Epaper Tanjungpinangpos 15 Juni 2013

Page 3

TANJUNGPINANG POS SABTU 15 JUNI 2013

3

KREATIVITAS

14 Kelompok Tani Ikuti Lomba Masak ANAMBAS - Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kepulauan Anambas menyelenggarakan lomba inovasi masak hasil perikanan, yang diikuti 14 kelompok tani, di Gedung BPMS Kamis (13/6) kemarin. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan keterampilan memasak dan mengolah hasil laut. Lomba ini dibuka oleh Ketua Hj Yeni Fatra Mukhtaruddin. PKK Kabupaten Kepulauan Anambas, Hj. Yeni Fatra Muktaruddin, yang dihadirkan tiga dewan juri dari Tanjungpinang. Yeni menyampaikan, acara ini selain untuk meningkatkan keterampilan bagi masyarakat, kegiatan ini juga untuk mengembangkan minat serta bakat anggota PKK dalam bidang memasak. “Dengan acara ini, semoga dapat mengembangkan minat bakat para anggota PKK, khususnya dalam bidang memasak,”ujarnya Lanjut Yeni, bagi pemenang lomba, nanti akan dikirim untuk mengikuti lomba yang akan diadakan di Tanjungpinang. “Bagi para peserta yang telah mengikuti lomba inovasi masak, yang belum berkesempatan menang, kita telah menyiapkan berupa piagam serta plakat karena mereka telah berpartisipasi dalam mengikuti acara ini,” katanya. (ron)

PENDIDIKAN

Setahun, Insentif Guru Rp70 Miliar NATUNA - Perhatian Pemprov Kepri terhadap kesejahteraan guru formal dan non formal di Kepri cukup besar. Pemprov melalui Dinas Pendidikan Kepri mengeluarkan dana yang cukup besar dalam setahun untuk insentif guru, kepala sekolah hingga pegawai tata usaha sekolah. Drs Yatim Mustafa MPd, F-ABAS. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepri mengatakan, setiap tahun anggaran insentif guru, kepala sekolah dan tata usaha sekitar Rp70 miliar. Insentif ini dicairkan langsung ke masing-masing guru melalui rekeningnya. Khusus untuk guru di daerah terluar seperti Berhala dan Pekajang Rp2 juta per bulan. Untuk kepala sekolahnya Rp2,5 juta sebulan dan pegawai tata usaha Rp1,5 juta per bulan. Sedangkan insentif guru di pulau terluar seperti Metabong, Mapur, Subi, Serasan dan lainnya Rp600 ribu per bulan. Insentif kelapa sekolahnya Rp1 juta sebulan serta insentif pegawai Rp300 ribu per bulan. Diakuinya, insentif di beberapa pulau terluar seperti pulau Subi, Serasan dan lainnya turun sejak dua tahun lalu. Sebelumnya insentif guru disana rp1,5 juta per bulan, insentif kepala sekolah Rp2 juta per bulan dan insentif pegawai Rp1 juta sebulan. Diturunkannya insentif di daerah itu mengingat beban Disdik yang semakin berat. Sebab, jumlah guru terus bertambah. Guru PAUD, guru sekolah minggu, dan guru pendidikan nonformal lainnya juga sudah mendapatkan insentif dari Disdik. (mas)

Warga Letung Curigai Angka Tagihan Listrik RONI, Letung WARGA Letung Kecamatan Jemaja mengeluhkan pelayanan yang diberikan oleh pihak PLN setempat. Meski ketersediaan aliran listrik di wilayah mereka telah mencukupi. Namun, pelayanan yang diberikan oleh pihak PLN dalam hal pembuatan tagihan listrik, yang dinilai warga tidak sesuai dengan pemakaian. Akhirnya, warga protes dan menggelar aksi demo pada Selasa malam lalu. Iwan, salah satu warga yang ditemui mengatakan, warga berdemo pada Selasa malam, tepatnya sebelum adanya kunjungan Gubernur Kepri HM Sani beserta rombongan untuk meresmikan bandara Letung. Warga mengaku heran dengan rekening pembayaran listrik yang diberikan oleh pihak PLN. “Awalnya kita tidak mempermasalahkan adanya kenaikan pembayaran karena saat ini listrik di Letung sudah hidup 24 jam. Namun kita mulai curiga karena bill tagihan rekening listrik tidak resmi, seperti ketikan kertas. Bahkan kecurigaan bertambah karena awalnya pihak PLN membuat tagihan Rp400 ribu namun karena warga tidak memiliki uang akhirnya dibayar hanya Rp100 ribu, pihak PLN tidak keberatan,”ujar Iwan. Dikatakannya, mereka senang listrik sekarang sudah nyala 24 jam. Padahal sebelumnya hanya menya-

la pada malam hari saja. Warga juga tak mempermasalahkan adaya kenaikan tarif dasar istrik. Tapi anehnya, ketika tagihan yang diberikan Rp200 ribu, dan saat itu pelanggan hanya membayar di bawah tagihan, malah tidak dipersoalkan PLN. Bahkan tidak ditagih-tagih lagi. ‘’Kami menilai ini ada yang janggal dan mencurigakan,’’ tambah Iwan. Kecurigaan itu, lanjutnya, bisa saja PLN telah membengkakkan nilai tagihan ini, sehingga saat dibayar kurangpun, akhirnya PLN terima juga. Oleh karena itu, pihaknya bersama dengan 70 warga Letung lainnya mendatangi Ketua DPRD Kabupaten Anambas, Amat Yani. Dalam pertemuan tersebut, Ketua DPRD Kabupaten Anambas ini mengaku akan mecoba mencari solusi untuk mengatasi masalah tersebut. “Intinya, warga sangat berharap permasalahan tersebut dapat segera diusut, bahkan kalau perlu ditelusuri sampai ke pihak PLN di Tanjungpinang sana,” ungkapnya. Sementara itu, Koordinator PLN Letung, Sandy saat dikonfirmasi mengatakan, pihak PLN terpaksa memungut administrasi pembayaran mengingat untuk administrasi pembayaran harus menuju ke kantor pos atau bank yang berada di wilayah Tarempa. “Saat ini kita memberikan tagihan secara manual. Pembayaran ini hanya dapat dilakukan melalui kantor pos atau bank. Sementara di Letung untuk saat ini belum ada. Adapun

F-RONI

PLN: Beginilah suasana di kantor PLN Letung. Tampak petugas berjaga-jaga di kantor ini, kemarin.

besaran uang penambahan setiap rekening yang dibebankan sebesar Rp3500,’’ jelas Sandy yang juga menyebutkan hal itu telah mendapatkan kesepakatan dengan pelanggan. “Daripada mereka membayar sendiri. Untuk ongkos biaya kapal saja sudah memakan biaya Rp100

ribu. Kalau mereka keberatan kami pun bingung juga,” ucapnya. Kendati demikian, pihaknya membantah mengenai adanya keluhan yang disampaikan konsumen perihal tagihan yang dil uar biaya pemakaian. “Dalam hal ini, pihak PLN hanya memfasilitasi pembayaran reken-

Masyarakat Jangan Hanya Mengandalkan Pemerintah

F-ISTIMEWA

LISTRIK: HM Sani ketika meninjau pembangkit listrik di Pulau Subi, Kamis lalu.

NATUNA - Kunjungan Kerja Gubernur Kepri ke Pulau Subi, Kabupaten Natuna menjadi momen penting bagi masyarakat pulau tersebut. Dalam kunjungan kerja tersebut, Gubernur meresmikan pengoperasian pembangkit listrik dengan kekuatan 500 Kva. Untuk diketahui, saat ini pasokan listrik di Pulau Subi hanya sebesar 200 Kva dan tidak sebanding dengan kebutuhan masyarakat yang ada. Dengan pengoperasian listrik ini, diharapkan kebutuhan pasokan listrik bisa tercukupi. Sehingga, pemadaman bergilir yang kerap terjadi di Pulau tersebut dapat diakhiri. “Semenjak saya masih menjadi wakil Gubernur, sampai sekarang, Saya sudah ke-3 kalinya kesini. Kembali lagi saya ingatkan, dalam membangun tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah. Kita harus bahu-membahu, bersama-sama dan kompak untuk melakukannya. Kalau bersama-sama, semua bisa kita lakukan. Dan terbukti hari ini, pembangkit listrik ini bisa beroperasi,” kata Muhammad Sani, Kamis lalu. Gubernur juga menyampaikan jika Pemerintah cukup konsentrasi dalam melakukan pemban-

Berkaca dari Kunker Gubernur Kepri ke Anambas

Berdiri Tegak di saat Rombongan Kelelahan

F-RONI

SISWA: Beberapa siswa SD di Kecamatan Jemaja, asyik bermain. Gubernur Kepri HM Sani sengaja berkunjung ke daerah ini untuk menjaring aspirasi warga, salah satunya terkait pendidikan.

Gubernur Kepri, HM Sani melakukan kunjungan kerja ke Pulau Jemaja, Anambas, Rabu (12/6) lalu. Namun ini bukan perjalanan yang mudah. Lalu seperti medan yang dilalui Sani dan rombongan? Berikut tulisan wartawan koran ini yang ikut rombongan tersebut.

MARTUNAS, Jemaja MASA-masa tidur enak pukul 03.00 kemarin malam harus berlalu begitu saja. Karena rombongan yang ikut sudah harus tiba di Pelabuhan Internasional Tanjungpinang subuh itu. Sesuai rencana, pukul 04.00 rombongan sudah harus berangkat dari Tanjungpinang menuju Jemaja. Karena beberapa rombongan lain belum hadir, akhirnya rombongan berangkat pukul 04:25 naik kapal Seven Star Island. Kapal ini sengaja disewa untuk membawa rombongan sekitar 120 orang mulai dari FKPD, tokoh

ing listrik ke kantor pos atau bank. Terkadang, warga mungkin kurang memahmi. Mereka memang tidak menyalakan lampu selama 24 jam. Tetapi, untuk AC serta TV maupun barang elektronik lainnya, maka tentunya kebutuhan listrik juga akan bertambah,” imbuhnya. ***

masyarakat, tokoh pemuda dan lainnya Sekitar pukul 11:30, rombongan tiba di Pelabuhan Pemda Jemaja. Masyarakat yang kental dengan nuansa Melayu itu antusias menyambut gubernur dan rombongan. Masyarakat, pelajar dan pegawai sudah berdiri di tepi pantai. Sambutan yang begitu hangat di daera pedesaan itu. Gubernur dan rombongan lalu menuju Kecamatan Jemaja Timur, Desa Bukit Padi. Di sana gubernur didaulat untuk melakukan peletakan batu pertama pembangunan Bandara Letung. Tidak terlihat rasa lelah di wajah Sani. Ia tetap berdiri tegak dalam

mengikuti berbagai rangkaian acara baik itu kata sambutan, peletakan batu pertama, pembukaan selubung papan nama bandara, maupun penyerahan bantuan-bantuan kepada masyarakat. Sementara sebagian rombongan sudah ada yang duduk di mobil karena rasa capek duduk di kapal. Semangat kerja gubernur patut dicontoh. Namun Sani menyebutkan, bekerja untuk masyarakat harus dilakukan sepenuh hati. Sani sering menyebutnya do by heart. “Jika bekerja dengan hati, Insya Allah akan banyak manfaatnya. Sebab, bekerja dengan tulus adalah bisnis yang tak pernah rugi,” katanya dalam beberapa kali kesempatan di acara penting pemerintahan. Selama kunjungan di Anambas, transportasi bisa dikatakan barang langka di daerah ini. Saat rombongan tiba di Pelabuhan Pemda Jemaja, puluhan rombongan gubernur dan rombongan Bupati An-

ambas, Tengku Mukhtaruddin sempat kebingungan karena tak ada transportasi menuju lokasi bandara. Sebab, jarak pelabuhan itu ke bandara belasan kilometer. Ada beberapa unit mobil pribadi dan plat merah yang sudah parkir disana. Mobil ini disiapkan untuk tamu Very Very Important Person (VVIP) yakni gubernur dan bupati. Sedangkan Sekdaprov Kepri, Suhajar Diantoro dan FKPD lainnya harus naik bus pelajar. Sebab, disana tidak banyak mobil. Saat itu, hanya 9 unit mobil yang bisa disediakan. Itu pun tidak ada angkot. Pemkab Anambas selaku yang punya hajatan terpaksa menyewa mobil milik warga yang kondisinya sudah mobil tua seperti Kijang lama dan carry. Untuk mengantisipasi itu, panitia acara terpaksa menyewa puluhan motor milik warga dan pengojek di dua kecamatan di pulau itu yakni Kecamatan Jemaja dan Kecamatan Jemaja Timur. Seluruh motor plat merah diterjunkan ke pelabuhan agar bisa membawa rombongan ke tempat acara. Ratusan motor beriringan sepanjang jalan mengikuti mobil gubernur yang sudah duluan melaju di depan. Tak satupun diantara motor itu yang tak berboncengan.

Para kepala dinas Pemprov Kepri yang tak kebagian kursi mobil harus menikmati debu di jalan sambil menikmati pemandangan kiri kanan yang terbentang gunung dan hamparan sawah yang sudah selesai di panen. Daerah ini memiliki potensi alam yang bisa digali untuk mensejahterakan masyarakatnya. Namun, peran pemerintah sangat dibutuhkan disana. Terutama untuk pinjaman modal usaha serta mencari solusi pemasaran hasil pertanian mereka. Sebagai contoh, ribuan buah kelapa selalu dihasilkan setiap bulan. Namun, karena harganya yang murah, perlahanlahan hilang semangat warga untuk mengembangkannya. Begitu juga dengan buah. Pisang hanya dihargai Rp1.800 per kilogram di tempat itu. Sementara harga ini bisa melambung hingga Rp8 ribu sekilo di Batam dan Rp7 ribu sekilo di Tanjungpinang. “Kelapa muda mungkin Rp2 ribu saja per biji,” ujar pria itu. Di Tanjungpinang, harga kelapa muda bervariasi mulai Rp8 ribu hingga Rp10 ribu sekilo. Jika pemerintah berharap hasil bumi daerah ini bisa dikembangkan, maka harga produk tani warga setempat juga harus tinggi.***

gunan dalam hal pendidikan, kesehatan, transportasi dan ekonomi. Khusus pendidikan, Muhammad Sani menegaskan jika pemerintah tidak ingin melihat dan mendengar ada anak-anak di Subi yang putus sekolah karena orang tuanya tidak mampu. Untuk itu, Ia meminta mulai dari Bupati, Camat hinga Lurah untuk turun kelapangan mendata anak-anak berprestasi yang orang tuanya tidak mampu. “Pesan saya, seluruh aparat daerah turun kebawah. Data semua siswa siswi berprestasi kita yang tidak mampu,” tegasnya lagi. Sedangkan di bidang ekonomi, Gubernur menyampaikan jika pemerintah terus melakukan pembangunan pelabuhan baru dan bandara. Salah satunya yang baru dilakukan di Letung sehari sebelumnya, merupakan sebuah terobosan untuk meningkatkan perekonomian. “Apa yang kita lakukan, tujuan utamanya adalah untuk kesejahteraan masyarakat Kepri. Baik itu pembangunan bandara, pelabuhan dan peresmian Pembangkit listrik hari ini di Subi kita lakukan semuanya demi kesejahteraan masyarakat,” tukasnya.(fik)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.