Sriwijaya Post Edisi Selasa 26 Juni 2012

Page 5

SRIWIJAYA POST Selasa, 26 Juni 2012

5

Optimalkan Pola Tanam ● Contoh Pertanian Thailand ● Tidak Ada Pematang Sawah MARTAPURA, SRIPO Guna mendapatkan hasil produksi padi yang maksimal, diperlukan penanaman dan penggarapan areal persawahan secara optimal. Pola tanam padi sawah di negara Thailand layak dicontoh oleh petani di Indonesia, khususnya petani sawah di OKU Timur. Produksi padi sawah di Thailand rata-rata menghasilkan 10-12 ton gabah kering giling (GKG) per hektare. Sedangkan di OKU Timur sawah irigasi teknis rata-rata menghasilkan 6-8 ton GKG per hektare. “Lahan persawahan di Thailand tidak menggunakan pematang atau pembatas antar petak sawah, tetapi lansung terhampar luar,” kata Ketua Persatuan Penggilingan Padi Indonesia (Perpadi) OKU Timur, Faisal Habibur SH kepada Sripo,

Senin (25/6). Dari studi banding soal pertanian ke Negara Thailand, kata Faisal, justru pematang sawah mengurangi hasil panen, karena merupakan tempat bersarangnya hama. Selain itu, keberadaan pematang sawah menyebabkan tergenangnya air saat hujan, yang berpotensi merusak tanaman padi. “Karena itu petani sawah di OKU Timur ini akan diarahkan untuk mencoba memulai pola pertanian seperti yang dilakukan petani di Thailand. Tujuannya untuk meningkatkan produksi,” katanya. Tukino (43) petani sawah di Desa Kumpulmulyo, Kecamatan Martapura mengaku baru pertama kali mendengar sawah yang tidak memiliki pematang. Menurutnya, jika hal itu diterapkan di OKU Timur, akan su-

lit karena kultur tanah. “Kalau tidak ada pematang, memang ada keuntungan dari segi pembasmian hama. Namun hal itu sepertinya mustahil karena kultur tanah di OKU Timur tidak rata, akan ada yang terkena air dan akan ada yang kering, sehingga menyebabkan tanaman mati jika pematang ditiadakan,” jelasnya. Selain itu kata Tukino, lahan sawah yang tidak memiliki pematang akan menyulitkan penggarapan, karena umumnya sawah di OKU Timur ini lumpur, sehingga menyulitkan petani. Selain itu, jika tidak ada pematang akan rentan terjadi konflik pembatas antar sesama petani. Pengamatan di lapangan, ribuan hektare lahan persawahan di OKU Timur dibatasi dengan pematang sawah dengan luas yang bervariasi. (mg3)

Ishak Mekki Didoakan Jadi Gubernur ● Muslimat NU dan Ponpes An-Nur KAYUAGUNG, SRIPO Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Sumsel, Ir H Ishak Mekki MM didoakan oleh ribuan jamaah dari Nahdalatul Ulama (NU) untuk menjadi Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) periode 2013-2018. Doa bersama itu digelar di lapangan Tunas Jaya Desa Tugumulyo Kecamatan Lempuing, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). “Kami warga Muslimat NU Kabupaten OKI mengharapkan dan mendoakan Bapak H Ishak Mekki untuk menjadi Gubernur Sumsel pada Pemilihan Gubernur Tahun 2013 mendatang, karena kami mengetahui Ishak Mekki pemimpin yang amanah, religius dan peduli terhadap masyarakat,” kata Ketua PAW Muslimat NU Kabupaten OKI, Hj Siti Khoiriah didampingi Ketua Umum Muslimat NU Pusat, Hj Khofifah Indar Parawansa. Doa dan dukungan ini,

SRIPO/MAT BODOK

DIDOAKAN — Ir H Ishak Mekki MM mengucapkan terimakasih setelah didoakan masyarakat dan Muslimat NU serta Ponpes An-Nur menjadi Gubernur Sumsel.

tulus dan ikhlas untuk Ishak Mekki dalam menuju Sumsel 1. “Kami seluruh jamaah NU yang ada di wilayah OKI sepenuhnya dan ikhlas mendukung serta memenangkan Ishak Mekki menjadi Gubernur Sumsel,” ujar Siti Khoiriah. Dukungan yang dikeluarkan oleh Muslimat NU, membuat H Ishak

Mekki semakin kokoh dan yakin dalam perjuangannya menuju Sumsel 1 bersama rakyat. “Semakin bertambah dukungan dan doa dari Muslimat NU saya yakin dan bisa bersama masyarakat untuk memimpin Sumsel ini,” kata H Ishak Mekki yang telah dua periode menjabat Bupati OKI. (std)

SRIPO/EVAN HENDRA

BAJAK SAWAH —Tukino membajak sawah miliknya di Desa Kumpulmulyo, Kecamatan Martapura, OKU Timur.

Mobil Dinas PU Mati Pajak BANYUASIN, SRIPO - Sejumlah kendaraan dinas di lingkungan Pemkab Banyuasin kedapatan melanggar ketentuan. Dalam razia yang digelar di jalan masuk Kompleks Perkantoran Pemkab Banyuasin, Senin (25/6) itu, tim gabungan menjaring 82 mobil dinas dan 69 sepeda motor dinas. Tim gabungan terdiri dari Dishub, Sat Pol PP, Satlantas Polres Banyuasin, Kesbangpol dan Inspektorat. Kendaraan dinas yang terjaring antara lain, mobil dinas Kepala Dinas PU Cipta Karya Kabupaten Banyuasin BG 1060 JZ masa berlaku pajaknya telah habis, Mobil Distannak BG 1118 JZ, mobil Dinas PMDPD memiliki plat ganda BG 8888 JZ, mobil Dinas PU Pengairan BG 1026 JZ dirubah menjadi plat hitam. “Khusus untuk motor dinas tidak dilengkapi surat kendaraan ada tiga unit BG 5828 JZ, BG 6262 MZ dan BG 6123 JZ,” kata Kasat Pol PP Pemkab Banyuasin, Rusman Firman.(udn)

Yumisah Gantikan Nanto

● Anggota DPRD dari PDIP PAGARALAM, SRIPO Yumisah, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Pagaralam resmi menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pagaralam periode 2009-2014. Yumisah menggantikan Nanto SE.Ak yang melalui Pergantian Antar Waktu (PAW). Peresmian Yumisah men-

jadi anggota dewan ini dilakukan melalui Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kota Pagaralam dengan agenda pengambilan sumpah PAW dari PDIP. Pembacaan sumpah dipandu oleh Ketua DPRD Kota Pagaralam, Ruslan Abdul Gani disaksikan sejumlah anggota dewan, unsur Muspida dan

ratusan simpatisan PDIP Kota Pagaralam. Pengambilan sumpah Yumisah menjadi anggota DPRD ini tidak dihadiri oleh anggota DPRD yang digantikannya, Nanto SE Ak. Seusai peresmian dan pengambilan sumpah, Yumisah ketika ditemui wartawan mengatakan, PAW yang dilakukan itu adalah kebijakan DPD dan DPP.(mg16)

16 Tahun Sengketa tak Selesai LAHAT, SRIPO - Ratusan warga dari delapan desa dalam Kecamatan Kikim Barat, Kabupaten Lahat, Senin (25/ 6) menggelar aksi unjuk rasa di kantor Pemkab Lahat. Warga mendesak Bupati Lahat H Saifuddin Aswari segera menyelesaikan sengketa lahan yang telah terjadi sejak 16 tahun silam. Lahan wara kini diusahakan oleh perusahaan perkebunan sawit PT Adi Tarwan. “Sejak tanah warga dikuasai perusahaan pada Tahun 1995, sejak itu pula war-

ga kehilangan mata pencaharian dari berkebun dan berladang,” kata Danu (35) saat menggela orasi. Warga mendesak Bupati Lahat Saifudin Aswari segera menyelesaikan sengketa lahan milik warga dari delapan desa dengan managemen PT Adi Tarwan, karena sudah 16 tahun tidak ada penyelesaian. “Sekitar 700 hektare lahan warga yang dikuasi perusahaan. Lahan itu milik warga dari Desa Purworejo, Sukarame, Lubukseketi, Jajaran Lama, Su-

kamerindu, Saung Naga, Wanaraya dan Bandar Jaya, semua dalam Kecamatan Kikim Barat,” katanya. Perwakilan warga kemudian diterima oleh Asisten I Pemkab Lahat, Ahdin Jasri di ruang pertemuan Pemkab Lahat, dilakukan dialog dan dipertemukan dengan managemen PT Adi Tarwan. Setelah tiga jam akhirnya warga sepakat mengumpulkan bukti autentik seperti sertifikat tanah, untuk dicocokan dengan data yang ada pada perusahaan. (mg10)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.