tiga Bulan Penjara IMPROVISASI lagu “Indonesia Raya” oleh Rio Febrian pada kampanye Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)Boediono di Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Sabtu (4/7) menuai masalah. Ia dinilai menyalahi aturan Peraturan Pemerintah (PP) 44 tahun 1958 tentang lagu kebangsaan Indonesia Raya, dan bisa dibui tiga bulan penjara. Dalam kampanye di hadapan ribuan pendukung SBY-Budiono itu, Rio memang menyanyikan lagu ciptaan Wage Rudolf Supratman dengan sedikit improvisasi, dimana nada di bagian belakang agak dipanjangkan. Hal itu diakui sendiri manajer Rio, Kiki. “Kita tidak mengganti syair lagunya, hanya dipanjangkan di belakangnya sedikit saja kok,” ujarnya dikutip dari Detikhot, kemarin. Masalahnya, kemudian

banyak pihak yang memprotes. Bahkan, masih dikutip dari Detikhot, ada pesan lewat SMS yang menyebut Rio telah menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan aransemen ala lagu kebangsaan Amerika Serikat (AS), The Star Spangled Banner. Manajemen Rio pun sempat kalang-kabut. Dan menuding pihak Trans TV yang menginginkan adanya improvisasi itu. “Tidak pernah ada niat dari kita untuk melecehkan ‘Indonesia Raya’. Kita juga sangat berhat-hati dalam hal ini. Hanya karena memang panitianya, pihak Transcorp menginginkannya, yah kita ikuti,” ujar Kiki. Ia menambahkan, tak mungkin Rio dengan sengaja mengubah aransemen lagu ‘Indonesia Raya’ dengan seenaknya. Apalagi bukan kali ini saja Rio mendapat kehormatan menyanyikan lagi

Cukup Memakai Pelembab ■ Rahasia Kecantikan Lola Amaria LOLA Amaria punya pandangan berbeda soal kecantikan. Jika para perempuan umumnya gemar mengolesi wajahnya dengan make-up, ia justru kebalikannya. Produser film Betina ini begitu sayang dengan kulit wajahnya yang halus hingga enggan memakai make-up yang dinilainya justru bisa merusak kulit. “Aku sayang sama kulitku.

Makanya aku nggak mau pakai make up. Dengan tampil seperti ini aku sama saja dengan merawat kulit aku sendiri,” ujar Lola saat ditemui di acara Light Indie Movie Short Film Big Impact! Pendek Tapi Dahsyat, di PPHUI, Kuningan, Jakarta Selatan, baru-baru ini. Ia mengaku, hanya berdandan secara spesial untuk keperluan syuting, atau

pemotretan. “Saya kalau dandan cuma untuk kebutuhan foto atau syuting saja. Kalau hari-hari biasa seperti sekarang ini cukup diolesi pelembab tanpa bedak aku bisa langsung pergi,” ujarnya. Karenanya, jangan heran kalau dalam keseharian, ia kerap tampil polos. Paling hanya mengenakan pelembab untuk membersihkan muka.

Kesibukan sebagai sutradara memang membuat Lola dituntut tampil serba praktis. Kali ini, ia sedang disibukkan membuat film berjudul Minggu Pagi di Victoria yang diproduseri penyanyi Noel Letto. Sama dengan tema film yang digarap sebelumnya, film ini mengambil cerita seputar kehidupan Tenaga Kerja Wanita (TKW) di luar negeri. (Persda Network/esy/*)

KAPANLAGI.COM

Rio Febrian

ciptaan WR. Supratman tersebut. “Rio kan bukan penyanyi kemarin sore yang baru menang-menang lomba,” ujarnya. Hal itu dibantah pihak Trans TV. Mereka menegaskan pihaknya tak pernah meminta Rio mengimprovisasi lagu sakral tersebut.”Kalau masalah lagu, Rio spontan lebih kepada improvisasinya. Jadi spontan saja itu,” jelas Hadiansyah seraya menegaskan pihaknya hanya mengurusi soal teknis penyiaran acara dan peliputannya saja Improvisasi lagu

kebangsaan itu dikecam di antaranya oleh sejarawan LIPI, Asvi Warman Adam. Menurutnya, sesuai PP 44 tahun 1958, menyanyikan lagu kebangsaan ‘Indonesia Raya’ tidak boleh dilakukan pengubahan terhadap nadanada, dan irama lagu itu. Termasuk menurutnya adalah melakukan improvisasi. “Kalau mau improvisasi, ya undang-undangnya diubah dulu,” jelasnya. “Kalau lagu perjuangan ‘Selendang Sutra’ silahkan, tapi kalau lagu kebangsaan harga mati,” tegasnya.(Persda Network/ dth)

Ini Aturannya :

ISTIMEWA

Lola Amaria

● Peraturan Pemerintah (PP) 44 tahun 1958 tentang Lagu Kebangsaan Indonesia Raya, pasal 8 (2) PP 44 tahun 1958 ter tulis: Lagu Kebangsaan tidak boleh diperdengarkan dan/ atau dinyanyikan dengan nada-nada, irama, iringan, kata-kata dan gubahan-gubahan lain daripada yang tertera dalam lampiran-lampiran Peraturan ini. ● Pasal 10 ter tulis: Barangsiapa melanggar ketentuanketentuan tersebut dalam pasal 5, pasal 7 ayat 2 dan ayat 3 dan pasal 8 Peraturan ini, dihukum dengan hukuman kurungan selama-lamanya tiga bulan atau dengan denda sebanyakbanyaknya limaratus rupiah. cmyk


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.