Sriwijaya Post Edisi Minggu 14 April 2013

Page 19

Minggu, 14 April 2013

Halaman 19| SRIWIJAYA POST

Bisa Tampil Full Power PALEMBANG, SRIPO – Sriwijaya FC akan diuntungkan dengan adanya perubahan jadwal dari PT Liga Indonesia, untuk tur Papua melawan Persidafon Dafonsoro dan Persiram Raja Ampat 28 April dan 2 Mei mendatang. Artinya Hilton Cs punya banyak waktu untuk melakukan recovery, setelah timnya menjamu duo tim Papua lainnya, Persiwa Wamena dan Persipura Jayapura pada 16 dan 20 April mendatang.

Pelatih SFC, Kas Hartadi mengaku sangat senang dengan adanya perubahan jadwal ini. Dengan demikian Hilton Cs tidak akan terlalu kelelahan pada tur Papua mendatang dan bisa tampil full power. Sebelumnya, pihaknya sudah melakukan rencana akan langsung berangkat, sehari setelah melawan Persipura pada 20 April nanti. “Sekarang lawan Persidafon jadi tanggal 28 April. Artinya kita memiliki waktu lebih banyak untuk recovery dan ini jelas menguntungkan,” ucapnya. Dengan adanya perubahan jadwal itu, paling tidak Laskar Wong Kito baru bertolak

menuju ke Papua 25 April nanti. Perjalanan yang cukup jauh dari Papua ke Palembang jelas membutuhkan fisik yang prima. Penerbangan dari Palembang tidak bisa langsung sampai ke tujuan, tapi harus transit dulu ke Jakarta dan Makasar, sebelum tiba di Papua. “Kalau sudah tiba memang markas Persidafon tidak terlalu jauh dari pusat kota, tapi saat melawan ke Persiram kita harus menempuh perjalanan udara lagi, karena sudah beda pulau,” ungkapnya. Sekretaris SFC, Faisal Mursyid mengungkapkan memang yang berubah hanya jadwal tur tandang saja, sedangkan jadwal

tur kandang tetap seperti semula. Dia mengaku benarbenar tidak menduga kalau jadwal SFC kembali berubah. Padahal berdasar fax pertama kali yang diterimanya pada 11 April lalu, dari keempat laga sisa SFC ini tidak ada yang berubah sama sekali. Sebelumnya, Persidafon dan Persiram dijadwalkan pada 24 dan 28 April nanti. “Kita tidak menduga kalau berubah lagi, sebab rilis dari PT Liga untuk perubahan jadwal ini baru kita terima kemarin. Kemungkinan kemarin ada kesalahan teknis dari PT Liga, sebab dilihat dari nomor fax-nya tidak ada perubahan,” ucapnya. (cw2)

Persela Harus Lebih Sabar

Hilton Moreira SRIPO/ZAINI

LAMONGAN, SRIPO – Di final Piala Gubernur Jatim Desember 2012 lalu, Persela Lamongan sukses mempermalukan tuan rumah Arema Cronous dengan skor 2-0 di Stadion Kanjuruhan, Malang. Di lanjutan Liga Super Indonesia (LSI), Persela ingin mengalahkan tuan rumah Arema lagi pada Minggu (14/4). Namun, untuk mewujudkan ambisi ini, bukanlah persoalan gampang bagi kubu Persela. Pasalnya, seiring dengan berjalannya waktu, tentunya wajah setiap tim pun sudah berubah, termasuk kekuatan Arema. “Arema yang dulu beda dengan Arema yang sekarang, meski tidak ada perubahan yang besar dalam komposisi pemainnya,” ucap Didik Ludiyanto, pelatih caretaker Persela, kepada Surya, Sabtu (13/4). Arema yang sekarang,

ungkap Didik, menjelma sebagai tim papan atas di LSI musim ini. Terbukti, Singko Edan, julukan Arema, belum pernah terkalahkan di kandangnya sendiri. “Arema yang sekarang lebih kuat dan solid,” tegas Didik. Terkait hasil manis di final Piala Gubernur Jatim lalu, Persela menggunakannya sebagai motivasi diri dan bukan sebagai patokan. Sebab situasinya berbeda dengan sekarang. Selain kekuatan Arema yang berbeda, atmosfer pertandingannya pun juga berbeda. “Dulu kami bisa mengalahkan Arema di turnamen (Piala Gubernur Jatim). Sekarang kami akan melawannya lagi di kompetisi (LSI). Tentunya atmosfer turnamen dan kompetisi pasti berbeda. Dan hasil di final Piala Gubernur bukanlah patokan,” imbuh Didik. Bomber andalan Persela

ANTARA/SYAFUL ARIF

MELEWATI – Penyerang Persela, Samsul Arif (kanan) berusaha melewati pemain belakang Pelita Bandung Raya (PBR) Dean Milovanovic (kiri) dalam pertandingan lanjutan ISLdi stadion Surajaya Lamongan, Jawa Timur, Rabu (27/3). PBR berhasil menahan imbang tuan rumah Persela dengan skor 1-1.

Lamongan, Samsul Arif, mengakui, mengalahkan Arema Cronous lagi seperti di final Piala Gubernur Jatim Desember 2012 lalu, bukanlah pekerjaan ringan. Sebab, Arema tentunya sudah banyak belajar dari pengalaman

ketika dikalahkan Persela. “Yang jelas sekarang Arema lebih matang dan dewasa. Untuk bisa mengulangi kemenangan seperti di final Piala Gubernur Jatim, Persela juga harus bermain sabar dan dewasa,” kata Samsul Arif.

“Line up Arema di Piala Gubernur diprediksi tidak jauh beda dengan line up di LSI (saat lawan Persela). Tapi kini mereka kini berkembang pesat. Meski demikian, kans kami untuk menang lagi tetap ada,” ucap Samsul yang juga pernah membela Timnas Indonesia era pelatih Nilmaizar. Disinggung soal pemain Persela yang kini membela Arema (I Gede Sukadana) dan sebaliknya, pemain Arema yang kini membela Persela (Roman Golian), Samsul mengatakan ini sudah biasa terjadi dalam dunia sepak bola. Bagi Samsul, yang jelas masing-masing pemain harus bisa menunjukkan profesionalitasnya di lapangan. “Itu biasa terjadi dalam sepak bola, dan itu kita anggap sebagai sesuatu yang wajar,” pungkas pemilik nomor punggung 9 ini. (asa/kc)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.