Suara Media Nasional Edisi #164

Page 1

CMYK

Media Online: suaramedianasional.com

SuaraMedia NasionalCom

@smedianasional

Nomor ISSN: 2355-6501

Sudah Terdaftar di Dewan Pers. Surat Izin Penerbitan Usaha Pers: SK Menkum Ham Nomor: AHU-62124.AH.01.01 Tahun 2013

Harga Rp 5.000,(Luar Kota+ Ongkos Kirim)

Edisi 164 Tahun VI / 15 - 21 Desember 2014

10 Lembaga NonStruktural Dibubarkan

Koran berbahasa Inggris “The Jakarta Post”. Dewan Pers menyesalkan penetapan status tersangka Pemimpin Redaksi “The Jakarta Post” Medyatama Suryodiningrat oleh Kepolisian daerah Metro Jaya.

40 Lembaga Lagi Menyusul

Dewan Pers Sesali Penetapan Status Tersangka Pemred ‘The Jakarta Post’

Setelah membubarkan 10 lembaga non-struktural baru-baru ini, Presiden Joko Widodo segera membubarkan kembali 40 lembaga non-struktural lainnya. Selain untuk merampingkan birokrasi dan mengefektifkan kementerian, Jokowi bertujuan mengefisiensienkan anggaran.

Jakarta, SMN - Dewan Pers menyesalkan penetapan status tersangka Pemimpin Redaksi harian “The Jakarta Post” Medyatama Suryodiningrat oleh Kepolisian daerah Metro Jaya terkait kasus dugaan penistaan agama Islam lewat kartun yang dimuat media berbahasa Inggris tersebut pada 3 Juli 2014 lalu. Bersambung di halaman 11

Operasi Zebra 2014

Polres Jombang Tebang Pilih, Masyarakat Ditilang Moge Plat Mati 6 Bulan Dilepas

Presiden Joko Widodo

Jakarta, SMN - Dalam rangka meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan urusan pemerintahan, Presiden Joko Widodo pada 4 Desember 2014 telah menandatangani Peraturan Presiden Nomor 176 tentang Pembubaran 10 Lembaga Nonstruktural. Ke-10 lembaga non-struktural yang dibubarkan itu adalah: 1) Dewan Penerbangan dan Antariksa Nasional; 2) Lembaga Koordinasi dan Pengendalian Peningkatan

Kesejahteraan Sosial Penyandang Cacat; 3) Dewan Buku Nasional; 4) Komisi Hukum Nasional; 5) Badan Kebijaksanaan dan Pengendalian Pembangunan Perumahan dan Permukiman Nasional.6) Komite Antar Departemen Bidang Kehutanan; 7) Badan Pengembangan Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu; 8) Komite Aksi Nasional Penghapusan Bentuk-bentuk Pekerjaan Terburuk Untuk Anak; 9) Dewan PeBersambung di halaman 11

Berita Dinas Perhubungan Kabupaten Ponorogo

Uji Kir Ponorogo Gunakan Alat Canggih kendaraan. Pasalnya untuk hal tersebut uji kir Ponorogo adalah satu-satunya uji kir di Jawa Timur yang telah menggunakan alat uji kir dengan alat yang canggih pada bulan Desember 2014 , yaitu dengan alat khusus dan menggunakan cctv untuk melihat dan mengontrol disetiap bagian-bagian yang di

uji hingga sampai bagian bawah kendaraanpun petugas tanpa harus turun di lorong untuk melihat atau melongok ke bawah kendaraan. Sehingga dengan alat canggih tersebut pemilik kendaraan juga tahu alat-alat kendaraan yang mana yang tidak layak digunakan serta mempercepat Bersambung di halaman 11 Kayu sengon laut

Moge dengan plat nomor L 6888 LD telah mati yang diloloskan saat operasi berlangsung

Martono Kepala UPT uji kir kendaraan bermotor Dinas Perhubungan Kabupaten Ponorogo

Jombang, SMN - Operasi zebra 2014 yang dilakukan lalu lintas Polres Jombang di jalan raya jurusan SurabayaNganjuk yang tapatnya di Desa Jati Pelem warung pojok pada tangal 9 Desember 2014 lalu yang dimulai pukul 7, disinyalir tebang pilih. Tidak sesuai moto operasi zebara yang tiap pelanggar harus di tilang tapi nyatanya dari patuan wartwan satuan lalulintas polres jombang disinyalir tembang pilih pada waktu itu ada sekelompok pengendara moge (motor gede) melintas rombongan salah satu kendaran yang ber

Ponorogo, SMN - Dinas Perhubungan Kabupaten Ponorogo bagian uji kir kendaraan demi untuk meningkatkan pelayanan uji kir kendaraan kepada masyarakat, tak henti-hentinya selalu melakukan inovasi dengan berbagai upaya, karena dengan pelayanan yang cepat, tepat dan akurat pastinya masyarakat akan merasakan kepuasan dalam pelayanan uji kir

SDN Tamiajeng Trawas Mojokerto

Diduga Salahi RAB DAK Bagian bawah kendaraan yang tampak dalam monitor alat uji kir

Mojokerto, SMN - Salah satu program DAK yang dikerjakan SDN Tamiajeng Trawas Mojokerto dianggap keluar peraturan RAB. Pasalnya kayu yang dipakai menggunakan sengon laut. Bersambung di halaman 11

Bersambung di halaman 11

Bupati Nyono Suharli Launching Penyaluran Dana Bantuan PKH Tahap 4

Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko yang didampingi Wakil Bupati serta Sekretaris Daerah Kabupaten Jombang saat melaunching penyaluran dana bantuan PKH tahap 4

Jombang, SMN - Sebanyak Rp. 18.432.398.500 disalurkan kepada 13.283 Penerima dalam penyaluran dana bantuan Program

Keluarga Harapan (PKH) Tahap 4 kemarin. Bantuan PKH tahap 4 tersebut disalurkan di beberapa lokasi dan launching penyaluran

berlangsung di Pendapa Kecamatan Jombang, pada Rabu (10/12) lalu. Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko yang didampingi Wakil

Iklan / Langganan hubungi : Tlp. (0354) 691147, HP 081 231 515 435

Bupati serta Sekretaris Daerah Kabupaten Jombang, terjun langsung dalam proses pembagian kepada para penerima. Dengan semangat

Bupati Nyono Suharli memanggil para penerima satu persatu sesuai data dengan menggunakan microphone yang disediakan oleh panitia. Hadir juga Kepala Kantor Pos Jombang selaku mitra dalam penyaluran dana PSKS dan PKH. Pada waktu bersamaan juga dilaunching penyaluran dana bantuan Program Simpanan keluarga sejahtera (PSKS) kepada 101.335 keluarga kurang mampu. “Launching ini dimaksudkan untuk memberikan motivasi dan semangat kepada peserta PKH agar aktif melaksanakan kewajiban yang telah ditentukan berdasarkan pedoman dari kementrian sosial, Program Keluarga Harapan juga diharapkan diketahui oleh masyarakat melalui launching ini,” kata Heru Widjayanto, Kepala Dinas Sosial tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Jombang. Dijelaskan oleh Heru, PKH oleh pemerintah pusat merupakan program nasional yang sudah dimulai sejak tahun 2007. Sedangkan penerima manfaat dari Program PKH tidak menerima dalam jumlah yang sama, karena masing masing disesuaikan dengan komponen yang ada di masing-masing KK. “Jumlah

penerimaan PKH tidak akan sama karena komponennya tersendiri. Bantuan masing-masing KK sama, di luar pelayanan ibu hamil dan anak sekolah belum termasuk bantuan ekonomi produktif untuk keluarga harapan,”terangnya. Sementara itu Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko pada kesempatan tersebut mengatakan program keluarga harapan merupakan program bantuan tunai bersyarat kepada keluarga sangat miskin yang berkaitan dengan persyaratan pendidikan dan kesehatan. “Kesinambungan dari program ini akan berkontribusi dalam mempercepat pencapaian tujuan pembangunan Milenium development Goal’s (MDGs) setidaknya ada 5 komponen tujuan pembangunan Millennium yang didukung melalui PKH yaitu penanggulangan kemiskinan ekstrim, Pencapaian Pendidikan Dasar, Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan, pengurangan angka kematian anak serta peningkatan kesehatan ibu,” kata Bupati Nyono Suharli. Bupati Nyono Suharli juga meminta agar pelaksanaan program keluarga harapan berjalan sesuai dengan pedoman dari kementrian

sosial, maka kepala SKPD terkait harus serius mendukung program keluarga harapan, begitu juga peserta PKH harus aktif melaksanakan kewajiban memenuhi persyaratan kesehatan dan pendidikan. Semisal apabila ibu hamil rajin memeriksa kehamilannya 4 kali, anaknya yang balita diimunisasi lengkap, ditimbang berat badannya, anaknya yang berumur 7-15 tahun disekolahkan dan anaknya juga harus rajin mengikuti pelajaran di sekolah. “Karena saya yakin apabila kesadaran masyarakat penerima manfaat bantuan juga tinggi serta bersemangat untuk menjalankan perubahan kearah yang lebih baik, maka pelaksanaan penaggulangan kemiskinan juga akan berjalan dengan baik,”tuturnya. Selain itu Pemkab Jombang pada tahun 2014 telah mengalokasikan dana sharing APBD untuk 2 Desa yang tidak mendapatkan bantuan PKH dari APBN, yakni desa Gumulan Kecamatan Kesamben dengan jumlah KSM 30 Orang dan Desa Plumbongambang Kecamatan Gudo dengan jumlah KSM 60 Orang sebesar Rp 68 juta pertahun. (AndikJodi_humas/adv/met)

Email: suaramedianasional@gmail.com


2

Pendidikan

Edisi 164 / VI / 15 - 21 Desember 2014

Peningkatan Prestasi Belajar IPA Menerapkan Model Belajar Inquiri Pada Siswa Kelas IV SDN I Gempolan Kecamatan Pakel Kabupaten Tulungagung Tahun Pelajaran 2013/2014 Oleh Djuari, S.Pd. (Guru SDN I Gempolan Kecamatan Pakel Kabupaten Tulungagung)

Ilustrasi KEGIATAN proses belajar mengajar IPA pada sekarang ini belum menerapkan kegiatan keterampilan proses sebagaimana digariskan pada kurikulum 2013. Metode belajar selama ini masih berpusat pada guru dengan pemberian materi secara verbal melalui metode ceramah. Hal ini menyebabkan daya serap siswa terhadap konsep IPA rendah. Sebagai pengatur sekaligus pelaku dalam proses belajar mengajar, gurulah yang mengarahkan bagaimana proses belajar mengajar itu dilaksanakan. Karena itu guru harus dapat membuat suatu pembelajaran menjadi lebih efektif juga menarik sehingga bahan pelajaran yang disampai-

kan akan membuat siswa merasa senang dan merasa perlu untuk mempelajari bahan pelajaran tersebut. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) salah satu pelajaran yang disampaikan di sekolah dasar memerlukan keterampilan seorang guru dalam mengorganisasikan pembelajaran. Hal ini disebabkan pembelajaran IPA mesti diarahkan kepada kegiatan-kegiatan yang mendorong siswa belajar aktif secara fisik, sosial maupun psikis dalam memahami konsep, yakni dengan menggunakan berbagai keterampilan proses. Jadi pendekatan yang harus digunakan adalah pendekatan keterampilan proses di samping pendekatan lain

yang sesuai. Sehingga siswa mampu berpikir logis dan memiliki sikap jujur serta objektif serta mampu menjelaskan fenomena-fenomena alam beserta hubungan kausalitasnya. Dalam pembelajaran IPA hendaknya melibatkan anak sepenuhnya. Sehingga anak didik dapat menggunakannya dalam kehidupan sehar-hari. Pembelajaran metode Inquiri (penemuan) merupakan komponen penting dari inovasi dan pembaharuan sistem pendidikan. Model pembelajaran ini merupakan suatu pendekatan mengajar yang mendorong siswa untuk memiliki pengalaman dan melakukan percobaan yang memungkinkan mereka dapat menemukan prinsip-prinsip untuk diri mereka sendiri. Metode inquiri ini juga memacu keinginan siswa untuk mengetahui, memotivasi untuk melanjutkan pekerjaan hingga mereka menemukan jawabannya. Sehingga siswa memiliki kemampuan memecahkan masalah secara mandiri, berpikir kritis, analisis dan menangani informasi secara benar. Pembelajaran model Inquiri ini menjadi pilihan peneliti dalam memper-

baiki rendahnya prestasi belajar IPA siswa kelas IV SDN I Gempolan. Hal ini karena metode pembelajaran ini mengarahkan pembelajaran sesuai dengan karakter pembelajaran IPAyang bukan sekedar menekankan pada hasil belajar tetapi juga proses ilmiah dan sikap ilmiah dalam menemukan pemecahan masalah secara mandiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan pembelajaran Inquiri dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Selain itu, diharapkan menjadi wahana guru dalam menambah pengetahuan dan pengalaman melakukan penelitian pendidikan yang akan berguna untuk meningkatkan kinerja guru. Diharapkan juga penelitian ini dapat menjadi masukan bagi sekolah untuk meningkatkan kualitas dan sarana pembelajaran. METODE PENELITIAN Penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) ini dilakukan terhadap 10 siswa kelas IV SDN I Gempolan kecamatan Pakel Kabupaten Tulungagung tahun pelajaran 2013/ 2014 dan berlangsung pada semester

II bulan Januari hingga Februari 2014. Menggunakan metode Kemmis dan Taggart (1998) alur pokok penelitian ini meliputi refleksi awal, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan dan pengamatan, serta refleksi. Sumber data dalam penelitian ini adalah guru dan siswa, dengan metode pengumpulan data berupa tes, observasi, angket dan catatan lapangan. Adapun instrumen penelitian yang dipakai meliputi lembar rencana pembelajaran, lembar analisis hasil penilaian dan lembar kisi-kisi soal. Peneliti bertindak sebagai pengajar dan teman sejawat sebagai pengamat. Penelitian dilakukan dalam 2 siklus. Pada tiap siklus diawali dengan refleksi awal lalu menyusun rencana tindakan, menyusun alat pengumpul data, menyusun pengolahan data, membuat skenario pembelajaran, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan diakhiri dengan refleksi. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengamatan sebelum tindakan dilakukan, ditemukan data nilai rata-rata tes formatif siswa hanya 66,6 dengan

ketuntasan belajar hanya 30%. Nilai ini masuk dalam kategori ketuntasan belajar yang rendah. Hal ini disebabkan pemilihan model pembelajaran yang kurang tepat. Siswa tidak menunjukkan minat terhadap materi yang disajikan guru. Berpijak dari hasil refleksi awal tersebut dilakukan perbaikan pembelajaran dan diakhir siklus I didapat nilai tes rata-rata sebesar 74,5 dengan ketuntasan belajar sebesar 70%. Hal ini berarti ada peningkatan dibandingkan kondisi awal. Namun belum mencapai target nilai yang diharapkan sehingga direkomendasikan untuk melakukan perbaikan dan penyempurnaan siklus berikutnya. Kelemahan yang perlu diperbaiki adalah guru kurang memotivasi siswa, teknik penyampaian materi dan keaktifan siswa yang masih rendah. Hasil belajar siklus II setelah dilakukan perbaikan, dicapai nilai tes ratarata 83,8. Hasil ini meningkat dibandingkan siklus sebelumnya. Persentase ketuntasan klasikal pun mencapai angka optimal sebesar 90%. Nilai tes rata-rata dan ketuntasan belajar klasikal pada siklus II ini telah mencapai target

yang ditetapkan dan kegiatan guru dalam memotivasi siswa telah meningkat sehingga penelitian tidak dilanjutkan ke siklus berikutnya. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan pembelajaran Inquiri dapat meningkatkan prestasi belajar IPA pada materi Perubahan kenampakan permukaan bumi dan benda langit untuk siswa kelas IV SDN I Gempolan kecamatan Pakel Kabupaten Tulungagung tahun pelajaran 2013/2014. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan hasil belajar siswa di setiap siklusnya yang sejalan dengan kenaikan persentase ketuntasan belajar klasikal. Maka disarankan guru untuk melakukan persiapan yang matang sebelum melaksanakan pembelajaran dengan metode Inquiri dan lebih sering melatih siswa dengan metode pembelajaran berbeda. Selain itu, disarankan kepada peneliti lain untuk melakukan penelitian lanjutan dan juga perbaikan-perbaikan untuk penelitian yang serupa agar prestasi belajar IPA siswa meningkat.

Belajar Pada Alam Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar IPS Pada Siswa Kelas IV SDN Sukoanyar Kecamatan Pakel Kabupaten Tulungagung Tahun Pelajaran 2013/2014 Oleh Endang Yuli Purwani, S.Pd. (Guru SDN Sukoanyar Kecamatan Pakel Kabupaten Tulungagung MASYARAKAT sangat menyadari pentingnya pendidikan untuk masa depan putra-putrinya. Kemajuan dibidang pendidikan berkaitan erat dengan peningkatan sumber daya manusia. Kelompok masyarakat yang memiliki tngkat pendidikan tinggi maka kelompok tersebut memiliki sumber daya manusia yang berkualitas bagus. Negara yang memiliki SDM berkuaitas tinggi masyarakatnya akan hidup dengan kualitas yang tinggi. Salah satu upaya untuk meningkatkan SDM melalui jalur pendidikan baik dilakukan oleh orang tua maupun lembaga pendidikan. Fungsi pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di sekolah dasar adalah untuk mengembangkan sikap rasional tentang gejala-gejala sosial serta wawasan tentang perkembangan masyarakat Indonesia dan masyarakat dunia dimasa lampau dan masa kini. Sedangkan tujuan mata pelajaran IPS ini adalah untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan dasar yang berguna bagi siswa dalam kehidupan sehari-hari serta mampu mengembang-

kan pemahaman tentang perkembangan wilayah dan lingkungan masyarakat Indonesia sejak masa lalu hingga masa kini sehingga siswa memiliki kebanggaan sebagai bangsa Indonesia dan cinta kepada tanah air (GBPP Kurikulum Pendidikan Dasar 1999). Rendahnya prestasi belajar siswa secara umum saat ini, diduga karena kurangnya motivasi dan keaktifan belajar siswa, kegiatan pembelajaran yang monoton, kurangnya fasilitas pendukung pembelajaran di sekolah, pokok bahasan yang banyak sedangkan waktu pembelajaran singkat dan evaluasi pembelajaran yang lebih menekankan aspek kognitif saja. Hal ini menjadi tantangan bagi peneliti untuk berinisiatif menyelesaikan permasalahan tersebut dengan mengadakan penelitian tentang metode pembelajaran yang tepat. Dari hasil observasi awal yang dilakukan di SDN Sukoanyar Kecamatan Pakel diperoleh informasi bahwa pemahaman Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) siswa masih kurang baik. Hal ini terlihat dari nilai pelajaran Ilmu Penge-

tahuan Sosial pada tes akhir semester gasal tahun 2013/2014 masih sangat rendah. Hal tersebut dikarenakan pelaksanaan pembelajaran masih berpusat pada guru. Siswa cenderung pasif sehingga kurang semangat mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah. Maka untuk memaksimalkan hasil pendidikan, perlu dilakukan inovasi pembelajaran. Salah satunya adalah dengan menerapkan strategi Belajar pada alam. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti efektifitas model pembelajaran Belajar pada alam dalam meningkatkan hasil belajar IPS untuk siswa kelas IV SDN Sukoanyar. Harapannya penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran tentang pentingnya model pembelajaran ini dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Sedangkan bagi guru penelitian ini dapat menjadi referensi dalam memilih metode pembelajaran yang bisa meningkatkan prestasi belajar siswa. Kepala sekolah pun dapat menjadikan penelitian ini sebagai masukan untuk kebijakan dalam meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah.

METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Penelitian dilakukan dalam dua siklus. Setiap siklus meliputi tahapan perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Oktober sampai dengan November 2013 dengan mengambil tempat penelitian di SDN Sukoanyar Kecamatan Pakel Kabupaten Tulungagung tahun pelajaran 2013/2014. Objek penelitian merupakan siswa-siswi kelas IV yang berjumlah 12 siswa. Dalam penelitian ini, peneliti dibantu oleh kolaborator dan observator. Penelitian ini bersifat kuantitatif karena akan mengukur efektifitas model Belajar pada alam dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi, interview, dokumentasi dan tes. Data yang terkumpul kemudian dianalisis secara deskriptif komparatif yakni dengan membandingkan nilai rata-rata tiap siklus. Sedangkan indikator keber-

hasilan penelitian ini adalah 80% siswa mencapai kriteria ketuntasan minimal yang ditentukan yakni 75. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian 2 siklus ini diawali dengan persiapan RPP, LKS, tes formatif dan media pendukung untuk setiap siklusnya. Pada pengamatan pra siklus diperoleh data nilai rata-rata 63,3 dengan ketuntasan belajar hanya 50% jauh dari yg diharapkan. Pada pembelajaran siklus I diperoleh data nilai ratarata tes formatif sebesar 73,3 dengan ketuntasan klasikal 75%. Setelah dilakukan penelitian siklus I, perolehan hasil belajar siswa sedikit meningkat. Namun belum ada siswa yang mencapai nilai tuntas, mayoritas siswa nilainya masih kurang. Dari refleksi siklus I ini disepakati untuk melanjutkan tindakan ke siklus berikutnya dengan tetap menerapkan strategi Belajar pada alam, guru harus memanfaatkan waktu secara efektif dan guru juga harus tampil lebih terampil dan bersemangat dalam memotivasi siswa.

Ilustrasi Setelah dilakukan tindakan siklus II, nilai rata-rata tes formatif sebesar 83,3 dengan ketuntasan belajar klasikal sebesar 100%. Perolehan nilai ini telah memenuhi indikator keberhasilan sehingga penelitian pun dihentikan sampai siklus ini saja. Pencapaian ini mengisyaratkan bahwa guru telah berhasil menerapkan strategi Belajar pada alam dengan baik, pemanfaatan waktu dan ruang telah efektif, serta semua siswa telah aktif dan antusias mengikuti pembelajaran. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa upaya

penerapan strategi Belajar pada alam telah dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial pada siswa kelas IV SDN Sukoanyar Kecamatan Pakel Kabupaten Tulungagung tahun pelajaran 2013/2014. Meski demikian, peneliti menyarankan kepada guru yang ingin menerapkan strategi serupa agar menerapkan strategi Belajar pada alam secara sempurna, variatif dan melakukan improvisasi saat diperlukan. Para guru hendaknya juga kreatif dalam melakukan pembelajaran. Strategi Belajar pada alam ini juga dapat digunakan sebagai salah satu pilihan alternatif dalam meningkatkan hasil belajar IPS.

Warga Musirawas Sandera 2 Manager Perusahaan

Ilustrasi

Musirawas, SMN - Polres Musirawas, Sumatera Selatan, berhasil membebaskan dua manager perusahaan perkebunan PT Musirawas Lestari Makmur yang disandera puluhan masyarakat Desa Lubuk Rumbai, Kabupaten Musirawas. Manager PT Musirawas Lestari Makmur (MLM) Andi Sanjaya (38) danAndi Mafan Julah (35), disandera warga karena menuntut salah seorang warga setempat yang juga karyawan perusahaan itu ditangkap polisi. Kapolres Musirawas AKBP Nurhadi Handayani melalui Wakapolres Kompol Kadarislam, mengatakan puluhan massa yang menyandra dua manager perusahaan itu setelah ditangkapnya salah seorang karyawan PT MLM Sukri (37) juga warga Desa Lubuk Rumbai, Jumat

(5/12) sekitar pukul 13.00 WIB diduga terlibat kasus pencurian disertai kekerasan (Curas). Setelah melalui negosiasi alot dengan masyarakat akhirnya kedua manager itu dibebaskan sekitar 17.00 WIB kemudian salah seorang perwira Polres Musirawas melakukan negosiasi dengan warga. Kronologis penyanderaan dimulai sekitar pukul 13.00 WIB hingga anggota Polsek Kelingi melakukan penangkapan terhadap Sukri di kawasan PT MLM. Penangkapan tersangka itu berdasarkan LP/B-68/X/SS/Mura/ Mki tanggal 23 Oktober 2014 dengan korban Iti Suratin warga Desa Banpres, Kecamatan Tuah Negeri. Tidak lama berselang, sejumlah pegawai PT MLM mempertanyakan

kepada pimpinan mereka kasus penangkapan Sukri tersebut dan berkembang isu, tersangka ditangkap buntut dari aksi demo dilakukan beberapa waktu lalu menuntut kenaikan UMP. Hal tersebut menyulut kemarahan puluhan warga keluarga Sukri dan warga Desa Lubuk Rumbai yang langsung mendatangi PT MLM. Hal itu diperparah dengan informasi kalau Sukri ditangkap pihak kepolisian dalam kawasan kantor PT MLM saat menerima gaji. “Kemudian massa yang datang meminta tanggung jawab dari perusahaan dan langsung menyandera Manager dan Personalia PT MLM,” ujar Nurhadi, Minggu (7/12). Warga itu berpendapat seluruh karyawan yang bekerja di perusa-

haan itu bila terjadi sesuatu merupakan tanggung jawab penuh pihak perusahaan tersebut. Salah seorang warga Desa Lubuk Rumbai Syarkawi mengaku saat itu sempat terjadi kesalahpahaman terkait penangkapan Sukri tersebut. Setelah dijelaskan permasalahannya baru mereka mengerti dan mempersilakan untuk di proses karena tersangka mengakui perbuatannya melakukan tindak pencurian dan kekerasan akibat himpitan ekonomi. “Gaji bekerja di perusahaan tidak mencukupi apa lagi pasca kenaikan harga bahan pokok yang melambung saat ini tidak seimbang dengan harga hasil perkebunan yang sangat rendah,” ujarnya menirukan keterangan tersangka. (abu)

Kantor Pusat: Dsn Temboro Ds. Plaosan Kec. Wates Kabupaten Kediri, Jawa Timur Kantor Redaksi: Jl. Durian (Ruko PG Pesantren) Pesantren - Kota Kediri, Jawa Timur Telp./Fax: (0354) 691147. Penanggung Jawab & Penasehat Hukum I: Tjutjut Suliyatno, SH, Rahmat Ardianto, SH. Kantor Advokat: Jl. Slamet Riyadi No. 29/67 Kota Kediri. Dewan Penasehat: KH. Drs. Imam Yahya Malik/ Gus Yahya (Ponpes Al Makruf Kedong Lo Kediri), Drs. Ali Rohmad M.Pd, Soroso, Farid Makruf, SE, ST, DR. H.S. Adi Suparto. Komisaris Utama: Winarti. Direktur Utama: Kanti Wiyoto. Direktur II: Edit Suwantara, SE. Direktur III: Agung Budiarto. Pimpinan Redaksi: Kanti Wiyoto. Wakil Pimred: Yon Taufik Hidayat. Bendahara : Surono, Hj. Mintarti, ST. Dewan Redaksi: Kanti, Winarti. Redaktur Pelaksana: Agung Budiarto, Hartono Basingkem. Humas: Futi’ah SE. Kordinator Liputan: Syamsudin. Fotografer: Wendy Eko Winarto. Manager Marketing: M. Edy Fathurokim. Marketing: Guntur Samsul Hadi ST., Yoyok Sumargono. Surat Izin Usaha Crew dan Wartawan: Kota/Kab. Kediri: Joko D., Susi, Johan Wahyudi, M. Ali Faizin, Supriyono, M. Shulthon I. S.. Nganjuk, Bojonegoro: Rambu Magdalena, Joko Kustono. Suara Blitar: Agus Imam S. Tulungagung/Trenggalek: Rudi Penerbitan Pers: L, Irul. Wartawan Surabaya, Sidoarjo: Slamet, Agus Cahyono S. Pasuruan: Fikri Setiawan, Badri. Bangkalan, Sampang, Pamekasan:Wahyudi Hermawan. Gresik: Syamsudin. Jombang: Slamet W, Puji. Mojokerto: Gunadi. Kabiro Kota/ SK Menkum Ham Kab Madiun, Magetan, Ngawi: Drs. Suyanto. Magetan, Ngawi: Eko Setiyowati. Pacitan: Ir. Prayudi Bahagia RW, Yon Taufik Hidayat, Slamet Rosidin, Gines Raka Silinder. Banyuwangi: Syamsudin. Malang Raya: C. Junaedi (Kabiro), Nomor: Khalid. Kota/Kab. Probolinggo, Lumajang: Edi Sunarko RD (Kabiro). Bondowoso, Situbondo: Edi Sunarko RD. Biro Jawa Barat, Jakarta: Ahmad Faisholihin. Biro Cepu: Sucipto Achmad Najib. Perwakilan Jawa Tengah: Mulyono RS. AHU-62124.AH.01.01 Perwakilan Bali: Nyoman. Perwakilan Maluku: Yohanes. Perwakilan Kalimantan Tengah, Biro Gunung Mas: Mandau Suwandi. Perwakilan Sumareta Selatan: Hasan Bakri. Kabiro Kota Lubuklinggau, Kab. Musi Rawas: Abu Hasan Tahun 2013. Azhari. Perwakilan Kepulauan Riau: Ekowanto. Biro Kota Batam: Asriaadi, ST. Perwakilan Sulawesi Selatan: Adnan. Perwakilan Propinsi Jambi: Sugianto. Perwakilan Provinsi Banten: Eduward Manurung. Biro Kab. Tangerang:Nurhasan, Udin Hasanudin. Kota Tangerang: Irfan Efandi, Neneng A’ung. Desain/Layout: Irul. Penanggungjawab: No. Rekening BRI Cabang Wonorejo Kecamatan Wates Kabupaten Kediri. No. 6271-01-000106-50-4. A/N. Winarti. No. Rekening Bank Jatim Capem Wates Kabupaten Kediri. No. 0782015257. A/N: Winarti. Website: Kanti Wiyoto www.suaramedianasional.com. / suaramedianasional.blogspot.com. Email: suaramedianasional@gmail.com. Percetakan PT. Citra Cetak Pratama Sidoarjo. Isi diluar tanggungjawab percetakan. Kantor Biro Ponorogo: Jl. Basuki Rahmat No.17 A Ponorogo, contact person: 081231515435. Kabiro: Ir. Prayudi Bahagia RW. Wartawan: Anny Hidayati, Tri Purwanto Budi Wiyono. Waspadai Wartawan Suara Media Nasional yang memegang Kartu Pers yang namanya tidak tercantum dalam BOK REDAKSI bukan tanggung jawab Redaksi. Bila Anda ingin berlangganan, Keluhan serta informasi. Bisa mengirim surat untuk redaksi kami, kirim dengan identitas diri ke Kantor Pusat “SUARA MEDIA NASIONAL” di Dusun Plaosan Desa Plaosan Kecamatan Wates Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Telp/Fax. (0354) 691147, 081231515435, 081234225711, 085645867811. Kami hanya memuat iklan berdasarkan order yang masuk dari pemasang iklan dan bila mana ada iklan yang tidak termuat harap menghubungi kantor redaksi “SUARA MEDIA NASIONAL”. Tidak dibenarkan meminta imbalan sesuatu dari nara sumber. Harga iklan: 1 Halaman (325x513 mm) Warna Rp 15.000.000., Hitam Putih Rp 12.000.000. 1/2 Halaman (325x256 mm) Warna Rp 10.000.000. / Hitam Putih Rp 8.000.000. 1/4 Halaman (325x128 mm) Warna Rp 7.500.000. / Hitam Putih Rp 5.000.000. 1/8 Halaman (325x64 mm) Warna Rp 3.000.000. / Hitam Putih Rp 2.000.000. Iklan Kartu Nama (85x56 mm) Warna Rp 1.000.000,- / Hitam Putih Rp 750.000. Iklan Warna: Rp 12.000/mmk, Iklan Hitam Putih: Rp 8.000/mmk.

Penerbit: PT. SUARA MEDIA NASIONAL

“Jika pers merugikan, jangan main hakim sendiri, gunakan hak jawab atau adukan ke Dewan Pers”. (Pesan ini disampaikan Suara Media Nasional dan Dewan Pers). Gedung Dewan Pers, Lantai 7-8. Jl. Kebon Sirih 34, Jakarta 10110 Tel. (021) 3521488. 3504874. 3504874-75. Fax. (021) 3452030. Email: dewanpers@cbn.net.id. Twitter: @dewanpers. Website: dewanpers.or.id / www.persscouncil.or.id


KEDIRI RAYA Dari Kediri untuk Indonesia

Edisi 164 / VI / 15 - 21 Desember 2014 Goa Selomangleng Kediri

3

Simpang Lima Gumul Kediri

Waspada Anthrax

Ternak Luar Kediri Dilarang Masuk

Ilustrasi

Kediri, SMN - Pemerintah Kabupaten Kediri akhir tahun 2014 ini waspadai penyebaran bakteri Anthrax merembet ke Populasi Ternak Warga Paska ditemukannnya sapi terinfeksi anthrax diwilayah Kabupaten Blitar. Pemerintah Kabupaten Kediri meng Embargo (boikot) pengiriman hewan ternak dari daerah endemis Anthrax. Pihak Dinas Peternakan Kabupaten Kediri secara langsung men-

dapatkan telegram dan nota dinas dari Bupati secara langsung agar segeramelakukan SOP (Standart Operasional Prosedur) guna populasi hewan ternak yang ada di Kediri seperti Sapi, Kerbau, Kuda, Babi, Kambing tidsk terjangkiti. “Agar penyebaran virus anthrax tidak masuk kewilayah Kabupaten Kediri,Dinas Peternakan Kabupaten Kediri langsung melakukan sosialisasi tentang bahaya anthrax dengan

mengumpulkan petugas teknis peternakan, dokter hewan Mandiri, KUD, Insiminator atau petugas IB, Pengurus Kelompok, Pedagang ternak dan jagal di Kabupaten Kediri untuk sesegera mungkin melapor apabila ada sapi sakit atau mati secara mendadak”, tandasnya Pihak Dinas Peternakan juga menghimbau pada para peternak tidak memasukkan ternak dari lain daerah atau daerah-daerah yang

endemik anthrax seperti Boyolali, Sragen Karang anyar, Pati Jabar, NTT, NTB ditambah lagi Blitar untuk wilayah Jatim.Penularan Bakteri Anthrax melalui kontak langsung melalui darah ternak, daging, susu maupun udara yang kontak langsung. Sifat bakteri anthrax bentuknya vegetatif bisa diobati bila terkana bisa sembuh dengan pengobatan antibiotik. (kan)

RSUD GAMBIRAN KOTA KEDIRI

Jalan Santai Dalam Rangka Memperingati HUT RSUD Gambiran dan HKN 2014 dibuka langsung oleh Walikota Kediri Abubakar Abdullah, SE. Jalan santai ini dimeriahkan dengan hadiah utama 2 sepeda motor, sepeda gunung, sepeda mini dll. dengan jumlah total hadiahnya mencapai 139 item. Dalam sambutannya, Walikota Kediri menyampaikan, “Selamat memperingati Hari Ulang Tahun RSUD Gambiran yang ke-139 dan Selamat Hari Kesehatan Nasional emas/ yang ke-50. Pentingnya bagi masyarakat untuk mencintai kesehatan, sesuai tema HKN Cinta Sehat.. Sehat Bangsaku... Sehat Negeriku”. HKN kali ini menunjukkan bahwa telah setengah abad perjalanan pembangunan kesehatan di Indonesia, dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia. Tema HKN tahun ini adalah Indonesia Cinta Sehat “Sehat Bangsaku Sehat Negeriku”. Direktur RSUD Gambiran: dr. Fauzan Adima, M.Kes, visi & misi dari RSUD Gam-

Ilustrasi

Dinas Pehubungan Kabupaten Kediri

Didik Ratusan Calon Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas Kediri, SMN - Ratusan pelajar tingkat SD Se-Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri di didik Dinas Perhubungan Kabupaten Kediri yang bersinergi dengan Kepolisian Resor Kediri khususnya Satuan Lalu Lintas maupun Polsek diwilayahnya. Setidaknya 150 pelajar dari 23 lembaga pendidikan di Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri itu berkumpul di Pendopo Kecamatan Pagu, Sabtu (13/12/14) pagi guna mendapatkan arahan dan sosialisasi tertib berlalu lintas dalam mendukung meningkatkan keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan di Kabupaten Kediri. Hadir dalam kesempatan itu, Kementerian Perhubungan Pusat yang diwakili Boy Nurdin yang bertugas di Balai LLAJ SDP Denpasar, Bali yang juga memberikan materi pemahaman secara langsung terhadap ratusan pelajar sebagai calon pelopor keselamatan lalu lintas nantinya. “Setidaknya harapan dari Kementerian Perhubungan para calon pelopor keselamatan lalu lintas ini nantinya mau peduli dan berani menginggatkan pengguna kendaraan ataupun pengguna jalan umum yang melanggar lalu lintas baik marka atau rambu rambu lalu lintas.Contohnya ketika ada pengendara sepeda motor bermain HP saat berkendara guna menghindari kecelakaan,”ungkapnya saat memberikan materi. Dalam kesempatan itu, Kementerian Perhubungan Pusat dalam giat sosialisasi yaang diselenggarakan Dinas Perhubungan Kabupaten Kediri juga memutar spot film yang berisi tentang peraturan berlalu lintas. Sementara itu, sejumlah guru pendamping siswa mengungkapkan, kegiatan ini bersifat positif, sehingga para pelajar ini secara langsung tahu akan aturan berlalu lintas. “Kegiatan ini secara tidak langsung merupakan iplementasi langsung dimana sesuai arahan Kurikulum 13 bahwasannya pendidikan karakter seperti iniperlu terus dikedepankan,”ungkap Eko Santoso Guru SDN Tengger 1 Kecamatan Pagu. Sebelumnya ratusan calon pelopor keselamatan itu diberikan materi dengan nonton bareng petualangan ZETA (Zebra sahabat Kita) dimana berisi tentang arahan untuk selalu memasang sabuk pengaman pada mobil sampai bunyi klik , dan helm untuk pengendara motor. Dan ketika helm tidak dipasang hingga klik helm akhirnya menimbulkan kecelakaan akan menimbulkan bahaya, hingga pengenalan rambu-rambu marka jalan. Sementara itu Soehardi ST,MT selaku Kasi Rekayasa Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kabupaten Kediri juga memberikan materi pemahaman terhadap ratusan calon pelopor keselamatan lalu lintas. Sambil membentangkan pamflet dan brosur berisi rambu-rambu,Kasi Rekayasa Lalu Lintas memberikan pemantapan materi guna secara langsung tahu bila materi sosialiasi tersebut mengena kepara pelajar calon pelopor keselamatan lalu lintas. “Anak-anak sudah dapat brosur dan pamflet semuanya ya, coba ini tanda yang saya tunjuk ini merupakan tanda atau rambu apa?,” ungkapnya Soehardi menambahkan, dari pemaparan singkatnya itu ternyata apa yang disampaikan pemateri bisa dipahami ratusan pelajar yang hadir. Sebagai sesi akhir dalam kegiatan pendidikan sosialisasi oleh Dinas Perhubungan Kabupaten Kediri, Dishub juga menyematkan PIN Keselamatan kepada Siswa yang hadir dan dilajutkan dengan berbagi prestasi kepara calon pelopor keselamatan lalu lintas dengan membagikan ratusan helm keselamatan berlogo Dinas Perhubungan bagi para calon pelopor keselamatan lalu lintas karena bisa memahami seluruh materi dan pertanyaan dari pemateri baik Kementerian Perhubungan Pusat maupun Dinas Perhubungan Kabupaten Kediri. (kan)

biran adalah VISI: Sebagai rumah sakit terbaik di Kota Kediri. Misi: 1) Memberikan pelayanan kesehatan yang memuaskan. 2) Menjadikan rumah sakit sebagai pusat rujukan untuk wilayah kediri dan sekitarnya. 3) Meningkatkan kapasitas/kompetensi SDM Motto: Gambiran Empati (pelayanan yang efektif, murah, praktis, aman dan simpati) Falsafah: Bekerja Adalah Ibadah. RSUD Gambiran mempunyai tugas untuk melaksanakan upaya kesehatan secara berdayaguna dan berhasilguna dengan mengutamakan upaya penyembuhan dan pemulihan kesehatan yang dilaksanakan secara serasi, terpadu dengan meningkatkan upaya rujukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Alamat Kantor: Jl. Kh. Wachid Hasyim no. 64 Kecamatan Mojoroto Telp. (0354) 774494. (Adv/smg).

Walikota Kediri Abubakar Abdullah, SE sedang membuka gerak jalan santai

Kediri, SMN - (Minggu, 07/12) Dalam rangka memperingati HUT RSUD Gambiran Kota Kediri dan peringatan Hari Kesehatan

Nasional (HKN) yang ke-50, RSUD Gambiran mengadakan kegiatan jalan santai. Jalan santai yang di gelar di GOR Joyoboyo ini

Pilkades di Sampang Terancam Molor Sampang, SMN - Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, terancam tak bisa dilaksanakan pada 2015. Saat ini saja, pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Pilkades dan Raperda Penyelenggaraan Pemerintah Desa masih belum selesai dibahas. Pemerintah Kabupaten Sampang baru menyampaikan nota penjelasan Raperda Penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan Raperda Pilkades Senin (8/12/14) ini, dalam sidang paripurna DPRD Sampang. Sidang paripurna penyampaian nota penjelasan tersebut

dihadiri 30 dari 45 anggota dewan. Bupati Sampang KH Fannan Hasib sendiri tak hadir dalam sidang paripurna, dan diwakili oleh Wakil Bupati Sampang Fadilah Budiono. Saat membacakan nota penjelasan, Fadilah berharap anggota DPRD Sampang segera melakukan pembahasan dan pengesahan terhadap dua Raperda tersebut. Sebab hal ini sangat urgen dan dibutuhkan masyarakat untuk menggelar Pilkades. “Mengingat Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 43 tentang Desa sudah di sahkan, sehingga dibutuhkan

Raperda sebagai regulasi untuk mengatur pemerintahan desa dan pemilihan kepala Desa di Kabupaten Sampang,” jelas Fadilah. Saat ditanya apakah Pilkades bisa dilaksanakan pada 2015, Fadilah mengaku semuanya tergantung pada anggota dewan yang melakukan pembahasan dan pengesahan terhadap raperda. “Namun berdasarkan agenda, dua raperda tersebut akan selesai pada 19 Januari 2015. Jika semuanya lancar sesuai jadwal, dipastikan Pilkades akan bisa terlaksana sesuai undang-undang yang baru,” terang Fadilah. (why)

Sidang paripurna DPRD Sampang dengan agenda mendengarkan nota penjelasan Raperda Penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan Raperda Pilkades, Senin (8/12/14).

Pemkab Bondowoso Mampu Kurangi Jumlah Lahan Kritis Ribuan Hektar Bondowoso, SMN - Gerakan menanam pohon yang gencar dilaksanakan Pemerintah memberikan dampak yang baik bagi ekosistem alam. Banyak manfaat yang diperoleh dengan menanam pohon dan melestarikannya, diantaranya bisa membangkitkan semangat, motivasi sekaligus membudayakan masyarakat akan pentingnya hutan dan lahan. Hal itu diungkapkan oleh Bupati Amin Said Husni kepada sejumlah wartawan dan pegiat lingkungan usai acara Gerakan Penanaman Satu

Milyar Pohon di Desa Cangkring Kecamatan Prajekan, Rabu (10/12/ 2012). Gerakan yang rutin dilaksanakan tiap tahun ini didalamnya juga terdapat agenda dalam rangka Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan Bulan Menanam Nasional serta Pencanangan Kawasan Hutan Kota Tahun 2014. Bupati mengatakan Tema HMPI tahun ini adalah Hutan Lestari untuk Mendukung Kedaulatan Pangan, Air, dan Energi Terbarukan. Sementara, dijelaskannya untuk lahan kritis pada tahun 2013 di Bon-

dowoso berjumlah 9.721,10 ha. Padahal 5 tahun sebelumnya, persisnya tahun 2008, lahan kritis di Bondowoso mencapai 22 ribu ha. Pengurangan lahan kritis yang cukup signifikan tersebut, lanjutnya, berkat upaya terus menerus yang dilakukan Pemkab Bondowoso bersama Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) melalui program rehabilitasi hutan dan lahan. “Sejumlah program tersebut antara lain Gerakan Penanaman Satu Milyar Pohon, Pembangunan Hutan Rakyat, Pembuatan Kebun Bibit

Rakyat dan pembangunan sipil tehnis pendukung penanganan rehabilitasi, Konservasi Hutan dan lahan serta Pembuatan Kawasan Hutan Kota”, jelasnya. Dari sekian macam program tersebut, lanjutnya, sudah tertanam pohon sebanyak 875 juta, sehingga tersisa 125 juta pohon dari target 1 milyar pohon. Dalam kegiatan Kebun Bibit Rakyat (KBR) dengan sumber dana APBN melalui BPDAS Sampean, Pemkab Bondowoso melibatkan masyarakat pedesaan. “Pemkab Bondowoso melalui

Dishutbun juga menyediakan bibitbibit tanaman tahunan untuk mendukung kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan”, katanya. Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Bupati, Anggota Forkompimda, Ketua PN, Ketua DPRD dan Wakilnya, Seluruh Ketua Komisi, dan seluruh anggota Komisi II, Sekda, Staf Ahli, Asisten, serta seluruh pimpinan SKPD, MUI dan Ormas Keagamaan, Pimpinan Instansi Vertikan, dan lain-lain. (edy)


4

Potret

Edisi 164 / VI / 15 - 21 Desember 2014

Bupati Canangkan Gerakan Penanaman 1 Miliar Pohon

Bupati Mulyadi menyerahkan bibit pohon

Trenggalek, SMN - Pencanangan gerakan menanam 1 Miliar pohon untuk tahun 2014 ini dipusatkan di lingkungan pantai Pelang Desa Wonocoyo Kecamatan Panggul. Acara yang di gelar Rabu 10 Desember 2014 ini dihadiri Bupati Trenggalek,Sekretaris Daerah, seluruh anggota Forpimda, beserta SKPD juga seluruh Camat se Kabupaten Trenggalek. Dalam sambutannya ketua panitia Ir.Joko Sorono bahwa sesuai dengan tema hari menanam pohon Indonesia tahun 2014 yaitu “ Hutan Lestari Untuk Mendukung Kedaulatan Pangan, Air dan Energy terbarukan” hal itu mengandung maksud bahwa untuk mendorong masyarakat ikut membangun ekosistem hutan, yang akan meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang lebih baik, sekaligus menyediakan bahan baku bagi industri kehutanan dan menyerap karbon dioksida di

udara, dalam rangka ikut berkontribusi dalam mitigasi perubahan iklim. Disampaikan pula bahwa maksud dan tujuan diselenggarakan gerakan menanam 1 Miliar pohon ini yaitu sebagai sarana edukasi, peningkatan kepedulian kemampuan dan kemandirian masyarakat akan pentingnya menanam dan memelihara pohon, untuk mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk melakukan penanaman dan pemeliharaan pohon secara berkelanjutan untuk mitigasi perubahan iklim dan merehabilitasi hutan dan lahan serta untuk “ menambah tutupan lahan dan hutan guna mencegah banjir dan longsor pada musim penghujan, kekeringan di musim kemarau, menyerap karbon dioksida, serta penyediaan bahan baku industri pengolahan kayu, pangan dan energy,” Terang Joko Surono. Untuk mendukung pelaksanaan

gerakan One Billion Indonesian Trees (OBIT) di Kabupaten Trenggalek terdapat tidak kurang dari 2. 350.000 batang kayu yang sudah ditanam juga yang masih akan ditanam. Lebih lanjut Bupati Trenggalek dalam sambutannya juga memberikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya terhadap kegiatan-kegiatan yang bersifat positif dan mengarah untuk kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. “Marilah kita menanam pohon, jangan biarkan sejengkal tanahpun kosong, tanam dengan pohon apapun dan nikmati hasilnya, jangan biarkan bumi kita gundul dan jangan sia-siakan karunia pemberian Allah ini,” ajak Bupati. Bupati juga mengingatkan meskipun sekarang menebang dan menjual hasil hutannnya sendiri (Hutan rakyat) dengan leluasa tanpa harus membawa surat-surat dokumen seperti dulu akan tetapi harus

tetap memperhatikan beberapa aspek yang menyangkut kelestarian lingkungan. “ tebanglah kayu yang memang sudah waktunya panen, jangan menebang kayu yang masih kecil yang nilai jualnya masih rendah,” imbuhnya. Di akhir sambutannya bupati mengajak kepada seluruh masyarakat agar gemar menanam dan memelihara pohon ini benar-benar tertanam dalam sanubari semua masyarakat tanpa terkecuali, sehingga bumi Trenggalek ini menjadi tempat yang nyaman bagi masyarakat tanpa ada ketakutan dan kekhawatiran akan seringnya terjadi bencana baik tanah longsor, banjir maupun kekeringan. Selesai memberikan sambutannya Bupati Mulyadi menyempatkan memberikan bantuan trakor sayur, disel air dan beberapa bibit pohon secara simbolis kepada para kelompok Tani Di Trenggalek. (rud)

Gerakan Penghijauan

Bupati Syahri Raih Penghargaan Sarana Edukasi Menaman Adi Bhakti Mina Bahari dan Memelihara Pohon Tulungagung, SMN - Bupati Tulungagung, Syahri Mulyo, SE., M.Si., kembali menerima penghargaan di Tahun 2014. Kali ini orang nomor satu di Kabupaten Tulungagung ini mendapat penghargaan Adi Bhakti Mina Bahari dari Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, karena dianggap sebagai tokoh pembina pembangunan perikanan budidaya air tawar di Tulungagung Provinsi Jawa Timur. Tahun ini, Kementerian Kelautan dan Perikanan kembali menggelar penganugerahan Adibhakti Mina Bahari. Acara yang dilaksanakan Kamis malam ini (4/12/2014) merupakan bentuk apresiasi terhadap unit pelayanan di lingkup KKP dengan peringkat tertinggi atau telah melaksanakan pelayanan prima. Dalam acara ini hadir Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang secara langsung menyerahkan piala penghargaan kepada setiap pemenang. Kriteria yang ditetapkan, yaitu pelayanan yang cepat, tepat, murah, aman, berkeadilan, dan akuntabel. Penghargaan tingkat nasional ini

juga ditujukan untuk memberi-kan apresiasi terhadap perorangan, kelompok, atau unit kerja non pelayanan publik lingkup KKP dan pemangku kepentingan yang telah berprestasi di sektor kelautan dan perikanan. Tahun ini, KKP memberikan lebih dari 100 penghargaan Adibhakti Mina Bahari yang terbagi dalam delapan bidang penghargaan, yaitu perikanan tangkap, perikanan budidaya, pengolahan dan pemasaran hasil perikanan, penelitian dan pengembangan, karantina ikan, pengembangan sumber daya manusia, kelautan pesisir dan pulaupulau kecil, serta pengawasan sumber daya kelautan perikanan. Kemudian, KKP juga memberikan penghargaan kepada kepala daerah yang berjasa mendukung sektor kelautan dan perikanan. Kabag Humas Setda Tulungagung, Drs. Marjadji, MM., mengungkapkan Pemkab Tulungagung terus berupaya untuk meningkatkan budidaya ikan air tawar, terutama ikan lele dan patin. Di Tulungagung pada awalnya jenis ikan patin hanya

Bupati Syahri Mulyo menerima penghargaan Adi bhakti Mina Bahari dari Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti

dikenal sebagai jenis ikan hias yang ukuran kecil. Namun mengingat budidaya pembesarannya tidak terlalu sulit akhirnya berkembang untuk budidaya konsumsi maupun pembesaran ikan. Ikan patin ini ada dua jenis yang dikembangkan, yaitu patin jambal/siam dan ikan patin pasopati. Lebih lanjut, Marjadji menegaskan, Bupati Syahri Mulyo berkomit-

men untuk mensejahterakan masyarakat Tulungagung salah satunya dengan budidaya ikan air tawar. Untuk itu, Pemkab telah mensinergikan serta menjalin keterpaduan yang melibatkan beberapa sektor dan SKPD terkait dalam pengembangan kawasan perikanan budidaya air tawar yang secara langsung di koordinasikan oleh Bupati Tulungagung. (rud)

Bupati Canangkan Gerakan Tanam 1 Miliar Pohon

Bupati Syahri Mulyo dan Ketua TP PKK Tulungagung, Ny. Wiwiek Syahri Mulyo saat menanam pohon pertama

Tulungagung, SMN - Bupati Tulungagung Syahri Mulyo, SE, MSi Jum’at 12 Desember 2014 mencanangkan gerakan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI). Kegiatan yang diadakan oleh Pemerintah Kabupaten Tulungagung melalui Dinas Kehutanan dan Perkebunan dan Tim PKK Kabupaten Tulungagung, ini melakukan penanaman pohon di kawasan gunung budeg dusun Kendit Desa Tanggung Kecamatan Campurdarat. Dalam kegiatan yang dihadiri anggota Forpimda Kabupaten Tulungagung, diawali dengan pernyerahan bantuan bibit pohon serta ikan kepada penerimna bantuan serta pemukulan Kentongan oleh Bupati Syahri Mulyo, dilanjutkan dengan penanaman pohon oleh Bupati bersama Bersama Forpimda bersta tamu undangan lain . Gerakan pencanangan penanaman satu Miliar pohon dan gerakan perempuan tanam dan pelihara pohon (GPTPP ) didasari oleh Keputusan Presiden Republik Indonesia

Nomor 24 tahun 2008 tentang Hari Menanam Pohon Indonesia, dan ditindak lanjuti oleh Bupati Tulungagung Surat Keputusan Bupati Tulungagung Nomor: 188.45/414/ 013/2014 Tanggal 06 Novbember 2014, tentang Pembentukan Kelompok Kerja Penanaman Satu Miliar Pohon Tahun 2014 di Kabupaten Tulungagung. Menurut Ketua Panitia Kegiatan Ir. Agus Imam M Widikdo, digelarnya pelaksanaan gerakan penanaman 1 Miliard pohon ini adalah Sebagai sarana edukasi, peningkatan kepedulian, kemampuan dan kemandirian seluruh masyarakat Tulungagung akan pentingnya menanam dan memelihara pohon dan tebar benih ikan, Selain itu dengan Gerakan Penanaman Satu Miliar Pohon diharapkan mampu menambah tutupan lahan dan hutan guna mencegah longsor dan banjir dimusim hujan, serta penyediaan bahan baku industri pengolahan kayu, pangan dan dapat menyerap karbon dioksida (CO2).

“Pelaksanaan Pencanangan Penanaman Satu Miliar Pohon dan Gerakan Perempuan Tanam dan Pelihara Pohon Tahun 2013 dilaksanakan hari ini, Jumat, tanggal 12 Desember 2014 di kawasan gunung budeg dusun Kendit Desa Tanggung Kecamatan Campurdara dengan diikuti oleh 700 orang yang terdiri dari FORPIMDA, Kepala SKPD se Kabupaten Tulungagung, Kepala Bagian Sekretariat Kabupaten Tulungagung, seluruh Camat, seluruh Kepala Desa se Kecamatan Campurdarat KTNA, LMDH, BUMD dan BUMN, masyarakat Desa Tanggung, Tim Penggerak PKK Kabupaten, Darma Wanita Kabupaten Tulungagung, Tim Perhutani KPH Blitar dan Kediri, karyawan dan Pendamping KBR, Muspika, Pramuka dan Pencinta Alam, Perguruan Tinggi Fakultas Pertanian UNITA, serta ibu FORPIMDA,Tim Penggerak PKK Kecamatan Campurtdarat, Tim Penggerak PKK Desa Tanggung, Tim Gerakan Organisasi Wanita (GOW) se Kabupaten Tulungagung, Pelajar SD, SMP , dan SMA serta masyarakat lainnya,” ujar Agus Lebih Lanjut Agus menjelaskan bahwa Jenis tanaman yang akan ditanam terdiri dari 18 jenis tanaman yang terdiri dari jenis kayu-kayuan dan buah-buahan dengan jumlah total seluruhnya 2.339.399 batang. Selain gerakan pencanangan penanaman ini, dilakukan juga penebaran benih ikan yang merupakan partisipasi dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tulungagung sebanyak 100.000 (Sertuas ribu) ekor benih ikan nila dimana 12. 000 ikan benih akan ditebar di sumber mata air yang berada di kawasan gunung budeg Desa Tanggung Kecamatan Campurdarat dan selebihnya benih ikan ini akan di tebar di 19 kecamatan

yang ada di wilayah Kabupaten Tulungagung. Bupati Tulungagung Syahri Mulyo, SE, MSi dalam sambutanya berharap kepada seluruh SKPD Lingkup Pemerintah Kabupaten Tulungagung, BUMN, BUMD, BUMS, Perguruan Tinggi, LSM, Organisasi Wanita, Camat, Kepala Desa dan seluruh lapisan masyarakat Tulungagung hendaknya dapat menindaklanjuti Pencanangan yang telah saya lakukan, untuk selanjutnya melaksanakan gerakan penanaman pohon di wilayah masing-masing. Menanam pohon mempunyai banyak manfaat, antara lain menambah tutupan lahan, mencegah terjadinya bencana banjir, longsor di musim hujan, kekeringan dan kebakaran di musim kemarau, konservasi keanekaragaman hayati, penyerapan karbondioksida di atmosfir untuk antisipasi dampak perubahan iklim dan ikut berpartisipasi terhadap kebutuhan pangan, energy dan ketersediaan air untuk kesejateraan masyarakat. Pemanasan Global bukan merupakan fenomena alam semata, namun merupakan akibat tidak terkendalinya aktifitas manusia yang menyumbang emisi gas rumah kaca (green house glasses) di atmosfer sehingga menyebabkan meningkatnya suhu bumi. Bupati juga mengatakan bahwa dampak pemanasan global yang nyata yaitu terganggunya ekosistem, kondisi cuaca ekstrim, terganggunya system tata air daerah aliran sungai, serta ancaman terjadinya bencana alam banjir, tanah longsor, kekeringan dan terganggunya ketahanan pangan nasional. “Saya berharap kepada seluruh SKPD Lingkup Pemerintah Kabupaten Tulungagung, BUMN, BUMD, BUMS, Perguruan Tinggi, LSM, Organisasi Wanita, Camat,

Blitar, SMN - Hutan berperan sebagai penyangga kehidupan, sekaligus menyediakan hasil hutan kayu, kebutuhan pangan, ketersediaan air serta sumber energi dan jasa lainnya termasuk oksigen dan konservasi keanekaragaman hayati. Untuk itu diharapkan kegiatan menanam dan memelihara pohon harus lebih giat, lebih banyak demi kepentingan penerus bangsa di masa mendatang. Demikian sambutan Bupati Blitar, H. Herry Noegroho dalam rangka Peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan Bulan Menanam Nasional (BMN) Kabupaten Blitar Tahun 2014 di Desa Lorejo, Kecamatan Bakung, Selasa (9/12) lalu. Sebagai wujud peringatan HMPI dan BMN 2014 dengan tema, “Hutan Lestari Untuk Mendukung Kedaulatan Pangan dan Energi Terbarukan” di Lorejo tersebut, berbagai elemen mulai dari unsur Forpimda, SKPD, pelajar dan masyarakat menanam pohon atau tanaman produktif seperti durian, kluwek, dan sengon. Menurut Bupati Blitar yang didampingi Wakil Bupati Blitar, H. Rijanto menegaskan, maksud dari kegiatan itu sebagai sarana edukasi, peningkatan kepedulian, kemampuan dan kemandirian seluruh komponen bangsa akan pentingnya menanam dan memelihara pohon serta untuk mengajak seluruh komponen masyarakat melakukan penanaman dan pemeliharaan secara berkelanjutan. Sedangkan tujuannya antara lain; menambah tutupan hutan dan lahan guna mencegah longsor, banjir, menyerap karbondioksida akibat dampak perubahan iklim global serta penyediaan bahan baku industri pengolahan kayu, pangan dan energi terbarukan. Secara simbolis, orang nomor satu di Kabupaten Blitar itu menyerahkan bibit pohon kepada unsur pemerintahan, TNI/POLRI, pelajar dan masyarakat serta menanam pohon yang diikuti oleh Wakil Bupati Blitar, H. Rijanto, Ketua DPRD Kabupaten Blitar, Kapolres Kota Blitar serta unsur Forpimda yang lain. Sebelumnya, Supandi, Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar mengungkapkan, peringatan HMPI dan BMN telah dilaksanakan berbagai kegiatan penanaman baik oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan maupun kerjasa-

Kepala Desa dan seluruh lapisan masyarakat dapat menindaklanjuti Pencanangan yang telah saya lakukan, untuk selanjutnya melaksanakan gerakan penanaman pohon di wilayah masing-masing. Menanam pohon mempunyai banyak manfaat, antara lain menambah tutupan lahan, mencegah terjadinya bencana banjir, longsor di musim hujan, kekeringan dan kebakaran di musim kemarau, konservasi keanekaragaman hayati, penyerapan karbondioksida di atmosfir untuk antisipasi dampak peru-

Bupati Blitar, H. Herry Noegroho didampingi Wakil Bupati Blitar, H. Rijanto melakukan penanaman pohon pada Peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan Bulan Menanam Nasional (BMN) Kabupaten Blitar Tahun 2014 di Desa Lorejo, Kecamatan Bakung, Selasa (9/12) lalu.

ma dengan pihak lainnya antara lain; penanaman dari kebun bibit rakyat di 10 lokasi di 9 kecamatan dengan jumlah bibit sebanyak 430.000 batang, pembuatan hutan rakyat seluas 100 ha tersebar di 10 desa di 4 kecamatan dengan jumlah tanaman 30.800 batang, pengkayaan hutan rakyat seluas 200 ha tersebar 19 desa di 6 kecamatan dengan jumlah tanaman sebanyak 30.800 batang, pengembangan hutan rakyat pola agroforestry seluas 40 ha di 4 desa di 4 kecamatan dengan jumlah bibit kayu-kayuan sebanyak 8 ribu batang, MPTS 2 ribu batang dan tanaman empon-empon 4.800 batang. Selain itu juga adanya penanaman hutan rakyat bambu seluas 10 ha di Desa Resapombo, Doko sebanyak 4 ribu batang, penghijauan lingkungan dengan jumlah bibit sebanyak 33.215 batang, lokasi penanaman di 8 desa, 8 kecamatan. Juga ada kegiatan pelestraian sumber mata air di Desa Sumberjo, Kademangan sebanyak 5.550 batang. Sebelumnya, Polres Blitar telah melaksanakan kegiatan penghijauan lingkungan di wilayah Kecamatan gandusari dengan bibit berjumlah 600 batang. Sementara itu pada tanggal 7 Desember 2014 lalu, telah dilaksanakan reboisasi huitan lindung di Serang Kecamatan Pangungrejo dengan jumlah bibit 600 batang oleh Dewan Kesenian Kabupaten Blitar, pimpinan Wima Brahmantya. Untuk pekan depan, gerakan penghijauan dilaksanakan di Kecamatan Sutojayan. Dijelaskan lebih lanjut, setelah penanaman simbolis oleh Bupati Blitar, akan dilanjutkan

bahan iklim dan ikut berpartisipasi terhadap kebutuhan pangan, energy dan ketersediaan air untuk kesejateraan masyarakat”, harap Bupati . Selain itu Bupati juga, menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada semua pihak yang peduli dalam mensukseskan Gerakan Penanaman Satu Miliar Pohon dan Gerakan Perempuan Tanam dan Pelihara Pohon di Kabupaten Tulungagung. Dengan suksesnya Gerakan Penanaman Satu Miliar Pohon Tahun 2014 yang dise-

penanaman oleh masyarakat pada lahan kritis dengan tanaman kayukayuan dan MPTS sebanyak 11.000 batang yang lokasinya disebelah utara lapangan Lorejo atau sekitar 6 ha lahan kritis. Selain jumlah bibit tersebut juga terdapat bantuan untuk penghijauan yakni dari BPDAS Brantas sebanyak 74.250 batang untuk 22 wilayah kecamatan serta untuk memenuhi permintaan bantuan bibit dari masyarakat melalui Posko Bibit Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar. Sedangkan dalamm kawasan perhutani tahun ini akan ditanam 1.115.000 batang. Jadi total bibit tyang ditanam tahun ini yang melalui Dinas Kehutanan dan Perkebunan sejumlah 635.015 batang, ditanam oleh Perhutani 1.115.000 batang, dan itu belum yang termasuk swadaya dari masyarakat. Orang nomor satu di Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar berharap, dengan terselenggaranya acara peringatan HMPI dan BMN 2014 dapat mempercepat upaya rehabilitasi lahan kritis serta perbaikan kualitas lingkungan. Dalam kegiatan tersebut, Bupati Blitar yang didampingi Wabup dan Unsur Forpimda menyerahkan piala kepada beberapa pemenang lomba, diantaranya kepada pemenang lomba kebun bibit rakyat dengan juara 1 Edi Supriyo dari Kelompok Tani Sekarmulyo Desa Balerejo Panggungrejo, juara 2 lomba oleh Sukarji dari Desa Tapakrejo Kesamben juga penghargaan kepada pedamping teladan kegiatan kebun bibit rakyat untuk Abdul Majid , Kec. Kesamben. (mam)

lenggarakan sepanjang tahun diharapkan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya untuk memperbaiki kondisi lingkungan hidup dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Tulungagung”, imbuh Bupati . Sedangkan tema yang diambil dalam kegiatan Peringatan HMPI dan BMN Tahun 2013 adalah: “Hutan Lestari Untuk Mendukung Kedaulatan Pangan, Air dan Energi Terbarukan”. (rud)


Probolinggo

Edisi 164 / VI / 15 - 21 Desember 2014

5

HUT Ke-1254

Pemerintah Kota Probolinggo

Pemkab Malang Gelar Zikir Akbar

Kantor Bagian Hukum Gelar Sosialisasi Pemberantasan TIPIKOR Tahun 2014

Sambutan Bupati Malang

Malang, SMN - Peringatan Hari Jadi Pemkab Malang ke-1254 tak hanya kesenian, olah raga dan juga hiburan di selenggarakan Pemkab Malang. Begitu pula dengan kegiatan keagamaan. Seperti halnya Dzikir akbar dan istighosah Jamaah Al Khidmah Malang yang di gelar pagi ini Sabtu (6/12) di halaman Pemkab Malang. Derasnya hujan yang mengguyur Malang Raya, sama sekali tidak mengurangi niat para jamaah untuk hadir dalam Dzikir dan Istiqozah yang digelar dalam rangka Hari Jadi Kabupaten Malan g yang ke 1254 ini. 5000 jamaah yang mengenakan pakain putih, sudah mulai berdzikir dan berdoa sejak pukul 07.00 WIB. Mereka tidak saja datang dari sekitaran Malang Raya, namun juga dari beberapa kota lain seperti Pasuruan, Sidoarjo, Pacitan, dan Kediri. Bupati yang akrab disapa Bung Rendra ini mengucapkan terima kasih kepada pihak yang turut hadir dalam Dzikir akbar dan instighozah ini, dirinya juga mengungkapkan secara langsung rasa terima kasihnya baik kepada para pengasuh dan juga jamaah Al Khidmah Malang Raya

dan Jawa Timur, “Terima kasih kepada pimpinan dan jamaah Al Khikmad yang selama ini secara ajeg, dan terus menerus berdoa dan beristigozah di Pendopo Kabupaten Malang. Itu merupakan suatu karunia bagi Pemerintah Kabupaten Malang karena didoakan oleh panjenengan semua, sehingga pemerintah ini mampu menjalankan pemerintahan sebagaimana mestinya, untuk memajukan Kabupaten Malang ini dengan berbagai macam program pembangunan. Begitu pula dengan masyarakatnya yang guyub rukun, selalu bergotong royong membantu tugas kita semuanya menjadikan Kabupaten Malang ini menjadi lebih sejahtera, lebih maju dan lebih makmur”. Atas nama pemerintah juga masyarakat Kabupaten Malang, Bung Rendra berharap semoga melalui kegiatan ini akan terus terpatri jalinan silaturahmi diantara semua pihak. Dengan demikian kita akan terus bersama-sama, sesuai dengan tugas kita masing-masing dimanapun kita berada. Semoga jalinan ukuwah Islamiah dan ukuwah fathoniah akan selalu terjalin diantara kita.

Mengingat letak geografis Kabupaten Malang terdiri dari pegunungan sehingga rawan dengan acaman bencana banjir, longsor dan putting beliung. Ditambah lagi saat ini sudah memasuki musim penghujan. Bupati dalam kesempatan tersebut juga meminta doa kepada semua kyai dan jamaah bagi Kabupaten Malang, “Mohon doa semuanya, semoga Kabupaten Malang terhindar dari berbagai bencana. Sehingga kita bisa terus menyisihkan dari anggaran yang ada untuk kepentingan pembangunan bukan untuk kepentingan merehabilitasi akibat adanya bencana”, pinta Bung Rendra. Ditemui secara terpisah, Kepala Bagian Administrasi Bina Mental, Setda Kabupaten Malang, H. Nurhasim mengatakan bahwa kegiatan ini memang rutin digelar dan menjadi salah satu rangkaian peringatan hari jadi Kabupaten Malang. Disamping ada gelar budaya dan kegiatan olah raga, juga dalam rangka mewujudkan Kabupaten Malang yang agamis sebagai mana visi Madep Manteb juga digelar acara keagamaan. Antara lain, yang pertama dulu pada pra kegiatan kegiatan juga dilaksanakan kegiatan dzikir akbar di Pendopo Kabupaten Malang di Kepanjen, dengan Riyadul Jannah yang dihadiri kurang lebih 30.000 jamaah. Kemudian sebagai penutup dilaksanakan kegiatan dzikir akbar dan istigozah bersama Jamaah AlKhidmad pada pagi ini. Yang hadir selain dari jamaah sendiri, juga ada dari para pejabat mulai dari tingkat desa hingga kabupaten, karyawan karyawati, organisasi keagamaan, pemuda mulai dari desa hingga tingkat kabupaten. (jun)

Probolinggo, SMN - Pemerintah kota Probolibnggo dalam hal ini Kantor Bagian Hukum menggelar acara Sosialisasi pemberantasan tindak pidana korupsi dilingkungan pemerintah kota probolinggo tahun 2014 yang dilaksanakan hari ini (10/12) bertempat di Aula Adelwis RSUD Dr. Moc. Saleh Kota Probolinggo Hadir dalam kesempatan tersebut Asisten Pemerintahan dan Hkum Drs.H.EC.Sunardi.MSi, Kabag Hukum Drs. Racma Deta Antariksa. SH.MHum, Narasumber dari Unit Tipikor Polres Kota Probolinggo, Jaksa Tipikor dari Kejari kota Probolinggo, Kepala Dinas, Kabag, Camat, Lurah dan undangan lainya sebanyak 80 orang peserta, Kepala Bagian Hukum Drs. Deta dalam acara tersebut menjelaskan bahwa yang menjadikan dasar dalam kegiatan tersebut adalah sesuai keputusan Walikota probolinggo tentang Penyelenggaraan sosialisasi peraturan perundang undangan, adapun maksud dan tujuan diadakannya acara tersebut adalah untuk meningkatkan Kadar kesadaran hukum yang tinggi agar mimiliki intregritas yang tinggi dalam etos kerja dalam pelayanan terhadap masyarakat yang sesuai dengan Undang Undang juga semua aparat pemerintah mampu mengimplementasikan hak dan kwajiban sebagai pe-

nyelenggara negara, untuk mendukung pembangunan di probolinggo kususnya tercapainya kebijakan pembangunan di bidang hukum, Dijelaskan juga oleh Drs. Deta materi sosialisasi yaitu dengan tema “ Undang Undang No.31. tahun 1999, yang diubah dengan Undang Undang No. 20 tahun 2001, yang ditinjau dari tertib Kepolisian dan Kejaksaan “. Walikota Probolinggo yang diwakili oleh Asisten Pemerintahan dan Hukum DRS. H. EC Sunardi.MSi dalam sambutannya mengatakan seperti diketahui kejahatan korupsi adalah bukan kejahatan biasa namun merupakan Leg Spesilis yang membawa dapak diseluruh lapisan masyarakat sehingga pantas kiranya tindak pidana korupsi ini kita kategorikan sebagai kejahatan yang luar biasa dan pantas diberikan hukuman yang berat, Lebih lanjut Asisten mengatakan dengan adanya dampak yang ditimbulkan akibat koruptor maka perlu dan wajib adanya pemahaman pemahaman terkait hal tersebut oleh sebab itu pemerintah kota perlu mengadakan atau melaksanakan sosialisasi tersebut agar dalam melaksanakan pelayanan terhadap publik selalu berhati hati, seperti diketahui dampak buruk dari korupsi dapat mengancam dan merusak sistem ekonomi global dan sitem ekonomi lainnya

Kepala Desa Ngenep, Niti Ahmad

Malang. SMN - Ada sembilan desa di Kecamatan Karangploso yaitu Desa Ampeldento, Bocek, Donowarih, Girimoyo, Kepuharjo, Ngenep, Ngijo, Tawangargo, Tegalgondo yang serentak melaksanakan pembagian dana PSKS pada tanggal 8 Desember. Seperti halnya di Desa Ngenep, ratusan warga yang sebagian besar sudah lanjut usia (lansia), rela mengantri di Kantor Desa, pada Senin (8/12). Hal itu mereka lakukan demi mendapatkan dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) sebesar Rp 400 ribu untuk 2 bulan. Di Desa Ngenep sendiri ada sekitar 755 warga yang berhak menerima uang tersebut.

lisian dan perangkat desa. Namun Kepala Desa Niti menyayangkan terkait data yang diambil merupakan data hasil verifikasi tahun 2012. Untuk itu perlu adanya revisi ulang data warga penerima bantuan, karena masih belum tepat sasaran, masih banyak warga yang seharusnya berhak menerima dana tersebut, tapi malah tidak terdata. Untuk syarat pengambilan dan bantuan, warga harus membawa foto copy KK, KTP dan Kartu Perlindungan Sosial. Sedangkan bagi warga penerima bantuan yang sudah meninggal bisa diwakilkan kepada pihak keluarga dengan membawa surat keterangan dari desa. (Jun)

Tertib, pembagian dana PSKS

(doc.10/12).

juga dapat mengganggu sitem Kantibmas dan dapat menciptakan instabilitas nasional, dan pembangunan di kota probolinggo, maka dapat dijalin kerjasama seluruh lapisan masyarakat agar terwujudnya sila kelima dalam Pancasila yaitu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia, Dengan adanya dampak korupsi pada intinya perlu dilakukan sikap kehati hatian dan Merubah pola pikir juga perlu pembinaan,pendidikan, pembentukan karakter, serta perbaikan mental dan memiliki intregritas yang tinggi untuk mensupot pemberantasan tindak pidana korupsi, juga menciptakan budaya hukum kepada semua lapisan

masyarakat agar taat kepada aturan hukum yang berlaku, Asisten juga berharap kepada semua peserta sosialisasi untuk dapat meningkatkan kadar kesadaran hukum yang tinggi, memiliki intregritas dan memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan undang-undang dan hukum yang berlaku dan setiap aparatur pemerintah dapat menjadi suri tauladan dan mampu melaksanakan sebagai abdi negara, dapat meningkatkan peran serta /partisipasi dalam hukum pembangunan dan keberhasilan khususnya keberhasilan pembangunan dibidang hukum di Kota Probolinggo. (edy)

Dinas Pendidikan Kota Probolinggo

Adakan Rakerda UKS Tahun 2014

Pembagian Dana PSKS Desa Ngenep Berjalan Lancar Menurut Kepala Desa Ngenep Niti Ahmad saat dikonfirmasi, mengatakan penyaluran dana PSKS bagi pemegang Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) merupakan salah satu program pemerintah bagi rakyat kurang mampu sebagai pengganti kenaikan harga BBM. Penyaluran dana ini dibuka mulai jam 10.00 WIB sampai selesai. Terkait penyaluran dana bantuan PSKS ini, pihak Desa Ngenep hanya memfasilitasi dengan menyediakan tempat untuk memperlancar kegiatan pembagian dana bantuan tersebut, pembagiannya sendiri dilakukan langsung oleh petugas kantor dengan dibantu pihak kepo-

Kepala Bagian Hukum Drs. Racma Deta Antariksa.SH.MHum Saat memberikan laporanya tetang penyelenggaran acara sosialisasi.

Asisten, Kepala Dinas Pendidikan, Pembina UKS Jatim, Kasat Bimas, Kemenag, dan Kepala Bidang PLS, saat foto bersama dengan Kepala Sekolah pemena lomba Porseni. (doc.8/12).

Probolinggo, SMN - Bertempat di Aula kantor Dinas Pendidikan kota Probolinggo hari ini (8/12) menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda )Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Hadir dalam acara tersebut Asisten Pemerintahan Drs.H. EC Sunardi.MSi, Kepala Dinas Pendidikan Drs. Endro Suroso. MSi, Kasat Bimas Polresta, Team Pembina UKS Provinsi Jawa Timur, Kepala Dinas Kesehatan, dari kantor Kemenag, para Kepala sekolah sekota Probolinggo, unsure SKPD, Darmawanita, PKK, Pembina UKS kota, dan para Pembina UKS Sekolah, Anggota dan Pengurus UKS, serta undangan lainnya Sejumlah 176 orang peserta anggota /pengurus UKS.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Probolinggo yang diwakili oleh Kepala Bidang Pendidikan Luar Sekolah (PLS), HERI melaporkan bahwa yang melatar belakangi kegiatan tersebut adalah sebagai program penting untuk Menyusun rancangan Rencana kerja, memprospeksi dan mengintropeksi UKS ditahun 2015, juga agar mampu untuk menyusun rencana strategis Pembina UKS dan menjalin lebih sinergi dari unsur Pembina diseluruh UKS dan semua pihak sehingga dapat tercapai UKS di probolinggo mampu bersaing ditingkat Nasional. Adapun yang menjadi dasar dari kegiatan tersebut adalah sesuai SK Walikota juga sesuai dengan program Dinas Pendidikan dan

sebagai tujuan adalah untuk mengoptimalisasi kerja Sekretariat UKS dan untuk Mengembangkan, memanfaatkan Perangkat Pembinaan UKS di sekolah maupun di kota probolinggo, dan Sebagai syarat keberhasilan UKS adalah terjalinnya sinergi antar instansi terkait yang diantaranya Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Pertanian, Dinas Sosial, Bagian KESRA, Kantor Kemenag, BLH, Bagian Umum, DKP, Dinas PU, DPPKA, Bakesbang POL, serta dinas terkait yang semuanya tetap sinergi dan selaras untuk dapat memasukan program UKS di Kota Probolinggo. Walikota Probolinggo yang diwakili oleh Asisten Pemerintahan dan Hukum Drs. H. EC. Sunardi. MSi dalam sambutannya mengatakan bahwa pemerintah kota probolinggo sangat mengapresiasi dan sangat mendukung kegiatan tersebut karena Rakerda adalah sarana program tetap UKS dalam menyamakan persepsi untuk menetapkan berbagai program, pembinaan UKS di kota probolinggo, sehingga dapat tercipta lingkungan sekolah yang sehat sehingga anak didik dapat belajar dengan baik. Dijelaskan juga oleh Asisten Pemerintahan bahwa Optimalisasi secretariat Pembina UKS sangat diperlukan untuk terus berupaya mengoptimalkan program program yang telah ditetapkan dengan

bekerja maksimal maka wajib bagi semuanya. “Marilah kita duduk bersama untuk mencari formula yang terbaik untuk anak kita”. Diharapkan kegiatan tersebut agar dapat meraih penghargaan berupa apapun sehingga dapat terwujutkan kota probolinggo menjadi kota yang luar biasa. Diharapkan juga dengan kegiatan tersebut juga mampu menanggulangi kenakalan remaja saat ini, seperti hamil pra nikah, Narkoba, dan lain lain serta dapat menfungsikan Sekretariat Tetap UKS Scara maksimal baik di tingkat kota sampai Kecamatan dan mampu sosialisasi dan koordinasi, sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh sekolah maupun masyarakat. Dalam acara tersebut juga dilaksanakan secara seremonial penyerahan Piala penghargaan kepada juara lomba Porseni sekolah kota probolinggo, dan acara dilanjutkan dengan acara pokok Diskusi Kelompok Rakerda Team Pembina UKS yang diantaranya membahas Managemen Organisasi, Implementasi SKB 4Menteri, Optimalisasi Sekretariat Tetap dengan segala permasalahannya, Akselerasi Program UKS dengan segala programnya, Pengembangan UKS sampai di tngkat TK, RA, KB, PAUD, Pontren, PLS, dan SLB, Selain itu juga dibahas tentang Supervisi, Pelaporan, Evaluasi, dan Monitoring, (SPEM) serta Kemitraan dengan segala permasalahanya. (edy)

Dindik: K-13 Dihentikan, Semburan Mirip Lapindo Muncul di Pasuruan KTSP Kembali Diberlakukan Blitar, SMN - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) yang baru telah menghentikan penerapan Kurikulum 2013 (K-13) mulai semester kedua tahun ajaran ini, khususnya bagi lembaga sekolah yang masih menerapkan pembelajaran K-13 pada semester 1 tahun ajaran 2014-2015. Artinya, pada semester II dua nanti pihak sekolah kembali memberlakukan kurikulum 2006 yakni Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Mohamad Sidik, S.Sos, M.AP, Kepala Dinas Pendidikan Daerah Kota Blitar mengatakan, menindaklanjuti wacana Mendikbud tentang penghentian pemberlakukan K-13 itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan seluruh lembaga sekolah di Kota Blitar. Untuk memetakan sekolah mana saja yang akan berlanjut menerapkan K-13 maupun yang kembali menggunakan KTSP. Hal ini mengingat sebagian lembaga sekolah di Kota Blitar baru menerapkan pembelajaran K-13 tahun ajaran 2014-2015 ini. Harapannya tidak berpengaruh banyak pada kelancaran proses kegiatan belajar mengajar.

Ilustrasi

Namun demikian, pihaknya meminta para siswa maupun wali murid khususnya yang sedang menempuh pendidikan akhir, seperti kelas 6 SD, kelas IX SMP dan XII SMA sederajat, untuk tetap tenang. Penghentian K-13 tidak berpengaruh pada KBM tingkat akhir bahkan tidak berdampak pada persiapan pelaksanaan ujian akhir nanti. (mam)

Pasuruan, SMN - Semburan air bercampur lumpur mirip Lapindo tiba-tiba muncul di Dusun Susukan, Desa Nguling, Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Meski intensitas semburan masih kecil, belasan titik semburan tersebut menjadi perhatian warga dan pemerintah setempat. Semburan yang mengeluarkan gelembung air tersebut tidak mengandung lumpur, minyak dan suhu panas. Namun titik semburan pada lahan kosong tersebut terus bertambah sejak diketahui menyembul pada pagi hari. “Warga berteriak-teriak, ada semburan lapindo di genangan air. Setelah diteliti ternyata ada belasan titik sumber semburan,” kata Suyoto, seorang warga setempat. Menurutnya, sejumlah warga

warga yang penasaran mencoba mencari tahu sumber gelembung dengan cara merogohnya dengan tangan. Kedalaman genangan air yang mencapai 50 cm dan berwarna kecoklatan cukup menyulitkan warga untuk mengetahui asal muasalnya. “Saya mencoba mencari titik semburan, tapi tidak ketemu. Suhu airnya nggak panas dan tidak ada campuran minyak,” jelasnya. Pemilik lahan, Hasan, mengatakan, sudah sekira dua tahun tanah seluas 1.500 meter persegi miliknya itu dibiarkan kosong. Menurutnya, munculnya gelembung air tersebut kemungkinan berasal genangan air dipekarangan milik orang lain yang berjarak 15 meter dan merembes ke pekarangannya. “Pada musim hujan, di pekarangan saya timbul genangan air yang

Warga melihat semburan yang muncul tiba-tiba

kemungkinan berasal dari rembesan di pekarangan lain. Tapi baru kali ini muncul gelembung air,” kata Hasan. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan, Yudha Triwidya Sasongko, mengungkapkan, dari hasil pemantau dilokasi diketahui bahwa semburan tersebut tidak mengandung zat yang membaha-

yakan. Namun untuk memastikan kandungan air tersebut, pihaknya telah mengambil sampel air untuk dilakukan penelitian lebih lanjut. “Kami sudah koordinasi dengan Dinas Pengairan dan Pertambangan untuk dilakukan penelitian lebih lanjut. Secara kasat mata, kandungan air tersebut tidak berbahaya,” kata Yudha Triwidya Sasongko. (wan)


6

Fokus

Edisi 164 / VI / 15 - 21 Desember 2014

Belasan KK Diberangkatkan ke Kalbar sebagai Transmigran

Wabup Iswanto berangkatkan transmigran

Madiun, SMN - Wakil Bupati Madiun, Jawa Timur, Iswanto, melepas 15 Kepala Keluarga (KK) dari enam kecamatan di Kabupaten Madiun, menuju Kalimantan Barat (Kalbar) sebagai transmigran, Senin (8/12/2014). Kepada para transmigran, Iswanto meminta agar mereka untuk tetap gigih dalam berusaha serta menggelorakan semangat gotong royong dalam membangun atau membina lingkungannya di tempat yang baru. “Kami semua di sini berharap, dengan menjadi transmigran agar dapat memperbaiki kondisi hingga meningkat-

kan ekonomi keluarga. Bulatkan tekat dan gelorakan semangat untuk mengubah kehidupan menjadi lebih baik,” pesan Wabup Madiun, Iswanto saat melepas para transmigran di kantor Dinsosnakertrans. Menurutnya lagi, para transmigran ini, nanti akan ditempatkan di dua lokasi. Yaitu UPT Satai Lestari di Kabupaten Kayung Utara dan UPT Sei Bulan di Kabupaten Kubu Raya. Sedangkan masing-masing KK, mendapatkan satu unit rumah serta dua hektar lahan pertanian. “Saya juga berharap di daerah baru nanti, berjuang dengan semangat tinggi dan

jangan patah arang,” pungkas Iswanto. Kepala Dinsosnakertrans Kabupaten Madiun, Wijanto Djoko Poernomo, menambahkan, sebelum diberangkatkan ke daerah tujuan, para transmigran sudah mendapatkan informasi lokasi transmigrasi, pengurusan administrasi hingga pelatihan. “Kalau enyangkut persiapan mental, sudah diberikan dengan pendekatan keagamaan,” kata pria yang akrab dipanggil Totok, kepada wartawan. Mereka yang diberangkat dengan bus ini, berasal dari Desa Bodag Kecamatan Kare sebanyak 5 KK, Desa Kedungrejo Kecamatan Balerejo ada 3 KK, dari Desa Kedungjati Kecamatan Balerejo, Desa Bolo dan Kepel Kecamatan Kare, dari Desa Pagotan Kecamatan Geger, Desa Mojorayung Kecamtan Wungu, Desa Mruwak Kecamatan Dagangan) dan Desa Klumutan Kecamatan Saradan masing-masing 1 KK. (Sy)

Pengarahan Menhan RI Kepada Perwira TNI Se-Wilayah Madiun Madiun SMN - Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu didampingi Pangdam V/ Brawijaya Mayjen TNI Eko Wiratmoko, S.Sos, Irjen Kemhan Marsekal Madya TNI Ismono Wijayanto, Dirjen Strahan Mayjen TNI Yoedhi Swastanto, Dirjen Renhan Marsda TNI M. Saugi, Kabaranhan Laksda TNI Rachmad Lubis, Karo Tu Brigjen TNI Ida Bagus Purwalaksana, Danlanud Iswahjudi Marsekal Pertama TNI Donny Ermawan T. M.D.S, serta Komandan Korem 081/DSJ Kolonel Czi M. Reza Utama memberikan pengarahan kepada 492 Perwira TNI Se-Wilayah Madiun, di Gedung Graha Dewanto Lanud Iswahjudi Maospati-Magetan. Jum.at (12/12) Dalam pengarahannya, Menhan RI menyampaikan pokok-pokok kebijakan umum pertahanan negara, meliputi : Kebijakan Pembangunan Pertahanan Negara, Kebijakan Pemberdayaan Pertahanan Negara, Kebijakan Pengerahan Kekuatan Pertahanan Negara, Kebijakan Legislasi, Kebijakan Anggaran, dan Kebijakan Pengawasan. Kebijakan Umum Pertahanan Negara tersebut disusun berdasarkan peraturan perundang-undangan dan beberapa konsep dasar sebagai landasan dalam perumusannya, baik landasan yuridis maupun konsepsional serta berdasarkan visi dan misi pemerintahan tahun 2014 – 2019. Sedangkan pada aspek non fisik yaitu meningkatkan kuantitas dan kualitas dengan keikutsertaan warga negara dalam upaya bela negara, diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan negara berdasarkan Pasal 9 ayat (2) Undang-Undang RI Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Pasal ini mengamanatkan bahwa bela negara dilaksanakan melalui pendidikan kewarganegaraan, pelatihan dasar kemiliteran secara wajib, pengabdian sebagai

prajurit TNI secara sukarela atau secara wajib, dan pengabdian sesuai dengan profesi yang diatur dengan Undang-Undang. Pada saat itu Menhan menyampaikan beberapa penekanan agar dipedomani oleh Perwira TNI, yaitu antara lain: 1) Peralihan Pemerintahan berlangsung aman dan damai, 2) Loyalitas harus tegak lurus, bukan ganda. 3) Silaturahmi harus tetap terjalin dengan para pemimpin. 4) Jangan lupakan jasa-jasa pemimpin negara terdahulu. 5) Tingkatkan kesadaran Bela Negara. 6) Berikan pendidikan Bela Negara sejak dini. 7) Jaga kekompakan prajurit, antar satuan, antar matra dan instansi pemerintah lainnya. 8) Sebagai komandan harus mampu memotivasi para bawahan guna meningkatkan kinerja individu dan satuan. 9) Tingkatkan terus pemberdayaan wilayah pertahanan di daerah. 10) Galakkan terus upaya Bela Negara melalui pemahaman Wawasan Kebangsaan kepada masyarakat. 11) Pelihara dan hormati kearifan lokal dan hindari pernyataan kontra produktif yang dapat meresahkan masyarakat. 12)Manfaatkan Minggu Militer sebagai pembangun semangat jiwa korsa. Lebih lanjut Menhan RI mengatakan bahwa, hakikat bela negara merupakan pelaksanaan hak dan kewajiban warga negara untuk membentuk kekuatan pertahanan negara guna melindungi kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa, demi kelangsungan hidup serta kejanyaan negara dan bangsa. Nilai-nilai dasar bela negara meliputi cinta tanah air, sadar berbangsa dan bernegara Indonesia, yakin terhadap kebenaran Pancasila sebagai falsafah dan ideologi negara, rela berkorban bagi bangsa dan negara, memiliki kemampuan awal bela negara, serta rasa cinta warga negara terhadap tanah air yang harus kita tumbuhkan sejak usia dini, sehingga nanti mempunyai wawasan kebangsaan yang tinggi. (Sy)

Memperingati Hari Lapang Petani (FFD) Tanam Blimbing 600 Pohon di Desa Dempel

Suasana agenda Wabup bersama dinas dan masyarakat

Ngawi, SMN - Hari Lapang Petani atau peringati Hari Tanam Pohon diperingati pemerintah kabupaten Ngawi Bupati Ir. H Budi Sulistyono yang diwakili oleh Wabup Ony Anwar,ST yang didampingi oleh Dinas Pertanian Ir.Marudi , Dinas Hutbun Ir. Setiyono dan Bapemas Drs. Mockh Sodiq Tridiyanto, serta Dinas peternakan Drs. Suninto, kedatangan Wabup disambut oleh Dandim Sugiman, Kapolsek Geneng,

Camat Yuanto, Kepala desa Klapisan Sudirman, Kepala desa Tambakromo Muhammad Hadi, Kepala desa Klitik Jumirin, Kepala desa Geneng, dll serta tuan rumah desa Dempel Kades Sugeng Wiyono yang didampingi oleh para gapoktan. Dalam peringatan Hari Lapang Petani dimeriahkan dengan kegiatan pemanfaatan pekarangan penduduk desa Dempel penanaman pohon blimbing konon bibit blim-

Ngawi, SMN - Di Pendopo Wedya Graha pada tanggal 4 Desember 2014, dilaksanakan upacara resmi 316 mahasiswa peserta KKL Universitas Soeryo yang dipimpin sekaligus melepas keberangkatan oleh Wabup Ony Anwar,ST. Dalam agenda upacara di hadiri oleh Rektor Unsoer, para Dosen, personil dan pejabat terkait, hari yang sangat membanggakan akhir tahun dikabupaten Ngawi muncul banyak tokoh muda dalam waktu tidak lama siap menggantikan para pemimpin yang habis masa jabatannya. Hal ini membuktikan kabupaten Ngawi bisa melahirkan generasi muda harapan bangsa dari fasilitas tempat pendidikan punya kota sendiri, yang dalam arti kwalitas

pendidikan seimbang dengan yang ada diluar kota, bukti kronologis membuktikan dari alumni Soeryo banyak yang menjabat dipemerintahan dan DPRD, juga ada yang kembali menekuni dunia pendidik, dengan adanya lokasi dekat kota juga biaya tidak terlalu mahal, memberikan kesempatan bagi pejabat untuk menempuh pendidikan lagi sampai bergelar, tentu juga dengan gelar yang disandang sudah merubah dengan sendiri jabatan atau jasa, maka dari itu generasi sekarang diharapkan bisa sampai duduk di bangku kemahasiswaan, dengan begitu lambat laun akan merubah pola pikir masyarakat yang lebih modern. Dalam sambutan Wabup menyampaikan dengan dilaksanakan program KKL diha-

Kenapa tidak dievaluasi saja hal-hal yang memberatkan,’’ tuturnya. Martini mengaku belum memutuskan apakah sekolahnya tetap menggunakan K-13 atau ikut beralih ke KTSP. Menurutnya, penerapan kurikulum harus diberlakukan seragam bagi seluruh sekolah. ‘’Agar ada kesamaan bobot pengetahuan siswa, karena titik berat KTSP dan K13 berbeda. KTSP lebih ke nilai kognitif, sedangkan K-13 lebih kepada sikap,’’ paparnya. Lain dengan sekolah nonsasaran K-13. Mereka merasa senang dengan pemberlakuan kembali KTSP. Alasannya,

penerapan K-13 belum matang dan mengalami banyak kendala seperti pendistribusian buku dan penilaian terhadap siswa. ‘’Seharusnya sebelum dilaksanakan kurikulum ini dimatangkan terlebih dahulu,’’ ujar Djoko Pramono, kepala SDN 01 Manguharjo. Meski begitu, Djoko menilai sistem pengajaran dan penilaian K-13 lebih bagus daripada kurikulum sebelumnya. Itu karena lebih otentik dan benar-benar mendeskripsikan kepribadian siswa. ‘’Sebenarnya kami ingin sekali mendalami K-13. Tapi kalau harus ganti KTSP juga tidak apa-apa, mumpung belum jauh mendal-

Hal ini diterapkan mengingat tahun per tahun permintaan buah blimbing meningkat sedangkan dari Tulungagung kurang mencukupi untuk ukuran buah jumbo dalam pemenuhan pemasaran lokal dan ekspor , maka dari itu kita bisa meniru, harapannya desa Dempel khususnya bisa mendongkrak perekonomian untuk mendapatkan income dari produksi buah blimbing baik seperti Tulungagung. Adapun pemerintah daerah tidak hanya memberi bibit dilepas begitu saja akan tetapi, pengembangannya penanaman didampingi oleh dinasdinas terkait dari pemerintah daerah, harapanya memanfaatkan bibit ini benar-benar terjaga perawatannya oleh masyarakat dan dinas akan selalu memantau perkembangan pohon disamping penyuluhan-penyuluhan hingga pada saatnya nanti bisa tercapai sampai untuk pemasaran lokal dan ekspor. (eko s)

rapkan mahasiswa dapat melakukn pengabdian kepada masyarakat, mengenal kehidupan bermasyarakat, mampu membawa arus informasi kepada masyarakat desa, sehingga sedikit banyak diharapkan mampu membawa percepatan pembangunan desa, sesuai misi KKL Unsoer untuk menyatukan tekat antara mahasiswa dan masyarakat, khususnya masyarakat yang berlokasi ditepi hutan agar ada kepedulian menjaga kelestarian lingkungan, mengingat banyak kerusakan hutan, akhirnya tanahpun tandus bencanapun melanda beberapa lokasi sampai terjadi kelongsoran. Inilah kesempatan dan tujuan pemerintah untuk mengirim kelompok mahasiswa untuk memberikan penger-

Wabup saat memberangkatkan 316 mahasiswa peserta KKL Universitas Soeryo

tian, selain menjaga juga mengembangkan dengan penanaman pohon baru sebagai sulam dari beberapa pohon yang mati, mahasiswa diberangkatkan ke kecamatan Karanganyar sejumlah 56 peserta dan 60 peserta ke kecamatan pitu, dari KKL itu

sendiri peserta memetik hikmah semakin mantap karakter mental secara tidak langsung terjadi revolusi mental, tokoh pemuda yang cerdik, beretika, beriman dan pekerja keras, yang sangat berguna bagi diri sendiri, keluarga juga masyarakat. (eko s)

Kesbangpol Adakan Seminar Peningkatan Wawasan Kebangsaan Bagi Ormas Se-Kabupaten Ngawi

Suasana Seminar

Suyoto, Kepala Dinas Pendidikan Kota Madiun

yang harapannya sudah dimulai dari tahun 2013. Upaya kedepan pemerintah daerah mengadakan kegiatan-kegiatan tiap desa rutin memiliki penanaman pertanian holticultura buah-buahan tiap bulan, khusus desa Dempel oleh dinas pertanian diupayakan menjadi icon tempat sentral blimbing, kemarin tahun yang lalu ada kegiatan study banding ke Tulungagung, karena mempunyai bibit yang baik, harapannya sudah bisa dikeluarkan bibit dari Tulungagung kepada masyarakat Ngawi khususnya desa Dempel, apabila desa Dempel benar-benar bisa menjadi sentral buah blimbing, tentu ada peningkatan kegiatan ekonomi masyarakat bisa menggunakan lahan pekarangan yang tidak terpakai, bila benar-benar jadi sentral blimbing akan mendukung program pemerintah kabupaten Ngawi, program Ngawi visit year.

Wabup Kab. Ngawi Memberangkatkan 316 Peserta KKL Mahasiswa Universitas Soeryo Ngawi Angkatan II Tahun 2014

Lanjut K-13 atau Ganti KTSP Madiun. SMN - Pro-kontra bermunculan pasca Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menghentikan kurikulum 2013 (K-13). Sejumlah sekolah sasaran K-13 dan telah menjalankan kurikulum anyar itu selama tiga semester merasa dirugikan. Itu lantaran mereka merasa sudah siap, baik dalam hal guru maupun program pembelajaran. ‘’Memang belum matang, tapi setidaknya kami sudah siap,’’ kata Martini, kepala SDN 03 Klegen, dalam pertemuan dengan Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Dikbudpora) Kota Madiun kemarin (8/12). Martini juga menilai keputusan pemerintah menghentikan K-13 terlalu mendadak. Apalagi, banyak sekolah yang baru menjalankannya. Dia menyebut, penerapan kembali kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) justru akan menimbulkan masalah secara masif bagi dunia pendidikan. ‘’Terlalu cepat perubahannya.

bing bisa berbuah hingga seberat ½ kg per bijinya, jumlah pemberian bibit pohon blimbing pada warga tergantung luas areal pekarangan, yang lebih dari 10 pohon termasuk proyek tutur seorang warga suatu saat berbuah berbagi dengan desa, pada akhir tahun yang bertepatan dengan hari tanam pohon dan awal musim hujan, sasaran bagus untuk membudidayakan penanaman pohon produksi. Pemerintah daerah kabupaten Ngawi mengadakan penanaman di desa Dempel dengan tujuan ditahun 2017 nanti desa Dempel menjadi desa wisata buah blimbing (Ngawi visit year 2017), selain itu berkomitmen pemanfaatan pekarangan untuk pengembangan pangan mendongkrak perekonomian masyarakat yang lebih sejahtera, dalam program ini Wabup menyampaikan meningkatkan penanaman budidaya buah blimbing

Ngawi, SMN - Tepatnya tanggal 4 Desember 2014 digedung pertemuan hotel Sukowati agenda akhir tahun dari Kantor Kesbangpol kabupaten Ngawi kepala Rahmat Didik Purwanto, S.sos, M.Si adakan pertemuan semua ormas yang ada dikabupaten Ngawi , yang dihadiri Sekda kab. Ngawi Drs. Siswanto, MM mewakili Bupati

aminya,’’ bebernya. Kepala Dinas Dikbudpora Kota Madiun Suyoto mengatakan, sekolah sasaran K-13 diberi kebebasan terus menerapkan kurikulum tersebut atau kembali ke KTSP. ‘’Tergantung kesiapan setiap sekolah masing-masing. Kalau mau ikut ganti KTSP tidak apa-apa, bisa disampaikan ke pengawasnya,’’ ujarnya sembari merinci di Kota Madiun terdapat 26 sekolah yang sudah melaksana-

Ngawi, dua nara sumber dari UNMER Madiun dan Widya Swara Surabaya Drs. Moch. Toha,M.Si, dengan misi untuk meningkatkan pengembangan aplikasi, implementasi, sosialisasi dan menyamakan persepsi antar semua ormas yang ada di Kabupaten Ngawi, terkait kebangsaan, karena ormas juga mempunyai pengaruh besar dalam perkem-

kan K13 selama tiga semester. Rinciannya, 14 SD, 6 SMP, 3 SMA, dan 3 SMK. Suyoto menambahkan, pengembalian kurikulum dari K-13 ke KTSP juga menimbulkan kerugian materiil bagi daerah. Pasalnya, untuk persiapan K-13 pemkot merogoh banyak dana dari APBD, baik untuk diklat guru-guru maupun pengadaan buku. ‘’Kami juga menyekolahkan guru untuk memiliki sertifikat mengajar

bangan bangsa, maka dari itu menjelang tahun baru bertepatan pemerintahan negara baru pula, pentingnya pertemuan antar ormas agar kedepan mempunyai tujuan yang sama mendukung pembangunan pemerintah untuk mensejahterakan masyarakat, dalam mengangkat keterbelakangan atau kemiskinan dalam arti pembangunan tepat sasaran untuk pemerataan. Rahmat Didik Puwanto, S.Sos, M.Si menyampaikan dalam sambutannya, diadakan kegiatan ini untuk mendapatkan masukan dan meningkatkan pemahaman tentang berbangsa dan bernegara, terutama aspek yang mendasar bagi kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara, agar semakin kuat sesuai ideologi Pancasila. Sambutan Sekda Drs. H. Siswanto,MM mewakili

pelajaran tertentu. Dananya dari APBD pula,’’ tuturnya. Menurut dia, dari 3 ribu lebih guru di kota, tinggal 600an yang belum mengikuti diklat untuk pemantapan mengajar K-13. Mereka adalah guru kelas III dan VI SD. Rencananya, ratusan pendidik itu akan mengikuti diklat tahun depan. ‘’Dananya sudah dianggarkan di APBD 2015,’’ terang Suyoto (Sy)

Bupati Ngawi Ir.H.Budi Sulistyono even ini bisa membuat para muda semakin kokoh secara mental dan selaras dengan ideologi Pancasila, harapan Bupati agar para pemuda memahami dan menjadi jati diri bangsa dengan memberi hak suaranya dalam pemilukada tahun 2015, dengan keputusan yang bijak akan menentukan nasib pemerintah daerah kedepan. Terakhir sambutan dari nara sumber Drs. Moch. Toha, M.Si menyampaikan bangsa Indnesia merupakan bangsa yang sangat pintar, mempunyai sejarah sangat tinggi, juga negara besar yang sangat disegani oleh negara lain, maka dari itu para pemuda harus menjaga kemerdekaan yang kita miliki dan mempertahankan nilai-nilai sejarah bangsa, dimana para leluhur mendapatkannya dengan

pengorbanan yang sangat besar, sesuai dengan ideologi Pancasila, para ormas untuk tahun kedepan harapan masyarakat kecil khususnya untuk berperan lebih semangat dalam mendampingi orde pemerintahan baru lebih baik lagi, untuk tahun kedepan lebih teliti lagi mengevaluasi program yang meleset dari sasaran, sehingga pelaksanaan pembangunan daerah bisa tercapai dengan sempurna diterima masyarakat dan kesejahteraan tercapai seutuhnya, jadi usaha dari pemerintah pusat yang digelontorkan ke daerah menjadi nyata, bahkan ormas tidak hanya menyamakan persepsi satu daerah saja akan tetapi seluruh persada nusantara, sehingga bangsa semakin kokoh bersatu meningkatkan kesejahteraan bersama. (eko s)


Ponorogo

Edisi 164 / VI / 15 - 21 Desember 2014

Kemenpora Gelontorkan Bantuan Kepada Organisasi Kepemudaan Pacitan

Penyerahan bantuan oleh Bupati Pacitan

Pacitan, SMN - Upaya mengembangkan dan memajukan kegiatan kepemudaan di Pacitan terus diupayakan oleh Pemkab Pacitan. Salah satunya adalah dengan mengusahakan bantuan dari Pemerintah Pusat dalam hal ini melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Usaha tersebut membuahkan hasil dengan turunnya bantuan sarana dan prasarana dari kemenpora kepada 6 organisasi kepemudaan di Pacitan yang disalurkan melalui Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kab. Pacitan.

Keenam organisasi kepemudaan tersebut yaitu: KNPI, FKPPI, GP Ansor, Pemuda Pancasila, PMII dan IPNU. Penyerahan secara simbolis dilakukan oleh Bupati Pacitan kepada pengurus keenam organisasi tersebut di Pendapa Kab. Pacitan siang ini (04/12/2014). Bantuan sarana dan prasarana yang diberikan berupa Komputer PC dan printer, LCD proyektor, almari arsip, layar LCD, meja, kursi dan wireless”. Menurut Kepala Disbudparpora Kab. Pacitan, Wasi Prayitno, 6 organisasi pemuda inilah yang mengajukan proposal untuk

mendapatkan bantuan dan keenam-enamnya berhasil disetujui Kemenpora. Masih menurut Wasi Prayitno, keenam organisasi pemuda ini diharapkan bisa menjadi pelopor pembaharuan dan pembangunan bangsa yang berakhlak mulia, sehat, tangguh, cerdas, mandiri, dan profesional. Bupati Pacitan, Indartato dalam sambutannya mengharapkan agar bantuan tersebut bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kepentingan organisasi. Lebih lanjut Indartato menghimbau agar organisasi kepemudaan di Pacitan bisa bersatu padu untuk membangun Pacitan yang lebih baik lagi. Sedangkan Hariyawan dari KNPI, mewakili 6 organisasi yang menerima bantuan, menyambut baik bantuan yang diberikan Kemenpora ini karena akan lebih memperlancar kegiatan organisasi. Hariyawan juga mengungkapkan masalah-masalah yang dihadapi organisasi kepemudaan di Pacitan diantaranya adalah fasilitas yang belum bisa terpenuhi seluruhnya. Selanjutnya Hariyawan berharap agar kegiatan organisasi kepemudaan di Pacitan bisa tercover dalam APBD termasuk mendapat pendampingan dan fasilitasnya. (gus/nes)

Penyerahan Bantuan Bedah Rumah BSM Ponorogo Ponorogo, SMN - Bertempat di desa Jarak Kecamatan Siman. Rabu 10/12/2014 Bupati Ponorogo dan Bank Syari’ah Mandiri KCP.Ponorogo berkenan secara simbolis menyerahkan bantuan Bedah rumah kepada 5 warga kurang mampu di kecamatan Siman, masing-masing 10 juta rupiah. Adapun program yang di canangkan Laznas BSM tersebut untuk seluruh kabupaten Ponorogo akan diserahkan bantuan bedah rumah sejumlah 20 rumah yang masing-masing 10 juta rupiah. Bupati Ponorogo.H.Amin.SH. dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada LAZNAS BSM atas bantuan yang diberikan kepada warga masyarakat Ponorogo dan kepada masyarakat yang mendapat bantuan tersebut diharapkan supaya bisa memanfaatkan bantuan tersebut dengan sebaikbaiknya serta bisa menjadi pemicu semangat beraktifitas bekerja lebih

Bupati Ponorogo.H.Amin.SH. dan Bank Syari’ah Mandiri KCP.Ponorogo menyerahkan bantuan Bedah rumah kepada 5 warga kurang mampu di Kecamatan Siman secara simbolis

giat. Bersama-sama Muspika, jajaran direksi Bank Sari’ah Mandiri Bupati

Bupati tanam poohon pertama

Pacitan, SMN - Canangkan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) 2014, Bupati Indartato mengajak semua lapisan masyarakat untuk mewujudkan Pacitan Yang Ijo Royo-Royo. Dengan gemar menanam sebenarnya masyarakat telah melakukan antisipasi perubahan iklim global. Menurut Bupati Indartato untuk mencegah penurunan produktifitas alam dan mempertahankan kelestarian lingkungan maka fungsi hutan harus tetap dijaga. “Menanam pohon sebenarnya pekerjaan mudah, namun terkadang kita kurang terbiasa melakukannya”, kata bupati disela acara pananaman pohon. Pemanfaatan hutan lanjut Bupati, harus menyeimbangkan antara fungsi produksi dan ekologi. Apalagi 90 persen lebih hutan di Pacitan merupakan hutan rakyat. Eksploitasi hutan harus diatur dengan mempertimbangkan kembali kelestarian. Menurut Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (DisHutbun) Pacitan bambang Supriyoko, saat ini kondisi hutan di Pacitan sudah cukup Baik. Meski diakuinya, masih ada sekitar 21 ribu hektar lahan kritis. Namun, lahan tersebut tidak berada dalam satu wilayah. “Semua Lahan kritis yang

tersisa merupakan hutan rakyat dan letaknya sulit dijangkau” katanya. Guna mengantisipasi eksploitasi hutan yang berlebihan menurut Bambang Supriyoko pihaknya melakukan sosialisasi kepada

Nganjuk, SMN - Pemkab Nganjuk hingga saat belum memikirkan solusi bagi warga terdampak penutupan lokalisasi Guyangan di Kecamatan Bagor. Terbukti pelatihan ketrampilan hanya diberikan kepada pekerja seks komersial (PSK) yang sebagian besar bukan warga Nganjuk. Karena itu, puluhan warga Guyangan Selasa (9/12) kemarin mendatangi Kantor DPRD Nganjuk dan menyerahkan surat penolakan penutupan lokalisasi PSK. Ditemui Wakil Bupati Nganjuk KH Abdul Wachid Badrus dan Ketua DPRD Drs Puji Santoso, 12 perwakilan warga terdampak Guyangan menyampaikan keluhannya. Pujo Prasetyo Ketua RT.02/02 Kelurahan Guyangan mengatakan jika lokalisasi Guyangan benarbenar ditutup, yang paling sengsara adalah warga yang mata pencaharianya tergantung dari keberadaan lokalisasi PSK. Sementara para PSK bisa berpindah tempat mencari lokalisasi yang tidak ditutup. Tetapi, karena warga Guyangan

adalah penduduk asli dan mengais nafkah dari lokalisasi PSK maka warga dipastikan kehilangan sumber mata pencaharian. Karena itu mestinya yang mendapat prioritas penanganan adalah warga yang berdomisili di lingkungan lokalisasi dan warga terdampak lainnya. Selain diadakan pembinaaan dan pelatihan kerja, Pemkab Nganjuk harus mecarikan pekerjaan baru bagi warga terdampak. “Kami para pemilik toko, tukang becak, buruh cuci tidak mengharapkan kompensasi uang dari penutupan lokalisasi. Hal yang amat penting adalah solusi pasca penutupan untuk warga dalam mendapat pekerjaan baru,” kata Pujo yang juga memiliki toko di lokalisasi PSK Guyangan. Sementara itu, Sukarno, ketua RW.02 wilayah setempat Kelurahan Guyangan Kecamatan Bagor, mengatakan bahwa hingga saat ini pemkab Nganjuk, tidak memikirkan dampak dari penutupan lokalisasi bagi warga. Bahkan pihak pemkab juga tidak peduli dan memikirkan akan nasib warga terdampak pasca penutupan lokalisasi. Dinas Sosial Kabupaten Nganjuk dalam melakukan pelatihan hanya untuk PSK di loka-

Ponorogo menandai bedah rumah ibu Supiyah desa Jarak Kec.Siman dengan melakukan pelepasan atap

genting bagian depan dan juga menyerahkan bantuan uang kepada ibu Supiyah. (wied)

Jadi Tersangka Korupsi DAK

Tiga Pejabat Diberhentikan

Canangkan HMPI, Bupati Ajak Masyarakat Wujudkan Pacitan Ijo Royo-royo masyarakat. Tujuanya, agar masyarakat tidak hanya memanfaatkan hutan atas dasar kepentingan ekonomi namun juga kelestariannya. Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) 2014 di kabupaten Pacitan akan ditanam sebanyak 8.168.653 bibit pohon. Bibit tersebut diperoleh dari gerakan bersama seperti kebun bibit rakyat, swadaya masyarakat, penghijauan, perkebunan, tanaman pangan, TNI/Polri serta lembaga lain. Khusus kota Pacitan pencananagan HMPI dipusatkan di jalu lintas selatan poros KembangSidoharjo. Lokasi penanaman sepanjang 1 kilo meter dengan jumlah pohon sebanyak 200 batang jenis trembesi. Penanaman diikuti para PNS,TNI/Polri, masyarakat dan pelajar. (gus/nes)

7

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Ponorogo Syaifurrahman

Ponorogo, SMN - Ketiga pejabat di lingkup Dinas Pendidikan yang jadi tersangka dalam kasus korupsi DAK, yaitu Kepala Dinas Pendidikan Ponorogo Supeno, dan dua anak buhanya yaitu Kasi Sarpras SD, Marzuki dan Kasi SMA/SMK Son Sudarsono, dipecat dari

jabatannya. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Ponorogo Syaifurrahman, seorang pejabat yang dinyatakan sebagai tersangka dalam kasus korupsi dan ditahan, secara otomatis harus dihentikan sementara sampai

menunggu status mereka incrah (memiliki kekuatan hukum tetap). Jabatan yang ditinggalkan tersebut, kata Syaifurrahman, diisi oleh seorang pejabat PLT dan bukan PLH. Dan untuk posisi Supeno digantikan dari internal Dinas Pendidikan yaitu sekretarisnya Suyono. “Sudah usulkan ke bupati yang jadi PLT, bukan PLH karena sudah diberhentikan sementara. Kalau dari orang luar tidak berani dengan permasalahan seperti itu (korupsi), jadi yang ngisi sekretaris,” ujar Syaifur. Sedangkan untuk dua PNS yang juga ikut menjadi tersangka sama yaitu diberhentikan sementara dari jabatannya karena sudah dinyatakan menjadi tersangka kasus korupsi dan ditahan. “Kalau pejabat PNS jadi tersangka dan ditahan harus diberhentikan sementara, sampai menunggu incrah. Apakah bisa diisi secara definitif, bisa-bisa saja tinggal kita lihat aturannya,” imbuhnya. Menurutnya, beda halnya kalau pejabat tersebut dinyatakan sebagai

tersangka tapi tidak ditahan, maka tetap menduduki jabatannya hingga proses hukum berjalan. Seperti halnya yang terjadi pada Kepala Dinas Pertanian, Harmanto, yang jadi tersangka pada korupsi pengadaan bibit tanaman hutan di dinas tersebut. “Seorang pejabat korupsi ada 2 hal kalau tersangka tapi tidak ditahan, tetap menjabat di tempat yang sama sampai proses hukum selesai. Kalau yang ditahan itu secara otomatis harus dihentikan sementara,” tegasnya. Dengan diberhentikannya Supeno sebagai Kepala Dinas dan diganti oleh seorang PLT berarti menambah panjang PLT lainnya di SKPD-SKPD di lingkup Pemkab Ponorogo. Karena saat ini ada 6 SKPD yang kosong karena pejabatnya pensiun dan hanya diisi oleh PLT selama 1 tahun belakangan ini. Enam satker tersebut adalah Dinas Kesehatan, Dinas KB, Asisten 2, Dinas Perhubungan, Sekretaris DPRD dan staf ahli. (wied)

Warga Tolak Penutupan Lokalisasi Guyangan lisasi guyangan. “Kita tidak pernah dipikirkan solusi terbaik pasca penutupan,” ujar Sukarno. Menanggapi keluhan warga terdampak penutupan lokalisasi Guyangan, Wabup Abdul Wachid Badrus mengaku bahwa hingga saat ini pemerintah belum menemukan soludsi yang tepat untuk warga terdampak. Sehingga diperlukan dialog intensif antara warga terdampak, DPRD dan Pemkab Nganjuk. “Kami sudah melakukan konsultasi untuk mencarikan solusi bagi warga terdampak dengan kementrian sosial dan Dinas Sosial provinsi Jatim,” papar Wabup Abdul Wachid Badrus. Pemkab Nganjuk menurut Wabup, tidak menginginkan dampak penutupan lokalisasi PSK Guyangan akan merugikan warga. Karena itu saat ini Pemkab Nganjuk butuh masukan untuk mencari solusi bagi warga terdampak. “Kita cari solusi bersama agar penutupan lokalisasi PSK Guyangan tidak mematikan mata pencaharian warga sekitar. Kami sebagai penyelenggara pemerintahan ingin terus melakukan dialog dengan warga,” jelas Wabup Abdul Wachid Badrus.

Warga Guyangan ditemui Ketua DPRD dan Wabup Nganjuk menyampaikan penolakan penutupan lokalisasi PSK Guyangan.

Di sisi lain Pemkab Nganjuk belum menemukan solusi bagi warga terdampak, sementara deadline penutupan lokalisasi Guyangan semakin dekat, karena akhir tahun

2014 ini transaksi seks di lokalisasi Guyangan sudah tidak ada lagi. Padahal dana anggaran untuk sosialisasi dan kompensasi telah menyerap dana ratusan juta rupiah.

Sehingga muncul prediksi bahwa upaya penutupan lokalisasi PSK Guyangan yang dilakukan Pemkab Nganjuk akan sia-sia. [rmb]


8

Jawa Timur

Edisi 164 / VI / 15 - 21 Desember 2014

Gus Ipul Terima DIPA 2015 dari Presiden Jokowi

Wagub Jatim menerima DIPA dari Presiden RI Ir Joko Widodo di Istana Negara Jakarta

Surabaya, SMN - Wakil Gubernur Jawa Timur, Drs. H. Saifullah Yusuf menerima Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran (TA) 2015 yang diserahkan secara langsung oleh Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara Jakarta, Senin (8/12) lalu. Total DIPA TA 2015 yang diserahkan Jokowi kepada Gus Ipul, sapaan akrab Wagub Jatim adalah sebesar Rp. 64,055.012.573.046 triliun. Jumlah tersebut terdiri dari Dana Bagi Hasil (DBH) Pajak sebesar Rp. 4,220.695.356.046 triliun, DBH Sumber Daya Alam (SDA) sebesar Rp. 6,757.635. 006.000 triliun, Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar Rp. 35,905. 476.652.000 triliun, Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp. 2,193. 099.490.000 triliun, Dana Transfer Lainnya sebesar Rp. 13,817. 029.156.000, serta Dana Desa sebesar Rp. 1,161.076. 913.000 triliun. Dari total DIPATA2015 sebesar Rp. 64,055.012.573.046 triliun

tersebut, sebesar Rp. 55,224.123. 654.830 triliun diperuntukkan bagi kabupaten/kota se-Jatim, yang terdiri dari DBH Pajak sebesar Rp. 2,108.593.292.830 triliun, DBH SDA sebesar Rp. 5,393.722. 075.000 triliun, DAU sebesar Rp. 34,318.214.945.000 triliun, DAK sebesar Rp. 2,127. 060.300.000 triliun, Dana Transfer lainnya sebesar Rp. 10,115. 456.129.000 triliun, dan Dana Desa sebesar Rp. 1,161.076.913.000 triliun. Sementara Provinsi Jawa Timur sendiri mendapat jatah DIPA TA 2015 sebesar Rp. 8,830.888. 918.216 trililun, yang terdiri dari DBH Pajak sebesar Rp. 2,112.102. 063.216 triliun, DBH SDA sebesar Rp. 1,363.912. 931.000 triliun, DAU sebesar Rp. 1,587.261. 707.000 triliun, DAK sebesar Rp. 66,039.190.000 miliar, dan Dana Transfer lainnya sebesar Rp. 3,701.573.027.000 triliun. Seusai menyerahkan DIPA, Presiden Jokowi menegaskan kepada seluruh jajaran pimpinan kementerian/lembaga dan gubernur

se-Indonesia untuk menggunakan dan mengolah DIPA TA 2015 dengan tepat, cermat, dan bijak. Pasalnya, DIPA adalah uang milik rakyat, sehingga harus digunakan sebaik-baiknya demi kepentingan rakyat. “Marilah kita gunakan sebaikbaiknya uang rakyat ini. Ingat, uang ini bukan uangnya pemerintah dan bukan uangnya presiden. Tapi ini adalah uang rakyat, amanat dari rakyat, jadi sudah sewajibnya kita menggunakannya untuk menyejahterakan rakyat” tegasnya. Presiden Jokowi juga meminta kepada para gubernur untuk langsung bergerak cepat dan bekerja dengan satuan kerja di provinsi masing-masing demi mempercepat pembangunan daerah. “Setelah ini kita segera bekerja keras mencapai program prioritas yang sudah kita canangkan dan segera selesaikan kendala yang dihadapi” katanya. Selain itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan kepada para menteri, kepala lembaga pemerintahan non kementerian,

dan para gubernur, agar tidak mengulang kesalahan-kesalahan sebelumnya dalam melaksanakan DIPATA 2015, yaitu menumpuknya kegiatan di akhir tahun. Bahkan ia dengan tegas akan mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) agar pelaksanakan proyek kegiatan maksimal diselesaikan pada bulan Maret. “Sudah seharusnya, setelah penyerahan DIPA ini, bisa langsung dilaksanakan lelang. Jadi pada akhir Maret atau awal April semua proyek bisa dijalankan” tuturnya. “Tujuannya agar peredaran uang, kegiatan, dan proyek juga dapat berjalan lancar. Ini akan berimbas pada kualitas barang, keberhasilan pembangunan proyek, bangunan, jembatan, dan lainlainnya. Serta tidak akan terjadi lagi kejar-kejaran deadline pada bulan Oktober, November, dan Desember” , lanjutnya. Sementara itu, Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang P.S. Brodjonegoro dalam laporannya mengatakan, DIPA yang diserahkan untuk Kementerian Negara/ Lembaga pada TA 2015 berjumlah 22.787 DIPA, dengan nilai sebesar Rp. 647,3 Triliun. Dengan rincian, DIPA Kewenangan Satuan kerja Pemerintah Pusat (untuk kantor pusat dan instansi vertikal di daerah berjumlah 18.648 DIPA dengan nilai Rp. 627,4 Triliun, serta DIPA Kewenangan Satuan kerja Pemerintah Daerah (terkait dengan dekonsentrasi, tugas pembantuan, dan urusan bersama) berjumlah 4.139 DIPA dengan nilai Rp. 19,9 triliun. “DIPA TA 2015 untuk Kementerian Negara/Lembaga masih menggunakan nomenklatur struktur kabinet Indonesia Bersatu II di bawah pemerintahan Bapak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ini karena UU APBN TA 2015 dan Perpres Rincian APBN TA 2015 ditetapkan oleh pemerintahan SBY

bersama dengan Dewan Perwakilan Rakyat periode lalu” jelasnya. Selain penyerahan DIPA Kementerian Negara/Lembaga, pada kesempatan itu juga diserahkan buku Daftar Alokasi Dana Transfer ke Daerah dan Dana Desa untuk 34 (tiga puluh empat) provinsi sebagai dasar pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) TA 2015. Khusus untuk DIPA Dana Transfer ke Daerah dan Dana Desa, merupakan DIPA Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara (DIPA

BUN) yang disahkan berdasarkan Perpres Rincian APBN TA 2015, sebagai dasar penyaluran dana Transfer ke Daerah dan Dana Desa kepada Pemerintah Daerah. Anggaran Dana Transfer ke Daerah dan Dana Desa TA 2015 ditetapkan sebesar Rp. 647,04 Triliun. Jumlah tersebut terdiri atas Dana Perimbangan sebesar Rp. 516,4 triliun, Dana Otonomi Khusus sebesar Rp. 16,6 triliun, Dana Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta sebesar Rp. 547 miliar, Dana Desa Rp. 9,06 triliun, serta Dana Transfer

lainnya sebesar Rp. 104,4 triliun. Dana Transfer lainnya terdiri atas Tunjangan Profesi Guru, Dana Tambahan Penghasilan Guru, Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Dana Insentif Daerah, dan Dana Proyek Pemerintah Daerah dan Desentralisasi. Hadir pada kesempatan itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla, pimpinan DPR RI, pimpinan DPRRI, para menteri Kabinet Kerja, dan para Gubernur dari seluruh Indonesia. (syam)

Gelar Jalan Sehat Bareng di HUT Korpri dan PGRI Sidoarjo, SMN - Jalan sehat meriahkan Hari Ulang Tahun Korps Pegawai Negeri (HUT Korpri) ke43 dan Dharma Wanita Persatuan ke 15 digelar di depan paseban Alunalun Sidoarjo, Minggu.. Jalan sehat yang diberangkatkan oleh Wakil Bupati (Wabup) Sidoarjo H. MG Hadi Sutjipto SH,MM tersebut juga dalam rangka memperingati HUT Persa-tuan Guru Republik Indonesi (PGRI) ke69 dan Hari Guru Nasional.Sebelum pelaksanaan jalan sehat, ratusan peserta secara antusias mengikuti senam bersama di Alun-alun Kabupaten Sidoarjo. Wabup H. MG Hadi Sutjipto mengatakan bahwa dengan kegiatan olahraga jalan sehat bersama semacam ini akan menumbuhkan semangat berolahraga. ”Badan sehat dan bugar dapat dicapai melalui jalan sehat seperti ini,” katanya. Selain itu, slogan mengolahragakan masyarakat dan memasyarakatkan olahraga dapat terwujud dalam kegiatan jalan sehat semacam ini.

Wakil Bupati Sidoarjo melepas lomba jalan sehat HUT korpri dan PGRI

Dalam jalan sehat kali ini juga menyediakan hadiah tiga sepeda motor sebagai hadiah utama, yaitu satu sepeda motor dari Korpri dan dua sepeda motor dari PGRI. Pujo Prayitno warga Desa Ngelom, Kecamatan Taman yang beruntung mendapatkan satu sepeda motor dari Korpri dan Siti Aisyah menjadi peserta beruntung kedua yang mendapatkan satu sepeda mo-

tor dari PGRI.”Saya tidak menyangka akan mendapatkan hadiah utama satu buah sepeda motor,” kata Siti Aisyah, guru SDN Tawangsari 3 Kecamatan Taman. Dituturkan oleh Siti Aisyah bahwa dirinya tidak pernah mempunyai firasat apa-apa sebelum mengikuti jalan sehat bersama, hanya saja dia memanjatkan do’a sebelum pelaksanaan jalan sehat. (met)

Walikota Beri Reward Atlet Takraw Juara Kejurda Jatim 2014 khususnya takraw tidak berhenti sampai di sini,” kata Samsul Hadi, Ketua PSTI Kota Mojokerto. Tim sepak takraw Kota Mojokerto, kata Samsul Hadi, sangat bangga dengan Kotanya. Ia mengaku timnya selalu mempunyai impian untuk terus mengharumkan kota kelahirannya. Tim putri yang mendapat juara 1, sekaligus mendapatkan piala bergilir Gubernur Jawa Timur.

Walikota Mas’ud Yunus, atas nama pribadi, masyarakat dan pemerintah Kota Mojokerto mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang tinggi atas raihan atlet tersebut. “Adik-adik telah mampu berbicara, mengharumkan Kota Mojokerto di tingkat Jawa Timur. Saya harap prestasi ini bisa dipertahankan sekaligus ditingkatkan, baik tingkat regional maupun nasional,” ucap Walikota.

Dalam pengarahannya, Walikota akan terus melakukan pembinaan dan mengapresiasi upaya warga Kota Mojokerto dalam meraih prestasi. “Ini sesuai dengan visi Kota Mojokerto sebagai kota yang maju. Dimana kota yang maju itu ditandai dengan adanya prestasiprestasi yang membanggakan,” lanjut Walikota. Walikota juga berpesan kepada

pengurus Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI) Kota Mojokerto untuk terus mengembangkan prestasi. “Jika sudah berprestasi, maka jangan lupa untuk regenerasi secara berkelanjutan agar dapat terus mempertahankan prestasi. Jadi nantinya bagaimana orang membicarakan sepak takraw itu identik dengan Kota Mojokerto,” harapnya. (kha/ cak gun/hms/adv)

Foto bersama Walikota Mojokerto dan atlet takraw usai menyerahkan

Mojokerto, SMN - Walikota Mas’ud Yunus sangat konsisten dalam membina prestasi warganya. Ia selalu memberikan reward kepada siapapun putra daerah Kota Mojokerto yang meraih prestasi. Ini terbukti saat kemarin (11/12) menerima atlet sepak takraw yang mendapat-

kan juara di Kejurda Jawa Timur di ruang kerjanya. Mas’ud Yunus secara pribadi memberikan suntikan semangat dengan memberikan dana pembinaan pada atlet Kota Mojokerto yang berhasil meraih kejuaraan yang dilaksanakan di Badan Diklat Propinsi Jatim pada 6-7 Desember

yang lalu. “Alhamdulillah berkat doa dari Pak Kyai Mas’ud Yunus, tim sepak takraw putri Kota Mojokerto mendapat juara 1 piala gubernur Jawa Timur tahun 2014. Dan tim putra mendapatkan delapan besar. Mudah-mudahan prestasi atlet

Walikota Mas’ud Yunus menyerahkan reward kepada Samsul Hadi, Ketua PSTI Kota Mojokerto

Walikota Mas’ud Yunus menyerahkan reward kepada para atlet Takraw

UAS Terganggu Akibat Bangunan Ambruk

Sebuah bangunan sekolah di Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, ambruk. Pelaksanaan Ujian Akhir Semester (UAS) pun terganggu.

Pasuruan, SMN - Sebuah bangunan sekolah di Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, ambruk. Beruntung, peristiwa nahas ini tidak terjadi pada saat berlangsung proses belajar mengajar. Ambruknya atap tiga ruang kelas SDN 2 Gempol ini, terjadi setelah diguyur hujan deras pada Minggu (7/12/2014). Selain itu, ambruknya bangunan ini disebabkan konstruksi kayu atap bangunan yang lapuk dimakan usia. Akibat ambruknya bangunan tersebut, pelaksanaan Ujian Akhir Semester (UAS) yang diikuti siswa di SDN setempat itu menjadi terganggu. Agar tetap dapat mengikuti ujian, pihak sekolah memberlakukan sistem

bergiliran penggunaan ruang kelas. Ketiga ruangan yang ambruk itu yaitu ruang kelas 4, 5, dan 6. Ketiga ruangan ini sudah tidak dipergunakan untuk kegiatan belajar mengajar sejak beberapa bulan lalu. Namun, belum sempat diperbaiki, atap ruang kelas ini keburu ambruk. Kepala SDN 2 Gempol Abdul Khalim mengatakan, selama ini pihaknya sudah mengajukan anggaran rehab sekolah pada Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Pasuruan. Untuk mengantisipasi kejadian terburuk, pihaknya sudah mengosongkan ruang kelas sejak beberapa waktu lalu. “Ruang kelas itu sudah tidak digunakan untuk kegiatan belajar mengajar. Kami

juga sudah mengajukan anggaran rehab bangunan, tapi belum terealisasi,” kata Abdul Khalim, Senin (8/12/2014). Sementara itu, Kepala Dispendik Kabupaten Pasuruan Iswahyudi mengungkapkan, atas kejadian ini pihaknya akan memprioritaskan untuk segera merehab bangunan sekolah yang ambruk. Pihaknya berharap agar proses belajar mengajar masih dapat berlangsung meski menggunakan gedung secara bergantian. “Kami akan mengoordinasikan agar bangunan yang ambruk segera direhab. Kami bersyukur kejadian ini tidak terjadi pada saat proses belajar mengajar,” kata Iswahyudi. (bad)


Pendidikan

Edisi 164 / VI / 15 - 21 Desember 2014

9

Peningkatan Prestasi Belajar Teknik Pendingin Melalui Praktek Menggunakan Trainer Ac Mobil Pada Siswa Kelas II TIT 1 SMKN 3 Boyolangu Kabupaten Tulungagung Tahun Pelajaran 2012/2013 Oleh Yunarso, M.Pd (Guru SMKN 3 Boyolangu Kabupaten Tulungagung)

Ilustrasi PELAJARAN teknik pendingin sangat penting diberikan pada siswa SMK khususnya pada jurusan teknik pemanfaatan energi listrik. Hal ini terjadi seiring dengan kemajuan tingkat ekonomi dan tehnologi maka mempunyai mobil yang nyaman dan ber AC sudah menjadi kebutuhan masyarakat. Pada saat yang sama, pendidikan menengah kejuruan yang merupakan pendidikan pada jenjang pendidikan menengah yang harus mengutamakan pengembangan kemampuan peserta didik untuk dapat bekerja dalam bidang tertentu, beradaptasi dilingkungan

kerja, melihat peluang kerja dan mengembangkan diri di kemudian hari. Tetapi dari temuan yang ada tampaknya mengindikasikan bahwa pembelajaran di SMK belum banyak menyentuh atau mengembangkan adaptasi peserta didik. Dalam studi tersebut juga diketemukan bahwa sebagian lulusan SMK tidak bisa diserap lapangan kerja karena kompetensi yang mereka miliki belum sesuai dengan tuntutan kerja. Lebih lanjut peranan seorang guru dalam pembelajaran sangatlah penting, dan hal itu tergambar pada saat penyampaian materi dalam suatu pembelajaran.

Karena dengan penyampaian materi yang tepat dapat membantu siswa secara maksimal. Namun, masih banyak guru yang belum mampu memperlakukan siswa secara aktif dan kreatif guru tidak bisa berfungsi sebagai fasilitator, pembimbing dan motivator. Kompetensi yang diharapkan disini, tentunya siswa tidak hanya mampu mengoperasikan AC mobil tetapi mampu memvakum dan mengisi gas pendingin ke dalam sistem dan juga mampu memperbaiki apabila terjadi kerusakan atau kebocoran pada sistem. Maka dari itulah peneliti melakukan penelitian dengan judul peningkatan prestasi belajar teknik pendingin melalui praktik menggunakan trainer ac mobil pada siswa kelas II TIT 1 di SMK Negeri 3 Boyolangu. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat membuat siswa menyadari kekurangan dirinya sehingga akan memperbaiki kekurangannya

tersebut. Selain itu, diharapkan guru juga menyadari akan kewajiban dan tanggung jawabnya sehingga akan selalu berusaha memperbaiki dan menyempurnakan proses pembelajaran. Diharapkan juga penelitian ini dapat menjadi masukan bagi sekolah untuk meningkatkan kualitas dan sarana pembelajaran. METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret dan April tahun 2013 dan menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas ( classroom action research) yang dalam pengolahan datanya berkarakteristik situasional di dalam mendiagnosa masalah-masalah kelemahan siswa. Kegiatan penelitian ini dilakukan dengan mengikuti alur pokok yang meliputi refleksi awal, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan dan pengamatan, serta refleksi. Penelitian dilakukan pada siswa kelas II TIT 1

SMK Negeri 3 Boyolangu dengan jumlah 33 siswa . Sumber data dalam penelitian ini adalah guru dan siswa dengan data penelitian yang dihimpun berupa dokumentasi, pengamatan dan catatan lapangan. Peneliti bertindak sebagai pengajar dan teman sejawat sebagai pengamat. Penelitian dilakukan dalam 2 siklus. Pada siklus 1 diawali dengan refleksi awal lalu menyusun rencana tindakan, menyusun alat pengumpul data, menyusun pengolahan data, membuat skenario pembelajaran, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan diakhiri dengan refleksi. Siklus 2 dimulai dengan perancangan tindakan, kemudian penyusunan alat pengumpul data, penyusunan pengolah data, pembuatan skenario pembelajaran, pelaksanaan tindakan, pengamatan, hingga akhirnya direfleksi. HASIL PENELITIAN & PEM-

BAHASAN Data hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus 1 hasil rata-rata belajar siswa adalah hanyalah 73.64 dari jumlah jumlah 33 siswa yang mengikuti kelas, hanyalah 72.73% atau 72 siswa yang lulus dan 28% atau 11 siswa yang mendapatakan nilai di bawah nilai ketuntasan. Dari observasi dan refleksi di siklus I maka peneliti harus mengarahkan siswa untuk mencatat materi esensial yang disajikan oleh guru melalui media power point, mendorong siswa untuk berani bertanya kepada guru jika menjumpai hal-hal yang masih belum jelas, memotivasi siswa untuk berani mengemukakan pendapat dan meningkatkan bimbingan kepada siswa untuk belajar menyimpulkan hasil diskusi. Berdasarkan hasil evaluasi dari tes tertulis yang dilakukan pada siklus 2 menunjukan bahwa hasil belajar siswa sudah mencapai indikator keberhasilan

penelitian. Jumlah siswa yang mendapat nilai >70 mencapai 83.18 %. atau 29 siswa dan 12.12 % atau 4 siswa yang tidak lulus dari nilai ketuntasan yang ditentukan. Dari hasil ini dapat membuktikan bahwa guru telah mampu mengatasi kendala pembelajaran pada siklus sebelumnya dengan baik dan telah ada peningkatan hasil prestasi yang nyata di siklus kedua. KESIMPULAN DAN SARAN Penggunaan media trainer AC dapat meningkatkan prestasi belajar teknik pendingin pada siswa kelas II TIT 1 SMKN 3 Boyolangu Kabupaten Tulungagung tahun pelajaran 2012/ 2013. Lebih lanjut pelatihan dan peningkatan kemampuan guru perlu dilakukan dalam mengembangkan model pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan siswa agar guru dapat mengembangkan kompetensinya dan dapat menularkan ilmunya kepada guru lain.

Meningkatkan Hasil Belajar Kompetensi Permesinan Mata Pelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan Siswa Kelas X SMK “Sore” Tulungagung Dengan Menggunakan Media Audio Visual Tahun Pelajaran 2012/2013 Oleh Drs. Suyitno (Guru guru SMK Sore Kabupaten Tulungagung) SALAH satu dari sistem pendidikan nasional adalah pendidikan menengah kejuruan yang merupakan pendidikan pada jenjang pendidikan menengah yang mengutamakan pengembangan kemampuan peserta didik untuk dapat bekerja dalam bidang tertentu, beradaptasi dilingkungan kerja, melihat peluang kerja dan mengembangkan diri di kemudian hari. Tetapi dari temuan yang ada tampaknya mengindikasikan bahwa pembelajaran di SMK belum banyak menyentuh atau mengembangkan adaptasi peserta didik. Dalam studi tersebut juga diketemukan bahwa sebagian lulusan SMK tidak bisa diserap lapangan kerja karena kompetensi yang mereka miliki belum sesuai dengan tuntutan kerja. Lebih lanjut peranan seorang guru dalam pembelajaran sangatlah penting, dan hal itu tergambar pada saat penyampaian materi dalam suatu pembelajaran. Karena dengan penyampaian materi yang tepat dapat membantu siswa secara maksimal. Namun, masih banyak guru yang belum mampu memperlakukan siswa secara aktif dan

kreatif guru tidak bisa berfungsi sebagai fasilitator, pembimbing dan motivator. Dan perlu disadari bahwa guru sangat berperan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersebut. Hal ini menuntut guru untuk menata kembali strategi pembelajaran baru kepada siswa disetiap kegiatan pembelajaran. Di sisi lain, guru dalam melaksanakan kewajibanya mempunyai beberapa hambatan, yaitu kurikulum sarat isi, tugas administrasi yang menumpuk dan juga sistem evaluasi yang sangat mempengaruhi cara guru menyampaikan bahan ajar. Kompetensi permesinan merupakan salah satu kompetensi dasar dari mata pelajaran dasar kompetensi kejuruan. Dalam kompetensi permesinan yang akan dipelajari yaitu mengenal jenis-jenis permesinan (proses bubut, sekrap dan juga freis) dan pengenalan material pahat. Berdasarkan uraian diatas, peneliti akan melakukan penelitian yang berjudul: “Meningkatkan Hasil Belajar Kompetensi Permesinan Mata Pelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan Siswa Kelas X SMK

“SORE” Tulungagung Dengan Menggunakan Media Audio Visual”. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat membuat siswa menyadari kekurangan dirinya sehingga akan memperbaiki kekurangannya tersebut. Selain itu, diharapkan guru juga menyadari akan kewajiban dan tanggung jawabnya sehingga akan selalu berusaha memperbaiki dan menyempurnakan proses pembelajaran. Diharapkan juga penelitian ini dapat menjadi masukan bagi sekolah untuk meningkatkan kualitas dan sarana pembelajaran. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang dalam pengolahan datanya berkarakteristik situasional di dalam mendiagnosa masalah-masalah kelemahan siswa. Kegiatan penelitian ini dilakukan dengan mengikuti alur pokok yang meliputi refleksi awal, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan dan pengamatan, serta refleksi. Penelitian

dilakukan pada siswa kelas X TPM 1 SMK “SORE” Tulungagung tahun pelajaran 2012/2013. Subjek yang menerima tindakan adalah siswa kelas X TPM 1 (Teknik Permesinan) yang berjumlah 29 siswa, yaitu terdiri dari 22 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan. Sumber data dalam penelitian ini adalah guru dan siswa dengan data penelitian yang dihimpun berupa dokumentasi, pengamatan dan catatan lapangan. Peneliti bertindak sebagai pengajar dan teman sejawat sebagai pengamat. Penelitian dilakukan dalam 2 siklus. Pada siklus 1 diawali dengan refleksi awal lalu menyusun rencana tindakan, menyusun alat pengumpul data, menyusun pengolahan data, membuat skenario pembelajaran, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan diakhiri dengan refleksi. Siklus 2 dimulai dengan perancangan tindakan, kemudian penyusunan alat pengumpul data, penyusunan pengolah data, pembuatan skenario pembelajaran, pelaksanaan tindakan, pengamatan, hingga akhirnya direfleksi.

HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN Data hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus 1 hasil rata-rata belajar siswa adalah hanyalah 69 dari jumlah jumlah 25 siswa yang mengikuti kelas hanyalah 72% atau 18 siswa yang lulus dan 28% atau 7 siswa yang mendapatakan nilai dibawah nilai ketuntasan. Dari observasi dan refleksi di siklus I maka peneliti harus mengarahkan siswa untuk mencatat materi esensial yang disajikan oleh guru melalui media power point, mendorong siswa untuk berani bertanya kepada guru jika menjumpai hal-hal yang masih belum jelas, memotivasi siswa untuk berani mengemukakan pendapat dan meningkatkan bimbingan kepada siswa untuk belajar menyimpulkan hasil diskusi. Berdasarkan hasil evaluasi dari tes tertulis yang dilakukan pada siklus 2 menunjukan bahwa hasil belajar siswa sudah mencapai indikator keberhasilan penelitian. Jumlah siswa yang mendapat nilai >75 mencapai 76,92 %. Dari 26 siswa yang mengikuti tes tertulis

Ilustrasi akhir siklus 2 yang mendapat nilai > 75 sebanyak 20 siswa dan yang mendapat nilai < 75 sebanyak 6 siswa. Hal tersebut menunjukan bahwa indikator keberhasilan penelitian sudah tercapai, sehingga siklus selanjutnya tidak perlu dilaksanakan. Berdasarkan data penelitan pada siklus 2 diperoleh nilai ratarata 78,30 dengan ketuntasan klasikal sebesar 76,92%. Pada siklus 2 dari 26 siswa yang mengikuti tes terdapat 20 siswa yang telah mencapai ketuntasan dan 6 siswa yang belum tuntas.

Penggunaan media pembelajaran media audio visual dalam pembelajaran komptensi permesinan mata pelajaran dasar kompetensi kejuruan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X TPM 1 (Teknik Permesinan) SMK “SORE” Tulungagung tahun pelajaran 2012/2013. Lebih lanjut pelatihan dan peningkatan kemampuan guru perlu dilakukan dalam mengembangkan model pembelajaran yang menggunakan penerapan media audio visual agar guru dapat mengembangkan kemampuannya dan dapat menularkan ilmunya kepada guru lain.

KESIMPULAN DAN SARAN

Pemanfaatan Alat Peraga Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Pecahan Siswa Kelas III SDN I Purworejo Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung Tahun Pelajaran 2012/2013 Oleh Surmiatin, S.Pd. (Guru SDN I Purworejo Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung)

Ilustrasi PERANAN seorang guru dalam pembelajaran sangatlah penting, dan hal itu tergambar pada saat penyampaian materi dalam suatu pembelajaran. Karena dengan penyampaian materi yang tepat dapat membantu siswa secara maksimal. Mata pelajaran matematika adalah salah satu ilmu yang menjadi parameter kualitas sumber daya manusia. Dengan demikian, peningkatan kualitas sumber daya manusia juga menuntut kemampuan mereka dalam memahami konsep-konsep penjumlahan, pengurangan perkalian dan pembagian seperti yang diinginkan

dalam operasi hitung matematika. Padahal dalam kenyataan praktek di lapangan yang sebenarnya hal itu sangat jarang sekali ditemui hasil sumber daya manusia yang sesuai dengan harapan yang diinginkan seperti contoh dalam lingkup kecil di kelas III sekolah dasar. Hasil prestasi belajar mata pelajaran matematika masih dirasa secara menyeluruh tergolong dalam kategori golongan yang disebut istilah kelompok dalam taraf kategori sangat kurang. Sebenarnya perlu disadari bahwa guru sangat berperan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia

tersebut. Hal ini menuntut guru untuk menata kembali strategi pembelajaran yang baru kepada siswa disetiap kegiatan pembelajaran. Di sisi lain, guru dalam melaksanakan kewajibanya mempunyai beberapa hambatan, yaitu kurikulum sarat isi, tugas administrasi yang menumpuk dan juga sistem evaluasi yang sangat mempengaruhi cara guru menyampaikan bahan ajar. Dilandasi oleh oleh latar belakang masalah yang demikian itulah, maka penulis yang sekaligus juga guru kelas III disini, sangat terdorong untuk melakukan penelitian serta melakukan perubahan-perubahan terutama dalam pembelajaran matematika di kelas III. Di sini peneliti dalam kegiatan penelitian tindakan kelas akan memilih salah satu alternatif yaitu mengunakan alat peraga meningkatkan penguasaan konsep pecahan sebagai upaya langkah awal untuk menumbuhkan lingkungan belajar yang kondusif. Sesuai dengan rencana yang telah disusun sebelumnya

maka tujuan dari kegiatan yang dilakukan ini akan menjadi target-target yang harus dipenuhi mulai dari kegiatan awal sampai akhir untuk bisa menjadi barometer tingkat keberhasilan yang telah dicapai dalam suatu tindakan. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat membuat siswa menyadari kekurangan dirinya sehingga akan memperbaiki kekurangannya tersebut. Selain itu, diharapkan guru juga menyadari akan kewajiban dan tanggung jawabnya sehingga akan selalu berusaha memperbaiki dan menyempurnakan proses pembelajaran. Diharapkan juga penelitian ini dapat menjadi masukan bagi sekolah untuk meningkatkan kualitas dan sarana pembelajaran. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang dalam pengolahan datanya melibatkan baik pendekatan kualitatif maupun kuanti-

tatif. Kegiatan penelitian ini dilakukan dengan mengikuti alur pokok yang meliputi refleksi awal, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan dan pengamatan, serta refleksi. Penelitian ini dilakukan terhadap siswa kelas III semester I SD Negeri I Purworejo Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung tahun pelajaran 2012/2013. Sumber data dalam penelitian ini adalah guru dan siswa dengan data penelitian yang dihimpun berupa dokumentasi, pengamatan dan catatan lapangan. Peneliti bertindak sebagai pengajar dan teman sejawat sebagai pengamat. Penelitian dilakukan dalam 2 siklus. Pada siklus 1 diawali dengan refleksi awal lalu menyusun rencana tindakan, menyusun alat pengumpul data, menyusun pengolahan data, membuat skenario pembelajaran, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan diakhiri dengan refleksi. Siklus 2 dimulai dengan perancangan tindakan, kemudian penyusunan alat pengumpul data, penyusunan pengolah

data, pembuatan skenario pembelajaran, pelaksanaan tindakan, pengamatan, hingga akhirnya direfleksi. HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN Dari analisis data diperoleh hasil: (1) dalam aspek ketrampilan guru dalam penggunaan alat peraga matematika diperoleh persentase 70% termasuk pada kategori baik pada siklus kesatu dan meningkat menjadi 86,25% pada siklus kedua termasuk kategori sangat baik, (2) untuk aspek aktivitas siswa dalam pelaksanaan pembelajaran matematika dengan penggunaan alat peraga matematika diperoleh nilai persentase 63,75% dengan kategori baik pada siklus kesatu dan meningkat menjadi 90% pada siklus kedua dengan kategori sangat baik, (3) aspek prestasi belajar siswa secara klasikal diperoleh ketuntasan belajar 72,22% yang berarti tidak tuntas dan meningkat pada siklus kedua dengan persentase ketuntasan

belajar 88,89% yang berarti tuntas. Nilai rata-rata pada siklus II ini telah mencapai target ketuntasan sehingga penelitian tidak dilanjutkan ke siklus berikutnya. Dengan memperhatikan data hasil penelitian dan sebelum penelitian diketahui bahwa nilai rata-rata siswa mengalami peningkatan. Maka direkomendasikan bahwa penggunaan alat peraga masif baik untuk diterapkan pada pembelajaran matematika. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis data dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran matematika dengan memanfaatkan alat peraga dapat meningkatkan ketrampilan guru dalam kegiatan belajar mengajar, aktivitas kegiatan siswa dalam pembelajaran serta dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas III SDN I Purworejo Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.

Izin Pertambangan di Tiga Daerah Ditinjau Ulang Kalteng, SMN - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral akan meninjau ulang izin usaha pertambangan (IUP) di tiga daerah, yakni Kalimantan Timur, Sumatera Selatan, dan Kalimantan Barat. Berdasarkan laporan dari semua pemerintah provinsi, ketiga daerah tersebut dinilai paling bermasalah. “Peninjauan itu akan dilakukan bersama pemerintah provinsi masing-masing,” kata juru bicara Kementerian Energi, Saleh Abdulrachman, Kamis, 11 Desember 2014. Namun Saleh tidak menyebut-

kan berapa IUP yang akan ditinjau ulang. Sebab, saat ini Kementerian sedang mencocokkan datanya dengan laporan dari pemerintah provinsi. Gubernur Kalimantan Tengah A. Teras Narang telah memerintahkan 14 bupati dan wali kota untuk mencabut 250 IUP yang dikeluarkan pemerintah setempat. Jumlah itu mencapai sekitar 45 persen dari total IUP yang ada di Kalimantan Tengah. “Sebanyak 250 IUP itu belum clear and clean,” kata Teras Narang di Palangkaraya. Berdasarkan hasil evaluasi

Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, awalnya ada 297 IUP yang belum clear and clean. Sebanyak 216 IUP di antaranya langsung direkomendasikan untuk dicabut. Sisanya, sebanyak 81 IUP, diberi kesempatan melengkapi berkas, tapi akhirnya 34 di antaranya direkomendasikan dicabut juga. “Saya akan tanda tangani surat perintah pencabutan pada Jumat pekan depan,” ujar Teras Narang. Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Mineral Indonesia Ladjiman Damanik mendukung ketegasan pemerintah yang mencabut

izin pebisnis bandel. “Taat aturan itu harga mati. Pengusaha harus tertib,” ujar Ladjiman. Sebelumnya, Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral R. Sukhyar menyatakan saat ini ada 11 ribu IUP pertambangan dan mineral di seluruh Indonesia. Dari jumlah itu, 7.500 IUP ada di Kalimantan, dan sebanyak 3.836 terdaftar di Kalimantan Timur. “Sepertiganya belum bebas masalah (clear and clean),” kata Sukhyar. (mandau) Ilustrasi pertambangan batubara milik PT Kaltim Prima Coal (KPC) di Sangatta, Kutai, Kalimantan Timur, Mei 2002.


10

Pendidikan

Edisi 164 / VI / 15 - 21 Desember 2014

Study Tentang Korelasi Antara Tingkat Pendidikan Orang Tua dengan Aktivitas Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas II SD Negeri Karangsono Kec. Ngunut Kab. Tulungagung Semester 1 Tahun Pelajaran 2013-2014 Oleh Musrifah. S.Ag (Guru SD Negeri Karangsono Kec. Ngunut Kab. Tulungagung)

Ilustrasi BERDASARKAN pengalaman penulis di lapangan, kegagalan dalam belajar rata-rata dihadapi oleh sejumlah siswa yang tidak memiliki dorongan belajar. Untuk itu dibutuhkan suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru dengan siswa kelas II membangkitkan motivasi belajar siswa, misalnya dengan membimbing siswa untuk terlibat langsung dalam kegiatan yang melibatkan siswa serta guru yang berperan sebagai pembimbing untuk

menemukan konsep Pendidikan Agama Islam. Dalam proses pembelajaran yang menyangkut materi, metode, media alat peraga dan sebagainya harus juga mengalami perubahan ke arah pembaharuan (inovasi). Dengan adanya inovasi tersebut diatas dituntut seorang guru untuk lebih Kreatif dan Inovatif, terutama dalam menentukan model dan metode yang tepat akan sangat menentukan keberhasilan siswa

terutama pembentukan kecakapan hidup (life skill) siswa yang berpijak pada lingkungan sekitar. Untuk itu Model Pembelajaran Langsung dengan Penilain Autentik Assesment sangatlah cocok bila gur mau menerapkannya, karena dengan belajar kelompok maka siswa akan lebih aktif, kreatif serta akan bisa termotivasi untuk mau belajar. Sehingga pada akhirnya siswa bisa mencapai hasil minat yang meningkat/maksimal. Dengan demikian semua tujuan yang telah disusun oleh guru di dalam rencana pembelajaran akan bisa tercapai dan hal itu merupakan tujuan kita bersama sebagai guru dalam proses belajar mengajar. Penelitian ini diadakan di SD Negeri Karangsono Kec. Ngunut Kabupaten Tulungagung kelas II, sedangkan strategi yang digu-

nakan adalah model pembelajaran langsung dengan Penilain Autentik Assesment. Digunakan strategi ini karena di dasarkan oleh fakta bahwa siswa kelas II SD Negeri Karangsono masih belum bisa mencapai hasil minat belajar yang maksimal. Untuk itu Model Pembelajaran Langsung dengan Penilaian Autentik Assesment sangatlah cocok bila guru mau menerapkannya, karena dengan belajar kelompok maka siswa akan lebih aktif, kreatif serta akan bisa termotivasi untuk mau belajar. Sehingga pada akhirnya siswa bisa mencapai hasil minat yang meningkat/maksimal. Dengan demikian semua tujuan yang telah disusun oleh guru di dalam rencana pembelajaran akan bisa tercapai dan hal itu merupakan tujuan kita bersama sebagai guru dalam pro-

ses belajar mengajar. Penelitian ini diadakan di SD Negeri Karangsono Kec. Ngunut Kabupaten Tulungagung kelas II, sedangkan strategi yang digunakan adalah model pembelajaran langsung dengan Penilain Autentik Assesment. Digunakan strategi ini karena di dasarkan oleh fakta bahwa siswa kelas II SD Negeri Karangsono masih belum bisa mencapai hasil minat belajar yang maksimal. METODE PENELITIAN Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode observasi, test dan angket. Dari metode observasi diperoleh data tentang sejauh mana pengaruh Model Pembelajaran Langsung Dengan Penilain Autentik Assesment terhadap nilai minat belajar siswa, dari angket diperoleh data ten-

tang pendapat - pendapat siswa dan guru mengenai Metode Model Pembelajaran Langsung Dengan Penilain Autentik Assesment. Sedangan analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif. Sehingga sesuai dengan pembahasan analisis data yang diperoleh dapat di tarik kesimpulan bahwa dengan Metode Model Pembelajaran Langsung Dengan Penilain Autentik Assesment hasil minat belajar siswa mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dapat lebih meningkat. HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN Sedangkan hasilnya adalah dengan Model Pembelajaran Langsung Dengan Penilain Autentik Assesment minat belajar siswa kelas III SD Negeri

Karangsono Kec. Ngunut Kabupaten Tulungagung. Dapat lebih meningkat sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya. Lebih lanjut, dari hasil analisis dan observasi, ada korelasi yang significan antara tingkat pendidikan orang tua dengan aktivitas belajar pendidikan agama islam siswa kelas II SD Negeri karangsono kec. Ngunut kab. Tulungagung semester 1 tahun pelajaran 2013 – 2014. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa perlu diterapkan penggunaan Model Pembelajaran Langsung Dengan Penilaian Autentik Assesment untuk menumbuhkan minat belajar siswa kelas II pada mata pelajaran Agama Islam.

Penerapan Model Simulasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKn Materi Nilai-nilai Perjuangan Dalam Perumusan Dasar Negara Pancasila Pada Siswa Kelas VI SDN VIII Ngunut Kabupaten Tulungagung Semester I Tahun Pelajaran 2009/2010. Oleh Nurhayatin, S.PD (Guru SDN VIII Ngunut Kabupaten Tulungagung) BERLATAR belakang keinginan untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) siswa, peneliti berupaya dengan melaksanakan penelitian tindakan kelas dengan judul “ Penerapan Model Simulasi untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKn Materi NilaiNilai Perjuangan dalam Perumusan Dasar Negara Pancasila pada Siswa Kelas VI SDN VIII Ngunut Kabupaten Tulungagung Semester I Tahun Pelajaran 2009/2010. “Dalam kegiatan belajar mengajar PKn, siswa sebagai pusat pembelajaran harus aktif dan tidak pasif. Siswa aktif tidak hanya sekedar duduk mendengarkan dan mencatat keterangan dari guru, akan tetapi siswa terlibat aktif secara langsung dalam proses belajar mengajar. Hal ini diterapkan karena berkaitan dengan pembelajaran PKn itu sendiri yang menanamkan karakter bangsa dan budi pekerti

diarahkan untuk menemukan serta memecahkan masalah. Dan salah satu upaya dalam proses pembelajaran tersebut adalah dengan memberikan peluang kepada siswa untuk mencoba praktik sendiri. Peran guru adalah menumbuhkembangkan modalitas siswa dengan melatih dan membimbing serta motivasi belajar, sebab kenyataan di lapangan nilai rata-rata mata pelajaran PKn masih rendah. Dengan rendahnya nilai tersebut berarti siswa mengalami kesulitan belajar yang mendasar dan disini peran guru untuk menemukan model pembelajaran yang cocok menjadi kewajiban yang mendasar. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran PKn materi nilai-nilai perjuangan dalam perumusan dasar negara Pancasila pada siswa kelas VI SD Negeri VIII Ngunut Kabupaten

Tulungagung semester I tahun pelajaran 2009/2010 dengan penerapan model simulasi dalam pembelajaran. Selain itu, diharapkan guru juga menyadari akan kewajiban dan tanggung jawabnya sehingga akan selalu berusaha memperbaiki dan menyempurnakan proses pembelajaran. Diharapkan juga penelitian ini dapat menjadi masukan bagi sekolah untuk meningkatkan kualitas dan sarana pembelajaran. METODE PENELITIAN Penelitian tindakan kelas ini direncanakan berlangsung 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari 4 langkah tindakan, yaitu: (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Pengamatan, dan (4) Refleksi. Perencanaan tindakan siklus kesatu berdasarkan hasil studi pada tahap pratindakan, sedangkan perencanaan siklus kedua berdasarkan hasil refleksi tindakan siklus pertama. Data

penelitian diperoleh dengan instrumen pengumpul data berupa: (1) Lembar observasi, (2) Lembar tes formatif, dan (3) Lembar Angket. Peneliti bertindak sebagai pengajar dan teman sejawat sebagai pengamat. Penelitian dilakukan dalam 2 siklus. Pada siklus 1 diawali dengan refleksi awal lalu menyusun rencana tindakan, menyusun alat pengumpul data, menyusun pengolahan data, membuat skenario pembelajaran, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan diakhiri dengan refleksi. Siklus 2 dimulai dengan perancangan tindakan, kemudian penyusunan alat pengumpul data, penyusunan pengolah data, pembuatan skenario pembelajaran, pelaksanaan tindakan, pengamatan, hingga akhirnya direfleksi. HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN

Analisis data menggunakan pendekatan kualitatif, dari analisis data yang dilakukan diperoleh hasil: (1) untuk aspek ketuntasan belajar PKn, pada siklus pertama diperoleh nilai ratarata 70 dari nilai maksimal 100 dengan prosentase ketuntasan sebesar 73,33% yang berarti tidak tuntas, pada siklus kedua diperoleh nilai rata-rata 76,67 dari nilai maksimal 100 dan prosentase ketuntasan belajar sebesar 86,67% yang berarti tuntas, (2) untuk aspek aktivitas siswa dalam pembelajaran PKn dengan penerapan model pembelajaran simulasi, pada siklus pertama diperoleh hasil prosentase nilai rata-rata sebesar 73,33% termasuk dalam kategori baik, pada siklus kedua diperoleh prosentase nilai rata-rata sebesar 90,00% termasuk dalam kategori sangat baik, (3) Aspek keterampilan guru dalam menerapkan model simulasi dalam pembelajaran, pada siklus pertama diperoleh prosen-

Ilustrasi tase nilai rata-rata sebesar 71,66% termasuk dalam kategori baik, pada siklus kedua diperoleh prosentase nilai rata-rata sebesar 88,33% termasuk dalam kategori sangat baik, dan (4) aspek respon siswa dengan pembelajaran PKn dengan penerapan model simulasi diperoleh persentase 90% termasuk dalam kategori sangat positif. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis data dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut: Penerapan model simulasi dalam proses pembelajaran dapat untuk meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran PKn materi nilai-nilai perjuangan dalam perumusan Pancasila sebagai dasar negara pada siswa Kelas VI SD Negeri VIII Ngunut Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung Semester I Tahun Pelajaran 2009/2010. Maka disarankan untuk menerapkan metode ini agar prestasi belajar bahasa Indonesia siswa meningkat.

Efektivitas Upaya Penerapan Model Pembelajaran Questioning Dengan Variasi Media Pembelajaran Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran PKn Pada Siswa Kelas VIII-A SMPN 6 Tulungagung Oleh Yamini, S.Pd (Guru SMPN 6 Tulungagung Kabupaten Tulungagung)

Ilustrasi DALAM kegiatan belajar mengajar PKn, siswa sebagai pusat pembelajaran harus aktif dan tidak pasif. Siswa aktif tidak hanya sekedar duduk mendengarkan dan mencatat keterangan dari guru, akan tetapi siswa terlibat aktif secara langsung dalam proses belajar mengajar. Hal ini diterapkan karena berkaitan dengan pembelajaran PKn itu sendiri yang menanamkan karakter bangsa dan budi pekerti diarahkan untuk menemukan serta memecahkan masalah. Dan salah satu upaya dalam

proses pembelajaran tersebut adalah penerapan model pembelajaran questioning dengan variasi media pembelajaran. Berdasarkan pengalaman penulis di lapangan, khususnya dalam pembelajaran PKn di daerah-daerah yang sumber daya manusianya masih kurang, guru mengalami kesulitan dalam mengembangkan model pembelajaran Cooperatif Learning. Ini pun terjadi di SMPN 6 Tulungagung pada kelas VIII A dari jumlah siswa 36 orang yang

mengikuti post tes pada materi/bahan ajar Ideologi Pancasila (Pancasila sebagai Dasar Negara dan Ideologi Negara) dengan model pembelajaran Cooperatif Leraning, hanya 17 orang yang dapat dinyatakan lulus (47,22%) dan sisanya sekitar 19 orang dinyatakan belum lulus (52,78%). (Data selangkapnya dapat dilihat pada tabel di lampiran). Data tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar PKn pada kelas VIIIA dalam materi Ideologi Pancasila (Pancasila sebagai Dasar Negara dan Ideologi Negara) dapat dinyatakan belum tuntas. Ketidaktuntasan tersebut terlihat dari bukti prosentase kelulusan seluruh siswa hanya mencapai 47,22%. Prosentase tersebut jauh dari prosentase ideal antara 80%-100%. Bahkan prosentase kelulusan tersebut ternyata lebih kecil daripada prosentase ketidaklulusan. Oleh karena itu, untuk kasus tersebut perlu diadakan remedial klasikal.

Proses remedial klasikal dalam kasus ini penulis lakukan melalui kegiatan penelitian tindakan kelas. Dalam rangka meningkatan prosentase kelulusan atau hasil belajar siswa kelas VIIIA tersebut, tentunya guru dituntut merancang model pembelajaran yang lebih tepat serta penerapan media pembelajaran yang variatif. Berdasarkan kenyataan itulah penulis (guru) mencoba mengadakan PTK melalui penerapan model pembelajarn questioning dengan berbagai variasi media pembelajaran. METODE PENELITIAN Kegiatan penelitian ini dilakukan dengan mengikuti alur pokok yang meliputi refleksi awal, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan dan pengamatan, serta refleksi. Penelitian ini dilakukan terhadap 36 siswa Kelas VIII-ASMP Negeri 6 Tulungagung semester II tahun pelajaran 2012/2013.

Sumber data dalam penelitian ini adalah guru dan siswa dengan data penelitian yang dihimpun berupa dokumentasi, pengamatan dan catatan lapangan. Peneliti bertindak sebagai pengajar dan teman sejawat sebagai pengamat. Penelitian dilakukan dalam 3 siklus untuk mendapatkan hasil prestasi yang benar-benar valid.ada siklus 1 diawali dengan refleksi awal lalu menyusun rencana tindakan, menyusun alat pengumpul data, menyusun pengolahan data, membuat skenario pembelajaran, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan diakhiri dengan refleksi. Siklus 2 dimulai dengan perancangan tindakan, kemudian penyusunan alat pengumpul data, penyusunan pengolah data, pembuatan skenario pembelajaran, pelaksanaan tindakan, pengamatan, hingga akhirnya direfleksi. Dan tindakan di siklus ke 3 dilakukan untuk pemantapan hasil supaya lebih valid.

HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN Data hasil penelitian menunjukkan bahwa dari hasil evaluasi di siklus ke I dengan batas nilai ketuntasan minimal 65, ternyata hanyalah 20 siswa yang bisa lulus dan berarti masih ada 16 siswa yang tidak lulus. Setelah dilakukan observasi dan refleksi, maka penelitian dilanjutkan pada siklus ke 2 dengan hasil 28 siswa lulus dari nilai batas minimal ketuntasan sedangkan masih ada 8 siswa yang belum lulus. Berdasarkan tindakan ini telah terjadi peningkatan hasil dari siklus pertama ke siklus kedua walaupun belum sempurna. Dari pelaksanaan refleksi siklus 1 dan 2 diperoleh rekomendasi untuk melakukan perbaikan dan penyempurnaan di siklus berikutnya. Ini perlu dilakukan sebab masih tetap ada beberapa siswa yang memperoleh nilai

rendah (di bawah 65). Dan dari tindakan di siklus ke 3 ternyata mendapatkan hasil yang sangat significan yakni 34 siswa mendapatkan nilai lulus bahkan 15 diantaranya mendapatkan score di atas 75 dan hanyalah 1 siswa yang tidak lulus dari batas bilai minimal. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas mengenai penerapan model pembelajaran questioning pada siswa kelas VIIIA SMPN 6 Tulungagung dalam mata pelajaran PKn yang berlangsung selama 3 siklus penelitian dapat disimpulkan bahwa upaya penerapan model questioning dengan variasi media pembelajaran telah dikelola dengan baik dan kegiatan pembelajaran dengan model questioning dengan variasi media yang dikelola dengan baik ternyata cukup efektif terhadap peningkatan hasil belajar siswa.

Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Model Group Investigation Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKn Pokok Bahasan Mempertahankan Keutuhan NKRI Kelas V di SDN III Ngunut Semester 1 Tahun Pelajaran 2011/2012 Oleh Sumarno, S.Pd (Guru SDN III Ngunut Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung) SALAH satu masalah yang dihadapi dalam dunia pendidikan di Indonesia adalah lemahnya proses pembelajaran. Berdasarkan pengamatan riil di lapangan, proses pembelajaran di sekolah dewasa ini kurang meningkatkan kreativitas siswa, terutama dalam pembelajaran ekonomi. Masih banyak tenaga pendidik yang menggunakan metode konvensional secara monoton dalam kegiatan pembelajaran di kelas, sehingga suasana belajar terkesan kaku dan didominasi oleh sang guru. Jadi, kegiatan belajar berpusat pada siswa, guru sebagai motivator dan fasilitator di dalamnya agar suasana kelas lebih hidup. Pembelajaran kooperatif terutama teknik Group Investigation dianggap cocok diterapkan dalam Pendidikan Kewarganegaraan, karena sesuai dengan budaya bangsa Indonesia yang menjunjung tinggi nilai gotong royong. Berdasarkan uraian di atas, peneliti akan melakukan penelitian dengan judul

“Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Model Group Investigation Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKn Kelas V Dengan Pokok Bahasan Mempertahankan Keutuhan NKRI Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2011/ 2012 di SDN III Ngunut Ngunut Tulungagung. Dalam kegiatan belajar mengajar PKn, siswa sebagai pusat pembelajaran harus aktif dan tidak pasif. Siswa aktif tidak hanya sekedar duduk mendengarkan dan mencatat keterangan dari guru, akan tetapi siswa terlibat aktif secara langsung dalam proses belajar mengajar. Hal ini diterapkan karena berkaitan dengan pembelajaran PKn itu sendiri yang menanamkan karakter bangsa dan budi pekerti diarahkan untuk menemukan serta memecahkan masalah. Dan salah satu upaya dalam proses pembelajaran tersebut adalah dengan memberikan peluang kepada siswa mencoba model pembelajaran kooperatif model

group investigation. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah metode pembelajaran kooperatif model group investigation meningkatkan hasil belajar pkn pokok bahasan mempertahankan keutuhan nkri kelas V di SDN III Ngunut semester 1 tahun pelajaran 2011/2012. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat membuat siswa menyadari kekurangan dirinya sehingga akan memperbaiki kekurangannya tersebut. Selain itu, diharapkan guru juga menyadari akan kewajiban dan tanggung jawabnya sehingga akan selalu berusaha memperbaiki dan menyempurnakan proses pembelajaran. Diharapkan juga penelitian ini dapat menjadi masukan bagi sekolah untuk meningkatkan kualitas dan sarana pembelajaran. METODE PENELITIAN Penelitian tindakan kelas ini dijabarkan dalam dua kegiatan, yaitu

(1) kegiatan pra-tindakan, dan (2) kegiatan pelaksanaan tindakan yang terdiri dari dua siklus. Data dalam penelitian ini berupa kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dan siswa yang meliputi kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir., sikap siswa dalam kegiatan pembelajaran serta hasil evaluasi belajar. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi atau pengamatan, angket, tes dan wawancara. Peneliti bertindak sebagai pengajar dan teman sejawat sebagai pengamat. Penelitian dilakukan dalam 2 siklus yang didahului kegiatan prelimenary studi. Pada siklus 1 diawali dengan refleksi awal lalu menyusun rencana tindakan, menyusun alat pengumpul data, menyusun pengolahan data, membuat skenario pembelajaran, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan diakhiri dengan refleksi. Siklus 2 dimulai dengan perancangan tindakan,

kemudian penyusunan alat pengumpul data, penyusunan pengolah data, pembuatan skenario pembelajaran, pelaksanaan tindakan, pengamatan, hingga akhirnya direfleksi. HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN Hasil tes Evaluasi pada Siklus I dan Siklus II dengan model pembelajaran Group Investigation, diperoleh hasil prestasi siswa yang meningkat, dengan ketuntasan belajar sejumlah Hasil evaluasi menunjukkan terdapat kenaikan, yang tuntas belajar dari 18 siswa (69,23 %) pada Siklus I, menjadi 22 siswa (84,61%) pada siklus II, Jadi secara umum, hasil evaluasi siswa mengalami peningkatan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran Model Group Investigation dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar PKN di SDN III Ngunut

Ilustrasi Kecamatan Ngunut, Kabupaten Tulungagung, pada semester ganjil Tahun Pelajaran 2011/2012. Dari pelaksanaan refleksi siklus I diperoleh rekomendasi untuk melakukan perbaikan dan penyempurnaan siklus berikutnya. Ini perlu dilakukan sebab masih ada beberapa siswa yang memperoleh nilai rendah (di bawah 70). Dari hasil ini jelas terlihat adanya peningkatan nilai yang signifikan dibandingkan sebelum dikenai tindakan. Maka direkomendasikan bahwa metode pembelajaran Latihan terbimbing

baik untuk diterapkan pada pembelajaran bahasa Indonesia pada materi Menulis Permulaan. KESIMPULAN DAN SARAN Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran Model Group Investigation dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar PKN di SDN III Ngunut Kecamatan Ngunut, Kabupaten Tulungagung, pada semester ganjil Tahun Pelajaran 2011/2012.


Rona-rona

Edisi 164 / VI / 15 - 21 Desember 2014

Lembaga Non-Struktural

The Jakarta Post

Sambungan dari hal. 1

Sambungan dari hal. 1

Ilustrasi anggaran

ngembangan Kawasan Timur Indonesia; 10) Dewan Gula Indonesia. Dengan pembubaran itu, tugas dan fungsi Lembaga Koordinasi dan Pengen-dalian Peningkatan Kesejahteraan Sosial Penyandang Cacat dilak-sanakan oleh Kementerian Sosial; Dewan Buku Nasional dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; sedangkan tugas dan fungsi Komisi Hukum Nasional dilaksanakan oleh Menteri Hukum dan HAM. Sementara itu, tugas dan fungsi Badan Kebijaksanaan dan Pengendalian Pembangunan Perumahan dan Permukiman Nasional dilaksanakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; Komite Aksi Nasional Penghapusan Bentuk-bentuk Pekerjaan Terburuk untuk Anak dilaksanakan oleh Kementerian Tenaga Kerja; sedangkan tugas dan fungsi Dewan Pengembangan Kawasan Timur Indonesia dilaksanakan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. Adapun tugas dan fungsi Dewan Penerbangan dan Antariksa Nasional dilaksanakan oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi; sedangkan tugas dan fungsi Komite Antar Departemen Bidang Kehutanan dilaksanakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Untuk pembiayaan, pegawai, perlengkapan, dan dokumen yang dikelola oleh Dewan Penerbangan dan Antariksa Nasional dialihkan ke Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional; Lembaga Koordinasi dan Pengendalian Peningkatan Kesejahteraan Sosial Penyandang

Cacat dialihkan ke Kementerian Sosial; Dewan Buku Nasional ke Kemendikbud; sedangkan pengelolaan hal ini di Badan Kebijaksanaan dan Pengendalian Pembangunan Perumahan dan Permukiman Nasional dialihkan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Adapun pembiayaan, pegawai, perlengkapan, dan dokumen yang dikelola Komite Antar Departemen Bidang Kehutanan dipindahkan ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan; Badan Pengembangan Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu dipindahkan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; Komite Aksi Nasional Penghapusan Bentukbentuk Pekerjaan Terburuk Untuk Anak dipindahkan ke Kementerian Tenaga Kerja; sedangkan pengelolaan di Dewan Gula Indonesia dipindahkan ke Kementerian Pertanian. Sementara itu, pembiayaan, perlengkapan, dan dokumen yang dikelola Komisi Hukum Nasional dialihkan ke Kementerian Hukum dan HAM; Dewan Pengembangan Kawasan Timur Indonesia dipindahkan ke Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi; sementara pegawai pada Komisi Hukum Nasional dan Dewan Pengembangan Kawasan Timur Indonesia akan diatur sesuai dengan peraturan perundangundangan. Pengalihan dikoordinasikan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) dengan melibatkan unsur Badan Kepegawaian Negara (BKN), Badan Pengawasan Ke-

uangan dan Pembangunan (BPKP), Arsip Nasional, serta Kementerian Keuangan. “Pengalihan sebagaimana dimaksud dilaksanakan paling lambat 1 (satu) tahun sejak tanggal ditetapkan Peraturan Presiden ini,” demikian bunyi Pasal 4 ayat (2) Peraturan Presiden Nomor 176 Tahun 2014 itu. Ditegaskan juga dalam perpres ini, biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan proses pengalihan dibebankan pada anggaran pendapatan dan belanja negara. Melalui perpres tersebut, Presiden juga mencabut 10 keputusan presiden (keppres) yang mendasari pembentukan ke-10 lembaga nonstruktural itu. “Peraturan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan,” demikian bunyi Pasal 8 Perpres yang diundangkan pada 5 Desember 2014 oleh Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly itu. Setelah membubarkan 10 lembaga non-struktural baru-baru ini, Presiden Joko Widodo segera membubarkan kembali 40 lembaga nonstruktural lainnya. Selain untuk merampingkan birokrasi dan mengefektifkan kementerian, Jokowi bertujuan mengefisiensienkan anggaran. Hal itu diungkapkan Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto, saat dihubungi. Namun, Andi enggan menyebutkan lembaga yang dimaksud. “Saya belum bisa sebutkan namanya,” ujarnya, Sabtu (13/12/2014). Saat ini, tambah Andi, pemerintah masih mengkajinya. Ada dua fokus yang masih dikaji terkait rencana pembubaran 40 lembaga tersebut. “Soal anggaran yang sudah terlanjur dialokasikan ke lembagalembaga tersebut dan sejauh mana lembaga-lembaga tersebut sudah terikat kontrak atau perjanjian dangan pihak lainnya agar pada saat proses likuidasinya tak menimbulkan masalah,” ujarnya. Menurut Andi, 10 lembaga nonstruktural yang sebelumnya dinyatakan sudah dibubarkan merupakan hasil kajian lama yang belum dieksekusi oleh pemerintah sebelumnya. (red/kmp)

SDN Tamiajeng Trawas Mojokerto

Salahi RAB DAK Sambungan dari hal. 1 Ketika kami konfirmasikan kepada kepala sekolah yang bernama Bpk. Hadi selalu menghindar dan tidak ada di tempat. Ketika itu sudah kami laporkan kepala kepala UPTD (Bpk. Wol) berkomentar, “Kami akan melihat dan mengontrol ke SDN Tamiajeng dan nanti saya ingatkan”, ujar Kepala UPTD Trawas Mojokerto. Untuk edisi berikutnya, kami akan konfirmasikan kepada Dindik Kab. Mojokerto. Padahal RAB yang ditentukan harus pakai kayu yang berkualitas paling tidak nomor 1 atau

nomor 2. Akan tetapi kepala SDN Tamiajeng Trawas Mojokerto, Bpk. Hadi diduga sudah langgar RAB yang ditentukan program DAK 2014. Seharusnya menjadi panutan dan cermin bagi kepala sekolah yang jelas-jelas dana tersebut sudah lebih dari cukup akan tetapi di salah gunakan semata-mata untuk bisnis dinding Kabupaten Mojokerto harus bisa beri sanksi sesuai dengan peraturan yang ada. Biar menjadi efek jara bagi oknum Kepala Sekolah yang nakal. (Cak Gun)

Uji KIR Ponorogo Sambungan dari hal. 1 pelayanan uji kir dan pastinya aspek keselamatan kendaraan di jalan juga bertambah, karena keselamatan di jalan adalah harapan bagi setiap orang. Lebih lanjut, Martono Kepala UPT pengujian kendaraan bermotor dinas perhubungan wilayah kabupaten Ponorogo saat ditemui SMN menjelaskan , Pelayanan uji kir atau uji kelayakan kendaraan itu sangatlah penting, oleh sebab itulah kami selalu mengadakan inovasi berbagai cara dalam mempermudah dan mempercepat pelayanan uji kir yaitu dengan alat yang sekarang ini kita gunakan, karena alat tersebut canggih sehingga dapat mempersingkat waktu pelayanan sehingga antrian

kendaraan tidak menumpuk, jelas Martono. Martono menambahkan, sebab dalam uji kir semua alat kendaraan yang berhubungan dengan perjalanan kendaraan itu kita cek semua untuk kelayakannya baik itu mulai dari ban Atau Roda, rem, tonase atau kapasitas berat muatan yang diperbolehkan sehingga memerlukan waktu yang lama, oleh karena itulah dengan adanya alat tersebut kami sangat terbantu dalam kecepatan pelayanan, tambahnya. Martono juga berharap, “Kami akan selalu melakukan inovasi-inovasi demi untuk mempercepat pelayanan uji kir demi kepuasan masyarakat,” pungkas Martono. (Wied)

Operasi Zebra 2014 Sambungan dari hal. 1 plat nomer L 6888 LD berlaku bulan 06 2014, yang jelas surat mati dan plat tidak sesuai standar diloloskan. Seharusnya ditindak tegas, biarpun yang punya seorang pejabat ataupun orang penting, tapi kan itu jelas melanggar dan harusnya ditilang. Jangan hanya rakyat kecil saja yang jadi korban. Padahal dalam operasi tersebut di pimpin langsung oleh Kasat Lantas Polres Jombang‘ AKP Wahyu Pristha utama tetapi yatanya moge tersebut biasa lolos tidak di tilang apakah itu karena motor mewah harus di bebaskan rakyat yang lemah jadi tumbal. Saat dikofermasi wartawan di lokasi tersebut Kasat Lantas AKP Wahyu Pristha utama mengatakan hasil razia selama sepekan tersebut dari operasi sejumlah ruas jalan saat digelarnya razia. Rata-rata para pelanggar khususnya roda dua tak mempunyai

SIM, tak mengenakan helm standar maupun tak membawa kelengkapan surat kendaraan bermotor. “Kami juga menindak pengendara motor yang kendaraannya tak sesuai standar, misalnya menggunakan knalpot brong, atau kaca spion yang kurang maupun plat nopol yang tak standar atau dimodifikasi,” ujar Wahyu. Selain menggelar razia di jalan raya dan memberikan surat tilang bagi pengendara yang melanggar, petugas juga menggelar sidang di tempat. Hal tersebut seperti saat menggelar razia di depan gedung PN (Pengadilan Negeri) setempat, Selasa . Tujuannya, memberikan kemudahan bagi pelanggar agar bisa langsung ikuti sidang, sehingga bisa segera melanjutkan aktivitasnya. Sidang di tempat tersebut dilaksanakan di halaman PN setempat di-

pimpin langsung hakim PN setempat.,dan kita tidak pandang bulu siapan mereka pejabat penting kalau melanggar kita tindak dengan tengas biarpun itu anggota. Terang AKP wahyu pristha utama. Saat ditanya mengenai tentang moge dengan plat L6888 Ld yang platnya 06 2014 yang mati kasad latas AKP Wahyu Prista utama menjawab emang benar tadi ada moge yang platnya mati satu bulan karena masih dalam proses kita beri dipensasi karena hanya telat satu bualan kalau lebih dari satu bulan kita tialang maka kita lepas karena telat masih satu bulan terang kasad lantas polres jomabang Tapi ada keanehan, jelas-jelas moge tersebut mati 6 bulan seharunya di tilang sesuai komentar kasad tidak padang bulu siapun yang melanggar ditilang tapi nyatanya moge dengan plat L6888 Ld yang

Ketua Komisi Hubungan Antar Lembaga Dewan Pers Nezar Patria, Jumat (12/12) menjelaskan, pihak “The Jakarta Post” sebelumnya sudah meminta maaf dan menarik kartun itu “Kita menyesalkan penetapan status tersangka itu ya. Karena kasusnya sebenarnya sudah selesai secara jurnalistik. Dewan Pers sudah membuat surat ke pihak Polri dan pihak yang memperkarakan masalah itu. Kami juga menyesalkan penerapan pasal penistaan agama ya dalam kasus ini,” kata Nezar Patria. Nezar Patria menjelaskan, dari hasil kajian Dewan Pers, “The Jakarta Post” tidak bermaksud menghina umat Islam melalui gambar kartun tersebut. Melainkan menurut Nezar, justru ingin menyampaikan pesan bahwa kelompok negara Islam Irak–Suriah (ISIS) adalah sebuah organisasi yang keji dan justru menjadi musuh bersama umat Islam dan negara-negara di dunia. “Apa yang dilakukan Jakarta Post dengan meminta maaf dan mencabut gambar kartun itu adalah sebuah niat baik dan tidak ada itikad buruk dari Jakarta Post untuk mengolok-olok atau menyinggung apalagi menistakan agama.Apa yang mereka lakukan semata-mata untuk melakukan peringatan dini kepada warga negara Indonesia khususnya umat Islam, bahwa ada kelompk ISIS yang berbuat keji. Itu pesan yang mau mereka sampaikan. Apalagi ISIS sudah menjadi musuh bersama oleh umat Islam di Indonesia dan juga Pemerintah termasuk semua negara di dunia,” jelas Nezar Patria. Nezar Patria memastikan, kasus ini terkait masalah produk jurnalistik yang sebenarnya menjadi ranah dari Dewan Pers. Sementara itu Pemred “The Jakarta Post”, Meidyatama Suryodiningrat angkat bicara soal penetapan status tersangka dari pihak Polda Metro Jaya. Meidyatama yang biasa disapa Dimas dalam wawancara khusus mengaku terkejut dengan penetapan dirinya sebagai tersangka dalam kasus yang dituduhkan kepadanya. “Kami merasa sangat terkejut. Kami baru mendapat informasi ini beberapa hari yang lalu. Saat ini kami pelajari soal itu. Faktanya kami tidak merasa melakukan tindak pidana seperti yang dituduhkan kepada kami,” jelas Meidyatama Suryodiningrat. Dimas menjelaskan, gambar

11

kartun yang ditampilkan “The Jakarta Post” adalah kritik sosial atas keberadaan ISIS yang mengatasnamakan agama untuk melakukan kekerasan. “Sebenarnya kalau diperhatikan, semua bisa melihat, apa yang kami lakukan adalah pekerjaan jurnalistik. Yang berupa kritik sosial terhadap gerakan ISIS. Terutama kritik atas pengatasnamaan agama untuk melakukan kekejian dan kekerasan,” imbuhnya Dimas menambahkan, jauh sebelum “The Jakarta Post” memuat gambar kartun itu, media online berbahasa Arab yaitu Al-Quds.uk, dan beberapa media lainnya di beberapa negara timur tengah telah memuat gambar parodi bendera ISIS itu. “Yang kami parodikan itu adalah bendera ISIS. Kami bukan media pertama yang memuat kartun itu. Di luar negeri khususnya media Al Quds dan di beberapa negara itu sudah diterbitkan dahulu sebelum di Indonesia melalui “The Jakarta Post”. Dan disana tidak ada masalah sampai sekarang,” kata Meidyatama Suryodiningrat. Meski demikian, Dimas dan pihak “The Jakarta Post” memastikan akan mematuhi prosedur yang ada, dan mengikuti semua proses serta ketentuan hukum yang berlaku bagi penyelesaian masalah tersebut. Pada 8 Juli 2014, “The Jakarta Post” diketahui telah meminta maaf, dalam dua bahasa, terkait pemberitaan edisi tanggal 3 Juli 2014, yang kemudian dinilai oleh sekelompok masyarakat sebagai penistaan agama. “The Jakarta Post” pada saat itu juga telah menarik karikatur itu. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Pol Rikwanto sebelumnya menjelaskan, Medyatama atau Dimas sebagai pemimpin redaksi bertanggung jawab atas kartun yang dinilai menistakan Islam itu. Terkait hal itu, Dimas diancam Pasal 156 huruf a KUHP tentang Penistaan Agama dengan ancaman hukuman di atas 5 tahun penjara. Pada pemeriksaan pekan depan, penyidik baru memutuskan, apakah akan dilakukan penahanan terhadap tersangka atau tidak. Sebelumnya, Ketua Majelis Tabligh dan Dakwah Korps Mubaligh Jakarta Edy Mulyadi melaporkan “The Jakarta Post” ke Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia dengan tuduhan penistaan agama. (red/VOA)

Tampak 2 motor moge saat operasi berlangsung dan moge ini lolos dari operasi meski berplat nomor yang sudah mati sejak bulan 6 tahun 2014 lalu

udah jelas jelas yata mati 6 bulan dilepas Secara terpisah aktivis gaek lunfi utomo sekaligus ketua LSM pena rakyat menyayangkan dengan kejadian tersebut seharusnya pihak lalulintas harus bertindak tegas jangan tembang pilih seperti itu kalau ingin menegakan aturan

jangan setengah-tengah apa lagi pak kasa lantasnya udah mengatakan gak pandang bulu siapa yang melanggar ditindak tengas. Tapi nyatanya apa tebang pilih kami sebagai aktivis dan lsm sangat mendukung kalau menegakkan kebenaran tanpa adanya pilih kasih kata Lufi Utomo. (met/tim)

Masyarakat yang tertilang karena kurang memiliki kelengkapan dalam berkendara yang terjaring operasi

Melalui Kerja Kelompok Meningkatkan Prestasi Menggambar Konstruksi Lantai dan Dinding Bangunan Siswa Kelas XI TGB-2 SMKN 3 Boyolangu Kabupaten Tulungagung Tahun Pelajaran 2013/2014 Oleh Drs. Sunarto (Guru SMKN 3 Boyolangu Kabupaten Tulungagung)

Ilustrasi PENDIDIKAN adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara (UU RI Nomor: 20 Tahun 2003). Pendidikan memegang peranan penting dalam perkembangan negara ini karena dengan pendidikan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusiaSeiring dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Informasi,

pemerintah memperluas Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Lulusan SMK diharapkan dapat trampil dan kompeten berdasarkan pada program keahlian yang dimiliki sehingga mampu mengikuti kebutuhan dunia kerja sekarang. Salah satu kompetensi pada Program Keahlian Teknik Konstruksi adalah siswa memahami dan memiliki kemampuan menggambar konstruksi lantai dan dinding. Dengan kompetensi ini diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang terampil mendesain gambar konstruksi lantai dan dinding. Berangkat dari kondisi siswa kelas XI TGB-2 SMKN 3 Boyolangu pada

saat belajar mengajar yang terlihat kurang semangat dan kurang perhatian terhadap pembelajaran, muncul dugaan peneliti mereka menganggap pelajaran Menggambar konstruksi lantai dan dinding kurang berguna sehingga membuat mereka pun akhirnya kurang berminat. Selain itu, minimnya inovasi pembelajaran seperti pendekatan pembelajaran yang dipakai guru diduga juga menjadi penyebab masalah ini. Maka peneliti pun tertarik untuk meneliti pengaruh penggunaan strategi Kerja Kelompok terhadap peningkatan prestasi menggambar konstruksi lantai dan dinding siswa kelas XI TGB-2 SMKN 3 Boyolangu. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar sains siswa setelah diterapkannya strategi pembelajaran Kerja Kelompok. Hipotesis penelitian ini adalah jika strategi pembelajaran Kerja Kelompok diterapkan pada pembelajaran, maka prestasi menggambar konstruksi lantai dan dinding untuk

siswa kelas XI TGB-2 SMKN 3 Boyolangu akan meningkat. Harapannya penelitian ini dapat bermanfaat untuk siswa, guru dan sekolah. Diharapkan dengan penelitian ini dapat mengubah pola pikir siswa serta dapat meningkatkan prestasi tentang pelajaran Menggambar Konstruksi, memberikan informasi guru tentang strategi pembelajaran yang inovatif dan kreatif dan menjadi sumbangan bagi sekolah untuk meningkatkan kinerja guru. Penelitian yang dilakukan peneliti ini merupakan penelitian tindakan kelas. Maka model penelitian yang dipakai adalah model Kemmis dan Taggart, yakni berbentuk spiral dari siklus satu ke siklus berikutnya. Setiap siklusnya terdiri atas tahapan yakni perencanaan, tindakan/ pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Pada penelitian yang berlangsung dari bulan September sampai Oktober 2013 ini peneliti dibantu guru sukarelawan dan wali kelas XI TGB-2 sebagai

pengamat. Subjek penelitian adalah 29 siswa kelas XI TGB-2 SMKN 3 Boyolangu kecamatan Boyolangu kabupaten Tulungagung tahun pelajaran 2013/ 2014. Penelitian dilakukan dalam 2 siklus dengan instrumen penelitian yang digunakan adalah silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar kerja siswa, lembar observasi kegiatan belajar mengajar, angket dan tes formatif. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, angket, wawancara dan tes. Observasi digunakan untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Wawancara berfungsi untuk mengetahui peran pengetahuan siswa serta interaksi siswa dan guru dalam pembelajaran. Angket dipakai untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran. Dari tes diperoleh nilai belajar siswa yang selanjutnya digunakan dalam pengujian hipotesis. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif kualitatif dengan perhitungan statistik

sederhana, yakni untuk nilai rata-rata tes formatif, jumlah semua nilai siswa dibagi jumlah siswa; untuk ketuntasan belajar, jumlah siswa yang tuntas belajar dibagi jumlah siswa dikali 100%, jika skor 70% atau nilai 70 siswa terkategori tuntas belajar dan kelas tuntas belajar jika 85% siswa mencapai skor e”70%. Dari hasil tes diketahui bahwa sebelum dilakukan tindakan penelitian siswa memperoleh nilai tes rata-rata 58,21 dengan ketuntasan hanya sebesar 24,14% dan setelah melalui siklus 1 nilai tes rata-rata 71,03 dengan ketuntasan siswa meningkat menjadi 65,52% hingga akhirnya nilai tes rata-rata 84,10 dengan ketuntasan siswa mencapai 100% pada siklus 2. Terjadinya peningkatan ini tak lepas dari peran guru yang semakin kreatif dan aktif memotivasi siswa sehingga siswa pun lebih bersemangat dalam belajar. Dari hasil paparan di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan strategi pembelajaran Kerja Kelompok mampu meningkatkan prestasi belajar Meng-

gambar konstruksi lantai dan dinding siswa kelas XI TGB-2 SMKN 3 Boyolangu kecamatan Boyolangu kabupaten Tulungagung tahun pelajaran 2013/ 2014. Peningkatan ini terlihat dari adanya kenaikan hasil tes siswa dari sebelum dilakukan tindakan penelitian hingga akhir penelitian di siklus 2 dimana ketuntasan klasikal tercapai. Selain itu peningkatan hasil belajar ini sejalan dengan peningkatan tingkat keaktifan aktivitas guru dan siswa selama penelitian berlangsung. Agar proses belajar mengajar Menggambar konstruksi lantai dan dinding lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang optimal bagi siswa, maka peneliti menyarankan guru untuk mematangkan persiapan topik maupun media yang akan digunakan dalam pembelajaran dengan strategi Kerja Kelompok. Guru juga disarankan untuk melakukan penelitian lebih lanjut guna meningkatkan mutu pengajaran di kelas utamanya di SMKN 3 Boyolangu kec. Boyolangu kabupaten Tulungagung.


CMYK

12

Lensa

Edisi 164 / VI / 15 - 21 Desember 2014

Jangan Salah Pilih Bahan Bakar Ilustrasi

Penanganan Kasus Dianggap Setengah Sepotong Lebak, SMN - Sekelompok aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Keluarga Mahasiswa Lebak (Kumala) Kabupaten Lebak berunjuk rasa di depan Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Rangkasbitung, Kamis (9/12) lalu. Unjuk rasa untuk memperingati Hari Anti Korupsi (HAK) sedunia yang ditetapkan pada 9 Desember. Dalam aksinya, mahasiswa menuntut penegakan supremasi hukum di Kabupaten Lebak agar benar-benar dijalankan tanpa tebang pilih dan sesuai undang-undang serta ketentuan yang ada. Ketua Cabang Kumala Rangkasbitung, Imem Nurhakim dalam orasinya mengatakan, penegakan hukum terkait kasus korupsi yang terjadi di Kabupaten Lebak sampai saat ini masih tebang pilih. Kejari Rangkasbitung dinilai tak serius menangani kasus korupsi di Lebak, sehingga banyak kasus korupsi besar tidak jelas dan terkesan dipeti eskan. “Misalnya kasus kredit macet yang bersumber dari Kredit Peduli Rakyat (KPL) yang melibatkan empat SKPD sehingga merugikan negara sebesar Rp 3,2 miliar. Penanganannya tidak jelas,” ujarnya. Bukan itu saja, ada kasus dana bergulir untuk pengadaan sapi lokal dari kementerian koperasi dan UKM RI tahun 2007 sebesar Rp 5,5 miliar, serta temuan BPK RI terkait Jamkesmas yang tidak dapat dipertanggungjawabkan oleh RSUD Adjidarmo Rangkasbitung sebagai pengelola mulai 2008-2011 yang merugikan negara hingga Rp 25 miliar. Begitu juga dengan kasus pungutan liar terhadap pegawai honorer K2 yang melibatkan sejumlah pejabat, dan sampai saat ini belum ada yang ditahan, padahal mereka yang terlibat pungutan liar sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejari.”Kasus-kasus tersebut sampai saat ini belum jelas penanganannya. Yang ditangani Kejari hanya kasus korupsi kecil saja, sedangkan kasus-kasus yang besar tidak jelas penanganannya. Ada apa sebenarnya dengan Kejari,” tegas Imem Nurhakim. Kepala Kejari Rangkasbitung Hendro Dewanto didampingi Kasi Intel Eko Barotodalam konfrensi pers di kantornya menyatakan, dalam penegakan supremasi hukum ada yang bersifat prefentif dan refresif. Selama perbuatan korupsi masih bisa dicegah, maka penanganannya secara prefentif. “Namun jika harus ditindak secara pidana dan sudah memenuhi unsur merugikan negara, maka penegakan hukum harus dilakukan,” katanya. Dikatakan, penanganan kasus korupsi pada 2014 ini meningkat drastis, karena pada 2013 sama sekali tidak ada kasus korupsi hingga ke penyelidikan, hanya dugaan-dugaan saja. Pada 2014 ini untuk penindakan sebanyak ada enam perkara, tahap penuntutan delapan perkara, yang telah dieksekusi atau dijebloskan dalam penjara lima terpidana, sedangkan uang negara yang dapat diselamatkan Rp 817 juta dan satu unit mobil jenis Nissan Extrail.”Lima tersangka yang telah dijebloskan dalam penjara adalah kasus penyalahgunaan program bedah rumah untuk masyarakat miskin dan kasus bangunan sekolah SDN Padasuka yang ambruk,” ujar Hendro. Menurutnya, untuk kasus pengadaan sapi dari Kementerian Koperasi dan UKM yang diisukan penerima dan keberadaan sapinya fiktif, tidak benar. Hasil penyelidikan, sapi tersebut ada dan telah digulirkan kepada tujuh koperasi yang tersebar di Lebak. “Namun, tidak menutup kemungkinan bila ditemukan dua barang bukti baru penanganan kasus sapi atau yang lainnya bisa ditingkatkan,” jelasnya. (E.Manurung )

Ilustrasi pengisian bahan bakan minyak atau bensin kendaraan

SMN -Bila mesin kendaraan bermotor Anda sering kotor hingga mengalami kerusakan, bisa jadi jenis mesin tidak sesuai dengan bahan bakar yang Anda gunakan. Cegah kerusakan kendaraan dengan cek ketepatan memilih bahan bakar. Seperti tubuh yang harus diisi dengan makanan bergizi baik, mobil atau motor Anda juga membutuhkan bahan bakar berkualitas baik agar terus terjaga performanya. Untuk mengetahui tepat atau tidaknya bahan bakar yang dipilih untuk kendaraan Anda, kenali dulu mesin mobil atau motor Anda. Umumnya, mesin kendaraan masa kini dirancang untuk lebih bertenaga, hemat bahan bakar, dan tahan lama kualitasnya. Mesin dengan karakteristik seperti itu memerlukan pelumas dengan mutu baik, pendingin mesin yang efisien, serta bensin berkualitas. Mesin pada kendaraan modern didesain dengan kapasitas yang tidak terlalu besar agar bisa hemat bahan bakar tetapi tetap menghasilkan tenaga yang besar. Mesin seperti itu biasanya menggunakan kompresi yang tinggi, dengan rasio lebih dari 9:1. Dengan rasio kompresi seperti

Angka oktan merepresentasikan ketahanan bahan bakar terhadap kompresi di dalam mesin. Maka, mesin dengan kompresi yang tinggi membutuhkan bahan bakar dengan angka oktan yang tinggi. Bila angka oktan bensin lebih rendah dari yang dibutuhkan mesin, akibatnya mesin jadi lebih panas sehingga tidak dapat bekerja dengan optimal. Yang lebih ekstrem, ketidaksesuaian bahan bakar juga mampu menyebabkan piston rusak dan berlubang. itu, dibutuhkan bahan bakar dengan Research Octan Number (RON) atau angka oktan minimal 91.Angka oktan merepresentasikan ketahanan bahan bakar terhadap kompresi di dalam mesin. Maka, mesin dengan kompresi yang tinggi membutuhkan bahan bakar dengan angka oktan yang tinggi. Bila angka oktan bensin lebih rendah dari yang dibutuhkan mesin, akibatnya mesin jadi lebih panas sehingga tidak dapat bekerja dengan optimal. Yang lebih ekstrem, ketidaksesuaian bahan bakar juga mampu menyebabkan piston rusak dan berlubang. Gunakan Bahan Bakar yang Tepat Untuk menghindari kerusakan, pastikan Anda memberi bahan bakar

yang tepat untuk mesin kendaraan berkompresi tinggi. Pertamax jawabannya. Dengan angka oktan yang tinggi, bahan bakar ini pas untuk memenuhi kebutuhan mesin mobil atau motor modern Anda. Bukan hanya bernilai oktan tinggi, bahan bakar tersebut mengandung Ecosave Technology yang mampu menjaga kemurnian bahan bakar serta mencegah karat dan membersihkan kotoran pada mesin kendaraan. Mesin yang bersih dapat melakukan pembakaran yang sempurna sehingga tenaga yang dihasilkan pun lebih optimal. Dengan demikian, formula Ecosave Technology dapat membuat kendaraan irit bahan bakar serta lebih ramah lingkungan karena mampu mengurangi emisi gas buang.

Layanan Spesial Bagi Pengguna Pertamax Tidak sulit memperoleh Pertamax dengan Ecosave Technology untuk kendaraan Anda, lantaran bahan bakar tersebut didistribusikan Pertamina di SPBU yang tersebar di seluruh Indonesia. Untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, Pertamina juga berekspansi dalam layanan SPBU. Kini, Pertamina menyediakan SPBU Self Service, yang memungkinkan pembeli melakukan sendiri pengisian bahan bakar untuk kendaraannya. Saat ini, SPBU Self Service tersedia pada beberapa lokasi di Jakarta dan Tangerang, yaitu Palmerah, Kebon Jeruk, Petojo Utara, Alam Sutera, Gading Serpong, dan Gading Serenade. Pembeli Pertamax pun bisa menikmati layanan khusus bagaikan

tamu spesial. Di SPBU, kendaraan Anda akan disambut oleh “karpet merah” yang membentang. Layanan red carpet ini diprioritaskan bagi pengguna kendaraan baik roda empat maupun roda dua yang membeli Pertamax, Pertamax Plus atau Pertamina Dex. Pertamina menerapkan layanan khusus tersebut dengan tujuan meningkatkan konsumsi bahan bakar tak bersubsidi. Layanan red carpet kini bisa dinikmati di SPBU yang tersebar di Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi, Tangerang, Surabaya, dan Medan. Lindungi kendaraan Anda dari kerusakan dengan memilih bahan bakar yang tepat, Pertamax. Anda dapat berhemat 35% setiap membeli Pertamax Series di SPBU bertanda khusus. Caranya, gunakan kartu kredit dan debit Mandiri dan tukarkan powerpoints atau fiestapoint Anda. Dapatkan juga kesempatan membawa pulang Toyota All New Yaris, Honda Revo, dan 100 voucher Pertamax masing-masing sebesar Rp 1.000.000. Program ini berlaku dari 7 November 2014 hingga 31 Januari 2015. Keterangan lebih lanjut dapat menghubungi call center Pertamina di 500 000. (red/kmp)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.