Suara Media Nasional Edisi #170

Page 1

CMYK

SuaraMedia NasionalCom

Media Online: suaramedianasional.com

Nomor ISSN: 2355-6501

@smedianasional

Sudah Terdaftar di Dewan Pers. Surat Izin Penerbitan Usaha Pers: SK Menkum Ham Nomor: AHU-62124.AH.01.01 Tahun 2013

Harga Rp 5.000,(Luar Kota+ Ongkos Kirim)

Edisi 170 Tahun VII / 26 Januari - 1 Februari 2015

Pelaksanaan Sarasehan Masyarakat Pers: Melihat Keberadaban Politik Mutakhir”

Sikapi Politik

Masyarakat Pers Keluarkan Deklarasi (Info Dewan Pers) - Pada 15 Januari 2015, Dewan Pers menggelar Sarasehan Masyarakat Pers: Melihat Keberadaban Politik Mutakhir” di Hall Dewan Pers, Jakarta. Acara yang dihadiri wartawan, pimpinan perusahaan pers, akademisi, dan lain-lain ini, Bersambung di halaman 11

Sopir Angkot Kota Malang Demo Tolak Bus Sekolah

UN 2016 Akan Gunakan CBT Jakarta, SMN - Hal ini dikemukakan Kepala Pusat Penilaian Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nizam, Sabtu (24/1/ 2015), di Jakarta. “Hasil-nya juga bisa lebih rinci dan lebih

cepat diperoleh murid, orangtua, dan sekolah”, ujarnya. Mulai tahun ini akan dilakukan perintisan atau uji coba ujian nasional (UN) dengan target beberapa sekolah pada setiap jenjang di setiap provinsi.

Ilustrasi pelajar saat melaksanakan ujian dengan penerapan ujian online

Untuk menghemat biaya serta menjamin pelaksanaan yang jujur, bersih, dan fleksibel, ujian nasional akan menggunakan sistem komputer atau disebut dengan “computer based test” (CBT). Tes model ini bermanfaat untuk meningkatkan mutu, fleksibilitas, dan keandalan ujian nasional. Proses pengadaannya juga diharapkan lebih lancar. Untuk tahun-tahun berikutnya, UN dengan sistem komputer akan dilakukan dengan caku-

pan lebih luas di 34 provinsi pada jenjang SMP/MTs, SMA/ MA, SMK, serta Paket B dan

C. Soal-soalnya sama atau setara dengan tes berbasis kertas (paper-based test).

Sekretaris Badan Standar Nasional Pendidikan Bambang Bersambung di halaman 11

Kalau Merasa Dibohongi oleh PT Gunakarya Nusantara Terkait Pembangunan Kantor Bupati

Pemkab Blitar Harus Lakukan Black List dan Upaya Hukum Ratusan sopir angkutan kota (angkot) saat gelar demo di bundaran tugu di depan balaikota Malang. Mereka menolak diperasikannya bus sekolah oleh pemerintah kota Malang.Kamis (22/1/2015).

Malang, SMN - Ratusan sopir angkutan kota yang beroperasi di Kota Malang, Jawa Timur, menggelar unjuk rasa di depan Balai Kota Malang, Kamis (22/1/2015). Mereka menolak keberadaan bus sekolah gratis untuk siswa. Keberadaan bus sekolah tersebut mengakibatkan para sopir angkot rugi dan penghasilannya menurun dratis. Demo ratusan para sopir itu membawa angkotnya masing-masing, yang diparkir di Bundaran Tugu, di depan Bersambung di halaman 11

Blitar, SMN - Tudingan miring dari berbagai lapisan masyarakat kabupaten Blitar terhadap Pemkab Blitar khususnya ditujukan terhadap Dinas PU Cipta Karya dan Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kab Blitar terkait pemutusan Kontrak pembangunan gedung Kantor Bupati Blitar di Kec. Kanigoro yang dilaksanakan oleh PT. Gunakarya Nusantara beralamat di Jln. Surya laya Buah Batu Bandung Jawa Barat. Tudingan miring yang

dilemparkan olehKetuaGPI Joko Prasetyo tersebut rupanya sangat beralasan pasalnya pada waktu dilaksanakan Hearing pada Selasa, 13 Janari 2015 di kantor DPRD Kab Blitar antara Lsm Gerakan Pembaharuan Indonesia (GPI), Dinas PU Cipta Karya, Bagian Pembangunan, Itwilkab dan anggota Dewan dari Komisi I dan Komisi III, Kepala Dinas PU Cipta Karya Sumantri dihadapan wakil rakyat dan GPI mengatakan ahwa Pihaknya Bersambung di halaman 11

Kamil (38) warga Desa Lemahbangsaat diperiksa Satuan Reskoba Polres Pasuruan

Petani di Pasuruan Tertangkap Nyabu Bupati Blitar saat peletakan batu pertama pembangunan kantor bupati

Pasuruan, SMN - Satuan Reskoba Polres Pasuruan berhasil menangkap Kamil (38) warga Desa Lemahbang, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan. Pria yang sehariBersambung di halaman 11

Dampak Limbah Perusahaan Penggilingan Padi di Desa Tegal Mijin Menyengsarakan Warga Setempat Diduga karena lemahnya pengawasan, Pengelolaan Lingkungan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bondowoso

Tempat penggilingan padi yang diduga merusak lingkungan sekitar

Bondowoso, SMN - Dalam upaya pengendalian dan pelestarian lingkungan hidup secara terpadu dan berwawasan lingkungan, diperlukan adanya pengawasan dan pengendalian kegiatan pembangunan sebelum dilaksanakan kegiatan pembangunan tersebut. Upaya pengendalian dan pengelolaan kegiatan pembangunan ini dimaksudkan sebagai upaya meminimalisasi dampak fisika, kimia, biologi dan sosial terhadap lingkungan. Selain melihat aspek sosial dan ekonomi dalam memaju-

kan daerah dengan adanya berbagai usaha/ kegiatan, perlu juga adanya aspek lingkungan, yaitu dampak yang ditimbulkan akibat adanya aktivitas dari usaha/kegiatan. Untuk itu setiap usaha/ kegiatan yang dilakukan haruslah dilengkapi dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pengendalian Lingkungan (UKL-UPL) atau Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan (SPPL). Pencemaran Lingkungan oleh UD. Samudra dan UD. Bersambung di halaman 11

Kantor Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Asli Daerah (DPPKAD) Ponorogo. Insert: Drs.Agus Sugiarto Msi, Kabid Pendapatan DPPKAD Ponorogo

PAD Kabupaten Ponorogo Lewati Target Ponorogo SMN - Dalam rangka Pencapaian target Pendapatan Asli Daerah, Ponorogo tidak mau kalah dengan kabupaten lain, karena kecepatan dan ketepan waktu dalam pelayanan, Pasalnya realisasi pendapatan asli daerah (PAD) Ponorogo melewati target yang ditetapkan, sampai akhir

bulan Desember2014 realisasi PAD mencapai 200,495 miliar dari target 166,946 miliar atau naik menjadi 120,10 persen. Lebih lanjut, Kabid Pendapatan Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Asli Daerah (DPPKAD) Ponorogo Drs.Agus Bersambung di halaman 11

Iklan / Langganan hubungi : Tlp. (0354) 691147, HP 081 231 515 435

Email: suaramedianasional@gmail.com


2

Pendidikan

Edisi 170 / VII / 26 Januari - 1 Februari 2015

Peningkatan Prestasi Belajar Melalui Metode Diskusi pada Pelajaran PKn Materi Pokok “Pengaruh Globalisasi” Siswa Kelas IV Semester 2 SDN Purwodadi Kecamatan Ringinrejo Kabupaten Kediri Tahun Pelajaran 2010/2011 Oleh Endang Astutik, S.Pd. (Guru SDN Purwodadi Kecamatan Ringinrejo Kabupaten Kediri)

Ilustrasi PENDIDIKAN Kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang memuat materi kewarganegaraan, mengembangkan nilai sikap, keterampilan pengetahuan siswa tentang masyarakat, bangsa dan Negara Indonesia. Peningkatan sumber daya manusia sudah merupakan suatu keharusan bagi bangsa Indonesia. Bidang pendidikan memegang peranan yang sangat strategis karena merupakan salah satu wahana untuk mengembangkan prestasi pada sektor pendidikan. Salah satu indikator pendidikan berprestasi adalah perolehan nilai hasil belajar siswa. Nilai hasil belajar siswa dapat lebih ditingkatkan apabila proses pembelajaran berlangsung secara efektif dan efisien dengan ditunjang oleh tersedianya sarana dan prasarana

pendukung serta kecakapan guru dalam pengelolaan kelas dan penguasaan materi yang cukup memadai. Tugas guru dalam proses pembelajaran bukan hanya memindahkan informasi pengetahuan dari buku atau dari guru kepada siswa didik dan tugas siswa menerima, mengingat dan menghafal informasi tersebut. Akan tetapi, proses belajar mengajar perlu diupayakan agar lebih menarik dan berkesan kepada siswa. Ada berbagai cara untuk meningkatkan mutu pendidikan, antara lain melalui peningkatan kualifikasi pendidik dan tenaga kependidikan. Guru hendaknya menggunakan berbagai variasi dalam proses belajar mengajar agar siswa tidak menjadi bosan dan bersikap pasif yang berakibat siswa

tidak mampu berkembang.Ada kalanya guru perlu menempatkan diri berdampingan dengan siswa sebagai senior yang selalu siap menjadi nara sumber atau konsultan. Hal ini merupakan variasi dalam upaya membuat suasana kelas menjadi lebih hangat. Secara umum, tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi pembelajaran pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan menggunakan pendekatan diskusi pada materi pokok Pengaruh Globalisasi. Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidup. Proses belajar berbeda dengan proses kematangan. Kematangan adalah proses sedemikian rupa sehingga tingkah laku dimodifikasi sebagai akibat pertumbuhan dan perkembangan struktur serta fungsi-fungsi jasmani. Dengan demikian tidak setiap perubahan tingkah laku pada diri individu merupakan hasil belajar. Menurut Devidson dan Worshain (1992), yang dimaksud diskusi adalah model pembelajaran yang sistematis dengan mengelompokkan siswa untuk tujuan menciptakan pembelajaran yang efektif yang mengintegrasikan keterampilan siswa. Sedangkan menurut Jhonson dan Jhonson (1996) menekankan bahwa diskusi sebagai pembelaja-

ran dalam kelompok-kelompok kecil dimana siswa belajar dan bekerja sama untuk mecapai tujuan seoptimal mungkin. Esensinya terletak pada tanggung jawab individu sekaligus kelompok, sehingga dalam diri setiap siswa tumbuh dan berkembang sikap saling ketergantungan yang positif. Kondisi ini dapat mendorong siswa untuk belajar, bekerja dan bertanggung jawab secara sungguh-sungguh sampai prestasi tujuan dapat diwujudkan. Prestasi mencerminkan sejauh mana siswa telah dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan di setiap mata pelajaran. Prestasi belajar merupakan hasil dari suatu usaha, kemampuan dan sikap seseorang dalam menyelesaikan suatu hal di bidang pendidikan. Factor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa meliputi faktor internal dan eksternal. Faktor internal terdiri atas faktor jasmaniah, psikologis, minat, motivasi dan cara belajar. Faktor eksternal terdiri atas keluarga, sekolah dan masyarakat. Untuk mengetahui hasil belajar yang diperoleh oleh siswa, dilakukan kegiatan evaluasi di akhir proses pembelajaran atau setelah selesai mengajarkan satu indikator atau su indikator dalam proses kegiatan belajar mengajar. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (PTK). Model rancangan penelitian

mengacu pada model yang dikemukakan oleh Kemmis dan Tagart dengan dua siklus dengan masing-masing siklus terdiri dari empat tahapan yaitu: 1. Tahap penyusunan rencana tindakan, 2. Tahap pelaksanaan tindakan, 3. Tahap observasi, 4. Tahap refleksi. Pada tahap penyusunan rencana tindakan penelitian, guru mula-mula mengidentifikasi konsep dan menguraikan materi tentang Pengaruh Globalisasi sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Garis Besar Pelaksanaan Pembelajaran dan dokumen Kurikulum. Dari beberapa sumber ini ditentukan rencana pembelajaran dan evaluasi yang digunakan. Pelaksanaan tindakan dilakukan sebagaimana proses pembelajaran di dalam kelas, dalam tahap ini siswa dibagi dalam kelompok-kelompok dan saling berdiskusi untuk menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang diberikan. Selama proses pembelajaran berlangsung dilakukan observasi untuk memperoleh bahan penyusunan refleksi. Focus observasi ditekankan pada pelaksanaan diskusi. Tahap terakhir adalah tahap refleksi yang diawali dengan memeriksa catatan hasil observasi dan hasil evaluasi siswa. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, dalam pembelajaran siklus pertama, siswa terlebih dahulu dibagi dalam beberapa kelompok kemudian

dijelaskan langkah-langkah pembelajaran menggunakan metode diskusi. Siswa diberikan beberapa pertanyaan kemudian diminta untuk melakukan diskusi dalam kelompok masingmasing untuk menjawab pertanyaan tersebut. Dalam observasi yang dilakukan selama proses berlangsungnya siklus pertama, siswa tampak masih kebingungan karena kurang memahami instruksi dari guru. Kegiatan diskusi belum lancer karena hanya didominasi oleh siswa tertentu sehingga kerjasama dalam kelompok terkesan kurang optimal. Pada saat presentasi hasil diskusi kelompok, siswa yang lain kurang menanggapi sehingga presentasi kelompok berjalan tidak efektif. Dari hasil observasi siklus pertama diraih kesimpulan bahwa siswa masih kurang dapat bekerja sama dan diskusi yang berlangsung kurang dari yang diharapkan. Hasil tes evalusai siklus pertama didapatkan rata-rata siswa adalah 66,1 dengan nilai terendah 60 dan tertinggi 80. Pada siklus kedua, siswa tetap diminta untuk melakukan kegiatan diskusi dalam kelompok kemudian diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. Pada siklus kedua ini guru mulai mengurangi intervensinya terhadap kegiatan siswa. Berdasarkan hasil observasi, pada

siklus ini siswa mulai dapat bekerjasama dalam proses diskusi. Masingmasing siswa dapat menjalankan peran dalam kelompok serta dalam kegiatan presentasi dapat berjalan dengan baik. setelah kegiatan presentasi hasil diskusi, siswa diberikan evaluasi untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi diskusi pada siklus kedua. Dari hasil evaluasi diperoleh nilai rata-rata siswa sebesar 81,1 dengan nilai terendah 60 dan tertinggi 95. Dari hasil evaluasi kedua siklus dapat diraih kesimpulan bahwa dengan menggunakan metode diskusi pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan materi Pengaruh Globalisasi telah mengalami peningkatan kompetensi siswa. Hasil penelitian terhadap 31 siswa kelas IV SDN Purwodadi Kecamatan Ringinrejo Kabupaten Kediri menunjukkan bahwa metode Diskusi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata nilai kelas pada siklus 1 adalah 66,1 dan siklus 2 sebesar 81,1. Dari hasil penelitian yang diperoleh, metode diskusi dapat dilakukan sebagai salah satu metode pembelajaran yang diterapkan dalam proses kegiatan belajar mengajar di dalam kelas eksperimen lainnya.

Peningkatan Prestasi Pembelajaran Matematika Materi Pokok Bangun Ruang Sederhana Siswa Kelas 4 SDN Nambakan Kecamatan Ringinrejo Kabupaten Kediri Semester 2 Tahun Pelajaran 2010/2011 Oleh Binti Wahyuni, S.Pd. (Guru SDN Nambakan Kecamatan Ringinrejo Kabupaten Kediri) PADA dasarnya semua strategi, metode, atau istilah-istilah yang digunakan dalam teori pendidikan dengan tujuan agar terciptanya proses belajar mengajar yang efektif efisien serta banyak mengandung makna, sehingga proses belajar mengajar mengalami perubahan menjadi proses pembelajaran. Hal ini dimaksudkan untuk lebih memberikan bobot serta makna yang dalam agar siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran serta berdampak pada perubahan tingkah laku baik menyangkut unsur kognitif, afektif maupun psikomotor. Tugas dan peranan guru antara lain menguasai dan mengembangkan materi pelajaran, merencanakan, dan mempersiapkan serta mengevaluasi kegiatan siswa. Artinya tugas guru dalam penyelenggaraan proses belajar mengajar meliputi tugas paedagogis dan administrasi. Guru dalam melaksanakan KBM perlu mempertimbangkan beberapa hal diantaranya kemampuan memilih dan menggunakan metode yang tepat. Dalam hal ini ketepatan suatu metode pengajaran tergantung pada situasi dan materi pelajaran yang disajikan oleh sebab itu, guru harus mampu memahami sifat dan keunggulan berbagai metode pengajaran, agar mempermudah dalam menyampaikan pelajaran kepada siswa. Metode mengajar yang tepat harus memperhatikan kemauan, dorongan, minat, potensi, dan kemampuan siswa dalam melakukan suatu kegiatan dalam suatu proses pengajaran. Salah satu contoh kondisi pembelajaran yang seringkali disajikan guru dalam pembelajaran Matematika dinilai masih belum tepat sasaran dan bahkan cenderung penerapannya masih dibatasi dengan konteks buku tertentu saja. Dan kecerobohan pembelajaran tersebut mengakibatkan timbulnya verbalisme serta kurang berkembangnya wawasan maupun pengetahuan pada siswa itu

sendiri. Hal inilah pokok permasalahan yang dihadapi guru dalam peranannya sebagai penyelenggara pendidikan. Hal yang perlu dikaji ulang adalah bagaimana teknik pengelolaan kelas yang tepat. Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar. Dengan kata lain kegiatan-kegiatan untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar mengajar secara benar. Suatu kondisi belajar yang optimal dapat tercapai jika guru mampu mengatur anak didik dan sarana pengajaran serta mengendalikannya dalam suasana yang menyenangkan untuk mencapai tujuan pengajaran. Suatu proses belajar mengajar dapat dikatakan berhasil apabila guru memiliki pandangan masing-masing sejalan dengan filsafatnya. Karena itulah suatu poses belajar mengajar tentang suatu bahan/ materi pelajaran dinyatakan berhasil apabila hasilnya memenuhi tujuan instruksional khususnya dari bahan tersebut. Dengan demikian jelaslah bahwa tujuan pengelolaan kelas adalah agar guru selalu berusaha tanpa memandang kekurangan fisik maupun pikiran yang dirasakannya juga memberikan kesadaran kepada guru tanpa pengelolaan kelas yang baik akan mengalami hambatan. Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mengupayakan penerapan metode penemuan secara tepat dan efektif dalampenyelenggaraannyapembelajaran matematika, sehingga guru mengetahui persis kelebihan dan kekurangan dari suatu metode secara akurat. Suatu gagasan matematika atau prosedur atau fakta dikatakan dipahami jika hal ini menjadi bagian dari jaringan internal. Lebih spesifik lagi dikatakan

matematika dimengerti apabila representasi mentalnya merupakan bagian dari jaringan representasi. Tingkat pemahaman akan ditentukan oleh jumlah dan kekuatan dari keterkaitannya. Suatu gagasan matematika, prosedur, atau fakta dipahami dengan sempurna apabila terjalin dengan kuat dengan jaringan yang telah ada dan memiliki jumlah koneksi yang lebih banyak. Terdapat beberapa jenis koneksi yang dikonstruksi siswa dalam proses belajar sehingga membentuk jaringan mental, yaitu hubungan yang terbentuk atas dasar persamaan dan perbedaan, dan hubungan yang terbentuk berdasar inklusi. Hubungan yang berdasar kesamaan dan perbedaan dapat tercipta dengan mengorespondensikan sesuatu yang tidak ada dengan yang ada atau sebaliknya dalam suatu bentuk representasi eksternal yang sama. Jenis hubungan yang lain adalah terbentuk ketika suatu fakta atau prosedur dipandang sebagai kasus khusus daripada yang lainnya. Jenis hubungan ini didasarkan atas inklusi dari suatu kasus umum atau kasus khusus. Hubungan seperti ini tampaknya terdapat dalam jaringan yang hirarkis. Contoh koneksi yang terjadi dalam hubungan inkhusi adalah pada saat anak bekerja pada permulaan penjumlahan dan pengurangan. Mereka menyelesaikan soal cerita dalam penjumlahan dan pengurangan menggunakan strategi membilang yang mencerminkan struktur semantik dari permasalahan itu. Model seperti ini berdasar atas skemata permasalahan yang merupakan tipe-tipe dasar dari struktur semantik. Umumnya, skemata merupakan jaringan internal yang relatif stabil yang dikonstruksi pada abstraksi dan penyimpulan tingkat tinggi. Dapat disimpulkan bahwa hal yang sangat bermanfaat apabila kita memikirkan pengetahuan matematika siswa

sebagai jaringan representasi internal. Pemahaman terjadi apabila representasi terkoneksi dalam jaringan kohesif dengan struktur yang lebih terorganisasi. Koneksi yang menciptakan jaringan-jaringan membentuk banyak jenis hubungan, seperti kesamaan, perbedaan, dan inklusi. Pemahaman tumbuh pada saat jaringan bertambah besar dan lebih terorganisasi. Tingkat pemahaman kurang baik apabila representasi mental atau gagasan-gagasan terkait terhubung pada tingkat koneksi yang lemah. Pertumbuhan jaringan ini dapat terjadi dalam beberapa cara. Yang paling mudah dibayangkan adalah mendekatkan representasi suatu fakta atau prosedur baru terhadap jaringan yang telah ada.Sebagai contoh, seorang siswa kelas 4 SD yang telah memahami nilai tempat dan menguasai algoritma tertulis dalam penjumlahan dan pengurangan. Siswa tersebut akan membangun koneksi untuk penjumlahan dan pengurangan yang merupakan jaringan yang telah ada akan menjadi lebih besar, sehingga penjumlahan dan pengurangan desimal dapat dipahami. Perubahan dalam jaringan dapat dideskripsikan sebagai terorganisasi. Representasi disusun kembali, koneksi baru terbentuk, dan koneksi lama dimodifikasi atau bahkan dihapus. Konstruksi dari hubungan baru akan mengakibatkan rekonfigurasi jaringan. Pada umumnya guru merasa kesulitan dalam menentukan media pembelajaran yang tepat pada suatu materi pokok bahasan matematika, sehingga selatif semua media pembelajaran hampir jarang disajikan dalam setiap pembelajaran. Media pembelajaran idealnya disajikan dengan beragam bentuk dan corak, agar siswa merasa senang sekaligus dapat memberikan gambaran yang konkrit mengenai materi yang akan disajikan. Media yang variatif juga

dapat memberikan kesemarakan pada proses pembelajaran, sehingga siswa cenderung lebih aktif dan antusias untuk terlibat dalam proses pembelajaran tersebut. Proses pembelajaran akan lebih bermakna manakala siswa secara aktif terlibat dalam kegiatan belajar, dengan gambaran-gambaran media yang lebih nyata serta dapat lebih cepat dimengerti, mudah diingat, apalagi merupakan pengalaman siswa secara langsung. Namun kenyataan yang sekarang ini terjadi, terutama pada pembelajaran matematika, guru hampir tidak sama sekali menyediakan media sebagai alat bantu pembelajaran, padahal media sangat dibutuhkan bukan saja oleh siswa tetapi juga guru itu sendiri untuk mempelancar sekaligus penentu keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran yang tepat dan variatif bisa dipastikan akan dapat mencapai keberhasilan dalam proses pembelajaran. Pemahaman yang tepat terhadap sumber belajar sebagai faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam proses pembelajaran harus lebih diperkuat, bahwa sumber belajar bukan saja buku, namun apapun yang ada dilingkungan ataupun pengalaman seseorang sekiranya relefan dengan tujuan pembelajaran itu semua adalah sumber pembelajaran. Sumber belajar akan dapat memberikan makna dalam proses pembelajaran, manakala guru sebagai penyelenggara pembelajaran dapat lebih selektif dan tepat sasaran dalam memilih sumber-sumber belajar secara tepat, yang selanjutnya dapat membantu memberikan informasi secara lengkap terhadap siswanya terhadap suatu materi yang disajikan. Pelaksanaan tindakan dan observasi pembelajaran pada siklus pertama yang dilaksanakan Siswa dibagi dalam beberapa kelompok mengadakan

Ilustrasi diskusi kelompoknya untuk mempelajari bangun ruang secara tepat, dengan pola-pola permainan serta media alat peraga dalam bentuk jaring- jaring berbagai bangun ruang yang sudah disiapkan. Setelah itu masing-masing kelompok melaporkan hasil diskusinya untuk dipersentasikan secara bergilir. Setelah selesai persentase siswa dan guru mengadakan tanya jawab tentang temuannya masing-masing. Data yang penulis peroleh dari hasil observasi pada tindakan pertama mendapat suatu kesimpulan tentang keaktivan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dengan penerapan metode penemuan adalah sebagai berikut (1) hampir 70% siswa terlibat langsung dan secara aktif mengikuti kegiatan pembelajaran dengan penuh antusias, (2) siswa merasa lebih kritis, dan puas dengan apa yang telah dilakukannya selama kegiatan belajar berlangsung. Pelaksanaan tindakan dan observasi pembelajaran pada siklus kedua Siswa kembali dibagi dalam beberapa kelompok mengadakan diskusi kelompoknya. Setelah itu masing-masing kelompok melaporkan hasil diskusinya untuk dipersentasekan secara bergilir di depan kelas, sekaligus mengadakan tanya jawab untuk mempertanggungjawabkan hasil

diskusi kelompoknya masing-masing. Sementara itu guru harus mampu membagi arus tanya jawab dengan pemerataan yang lebih bijaksana, sehingga terkesan adanya pemerataan dalam arus diskusi tanya jawab. Pada saat berlangsungnya kegiatan diskusi kelompok dan pengerjaan LKS, juga diadakan penilaian keterampilan proses dengan lembar penilaian. Data yang diperoleh dari hasil observasi pada tindakan kedua, mendapat suatu kesimpulan tentang keaktivan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dengan penerapan metode penemuan adalah hampir 75% siswa terlibat langsung dan secara aktif mengikuti kegiatan pembelajaran dengan penuh antusias serta siswa merasa lebih kritis, dan puas dengan apa yang telah dilakukannya selama kegiatan belajar berlangsung Kegiatan berikutnya merupakan kegiatan akhir pada kegiatan inti pelaksanaan tindakan siklus kedua dengan mengadakan kembali tes akhir. Gambaran tersebut memberikan kontribusi yang cukup bagus bagi pengembangan pola berpikir yang baru pada siswa, sehingga nampak adanya kemandirian dalam belajar, sekaligus membekali siswa untuk dapat belajar, tanpa mengenai batas waktu, tempat, maupun kondisi yang dihadapinya.

Kantor Pusat: Dsn Temboro Ds. Plaosan Kec. Wates Kabupaten Kediri, Jawa Timur Kantor Redaksi: Jl. Durian (Ruko PG Pesantren) Pesantren - Kota Kediri, Jawa Timur Telp./Fax: (0354) 691147. Penanggung Jawab & Penasehat Hukum I: Tjutjut Suliyatno, SH, Rahmat Ardianto, SH. Kantor Advokat: Jl. Slamet Riyadi No. 29/67 Kota Kediri. Dewan Penasehat: KH. Drs. Imam Yahya Malik/ Gus Yahya (Ponpes Al Makruf Kedong Lo Kediri), Drs. Ali Rohmad M.Pd, Soroso, Farid Makruf, SE, ST, DR. H.S. Adi Suparto. Komisaris Utama: Winarti. Direktur Utama: Kanti Wiyoto. Direktur II: Edit Suwantara, SE. Direktur III: Agung Budiarto. Pimpinan Redaksi: Kanti Wiyoto. Wakil Pimred: Yon Taufik Hidayat. Bendahara : Surono, Hj. Mintarti, ST. Dewan Redaksi: Kanti, Winarti. Redaktur Pelaksana: Agung Budiarto, Hartono Basingkem. Humas: Futi’ah SE. Kordinator Liputan: Syamsudin. Fotografer: Wendy Eko Winarto. Manager Marketing: M. Edy Fathurokim. Marketing: Guntur Samsul Hadi ST., Yoyok Sumargono. Surat Izin Usaha Crew dan Wartawan: Kota/Kab. Kediri: Joko D., Susi, Johan Wahyudi, M. Ali Faizin, Supriyono, M. Shulthon I. S.. Nganjuk, Bojonegoro: Rambu Magdalena, Joko Kustono. Suara Blitar: Agus Imam S. Tulungagung/Trenggalek: Rudi Penerbitan Pers: L, Irul. Wartawan Surabaya, Sidoarjo: Slamet, Agus Cahyono S. Pasuruan: Fikri Setiawan, Badri. Bangkalan, Sampang, Pamekasan:Wahyudi Hermawan. Gresik: Syamsudin. Jombang: Slamet W, Puji. Mojokerto: Gunadi. Kabiro Kota/ SK Menkum Ham Kab Madiun, Magetan, Ngawi: Drs. Suyanto. Magetan, Ngawi: Eko Setiyowati. Pacitan: Ir. Prayudi Bahagia RW, Yon Taufik Hidayat. Banyuwangi: Syamsudin. Malang Raya: C. Junaedi (Kabiro), Khalid. Kota/Kab. Probolinggo, Nomor: Lumajang: Edi Sunarko RD (Kabiro). Bondowoso, Situbondo: Bambang Sulistiono. Biro Jawa Barat, Jakarta: Ahmad Faisholihin. Biro Cepu: Sucipto Achmad Najib. Perwakilan Jawa Tengah: Mulyono RS. Perwakilan Bali: Nyoman. AHU-62124.AH.01.01 Perwakilan Maluku: Yohanes. Perwakilan Kalimantan Tengah, Biro Gunung Mas: Mandau Suwandi. Perwakilan Sumareta Selatan: Hasan Bakri. Kabiro Kota Lubuklinggau, Kab. Musi Rawas: Abu Hasan Azhari. Perwakilan Tahun 2013. Kepulauan Riau: Ekowanto. Biro Kota Batam: Asriaadi, ST. Perwakilan Sulawesi Selatan: Adnan. Perwakilan Propinsi Jambi: Sugianto. Perwakilan Provinsi Banten: Eduward Manurung. Biro Kab. Tangerang:Nurhasan, Udin Hasanudin. Kota Tangerang: Irfan Efandi, Neneng A’ung. Desain/Layout: Irul. Penanggungjawab: No. Rekening BRI Cabang Wonorejo Kecamatan Wates Kabupaten Kediri. No. 6271-01-000106-50-4. A/N. Winarti. No. Rekening Bank Jatim Capem Wates Kabupaten Kediri. No. 0782015257. A/N: Winarti. Website: Kanti Wiyoto www.suaramedianasional.com. Email: suaramedianasional@gmail.com. Percetakan PT . Citra Cetak Pratama Sidoarjo. Isi diluar tanggungjawab percetakan. Kantor Biro Ponorogo: Jl. Basuki Rahmat No.17 A Ponorogo, contact person: 081231515435. Kabiro: Ir. Prayudi Bahagia RW. Wartawan: Anny Hidayati, Tri Purwanto Budi Wiyono. Waspadai Wartawan Suara Media Nasional yang memegang Kartu Pers yang namanya tidak tercantum dalam BOK REDAKSI bukan tanggung jawab Redaksi. Bila Anda ingin berlangganan, Keluhan serta informasi. Bisa mengirim surat untuk redaksi kami, kirim dengan identitas diri ke Kantor Pusat “SUARA MEDIA NASIONAL” di Dusun Plaosan Desa Plaosan Kecamatan Wates Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Telp/Fax. (0354) 691147, 081231515435, 081234225711, 085645867811. Kami hanya memuat iklan berdasarkan order yang masuk dari pemasang iklan dan bila mana ada iklan yang tidak termuat harap menghubungi kantor redaksi “SUARA MEDIA NASIONAL”. Tidak dibenarkan meminta imbalan sesuatu dari nara sumber. Harga iklan: 1 Halaman (325x513 mm) Warna Rp 15.000.000., Hitam Putih Rp 12.000.000. 1/2 Halaman (325x256 mm) Warna Rp 10.000.000. / Hitam Putih Rp 8.000.000. 1/4 Halaman (325x128 mm) Warna Rp 7.500.000. / Hitam Putih Rp 5.000.000. 1/8 Halaman (325x64 mm) Warna Rp 3.000.000. / Hitam Putih Rp 2.000.000. Iklan Kartu Nama (85x56 mm) Warna Rp 1.000.000,- / Hitam Putih Rp 750.000. Iklan Warna: Rp 12.000/mmk, Iklan Hitam Putih: Rp 8.000/mmk.

Penerbit: PT. SUARA MEDIA NASIONAL

“Jika pers merugikan, jangan main hakim sendiri, gunakan hak jawab atau adukan ke Dewan Pers”. (Pesan ini disampaikan Suara Media Nasional dan Dewan Pers). Gedung Dewan Pers, Lantai 7-8. Jl. Kebon Sirih 34, Jakarta 10110 Tel. (021) 3521488. 3504874. 3504874-75. Fax. (021) 3452030. Email: dewanpers@cbn.net.id. Twitter: @dewanpers. Website: dewanpers.or.id / www.persscouncil.or.id


KEDIRI RAYA Dari Kediri untuk Indonesia

Edisi 170 / VII / 26 Januari - 1 Februari 2015 Goa Selomangleng Kediri

3

Simpang Lima Gumul Kediri

Irigasi Kebutuhan Dasar Kehidupan Pertanian

Bupati Kediri dr. Hj. Haryanti Sutrisno bersama Dandim 0809 Letkol Purnomosidi, SIP. meletakkan batu pertama pembangunan perbaikan saluran irigasi

Kediri, SMN - Jaringan irigasi merupakan saluran pengairan di

persawahan yang terdiri dari saluran primer, saluran sekunder, saluran

tersier, dan saluran kuarter. Saluran primer membawa air untuk mela-

yani seluruh area sawah. Saluran sekunder membawa air untuk melayani beberapa petak sawah tersier (petak sawah sekunder terdiri dari beberapa petak tersier). Saluran tersier berukuran lebih kecil dari saluran sekunder dan saluran primer. Saluran tersier hanya melayani satu petak tersier. Satu petak tersier terdiri dari beberapa petak sawah dengan luasan berkisar antara 50-100 ha. Dalam rangka kunjungan kerja monitoring perbaikan irigasi tersier di Desa Dawuhan Kecamatan Purwoasri oleh Bupati Kediri dr. Hj. Haryanti Sutrisno bersama Dandim 0809 Letkol Purnomosidi, SIP. Selasa 20 Januari 2015 melakukan dialog bersama para petani terkait pembangunan irigasi yang merupakan hal dasar kehidupan bagi tanaman pertanian. Perbaikan irigasi tersier merupakan salah satu kegiatan guna meningkatkan produktifitas lahan pertanian menuju kemandirian pangan. Dandim 0809 Kediri Letkol Purnomosidi, SIP, dalam dialog

bersama para petani mengutarakan sebagaimana amanat Presiden Jokowi bahwa TNI dan Polri harus mendukung dan membantu program ketahanan pangan menuju kemandirian pangan nasional sebagaimana yang telah dilaksanakan pada hari ini melalui perbaikan irigasi tersier di Kabupaten Kediri. Untuk itu kepada segenap jajaran TNI di Kodim 0809 dan yang berada di wilayah mulai dari Danramil dan Babinsa harus siap membantu secara aktif bersamasama petani dan masyarakat dalam setiap pelaksanaan perbaikan irigasi tersier di Kabupaten Kediri. Tegas Dandim Dalam dialog bersama para petani Haryanti Sutrisno mengatakan bahwa perbaikan tersier di Desa Dawuhan merupakan salah satu hal mendasar yang harus mendapat prioritas pembangunan di bidang pertanian karena tanaman pertanian tanpa irigasi tidak dapat berfungsi optimal. Perbaikan irigasi tersier bertujuan untuk mengembalikan fungsi

dan pelayanan irigasi pertanian secara maksimal sehingga produktifitas petanian akan meningkat. Pertanian tanpa perbaikan irigasi tidak akan dapat menghasilkan produk secara optimal bahkan bisa menyebabkan kegagalan dan kematian tanaman, karena air merupakan hal mendasar dan sumber kehidupan dari tanaman pertanian. Ungkap Haryanti Sutrisno Haryanti Sutrisno menerangkan bahwa saat ini kita harus bersyukur karena memiliki seorang Presiden Jokowi yang sangat peduli kepada para petani dan bertekad dalam 3 tahun awal kepemimpinannya akan mewujudkan program kemandirian pangan di Indonesia, yang salah satunya adalah perbaikan irigasi tersier ini. Untuk itu Pemerintah Kabupaten Kediri sangat peduli dan bersunguh-sunguh mendukung program kemandirian pangan nasional tersebut. Bahkan kita akan lakukan evaluasi dan monitoring dari seluruh pelaksanaan perbaikan irigasi di

Kabupaten Kediri. Untuk perbaikan irigasi yang paling efesien dan efektif serta terbaik pembangunannya akan memperoleh penghargaan dari saya. Tegas Haryanti Sutrisno Haryanti Sutrisno menambahkan bahwa program perbaikan irigasi ini dilaksanakan dalam bentuk Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Irigasi Partisipatif yang selanjutnya disebut PPSIP. Penyelenggaraan PPSIP merupakan irigasi berbasis peran serta masyarakat petani mulai dari pemikiran awal, pengambilan keputusan, sampai dengan pelaksanaan kegiatan pada tahapan perencanaan, pembangunan, peningkatan, operasi, pemeliharaan dan rehabilitasi. Sehingga dengan demikian saya optimis bahwa program ini akan berhasil untuk meningkatkan dukungan dan motivasi para petani dalam meningkatkan produksi pertaniannya guna mewujudkan kemandirian pangan nasional. Jelas Haryanti Sutrisno. (kan)

Komitmen Tinggi Pemerintah Kabupaten Kediri Terhadap Pembangunan Irigasi Pertanian Kediri, SMN - Kebutuhan dasar kehidupan tanaman pertanian terhadap ketersedian air sangat tinggi karena jika kekurangan atau tanpa air tanaman pertanian akan tumbuh kurang optimal bahkan mati. Untuk itu pembangunan irigasi pertanian harus diprioritaskan sehingga air yang mengalir ke persawahan dapat maksimal untuk kehidupan tanaman pertanian. Dengan demikian akan dapat meningkatkan produksi pertanian dan penghasilan petani. Kebijakan pembangunan yang diprioritaskan Pemerintah Presiden Jokowi terhadap pembangunan pertanian sangatlah tepat karena kita tahu bahwa Negara kita adalah Negara Agraris dengan mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Komitmen dan perhatian yang tinggi terhadap kehidupan pertanian tersebut ditunjukkan dengan berbagai pembangunan infrastruktur pertanian, salah satunya adalah pembangunan kebutuhan mendasar pertanian yaitu irigasi pertanian. Seperti gayung bersambut kebijakan Pemerintah Pusat yang sangat perhatian terhadap para petani tersebut mendapat dukungan serius dan besar dari Bupati Kediri dr.Hj.Haryanti Sutrisno. Seperti dalam kunjungan kerjanya kepada kelompok Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA) “Manggolo Putro” dan Kelompok Tani Desa Pagu Kecamatan Pagu hari Rabu (21/1). Dalam kesempatan tersebut Bupati Kediri melakukan dialog bersama para petani membicarakan topik terkait Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Irigasi Partisipatif (PPSIP). dr. Hj. Haryanti Sutrisno mengatakan pembangunan irigasi pertanian dengan pemberdayaan pelaku pertanian seperti PPSIP akan menumbuhkan kemandirian petani dan motivasi yang sangat besar terhadap mereka untuk lebih sukses dan lebih baik. Saluran irigasi pertanian yang jelek akan menghabiskan air sebelum sampai

Ilustrasi

Izin Investasi Keuangan Dua Perusahaan Ditolak Pemkot Kediri Bupati Kediri dr. Hj. Haryanti Sutrisno saat melakukan kunjungan kerja di kelompok Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA) “Manggolo Putro” dan Kelompok Tani Desa Pagu Kecamatan Pagu

kepada tanaman yang ada di areal persawahan karena air tersebut akan terserap tanah dan keluar dari aliran irigasi karena banyaknya kebocoron air di tanggul-tangul alirannya. Tambah dr. Hj. Haryanti Sutrisno. Namun demikian saya berharap para petani yang tergabung dalam HIPPA dan kelompok tani Desa Pagu agar tetap bersatu, rukun, hati-hati dan cermat serta efisien dalam pelaksanaan pembangunan tersebut. Karena kita ketahui bahwa pembangunan irigasi ini bersifat partisipatif dan swakelola sehingga semua pekerjaan diserahkan kepada kelompok tani, mulai perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan serta pertanggungjawaban. Jika menginginkan perbaikan irigasi dengan hasil yang lebih baik dan lebih luas areal pengairannya maka bisa ditambahkan dengan swadaya masyarakat. Ujar dr. Hj. Haryanti Sutrisno. Untuk itu Pemerintah Kabupaten Kediri sangat berkomitmen dan mendukung sepenuhnya

terhadap kesuksesan pembangunan irigasi pertanian yang ada di Kabupaten Kediri. Kepada Dinas Pertanian dan Dinas Pengairan serta dinas dan aparat terkait lainnya agar selalu mendampingi mereka mulai dari fasilitasi perencanaan gambar bangunan, teknis bangunan air, pengelolaan dan pemeliharaan irigasi pertanian tersebut. Tegas dr. Hj. Haryanti Sutrisno. Selain komitmen tinggi Pemerintah Kabupaten Kediri beserta jajaran dinas teknis terkait terhadap pembangunan irigasi pertanian tersebut, komitmen yang tinggi juga ditunjukkan oleh Bupati Kediri dr.Hj.Haryanti Sutrisno secara pribadi dengan mengatakan “Saya secara pribadi siap membantu sebagian semen yang dibutuhkan para petani yang tergabung dalam HIPPA dan kelompok tani yang akan membangun irigasi pertanian baik tersier dan skunder di desa Pagu ini “. Ujar dr. Hj. Haryanti Sutrisno. Pada akhir dialog bersama, Ketua HIPPA Desa Pagu Muhadi

menyampaikan sangat senang dan gembira sekali atas kunjungan dan diskusi yang dilaksanakan bersama Ibu Haryanti Sutrisno beserta dinas terkait. Semoga kami bersama anggota kelompok tani di desa ini dapat melaksanakan pembangunan jaringan irigasi tersier ini secara baik dan benar serta selalu mendapat perhatian dan dukungan dari dinas dan instansi terkait Pemerintah Kabupaten Kediri, khususnya Ibu Haryanti Sutrisno. Ungkap Muhadi. (kan) Kediri, SMN - Kalangan anggota Komisi C DPRD Kota Kediri, pertanyakan Kompensasi penebangan puluhan pohon di jalan Mayor Bismo dan jalan Mataram Kecamatan Kota, Kediri oleh PT Gudang Garam. Sebab akibat penebangan pohon dijalan itu, yang awalnya Kota Kediri terlihat Asri, menjadi panas, apalagi jalan itu banyak dileawati banyak kendaraan sehingga pohon-pohon tersebut sangan berguna untuk megurangi polusi dari asap kendaraan. Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Kediri Yudhi Ayubchan mempertanyakan kebijakaan Dinas Kebersiahan danPertamanan (DKP) Kota Kediri atas peneebangan puluhan pohon itu PT Gudang Garam. “Kita pertanyakan kompensasinya dari penebangan pohon itu, karena jalannya yang awalnya rindang sekarang menjadi panas,” ungkapnya pada Wartawan. Menanggapi hal itu Kepala DKP kota kediri Didik Catur mengatakan pihak PT Gudang Garam telah memotong pohon di Jalan mayor bismo sebanyak 36 pohon sono dan jalan mataram 32 pohon. “Dengan pemotongan itu, pihak PT Gudang Garam akan memberi kompemsasi sebanyak 1200 pohon untuk penghijauan “ ungkapnya. Didik Catur menambahkan rencananya penanaman pohon akan

Kediri, SMN - Pemerintah Kota Kediri dipastikan menolak izin dua perusahaan Jasa Investasi Keuangan yang beroperasi di Kota Kediri. Saat ini Pemkot telah mengirimkan surat penolakan izin tersebut. Ada dua perusahaan investasi keuangan yang mengajukan Surat Izin Usaha ke Badan Penanaman Modal (BPM) Kota Kediri, yakni PT AFC dan PT GMP. Meskipun belum mengajukan izin mereka sudah melakukan operasi. Kepala BPM Kota Kediri Hero Nusanto mengatakan, surat penolakan izin telah dikirimkan keperusahaan tersebut, dan surat tembusan

dikirimkan ke Mapolresta Kediri dan ke Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Kediri. “Yang pasti Pemerintah Kota Kediri menolak izin yang diajukan, dan surat telah kami kirimkan,” kata Hero pada Wartawan. Sementara, dengan maraknya investasi keuangan yang ada saat saat in, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kediri melakukan sosialisasi terhadap intansi terkait izin investasi keuangan ini. Kepala OJK Kediri Bamabang Hermanto mengatakan, kegiatan sosialisasi ini sangat penting sebagai salah satu program edukasi perlindungan konsumen dalam investasi keuangan. “Paling

tidak mereka dapat mengertu investasi yang legal itu seperti apa, saat ini ada sekitar 656 perusahaan invwstasi yang tidak izin ke OJK, kalao diwilayah sisni ada MMM itu juga” terangnya. Dia menjelaskan, hingga saat ini pihak OJK belum mendapatkan laporan dari korban Investasi yang tidak berijin ini, sehingga pihak OJK tidak bisa bertindak. “Karena mereka izinnya tidak di OJK kami tidak bisa melakukan tindakan, namun jika ada masayarakat yang merasa dirugikan akan dilakukan penyelidikan dari OJK Pusat dan Bareskrim,” tandasnya. (kan/brw)

Soal Penebangan Pohon

Dewan Kota Kediri Pertanyakan Kompensasi

Ilustrasi

dilakukan dipinggir jalan dengan bentuk taman dengan jenis tanaman pucuk merah , selain itu pihak Pemkot Kediri juga meminta PT

Gudang Garam menanam sejumlah pohon didalam pagar PT Gudang Garam. “Kita juga meminta agar PT GG juga menanam pohon dalam

pagar, dengan ketinggian minimal ketinggian 3 meter dan lingkar 30 sampai 40 centimeter “ tambah Didik. (kan/brw)


4

Potret

Edisi 170 / VII / 26 Januari - 1 Februari 2015

Bupati Mulyadi Pimpin Apel PNS Lingkup Pemkab Trenggalek

Bupati Trenggalek Dr. Ir. H. Mulyadi WR. MMT. saat memimpin jalannya apel perdana PNS Lingkup Pemkab Trenggalek

Trenggalek, SMN - Pegawai Negeri Sipil lingkup Pemerintah

Kabupaten Trenggalek, Senin 19 Januari 2015 ikuti apel perdana,

Apel Pegawai Negeri Sipil yang diselenggarakan di Alon-alon

Kabupaten Trenggalek dipimpin langsung oleh Bupati Trenggalek Dr. Ir. H. Mulyadi WR. MMT. Mengawali sambutannya Bupati Trenggalek tak lupa mengucapkan selamat tahun baru 2015, semoga pada tahun 2015 ini mampu memberikan nuansa baru yang segar dalam memperbaharui tekad, harapan dan semangat kita untuk lebih baik lagi dalam menangani tugas dan tanggung jawab yang dibebankan bagi kita masing masing. Momentum pelaksanaan apel perdana ini hendaknya dapat dijadikan sebagai refleksi untuk melakukan pembenahan-pembenahan terhadap kekurangan-kekurangan pada pelaksanaan tahun sebelumnya sehingga kedepan, proses penyelenggaraan pemerintahan akan lebih kuat, terarah, optimal, efektif dan

lebih efisien serta adanya perubahan dan pembaharuan sikap mental dan perilaku yang lebih baik lagi yang kita lakukan sebagai respons dari kesadaran dan tanggung jawab kita sebagai apartur pemerintahan di kabupaten Trenggalek. Pemerintah telah menetapkan tujuan agar dapat terwujudnya pemerintahan yang baik dan pemerintah yang bersih yang di dukung adanya birokrasi yang bersih, profesional, transparan, akuntabel dalam merumuskan kebijakan pemerintah, melayani dan memberdayakan masyarakat. Untuk itu sangat diperlukan etos kerja, moralitas pribadi pegawai, kepemimpinan dan persyaratan sistematik yang lebih baik. Lebih lanjut Bupati mengingatkan kepada segenap jajaran aparatur pemerintah di kabupaten Trenggalek

bahwa dalam menghadapi pengabdian dan pelayanan di tahun 2015, untuk memperhatikan beberapa hal diantaranya, mencurahkan segenap kemampuan yang kita miliki untuk segera dapat mewujudkan masyarakat Trenggalek yang sejahtera dan beraklak, Meningkatkan motivasi untuk memperbaharui pola pikir dan meningkatkan perilaku sebagai aparatur pemerintah yang terpanggil untuk melayani dan bukan dilayani, Kita jadikan panca prasetya korpri sebagai pedoman dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi dengan selalu mencerminkan sikap disiplin. Memelihara dan meningkatkan budaya bersih, budaya tertib dan budaya kerja. mengedepankan ethos kerja yakni kerja keras, kerja cerdas, dan kerja tuntas serta loyalitas yang tinggi dalam penanganan mekanisme administrasi pemerintahan,

pembangunan serta pengelolan administrasi keuangan yang semakin baik dan akuntabel. Gelorakan kembali kelangsungan program dan kegiatan car free day yang manfaatnya sangat dirasakan oleh masyarakat. Perkokoh rasa persatuan dan kesatuan, jalin kebersamaan dan kekeluargaan serta kita jadikan tahun 2015 sebagai tahun investasi dan tahun peningkatan pelayanan serta penegakkan disiplin. Dan yang tak kalah penting adalah sikapi secara responsif dan konstruktif berbagai kritik dari masyarakat, jawablah kritik masyarakat dengan melakukan inovasi, meningkatkan kualitas pelayanan publik, serta pelayanan birokrasi yang makin murah, makin cepat, makin mudah dan makin baik. Semoga (rud)

Peresmian Kios Puja HOT Stasiun Tulungagung Tulungagung, SMN - Bupati Tulungagung Syahri Mulyo, SE. MSi Minggu, 18 Januari 2015 meresmikan Kios Puja HOT Stasiun Tulungagung di Lingkungan Stasiun Tulungagung Jln Pangeran Antasari Tulungagung. Acara peresmian malam itu berlangsung meriah sebab panitia kegiatan sengaja menggelar pementasan budaya yang disukai penggemar kesenian daerah yaitu kesenian wayang kulit dengan dalang ternama dari Kabupaten Tulungagung ki Sun Gondrong dari desa Miri Gambar Kecamatan Sumbergempol. Maksud dan tujuan digelarnya kegiatan ini menurut panitia diantaranya adalah sebagai bentuk wujud syukur para pedangang kuliner disekitar stasiun karena para pedagang kuliner kas Tulungagung mendapatkan tempat di kios yang baru selesai pembangunannya. Bupati Tulungagung Syahri Mulyo, SE, MSi, dalam sambutanya diacara peresmian Kios Puja HOT Stasiun Tulungagung ini diantarannya mengajak kepada para pedagang kuliner Tulungagung untuk menjaga kebersihan di sekitar lingkungan mereka berjualan sehingga bisa menarik minat pembeli kuliner (makanan khas Tulungagung) di tempat mereka. “Saya berharap kepada para pedagang untuk senantiasa menjaga kebersihan di lingkungan kios masing-masing agar

Bupati Blitar, H. Herry Noegroho memotong pita tanda diresmikannya Sekretariat FKUB Pertama di Jatim

Bupati Blitar, H. Herry Noegroho Bupati Tulungagung Syahri Mulyo, SE. MSi saat memberikan sambutan

manarik dam membuat nyaman para pembeli atau penikmat kuliner, sehingga mereka selalu datang kesini untuk wisata kuline”, ajak Bupati. Acara ini dilanjutkan dengan penyerahan

wayang kulit dari Bupati Tulungagung Syahri Mulyo, SE, MSi, kepada Ki Dalang pementasan yaitu ki Sun Gondrong sebagai tanda dimulai pementasan wayang kulit selama suntuk. (rud)

Pemkab Tulungagung Gelar Pembinaan Penyusunan Lakip

Sambutan Wakil Bupati Tulungagung Drs. Maryoto Birowo, MM

Tulungagung, SMN - Wakil Bupati Tulungagung Drs. Maryoto Birowo, MM, Rabu, 21 Januari 2015 Membuka pembinaan dan penyusunan Lakip Lingkup Pemkab Tulungagung di Ruang Prajamukti Pemkab Tulungagung. Pembinaan penyusunan lakip, diikuti 70 orang peserta, terdiri dari perwakilan seluruh SKPD non kelurahan lingkup Pemkab Tulungagung serta Camat dan 1 orang Staf Kecamatan se Tulungagung ini dihadiri oleh dua orang dari Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Biro Krasi (Menpan RB) Drs. Bagus Sundjojo, dan Ahmad Yunus, SE serta Kepala Biro Organisasi Sekertariat Daerah Provinsi Jawa Timur, Setiajit, S.H, MM. Menurut Ketua Panitia Kegiatan Lilik Wijayati, SH, MH, dengan kegiatan ini diharapkan dapat kesamaan persepsi/pemahaman dan keterpaduan langkah-langkah SKPD dalam melakukan penyusunan Lakip, adanya peningkatan wawasan SKPD dan Tersedianya

tenaga- tenaga terampil dalam penyusunan lakip serta adanya pelaksanaan pembuatan pelaporan yang berkwalitas sebagai wujud pertanggung jawaban. Lilik juga berharap kepada peserta agar menggunakan kesempatan ini untuk menannyakan halhal yang belum dapat dipahami ataupun kurang jelas kepada nara sumber khususnya dari SKDP kecamatan, mengingat tahun depan kecamatan juga diwajibkan untuk menyusun Lakip. Sementara itu Wakil Bupati Tulungagung Drs. Maryoto, Birowo, MM dalam sambutanya mengatakan, “Dalam mewujudkan good covernance, penerapan akuntabilitas dan transparansi merupakan salah satu aspek yang sangat penting dan penentu keberhasilan serta menjadi bagian utama dalam pelaksanaan reformasi birokrasi, akuntabilitas tidak terbatas hanya pada pertanggung jawaban keuangan, namun yang lebih penting adalah pertanggung jawaban non keuangan, yaitu kinerja yang berupa

output bahkan outcame atau benefit yang akan dicapai oleh suatu program / kegiatan sesuai dengan visi dan misi organisasi. Wakil Bupati juga mengatakan bahwa lakip sebagai salah satu instrumen dari sistem yang merupakan laporan Instansi pemerintah yang menguraikan evaluasi dan analisis capaian kinerja instansi

pemerintah yang selanjutnya akan men-jadi media evaluasi yang evektif untuk perbaikan kinerja instansi pemerintah pada tahun berikutnya. Agar setiap instansi pemerintah dapat mengelola dan mempertanggung jawabkan kinerjanya secara akuntabel dan lebih baik, melalui penerapan manajemen kinerja yang yang berorientasi hasil secara sistematis dan sungguh sungguh. Selanjutnya Wakil Bupati berharap setelah mengikuti pembinaan para peserta dapat memahami fungsi lakip, pentingnya penyusunan dan evaluasi terhadap lakip serta mengevaluasi dan melakukan analisis terhadap indikator-indikator lakip, dimulai sejak penyusunan program kerja/ kegiatan sampai dengan pencapaian kegiatan. Acara ini menghadirkan nara sumber pembinaan penyusunan Lakip dari Kementrian pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi serta dari Biro Organisasi Sekda Propinsi Jawa Timur. (rud)

Resmikan Sekretariat FKUB Pertama di Jatim Blitar, SMN - Bupati Blitar, H. Herry Noegroho yang didampingi Wakil Bupati Blitar, H. Rijanto dengan disaksikan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, Drs.H. Mahfud Shodar,M.Ag, meresmikan Sekretariat Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) di Kelurahan Sawentar Kecamatan Kanigoro, Rabu (14/ 1). Dengan berdirinya sekretariat FKUB diharapkan, FKUB yang merupakan ujung tombak dalam menjaga kerukunan hidup beragama bisa menjadi garda terdepan menjaga keutuhan NKRI dari ancaman disintegrasi bangsa. Bupati Blitar juga menyampaikan, kerukunan umat beragama merupakan tanggung jawab seluruh umat dan pemerintah. Munculnya kerawanan dan potensi konflik umumnya disebabkan perbedaan pemahaman terhadap landasan budaya dan agama masing-masing.Oleh karena itu, kerukunan yang esensial dan fungsional harus dibangun dan dipelihara secara sadar dan terarah oleh kita bersama. Dalam kesempatan tersebut, orang nomor satu di Kabupaten Blitar menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada segenap pihak atas terbangunnya sekretariat FKUB. Gedung FKUB yang notabene adalah satu-satunya di Jatim ini merupakan

tonggak sejarah baru, dalam membina kerukunan beragama di Kabupaten Blitar agar lebih baik. Secara khusus Bupati berpesan kepada Badan Kesbanglinmas dan instansi terkait untuk segera memberikan perhatian dan pemikiran yang serius terutama biaya operasional dan pemeliharaan gedung sekretariat ini. Hal senada juga dituturkan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, Drs.H. Mahfud Shodar, M.Ag. Dalam sambutannya pada peresmian Sekretariat FKUB tersebut, diharapkan FKUB semakin emningkat kiprahnya sesuai dengan visi dan misi Kemenag, yakni; Terwujudnya Masyarakat Indonesia Yang Taat Beragama, Rukun, Cerdas, Mandiri Dan Sejahtera Lahir Batin.” Dengan MISI :1. Meningkatkan kualitas kehidupan beragama.2. Meningkatkan kualitas kerukunan umat beragama.3. Meningkatkan kualitas raudhatul athfal, madrasah, perguruan tinggi agama, pendidikan agama, dan pendidikan keagamaan.4. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan ibadah haji.5. Mewujudkan tata kelola kepemerintahan yang bersih dan berwibawa. Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Blitar, Drs. Ahmad Mubazir,MA menjelaskan, Sekretariat FKUB berdiri sebagai

impelemntasi Peraturan Menteri Bersama Menteri Agama serta Menteri Dalam Negeri Nomor 9 dan Nomor 8 Tahun 2006. Serta sesuai dengan Surat Keputusan Bupati Blitar Nomor:188/ 214.409/12/KPTS/2014 tanggal 14 Mei 2014 yang telah memberikan aset bengkok Kelurahan Sawentar untuk pembangunan gedung ini. Sekretariat yang dibangun diatas lahan sekitar 10x20 m ini, pembangunannya 27 Juni-23 Oktober 2014. Harapannya, keberadaan sekretariat ini meningkatkan tupoksi FKUB untuk menjaga kerukunan di wilayah ini. Ketua FKUB Kabupaten Blitar, KH. Nur Hidayatullah menyambut positif dengan dibangunnya gedung tersebut. Juga memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Blitar yang telah memberikan ruang tersendiri bagi FKUB yang sebelumnya jadi satu dengan Bakesbangpol. Dia berharap, kerja dan silaturahmi FKUB makin baik. Peresmian sekretraiat FKUB tersebut ditandai pengguntingan pita dan penandatangan prasasti oleh Bupati Blitar dan Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. Dalam acara tersebut diacarakan pula potong tumpeng, sebagai wujud syukur dibangunya gedung simbul kerukunan umat beragama di Kabupaten Blitar. (mam/adv/hms)

Pencopotan Dua Direktur PDAM Kabupaten Pasuruan

Ilustrasi PDAM

Pasuruan, SMN - Pihak manajemen Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Pasuruan melakukan perombakan struktur organisasi dan tata kerja, yakni dengan mencopot dua direkturnya. “Keputusan perombakan ini tak asal-asalan, melainkan telah sesuai denganPeraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 2007 tentang Organ dan Kepegawaian PDAM, serta Peraturan Daerah Kabupaten

Pasuruan Nomor 23 Tahun 2012 tentang PDAM,” ujar Direktur PDAM Kabupaten Pasuruan, Yoyok Widoyoko kepada SMN, Jumat (23/ 01/2015). Yoyok menjelaskan, pencopotan dua direktur itu sudah tercantum beberapa poin yang mengharuskan untuk dilakukan penyesuaian struktur organisasi. Karena lebih pada bagaimana sebuah jabatan memiliki standar operasional prosedur yang jelas dan tepat.

Sementara itu, untuk diketahui bahwa selama ini, PDAM Kabupaten Pasuruan memiliki 3 direktur, yakni Direktur Utama, Direktur Teknik serta Direktur Keuangan. Padahal apabila disesuaikan dengan Permendagri Nomor 2 Tahun 2007 disebutkan, kalau 3 direktur sangat diperlukan jika jumlah pelanggan PDAM sudah berkisar antara 30 ribu hingga 50 ribu sambungan rumah. Sedangkan apabila jumlah

pelanggan hanya antara 0-30 ribu, jabatan pimpinan cukup hanya dengan satu direktur saja. “Apabila jumlah pelanggannya sudah mencapai antara 50 ribu-100 ribu. Maka diperlukan 4 orang direktur. Sehingga dari situlah maka kami memandang perlu untuk perombakan di dalam internal strukur organisasi PDAM Kabupaten Pasuruan,” pungkasnya. (bad/bj)


Probolinggo

Edisi 170 / VII / 26 Januari - 1 Februari 2015

Deklarasi Anti Narkoba Miras dan Knalpot Broong Kota Probolinggo Tahun 2015

Pemusnahan barang bukti narkoba oleh Walikota Probolinggo Hj. Rukmini.SH.MSi, Wakil Walikota HM. Suhadak SPd, Kapolres, Komandan Kodim 0820, Ketua DPRD, Setda, dan tokoh masyarakat. (doc.21/1).

Probolinggo, SMN - Bertempat di Alun alun kota Probolinggo hari ini (21/1) digelar acara Deklarasi Anti Narkoba, Miras dan Knalpot Broong. Hadir dalam kegiatan tersebut, Walikota Probolinggo Hj. Rukmini. SH.MSi, Wakil Walikota HM. Suhadak.SPd, Kapolres Kota AKBP. Iwan Setyawan.SIK.SH.MHUM beserta seluruh Jajarannya, Komandan Kodim 0820 Letkol Heru Agung, Kepala Dinas, Kepala Badan, Kepala Kantor, Kepala Bagian, Camat, Lurah, dan Perwakilan guru dan murid sewilayah Resort Kota Probolingo. Acara tersebut diawali dengan Apel Deklarasi yang dipimpin oleh

Walikota Probolinggo Hj. Rukmini. SH. MSi selaku inspektur upacara, dalam apel tersebut dibacakan Nota Deklarasi dan dilanjutkan penandatanganan sepakat mendukung Deklarasi Anti Narkoba, Miras, dan Knalpot Broong oleh Walikota, Wakil Walikota, FKPD, FKUB, Tokoh Masyarakat dan Seluruh Pelajar yang hadir. Walikota Probolinggo Hj. Rukmini. SH. MSi dalam sambutannya secara garis besar sangat mendukung kegiatan tersebut agar anak anak atau generasi muda kota probolinggo terbebas dari Narkoba, Miras, dan Knalpot Broong. Setelah selesai penandatanganan kesepakatan tersebut acara

dilanjutkan dengan pemusnahan barang Barang Bukti hasil sitaan Polres Probolinggo kota. Kapolres Probolinggo Kota AKBP. Iwan Setyawan. SIK. SH. M.Hum, dalam paparannya menjelaskan bahwa Polres probolinggo kota telah mengamankan berbagai barang terlarang dan telah mengungkap berbagai kasus yaitu kasus Narkoba sebanyak 16 kasus dengan 20 tersangka, Edar Farmasi 20 kasus dengan 23 tersangka, Miras 147 kasus dengan 169 tersangka adapun untuk BB yang berhasil disita dan akan dimusnahkan yaitu Sabu sabu seberat 13,569 gram seharga Rp 27 juta, Ektasi sebanyak 3 butir seharga 1,5 juta, Ganja sebanyak 6 paket senilai Rp600 ribu, yang total senilai Rp 29.100.000; maka bagi anak sekolah hindari barang barang terlarang ini, Sedang untuk minuman keras (Miras) sebanyak 3.497 botol dari berbagai Merk, juga akan dimusnahkan 30 ribu butir Pil yang tergolong Elegal yang bernilai Rp 60 juta, serta 212 Knalpot Broong sitaan Satlantas, Kapolres juga menjelaskan bahwa peredaran Pil Trexs yang ada di probolinggo sangat meresahkan masyarakat, dan bilamana ada informasi terkait hal tersebut untuk segera melaporkan ke Polres kota, dan mengajak semua lapisan masyarakat untuk bersama sama memberantas Narkoba dan Miras yang ada di kota probolinggo ini. (edy)

Bupati Sampaikan Apresiasi Pelatihan Calon Relawan Posdaya Berbasis Masjid Malang, SMN - Bupati Malang H. Rendra Kresna menyampaikan apresiasi atas dilaksanakannya Pelatihan bagi Calon Relawan Posdaya Berbasis Masjid merupakan salah satu wujud komitmen, kerja keras, keterpaduan dan kemitraan antara Yayasan Damandiri, pemerintah, pihak akademisi dan seluruh stakeholder untuk menanggulangi kemiskinan dengan program-program yang strategis dan mengarah pada upaya penanganan dan penanggulangan kemiskinan secara integral. “Dengan kegiatan ini nantinya, mahasiswa dan para calon Relawan Posdaya dari beberapa institusi dapat memberikan motivasi kepada masyarakat dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui pengembangan di berbagai bidang”, ungkap Bupati dalam sambutannya saat menghadiri Pembukaan Pelatihan Calon Relawan Posdaya Berbasis Masjid, Di gedung Dr.Ir Soekarno, UIN Maulana Malik Ibrahim, kota Malang hari ini, Rabu (21/01). Menurut Bupati, Pemerintah Kabupaten Malang terus berkomitmen menanggulangi kemiskinan. “Salah satunya adalah dengan berbagai program dan kebijakan Pemerintah Kabupaten Malang dalam membangun kawasan perdesaan, telah dapat dicapai peningkatan beberapa indikator pembangunan desa antara lain seperti Kualitas Jalan Utama Desa, Lapangan Usaha Mayoritas Penduduk, Fasilitas Pendidikan, Fasilitas Kesehatan, dan Tenaga Kesehatan”, terangnya. Dijelaskan pula oleh Bupati bahwa, Kabupaten Malang telah berhasil mereduksi jumlah desa tertinggal dimana pada tahun 2010 lalu, jumlah desa tertinggal sebanyak 110 desa, tahun 2012 berkurang menjadi 51 desa dan setelah dilakukan evaluasi Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten Malang, pada tahun 2014 jumlahnya menyusut menjadi 15 desa tertinggal dan 1 desa sangat tertinggal, “Ditargetkan pada akhir tahun 2015 sudah tidak ada lagi desa tertinggal di Kabupaten Malang”, jelasnya. Menurutnya salah satu yang dapat mengakselerasi pembangunan di desa adalah dengan adanya partisipasi dan pemberdayaan masyarakat. Berbagai program pemberdayaan telah dilaksanakan, diantaranya PNPM Mandiri Perdesaan, Posdaya, Program Pemberdayaan Masyarakat Pesisir dan Pantai (P2MPP) maupun program lintas sektor lainnya baik yang dilaksanakan pemerintah, swasta maupun LSM.

Bupati Malang H. Rendra Kresna memberikan sambutan apresiasinya atas dilaksanakannya Pelatihan bagi Calon Relawan Posdaya Berbasis Masjid

“Pada dasarnya semua program tersebut mensyaratkan adanya pemberdayaan masyarakat. Oleh karena itu memang sangat dibutuhkan edukasi yang masif dan berkelanjutan bagi masyarakat untuk bagaimana dapat mengambil peran dalam memberdayakan diri di dalam pembangunan ekonomi yang disesuaikan dengan mempertimbangkan kekhasan desa baik dilihat dari sisi kondisi, potensi dan prospek dari masing-masing desa”, katanya. Masih menurut Bupati, Perguruan Tinggi memiliki peran yang strategis karena dengan sejumlah keunggulan yang dimiliki seperti Sumber Daya Manusia, perangkat kelembagaan yang mapan, serta kemampuan membuat riset dan kajian. “Perguruan Tinggi mampu mengambil peran dalam pembangunan bukan hanya skala regional melainkan juga dalam skala nasional”, tutup Bung Rendra sapaan akrab Bupati Malang ini mengakhiri

sambutanya. Acara tersebut juga dihadiri oleh Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M.Si (Rektor Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahin Malang), Para pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Malang, Dirut Bank UMKM Jatim Suroso, serta Ketua Yayasan Damandiri Prof. Dr. Hayono Suyono yang akan menjadi narasumber dan peserta pelatihan calon relawan posdaya berbasis masjid. Acara kemudian ditutup dengan Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemerintah Kabupaten Malang dengan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, serta Launching Buku “Menjadi Sejahtera dan Mandiri bersama Posdaya Masjid” yang merupakan Hasil Kajian Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Tematik Posdaya Berbasis Masjid di Kabupaten Malang. (jun)

Panitia pembangunan SMKN 2 Kota Mojokerto membawa dokumen tiba di Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Mojokerto, Selasa(20/1) kemarin.

5

Pemerintah Kota Probolinggo Gelar Sosialisasi PERMENPANRB

Asisren Administrasi Umum Drs. Teguh Bagus Sujarwo.MSi didampingi Kepala Bagian Organisasi Agus Hartadi.SH.MH, dan Narasumber dari Provinsi Jawa Timur Tri Suyantono dan Yeni Purwaningsih. ( doc22/1).

Probolinggo, SMN - Bertempat di Ruang Sabha Bhina Harja lingkungan kator Pemerintah Kota hari ini (22/1) digelar acara Sosialisasi Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi (PERMEN-

PANRB) nomor 53 tahun 2014 tentang petunjuk teknis perjanjian kenerja, pelaporan kinerja dan tata cara Reviu atas laporan kinerja instansi pemerintah. Dalam rangka untuk meningkatkan pelaksanaan pemerintahan

yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab dan untuk lebih memantapkan pelaksanaan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai wujud pertanggung jawaban dalam mencapai misi dan tujuan instansi pemerintah maka diwajibkan setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan negara untuk mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumber daya yang menggambarkan kinerja. Hadir dalam acara tersebut Asisten Administrasi Umum Drs. Teguh Bagus Sujarwo MSi, Kepala Bagian Organisasi Agus Hartadi. SH. MH, Narasumber dari Provinsi Jawa Timur Tri Suyantono dan Yeni Purwaningsih dan segenap undangan dari SKPD, Serta hadir Kepala Bagian Organisasi Pemerintah kabupaten

Probolinggo sebagai tamu kehormatan, Kepala Bagian Organisasi dalam laporannya menjelaskan bahwa dalam rangka sosialisasi ini telah sesuai dengan dasar hukum dan peraturan dalam pelaksanaan, serta bertujuan untuk lebih meningkatkan kinerja instansi. Asisten Administrasi Umum Drs. Teguh Bagus Sujarwo MSi, dalam sambutannya secara singkat menjelaskan bahwa agar dalam melaksanakan semua pekerjaan selalu sesuai dengan petunjuk teknis, dan selalu berhati hati, agar tidak terjadi satu kesalahan supaya tidak ada permasalahan dikemudian hari, dan agar kita selamat sampai nanti pensiun. Lebih lanjut Asisten mengharap agar sosialisasi dan penjelasan dari para Narasumber dapat dijadikan wawasan dan pengetahuan untuk menjalankan pekerjaan instasi masing masing. (edy).

Pemerintah Kota Probolinggo

BLH Adakan Pembinaan dan Sosialisasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Masyarakat Pesantren Tahun 2015 Probolinggo, SMN - Pemerintah kota Probolinggo dalam hal ini Badan Lingkungan Hidup (BLH) menyelenggarakan acara Pembinaan dan Sosialisasi pengelolaan lingkungan hidup bagi masyarakat pesantren yang di kenal dengan nama Eco Pesantren hari ini (22/1) yang bertempat di Puri Manggala Bhakti kantor Pemerintah Kota Probolinggo. Hadir dalam kesempatan tersebut Walikota Probolinggo Hj. Rukmini. SH.MSi, Wakil Walikota HM. Suhadak. SPd, Asisten, Kepala BLH, Narasumber, Kepala Dinas, Kepala Badan, Kepala Kantor, Kabag, Kabid, Camat, Tokoh Masyrakat dan para perwakilan dari pondok pesantren seluruh Kota Probolinggo. Kepala Badan Lingkungan Hidup Drs. Tutang Heru Wibowo. MSi dalam laporannya menjelaskan dasar pelaksanaan kegiatan tersebut telah sesuai dengan undang undang serta peraturan daerah, serta sesuai dengan program kerja B L H tahun 2015. Lebih lanjut Kepala BLH menjelaskan maksud dan tujuan diselenggarakan kegiatan tersebut adalah dalam rangka membangkitkan kesadaran masyarakat pesantren untuk peduli terhadap lingkungan pesantren, meningkatkan keterlibatan warga pesantren dalam rangka program Eco Pesantren, Mewujudkan pondok pesantren yang ramah lingkungan. Walikota probolinggo Hj. Rukmini. SH.MSi dalam sambutannya mengatakan bahwa telah banyak contoh keberhasilan pe-

ngelolaan lingkungan yang dilakukan oleh sekola sekolah yang ada di kota probolinggo, dengan bukti didapatkan penghargaan beberapa sekolah Adiwiyata bahkan sudah ada yang mendapatkan penghargaan Adiwiyata Mandiri, oleh sebab itulah pemerintah kota secara berturut turut 8 kali mendapat penghargaan Adipura dan yang terakhir tahun 2014 mendapatkat Adipura Kencana, penghargaan tertinggi untuk kota sedang, dan diharapkan pesantren dapat mengikuti untuk mengelola lingkungan serta telah diberikan bantuan anggaran swakelola untuk pondok pesantren secara bertahap, juga akan diefaluasi oleh pemerintah kota, dan harus betul betul dipertanggung jawabkan bantuan tersebut. Lebih lanjut Hj. Rukmini. SH. MSi mengatakan untuk Sosialisasi kali ini bagi pondok pesantren yang belum mendapatkan bantuan dana swakelola ada kemungkinan tahun ini akan mendapatkan. Disinggung terkait penghijauan dan tamannisasi kota telah banyak dilakukan dan diharapkan kepada BLH untuk dapat menyentuh, mendesain lingkungan Stasiun Kereta Api yang berada di kota ini agar dapat menambah semarak kota probolinggo, diinformasikan juga oleh Walikota bahwa lingkungan semua lapangan lapangan yang ada di wilayah kota nantinya akan diberikan penghijauan dan fasilitas agar dapat memberikan peluang untuk menambah pergerakan pertumbuhan perekonomian

Walikota Hj. Rukmini. SH. MSi dan Wakil walikota HM. Suhadak.SPd, foto bersama saat acara pembinaan dan sosialisasi pengelolaan lingkungan di Gedung Puri Manggala Bhakti (doc 22/1/15).

kuliner disekitar lapangan tersebut, dan harapannya pertumbuhan ekonomi tidak terjadi di tengah kota saja namun juga terjadi pertumbuhan dipinggiran Kota Probolinggo. Pondok pesantren adalah merupakan sumber daya besar sebagai motifator untuk menjelaskan kepada masyarakat sekitar tentang pengelolan terhadap lingkungan dan sebagai percontohan, dengan memperdayakan para santri santrinya. Walikota juga perpesan agar pondok pesantren ada ruang terbuka hijau, yang dimaksud agar likungan sekitar ditanami tumbuhan /pohon, untuk menyerap polusi udara supaya sehat dan bersih karena pohon adalah dapat mengolah udara yang kotor menjadi bersih dan harus didukung oleh pimpinan pondok pesantren dalam segala program terkait pengelolaan lingkungan.

Diharapkan dengan dilaksanakan acara ini dapat menambah wawasan tentang lingkungan kepada pondok pesantren dan masyarakat untuk peduli,sadar lingkungan.” saya mengajak kepada yang hadir ini untuk tidak hanya berhenti disini saja atau menjadi program sesaat, saya berharap yang didapat dari sini betul-betul dilaksanakan di lingkungan pondok pesantrennya secara berkelanjutan”. Setelah dibuka secara resmi oleh Walikota, acara dilanjutkan dengan penjelasan makalah oleh Narasumber dari Direktur LSM Sahabat Lingkungan Mojokerto Drs. H. Satrijo Wiweko.MT yang membahas terkait Eco Pesantren dan Narasumber dari Pemerintah kota Ir. Budi Krisyanto.MM. MSi, Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan selaku Pakar Lingkungan Hidup kota probolinggo. (edy)

Kejari Kota Mojokerto

Periksa PPK Pembangunan SMKN 2 Mojokerto, SMN - Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pembangunan SMKN 2 tahap II di Kel Pulorejo, Kec Prajurit Kulon, Kota Mojokerto, diperiksa Kejaksaan Negeri (Kejari) Mojokerto, Selasa (20/1) kemarin. PPK bernama Aries itu dipanggil Kepala Seksi Intelijen (Kasi Intel) Kejari, Dinar Kripsiaji SH untuk dimintai keterangan terkait dugaan terjadinya tindak pidana korupsi dalam pembangunan sekolah kejuruan yang didanai APBD tahun 2014 senilai Rp8.779.860.000. Dalam pemeriksaan kemarin, Aries diampingi staf Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P dan K). Pria yang ditunjuk selaku PPK itu diperiksa seorang diri selama hampir 1 jam. “Kita tengah menindak lanjuti laporan masyakarat soal terjadinya

penyimpangan dalam pembangunan SMKN 2,” papar Dinas Kripsiaji usai pemeriksaan. Dalam pemeriksaan awal ini, pihak Kejari menyita segebok dokumen proyek yang dibawa oleh PPK. Dokumen itu, ditaruh dalam kardus minuman kemasan. “Kita minta penjelasan kronologisnya soal laporan-laporan itu. Untuk sementara ini soal administrasi yang dijawab semua oleh PPK. Itu belum termasuk soal kualitas-kualitas proyek,” katanya. Dinar menjelaskan, pihaknya akan melakukan pendalaman terkait dengan proyek yang sempat melampaui masa kontrak kerja itu. “Dari sini ada pintu masuk kemana-mana. Tentu dalami soal itu kami lihat, apakah ada yang dipanggil lagi atau tidak,” ujarnya sembari menambah-

kan pihaknya masih memastikannya dalam tahapan Pengumpulan Data (Puldata). Dikonfirmasi via telpon, Kadis P dan K, Haryanto menanggapi enteng soal pemanggilan itu. “Itu kan klarifikasi dana SMKN 2. Yang dipanggil PPTK nya. Nggak masalah karena kejaksaan cuma klarifikasi saja,” katanya. Haryanto bahkan menyilahkan Kejari memproses proyek itu. “Nggak masalah Kejaksaan minta data apa ya kita berikan,” tandasnya. Pembangunan SMKN 2 menyedot perhatian publik, tak terkecuali Wali Kota Mojokerto, Masud Yunus. Wali kota memberi perhatian khusus selama proyek itu berjalan. Ia memastikan bakal memberi sanksi terhadap rekanannya, apabila gagal menyelesaikan pekerjaannya secara tepat waktu.

PT Dwi Mulya Jaya (PT DMJ), kontraktor pelaksana pembangunan SMKN 2 Pulorejo hingga tutup anggaran tanggal 26 Desember, namun orang nomor satu di Pemda itu tetap memberi catatan merah PT ini. “Kita beri toleransi PT Dwi Mulya Jaya menyelesaikan pekerjaannya sampai tutup anggaran nanti. Kalau gagal tentu kita blacklist,” tegas wali kota. PT DMJ mengikat kontrak karya pembangunan empat lokal gedung ditambah sebuah mushola senilai Rp 8.779.860.000 di SMKN 2. Tapi rekanan ini diduga gagal menuntaskan pekerjaannya yang masuk tenggat 15 Desember lalu. Karena tak selesai, Dinas P dan K menjatuhkan sanksi berupa denda senilai Rp7,9 juta perhari, atau 1/1000 kali nominal proyek. [cak gun/brw]


6

Fokus

Edisi 170 / VII / 26 Januari - 1 Februari 2015

Bupati Muhtarom Tunjuk Kadindik Suhardi Madiun, SMN - Bupati Madiun Muhtarom ogah tepercik api bola panas dugaan penyimpangan sisa anggaran program Peningkatan Industri Kerajinan (PIK) 2012 yang kini ditelisik Kejaksaan Negeri (Kejari) Mejayan. Sebaliknya, dia memilih melempar bola panas itu ke mantan Kabag Perekonomian Suhardi yang kini menjabat kepala dinas pendidikan (kadindik). “Tanya ke Pak Suhardi, urusan teknis saya tidak tahu,” kata Muhtarom kepada Wartawan kemarin (23/1/2015). Mbah Tarom, sapaan akrab Muhtarom, terkesan mencoba cuci tangan soal duit sisa program PIK Rp 105,1 juta tersebut. Dia mengarahkan ke Suhardi yang pada 2004 menjabat Kabag Perekonomian sebelum Khomari. Mbah Tarom juga menghindar ketika disinggung sisa program yang tidak dikembalikan pada tahun berjalan. “Kalau urusan (sisa anggaran, Red) itu tanya ke Pak Khomari. Kenapa kok baru dikembalikan tahun ini?” kilahnya. Menurut Mbah Tarom, aksi saling lempar bola panas para pembantunya itu dinilai wajar. Sebab, menurut dia, PIK

merupakan program lawas yang kini tidak lagi dilaksanakan di Kabupaten Madiun. Sehingga, wajar jika banyak pejabat baru tidak tahu detail program Kementerian Perindustrian era SBY itu. Terlebih pelaksanaan teknis atau pengelolaan anggaran program tersebut. “Yang tahu ya pejabat saat itu (Suhardi, Red),” terangnya. Bupati dua periode ini mengakui, pihaknya baru tahu program PIK dari media massa beberapa hari terakhir. Pihaknya pun terus memantau perkembangan dugaan kasus yang sudah masuk tahap puldata dan pulbaket di Kejari Mejayan itu. “Saya sebelumnya memang tidak tahu apa itu program PIK,” ungkapnya.Hingga tadi malam Suhardi belum memberikan konfirmasi. Dihubungi berkali-kali melalui ponselnya, tak kunjung merespon. Informasinya Kejari Mejayan sudah memeriksa Suhardi Rabu (21/ 1) kemarin. Suhardi dicecar sejumlah pertanyaan seputar program PIK itu. “Iya benar, dia (Suhardi, Red) sudah kami periksa Rabu (21/1) kemarin,” kata sumber di Kejari Mejayan yang enggan namanya dikorankan.

Bupati Madiun Muhtarom

Dengan demikian, ada lima pejabat Pemkab Madiun yang sudah diperiksa Kejari Mejayan terkait PIK. Di antaranya, Kepala Disperindagkopar Budi Tjahjono (BT), Kasubag Perekonomian Perusahaan Suprianta, direksi PD BPR Bank Daerah Kabupaten Madiun Ruli Setyowati, Staf Ahli Bupati Khomari dan terakhir Kepala Dinas Pendidikan Suhardi. Diberitakan sebelumnya, jari telunjuk para pejabat Pemkab Madiun saling tuding satu sama lain. Itu terkait dugaan penyimpangan program PIK 2012 yang kini sedang ditelisik Kejari Mejayan. Mantan Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian Khomari mengaku tidak tahu menahu program tersebut. Sebaliknya, dia menunjuk BT selaku atasannya saat itu yang memerintahkan mengamankan uang sisa Rp 105,1 juta dari PD BPR Bank Daerah Kabupaten Madiun. (SY)

Perlawanan Mantan Kadinkes Kandas di Palu Hakim

Ilustrasi

Madiun SMN - Setelah digelar secara maraton selama tujuh hari kerja, sidang permohonan praperadilan yang digelar di Pengadilan Negeri Kabupaten Madiun dengan pemohon mantan Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes), Aris Nugroho dan seorang pejabat di Dinkes, Arie Sugeng Riyadi serta Kejaksaan Negeri Mejayan (Kejaksaan Negeri Kabupaten Madiun di Mejayan) sebagai termohon, berakhir dengan gugurnya permohonan dari pemohon, Selasa (20/1/2015). Dalam amar putusannya, hakim tunggal Endang Sri.G.L, menguraikan alasan gugurnya permohonan praperadilan. Menurutnya, sesuai pasal 82 ayat (1) d Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Yakni dalam suatu perkara sudah diperiksa oleh pengadilan negeri, sedangkan pemeriksaan mengenai permintaan praperadilan belum selesai, maka permintaan tersebut gugur. Sedangkan mengenai penahanan dan perpanjangan penahanan oleh penyidik kejaksaan terhadap termohon, hakim berpendapat sudah sesuai pasal 21 KUHAP. Yakni perintah penahanan atau penahanan lanjutan terhadap seorang tersangka yang diduga keras melakukan tindak pidana berdasarkan bukti yang cukup,

dalam adanya keadaan yang menimbulkan kekwatiran bahwa tersangka akan melarikan diri, merusak atau menghilangkan barang bukti dan atau mengulangi tindak pidana. “Menimbang hal tersebut diatas, maka permohonan praperadilan dinyatakan gugur,” kata hakim tunggal Endang Sri.G.L, dalam amar putusannya yang dibacakan dihadapan pemohon yang diwakili penasehat hukumnya, Indra Priangkasa dan termohon yang dihadiri penyidik Kejari Mejayan Tunik Pariyanti dan Akhmad Heru Prasetyo. Sementara itu, kuasa hukum pemohon, Indra Priangkasa, mengatakan, meski hasil sidang praperadilan tidak bisa dilakukan upaya hukum lain, pihaknya masih pikir-pikir untuk melakukan upaya hukum berupa kasasi. Alasannya, karena dalam KUHAP tidak diatur mengenai upaya larangan kasasi untuk perkara praperadilan. “Kita pikir-pikir dulu. Apakah menempuh upaya hukum lain (kasasi) atau tidak. Waktu kita masih panjang,” kata Indra Priangkasa, usai sidang kepada wartawan. Sementara itu di ruang sidang utama, hakim tunggal Hendri Irawan, juga menyatakan gugur atas praperadilan yang diajukan oleh pemohon Dwi Enggo Cahyono, dalam

Peletakan Batu Pertama Rangka Pencanangan Irigasi Se-Indonesia di Kabupaten Ngawi

kasus yang sama. Dalam sidang sebelumnya, masing-masing pihak yang berperkara, mempunyai pijakan hukum sebagai dasar untuk mempertahankan argumentasinya. Versi pemohon, penahanan dan perpanjangan yang dilakukan penyidik kejaksaan, tidak syah karena tidak sesuai dengan pasal 183 dan 184 Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Namun termohon berpendapat, penahanan dan perpanjangan yang dilakukan penyidik kejaksaan atas Kadinkes Aris Nugroho dan Arie Sugeng Riyadi selaku tersangka, sudah sesuai dengan pasal 184 KUHAP (Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana). Selain itu, sebelum menetapkan tersangka terhadap pemohon, penyidik kejaksaan juga sudah meminta keterangan 23 saksi dan mendatangkan 3 ahli. Yakni dari RSUP dr.Sardjito Yogjakarta, LKPP dan BPMK Surabaya yang semua keterangannya memberatkan posisi para pemohon. Untuk diketahui, Aris Nugroho dan Arie Sugeng Riyadi, ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pengadaan 22 item alat kesehatan (Alkes) tahun 2011 sebesar Rp 4,5 miliar untuk RSUD Dolopo (dulu masih masih berstatus Puskesmas). Aris ditetapkan sebagai tersangka karena selaku PA (Pengguna Anggaran) dan Arie selaku PPK (Pejabat Pembuat Komitmen). Aris ditetapkan sebagai tersangka sejak 21 Juli 2014 dan telah ditahan sejak 5 Desember 2014 lalu. Sedangkan dari pihak swasta, yang telah ditetapkan sebagai tersangka yakni Dwi Enggo Cahyono, selaku pemenang lelang. (SY)

Bupati Ir.Budi Sulistyono saat meletakkan batu pertama

Ngawi, SMN - Untuk wilayah kabupaten Ngawi areal pertanian sangat luas sekali otomatis, sumber penghasilan terbesar tentu saj berasal dari pertanian, dengan begitu usaha pimpinan daerah sangat besar sekali untuk meningkatkan hasil pertanian, beberapa metode pemerintah daerah melalui dinas terkait untuk memberikan pelatihan pada masyarakat petani, dan membantu memecahkan permasalahan-petmasalahan petani dalam proses atau berkembang perawatan setelah tanam, permasalahan yang

Dari hasil pengembangan, kemudian polisi menangkap Eko Prasetyo (39 tahun), warga Kelurahan Demangan, Kecamatan Taman Kota Madiun, dengan barang bukti berupa Sabu seberat 0,22 gram, pipet, korek api dan handphone. Kemudian dalam waktu yang berbeda, polisi menangkap Dony Wira Nugroho (38 tahun), warga Kelurahan Klegen, Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun. Dari tangan Dony yang ditangkap di Jalan MT Haryono Kota Madiun,

polisi mengamankan barang bukti berupa Sabu seberat 0,58 gram. “Ketiganya kita jerat dengan pasal 112 dan 114 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman selama 5-20 tahun penjara,” terang Kasat Reskoba Polres Madiun Kota, AKP Sungkono, kepada wartawan, Kamis (22/ 1/2015). Menurutnya lagi, sebelum dilakukan penangkapan, beberapa anggota polisi melakukan

Bupati, Kepala Dinas Provinsi,Staf Kabupaten dan Dandim seluruh Indonesia agar gerakan perbaikan irigasi serempak diseluruh Indonesia, hal ini dimulai hari yang bersamaan Presiden pukul 11.00 di wilayah Kalimantan Barat secara resmi mencanangkan irigasi pertanian, sumber dana untuk jaringan irigasi pertanian dikucurkan dari pusat sebesar 50 juta rupiah, kegiatan ini merupakan tindak lanjut MOU yang ditanda tangani, pembangunan pertanian ada beberapa hal perlu digaris bawahi tentang kerusakan irigasi dikabupaten Ngawi, pupuk distribusi subsidi yang sistemnya masih selalu berubah, tentang luas pertanian untuk kedepan babinsa dari TNI AD akan diperbantukan untuk memback up seluruh pertanian , alat pertanian dan terakhir serangan hama, perlu ditahu masyarakat gambaran pertanian kabupaten Ngawi mendapat nomor 4 produksi se-Jawa Timur, kemudian target dari Mentri Pertanian kalau kemari peningkatan 5% Ngawi sudah melampau, untuk ke depan target tidak main-main harus

mencapai 15%, hal ini menjadi masalah bersama, untuk mengatasi dengan sungguh tentang perairan dikala kemarau, air irigasi bisa sampai persawahan. Sambutan Bupati menyampaikan terima kasih kepada yang hadir, khususnya TNI AD yang kali ini ikut peranan penting berperang untuk meningkatkan pangan, sungguh luar biasa bahwa Bapak Presiden mencanangkan serempak dalam jam yang sama diseluruh Indonesia meletakan batu pertama secara simbolis resmi dicanangkan irigasi secara nasional, akan tetapi tentang air harus memenejemen benar-benar mengingat kebutuhan air dikala musim kemarau harus tercukupi, dan dikala musim penghujan tidak menimbulkan banjir dengan disimpan secara mekanis dan secara alam, hal ini pemerintah daerah bekerja sama dengan kodim membangun dam-dam, peningkatan pertanian criteria terpenting air, air tersedia dibumi maka diharapkan tidak beli seperti sekarang ini, maka manejemen air harus benar-benar diperhatikan.(eko s)

Senam Lansia Se-Kab. Ngawi Bersama Bupati Ngawi, SMN - Bupati Ngawi senam pagi bareng para lansia dilaksanakan tanggal 18 Januari 2015 tepat di halaman Pendopo Wedya Graha kabupaten Ngawi. Kegiatan ini diselenggarakkan oleh Dinas Pariwisata, Kebudayaan Pemuda dan Olah raga dibawah Kepala Dinas Anwar Rifai, agenda dihadiri oleh Bupati Ir.Budi Sulistyono, Ibu Antik Budi Sulistyono, Nampak hadir Sekdin Diaspariapora Jaka, Kepala BPPKB, Camat Bandono, dan 200 para lansia dari kecamatan Ngawi, sebagian jajaran pejabat pemerintah kabupaten.

Tentunya kehadiran Bupati untuk bergabung senam bersama ini, membuat para lansia bahagia dan semangat, secara batiniah para lansia juga merasa terpenuhi dimana sudah termakan umur dalam sisa-sisa hidupnya masih ada perhatian dari pemimpin pemerintah daerah dalam menunjang kesehatanya, secara langsung pukul 06.00 pagi senam dibuka oleh Bupati Ngawi. Sebelum dimulai Bupati menyampaikan mengajak para lansia harus tetap aktif dalam kegiatan masyarakat, dan hal ini benar terbukti

diwilayah kabupaten Ngawi keseluruh pelosok desa walaupun satu minggu sekali, dengan pakaian seadanya terutama didesa-desa jauh dari kota, setidaknya sangat memperhatikan hal yang kecil seperti senam sangatlah punya manfaat besar, dan dengan dilaksanakan senam lansia bersama-sama lebih berdampak banyak sekali manfaat. Adanya kesempatan silahturohmi antar lansia, dengan adanya lansia bisa senyum bisa menjadi obat yang tidak bisa tertandingi oleh apapun, segala kejenuhan terhapus, senam lansia salah

Para lansia mengikuti senam bareng para lansia

Bupati Ngawi saat mengikuti senam bareng para lansia

satu senam sederhana yang bisa dilakukan setiap hari atau seminggu sekali, melihat kehadiran dan semangat para lansia patut dicontoh oleh kalangan generasi muda apalagi dalam berkarya, generasi muda harus menampilkan semangat lebih tinggi. Bupati juga mengapresiasikan para lansia yang mengikuti senam, sungguh luar biasa sudah berumur 80 tahun masih aktif dalam berolah raga, dan ikut berpartisipasi dalam kegiatan masyarakat, salutnya

lagi semangatnya para lansia di areal senam luar biasa, tidak beda jauh halnya dengan posyandu. Setelah usai senam bersama para lansia menikmati makan bubur kacang hijau, sekaligus diadakan undian untuk anggota senam lansia yang hadir. Beberapa hadiah door prize, salah satu diantaranya hadiah berupa satu unit sepeda, even kegiatan ini dilaksanakan kerjasama antara Dispariapora dengan BPJS. (Eko s)

Warga Guyangan Hadang Deklarasi Nganjuk Bebas Protitusi Nganjuk, SMN - Deklarasi ‘Nganjuk Bebas Prostitusi’ yang rencananya dilaksanakan Jumat (23/1) mendatang membuat warga terdampak penutupan lokasi pekerja seks komersial (PSK) Guyangan meradang. Karena merasa nasibnya diabaikan, Rabu (19/ 1), ratusan warga Guyangan yang bakal kehilangan mata pencahariannya menggelar aksi menentang deklarasi.

Polres Madiun Kota Tangkap Tiga Pengedar Narkoba Madiun, SMN - Dalam waktu satu bulan, Sat Reskoba Polres Madiun Kota, Jawa Timur, menangkap tiga orang pengedar dan pemakai Narkoba. Mereka ditangkap bersama sejumlah barang bukti (BB). Mereka yang ditangkap yakni, Manto (47 tahun), warga Jalan Jatisiwur, Kelurahan Demangan Kecamatan Taman Kota Madiun. Pria ini ditangkap di Jalan Trunojoyo, Kota Madiun dengan barang bukti Narkoba jenis Sabu seberat 0,20 gram.

timbul rata-rata, perairan, hama tanaman dan persediaan pupuk yang dibutuhkan. Terkait adanya pencanangan irigasi se-indonesia sangatlah bagus sekali, untuk membantu pertanian, untuk daerah Ngawi, Bupati mengalokasikan untuk irigasi ke desa Keras Wetan kecamatan Geneng kab. Ngawi tepatnya tanggal 20 Januari 2015, agenda Bupati Ir.Budi Sulistyono meluncur kelokasi sekitar pukul 10.00, dan ikut hadir Wabub Ony Anwar,ST, Sekda Siswanto MM, Ketua DPRD kab.Ngawi Dwi Ri-

yanto Jadmiko, SH, Dandim Sugiyono, Danrem Kolonel Reza Utama, Kepala SKPD, Anggota Dewan, Ketua Komisi D/IV Slamet Riyanto, S.Sos,M.Si,M.H, Camat Geneng Yuanto dan Camat sekab Ngawi, Kepala Dinas pertanian Ir.Marsudi, Kepala Dinas PU Pengairan Drs. Purwono Broto Wasisto M.P dan Kepala SE-SKPD, Kades Keras Wetan Winarto dan seluruh Kades mencakup wilayah kec.Geneng, Ketua Kelompok Tani Win Gondrong, Anggota kelompok tani se-kecamatan Geneng dan masyarakat. Untuk mengawali pembangunan Irigasi diawali atau mulai dilaksanakan selamatan/ doa bersama dan dilanjutkan peletakan batu pertama oleh Bupati, Danrem dan Dandim serta membuat cetakan lempengan, dimana para petani bisa mulai mengerjakan atau menindak lanjuti proyek irigasi, Kepal Dinas Pertanian menyampaikan dalam sambutannya diterima intruksi Menteri Pertanian melalui sms diterima Bupati dalam rangka swasemba padi, jagung dan kedelai, diperintahkan kepada

pengintaian hingga membuntuti tersangka dalam waktu beberapa lama. Setelah polisi yakin tersangka membawa Narkoba, polisi langsung melakukan penangkapan dan pengeledahan. “Khusus untuk tersangka Eko dikenai pasal tambahan. Yakni lebih subsider pasal 132 Undang Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Kita masih mendalami asalusul Sabu,” tambah AKP Sungkono. (SY)

“Biarkan deklarasi berlangsung, tetapi kami warga terdampak Guyangan akan tetap bekerja seperti biasa,” ujar Pujo Prasetyo, Ketua RT 02/ RW 02 Kelurahan Guyangan. Menurutnya, selama rencana penutupan lokasi PSK, Pemkab Nganjuk belum memberikan solusi terhadap nasib 256 kepala keluarga Guyangan yang akan kehilangan pekerjaan. Di antara warga tersebut ada buruh cuci, tukang pijit, tukang becak pemilik warung bahkan tukang karaoke juga akan menganggur. Menurut Pujo, dialog telah dilaksanakan berkali-kali namun Permkab Nganjuk melalui tim penanganan lokasi PSK selalu berbelit. Namun demikian, Pujo juga mengungkapkan bahwa, tim dari Pemkab Nganjuk tersebut setidaknya telah menerima revisi dari jumlah warga terdampak. “Data warga terdampak versi Dinsosnakertrans hanya 191, sedangkan data yang telah kami ajukan 256. Sebelum kami diberdayakan, kami warga Guyangan akan mempertahankan lokasi PSK tetap ada ,” tegas Pujo kepada SMN.

Ratusan massa menggelar aksi menuntut pekerjaan kepada Pemkab Nganjuk jika lokasi PSK Guyangan benar-benar ditutup.

Awalnya, rencana aksi akan digelar di Kantor DPRD dan Pendopo Kabupaten Nganjuk namun urung karena Kasatpol PP Pemkab Nganjuk, Suharyono mendatangi massa yang telah berkumpul di lokasi PSK Guyangan. Suharyono kepada warga Guyangan meminta kepada warga untuk menahan diri karena usulan warga saat ini masih dalam pembahasan tim penanganan lokasi PSK yang diketuai Wakil Bupati Abdul wahid Badrus. “Kami meminta warga ntuk menahan diri dan tidak melakukan unjuk rasa,” terang Suharyono di lokasi PSK Guyangan.

Akhirnya warga hanya berkumpul di lokasi PSK Guyangan sambil melakukan orasi serta berharap Pemkab Nganjuk tidak mempermainkan nasib warga yang menggantungkan nasibnya pada lokasi PSK Guyangan. Sekedar informasi, kinerja tim penanganan lokasi prostitusi Kabupaten Nganjuk tidak efektif dan kinerjanya dapat dikatakan gagal total. Terbukti para PSK yang berada di lokasi Guyangan Kecamatan Bagor, Kudu Kecamatan Kertosono dan Kandangan Kecamatan Tanjunganom masih bebas melakukan transaksi seks

seperti biasa. Selain hanya memboroskan anggaran, tim yang melibatkan pimpinan TNI dan Polri di Kabupaten Nganjuk tidak mampu memenuhi target Gubernur Jawa Timur untuk menutup seluruh lokasi prostitusi akhir tahun 2014. Penutupan Lokalisasi Guyangan bukan hal yang mendadak, karena memang wacana penutupannya berdasarkan Surat Edaran (SE) Gubernur Jatim Nomor 460/16474/031/2010 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Prostitusi serta Perdagangan Perempuan. Ketidakmampuan Pemkab Nganjuk menutup lokasi PSK, juga akibat dari perlawanan warga yang menolak. Bahkan beberapakali dilakukan dengar pendapat di DPRD Nganjuk antara warga terdampak dengan panitia penutupan lokasi PSK, tidak pernah membuahkan hasil positif. Terakhir pertemuan antara warga terdampak dengan DPRD, Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (dinsosnaker), satpol PP serta asisten pemerintahan, tetap menemui jalan buntu. [jk/ rmb/Brw]


Ponorogo

Edisi 170 / VII / 26 Januari - 1 Februari 2015

Bupati Zaki Berikan Reward Kepada 3 Kecamatan Tertinggi Penerimaan Pajak PBB

Bupati Tangerang A. Zaki Iskandar saat menyerahkan penghargaan Tangerang, SMN - Pemerintah Kabupaten Tangerang memberikan penghargaan kepada Kecamatan yang melampaui target perolehan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB P2), penghargaan tersebut diberikan oleh Bupati Tangerang A. Zaki Iskandar dalamApel Kesadaran Nasional di lapangan maulana yudhanegara Pusat Pemerintahan Kabupaten Tangerang. Senin, 19/1. Dalam sambutannya Bupati Tangerang Mengatakan Salah satu upaya pemerintah daerah dalam memenuhi kebutuhan dan melaksanakan pembangunan di Kabupaten Tangerang yaitu dengan terus menggali potensi pendapatan dan sumber daya yang ada, dan salah satu potensi yang dapat digali secara optimal salah satunya dari sektor Pajak Bumi dan Bangunan. “ saya patut bersyukur bahwa realisasi penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) pada Tahun 2014 untuk Kecamatan atas buku I, buku II, dan buku III secara umum di atas 100 persen,” terang BupatiA. Zaki Iskandar. Lanjut Zaki, Ada 3 (Tiga) Kecamatan teratas yang berhasil merealisasikan penerimaan PBB-P2 di atas 100 persen, dan 5 (Lima) Kecamatan yang terbawah yang hanya mampu merealisasikan penerimaan PBB-P2 dibawah 50 persen. Dan pada kesempatan ini akan diberikan penghargaan kepada 3 (Tiga) Kecamatan yang berhasil merealisasikan penerimaan PBB-P2 diatas 100 persen. Pemberian penghargaan ini dimaksudkan untuk dapat menjadi pendorong bagi Kecamatan lainnya agar lebih konsen pada peningkatan pendapatan daerah dari sektor PBB-P2. “Dengan diberikan penghargaan ini, agar terus meningkatkan kinerja aparatur di kecamatan yang lain, sehingga bisa meningkatkan Penghasilan Daerah dan meningkatkan pembangunan di Kabupaten Tangerang,” ucap Bupati didepan para Camat SeKabupaten Tangerang. Pemberian penghargaan perolehan PBB tertinggi yaitu Kecamatan Page-

dangan memperoleh Toyota Avanza diterima langsung oleh camat Asep Suherman, Kecamatan Cisauk memperoleh Kawasaki KLX 150 cc diterima langsung oleh Camat H. Murhadi, Kecamatan Kelapa Dua memperoleh Honda Vario diterima langsung oleh H.Yayat Rohimah. Dalam kesempatan acara Camat Pagedangan menjelaskan terkait perolehan penghargaan, dalam pengelolaan PBB kita harus memiliki pemikiran yang fokus kepada masyarakat. Salah satunya kita harus menyentuh pemerintahan terbawah, seperti Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW). Semua harus kita libatkan. “ setiap satu minggu sekali, kita kumpulkan RT dan RW agar bisa mensosialisasikan kepada Wajib Pajak agar membayar pajaknya tepat waktu,” ujar Asep yang juga mantan Camat Cikupa. Kecamatan Pagedangan yang terdiri 10 Desa dan 1 kelurahan memiliki letak wilayah yang strategis melampaui target 119,88 persen, sedangkan Kecamatan Cisauk 119,77 persen dan Kecamatan Kelapa Dua 119,45 persen. Pada Upacara Hari Kesadaran Nasional ini juga Bupati Tangerang A. Zaki Iskandar mengingatkan kepada seluruh pegawai untuk lebih disiplin lagi. “saya ingin tekankan kepada seluruh pegawai ta terkecuali untuk selalu meningkatkan disiplin dan pelayanan prima menuju good governance (pemerintahan yang baik) dan reformasi birokrasi,” imbuh Zaki. Harapan kami semoga pada Tahun 2015 dan tahun-tahun selanjutnya penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan buku I, buku II, dan buku III dapat mencapai 100 persen bagi 29 (Dua puluh Sembilan) Kecamatan sebelum jatuh tempo. Dan tak lupa saya pun mengucapkan terima kasih kepada Kecamatan atas segala pencapaian PBB-P2 Tahun 2014 yang telah membayar sebelum jatuh tempo, saya berharap hal ini dapat terus berlanjut, karena membayar pajak adalah wujud partisipasi kita semua dalam melaksanakan pembangunan di Kabupaten Tangerang.

Seperti kita ketahui bersama, bahwa akhir-akhir ini curah hujan dalam beberapa hari terakhir semakin menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan, hal ini sudah barang tentu mengharuskan kita selaku aparatur pemerintah untuk selalu waspada terhadap bencana yang mungkin saja terjadi akibat meningkatnya curah hujan tersebut, terutama bagi wilayah kecamatan yang rentan terhadap bencana banjir dan angin puting beliung yang sering terjadi. Kewaspadaan tersebut tentunya harus dibarengi dengan tetap melakukan koordinasi dengan seluruh SKPD dan para stakeholder terkait dalam penanggulangan bencana agar tetap siaga memberikan bantuan kepada masyarakat yang tertimpa musibah. Lain daripada itu, tentunya kita semua berharap agar pada tahun ini bencana banjir dan puting beliung di seluruh wilayah Kabupaten Tangerang tidak terlalu meluas seperti tahun-tahun sebelumnya. Dan semoga pada tahun ini, Kabupaten Tangerang dapat terhindar dari segala bencana yang mungkin terjadi dan dapat merugikan kita semua. Melalui Upacara Hari Kesadaran Nasional pada bulan Januari ini, saya ingin menekankan kepada seluruh aparatur pemerintah Kabupaten Tangerang untuk selalu meningkatkan disiplin dan kinerja serta selalu mengupayakan pelayanan prima kepada masyarakat. Karena selaku aparatur pemerintah dan abdi masyarakat, ketiga hal tersebut merupakan hal mutlak yang harus terus ditanamkan dalam diri setiap pegawai. Hal ini merupakan sebuah cerminan dari keinginan pemerintah daerah dalam menciptakan good government dan percepatan reformasi birokrasi di lingkungan pemerintah Kabupaten Tangerang. Dengan terciptanya good government yang dibarengi dengan peningkatan kinerja dan disiplin pegawai serta keinginan yang kuat dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, insya Allah seluruh program pembangunan yang sudah kita muat dalam 25 (Dua puluh lima) Program unggulan pemerintah Kabupaten Tangerang dapat sama-sama kita realisasikan demi mewujudkan Kabupaten Tangerang Gemilang. Keinginan untuk mewujudkan Kabupaten Tangerang Gemilang bukan hanya sekedar wacana semata, bukan hanya sekedar jargon tanpa bukti dan kerja nyata, Kabupaten Tangerang Gemilang harus menjadi keinginan dan cita-cita yang harus dapat kita realisasikan bersama, ini merupakan bentuk komitmen kita bersama dalam memberikan pelayanan dan pembangunan sarana dan prasarana yang dibutuhkan masyarakat demi menunjang peningkatan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Tangerang. (Nurhasan, Udin)

Pemkot Kaji Penerapan E-Office Tangerang, SMN - Sebagai usaha debirokratisasi pemerintahan, Pemerintah Kota Tangerang akan segera menerapkan aplikasi e-office. Dengan aplikasi tersebut pekerjaan kantor yang selama ini dilakukan secara manual berubah menjadi elektronik dengan memanfaatkan teknologi infomrasi. Sehingga penyediaan layanan administrasi perkantoran bisa dilaksanakan secara elektronis kepada siapa saja, dimana saja, dan tiap saat. Hal tersebut disampaikan Walikota, H. Arief R. Wismansyah saat menerima kunjungan dari Perwakilan PT. Telkom di Ruang Rapat Walikota, Rabu (21/01). “Layanan e-Office memberikan kemudahan bagi pemerintah dalam melakukan pengelolaan persuratan,”

Paparnya. Diinformasikan, e-Office merupakan aplikasi perkantoran yang mengganti proses administrasi berbasis manual ke proses berbasis elektronis dengan memanfaatkan fasilitas jaringan lokal (LAN), maupun jaringan internet (online). “Kami lagi menjajaki kerjasama dengan Telkom karena mereka sudah melaksanakannya sejak 1996,” Ujarnya. Walikota juga menjelaskan bahwa pemanfaatan e-office akan memungkinkan terwujudnya one stop services di Kota Tangerang. “Ini juga akan meminimalisir biaya pelayanan,” Jelasnya. “Dan hal tersebut selaras dengan Visi mewujudkan Kota Tangerang yang ramah lingkungan, karena

Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo

Bupati Ponorogo Hadiri Tasyakuran Tanam Desa Siwalan Ponorogo SMN - Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo berkunjung dalam rangka menghadiri kegiatan yang digelar Pemerintah Desa Siwalan, Kecamatan Mlarak. Kegiatan tersebut berlangsung pada Rabu, 21 Januari 2015 lalu di Area Persawahan Desa Siwalan, Kecamatan Mlarak. Adapun acara tersebut dihadiri oleh Bupati Ponorogo, H. Amin SH dan didampingi oleh Ir. H. Harmanto, Kepala Dinas Pertanian Ponorogo,serta dihadiri Pula oleh jajaran Muspika, Seluruh Ketua Gapoktan, Seluruh Kepala Desa se-Kecamatan Mlarak serta para petani dan tokoh masyarakat setempat. H. Abd. Roziq Yusuf, Kepala Desa Siwalan mengatakan kegiatan yang berlangsung merupakan bentuk doa petani setempat agar dijauhkan dari bala bencana. “Setelah kita berusaha, kita iringi dengan doa supaya terhindar dari hama, wereng dan

Bupati Ponorogo H.Amin SH dan Kepala Dinas Pertanian Ponorogo Ir.H Harmanto MM dalam Tasyakuran tanam di desa Siwalan Mlarak

Undangan tasyakuran tanam di desa Siwalan Mlarak

juga malapetaka terbebas dari gagal panen,” katanya. Selanjutnya, Tasyakuran Tanam sudah berlangsung sejak 4 tahun lalu. “Kegiatan ini perlu dilestarikan dan diagendakan setiap tahun, semoga kita semua diberikan keselamatan dengan hasil panen melimpah serta mendapatkan ridlo dari Allah swt,” harapnya. Kegiatan tersebut melibatkan 3 kelompok tani dan 1 HIPA di Kecamatan Mlarak tergabung pada Gapoktan Lohjinawi. Sementara itu, Ir.H Harmanto, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo mengatakan bentuk

supportnya terhadap pembangunan desa melalui sektor pertanian. “Kita upayakan terus bisa membantu,diantaranya berupa menyediakan alat pertanian berupa seperti traktor, maupun sektor irigasi,” jelasnya. Lebih lanjut, pihaknya merinci permasalahan yang sering terjadi dilapangan sedikitnya ada 4 persoalan yang harus dihadapi. “Masalah pupuk, benih unggul, irigasi dan pengawalan. Dengan mengetahui pokok permasalahan kita harapkan bisa mengambil langkah antisipasi sehingga harapannya swasembada pangan bisa terwujud,” pungkasnya. (Wied)

Taman KeHati Ponorogo

Koleksi 77 Jenis Tanaman Hayati Ponorogo SMN - Kabupaten Ponorogo dalam menambah Pendapatan asli daerah (PAD) selalu mempunyai inovasi baru, hal tersebut bisa dilihat dari terealisasinya taman keanekaragaman hayati (KeHati) yang saat ini sudah di bangun dengan pioner dari Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Ponorogo. Lebih lanjut, Kepala Kantor Lingkungan Hidup Ponorogo Ir H.Adam Parikesid MM menjelaskan, “Taman KeHati ini dibangun di areal lahan milik Pemkab Ponorogo tepatnya

penggunaan kertas akan berkurang,” Sambungnya. Selain itu, dalam rangka mewujudkan Kota Tangerang sebagai Smart City, Walikota juga berencana untuk membangun jaringan microcell secara terintegrasi. Sehingga diharapkan arus transportasi data di Kota Akhlakul Karimah tidak lelet. “Nanti pembangunan jaringannya dilelang, terus provider yang ingin memanfaatkan jaringan tersebut bisa bayar biaya sewanya ke pemkot,” paparnya. Rencana pengintegrasian jaringan microcell tersebut juga sebagai untuk menertibkan galian fiber optic yang sering dikeluhkan masyarakat karena mengganggu kelancaran arus lalu lintas. (Irfan, Neneng)

Walikota, H. Arief R. Wismansyah saat menerima kunjungan dari Perwakilan PT. Telkom di Ruang Rapat Walikota

7

DPRD Ponorogo yang dipimpin langsung oleh ketua komisi C Erhamni di KeHati yaitu melihat sejauh mana pembangunan fisik taman KeHati yang telah dimulai tahun 2013 lalu, selanjutnya komisi C juga menjadwalkan senin 19/1 lalu untuk melakukan evaluasi program kerja tahun 2014 termasuk program kerja tahun 2015 kantor Lingkungan Hidup Ponorogo,” Prinsipnya menganggap pembangunan taman KeHati baik-baik saja.” Tegas Adam. Selebihnya dia juga mengatakan, “Untuk tahun 2015 akan ada

Kepala Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Ponorogo Ir.H Adam Parikesid MM

Bagian luar taman KeHati Ponorogo

di tepi jalan raya Ponorogo-Madiun desa Cekok kecamatan Babadan, ini merupakan kawasan Perbup dan merupakan implementasi UndangUndang No 32 oleh karena itu pembangunan ini terus dilakukan meski tidak ada target sampai kapan berakhir,pasalnya Pemerintah kabupaten Ponorogo mengucurkan dana setiap tahunnya untuk pembangunan KeHati ini bervariasi, untuk tahun ini saja 600 juta. Jika mengacu pada DED maka anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan Taman KeHati yang dengan luas 3,8 Ha mencapai 11 miliar,” jelas Adam dan dia menambahkan,” Dihitung saja, kalau 1 tahun 1 miliar berarti kan pembangunannya bisa 11 tahun baru selesai, Di taman KeHati ini sekarang sudah ada 300 tanaman dari 77 jenis species dan berfungsi untuk pusat pendidikan pelatihan lingkungan untuk sekolah-sekolah dan masyarakat juga konservasi tanaman dan beberapa satwa langka dan nantinya taman KeHati ini juga dikarciskan sehingga menambah PAD untuk Ponorogo”, imbuh Adam. Masih menurut Adam, “Sidak komisi C

perubahan wajah tampak depan maupun dalam taman KeHati dari gambar awal,hal tersebut karena ada masukan dari beberapa pihak yang menginginkan taman KeHati terlihat lebih gaagah aja.Taman KeHati didanai oleh dana sharing APBN,APBD I, APBD II, dan hingga saat ini menyeedot kurang lebih 30% dari anggaran sesuai DED”, pungkas Adam. (Wied)

Bagian dalam taman KeHati Ponorogo


8

Jawa Timur

Edisi 170 / VII / 26 Januari - 1 Februari 2015

Pupuk Menghilang Pada Musim Tanan Jalan Kabupaten yang Menghubungkan Desa Mandiro

Bupati sidoarjo beserta rombongan tanam padi

Sidoarjo, SMN - Petani di wilayah Kabupaten Sidoarjo mengeluh terkait hilangnya puput bersubsidi pada musim tanam,.Hal itu disampaikan oleh Sarkawi, Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Wonoplintahan, Kecamatan Prambon saat acara Pencanangan Gerakan Tanam Serentak dan Peletakan Batu Pertama Perbaikan

Irigasi Tersier Menuju Swasembada Pangan di Kabupaten Sidoarjo, Selasa (20/1/2015). Menurut Sarkawi kelangkaan pupuk terjadi setiap kali menjelang musim tanam, selain itu dia juga mengeluh bahwa apabila setelah panen harga gabah atau padi juga sering turun sehingga hasilnya tidak cukup untuk mengembalikan biaya

produksi. “Mohon kepada bapak bupati, bahwa setiap menjelang musim tanam tiba. Kami sangat kesulitan untuk mendapatkan pupuk,” kata Sarkawi saat berdialog dengan Bupati Sidoarjo H. Saiful Ilah. Bupati Sidoarjo yang diwawancarai oleh awak media sebelum acara dialog dengan para petani di tengah pematang sawah Desa Wonoplintahan mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo akan mengusahakan agar pupuk itu selalu ada pada saat petani sedang membutuhkan. “Kita akan usahakan pupuk itu selalu ada dan harganya pun tetap stabil,” katanya. Sementara itu Kepala Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan (DP3) Kabupaten Sidoarjo Ir. Anik Pudji Astutik mengatakan bahwa tersendatnya distribusi pupuk kepada para petani disebabkan adanya distributor nakal yang diberhentikan oleh pihak produsen sehingga distribusi pupuk ke petani

untuk sementara waktu agak tersendat. “Untuk saat ini ada distributor yang terkena sangsi dan diberhentikan oleh pihak produsen,” terangnya. Untuk menanggulangi tersendatnya pasokan pupuk bersubsidi ke para petani, DP3 Kabupaten Sidoarjo sudah menunjuk distributor baru dalam menyediakan dan melayani pupuk kepada para petani. Dijelaskan oleh Anik Pudji Astuti bahwa pihaknya tidak segansegan untuk melakukan tindakan tegas apabila ada distributor pupuk yang nakal dan melakukan tindakan yang curang serta tidak sesuai dengan etika. “Ada satu yang diberhentikan dan ada satu yang di skorsing,” jelasnya. Dalam kesempatan itu Bupati H. Saiful Ilah bersama Komandan Kodim (Dandim) 0816 Sidoarjo Letkol Arh Bambang Utomo melakukan penanaman padi dalam rangka pencanangan swasembada pangan di Kabupaten Sidoarjo. (mt)

M. Sholeh Siap Cabut Gugatan Sidoarjo, SMN - M Sholeh siap mencabut gugatannya di pengadilan negeri Sidoarjo terhadap Pemerintah Kabupaten Sidoarjo dan Pempriv Jatim serta Samsat Propinsi Jawa Timur Terkait parker berlanggananHal itu disampaikan oleh M. Sholeh seusai menjadi narasumber di dialog publik pro-kontra parkir berlangganan, aspek hukum dan manfaatnya bagi masyarakat di Ale Cafe & Resto, Pondok Jati Blok AJ no.36-Sidoarjo, Jum’at. “Saya siap mencabut gugatan saya apabila di Samsat Sidoarjo ditempelkan spanduk bahwa parkir berlangganan itu tidak wajib,” katanya. Dalam dialog yang dihadiri oleh ketiga narasumber itu, M. Sholeh mengatakan bahwa dirinya sependapat dengan Bupati Sidoarjo H.

Saiful Ilah kalau parkir berlangganan itu hukumnya tidak wajib bagi pemilik kendaraan Sidoarjo. Untuk itu dirinya berharap pelaksana kebijakan parkir berlangganan bisa mengimplementasikan dan mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa parkir berlangganan itu hukumnya tidak wajib. Pada kesempatan itu, Bupati Sidoarjo H. Saiful Ilah yang hadir untuk membuka dialog publik prokontra parkir berlangganan, aspek hukum dan manfaatnya bagi masyarakat menjelaskan bahwa program parkir berlangganan hukumnya tidak wajib. “Masyarakat bisa mengajukan di Samsat dengan mengisi formulir, mau parkir berlangganan maupun yang non berlangganan,” jelasnya. Selain itu, dirinya juga meme-

Narasumber dialok pro kontra parker berlangganan

rintahkan kepada Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Sidoarjo untuk memberikan tindakan tegas kepada Juru Parkir (Jukir) nakal

dengan Kec. Wringin Bagaikan Aliran Sungai

Bondowoso, SMN - Jalan merupakan sarana penunjang kelancaran roda perekonomian Daerah serta memperlancar sarana transportasi bagi masyarakat khususnya yang berada di wilayah Desa Mandiro Kec. Tegalampel dengan Desa Jatian Kec. Wringin. Keberadaan kondisi jalan yang rusak parah serta apabila hujan turun maka kondisi jalan berubah bagaikan aliran sungai, bahkan keberadaan kondisi jalan yang rusak parah tersebut di duga kurang menyentuh pemikiran bagi para Pejabat Pemerintah terkait untuk mengambil tindakan, agar fasilitas jalan yang sudah sangat parah tersebut untuk dapatnya segera di perbaiki sehingga tidak membahayakan pengguna jalan. “H. Umar” yang merupakan tokoh masyarakat Desa klabang Kec. Tegalampel kepada wartawan Suara Media Nasional mengeluhkan sikap dari Pemerintah Daerah Kab. Bondowoso yang kurang memperhatikan keberadaan fasilitas jalan yang sudah rusak parah, sehingga dengan rusaknya fasilitas jalan kabupaten yang menghubungkan Desa Mandiro dengan Dsea Jatian kec. Wringin tersebut sangat membebani masyarakat khususnya mereka yang tidak mampu, karena dengan

Kondisi jalan yang menghubungkan Desa Mandiro dengan Kec. Wringin saat musim penghujan bagaikan aliran sungai

fasilitas jalan yang rusak parah tersebut tidak hanya membahayakan akan tetapi juga ongkos transportasi kendaraan pengangkut bertambah. Hal senada juga di sampaikan oleh “Tajar” rakyat kecilpun juga memerlukan kenyamanan serta keselamatan selaku pengguna fasilitas jalan, dengan adanya fasitas jalan yang rusak parah seperti ini apalagi pada saat ini merupakan musim penghujan, yang tampak bukan lagi fasilitas jalan melainkan aliran sungai, paparnya. Di tempat terpisah “Ilham Mulyadi” seorang Aktifis yang

Proyek Pembangunan Jalan Lapen di Desa Klabang Kec. Tegalampel Diduga Tidak Sesuai SPK

yang masih menarik uang parkir kepada masyarakat yang sudah mengikuti program parkir berlangganan. (mt)

Dindik Gresik Gelar Razia Pelajar

Para pelajar yang terjaring razia

Gresik, SMN - Polres Gresik bersama Dinas Pendidikan (Dindik) melakukan razia bersandikan, ‘Operasi Kasih Sayang’ dengan sasaran siswa bolos sekolah.

Operasi berlangsung di beberapa lokasi di Kota Gresik, atara lain Jl RA Kartini, Jl Arif Rahman Hakim, Jl Dr Soetomo, Jl Siti Fatimah Binti Maimun, dan sekitar Bun-

daran Gresik Kota Baru (GKB). Area tersebut merupakan pusat nongkrong siswa dan masyarakat umum. “Terutama warung internet

(Warnet) juga dilakukan razia,” kata Kasatbinmas Polres Gresik AKP Suyatmi, Kamis (22/1). Dalam razia tersebut ditemukan dua pasangan pelajar yang sedang asyik ngobrol dengan baju bebas di taman Bundaran GKB. Dua pelajar tersebut akhirnya diberi pembinaan dan pembekalan oleh Kasatbinmas, petugas Dinas Pendidikan dan Satpol PP Kabupaten Gresik. “Ayo adik-adik pulang, jika tidak pulang, saya panggilkan guru dan orang tua,” kata Suyatmi. Untuk menindak lanjuti operasi kasih sayang pada siang hari, tim gabungan dari Satbinmas, Dinas Pendidikan dan Satpol PP akan menggelar operasi kasih sayang pada malam hari. “Kegiatan ini akan dilakukan evaluasi. Rencananya dilakukan pada malam hari. Sebab banyak anak-anak usia pelajar yang masih bergadang sampai malam hari. Khawatirnya terjerumus ke dunia narkoba,” kata Agung Kasi Opersional Satpol PP Kabupaten Gresik. (syam/ brw)

juga seorang pemerhati lingkungan, menanggapi rusaknya fasilitas jalan Kabupaten yang menghubungkan Desa Mandiro Kec. Tegalampel dengan Kec. Wringin,” Saya merasa sangat prihatin terhadap Pemerintah Daerah Kab. Bondowoso yang kurang memperhatikan keberadaan fasilitas jalan yang sudah rusak sangat parah, tentunya dengan rusaknya fasilitas jalan tersebut tidak hanya mempengaruhi sektor perekonomian dalam hal pertanian, juga berpengaruh terhadap kenyamanan serta keselamatan pengguna jalan, jelasnya. (b2s)

Pembangunan jalan lapen di Desa Klabang Kec. Tegalampel yang sudah rusak

Bondowoso, SMN - Pelaksanaan program pembangunan infrastruktur jalan Lapen oleh Dinas BMCK Kab. Bondowoso baik jalan kabupaten maupun jalan pedesaan yang sumber dananya dari APBN / APBD sungguh sangat memprihatinkan. Pembangunan infrastruktur jalan Lapen (Lapisan Penetrasi Macadam), merupakan lapis perkerasan yang terdiri dari agregat pokok dan agregat pengunci bergradasi terbuka dan seragam yang diikat oleh aspal dengan cara dikicir di atasnya dan dipadatkan lapis demi lapis. Di atas lapen ini biasanya diberi laburan aspal dengan agregat penutup. Tebal lapisan bervariasi dari 4-10 cm. Penelusuran yang di lakukan

oleh tim Suara Media Nasinal terhadap pelaksana proyek pembangunan jalan lapen tersebut di ketemukan tidak terpasangnya papan informasi, dengan tidak terpasangnya papan informasi, sehingga patut di duga telah melanggar Perpres No. 70 / 2012 sebagai perubahan ke dua atas Perpres No.54/ 2010,yang mana masyarakat akan kesulitan untuk mengetahui berapa anggarannya, dari mana, dan berapa volumenya, yang mana masyarakat tentunya perlu mengetahui, agar supaya dana yang di kucurkan oleh Pemerintah dapat dipertanggung jawabkan. Tokoh masyarakat Dusun Jebun yang namanya tidak mau di sebut, kepada tim Suara Media Nasional memaparkan, “saya sangat menyayangkan pelaksa-

naan pembangunan jalan lapen ini yang terkesan asal-asalan, apalagi di duga tidak menggunakan batu dasar atau batu tepi serta sebagian dari jalan rabat yang ada langsung di lapen,” sehingga batasanbatasan desain yang sangat diperlukan untuk konstruksi jalan, yaitu: Lebar perkerasan jalan standarnya adalah 3,0 meter dan minimal 2,5 meter. Kemiringan punggung jalan minimal 3%. Lebar bahu jalan (berm) standarnya 1,0 meter dan minimal 0,5 meter. Kemiringan bahu jalan minimal 5%. Lebar selokan minimal 0,5 meter. Kedalaman selokan minimal 0,5 meter. sehingga kualitas pelaksanaan pembangunan jalan lapen tersebut di duga tidak sesuai SPK (Surat Perintah Kerja) , dan saya meragukan dari pelaksanaan program pembangunan tersebut akan menghasilkan standart mutu yang berkwalitas. Dinas terkait dalam hal ini PPTK BMCK Kab. Bondowoso seharusnya menjalankan tugas dan fungsi pengawasan, karena proyek pembangunan jalan lapen di Dusun Jebun tersebut bertujuan agar supaya jalur trnsportasi desa dapat di akses dengan baik, namun dalam pelaksanaannya justru di kerjakan dengan asal-asalan oleh CV. Dua Bersaudara dengan tidak memperhatikan standart mutu serta kwalitas pelaksanaan program sesuai dengan Metode Pelaksanaan, tentu pada akhirnya yang di rugikan adalah masyarakat dan Pemerintah juga. (b2s)


Nusantara 9 Jajaran Polresta Palangkaraya Gelar Barang Bukti Narkoba

Edisi 170 / VII / 26 Januari - 1 Februari 2015

Kapolresta Palangkaraya, AKBP Hendra Rochmawan (tengah) saat gelar barang bukti narkoba

Anggota Polisi di Musi Rawas Tewas Dibunuh Saat Bertugas

Petugas kepolisian membawa jenazah Brigadir Barry Firmansyah

Musi Rawas, SMN - Anggota polisi di Musi Rawas, Sumsel, kembali tewas saat menjalankan tugas. Kali ini dialami Brigpol Barry Firmansyah Wijaya (33), dibunuh orang tak dikenal (OTD) saat bertugas di PT Bina Sain Cemerlang, Desa Sungai Pinang,

Kecamatan Muara Lakitan, Musi Rawas, Sumatera Selatan. Informasi yang dihimpun SMN, peristiwa itu terjadi di pos Satpam perusahaan tempatnya bertugas, Jumat (23/1) pukul 07.00 WIB. Korban dikeroyok pelaku. Hingga

berita ini diturunkan belum diketahui jumlah pelaku. Akibat pengeroyokan itu, korban mengalami luka dua tusukan di bagian leher dan bahu. Korban sempat dilarikan ke Puskesmas oleh kades setempat. Namun nyawanya

tak dapat diselamatkan. Saat ini, jenazah korban sedang dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Bhayangkara Palembang untuk dilakukan autopsi. Selanjutnya akan diserahkan ke pihak keluarga di Perumahan Sukajadi

Palangkaraya, SMN - Jajaran Polresta Palangkaraya, Kalimantan Tengah, terus melakukan pengawasan ketat masuknya barang haram narkoba ke Palangkaraya, karena selama ini, pasokan narkoba di Palangka kebanyakan dari Kalsel dan Sampit yang merupakan kiriman dari Jawa. Menurut Kapolresta Palangkaraya, AKBP Hendra Rochmawan, Rabu (21/1/2015) mengungkapkan, pasokan narkoba ke Palangkaraya kebanyakan dari luar Palangkaraya dan terbanyak berdasarkan informasi terhimpun maksimal mencapai setengah kilogram. “Tidak ada pabrik narkoba di Palangkaraya, semuanya kiriman dari luar Palangkaraya, kami membentengi ini dengan melakukan pengawasan ketat, sehingga korban narkoba tidak tambah banyak lagi kedepannya. Makanya semua pihak kami minta untuk turut serta dalam melakukan pengawasan,” katanya. (mandau)

Pemkot Surabaya Terima Pagu Raskin 2015 Surabaya, SMN - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tahun 2015 bakal menerima pagu sebanyak 65.991 bagi rumah tangga sasaran penerima manfaat (RTSPM) bantuan Raskin dari pemerintah pusat. Agar pelaksanaan dapat berjalan dengan baik, Pemkot Surabaya telah terlebih dahulu melakukan sosialisasi pelaksanaan program raskin kota Surabaya 2015 mulai Rabu (21/1) kemarin. Sekretaris Daerah Kota Surabaya, Hendro Gunawan mengatakan untuk tahun 2014 lalu distribusi beras raskin telah mencapai target sebesar 100 persen. Bahkan, untuk layanan pengaduan raskin, Surabaya menjadi percontohan nasional. Untuk itu, ia memberikan apresiasi kepada para petugas yang telah bekerja dengan baik. “Harapannya, di tahun ini kordinasi dan distribusi raskin dapat berjalan dengan lancar dan memenuhi target enam tepat yakni tepat Sasaran, tepat jumlah, tepat mutu, tepat waktu, tepat harga dan tepat administrasi. Sosialisasi akan terus dilakukan mulai dari tingkat kota, kecamatan hingga kelurahan,” kata mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan kota Surabaya ini. Untuk itu para Camat dan Lurah yang mengemban tugas untuk menyampaikan kepada masyarakat, disamping mendistribusikan, juga memberikan pemahaman kepada warga. Apabila ada penerima Raskin yang meninggal, Lurah juga tidak bisa serta merta melakukan eksekusi dengan langsung memberikan raskin kepada ahli

Residence Blok E II, Banyuasin. Kapolda Sumsel Irjen Pol Iza Fadri mengaku sudah mendapat kabar tewasnya anggotanya itu. Namun, Iza belum memastikan

Ilustrasi

warisnya. Oleh sebab itu, menurut Hendro tugas Lurah disini sangat berat mengingat ujung tombak pelayanan pemerintah ini berkewajiban melakukan distribusi, memberi penjelasan, dan memverifikasi data tetapi tidak punya kewenangan untuk mengubah data. Sedangkan menurut Kepala Bapemas KB Surabaya, Nanis Chairani pada tahun 2015 pemerintah pusat menggulirkan program pemenuhan hak dan kebutuhan pangan bagi rumah tangga miskin. Untuk Kota Surabaya, Pemerintah pusat telah mengalokasikan sebanyak 65.991 bagi RTSPM guna memenuhi kebutuhan masyarakat miskin bidang pangan. Tiap rumah tangga akan mendapat 15 kilogram dengan harga tebus 1.600 rupah per kilogram. Nanis Chairani mengaku juga sering mendengar pengaduan dari masyarakat terkait pembagian raskin, namun pihaknya tidak bisa berbuat banyak karena raskin merupakan program pemerintah pusat dengan acuan data dari BPS. (syam)

kronologis kejadiannya. “Memang benar tadi pagi anak anggota kita yang tewas di Musi Rawas. Kita sudah kirim anggota ke lokasi,” ungkap Iza, Jumat (23/1).

Dikatakannya, pihak kepolisian akan mencari identitas pelaku dan motif pembunuhannya. “Pelaku akan kita tangkap secepatnya,” kata dia. (abu)

Soal Rotasi Pejabat, Rano Karno Diminta Bergerak Cepat

Plt Gubernur Banten Rano Karno (tengah) menyalami sejumlah anggota DPRD Banten yang baru dilantik, di Serang, Senin (1/9).

Serang, SMN - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Banten Rano Karno diminta untuk bergerak cepat melakukan rotasi dan mutasi terhadap pejabat eselon III dan IV di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten. Hal ini dilakukan agar program kerja yang telah dituangkan dalam APBD Banten 2015 segera dimulai untuk direalisasikan. Wakil Ketua DPRD Banten, Ali Zamroni menjelaskan, rencana rotasi pejabat eselon III dan IV di lingkungan Pemprov Banten sebaiknya dilakukan secepatnya sehingga tidak akan mengganggu pelaksanaan kegiatan pada APBD

Banten 2015. “Kami menyarankan minggu ketiga Januari 2015 ini, rotasi dan mutasi pejabat eselon III dan IV itu sudah selesai dilaksanakan. Sehingga masih ada waktu sepekan untuk penyesuaian dan Februari 2015 kegiatan sudah mulai berjalan,” jelasnya, Rabu (21/1). Menurut Ali, jika Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) belum menentukan pengguna anggaran (PA), kuasa pengguna anggaran (KPA) dan bendahara, maka pelaksanaanAPBD Banten 2015 akan terhambat. “Kami tidak mau pengalaman tahun-tahun sebelumnya terulang lagi, di mana anggaran tidak terserap

karena terlambat memulai kegiatan. Semangat kita agar anggaran bisa terserap cepat itu berkaca pada pengalaman tahun lalu. Makanya kita ingin tahun ini cepat. Karena kalau lama-lama ditentukan, suasana kegalauan pegawai makin besar. Mereka tidak bisa kerja,” tegasnya. Menurutnya, penyerapan anggaran maksimal itu karena sistemnya terbangun sejak awal. Namun jika awalnya sudah kacau, maka penyerapan anggaran pun diyakini akan kacau juga. Ia mengaku banyak mendapat keluhan dari pegawai yang sedang galau menunggu rotasi. “Banyak yang mengeluh ke saya. Mereka galau menunggu kepastian apakah dipindah atau tidak,” ujar politisi Partai Gerindra ini. Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Banten Kurdi Matin saat dikonfirmasi menyatakan bahwa saran tersebut bagus. Namun mutasi atau rotasi pegawai ada protapnya. “Tidak grasak-grusuk. Apalagi jumlahnya banyak, konsekuensinya pada kinerja. Target kita bulan ini (Januari-red) selesai,” ujarnya. Secara terpisah, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Banten Cepi Safrul Alam menjelaskan, pelantikan eselon III dan IV, saat

ini masih terus digodok. Sejauh ini, masih ada kepala dinas/badan yang belum mengusulkan calon nama bawahannya. “Jadi kami tunggu sampai pekan ini. Kalau tidak ada ya dianggap tidak mengusulkan. Pokoknya target selesai akhir bulan ini,” ujarnya. Untuk diketahui, rencana rotasi besar-besaran terhadap pejabat eselon III dan IV berimbas pada kinerja pegawai di seluruh SKPD. Hal tersebut karena hingga saat ini banyak kepala SKPD yang belum mengeluarkan surat keputusan (SK) pengangkatan pejabat pembuat komitmen (PPK) dan pejabat pelaksana teknis kegiatan (PPTK), sehingga belum dapat melaksanakan kegiatan terkait program pelaksanaan APBD 2015. Kepala Biro Pemerintahan pada Setda Banten Sitti Ma’ani Nina termasuk yang belum menerbitkan SK PPK dan PPTK karena menunggu SK PA atau KPA. “Kami masih menunggu SK KPA dan Bendahara. Setelah itu baru penunjukan PPTK dan PPK. Kalau terkait usulan nama pejabat eselon III dan IV, sudah ada waktu kepala biro yang lama. Saya hanya melanjutkan,” ujar mantan kepala Biro Humas dan Protokol Provinsi Banten ini. (E. Manurung)

Kantor Bupati Sampang, Madura, Jawa Timur

2 Kadis di Sampang Dinonaktifkan Sampang, SMN - Bupati Sampang, Madura, Jawa Timur, A Fannan Hasib menonaktrifkan 2 kepala dinas (kadis)lantaran terjerat dengan kasus hukum. Keduanya adalah Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sampang Wisnu yang tersangkut kasus asusila, dan Kepala Dinas Pertanian Sampang Agus tersandung kasus dugaan korupsi bibit. Untuk mengisi kekosongan jabatan, pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang lantas menunjuk Pelaksana Tugas (Plt).

Untuk Plt Kepala BPBD Sampang dijabat Suhariyanto, dan Plt Kepala Dinas Pertanian Sampang dijabat oleh Samsul Hidayat. “Dua Plt tersebut masih pejabat aktif. Suhariyanto masih aktif dan rangkap jabatan di Asisten I. Samsul Hidayat juga masih akif di Asisten II Pemkab Sampang,” terang Kepala Bidang (Kabid) Mutasi dan Promosi Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sampang, Edi Subinto, Selasa (20/1/15). Sebagai informasi, Mantan kepala BPBD Sampang Wisnu

telah ditetapkan sebagaai tersangka kasus dugaan asusila oleh Polrestabes Surabaya. Awalnya, penyidik Polrestabes menahan Wisnu. Namun setelah ada jaminan, tersangka ditangguhkan penahanannya. Sementara Agus yang merupakan mantan Kepala Dinas Pertanian Sampang, menjadi tersangka kasus dugaan korupsi bibit. Hingga saat ini, Agus masih ditahan Kejaksaan Negeri (Kejari) Sampang dan dititipkan di Rutan Kelas II Sampang. (why)


10

Pendidikan

Edisi 170 / VII / 26 Januari - 1 Februari 2015

Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Pokok Bahasan Memahami Isi Naskah Drama Melalui Kegiatan Kelompok di Kelas VI Semester 2 SDN Purwodadi Kecamatan Ringinrejo Kabupaten Kediri Tahun Pelajaran 2011/2012 Oleh Kaliyatin (Guru SDN Purwodadi Kecamatan Ringinrejo Kabupaten Kediri)

Ilustrasi SESUAI dengan Undang-undang Republik Indonesia, sebagai lembaga pendidikan, Sekolah Dasar merupakan lembaga yang mendidik dan mengajar anak dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional yakni berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Penggunaan metode mangajar sebagian besar dilakukan guru dengan mengedepankan peran guru. Hal ini

menyebabkan anak menjadi kurang berperan sehingga hal ini dapat berpengaruh pada nilai yang diraih kurang dari yang diharapkan. Banyak metode mengajar yang dapat diterapkan dalam proses belajar mengajar, salah satu diantaranya adalah Kerja Kelompok. Dengan pendekatan kerja kelompok, diharapkan anak dapat menggali dan menemukan pokok materi secara bersama-sama dalam kelompok atau secara individu sehingga anak merasa senang dan materi yang dipelajari mampu diingat karena didapatkan melalui pengalamannya sendiri. Secara khusus, penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan prestasi pembelajaran Bahasa Indonesia melalui pendekatan kerja kelompok pada siswa Sekolah Dasar

Kelas VI Semester 2 SDN Purwodadi Kecamatan Ringinrejo Kabupaten Kediri Tahun Pelajaran 2011/2012. Kegiatan kelompok bertujuan untuk menciptakan pendekatan pembelajaran efektif yang mengintegrasikan ketrampilan siswa, siswa belajar dan bekerja sama untuk mendapatkan pengalaman belajar yang optimal baik individu maupun kelompok. Pembelajaran dengan kerja kelompok dapat memberikan manfaat bagi siswa diantaranya adalah meningkatkan kemampuannya untuk bekerja sama dan bersosialisasi, melatih kepekaan diri, mengurangi rasa cemas, menumbuhkan rasa percaya diri, meningkatkan motivasi belajar, menumbuhkan rasa percaya diri dan meningkatkan motivasi belajar siswa. Metode ini “menitik beratkan kepada interaksi antara anggota yang lain dalam suatu kelompok guna menyelesaikan tugas-tugas belajar secara bersama-sama’’. Belajar bersama dalam kelompok menekankan kepada lingkungan belajar untuk bekerja sama dalam mendorong interaksi antar siswa sehingga para siswa akan dapat saling memahami dan saling menghargai satu sama lain dalam hal pandangan-pandangan atau gagasangagasan terhadap suatu topik pembelajaran yang akan atau sedang dibela-

jarkan oleh guru. Pembelajaran yang dilakukan oleh guru ketika menerapkan metode belajar secara bersama dalan kelompok mempunyai peluang untuk dapat melibatkan siswa dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) sehingga pembelajaran macam ini akan dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Melalui kegiatan belajar secara bersama dalam berkelompok, siswa dapat belajar lebih kreatif dalam menemukan dan memecahkan masalah. Siswa memahami bahwa melalui kerja sama dalam kelompok akan diperoleh banyak ide dan gagasan untuk dipertimbangkan. Melalui belajar secara bersama dalam kelompok siswa akan bekerja sama untuk mencapai tujuan. Pembelajaran dengan metode belajar secara bersama dalam kelompok merupakan bentuk pembelajaran yang menuntut kemampuan berfikir dan kemampuan memberikan umpan balik terhadap masalah yang dibahas secara bersama dalam kelompok. Aktivitas dalam kerjasama tampak bila dua atau lebih anggota dalam kelompok belajar secara bersama untuk mencapai tujuan. Dua elemen penting dalam kegiatan belajar secara bersama adalah kesamaan tujuan dan sikap saling tergantung antar anggota dalam

kelompok tersebut. Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang diterapkan guru melalui metode belajar secara bersama dalam kelompok, siswa dituntut untuk memiliki keterampilan bekerja secara dalam empat bidang kemampuan, yakni (1) kemampuan membentuk kelompok, (2) kemampuan bekerja bersama dalam kelompok, (3) kemampuan memecahkan masalah sebagai anggota kelompok belajar meliputi kemampuan mendefinisikan masalah, curah pendapat, mengklarifikasi ide, mengkonfirmasikan ide, mengorganisasikan informasi, (4) kemampuan memahami serta menerima perbedaan mencakup kemampuan menerima negosiasi dan pendapat orang lain atau melihat masalah dari sudut pandang yang berbeda. Pengambilan data awal dilakukan melalui pengamatan sebelum melakukan penelitian sebagai bahan untuk dijadikan acuan dalam tindakan penelitiannya. Dari pengamatan yang dilakukan sebelum melakukan tindakan, pelaksanaan kegiatan belajar mengajar mengalami kendala dalam menyajikan materi ajar dengan baik. Kendala pembelajaran diantaranya adalah banyak siswa yang tidak mengerjakan “Pekerjaan Rumah” (PR). Begitu pula dengan mata

pelajaran yang lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa perhatian orang tua siswa terhadap sekolah khususnya orang tua dari siswa ini tampaknya kurang memperhatikan dan memperdulikan perkembangan pendidikan anaknya. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan menunjukan banyak siswa yang melakukan aktivitas lain di luar kegiatan belajar mengajar seperti antara lain banyak siswa bermain-main, mengobrol, kurang bergairah, ribut sambil mengganggu temannya. Banyak juga siswa yang kelihatannya kurang antusias terhadap kegiatan belajar mengajar dan banyak siswa yang sibuk dengan urusannya masing-masing yang tidak ada kaitannya dengan pelajaran. Faktor yang menyebabkan perilaku siswa seperti itu adalah karena metode belajar mengajar yang diterapkan guru tidak mendorong siswa untuk terlibat secara langsung dengan kegiatan belajar mengajar. Interaksi terjadi di dalam kelas hanya bersifat satu arah saja yaitu dari guru kepada siswa. Dalam kegiatan siklus pertama, siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan diberikan tugas untuk diselesaikan bersama anggota kelompok masing-masing. Pada siklus pertama ini siswa masih belum optimal dalam

bekerjasama dalam kelompok. Dari hasil evaluasi yang dilakukan pada siklus pertama diperoleh rata-rata kelas sebesar 66,6 dengan nilai terendah 60 dan nilai tertinggi 80. Pada siklus kedua, siswa kembali dibagi menjadi beberapa kelompok untuk menyelesaikan tugas siklus kedua. Dengan dipandu oleh guru, siswa mulai terbiasa dengan kegiatan berkelompok. Siswa bersosialisasi dengan sesama anggota dengan bertukar informasi dan saling membantu memecahkan permasalahan. Diakhir siklus kedua diberikan evaluasi dan diperoleh rata-rata kelas sebesar 79,8 dengan nilai terendah 70 dan nilai tertinggi 95. Dilihat dari hasil belajar yang ditunjukkan pada siklus pertama dan kedua, dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran ini berhasil dengan peningkatan. Kekurangan yang terdapat pada siklus pertama telah diperbaiki pada siklus kedua. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa dapat ditingkatkan dengan memberikan perlakuan perlakuan tertentu sesuai dengan materi kompetensi dasar yang dipelajari oleh siswa. Penelitian ini dapat diujicobakan pada mata pelajaran dan pokok materi yang lain.

Penerapan Pendekatan Inquiry Dalam Peningkatan Prestasi Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan (Penjas Orkes) Kompetensi Dasar “Mempraktikkan Aktivitas Permainan Untuk Melatih Dan Koordinasi Serta Nilai Kerja Keras” Siswa Kelas IV Semester 1 SDN Selodono Kecamatan Ringinrejo Kabupaten Kediri Tahun Pelajaran 2011/2012 Oleh Muh. Mujahidin (Guru SDN Selodono Kecamatan Ringinrejo Kabupaten Kediri) PENELITIAN ini mendeskripsikan sebuah upaya meningkatkan motivasi belajar dengan memanfaatkan strategi pembelajaran inquirí yang dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Selodono Kecamatan Ringinrejo Kabupaten Kediri pada kelas IV Semester 1 pada mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Tujuan khusus penelitian tindakan ini adalah untuk mengetahui apakah dengan strategi inquirí dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan untuk mengetahui apakah strategi pembelajaran inquirí cocok digunakan pada mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Setiap pembicaraan yang memperbincangkan pendidikan selalu diarahkan kepada guru. Guru dianggap sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam operasional pendidikan di tingkat sekolah, sehingga ketika menurunnya kualitas sumber daya manusia, secara langsung guru merupakan pihak yang bertanggung jawab. Pendidikan nasional dilaksanakan dengan tujuan meningkatkan kualitas manusia indonesia seutuhnya. Upaya meningkatkan kualitas manusia ini bukan hanya menjadi tanggung jawab guru saja melainkan adalah tanggung jawab setiap orang yang berkiprah di bidang pendidikan dan pengajaran. Upaya peningkatan mutu pendidikan

salah satunya adalah melalui pembaharuan-pembaharuan strategi pembelajaran dan hendaknya dipahami dan dilakukan oleh guru agar proses belajar mengajar dapar berjalan efektif dengan harapan meningkatkan kualitas pendidikan khususnya peningkatan prestasi belajar peserta didik. Guru harus mampu memberikan motivasi kepada siswa agar memeiliki keinginan untuk mengetahui dan memahami materi yang disampaikan oleh guru. Guru juga harus mampu membangkitkan motivasi belajar dengan tetap memperhatikan prinsip bahwa peserta didik akan bekerja keras bila ia mempunyai minat dan perhatian terhadap materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Pembaharuan pendidikan tidak hanya menjadi tanggung jawab guru saja akan tetapi juga sangat bergantung pada komitmen dan pemahaman anggota masyarakat lain yang terlibat dalam proses tersebut. Perlu adanya kolaborasi yang baik dalam melakukan perubahan-perubahan yang bersifat mendasar. Fenomena tersebut menjadi tantangan bagi peneliti untuk dapat melakukan suatu perubahan dalam proses pembelajaran agar dapat menghasilkan suatu prestasi belajar yang optimal, dalam hal ini peneliti memilih metode inquirí sebagai upaya meningkatkan motivasi siswa dalam belajar, yang pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi

belajar peserta didik. Sebagaimana diungkapkan oleh Kurt dan Boone (1984) bahwa motivasi merujuk pada pengerahan daya perilaku yang ditujukan pada pencapaian kepuasan kebutuhan. Dalam Widayatun (1999) mengatakan bahwa motivasi mempunyai arti sebagai sebuah dorongan atau menggerakkan. Motivasi inilah yang mendorong seseorang untuk berperilaku dan beraktifitas dalam pencapaian tujuan. Sementara pendapat Donald yang dikutip Hamalik (2001) mengatakan bahwa motivasi adalah suatu perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Dari beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan dorongan yang datang dari dalam pribadi seseorang (intrinsik) ataupun datang dari luar pribadi (ekstrinsik) untuk mencapai tujuan sesuai dengan keinginan pribadinya. Sedangkan belajar merupakan suatu proses kegiatan yang dilakukan secara sadar oleh siswa untuk mencapai tujuan. Belajar sebagai sebuah aktifitas mental dan psikis yang berlangsung dalam interaksi dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap. Belajar akan lebih mudah dan

dapat dirasakan apabila dalam proses belajar tersebut dapat diketahui hasil yang diperoleh. Perubahan hasil belajar umumnya diwujudkan dalam bentuk prestasi belajar yang berarti produksi atau kumpulan hasil yang dicapai oleh tenaga atau daya kerja seseorang dalam kurun waktu tertentu yang dapat diukur secara langsung dengan menggunakan tes atau evaluasi. Inquirí merupakan salah satu komponen dan penerapan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL). Dalam pembelajaran berbasis inquirí, siswa didorong untuk belajar sebagian besar melalui keterlibatan secara aktif sehingga mampu memacu keinginan siswa untuk mengetahui halhal yang baru dan memotivasi diri untuk melanjutkan pekerjaan sehingga menemukan jawaban. Siswa juga belajar memecahkan maslah secara mandiri dan memiliki keterampilan kritis karena mereka harus selalu menganalisis dan mencari informaasi. Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh oleh siswa diharapkan adalah hasil dari menemukan sendiri. Dalam penelitian menggunakan pendekatan inquirí guru perlu memperhatikan hal-hal berikut: pertama, mengurangi metode ceramah. Kedua, memberikan tugas yang berbeda kepada peserta didik. Ketiga, mengelompokkan peserta didik sesuai dengan kemampuan.

Keempat, memperkaya bahan pelajaran. Kelima, menggunakan prosedur yang bervariasi. Keenam, mengembangkan kemampuan anak untuk bekerja sesuai dengan kemampuan. Ketujuh, melibatkan peserta didik dalam berbagai kegiatan. Langkah-langkah kegiatan inquirí adalah sebagai berikut: 1. Merumuskan masalah, 2. Mengamati dan melakukan observasi, 3. Menganalisis dan menyajikan hasil dalam tulisan, gambar, laporan, bagan, tabel dan karya lainnya, dan 4. Mengkomunikasikan atau menyajikan hasil karya pada pembaca, teman sekelas, guru atau audien lainnya. Penelitian ini dilaksanakan pada mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (Penjas Orkes) Pokok bahasan mempraktikkan aktivitas Permainan untuk Melatih dan Koordinasi Serta Nilai Kerja Keras pada siswa Kelas IV semester 1. Penelitian ini direncanakan melalui beberapa tahap perencanaan, pertama, observasi objek penelitian dengan tujuan untuk mengenal lingkungan dan keadaan sekitar kelas yang digunakan sebagai obyek penelitian. Pada tahap ini peneliti menentukan obyek penelitian siswa kelas IV Semester 1 Sekolah Dasar Selodono Kecamatan Ringinrejo Kabupaten Kediri. Kedua, mengumpulkan data awal sebelum tindakan agar mendapatkan data yang digunakan

Ilustrasi sebagai acuan pelaksanaan tindakan pada siklus pertama. Ketiga, melakukan kegiatan pada siklus pertama pada kompetensi dasar mempraktikkan aktivitas permainan untuk melatih dan koordinasi serta nilai kerja keras. Pada siklus ini, rencana tindakan dilakukan selama 2 kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit setiap pertemuan. Pada akhir masing-masing pertemuan diambil nilai praktik. Keempat, melaksanakan kegiatan siklus kedua, materi sama dengan siklus pertama dan proses kegiatan siklus kedua tidak terlalu berbeda dengan siklus pertama. Tahap penelitian kelima adalah mengumpulkan data dari hasil pelaksanaan penelitian berdasarkan dua siklus yang telah dilaksanakan untuk kemudian diidentifikasi lebih lanjut. Dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas menunjukkan penerapan

pengembangan pendekatan inquirí menunjukkan peningkatan terhadap hasil belajar siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Selodono yang ditunjukkan pada siklus pertama dengan rataraya kelas sebesar 6,92 menjadi 7,96. Peneliti menyimpulkan bahwa pengembangan strategi pembelajaran inquirí dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas IV Semester 1 SDN Selodono dengan dibuktikan adanya peningkatan hasil yang signifikan antara siklus pertama dan siklus kedua. Inquirí adalah salah satu komponen Contekstual Teaching and Learning (CTL) yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan hasil pembelajaran Pendidikan Jasmani Olah raga dan Kesehatan. Strategi ini dapat diterapkan pada mata pelajaran yang lain dan diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar secara maksimal.

Implementasi Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Materi Pelajaran Sholat Wajib Siswa Kelas III Semester I Studi Kasus di SDN Ringinrejo I Kecamatan Ringinrejo Kabupaten Kediri Tahun Pelajaran 2011/2012 Oleh Mahmuddin, S.PdI (Guru SDN Batuaji I Kecamatan Ringinrejo Kabupaten Kediri)

Ilustrasi SALAH satu tujuan pendidikan yaitu membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Pemenuhan tujuan ini diantaranya dengan memberikan mata pelajaran agama di sekolah dasar. Sekolah dasar merupakan salah satu tahap pendidikan formal yang penting bagi siswa. Jenjang pendidikan ini memberikan dasar pengetahuan dan karakter moral bagi siswa di masa depannya. Siswa sekolah dasar berdasarkan

tahap perkembangannya berada pada tahap meniru. Selain itu, berdasarkan teori Piaget bahwa tahap perkembangan siswa sekolah dasar berada pada operasional konkret sehingga pembelajaran di kelas hendaknya menggunakan hal-hal yang bersifat konkret ketimbang hal-hal yang abstrak. Oleh karena, pembelajaran agama Islam di sekolah juga menggunakan metode-metode yang sesuai dengan tahap perkembangan siswa dan menyenangkan. Salah satu metode belajar yang

digunakan yaitu metode demonstrasi. Metode demonstrasi merupakan suatu cara membelajarkan siswa melalui memberikan contoh pengerjaan secara satu per satu sesuai dengan urutannya. Metode ini sesuai dengan materi pelajaran agama yang diajarkan yaitu sholat wajib. Melalui metode ini siswa secara konkret mengetahui urutan gerakan maupun bacaan sholat secara jelas sehingga pembelajaran menjadi bermakna. Pembelajaran yang bermakna akan berkesan pada ingatan siswa sehingga melalui penggunaan metode demonstrasi diduga dapat pula meningkatkan prestasi belajar siswa di sekolah. METODE Rancangan penelitian ini yaitu penelitian tindakan. Penelitian tindakan ini dilakukan pada lingkup kelas sehingga dapat pula disebut penelitian tindakan kelas. Adapun model penelitian tindakan yang digunakan mengacu pada model Kemmis dan Taggart. Tiap siklus pada model ini terdiri atas

perencanaan, pelaksanaan, pengamatan tindakan, refleksi dan perbaikan tindakan. Penelitian ini menggunakan dua siklus. Populasi penelitian ini yaitu siswa SDN Ringinrejo I Kecamatan Ringinrejo Kabupaten Kediri. Adapun sampelnya yaitu siswa kelas III SDN Ringinrejo I Kecamatan Ringinrejo Kabupaten Kediri, berjumlah 35 siswa. Pada penelitian ini guru bertindak sebagai guru dan pencari data penelitian. Peneliti juga berkolaborasi dengan guru sejawat untuk mencari data penelitian. Data yang dikumpulkan berbentuk kuantitatif dan kualitatif. Analisis terhadap data terutama dilakukan secara deskriptif kualitatif. Adapun indikator keberhasilan tindakan dilihat dari rata-rata siswa telah tuntas belajar. HASIL DAN PEMBAHASAN Pembelajaran pada prasiklus ini belum menggunakan metode demonstrasi. Pembelajaran berlangsung secara alami seperti pembelajaran biasanya,

tanpa adanya metode demonstrasi. Prestasi belajar siswa pada pra siklus menunjukkan sebagian besar siswa memiliki nilai dibawah kriteria ketuntasan minimal (75). Persentase siswa yang telah tuntas belajar sebanyak 14%, sisanya 86% belum tuntas belajar. Nilai rata-rata kelas mencapai angka 59. Siswa belum banyak memiliki kreativitas dan semangat untuk mengikuti pembelajaran. Siswa hanya duduk mendengarkan penjelasan guru tanpa adanya keinginan untuk berta-nya mengenai pelajaran yang disam-paikan. Hal ini terlihat dari data observasi yang dikumpulkan selama pembelajaran berlangsung. Perbaikan pembelajaran dari prasiklus dilaksanakan pada pertemuan pembelajaran siklus I. Siklus I ditandai dengan perbaikan rencana pembelajaran. Rencana pembelajaran menggunakan metode demonstrasi. Pembelajaran juga merencanakan teknik yang menstimulasi siswa untuk memperhatikan dan antusias terhadap materi

pelajaran yang sedang di-ajarkan. Pelaksanaan tindakan pada siklus I mengacu pada rencana pembelajaran yang telah dibuat. Hasil tindakan ini menunjukkan peningkatan terhadap prestasi belajar siswa bila dibandingkan tindakan prasiklus. Nilai rata-rata kelas pada siklus I meningkat pula. Nilai rata-rata kelas siklus I mencapai angka 73. Adapun ketuntasan belajar klasikal mencapai 40%. Siswa pun terlihat mulai memiliki antusias dan berinisiatif bertanya kepada guru. siswa memperhatikan materi pelajaran dengan cukup baik. Meskipun demikian berdasarkan nilai yang diperoleh belum menunjukkan pencapaian yang ditargetkan. Sebagian besar siswa belum mencapai ketuntasan belajar. Permulaan siklus II diawali dengan perbaikan rencana tindakan atas tindakan pembelajaran yang dilakukan pada siklus II. Hasil pembelajaran pada siklus II menunjukkan peningkatan dibandingkan siklus I. Persentase ketuntasan belajar klasikal

mencapai 91%. Siswa yang belum tuntas belajar sebanyak 9%. Adapun rata-rata kelas mencapai angka 86. Siswa memperhatikan dengan baik terhadap materi pelajaran yang diajarkan. Siswa mempraktekkan gerakan sholat maupun bacaan sholat dengan bimbingan guru. Siswa tanpa takut segera bertanya bila kurang memahami penjelasan guru. Siswa merasa jelas dalam mempelajari materi pelajaran melalui metode demonstrasi yang digunakan guru. Oleh karena rata-rata siswa telah tuntas belajar maka tindakan pada siklus selanjutnya tidak dilaksanakan. KESIMPULAN DAN SARAN Penggunaan metode demontrasi untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas III SDN Ringinrejo I tahun pelajaran 2011/2012 telah berhasil. Selain itu, saran ditujukan pada rekan guru agar menggunakan metode demonstrasi pada materi pelajaran yang lainnya sesuai dengan jenis materi pelajaran tersebut.


Rona-rona

Edisi 170 / VII / 26 Januari - 1 Februari 2015

UN 2016 Akan Gunakan CBT

Deklarasi Masyarakat Pers

Sambungan dari hal. 1

Sambungan dari hal. 1

Suryadi menambahkan, tahun ini sudah dimulai uji coba UN dengan sistem komputer. Kriteria sekolah yang akan menyelenggarakan UN dengan sistem komputer akan dituangkan dalam petunjuk teknis. “Nanti semua dijelaskan dalam pos dan petunjuk teknis. Sedang kami sempurnakan,” ujarnya. Dalam konferensi pers UN, Jumat lalu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengatakan, tahun depan diharapkan akan ada pusat ujian atau tes. Jika sudah ada pusat tes, diharapkan ke depan tidak perlu ada lagi pelaksanaan UN yang serempak pada satu hari di seluruh Indonesia. Jika UN bisa diselenggarakan dengan komputer, sekolah hanya perlu menentukan jadwalnya, lalu mengambil ujian sesuai jadwal masing-masing. “Selama kita masih menggunakan paper-based test, masih pakai kertas, (UN) memang harus diselenggarakan satu hari karena soalnya keluar. Tapi, kalau pakai komputer, soalnya tidak keluar sehingga bisa dilakukan ulang,” kata Anies.

Ke depan akan ada bank soal nasional untuk menampung soalsoal UN yang akan diperbarui setiap lima tahun sekali. Ketika itu pula, paling tidak ada 10-20 persen soal dibuang dan diganti yang baru. Untuk UN tahun ini belum ada perubahan tingkat kesulitan soal. Standar kualitas soal masih mengikuti ketentuan Badan Standar Nasional Pendidikan tahun lalu. Hanya, lanjut Nizam, tahun ini sudah dimasukkan soal-soal berkategori high order thinking. Ada 5-10 persen soal yang berkategori itu. Tahun lalu ada beberapa soal

yang menggunakan standar Programme for International Student Assessment (PISA). Soal-soal high order thinking ini dibuat oleh tim guru yang telah mendapat pelatihan dari tim PISA tahun lalu. Menurut Nizam, pihaknya menginginkan UN menjadi inspirasi bagi anak. Materi soal lebih banyak berkisar pada contoh dalam kehidupan sehari-hari sehingga anak memahami konteks, tidak hanya menghafal rumus atau soal. “Kami ingin anak-anak tertantang ketika mengerjakan ujian. Soal-soal ini bisa menjadi tambahan pengetahuan.

Anak didorong untuk berpikir,” katanya. Perubahan bentuk dan materi soal seperti ini mau tidak mau akan memaksa guru untuk mengubah cara pembelajarannya. Harapannya, guru tidak lagi memberi latihan menghafal pengerjaan soal terusmenerus menjelang UN atau drilling soal. Ketika hanya menghafalkan soal, yang terjadi adalah murid hanya diajari trik-trik mengerjakan soal. “Ini yang terjadi di bimbingan belajar.Anak-anak hanya tahu trik-trik, tidak memahami konsep dan konteksnya,” ujar Nizam. (kan/aulia/kmp)

Soal sulit Setiap tahun sedikitnya 100.000 soal dibuat untuk kisi-kisi UN dan tidak digunakan lagi sehingga dinilai boros karena perlu dicetak. Namun, jika menggunakan sistem tes berbasis komputer, soal-soal yang masih bagus dapat dipertahankan dan yang sudah usang bisa dibuang. “Kalau sekarang soalnya masih sekali pakai, lalu buang,” kata Nizam.

Petani Tertangkap Nyadu Sambungan dari hal. 1 hari bekerja sebagai tani di wilayahnya tersebut ditangkap pihak polisi lantaran kedapatan mengkonsumsi narkoba jenis sabu-sabu. “Tersangka kami tangkap pada saat dia sedang berada di depan KFC Taman Dayu Pandaan. Dan pada saat ditangkap pelaku sedang membawa satu kantong plastik kecil berisi sabu, yang ia taruh di dalam sakunya dengan diselipkan ke dalam bungkus rokok,” ujar Kasubbag Humas Polres Pasuruan AKP Sariyun kepada SMN, Jumat (23/01). Sariyun menjelaskan, sebelum

dilakukan penangkapan, pihaknya mendapat informasi dari masyarakat bahwa pelaku sudah sering membeli dan mengkonsumsi sabu. Dari situlah petugas selanjutnya langsung melakukan pengintaian dan pembuntututan kepada pelaku. “Dan saat kami sedang melakukan pengintaian di depan KFC Taman dayu Pandaan. Tiba-tiba pelaku lewat di tempat tersebut dengan tergesa-gesa. Sehingga dari situlah kami langsung mengejar dan menghentikan pelaku sekaligus langsung menggeledah badannya,” terangnya

kepada SMN. Dan saat digeledah tersebut, petugas telah menemukan barangbarang bukti sabu-sabu. Sehingga dari situlah petugas langsung membawa pelaku bersama barang buktinya ke Mapolres Pasuruan untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Saat dilakukan pemeriksaan, pelaku mengaku benar dirinya telah membawa sabu yang dibelinya dari Pengedar narkoba yang berada di wilayah Pandaan dan saat ini menjadi DPO. Dan pelaku sendiri juga mengaku bahwa dirinya membeli

sabu itu sudah hampir 3 bulan ini. “Dari pengakuannya tersangka mengaku kalau dirinya mengkonsumsi sabu tersebut di gunakan sendiri yang tujuannya untuk menambah stamina (kekuatan) saat dirinya melakukan pekerjaan sebagai tukang singkal traktor sawah keliling,” jelasnya. Kini tersangka sudah ditahan di sel tahanan Polres Pasuruan. Tersangka melanggar UU RI No. 35 tahun 2009, tentang Narkotika, dengan ancaman hukuman 10 tahun penjara. (wan/bj)

nyengsarakan rakyat, terutama para sopir angkot. “Saya berani turun ke bawah secara langsung, karena saya ingin membantu masyarakat kecil,” kata sambil sambil meneteskan air mata. “Mari kita memikirkan rakyat lainnya, yang kondisi lebih miskin dari kita,” kata dia. “Saya sebenarnya tidak kepingin jadi Wali kota. Tapi masyarakat yang meminta saya jadi Wali kota Malang. Karenanya, mari jika ini soal politik, jangan dituruti. Jangan sampai ada yang menunggangi, tolong jangan dituruti,” seru Anton. Sementara itu, menurut Kapol-

resta Malang, AKBP Singgamata, masalah tersebut harus diselesaikan dengan pikirin dingin dan musyawarah. “Apa masalahnya? Lalu apa solusinya. Jika para sopir hanya khawatir penghasilannya berkurang, apakah benar? Karena bus sekolah yang dioperasikan hanya enam unit bus sekolah,” kata Singgamata. Bus sekolah, kata Singgamata, hanya operasi saat mengantarkan siswa akan pergi ke sekolah dan saat akan pulang ke sekolah. “Mari kita jadikan bus gratis itu sebagai amal untuk membantu generasi kita mencari ilmu,” ungkapnya lagi. (jun/ kmp)

Demo Sopir Angkot Sambungan dari hal. 1 Balai Kota Malang. Menurut Fathoni, sopir angkot jurusan Gadangn-Landungsari, tuntutan para sopir jelas menolak bus sekolah yang dioperasikan oleh pemerintah Kota Malang. “Kami menolak karena mengurangi penghasilan para sopir. Sangat terasa dengan adanya bus sekolah. Biasanya penuh penumpang dari pelajar, sekarang hanya dapat tiga atau empat pelajar saja yang ikut angkot,” kata dia. Sebelumnya, kata Fathoni, jika pagi hari, 75 persen penumpangnya adalah pelajar, saat ini sudah sangat

mengurang. “Kami khawatir pendapatan kami mengurang. Karenanya kami menolak,” kata dia. Para sopir lainnya juga mengeluhkan hal yang sama. Aksi ratusan sopir angkot tersebut berlangsung sejak 8.00 WIB. Hingga pukul 11.00 WIB ratusan angkota masih diparkir di Bundaran Tugu depan Balai Kota Malang. Akibatnya, kemacetan terjadi di sekitar Balai Kota Malang. Sementara itu, menanggapi aksi para sopir tersebut, Wali Kota Malang, Muhammad Anton di depan puluhan perwakilan sopir angkot mengaku tidak bermaksud me-

Jatim Swasembada Pangan Sambungan dari hal. 12 Bondowoso, Jombang, Malang, dan Tulungagung. Untuk itu, Gus Ipul menyampaikan terima kasih atas kerjasama yang dilakukan TNI. TNI banyak ikut melakukan percepatan pembangunan di Jatim. Selain pertanian, Pemprov Jatim bersama dengan TNI melakukan pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Ada sekitar 20 ribu RTLH dalam satu tahun dibenahi Sementara itu, Bupati Bojonegoro Drs. H. Suyoto, MSi mengatakan, penyerapan gabah tertinggi di Indonesia berasal dari Kabupaten Bojonegoro. Kab. Bonegoro sudah berhasil panen 800.586 ton gabah. Untuk konsumsi masyarakat Bojonegoro sebanyak sekitar 450 ribu ton. Tahun ini, Petani Bojonegoro bisa menjual hampir 400 ribu ton gabah. “Artinya Kabupaten Bojonegoro mengalami surplus 400 ribu ton gabah,” katanya. Dijelaskannya, sebelum panen padi saat ini, Bupati Bojonegoro bersama Dandim dan Ketua DPRD Bojonegoro telah melakukan panen bawang merah di Kedungadem minggu lalu. Sedangkan untuk minggu depan,akan dilakukan panen bawang merah di luas lahan

seluas 600 hektar. Berdasarkan data, lahan pertanian Kabupaten Bojonegoro mencapai 85 ribu hektar dari 235 ribu hektar. Dari lahan pertanian tersebut, 77 ribu hektar digunakan pertanian padi. 40 ribu hektarnya bisa panen sebanyak dua kali. 38 hektarnya panen sekali, sedangkan 6 ribu hektar panen sesekali. Ini disebabkan karena 6 ribu hektar tersebut merupakan kebun-kebun yang diubah jadi tanaman padi. Sesuai perhitungan Dinas

Pertanian Kabupaten Bojonegoro, produksi padi di lahan banjir di Kecamatan Kanor berkisar 8-10 ton gabah kering panen (KGP). Untuk panen saat ini, hasil yang dapat dicapai minimal 10 ton per hektarnya. Pada kesempatan yang sama, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyampaikan, TNI AD akan membantu masyarakat melalui Departemen Pertanian untuk mewujudkan swasembada pangan. Untuk mewujudkannya, diperlukan

kerjasama dengan pemerintah, TNI, dan masyarakat. “TNI wajib membantu mewujudkan kesejahteraan masyarakat,” tegasnya. Sebelumnya, Gus Ipul bersama KASAD, Dirjen Tanaman Pangan Kementerian pertanian RI Dr. Ir. Hasil Sembiring, MSc, Bupati Bojonegoro melakukan panen raya bersama Petani Bojonegoro. KASAD juga melakukan penandatanganan MoU dengan PT. Pupuk (Persero), PT. Pertani (Persero), dan PT. Sang Hyang Sri (Persero). (syam)

PAD Kabupaten Ponorogo Sambungan dari hal. 1 Sugiarto Msi mengatakan, “Target PAD tahun 2014 merupakan target yang ditetapkan dalamAPBD dan berdasarkan realisasi,oleh karena itu kita bersyukur, karena telah mampu melebihi atau melewati target yang ditetapkan. Dia juga menambahkan, “Rincian capaian PAD ini diperoleh dari pajak daerah dari target Rp37.999 miliar terealisasi Rp 44.956 miliar atau naik 118,31 persen. Pajak hotel target 220 juta menjadi 515.728 juta, Pajak restoran mengalami kenaikan 176,39 persen dari target 1,105miliar menjadi

1.535.366 miliar pajak hiburan dari 257.200 juta menjadi 299.668 juta atau naik 129,68 persen dan pajak reklame target 770.00 juta terealisasi 796.907 juta naik 115,21 persen. Selain itu juga didapat dari pajak penerangan jalan umum dari target 12 miliar menjadi 13.343 miliar atau naik 122,36 persen, Pajak mineral bukan logam dan batuan ditargetkan 922.500 juta terealisasi 1.196 miliar mengalami kenaikan 142,34 persen, pajak parker target 75 juta realisasi 135.515 juta mengalami kenaikan 199,34 persen,”

Kenaikan serupa juga terjadi pada pajak bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHT) dari target 4.500miliar terealisasi 4.949 miliar atau naik 109,93 persen, begitu pula dengan PBB P2 dari target 18 miliar realisasi 19.967 miliar atau naik 110.93 persen,” tambah Agus . Masih imbuh Agus,” keberhasilan capaian PAD ini tidak lepas dari peran serta semua SKPD dan seluruh elemen masyarakat, “ke depan kami akan terus berupaya melakukan inovasi demi meningkatkan PAD,” harap Agus.

menghasilkan Deklarasi Masyarakat Pers Indonesia sebagai respon atas perkembangan politik saat ini. Berikut isi deklarasi selengkapnya: Deklarasi Masyarakat Pers Indonesia Bahwa sesungguhnya sejarah pers Indonesia berangkat dari pers perjuangan yang menjunjung tinggi keadilan dan kebenaran serta melawan kesewenang-wenangan untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Bahwa kemerdekaan pers merupakan salah satu wujud kedaulatan rakyat yang berazaskan prinsip-prinsip demokrasi, keadilan, dan supremasi hukum, serta menjadi unsur penting untuk menciptakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang demokratis. Bahwa menyongsong 70 tahun Indonesia Merdeka, kita telah mencapai sebuah negara kesatuan, melakukan konsolidasi hukum, mempraktekkan demokrasi, dan merealisasikan hak asasi manusia dengan semua kekurangan dan kelebihannya. Namun, situasi yang berkembang belakangan ini, khususnya sejak pertengahan 2014 lalu, telah membawa Indonesia dalam situasi yang perlu mendapatkan perhatian. Demokrasi yang berkembang ternyata hanya demokrasi politik, tapi belum menyentuh demokrasi yang lebih substansial yaitu demokrasi sosial. Demokrasi yang ada mengalami defisit moral. Hak asasi yang muncul baru hak asasi politik, dan belum menyentuh hak asasi yang terkait ekonomi, sosial, dan budaya. Nasionalisme yang ada saat ini sama sekali belum mengarah kepada nasionalisme welfare.

Sedangkan politik yang berkembang saat ini justru politik yag tak bisa diterima oleh etik dan norma publik serta cenderung mempertontonkan akrobatik politik yang kotor dan kekuasaan yang koruptif. Indonesia seperti kehilangan konsep untuk bekerja yang bukan sekadar bekerja. Pers yang sebetulnya memiliki tanggung-jawab untuk mengingatkan hal ini justru baru berperan sekadar menjadi penabuh gendang yang kian menimbulkan kegaduhan politik. Sebagian media telah masuk dalam permainan opini publik. Pers jangan ikut memikul dosa dan menodai akal sehat. Oleh karena itu, kami, Masyarakat Pers Indonesia yang terdiri atas para wartawan berbagai media dan platform, wartawan freelance, wartawan senior, anggota Dewan Pers, kolumnis, dan akademisi merasa perlu menyampaikan hal-hal berikut: 1) Mengingatkan kepada semua elemen bangsa bahwa Republik Indonesia adalah negara yang terwujud atas dasar tekad dan keinginan luhur dari semua kemajemukan kelompok dan golongan untuk bersama-sama melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia. 2) Mengingatkan kepada semua elemen bangsa, termasuk para politisi dan partai untuk kembali mengedepankan persoalan utama negara-bangsa dengan cara-cara politik santun yang cerdas dan elegan tanpa kehilangan daya kritis. 3) Mengajak seluruh masyarakat pers Indonesia untuk menjadi pelopor sekaligus mengawal perwujudan Indonesia sebagai sebuah

11

negara adil, makmur, dan sejahtera sebagaimana dicita-citakan dalam kemerdekaan Republik Indonesia. Pers tidak bekerja hanya untuk kepentingan kelompok, golongan, partai ataupun pemilik modal, tapi pers bekerja untuk membela kepentingan umum. Pers harus bisa ikut menggerakkan kekuatan nonnegara untuk mengimbangi kekuatan politik uang yang mendominasi saat ini. 4) Mengajak semua elemen pers untuk bersatu dan mencoba menemukan semua akar persoalan sebagai pangkal tolak untuk menyelesaikan berbagai persoalan, bukan sekadar mencari dan membicarakan persoalan. Pers memiliki kewajiban untuk menjaga dan merawat akal sehat publik. 5) Mengajak semua unsur media untuk bersama-sama mengembangkan liputan dalam rangka memerangi praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme yang telah sedemikian parah menggerogoti bangsa ini. 6) Mengajak para pengelola media untuk secara bersama-sama menyediakan dan memperluas ruang rubrik seperti “surat pembaca” untuk menampung keluhan warga masyarakat yang terabaikan, tak tersentuh proses pembangunan, terpinggirkan, tak bersuara, serta menjadi korban ketidakadilan, penipuan dan kekuasaan yang manipulatif. 7) Mengimbau pemilik media menghormati asas kemerdekaan pers dalam pemberitaan peristiwa sesuai hati nurani tanpa intervensi, sesuai pasal 1 Kode Etik Jurnalistik. 8) Wartawan yang melaksanakan tugas jurnalistik harus memiliki sertifikat kompetensi wartawan. Jakarta, 15 Januari 2015 Masyarakat Pers Indonesia

Pembangunan Kantor Bupati Blitar Sambungan dari hal. 1 merasa jadi korban dan dibohongi oleh LKPP dan PT.Gunakarya Nusantara karena PT Gunakarya Nusantara masuk dalam daftar hitam Portal Pengadaan Nasional. Lalu apa tindakan kelanjutan yang akan diambi oleh pemkab Blitar dalam hal ini adalah Dinas PU Cipta Karya, karena kuat dugaan adanya permainan mulai awal hingga pemutusan kontrak Tanggal 24 Nopember 2014 dan berlanjut sampai dengan perhitungan volume nilai pekerjaan fisik yang telah dikerjakan oleh PT. Gunakarya Nusantara KSO dengan PT.Sarana Multi Usaha oleh TIM dari ITS danBPKP, sudah ada kong kalikong seperti yang telah dituduhkan oleh Ketua GPI Joko Prasetyo disamping itu juga ketua GPI tak sependapat dengan pernyataan Kepala Dinas PU.Cipta Karya dan ULP bahwa telah menjadi korban dari ulah LKPP dan PT.Gunakarya Nusantara. Menanggapi hal tersebut anggota DPRD kab Blitar dari Komisi III H.Sunarto, ST, saat dikonfirmasi setela hacara Hearing mengatakan bahwa pihak nya akan membuat rekomendasi kepada Pimpinan DPRD supaya pemkab Blitar dalam hal ini PU.Cipta Karya untuk membuat daftar hitam dan memperkara-

kan PT.Gunakarya Nusantara karena menurut H.Sunarto, ST, pihak PT telah memberikan keterangan yang tidak benar dalam tahapan proses lelangan sehingga PT.Gunakarya Nusantara menjadi pemenang, sebab dalam proses pelelangan secara elektronik ada tahapan Kualifikasi dokumen-dokumen yang disertakan oleh peserta disamping itu juga ada yang namanya fakta intregritas, ujar Sunarto, ST politisi asal partai Nasdem pernyataan juga diamin oleh beberapa anggota dewan dari komisi I dan III.bahkan menurut Wakil Ketua DPRD H.Hery Romadhon juga mengatakan bahwa pembangunan kantor Bupati Blitar di Kanigoro ini merupakan proyek mercusuar bagi Pemkab Blitar, pihak ULP harus lebih jeli dan teliti dalam menetapkan pemenang, ungkap Hery Romadhon. Sementara itu Kepala Dinas PU, Cipta Karya Sumantri seusai acara hearing ketika dikonfirmasi tentang langkah-langkah apa selanjutnya yang akan diambil oleh PU.Cipta Karya setelah melakukan pemutusan kontrak sepihak terhadap PT. Gunakarya Nusantara KSO dengan PT.Sarana Multi Usaha terkait pembangunan gedung Kantor Bupati,

Sumantri mengatakan saat ini belum bias komentar karena besok pihaknya dengan Inspektorat akan ke BPK di Surabaya untuk konsultasi lebih dulu, ujar Mantri singkat, ucapan senada juga disampaikan oleh Kepala Inspektorat Kab Blitar Suyanto, Sedangkan pernyataan dari beberapa kontraktor di kabupaten Blitar berharap kepada Dinas PU. Cipta Karya dalam hal ini PA atau PPK terhadap penyedia jasa yang melaksanakan paket pekerjaan kontruksi mau pun pengadaan barang di lingkungan Pemkab Blitar baik itu secara tender maupun penunjukan langsung (PL) pihak SKPD harus bersikap adil karena seperti yang kita ketahui bersama beberapa SKPD di Kabupaten Blitar pada tahun 2014 memberlakukan putus kontrak dan black list bagi penyedia jasa yang telah melanggar dari kontrak, seperti halnya pada paket pekerjaan pembangunan gedung kantor Bupati di Kec Kanigoro para kontraktor yang ada di kabupaten juga menunggu kelanjutan upaya dari pemkab Blitar dalam hal ini PU.Cipta Karya yang telah melakukan pemutusan kontrak terhadap PT. Gunakarya Nusantara KSO PT. Sarana Multi Usaha, ungkap salah satu kontraktor. (mam)

Penggilingan Padi Sambungan dari hal. 1 Samudra Harapan, di Desa Tegal Mijin Kec. Grujukan, akibat semburan debu sekam padi dari cerobong pembuangan limbah, tersebut telah mengakibatkan gangguan pernapanas serta kulit dari warga masyarakat menjadi gatalgatal, serta atap rumah warga

Masih menurut Agus,” tahun 2015 ini kami akan maksimalkan dengan melaksanakan 5 program, yaitu meningkatkan kepatuhan kepada wajib pajak, mendekatkan dan memudahkan pelayanan pembayaran pajak kepada masyarakaat dengan system online pajak, memberikan hadiah dan penghargaan kepada wajib pajak dan meningkatkan potensi baru bagi wajib pajak untuk pendapatan daerah,” Kita juga intens melakukan sosialisasi terhadap wajib pajak, termasuk koordinasi bersama SKPD dan instansi terkait, jadi demi untuk meningkatkan PAD semua upaya kami lakukan dan semua potensi yang ada kita gali termasuk juga dari retribusi”, pungkas Agus. (Wied)

tertutup oleh debu sekam padi tersebut, bahkan akibat dari Pencemaran Udara ini pula mengakibatkan para petani sekitar lokasi juga merugi di karenakan tanaman pertanian mereka tertutup debu sekam padi. Penelusuran yang di lakukan oleh wartawa Suara Media Nasional di perusahaan penggilingan padi tersebut mendapati tiga gudang penggilingan yang ketiganya aktif beroperasi, “Isnaini” orang kepercayaan perusahaan kepada tim media Suara Media Nasional menjelaskan bahwa Izin Usaha dari perusahaan ini ada dua yaitu UD. Samudra dan UD. Samudra Harapan, dan untuk UKL dan UPL yaitu UD. Samudra, sementara untuk UD. Samudra Harapan tidak ada. Masih Isnaini, “saya dan juga pemilik perusahaan ini tidak mengerti perihal perizinan, yang kami tahu hanya bekerja dan bekerja, apa yang kami dapatkan dari Dinas ya hanya itu, dan hal tersebut di benarkan oleh Tomi selaku penanggung jawab perusahaan. Dari hasil penelusuran tim Suara

Media Nasional patut diduga perusahaan tersebut telah menyalahi PP No.65/1971 tentang Penggilingan Padi dan Penyosohan Beras, Perda Kab. Bondowoso No.12/ 1990, juga SK Bupati Bondowoso No. 390/ 2005 Upaya Pengelolaan (UKL) dan (UPL) adalah upaya yang dilakukan dalam pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup oleh penanggung jawab usaha dan atau kegiatan, UU RI Nomor 23/ 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, serta UU RI Nomor 5/ 1990 tentang Konservasi SDA Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara RI Tahun 1990 No. 49 Tahun 1990 Tambahan Lembaran Negara No 3419). Mengingat pengertian dan persepsi yang berbeda mengenai masalah lingkungan hidup sering menimbulkan ketidak harmonisan dalam pengelolaan lingkungan hidup. Akibatnya seringkali terjadi kekurang tepatan dalam menerapkan berbagai perangkat peraturan, yang justru “Menguntungkan perusak lingkungan,” dan merugikan masyarakat dan pemerintah. (b2s)


CMYK

12

Advertorial

Edisi 170 / VII / 26 Januari - 1 Februari 2015

Kerjasama TNI dan Masyarakat Ikut Dukung Jatim Swasembada Pangan

Wagub Saifullah Yusuf, KASAD Jendral TNI Gatot Nurmantyo, Bupati Bojonegoro Suyoto, Dirjen Tanaman Pangan Hasil Sembiring, Pangdam V Brawijaya Mayjen Eko Wiratmoko melakukan panen raya di Desa Gedongarum Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro

Surabaya, SMN - Kerjasama TNI dan masyarakat ikut mendukung keberhasilan Jawa Timur untuk swamsembada pangan. TNI ikut melakukan percepatan pembangunan di Jatim, bahkan memiliki perhatian untuk memajukan pertanian. Inilah yang dapat mendukung swasembada pangan di Jatim. “Jika kerjasama ini terus dilakukan di seluruh Jatim, maka Jatim tetap menjadi nomor satu di bidang pertanian,” kata Wakil Gubernur Jatim Drs. H. Saifullah Yusuf

saat Dialog Interaktif dan Unjuk Karya Panen Padi di Desa Gedung Arum Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro, Rabu (21/1). Ia mengatakan, pemprov terus melakukan langkah-langkah guna mendukung swasembada pangan di Jatim. Salah satunya, Pemprov Jatim menggandeng TNI untuk mencegah pemburukan alih lahan, yang menyalahi Perda No. 5 Tahun 2012 tentang RT-RW Provinsi Jawa Timur. Berdasarkan data Badan Pertahanan Nasional (BPN) luas

mutasi lahan RTRW menjadi pemukiman di Jatim mencapai 4.227,75 hektare sepanjang 20102013. Luas tersebut setara dengan potensi kehilangan beras sejumlah 49.662 ton. Sedangkan untuk sebaran lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B) kabupaten/kota di Jatim sebagian telah selesai dibuat perdanya, sedangkan sebagian lain masih dalam proses. Kabupaten/kota yang sudah memiliki perda antara lain. Bersambung di halaman 11

Sembilan Kades Dilantik Bupati Nyono Suharli Jombang, SMN - Pasca pemilihan kepala desa serentak di 281 desa di kabupaten Jombang yang digelar pada 27 Nopember 2013, sebanyak 272 kepala desa telah dilantik dipendopo pemkab Jombang pada 5 Desember 2013. Kini giliran 9 kepala desa sisanya juga dilantik oleh Bupati Jombang Nyono Suharli. Pelantikan Kepala Desa (kades) untuk periode masa jabatan 2014 2020 tersebut dilakukan dalam tiga tahap. Pada tahap pertama, Selasa (7/1/2014) dilaksanakan di pendopo Kecamatan Ploso. Kepala desa yang dilantik adalah Jamilun kades Manduro kecamatan Kabuh. Nurwahid kades Ketapang Kuning kecamatan Ngusikan. Dan Sudarsono kades Bawangan kecamatan Ploso. Sembilan kades yang baru dilantik pada awal Januari 2014 ini, karena masa jabatannya berakhir 31 Desember 2013. “Sebanyak 9 kepala desa ini, tidak dilantik pada 5 Desember lalu karena masa jabatannya baru berakhir pada 31 Desember 2013”, ungkap kepala bagian administrasi pemerintahan Drs. Masduki Zakaria MSi. Usai pelantikan kepala desa, langsung dilanjutkan dengan pelantikan

Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko saat melantik sembilan kepala desa terpilih

ketuaTim Penggerak PKK Desa.Tiga, Ketua Tim Penggerak PKK desa tersebut adalah Ny. Umiyati Jamilun desa Manduro kecamatan Kabuh. Ny.Tanti Nurwahid desa Ketapang Kuning kecamatan Ngusikan. Dan Ny. Windarti Sudarsono desa Bawangan kecamatan Ploso. Ir. Hj. Tjaturina Wihandoko MM, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Jombang dalam sambutannya berharap kepada Ketua Tim Penggerak PKK desa yang baru dilantik segera melakukan tugasnya dengan baik. Dan kepada pembina PKK diharapkan dapat memberikan bimbingan, motivasi dan fasilitas kepada tim penggerak PKK desa agar dapat menjalankan program PKK dengan baik sehingga mampu memberikan manfaat guna pembangunan masyarakat Jombang yang lebih sejahtera. Bupati Jombang Drs. Ec. H. Nyono Suharli Wihandoko memberikan ucapan selamat kepada para kepala desa dan ketua tim penggerak PKK yang baru dilantik. Bupati Nyono Suharli berharap, usai dilantik para kades segera bekerja, sebab tantangan kedepan tidaklah ringan. Tahun 2014 sebagai tahun politik menjadi tugas berat bagi para

pemimpin. “Agenda pesta demokrasi tahun 2014 dan pilpres 2015 sudah didepan kita, ini menjadi tugas berat kita semua untuk menyukseskannya, termasuk menjaga kondusifitas wilayah kita”, tuturnya. Disampaikan juga pentingnya sinergitas program daerah dan desa guna mewujudkan visi misi bupati wakil bupati terpilih sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2014-2018. “Program Desa dan daerah harus singkron guna mewujudkan masyarakat Jombang Sejahtera, dan desa harus siap dengan program 500 juta per desa pertahun”, pungkasnya. Pelantikan kades yang dihadiri juga oleh wakil bupati Hj. Mundjidah Wahab, Forpimda, Ketua DPRD dan wakil Ketua DPRD dan Komisi DPRD serta sejumlah kepala SKPD tersebut masih akan berlangsung untuk 6 desa lainnya. Yakni melantik kepala desa Janti Jogoroto, kades Keplaksari Peterongan dan kades Kademangan Mojoagung pada (8/1/2014) di pendopo kecamatan Mojoagung. Dan Kades Pulorejo Ngoro, kades Krembangan Gudo, Kades Perak Kecamatan Perak pada(9/1/2014) di Kecamatan Gudo. (Humas Jombang/met/adv)

SMAN Tegal Ombo

Siap Menyongsong Adiwiyata 2015

Bupati Pacitan menerima penghargaan tingkat Nasional

Sukses Posdaya

Pacitan Raih Dua Penghargaan Tingkat Nasional Pacitan, SMN - Tekad Kabupaten Pacitan untuk mengembangkan program Pos Pemberdayaan Masyarakat (PosDaya) berbuah manis. Selain sudah dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, Penghargaan pun disematkan kepada kota Seribu Satu Goa ini. Tidak tanggung-tanggung, penghargaan yang diterima berskala Nasional. Adalah posdaya Mawar Dusun Krajan Desa Wonoanti Kecamatan Tulakan mendapat predikat 5 terbaik se Indonesia. Sebelumnya posdaya Mawar harus bersaing dengan ribuan posdaya se tanah air. Setelah diambil 19 nominator akhirnya mengerucut menjadi 5 terbaik dan Pacitan satu diantaranya. Penghargaan diserahkan langsung Ketua Yayasan

Damandiri Prof Haryono Suyono Kamis (15/01) malam di Auditorium Universitas Negeri Solo (UNS). Selain penghargaan, posdaya mawar berhak mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp 18 juta. Selain kelompok posdaya, penghargaan juga dfiberikan kepada Bupati pacitan Indartato. Orang nomor satu di Pacitan mendapatkan penghargaan Damandiri Award atas partisipasinya mengembangkan posdaya di Kab. Pacitan. Ini merupakan yang keempat kalinya diterima Indartato. Anugerah Damndiri Award dan penghargaan bagi posdaya terbaik ini diberikan dalam rangka 19 tahun yayasan Damandiri dan Dies Natalis UNS ke-39. (wied)

Pacitan, SMN - Sekolah Adiwiyata adalah sekolah yang peduli kelestarian lingkungan yang sehat, bersih dan sustainable. Tujuan dari Adiwiyata ini sendiri adalah mewujudkan warga sekolah yang bertanggung jawab dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup melalui tata kelola sekolah yang untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Hal ini seperti yang dilakukan oleh SMA N Tegal Ombo kabupaten Pacitan yang berdiri tahun 2003 yang lalu yang menjadi imbas (binaan) Adiwiyata oleh SMA 1 Ponorogo yang sudah mendapatkan penghargaan Adiwiyata Nasional, yang MoU dengan SMA Negeri 1 dilaksanakan pada tgl 22 januari 2015 kemarin. Dalam rangka menyongsong Adiwiyata yang dilakukan oleh kabupaten Pacitan, sekolah ini melakukan pembenahan dari segala aspek terutama lingkungan hidup. Tim pembina dan penilai terdiri dari unsur guru dari sekolah yang sudah Adiwiyata Nasional atau mandiri, instansi terkait yaitu Kantor Lingkungan Hidup, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Pertanian/ Kehutanan, Dinas PU, Dinas Kebersihan dan Pertamanan,LSM dan Perguruan Tinggi. Penilaian ini berdasarkan atas Permen lingkungan hidup No 05 tahun 2013. Penilaian-

Para siswa sedang bernyanyi tentang lingkungan hidup yang akan dilombakan.

nya berdasar atas 4 kriteria yaitu kebijakan kurikulum, partisipatip, sarana, prasarana. Lebih lanjut, Sri Iswati, S.TP, S.Pd, M.Si sebagai anggota tim Pembina dan penilai Adiwiyata kabupaten Ponorogo sejak tahun 2011 menjelaskan, “Indikator penilaian meliputi semua warga sekolah harus memahami apa itu Adiwiyata, terutama penanaman budaya bagi semua warga sekolah. Dalam mewujudkan Adiwiyata tidak hanya wujud fisik saja melainkan ada upaya untuk kelestarian lingkungan dan penunjang sarana dan prasarana untuk menanggulangi kerusakan lingkungan. Harapan dari

Sri Iswati S.TP,S.Pd,M.si ketika menunjukkan hasil karya seni dari limbah sampah

Adiwiyata sendiri ini adalah Dapat menanamkan budaya kelestarian lingkungan sejak dini pada anakanak, memahami cara memanfaatkan lingkungan yang berkelanjutan untuk generasi yang akan datang, lestari yang dimaksud disini bukan tanpa pembangunan tetapi harus berlandaskan pada kelestarian lingkungan,” jelas Sri. Dia juga menambahkan, “Sekolah ini selain mampu menciptakan lingkungan yang hijau juga mempunyai bank sampah, yang dapat dijadikan asset kelas untuk menghasilkan dana, sewaktu-waktu sampah yang sudah terkumpul dijual ke pengepul atau dijadikan karya

seni yang bisa menghasilkan uang untuk kas kelas, selebihnya Penghematan ATK pun juga dilakukan terbukti dengan adanya pengiriman surat tanpa mengguakan kertas dan tinta melainkan dikirim melalui short massage atau sms. Sekolah ini juga mewajibkan kepada setiap murid atau guru untuk membawa tanaman dari rumah untuk ditanam di sekolah sebagai upaya penghijauan, “Kesadaran akan kelestarian lingkungan sangat dijunjung tinggi oleh setiap warga yang berada di sekolah sebagai tanggung jawab bersama yang harus tetap kita jaga”, pungkas Sri. (Wied)

Halaman kelas SMA N tegal Ombo Pacitan yang terlihat bersih dan rapi


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.