Sriwijaya Post Edisi Selasa 15 Juni 2010

Page 27

Inside South Africa

SRIWIJAYA POST Selasa, 15 Juni 2010

27 Hadiah belanja di supermarket pun berbau dukungan untuk Belanda di Piala Dunia 2010

Artinya, jalanan kami pun berubah jadi oranye!

Dekorasi di teras rumah yang begitu unik

Aku Mengaum untuk Oranye!

FOTO-FOTO: ARILENA RULIASANTI

Rumah Oranye

Trotoar pun ikut berhias

Mereka sedang menggosip Piala Dunia ya

Turis AS Tewas di Gunung Table

Pesawat Rombongan Al Jazeera Mendarat Darurat PERISTIWA tragis kembali mewarnai penyelenggaraan Piala Dunia 2010 Afrika Selatan. Seorang pemuda tewas dalam kecelakaan fatal yang terjadi di Gunung Table, dekat Kota Cape Town, Sabtu (12/6). Pemuda yang sejatinya tengah menikmati acara liburan bersama keluarganya itu terjatuh saat menuruni gunung. Juru bicara Kepolisian Afrika Selatan Billy Jones mengatakan, korban berusia 14 tahun. Dia adalah turis asal Texas, Amerika Serikat, yang sedang berlibur bersama seorang kakak dan orangtuanya. “Mereka sedang berlibur dan berencana menonton sejumlah pertandingan Piala Dunia,” ungkap Jones seperti dilansir AFP, Minggu (13/6). Jones menambahkan, saat ditemukan korban dan

keluarganya berada dalam keadaan basah kuyup. Korban diperkirakan terpeleset saat menuruni tangga yang disebut Skeleton Gorge, di Gunung Table. Tangga itu sengaja dibuat agar mudahkan turis untuk naik dan turun di pegununan berbatu terjal tersebut. Di hari yang sama dengan kecelakaan yang menimpa turis asal Texas, rombongan jurnalis nyaris menjadi korban kecelakaan pesawat yang hendak membawa mereka terbang ke Durban, Afrika Selatan. Beruntung, pesawat carteran yang membawa 14 penumpang itu berhasil mendarat darurat di Bandara Lanseria, dekat Kota Johannesburg. Para penumpang berhasil dievakuasi dengan selamat. Rombongan jurnalis yang

terdiri dari wartawan jaringan televisi Al Jazeera itu sengaja menyewa pesawat khusus untuk membawa mereka ke Durban untuk meliput pertandingan antara Jerman melawan Australia, kemarin WIB. Saat mengudara, pesawat tiba-tiba mengalami masalah. Pesawat nyaris terbakar karena melakukan pendaratan tanpa menggunakan roda. “Pesawat berputar-putar di udara selama sekitar satu jam. Pesawat terbang rendah mengelilingi bandara sambil mencoba mengatasi masalah yang timbul. Namun masalah gagal diatasi sehingga pilot memutuskan melakukan pendaratan darurat tanpa menggunakan roda pendarat,” ujar Manajer Bandara Mike Christoph kepada AFP, Minggu (13/ 6).(tribunnews/mun)

Andra Ramadhan

Tunggu Aksi Rooney PENTOLAN grup musik Andra & The sosok pemain yang selalu Backbone, Andra Ramadhan, mengaku haus gol. Namun sangat menunggu penampilan Timnas diakuinya, di Inggris di ajang Piala Dunia 2010 kali ini. Di ajang seperti Timnas Inggris, Andra mengaku sangat Piala Dunia mengagumi permainan Wayne Roneey. ketika masingKarenanya, Andra tak melewatkan aksi masing timnas pemain yang merumput di Manchester menurunkan United (MU) ini setiap Timnas Inggris turun para pemain terbaik mereka, tak mudah bagi main. Pertandingan perdana Rooney bersama Rooney untuk mencetak gol. Apalagi jika Timnas Inggris yang tergabung di Inggris bertarung melawan tim unggulan. Grup C sudah dijalani pada hari Menurut Andra, untuk memacu Minggu lalu, melawan Timnas performanya, Inggris harus meningkatkan Amerika Serikat dengan hasil kemampuan kerjasama antar-pemain dan imbang1-1. “Pokoknya setiap menghilangkan sikap egois. Soal pemampilan Rooney selalu menanggalkan sikap egois ini aku nantikan. Aku memang menurut Andra sangat penting pengemar setianya dan karena Timnas Inggris bertabur kebetulan di Piala Dunia pemain top yang selama ini kali ini, aku mendukung merumput di banyak Inggris (jadi juaranya),” kesebelasan elite Eropa. ungkap Andra saat Hanya Inggriskah yang ditemui Tribun Network Andra jagokan menang di belum lama ini. Piala Dunia kali ini? Ternyata Sebagaimana fans tidak. Hati Andra ternyata Rooney lainnya, Andra mendua. Dia juga menjagokan begitu mengagumi kesebelasan Brazil. Andra suami dari Coleen mengaku bingung menaruh McLoughin ini karena dukungannya jika kelak Andra kepiawaiannya dalam keduanya bertemu di babak Ramadhan mencetak gol. Dia adalah final. (esy)

WARGA Belanda begitu bangga dengan tim nasionalnya yang di gelaran Piala Dunia 2010 kali ini kembali sukses menembus babak final. Mewujudkan dukungan mereka untuk Tim Oranye, secara swadaya mereka kompak menghias rumah dan pekarangan sekitar tempat tinggal mereka dengan aneka ragam spanduk, umbul-umbul serta serbaneka bernuansa oranye. Suasananya sangat khas, mirip dengan suasana perayaan Agustusan di Indonesia. Berikut rekaman lensa kontributor Tribun di Belanda, Arilena Ruliasanti. (fin)

Polisi Bentrok dengan Pekerja Stadion PULUHAN anggota kepolisian Afrika Selatan bersenjata dikerahkan untuk membantu polisi reguler yang kewalahan mengatasi aksi protes yang digalang para pekerja di Stadion Moses Mabhida, Kota Durban, Senin (14/6) dinihari. Para petugas bersenjata bergabung dengan petugas sekuriti stadion setelah beberapa jam setelah pertandingan Jerman melawan Australia yang digelar di stadion tersebut tiba-tiba para menggelar aksi mogok massal. Dilansir The Baltimore Sun, Senin (14/ 6), sedikitnya 30 polisi memaksa pengunjuk rasa keluar area stadion. Jumlah anggota kepolisian semakin banyak setelah massa pemrotes berhasil dipaksa mundur. Gas airmata sempat ditembakkan ke arah massa untuk membubarkan mereka. Polisi sempat menyampaikan ancaman akan menangkap pengunjuk rasa atas tuduhan mengganggu ketertiban umum jika mereka tak segera membubarkan diri. Aksi protes dipicu soal gaji yang dinilai para pekerja terlalu rendah. Mereka yang ikut aksi protes tidak hanya kaum pria, tapi juga wanita. Totalnya mencapai 300-an orang. “Kami meninggalkan rumah pukul 07.00 pagi. Sekarang kami terus di sini sudah hampir pukul 01.00 dinihari,” ungkap Vincent Mkize, salah satu massa pemrotes. “Dalam cuaca dingin seperti ini, mereka (panitia Piala Dunia 2010 Afrika Selatan) tidak mau memberitahu kami berapa gaji yang akan kami terima,” keluhnya. Fanak Falakhebuengu, pekerja stadion lainnya semula mengatakan dirinya bakal hanya dibayar sebesar 1,500 rand atau sekitar 195 dolar AS per hari. Namun faktanya dia dan teman-temannya hanya mendapat bayaran 190 rand atau sekitar 25 dolar AS per hari. “Mereka seharusnya memberi kami upah 1,500 Rand seperti yang dijanjikan FIFA (Federasi Sepakbola Internasional). Tapi, mereka hanya membayar kami 190 Rand. Kami bekerja sejak jam 12 siang sampai sekarang,” ujar pengunjung rasa yang tidak sempat memberitahukan namanya kepada Associated Press, Senin (14/6). Pengunjuk rasa akhirnya memilih lari kocar-kacir setelah polisi mendekati mereka. Saat melakukan aksi mogok ini, para pekerja stadion melambaikan amplop

AP PHOTO/ROB GRIFFITH

MENCORENG MUKA - Rekaman lensa aksi mogok ratusan pekerja Stadion Moses Mabhida di Kota Durban, beberapa jam setelah pertandingan panas antara Tim Panser Jerman melawan The Socceroos Australia, Senin dinihari kemarin. Aksi mogok dipicu ketidakpuasan para pekerja atas besaran upah yang mereka terima. Polisi bersenjata sempat menembakkan gas air mata. Namun tidak sampai terjadi insiden serius atau muncul korban jiwa dari aksi ini. coklat yang sebelumnya dipakai untuk membungkus upah mereka. Selain dipicu soal gaji rendah, aksi protes pekerja juga dipicu oleh sikap panitia yang terkesan menelantarkan mereka. Tidak jarang, para pekerja harus pulang berjalan kaki menempuh perjalanan berjam-jam untuk bisa sampai ke rumah karena saking jauhnya lokasi kerja mereka dengan tempat tinggal, tanpa ada mobil yang menjemput atau mengantar mereka pulang. Meski sempat ricuh, aksi protes tetap terkendali setelah polisi berhasil mengajak wakil pengunjuk rasa bernegoisasi. Tidak ada pula pengunjuk rasa yang ditahan. Juru bicara FIFA enggan menanggapi aksi protes ini. Kepada komunikasi organisasi komite lokal Piala Dunia 2010 Afrika Selatan Rich Mkhondo mengatakan, aksi protes tidak mempengaruhi keamanan di sekitar stadion. “Dua jam setelah pertandingan terakhir

di Durban, ada miskomunikasi pembayaran gaji internal antara panitia dengan beberapa pekerja stadion,” kilah Mkhondo menyinggung penyebab aksi protes. “Polisi kemudian dipanggil untuk membubarkan aksi protes tersebut,” lanjutnya. “Kejadian ini terjadi jauh setelah semua penonton meninggalkan stadion. Dan insiden itu tidak berdampak sama sekali pada sistem keamanan pertandingan. “Panitia akan terlibat dengan penyedia keamanan stadion untuk menghindari terulangnya insiden itu selama Piala Dunia 2010 berlangsung,” tegasnya. Selama Piala Dunia 2010, Kepolisian Afsel menempatkan petugas khusus di Kota Johannesburg. Tugas petugas khusus tersebut adalah menangani masalah-masalah yang timbul selama Piala Dunia 2010 berlangsung. Salah satunya menangani aksi unjuk rasa. (tribunnews/mun)

FIFA Selidiki Insiden Sinar Laser Maradona Tuding Bajak Tayangan Pembukaan FEDERASI Sepakbola Internasional (FIFA) menginstruksikan petugas keamanan Stadion Ellis Park, Johannesburg, untuk menyelidiki insiden yang dialami Pelatih Timnas Argentia Diego Maradona, di stadion tersebut, Sabtu pekan lalu. Di sela pertandingan Argentina melawan Nigeria, Maradona baru saja menjadi target sinar laser berwarna hijau. Hingga saat ini belum diketahui, siapa pelaku dan bagaimana pelaku bisa membawa peralatan tersebut sampai masuk ke stadion. Sorotan sinar laser bukan hanya memakan korban Maradona. Bintang Argentina yang tengah merumput di lapangan hijau di pertandingan itu juga sempat terlihat disorot oleh cahaya menyilaukan tersebut. Begitu juga dengan beberapa pemain Argentina lainnya. Menyusul kejadian tersebut FIFA mempertanyakan kinerja petugas

keamanan yang memeriksa barangbarang bawaan penonton ke stadion. “Kami melihat kejadian itu baru sekali dan kami meminta keamanan stadion untuk meneleliti kejadian ini. Berdasarkan informasi yang kami miliki saat ini, insiden tersebut hanya terjadi sekali. Kami juga belum menerima komentar apa pun dari timnas (Argentina) terkait masalah tersebut,” sebut FIFA dalam pernyataan resminya melalui situs FIFA, Minggu (13/6). Kepala departemen Media FIFA Nicolas Maingot seperti dilansir Telegraph mengatakan, pihaknya tidak mendapat laporan bahwa perimeter petugas keamanan tidak bekerja. Menjadi korban sorotan sinar laser juga pernah dialami bintang sepakbola Portugal, Cristiano Ronaldo. Pada Februari 2008, saat berlaga di Liga Champion, Ronaldo mendapat sorotan sinar laser selama pertandingan. (tribunnews/mun)

Diego Maradona

SITUASI politik yang memanas antara Korea Utara dan Korea Selatan pasca-kasus tenggelamnya kapal angkatan laut Korea Selatan beberapa waktu lalu terus berbuntut. Setelah pihak Korea Selatan menolak memberikan akses tayangan siaran langsung Piala Dunia 2010 Afrika Selatan untuk warga di wilayah Korea Utara (Korut), Korea Selatan (Korsel) kini menuding Korut secara sengaja telah membajak tayangan pembukaan Piala Dunia yang disiarkan Jumat (11/6) pekan lalu. Kantor berita Korsel Yonhap, mengutip keterangan dari stasiun televisi SBS (South Korea Broadcaster), Minggu (13/6), menyebutkan, rekaman pertandingan pembuka Piala Dunia 2010 antara Timnas Afsel melawan Meksiko, secara diam-diam telah disiarkan oleh Sentral Pelayanan Broadcast Korut ke wilayah Korut. “Korut bukan termasuk pihak yang mendapat izin resmi menyiarkan pertandingan Piala Dunia 2010. Kamilah pemegang resmi hak siaran langsung Piala Dunia 2010 untuk

daratan Korea,” tulis SBS dalam pernyataan resminya seperti dikutip Yonhap. Semula, sebelum hubungan kedua Korea memanas, SBS memang sempat memberi pernyataan siap memberikan akses tayangan siaran langsung Piala Dunia 2010 untuk warga Korea Utara melalui jaringan televisinya. Menyusul temuan tayangan siaran pertandingan bajakan tersebut, SBS mengaku telah menjadi korban pelanggaran hak siar. “Perusahaan (SBS) akan memutuskan langkah selanjutnya atas kejadian ini. Kami akan meneliti sejauh mana Korut telah melakukan pelanggaran,” sebut SBS. Nafsu Korut mendapatkan akses siaran langsung Piala Dunia 2010 sangat menggebugebu karena timnas mereka memang tercatat menjadi salah satu finalisnya. Semula SBS bersedia membagikan hak siarnya kepada pihak Korut. Namun, proses negosiasi terhenti di tengah jalan menyusul ketegangan antara kedua negara oleh insiden tenggelamnya kapal selam perang Korsel, Maret lalu. (tribunnews/ mun)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.