Edisi 3279 Tahun X

Page 3

3 RABU, 22 APRIL 2009

Atos ah isin, maenya gelo teh rek salilana.

S

ANKSI yang dijatuhkan PSSI kepada bobotoh pascatarung Persib vs Persija di putaran pertama lalu, tampaknya belum sepenuhnya menimbulkan efek jera pada bobotoh. Setidaknya di dalam maupun di luar lapangan masih ditemukan ulah tak terpuji yang dilakukan oknum bobotoh. Pada laga Persib vs Sriwijaya FC di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Jumat (17/4) lalu misalnya, di tribun utara sesama bobotoh terlibat baku hantam. Tak jelas alasan yang melatarbelakangi insiden tersebut. Namun yang pasti peristiwa ini sangat disesalkan dan menampar wajah Persib di depan tim tamu. Perkelahian antarsuporter kerap mewarnai pertandingan kandang Persib. Padahal yang seperti ini tak perlu terjadi jika semua pihak menyadari bahwa Persib merupakan aset bersama yang perlu dijaga.

Bagaimana jadinya kalau akibat perilaku tidak terpuji seperti itu, Persib atau bobo-toh kembali dijatuhi sanksi. Satu yang pasti, tentu semua pihak bakal merugi bukan? Insiden baku pukul merupakan satu dari sekian ulah tak terpuji oknum bobotoh di dalam stadion. Pelemparan botol kemasan air mineral, membakar petasan, dan perilaku tak terpuji lainnya masih kita saksikan di sejumlah pertandingan yang dilakoni Persib. Itu peristiwa di dalam stadion. Lantas bagaimana di luar lapangan? Ternyata sami mawon (sama saja, Red). Sudah sering kita dengar keluhan warga yang merasa dirugikan oleh aksi ugal-ugalan oknum bobotoh yang

mengendarai sepeda motor dan mobil di jalan ketika pergi dan pulang dari Jalak Harupat. Padalah ulah ugal-ugalan seperti itu tentu membahayakan dirinya. Mereka, para oknum

bobotoh tersebut, seperti raja jalanan yang menebar teror ke sesama pengguna jalan. Sesuatu yang tidak perlu dilakukan dan membuat warga antipati. Ketua Umum Viking Heru Joko, tak bosan-bosan mengimbau bobotoh agar berlaku tertib. Bobotoh yang sudah “insyaf” pun tak henti mengingatkan rekanrekan-nya agar berlaku tertib. Tanpa maksud menggurui, seorang bobotoh yang mengaku sudah insyaf itu mengingatkan rekan-rekannya yang masih bandel agar tidak melakukan perbuatan sia-sia. “Atos ah isin, maenya gelo teh rek salilana (Sudah ah, malu. Masa mau seterusnya berlaku gila, Red)” ucap bobotoh itu sambil tersenyum. (san)

FOTO-FOTO: TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN

”Atos Ah Isin”


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.