Sriwijaya Post Edisi Senin, 2 Januari 2012

Page 7

SRIWIJAYA POST Senin, 2 Januari 2012

Ketiduran Absen Latihan ! dari halaman 1 an pada pagi itu. Hal ini diungkapkan oleh manajer Pelita Jaya, Lalu Mara Satria Wangsa, kepada Tribunnews.com, Sabtu (31/ 12). “Dia (Diego, Red) mengirim SMS kepada Coach Jajang, minta izin untuk tidak ikut latihan pada Kamis pagi. Namun sore harinya, ia datang ke kantor membawa surat pengunduran diri,” kata Lalu Mara. Dalam SMS-nya itu, Diego juga mengaku tidak bisa menghubungi pelatih Jajang Nurjaman melalui telepon, karena signal di apartemennya yang kurang bagus. Atas pengunduran diri secara sepihak itu, Lalu

Matikan Mesin agar Hemat BBM ! dari halaman 1 akibatkan kemacetan dari depan International Plaza sampai di depan Mapolresta Palembang. Pantauan Sripo, ada beberapa kendaraan yang mogok karena kehabisan BBM pada kendaraan mereka seperti yang dituturkan oleh Mahmud (21), warga Sako. Ia terpaksa mendorong sepeda motor mesin dua taknya karena lupa mengisi BBM. “Aku kira masih cukup

Andalkan Naluri Gol Si Raja Provokasi ! dari halaman 1 “Sriwijaya siap tempur dalam lawatan ke Jawa Timur untuk menghadapi Persela Lamongan dan Arema Indonesia. Kita bertolak dari Palembang Senin (2/1) sore,” jelas Direktur Teknik dan SDM PT SOM, Hendri Zainudin, Minggu (1/1). Sementara itu, Pelatih Kas Hartadi mengatakan, Hilton bisa diandalkan. Naluri si raja provokasi ini, cukup tajam jika bertemu Persela ataupun Arema.

Kasus Diego Diadukan ke FIFA-AFC ! dari halaman 1 manggil pemain kami, seharusnya minta izin dulu kepada saya sebagai manajer. Karena pemain itu milik klub, bukan milik PSSI. Mereka dikontrak oleh klub, bukan dikontrak PSSI,” terangnya. Tindakan Bernhard Limbong, yang dinilai telah mengintimidasi Diego Michiels, sehingga pemain itu memutuskan kontraknya secara sepihak dengan Pelita Jaya, membuat manajer Pelita Jaya, Lalu Mara geram. Lalu Mara pun mengancam akan melaporkan Limbong ke Mabes Polri. “Kami akan laporkan Limbong ke polisi. Tindakannya mempengaruhi dan mengancam para pemain Pelita Jaya itu, termasuk Diego Michiels, adalah tindakan yang sangat tidak etis,” kata Lalu Mara, Sabtu (31/12). Pihak Pelita Jaya juga akan menyambangi Komisi I DPR RI. Tujuan ke DPR yakni untuk mengadukan tindakan Limbong yang dianggap mengancam Diego Michiels hingga akhirnya pemain naturalisasi itu memutus kontrak secara sepihak. “Setelah reses, saya akan ke Komisi I DPR RI yang membidangi pertahanan, luar negeri dan informasi,” ujar manager Pelita Jaya, Lalu Mara Satria Wangsa ketika dihubungi Tribunnews.com, Minggu (1/1). “Saya ke sana (Komisi I) akan bertanya apakah boleh oknum TNI melakukan ancaman,” kata Lalu Mara. Langkah yang diambil Pelita Jaya tak sampai disitu. Lalu Mara mengaku pihaknya juga akan melaporkan hal tersebut kepada Panglima TNI dan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), selaku atasan Bernhard

Mara menyatakan klubnya siap menuntut Diego secara hukum, karena mangkir dari kontrak yang sudah ditandatangani. “Jika memang Diego memutuskan kontraknya dengan sepihak, kami tidak akan tinggal diam. Kami akan ambil tindakan hukum, karena telah terjadi pelanggaran kontrak,” kata Lalu Mara. Seperti diberitakan sebelumnya, Diego secara tibatiba ingin memutuskan kontraknya secara sepihak dengan Pelita Jaya. Diego menyampaikan surat pengunduran dirinya sebagai pemain Pelita Jaya pada Kamis (29/12) sore. Diego Michiels adalah pemain naturalisasi asal Belanda yang dikontrak oleh Pelita Jaya sejak awal musim lalu. Menurut Lalu Mara, pemain yang menempati posisi bek kiri itu dikontrak selama tiga tahun hingga 2014 mendatang.

Nama Diego mencuat dan menjadi terkenal di publik sepakbola nasional, setelah ia tampil impresif bersama timnas U-23, di ajang SEA Games 2011. Meski Indonesia hanya meraih medali perak, namun penampilan Diego, Titus Bonai, Frederich Wanggai, dan sejumlah pemain timnas U-23 lainnya, tetap menuai pujian. Isu mengejutkan terkait pengunduran diri Diego Michiels dari Pelita Jaya seperti petir di siang bolong, terutama bagi sang paman, Audie Michiels yang selalu menjadi teman bicara pemain berdarah Belanda tersebut. Alhasil, kaget setelah mendengar kabar mengenai keponakannya, Audie langsung turun tangan menyelesaikan masalah tersebut. Tanpa ragu-ragu, ia langsung menghubungi manager Pelita Jaya, Lalu Mara Satria Wangsa. Audie me-

ngaku segera akan menemui Diego dan meminta kejelasan pemain yang beroperasi di back kiri itu. “Tadi malam pukul 21.39 WIB, pamannya telepon saya. Lantas ia menanyakan kebenaran kabar itu,” ujar Lalu Mara. Dalam percakapan telepon itu, Lalu Mara memberi nasihat agar Diego sebagai pemain muda harus didampingi. Jika tidak, itu adalah tindakan yang salah. Akibatnya, akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti saat ini. Mendengar pernyataan tersebut, Audie meyakinkan kepada Lalu Mara bahwa Diego masih berstatus dan akan tetap sebagai pemain Pelita Jaya. “Pamannya juga akan langsung berbicara dengan Diego. Karena memang biasanya Diego selalu bicara sama pamannya,” terang Lalu Mara. (tribunnews.com)

untuk nyebarang Ampera, enggak tahunya malah kehabisan minyak karena macet. Jadinya habis di tengah jalan,” ujarnya yang langsung parkir kendaraan di bawah jembatan penyeberangan Pusri. Menjelang pergantian tahun melalui jam yang berada di dekat pangkal Jembatan Ampera Seberang Ilir, pemilik kendaraan serentak mematikan mesin kendaraan mereka. Tanpa dikomando, mereka berteriak secara serentak menghitung mundur waktu pergantian tahun. Lalu tiupan terompet, bunyi klakson kendaraan dan kembang api langsung dibunyikan secara serentak yang memekakkan telinga

dan menambah suasana menjadi ramai. Hampir 15 menit, kendaraan masih belum bergerak karena masyarakat masih menonton pesta kembang api di BKB yang terlihat dari kejauhan. Setengah jam kemudian, secara perlahan, arus kendaraan mulai bergerak. Pihak Polantas juga langsung memerintahkan pengendara kendaraan untuk menyalakan sepeda motor dan bergerak. Sepeda motor yang parkir di pinggir Jembatan Ampera juga dilarang parkir dan disuruh untuk pergi agar tidak menambah macet. Biasanya, hanya diperlukan tidak sampai lima menit untuk menyeberang melalui Jembatan Ampera.

Tapi saat pergantian tahun, waktu yang dibutuhkan untuk menyeberang yakni hampir dua jam. Akibatnya, beberapa pengendara banyak yang mematikan sepeda motornya karena pergerakan arus kendaraan berjalan lambat. “Hemat BBM bos, dorong saja pakai kaki. Masih macet jugo,” celoteh seorang pengendara sepeda motor kepada temannya. Sehingga, banyak sepeda motor juga mematikan mesin kendaraannya untuk hemat BBM. Namun, masih banyak juga pengendara lain yang masih menyalakan mesin, sehingga membuat udara menjadi panas dan banyak asap dari knalpot. (mg4)

Berdasarkan catatan, selama tiga musim memperkuat Persib, Hilton tiga kali tampil melawan Persela dengan mencetak 3 gol. Yakni pada 13 Juli 2008 lalu dengan mencetak 2 gol dan Persib menang 5-2. Kemudian mencetak 1 gol pada 6 Desember 2008 dan Persib menang 2-0. Sementara pada 6 Desember 2009, Hilton tidak mencetak gol, namun satu assist-nya membawa Maung Bandung menang 2-1. “Kita ada Hilton dan Risky saat menghadapi Persela, sementara saat menghadapi Arema nanti, Kayamba sudah bisa diturunkan karena hanya absen satu kali,” jelas Kas. Sementara itu, saat melawan Arema, Hilton 5 kali

tampil dengan mencetak 2 gol dan 2 assist. Lawan Arema dia memang tidak membuat banyak gol, namun beberapa kreasinya mampu membawa Persib meraih hasil maksimal saat bertemu Singa Edan. Kini SFC mengandalkan naluri gol Hilton, terlebih lagi pria yang gemar menato badannya ini, sedang onfire saat memborong dua gol ke gawang Persija Jakarta Minggu (18/11). Menurut Kas, ada 20 pemain yang diandalkan termasuk Septiahadi dan Rifky Mokodomvit. Sebab, Ponaryo Astaman dkk akan menghadapi dua tim kuat dalam waktu berdekatan. Maka perlu pemain yang kualitasnya setara, baik itu pemain pelapis

maupun pemain utama. “Laga ini berat, pemain pasti mengalami kelelahan dan saya akan membuat beberapa kebijakan meski tidak mesti ada rotasi,” jelas Kas. Sementara itu, Supardi mengaku siap bertanding melawan Persela dan Arema. Menurut dia, tur Jatim sungguh berat, namun menghadapi kedua tim ini tidak hanya mengandalkan fisik dan skill semata, tetapi juga otak dan semangat pantang menyerah. “Menghadapi tim kuat Persela dan Arema kita jangan pernah menyerah dan terus berjuang keras serta gunakan otak,” jelas salah satu bek andalan Sriwijaya. (ndr)

Limbong yang berstatus Jenderal Bintang Satu itu. Klub berjuluk The Young Guns menuding, keputusan Diego tak lepas dari campur tangan Bernhard Limbong yang mengancam dan mengintimidasi sang pemain. Walhasil, beberapa tindakan langsung dilakukan pihak Pelita Jaya. Selain mengadukan ke Komisi I DPR RI dan Panglima TNI hingga KSAD, Pelita Jaya juga akan melaporkan tindakan Limbong ke polisi dan Komite Penyelamat Sepak bola Indonesia (KPSI). Sebelumnnya, Lalu Mara Satria Wangsa, menuding Ketua Komdis PSSI, Bernhard Limbong, sebagai “aktor di belakang layar” yang mempengaruhi Diego Michiels, sehingga pemain naturalisasi asal Belanda itu memutuskan kontraknya secara sepihak dengan Pelita Jaya. “Surat pengunduran diri Diego itu semuanya disiapkan oleh Limbong,” kata Lalu Mara saat dihubungi Tribunnews.com. Sebelum Diego memberikan surat pengunduran dirinya sebagai pemain Pelita Jaya, Bernhard Limbong telah memanggil semua pemain naturalisasi yang ada di klub milik Grup Bakrie tersebut. “Termasuk Greg Nwokolo, Viktor Igbonefo, Tonny Cusel, Ruben Wuarbanaran, Sergio Van Dijk. Tapi hanya Diego yang datang memenuhi panggilan itu,” kata Lalu Mara. Menurut Lalu Mara, ia memperoleh informasi tersebut dari mantan penanggung jawab timnas, Iman Arif. “Para pemain itu melapor kepada Pak Iman, karena Pak Iman yang dulu mengurus proses naturalisasi mereka,” ujarnya. Lalu Mara menjelaskan, Diego sama sekali tidak mengetahui maksud pemanggilan tersebut, sehingga ia datang memenu-

hi panggilan tersebut. “Ternyata Bernhard Limbong telah menyiapkan surat pengunduran diri Diego tersebut. Ia diancam oleh Limbong,”katanya. “Tindakan itu sangat tidak etis, karena ia telah mempengaruhi pemain kami. Kami akan melaporkan pengurus PSSI kepada KPSI (Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia),” tandasnya. Isapan Jempol Namun tudingan itu dibantah keras penanggung jawab Timnas Bernhard Limbong. Ia mengatakan bahwa kabar yang menyebut ia telah mengancam para pemain naturalisasi yang bermain di Pelita Jaya adalah isapan jempol belaka. Bahkan kabar tersebut merupakan fitnah yang tak berdasar. “Jangan membuat fitnah. Coba saja tanya sama pemainnya,” tegas Limbong ketika dihubungi wartawan, Sabtu (31/12). “Saya tidak pernah mengajak ataupun bertemu atau menelpon atau mengancam pemain,” imbuhnya. Limbong mengaku, sebagai penanggungjawab timnas, ia tidak serta bisa melakukan komunikasi de-

ngan pemain seenaknya. Limbong menambahkan, ia membatasi diri hanya berkomunikasi kepada para pelatih dan official. “Terlalu jauh kalau ke pemain,” imbuhnya. Terpisah, Wakil Ketua Umum PSSI Farid Rahman mengakui pihaknya tidak ada yang melakukan ancaman dan menekan pemain mana pun untuk keluar dari klub yang bermain di Indonesia Super League (ISL). “PSSI tidak pernah mengancam dan menekan pemain manapun untuk keluar dari klub ISL dan berkompetisi bersama klubklub tampil di Indonesia Premier League (IPL),” ungkap Farid Rahman. Farid Rahman juga membantah tudingan yang mengatakan PSSI telah menekan dan mengancam pemain klub Pelita Jaya. “Kami tidak pernah menekan dan mengancam pemain atau siapapun seperti itu. Saya sudah tanyakan persoalan ini kepada Bernhard Limbong (ketua Komdis PSSI.Red) dan lainnya. Mereka juga bilang tidak pernah ada upaya seperti itu,” jelas Farid Rahman. (tribunnews.com)

Awal 2012 Jepang Diguncang Gempa

ru, Kaisar Akihito mengatakan: “Negara kita sekarang akan melalui masamasa sulit karena gempa dan faktor lainnya.” “Tapi saya berharap bahwa hati rakyat akan selalu dengan para korban, dan setiap orang yang akan bertahan serta bekerja sama untuk membangun hari esok yang lebih cerah.” Keinginan untuk pemulihan bangsa tampaknya telah mendominasi pada saat tahun baru dimulai di Jepang, dengan puluhan ribu orang berbondong-bondong datang ke kuil Shinto dan kuil-kuil Buddha untuk melemparkan uang dan berdoa untuk keberuntungan. (Ant/Afp)

! dari halaman 1 otomatis ditutup. Dia tidak memberikan jumlah pengunjung pada hari itu, tetapi diperkirakan berkisar puluhan ribu orang. Perjalanan kereta dan maskapai penerbangan di dalam dan sekitar wilayah ibu kota tidak terpengaruh dengan adanya gempa. Dalam pesan Tahun Ba-

Batu Gong Berbunyi Jika Dipukul ! dari halaman 1 belum banyak warga yang mengetahui keberadaan batu tersebut seperti batu megalit lainnya yang ada di Pagaralam. “Sudah lama batu ini ditemukan pak, tapi tidak banyak warga yang tahu. Untuk itu batu-batu di sini jarang sekali dikunjungi warga. Namun sesekali Walikota Pagaralam, Bapak Djazuli Kuris berkunjung ke sini untuk melihat batu di sini terutama Batu Gong,” ujarnya. Sedangkan mengenai kedua arca tanpa kepala, menurut warga setempat diduga sengaja dirusak untuk menghilangkan sejarah. “Berdasarkan cerita o-

Lagi, KPK tak Tahu Nunun Dirawat ! dari halaman 1 Priharsa Nugraha, Minggu (1/1). Lebih lanjut, Priharsa menceritakan, serah terima penanganan sakitnya Nunun oleh pihak Rutan ke petugas KPK baru dilakukan saat berada di RS Polri. “Biasanya kalau ke rumah sakit, dari rujukan dokter kami,” jelasnya. Menurut Priharsa, pihaknya belum mendapatkan informasi lebih lanjut perkembangan kesehatan Nunun dari pihak rumah sakit. “Kalau yang sekarang cuma tensi darahnya naik, sebelumnya kan ada keluhan vertigonya,” jelasnya. Di RS Polri, lanjut Priharsa, ada sejumlah petugas KPK dan bantuan Brimob yang menjaga Nunun. “Kalau dokter, ada dari RS Polri. Tapi, saya belum dapat informasi apa ada rencana dibantarkan atau tidak. Ka-

Matikan Mesin agar Hemat BBM ! dari halaman 1 oleh Guinness Book of Record, November silam. Sebagai pemilik, Debby Maraspina bangga kucingnya yang bernama Savannah tersebut diakui dunia sebagai kucing tertinggi. Debby mengaku ia butuh proses cukup lama untuk mendaftarkan kucingnya ke Guinness Book of Record. “Saya harus mempunyai surat tertulis dari dokter hewan terkait ukuran Savannah. Maklum, ini sedikit sulit diterima akal sehat,” ujar Debby. Padahal, saat itu Debby sudah mengirimkan foto

7

rangtua kami arca ini dirusak oleh Belanda pada zaman penjajahan dulu. Mereka merusak ini untuk menghilangkan sejarah atau cerita asal mula batu ini,” jelasnya. Sarpin (35) warga yang sama mengatakan, situs yang paling terkenal di kawasan tersebut yaitu Batu Gong. Disebut batu gong karena saat dipukul batu tersebut mengeluarkan suara. “Di sini batu yang sudah mempunyai nama hanya batu gong ini saja. Batu ini disebut batu gong karena jika dipukul menggunakan batu, batu besar dengan empat tiang batu ini bisa mengeluarkan suara seperti gong. Sedangkan untuk batu lainnya seperti arca tanpa kepala tersebut tidak mempunyai nama,” katanya. Warga setempat berharap agar pemerintah Kota Pagaralam dapat membangun fasilitas jalan menu-

ju ke Situs Batu Gong tersebut. Jika sudah dibuat jalan maka nantinya akan banyak pengunjung yang datang ke kawasan tersebut. Selain itu para petani di kawasan tersebut bisa menggunakan jalan sebagai akses pertanian. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Pagaralam, H Sukaimi melalui Kabid Kebudayaan, Helmi mengatakan, semua penemuan situs yang ada di Pagaralam sudah terdata baik di Dinas Pariwisata dan di pihak PB3 Jambi. “Untuk batu gong memang lokasinya cukup jauh dari kawasan kota, mungkin hal inilah yang membuat warga jarang berkunjung ke sana. Padahal batu gong tersebut mempunyai keunikan lain dengan situs-situs lain di Pagaralam. Batu gong ini bisa mengeluarkan suara jika dipukul menggunakan batu,” ujarnya. (mg16)

lau dibantarkan, semua biaya perawatan dari kami (KPK),” tukasnya. Sakitnya Nunun adalah kali ketiga terjadi. Setelah ia ditangkap di Thailand dan dibawa ke Indonesia pada 10 Desember 2011 lalu, ia sempat dibawa ke RS Polri dan RS Abdi Waluyo Jakarta. Bahkan, karena keluhan sakit yang diderita Nunun, pihak kuasa hukumnya sempat menginginkan agar pemeriksaan dilakukan di tempat yang nyaman. Kepala Kanwil Kemenkum HAM DKI Jakarta, Taswem Tarib, mengatakan, selama dirawat di luar rutan, tersangka merupakan tanggung jawab Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Baik pengawalan maupun kebijakannya, kata Taswem, menjadi tanggung jawab KPK. “Semua pengawalan itu tanggungjawab KPK, karena Ibu Nunun adalah titipan (tahanan) KPK. Kami hanya dapat menunggu remomendasi RS Polri terkait kondisi kesehatannya,” ujar Taswem saat dihubungi, Minggu (1/1). Seperti diketahui, tekan-

an darah tersangka kasus cek pelawat pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia tahun 2004 tersebut, mencapai 180 per 100 pada Jumat (30/12) menjelang malam. Alhasil, istri mantan Wakapolri Adang Daradjatun tersebut kembali dibawa ke RS Polri pada malam itu setelah pihak rutan dan Kemenkum HAM melakukan koordinasi dengan penyidik KPK. Sebelumnya, Ketua KPK, Abraham Samad, menyatakan tak ingin terbawa berbagai keinginan Nunun berkaitan dengan sakit yang dialaminya. Bahkan, Abraham mengaku dirinya lah yang memerintahkan untuk membawa pulang Nunun ke Rutan Pondok Bambu dari rumah sakit. “Saya ambil tindakan yang keras terhadap para penyidik, saya intruksikan, bahwa segera pulangkan ke Rutan bahwa tidak ada kata lain Ibu Nunun harus diperiksa di KPK. Itu instruksi saya. Sehingga saya katakan, kami tidak boleh main-main,” tegas Abraham saat itu. (tribunnews.com)

dan video terkait ukuran Savannah. Sayangnya, pihak Guinness Book of Record tidak percaya dengan foto dan video yang dikirim Debby. Setelah surat tertulis dari dokter hewan didapat, Debby langsung mengirimkannya ke pihak Guinness Book of Record. Setelah beberapa hari, ia mendapat kabar bahagia yang didapatnya dari London. “Mereka bilang kucing saya bisa diterima sebagai kucing tertinggi di dunia, mengalahkan kucing sebelumnya yang hanya berbeda satu inci,” ujar Debby. Meski memiliki ukuran luar biasa, tidak ada yang spesial dari tingkah laku Savannah. Ia masih takut dengan anjing dan memakan makanan layaknya kucing biasa. “Bayangkan, ia bahkan tidak mau memakan da-

ging kelinci, entah itu hidup-hidup atau pun sudah mati. Ia masih menunggu saya yang memberi ia makan,” ujar John, suami dari Debby. Debby juga cukup senang dengan merawat Savannah. Ia sudah menganggap Savannah seperti teman sendiri. Meski sempat direpotkan karena ukuran kandang Savannah yang besar, lama-kelamaan Debby bisa menerima ukuran Savannah, bahkan cukup berterima kasih padanya karena melambungkan namanya. “Padahal, Savannah dulunya hanyalah kucing liar biasa, Kami mengira ia bukanlah kucing yang sehat. Namun, entah mengapa saya ingin merawatnya. Setelah 15 tahun kami rawat, ia berubah menjadi kucing yang luar biasa,” ujar Debby. (refly/daily.mail)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.