Cara Belajar Agama Yang Benar...

Page 1

Cara Belajar Agama Yang Benar Agama adalah pedoman ribut yang dipergunakan untuk mengamankan manusia daripada bencana ruhaniah. Manusia mencita-citakan agama olehkarena itu manusia mempunyai masalah yang tak bisa diselesaikan kecuali secara ilmu kepercayaan tersebut. maka dari itu belajar agama yang baik adalah bermula dari memahami apa sengketa yang dihadapi oleh khalayak itu swasembada. Banyak orang memahirkan agama beserta cara yang salah. Tersebut mempelajari kepercayaan secara textbook, seperti karet pelajar yang belajar kalkulus di maktab tanpa menyelami apa moral ilmu itu dalam kehidupan sehari-hari, tanpa dibekali saran bagaimana cara menfungsikan saran tersebut untuk menyelesaikan peri sehari-hari. Penganut agama yang demikian tersebut saya tutur sebagai penganut > agama buku. Dan hamba tidak sejalan dengan itu dalam cara belajar keyakinan. Dalam belajar agama, beta berangkat atas suatu peri hidup. Lalu mencari ilmu dalam menyelesaikan sengketa tersebut. dan saya memperoleh agama sebagai solusi atas masalah-masalah itu. disitulah saya mengawali mencari ilmu agama. Gak keliru apabila kita merangsang agama sederajat solusi atas problem sengketa hidup member sehari-hari. Olehkarena itu al Quran, sebagai kitab suci pegangan Islam, adalah obat kira penyakit membenang, sebagaimana nasihat Tuhan, Hai manusia, semestinya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam segi dan wejangan serta rahmat bagi orang2 yang beriman. Tetapi, masalah lainnya lagi ialah, seringkali orang-orang tidak menyaksikan bahwa dirinya mempunyai suatu masalah yang butuh selesai oleh keyakinan. Akibatnya, ia mengabaikan peri itu langsung terjadi di dalam dirinya tanpa mencari penyelesaian, seperti uci-uci yang tumbuh di dalam dirinya yang lulus terus menerus tanpa disadari, & tahu-tahu sudah biasa sangat mencabut Portal Berita dan Kajian Islam bagi dirinya. Oleh karena itu, agar kita mengerti bahaya apa-apa yang pada itu mengintai member, maka kita harus memahirkan membaca diri[1]. Setelah dilihat masalahnya, lalu pergilah mencari ilmu dalam menyelesaikan masalah tersebut. Sajauh pengalaman di berguru pegangan, saya membagi guru agama lawan dua jenis guru agama. Perdana, guru agama yang teoritis.

Ia mengajarkan keyakinan itu sekedar menyampaikan apa-apa yang dia baca atau dia dengar dari orang-orang lain. sejatinya, ia bukan mengerti gimana menyelesaikan suatu masalah kehidupan dengan kapasitas agama ini. seperti inang di bersekolah yang mengarahkan ilmu pengetahuan pikir kurikulum selalu. Ia diantaranya orang yang mempelajari rumusrumus matematika, kemudian menciptakan masalah-masalahnya sendiri untuk mengaplikasikan rumus-rumus tersebut. Kedua, guru agama yang praktis. Ia mengajarkan kepercayaan itu benar-benar spesifik dan fokus dalam menyelesaikan permasalah


pokok di dalam hidup sehari-hari kita. ia dapat mengenali dan paham benar, segalanya masalah yang sedang kita hadapi. & ia menyebarkan betul, bagaimana jalan keluar dari masalah-masalah tersebut. mengajarkan keyakinan baginya bermanfaat usaha mengacungkan kita dari masalahmasalah tersebut. karena benar-benar itulah kegunaan agama. Sesuai firman Sang pencipta: Dengan kitab itulah Sang pencipta menunjuki orang2 yang menyidik keridaan-Nya di jalan ketenteraman, dan (dengan kitab ini pula) Sang pencipta mengeluarkan orang2 itu dari gelap gulita kepada cerah yang zakiah benderang dengan seizin-Nya, serta menunjuki itu ke pikiran yang lurus hati. Apakah Engkau telah berlatih agama dengan benar? untuk menjawab interogasi ini, member perlu merasai, apakah sepanjang ini Engkau telah benar-benar keluar dari gelap menuju terang? ataukah Anda ngerasa tiada bedanya antara pra dan setamat belajar keyakinan, kecuali mengeraskan banyak realisasi ibadah ritual, hafalan-hafalan, teori-teori, dan substansi kata dalam bidang kepercayaan saja?


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.