Sriwijaya Post Edisi Selasa 31 Juli 2012

Page 7

SRIWIJAYA POST Selasa, 31 Juli 2012

Tertelungkup Tanpa Celana dari halaman 8 banyak tidak menyangka hal tersebut terjadi, karena beberapa menit lalu ia terlihat sehat-sehat saja. “Tadi saya lihat ia datang dengan sepeda motor, dan berbincang dengan dua orang pria di sekitar gerbong,” ujar Syeh (42) warga yang tinggal di sekitar

Usai Dilantik Saling Serang dari halaman 8 lisi karena terluka,” terangnya. Salah Paham HS yang melaporkan peristiwa di atas, ditemui di Bagian SPKT Polda Sumsel, menjelaskan, saat itu dirinya dan IB sedang mengikuti pertemuan di kantor Walikota Palembang. Kemudian terjadi salah paham di anta-

lokasi kejadian. Anggota Polres Lahat yang mendapat laporan, kemudian langsung datang untuk melakukan olah tempat kejadian perkara. Dari hasil identifikasi ditemukan delapan lubang bekas tusukan, yang semuanya berada di bagian perut. Selain itu di tangan kanannya juga terdapat luka, yang diduga didapat karena melakukan perlawanan. Polisi juga menemukan celana milik korban, yang tergeletak tak

jauh dari tubuhnya. Setelah proses identifikasi selesai dilakukan, jasad Wati kemudian dibawa ke IGD RSUD Lahat untuk dilakukan otopsi. Kapolres Lahat AKBP Benny Subandi melalui Kasat Reskrim AKP G Parlarso Sinaga menjelaskan, setelah mendapat laporan anggota langsung menuju lokasi kejadian. Mereka sudah melakukan penyelidikan awal, dengan mengumpulkan barang bukti. Termasuk meminta

keterangan beberapa orang warga sebagai saksi, yang melihat korban beberapa saat sebelum ditemukan tewas. Ia memperkirakan dari delapan luka tusuk di perut dan tangan, diduga Wati sempat melakukan perlawanan sebelum dibunuh. “Kami masih terus mengumpulkan bukti dan keterangan saksi, untuk mengungkap pelaku dan motif pembunuhan ini,” ujar AKP G Parlarso, dibincangi di lokasi kejadian. (mg10)

ra keduanya, sehingga akhirnya bersepakat menyelesaikan persoalan secara jantan di halaman parkir Pemko Palembang. “Saya tidak terima dipukulinya, Dia juga mencabut pisau. Sampai sekarang kepala saya masih terasa sakit, saya harap kasus penganiayaan ini bisa diselesaikan secara hukum yang berlaku,” ungkapnya. Dikonfirmasi terkait kejadian ini, Sekretaris Daerah (Sekda) Palembang Drs Husni Thamrin MM mengatakan, belum tahu

dan belum menerima laporan. Namun ia sangat menyayangkan peristiwa itu terjadi, apalagi melibatkan PNS di lingkungan kantor. Terkait hal ini, pihaknya akan meminta klarifikasi dari keduanya untuk mengetahui latar belakang persoalan. “Ya kalau memang benar itu terjadi, tentu tidak mencerminkan seorang PNS. Nanti kita cari tahu apa penyebabnya,” ujarnya. Sementara itu, Kabid Humas Polda Sumsel AKBP R Djarod Padakova

membenarkan adanya laporan tersebut. HS menuding IB melakukan penganiayaan yang menyebabkan dirinya terluka. Selain itu, terlapor juga dituduh melanggar undang-undang darurat karena membawa senjata tajam. “Laporan sudah diterima, akan diperiksa dulu kebenarannya. Petugas mesti mengambil keterangan dari para saksi dan klarifikasi pihak terlapor, untuk mengetahui apa motif sebenarnya kasus ini,” tandasnya. (mg1/mg2)

internet untuk menjawab pertanyaan yang disajikan secara online. Rasa tegang dan grogi ini diakui Agustina, salah seorang guru SMP yang mengikuti ujian di SMAN 1 Palembang. Menurutnya, justru bukan masalah jawaban soal yang dipikirkan, melainkan bagaimana cara mengoperasikan komputer untuk memilih jawaban. “Beberapa hari ini saya sudah belajar sama anak saya. Tapi namanya sudah tua, ya tidak mudah nangkap. Ya mudah-mudahan ada pengawas yang memberitahu caranya nanti,” kata Agustina sebelum memasuki ruang ujian. Agustina hanya satu dari sekian banyak guru yang merasakan hal serupa. Dari ekspresi wajah guru sertifikasi yang tengah mengikuti ujian, anggota tubuh mereka tampak kelihatan tegang. Jari telunjuk menjadi satu-satunya anggota tangan yang difungsikan untuk mengoperasikan internet. Ada pula mereka yang menyembunyikan ketidaktahuan dengan lebih banyak memikirkan soal sembari menopang dagu. Terkesan lucu, tapi juga ironis mengingat mereka adalah guru bersertifikasi yang diharapkan memiliki kompetensi dan tunjangan bergengsi. “Singgonya semalam la dak biso tidur mikirken ujian ini. Mano nak sahur, belajar, nak mikirken internet pulo (Sehingga sejak semalam sudah tidak bisa tidur memikirkan ujian ini. Mana mau sahur, belajar, harus memikirkan internet pula, red) ,” cetus Elly, salah seorang peserta yang mengikuti ujian di SMKN 2 Palembang. Mestinya Selalu Siap Fenomena dan kendala yang terjadi dalam pelaksanaan UKG ini ditanggapi santai oleh Kepala Dinas Pendidik-

an Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Palembang, Riza Pahlevi. Ia mengatakan, sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat, Disdikpora Kota Palembang hanya bersifat membantu dan memfasilitasi ujian tersebut. “UKG ini kan bertujuan untuk memetakan dan meningkatkan kualitas guru yang sudah sertifikasi. Nah pelaksananya LPMP, dan kita sifatnya membantu,” kata Riza. Riza tidak menutup mata jika saat pelaksanaan banyak sekali kendala. Namun, lanjutnya, itu semua bagian dari kendala teknis sehingga masih bisa dilakukan perbaikan. Dikatakan, UKG ini tidak hanya berlangsung di Palembang tetapi juga di seluruh Indonesia. Karena itu, bisa dimaklumi jika koneksi internet terganggu bahkan ada yang tidak bisa dibuka sama sekali. “Ini di luar kewenangan kita. Di Palembang, kita hanya bisa berupaya maksimal. Soal mengapa terganggu itu kritik buat pemerintah dan kita semua,” tandasnya. Belum Ada Sanksi Menanggapi kendala yang terjadi kemarin, Ketua Panitia Pelaksana UKG dari LPMP Sumsel, Mia Sumiati menjelaskan, pihaknya hanya berusaha menjalankan perintah dari pemerintah pusat untuk melaksanakan ujian ini. Na-

mun harus diakui, banyak sekali kendala di lapangan. “Kendala terbesar ada di koneksi jaringan. Di SMAN 10 bahkan sampai sekang (kemarin sore, Red) belum bisa difungsikan. Ini juga terjadi di tempat lain, baik di Musirawas juga di Banyuasin. Jika memang tidak bisa, pesertanya kita alihkan ke hari lain,” jelasnya. Mia mengatakan, pihaknya siap menerima masukan atau kritikan mengenai pelaksanaan UKG ini. Sebab pihaknya sudah berupaya menjalankan permintaan pusat dengan maksimal, kendati di lapangan sangat banyak kekurangan. Belum lagi, kata dia, pendapat atau argumentasi para guru yang tidak sependapat dengan upaya ini. “Silahkan saja para guru mau koreksi. Kita sebagai penyelenggara hanya melaksanakan, dan mencatat segala kendala termasuk yang lainnya dalam berita acara. Kemudian berita acara tersebut kami laporkan ke pusat,” ujarnya. Dikatakan, pihaknya pun tidak bisa menjelaskan konsekwensi yang terjadi jika sejumlah guru memutuskan tidak mengikuti UKG. “Semua keputusan ada di pusat, dan guru yang tidak hadir akan dicatat dalam berita acara,” kata Mia, seraya menyebutkan, berdasarkan jadwal ujian masih berlangsung seminggu ke depan. (mg1)

Pembagian Zakat Fithrah dan Mal dari halaman 1 di dalam kitab Al-Muhazzab, Vol I hlm 180-183 ; Antara zakat mal dan zakat fithrah sistem pendistribusiannya sama, hanya saja secara kondisional kini penerima zakat fithrah yang ada yaitu; fakir, miskin, ghorim (orang yang berhutang) dan Ibnus sabil. Menurut mazhab Malik cukup kepada si miskin saja ( Wahbah Az-Zuhaili, Al-Fiqhul Islam Waadillatuhu, Vol.II. 1418 H.hlm.1950-1951). Apalagi hadist Rasulullah SAW yang menjelaskan bahwa zakat fithrah itu fungsinya untuk membersihkan orang yang berpuasa dari perkataan

Abdul Gafur Lemas dari halaman 1

Guru Sudah Grogi Bingung Pula dari halaman 1 nya untuk pemetaan kualitas guru mestinya kan keempat aspek kompetensi guru harus diuji. Dan terpenting, penyelenggara juga harus siap dengan fasilitas ujiannya,” tandasnya. Banyak Grogi Terlepas dari pendapat dan sikap tidak sepakat dengan UKG tersebut, umumnya guru yang menjadi peserta tetap mengikuti ujian di sejumlah tempat yang sudah ditentukan berdasarkan jadwal. Meski terjadwal, pada dasarnya ujian tidak berlangsung secara serentak atau dalam waktu yang sama. Sebab, di sebagian lokasi ujian terpaksa ditunda beberapa jam lantaran koneksi internet bermasalah dan harus diperbaiki terlebih dahulu. Kendala ini hampir terjadi di seluruh lokasi ujian di Sumsel. Namun di balik kendala tersebut, ada fenomena yang cukup menarik dan terlihat agak lucu saat peserta melaksanakan ujian. Sekitar 15 menit sebelum ujian, pengawas terlebih dahulu memberikan pelatihan bagaimana cara mengoperasikan internet, termasuk dalam hal memilih jawaban yang dianggap benar oleh peserta. Tapi sepertinya 15 menit bukan waktu yang cukup untuk membuat sebagian mereka yang masih alergi dengan teknologi internet. Tidak bermaksud mencemooh, tapi itulah yang terjadi kemarin. Banyak dari mereka yang tampak grogi, tegang dan juga bingung bagaimana menggunakan

PROBLEM UJI KOMPTENSI GURU ● ● ● ●

Koneksi jaringan internet tersendat. NUPTK guru banyak tertukar. Bidang studi banyak tertukar. Banyak guru yang grogi berhadapan dengan teknologi internet. ● Sejumlah guru kompak tak mau ikut ujian. ● UKG dinilai kurang sosialisasi dan dianggap sebagian guru tidak sesuai dengan aturan UU ● Kurang sosialisasi.

Bingung Gunakan Inter net dan Laptop Internet

Cubo Ado Mousenyo HARI pertama pelaksanaan Ujian Kompetensi Guru (UKG) dari TK sampai SMA di Kabupaten Muaraenim dan Lahat juga diwarnai kebingungan para guru. Selain sebagian guru masih gagap teknologi (Gaptek), sambungan server yang sering ngadat menambah kegrogian dan memicu stres. “Kalau megang komputer PC sudah sering, tapi kalau laptop jarang sekali. Makanya aku bingung menggerakkan cursor ini, sering lewat kagek salah tekan. Cubo ado mousenyo mungkin agak lemak,” ujar M Sidin guru SMPN 2 Rambang, Muaraenim, Senin (30/7) di SMAN 1 Muaraenim. Menurut M Sidin, didampingi puluhan guru lain yang juga terlihat kebingungan, dahulu pada saat mengikuti ujian kompetensi, itu tidak menggunakan komputer tetapi tertulis. Maka ketika tes kali ini, ia bersama teman-teman cukup kerepotan, selain sistemnya memang berbeda, juga harus mempelajari dahulu sistemnya. Apalagi servernya sering ngadat sehingga cukup mengganggu kenyamanan dan konsentrasi dalam menjawab soal-soal tersebut. Panitia Daerah UKG Kabupaten Muaraenim Buryono, membenarkan jika ser-

ver sering ngadat, sehingga jadwal sedikit molor sampai menunggu servernya bagus kembali. Selain itu juga, penyebab lamanya pengerjaan soal oleh para guru, adalah setiap akan mengerjakan pihaknya memang harus memberikan bimbingan tentang tata cara mengisi soalsoal tersebut sehingga cukup menyita waktu. Meskipun keterlambatan waktu tidak mengganggu waktu yang telah ditetapkan dalam setiap mengerjakan mata pelajaran, tetapi setidaknya akan menggeser jadwal dimana seharusnya kegiatan UKG tersebut bisa diselesaikan sekitar pukul 16.30, tetapi terpaksa bergeser hingga pukul 18.00 dan seterusnya. Sebagai contoh, untuk mata pelajaran Matematika itu memakan waktu 70 menit, jadi waktunya akan tetap 70 menit tanpa pengurangan ataupun penambahan waktu, meskipun servernya ngadat ataupun waktu mulai pengerjaannya diundur. Sebab, waktu tersebut sudah disetel otomatis di dalam program. Dan jika telah memulai mengerjakan soal, waktunya tidak bisa diundur lagi dan harus diselesaikan sesuai waktu yang telah ditetapkan. Intinya waktunya tetap 70 menit, terserah mau memulai pada pukul berapa saja

asal sesuai jadwal yang telah ditentukan, sebab setiap hari jadwal guru yang mengerjakannya berbedabeda mulai dari TK hingga SMA. “Tadi tim dari LPMP Sumsel di sini (SMAN 1 Muaraenim, red). Karena di SMKN 2 Muaraenim ada kerusakan, jadi tim ke sana. Sekarang kita yang rusak, maka kita terpaksa menunggunya,” ujar Buryo-no. Ketika dikonfirmasi ke Kadiknas Kabupaten Muaraenim Drs Hamirul Han melalui Koordinator Pengawas Diknas Muaraenim H Andi SPd, bahwa di Kabupaten Muaraenim ada lima tempat yang di tunjuk untuk Ujian Kompetensi Guru (UKG) dari TK sampai SMA. Yakni, SMAN 1 Muaraenim, SMKN 1 Muaraenim, SMKN 2 Muaraenim, SMAN 1 Lawang Kidul dan SMA PTBA. Molor Satu Jam Suasana tak jauh berbeda juga mewarnai UKG di sejumlah sekolah di Kabupaten Lahat. Selain harus menunggu hingga satu jam karena koneksi jaringan internet ngadat, tidak sedikit guru yang belum mengerti menggunakan internet. Sehingga saat ujian online berlangsung mereka berebutan bertanya dengan teknisi dan petugas pengawas ujian. Dari pantauan Sripo,

UKG di Kabupaten Lahat dilaksanakan di laboratorium komputer di beberapa sekolah. Diantaranya di SMAN 1 Lahat, SMAN 2 Lahat, SMAN 4 Lahat, SMA Santo Yosef Lahat, SMKN 1 Lahat, SMKN 2 Lahat, SMK Tiara, dan SMP Santo Yosef Lahat. Ada 1.725 peserta, yang merupakan guru dari berbagai sekolah di Kabupaten Lahat. Pelaksanaan UKG di bagi tiga kelompok dalam sehari, untuk satu lokasi ujian. Di SMAN 4 Lahat di Desa Tanjung Payang Kecamatan Kota Lahat, beberapa orang peserta geram dengan koneksi internet yang sangat lamban. Sehingga menghambat mereka, dalam mengisi lembar identitas dan soal yang diujikan secara online. Teknisi dan pengawas kemudian memutuskan untuk mengganti komputer tersebut, agar bisa digunakan. Menurut Fuliam Amijaya (28) pengawas di SMAN 1 Lahat, pada hari pertama ujian kopetensi guru cukup banyak mengalami kendala. Terutama minimnya pengetahuan para peserta, dalam mengoperasikan internet. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lahat Drs A Cholil Mansyur menjelaskan, UKG akan dilaksanakan selama lima hari. (ari/mg10)

Permintaan Gafur tersebut disetujui Fik yang bersedia menguruskan sertifikat hingga tuntas. Abdul Gafur yang begitu percaya kepada pelaku langsung menyiapkan uang panjar sebesar Rp 1,7 miliar. Uang tersebut ditransfer melalui bank ke rekening pelaku. Bahkan, untuk kelancaran pengurusan sertifikat, kepada pelaku, korban meminjamkan mobil Toyota Fortuner beserta BPKBnya.

Broto Selalu Bawakan Bukoan dari halaman 8 untuk Angie. Hal ini diungkapkan kuasa hukum Angie, Teuku Nazrullah kepada tabloidnova.com. “Itu selalu, Mas Broto se-

Angga Ditembak Jarak 15 M dari halaman 8 “Diperkirakan, kendaraan ke tujuh yang mengangkut pasukan yang melakukan tembakan. Jadi melakukan penembakan, setelah dilakukan aparat di kendaraan bagian tengah,” katanya. Jumlah kendaraan yang melakukan patroli lebih dari 10 kendaraan. SBY Tunggu Hasil Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) masih menunggu hasil penyelidikan terkait konflik sengketa lahan yang berakhir bentrokan berdarah antara warga dengan ang-

7

yang sia-sia dan keji (minallaghwi warrofasi) dan memberi makan orang miskin. (HR.Abu Dawud dan Ibnu Majah). Secara khusus kata Rasulullah SAW, zakat fithrah itu untuk memberi makan fakir miskin, makanya fokus untuk mereka. Mengenai yang dimaksud dengan sabilillah dalam ayat tersebut di atas, adalah orang-orang yang berjihad (berperang) membela agama Allah SWT. Dalam Tafsir al-jalaalain disebutkan; “Sabilillah artinya adalah orang-orang yang melaksanakan jihad (peperangan membela agama Allah SWT.) yang tidak mendapatkan fai’ sekalipun mereka kaya.” (Tafsir alJalaalain,hlm.420) Jadi, sabilillah hanya tertentu pada orang-orang yang melakukan peperangan membela agama Allah SWT. Oleh karena itu harta zakat tidak boleh di-

berikan untuk membangun masjid, madrasah, dan semacamnya. Penggalangan dana untuk tujuan tersebut jangan sampai mengambil harta zakat/ zakat fithrah, tapi dari infaqdan sadaqah. DR Muhammad Bakr Ismail dalam kitabnya al-Fiqh al-Waadhih menyatakan: “Pendapat pertama, sabilillah diartikan dengan orang-orang yang berjihad (berperang) di jalan Allah SWT, adalah yang paling benar. Dan itulah pendapat mayoritas ulama. Pembangunan masjid, madrasah, pemakaman dan lainnya, bisa didanai dengan shadaqah sunnah, tidak dari harta zakat. Sebab pembagian zakat itu hanya tertentu pada delapan golongan yang telah disebutkan dalam ayat Alquran”. (AlFiqh al-Wadhih, Juz I, hlm. 508-509). Demikian jawaban Buya. Terimakasih, wassalam wr wb.

Pelaku Kabur Namun setelah ditunggu satu bulan lebih, pengurusan sertifikat tanah yang dijanjikan Fik tak kunjung terealisasi. Bahkan, belakangkan diketahui korban malah melarikan diri dengan membawa Toyota Fortuner milik Abdul Gafur. Merasa kesal dan berang telah ditipu mentah-mentah oleh Fik, Abdul Gafur akhirnya terbang sendiri ke Palembang. Akibat perbuatan pelaku, korban menderita kerugian Rp 2,1 miliar. “Saya tidak menyangka kalau dia menipu dan menggelapkan uang saya. Tadinya saya benar- benar

percaya dengan dia,” kata Abdul Gafur yang kini menjabat sebagai anggota DPR RI ini. Puas setelah melaporkan perbuatan Fik, Abdul Gafur disertai istri dan penasehat hukumnya meninggalkan Mapolda Sumsel pukul 17.00. Saat keluar dari Polda Sumsel, mantan Cagub Maluku Utara yang dianulir pemerintah pusat ini memilih diam. Sementara itu, Kabid Humas Polda Sumsel AKBP Djarod Padakova saat dikonfirmasi mengatakan laporan Abdul Gafur telah diteruskan ke Reskrim Umum Polda Sumsel. “Laporannya sedang kita proses,” tandas Djarod. (mg2)

lalu membawakan makanan bukaan untuk Mbak Angie,” ujar Nazrullah, Senin (30/7). Dikatakan Nazrullah, Broto membawa makanan bermacam-macam. Namun, makanan favorit Angie adalah masakan Manado. “Angie paling suka masakan Manado dan itu selalu dibawakan Mas Broto,” ucapnya. “Dulu selama Angie ke

kantor saya, mereka suka datang berdua dan salat jamaah. Mas Broto jadi imam, Angie jadi mak mum. Tapi Ramadan saat ini belum, selama Angie di tahanan belum pernah karena memang enggak mungkin. Di KPK ketat sekali. Mas Broto bezuk ramai-ramai sama ibunya dan anaknya Angie dan jam 12 sudah keluar. Gimana mau salat bareng,” paparnya. (Tabloidnova.com)

gota Brimob di desa Limbang Jaya, pekan lalu. Menurut Juru bicara Kepresidenan, Julian Aldrin Pasha, bila nantinya ditemukan terjadi pelanggaran dan menyalahi aturan, maka sanksi hukum akan disiapkan. “Komnas HAM mulai menyelidiki. Silakan diproses. Bahwa di negara ini siapa pun yang melanggar hukum dan menyalahi aturan ada sanksinya. Oleh karena itu, kita lihat. Kita belum tahu persisnya kejadian seperti apa. Sedang diselidiki. Bilamana terjadi sesuatu yang tidak sesuai dengan hukum, tentu akan diproses,” tegas Julian, kepada wartawan di Bina Graha, Kompleks Istana Negara, Jakarta, Senin (30/ 7). Lebih lanjut, saat ditanya

apakah Presiden tidak memberikan instruksi langsung, menyerahkan kasus ini kepada hukum? Julian mengatakan bahwa Presiden sudah memberikan instruksi kepada Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Djoko Suyanto untuk segera menengahi, mempelajari dan mencari solusi terbaik terkait kasus ini. “Ini kan sesuatu yang tidak kita inginkan. Tidak boleh ada korban tindak kekerasan dalam bentuk apa pun,” ujarnya. “Kita masih dalam tahap penyidikian dan penyelidikan, apakah memang ada sesuatu yang di luar prosedur yang terjadi di sana. Itu yang kita tunggu,” jelasnya. (tris/tribunnews.com)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.