Epaper Tanjungpinangpos 21 Juni 2013

Page 16

16

PRO BINTAN

TANJUNGPINANG POS JUMA T 21 JUNI 2013 JUMAT

KIJANG BERSERI 500 Kartu e-KTP Belum Diambil

Perekaman di Kantor Camat Bintim

KIJANG - Ratusan eKTP masih menumpuk di Kantor Kecamatan Bintan Timur. Soalnya kartu itu belum diambil oleh pemiliknya. Pihak kecamatan kesulitan membagikan karena si pemilik kebanyakan sudah berpindah domisili. Plt Camat Bintan Timur, Hasan menyampaikan, perekaman e-KTP Kecamatan Bintan Timur berjalan lancar bahkan 24.624 warga sudah merekam meski masih sekitar 200 warga belum melaksanakan perekaman. Lanjut Hasan persentase perekaman e-KTp untuk Bintan Timur mencapai target sekitar 98 persen. Dalam pembagian e-KTP, Hasan mengaku dilakukan bertahap. Pertama sebanyak 14 ribu e-KTP sudah dibagikan kemudian dilanjutkan pembagian kedua sebanyak 1.200 e-KTP. Tapi ada sekitar 300 e-KTP harus dikembalikan karena terjadi kesalahan penulisan nama daerah. ‘’Harusnya Pemkab Bintan jadi Pemkab Kepri,’’ jelasnya. Hasan juga mengaku pada pembagian pertama, sekitar 500 e-KTP belum diambil. Katanya ada beberapa alasan e-KTP tersebut belum diambil sama pemiliknya. ‘’Si pemilik belum mengambil karena pindah dengan alasan pindah kerja dan sekolah. Ada juga pemilik sudah meninggal dunia. Tapi ada juga yang belum mengambil karena memang belum,’’ ujarnya. Hasan berharap pemilik e-KTP jika punya waktu luang bisa mengambil e-KTP. Karena menurutnya KTP SIAK mulai 1 Januari tahun depan tidak berlaku lagi. (dri)

F-YUSFREYENDI/TANJUNGPINANG POS

ANTRE: Puluhan kapal nelayan tampak sedang antre untuk mendapatkan solar bersubsidi di pelabuhan Barek Motor Kijang, Kamis (20/6).

Kapal Barang Karam Sampai Jam 4 Sore, Kapal Masih Ditarik YUSFREYENDI-SLAMET, Bintan

F-YENDI/TANJUNGPINANG POS

Kapolres AKBP Octo Budhi.

KAMIS (20/6) dinihari, sebuah kapal barang karam di sekitar perairan Pulau Putus, depan Pantai Sakera, Tanjunguban. Kapal bernama KM Batam Baroi

dengan mesin berkekuatan GT 173 gga nomor 1521 meninggalkan Singapura pada malam hari dengan tujuan Tanjungpinang. Kapal karam diduga karena kabut

menghalangi jarak pandang. Kapolres Bintan AKBP Octo Budhi Prasetyo SIK mengungkapkan kronologis kejadian. Menurutnya, lambung kapal pecah dikarenakan membentur karang di sekitar perairan Pulau Putus, depan Pantai Sakera, Tanjunguban. Nakhodanya Amirudin (63) dan 11 orang ABK bersamaan terseret arus saat air laut masuk ke dalam lambung kapal. ‘’Semua dalam keadaan selamat. Hanya muatan kapal yakni

barang-barang sembako tenggelam,’’ ujar Kapolres. Kapolres mengatakan pihak kapal berusaha menyelamatkan sebagian barang yang tenggelam mulai sekitar pukul sampai siang kemarin, namun hanya sebagian barang berhasil dipindahkan ke kapal lain. Kapal baru yang menolong itu menyelamatkan barang dan mem bawanya ke Tanjungpinang.

 Lanjut ke Hal 15

Ketika Listrik di Bintan Hidup Padam

4 Hari Hanya 10 Jam Nikmati Listrik Masyarakat Desa Malang Rapat Kecamatan Gunung Kijang hanya bisa memaki diri sendiri tatkala listrik mati dalam kurun waktu yang lama. Betapa tidak, puluhan rumah yang baru dialiri 4 hari, hanya bisa menikmati 10 jam saja mendapat penerangan listrik PLN. YUSFREYENDI, Bintan

F-ANDRI DWI S/TANJUNGPINANG POS

PENGHARGAAN: Kepala Sekolah SMAN I Bintan, Ramzan menunjukkan piala penghargaan Adiwiyata pada Kamis (20/6).

SMAN I Bintan Wakil Kepri di Nasional

Raih Piala Adiwiyata Kepri

KIJANG - Sebelumnya sekitar 63 orang siswa SMAN I Bintan lulus seleksi jalur undangan di sejumlah perguruan tinggi negeri. Kini sekolah ini menerima penghargaan Adiwiyata atau lomba peduli lingkungan se-Provinsi Kepri. Karenanya sekolah yang terletak di Kijang ini bakal mewakili perlombaan Adiwiyata nasional sebagai utusan Kepri. Kepala SMAN I Bintan Ramzan mengungkapkan sekolahnya sudah dua kali menjadi juara bertahan untuk gelar adiwiyata se-Kabupaten Bintan. Kini sekolah yang dipimpinnya keluar sebagai utusan Kepri untuk nasional. ‘’Bulan September atau Oktober kami berangkat ke Jakarta,’’ ucap Ramzan. Ramzan menceritakan kembali pada tahun 2009 dan 2010 lalu, pihaknya mendapatkan juara I lomba adiwiyata dari Asosiasi Pengawas Sekolah indonesia. Kemudian 2011 mendapatkan juara II lomba yang sama. Tapi berkat kegigihan akhirnya kembali menjadi juara I dan mewakili Kepri untuk nasional. ‘’Alhamdulillah, semua berkat kerjasama guru, orangtua murid dan anak-anak kami tentunya,’’ ucapnya. (dri)

AWALNYA, masyarakat Kampung Pulau Pucung Desa Malang Rapat merasa gembira ketika pihak PLN memasang jaringan dan meteran listrik ke rumah warga. Karena ingin mendapatkan penerangan listrik PLN, warga sudah memutus jaringan dari listrik desa. Selain memutus jaringan listrik desa, warga rela mengeluarkan uang ratusan ribu bahkan ada yang mencapai Rp1 juta untuk memasukan jaringan listrik PLN. Ketika arus listrik PLN masuk ke rumah, warga mendapat pengumuman dari pihak PLN akan dilakukan pemadaman secara bergilir. Durasi pemadaman dijanjikan antara 2,5 sampai 3 jam per hari. Bagi masyarakat daerah pesisir pantai Trikora, durasi pemadaman itu tidak terlalu be-

rat. Tapi nyatanya, waktu pemadaman listrik tidak sesuai janji. Seorang warga Pulau Pucung Desa Malang Rapat, Yusran Munir (50) mengaku, merasakan bagaimana kecewanya di saat listrik itu mati pukul 09.00, tapi hidupnya pukul 13.00 besok hari. Durasi pemadaman justru mencapai 28 jam. Selama 28 jam itu, warga tidak merasakan listrik. Rabu (19/6) kemarin, mati listrik pukul 13.00 dan hidup pukul 17.00. Berselang satu jam, sekitar pukul 18.30 listrik kembali mati. Lampu listrik baru menyala setelah dini hari. “Selama 4 hari ini, kami cuma merasakan listrik hanya 10 jam saja. Mau marah sama siapa, ter-

paksa memaki diri sendiri. Seharusnya masalah seperti ini tidak terjadi. Sudah 29 tahun saya hidup di Bintan, tidak pernah merasakan listrik PLN. Sekarang sudah masuk listrik, tapi lebih banyak matinya dibandingkan hidupnya,” tutur Yusran kepada Tanjungpinang Pos, Kamis (20/ 6). Meski masyarakat Pulau Pucung berada di daerah pinggiran, Yusran mengatakan, listrik mati dalam kurun waktu yang lama merupakan hal yang tidak wajar. Memang diakui mesin pembangkit listrik itu rawan rusak, tapi teknisi harus dipersiapkan.

 Lanjut ke Hal 15

F-YUSFREYENDI/TANJUNGPINANG POS

PERBAIKAN: Petugas PLN memperbaiki jaringan listrik di daerah Pantai Trikora belum lama ini.

F-YUSFREYENDI/TANJUNGPINANG POS

PENGOBATAN: Lansia mendapat pelayanan pengobatan gratis dari tim medis dari kegiatan pengobatan massal yang diselenggarakan Badan Amil Zakat Kecamatan Gunung Kijang, Kamis (20/6).

BAZ Gunung Kijang Gelar Pengobatan Gratis BINTAN - Badan Amil Zakat (BAZ) Kecamatan Gunung Kijang kembali mengadakan pengobatan gratis bagi masyarakat kurang mampu dan kaum lanjut usia, Kamis (20/6). Pengobatan gratis dilaksanakan untuk masyarakat pesisir di daerah Teluk Bakau dan sekitarnya. Ketua BAZ Gunung Kijang, HM Saleh Umar, menerangkan, pengobatan gratis yang dilaksanakan tersebut diprioritaskan bagi masyarakat kurang mampu dan miskin. Terutama untuk masyarakat yang belum terdaftar sebagai peserta jaminan kesehatan daerah maupun Jamkesmas

dari pusat. Pembiayaan pengobatan gratis ditanggung sepenuhnya oleh BAZ Gunung Kijang dari infak atau sedekah para muzaki atau orang pemberi zakat. Sedangkan tim medis didatangkan dari petugas Puskesmas Kawal. Selain dukungan masyarakat dan pemerintah Desa Teluk Bakau serta Puskesmas Kawal, pengobatan gratis juga mendapat dukungan partisipasi dari mahasiswa STAI yang sedang menjalani masa kuliah kerja nyata (KKN).

 Lanjut ke Hal 15


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.