Jogja City Guide
“Target saya, agar masyarakat, khususnya anak muda bisa menoleh dan membaca tulisan tulisan di mobil saya, dan kemudian mereka bisa terinspirasi. Karena itu saya pilih bahasa yang gaul agar menarik perhatian mereka,” lanjut mantan orang nomer satu di Kota Yogya ini. Langkahnya tersebut juga menarik perhatian sang istri, Dyah Suminar. Herry mengatakan, istrinya secara terus terang berujar heran dengan tingkah polahnya menempel sejumlah stiker dan beragam tulisan di mobilnya. “Istri saya sampai gedheg-gedheg (geleng geleng), dia heran dengan apa yang saya lakukan. Dia bilang saya sudah tua tapi kok masih kayak anak muda, karena menghias mobil seperti itu,” ujarnya sembari tertawa renyah. Selain menggunakan mobilnya sebagai media kampanye, Herry tak
27
pernah bosan turun langsung, melakukan pendekatan pada generasi muda. Misalnya rajin mengikuti diskusi-diskusi kaum muda, menghadiri sejumlah kegiatan Palang Merah Remaja (PMR) di beberapa sekolah. Herry sadar usianya tak muda lagi. Tapi ia ingin semangatnya tetap terjaga, punya peran nyata meningkatkan kesadaran serta mengoptimalkan generasi muda. Herry Zudianto pun ingin menjadi inspirasi bagi orang lain, setidaknya mendorong partisipasi masyarakat dalam kegiatan sosial kemanusiaan. “Sudah saatnya, anak anak muda yang berada di garis terdepan. Mereka punya pemikiran dan mobilitas lebih tinggi dari kami yang sudah tua tua ini,” tandasnya.